Anda di halaman 1dari 13

DINAS KESEHATAN KABUPATEN NAGEKEO

UPTD RUMAH SAKIT DAERAH AERAMO


Jln. Prof.W.Z. Yohanes Kode Pos 86472
Email: rsdaeramo2017@gmail.com
MBAY

INDIKATOR MUTU AREA KLINIK

A. Judul indikator area klinik

NO JUDUL INDKATOR PENANGUNG JAWAB

1 Kelengkapan pengisian assesmen awal Kepala Instalasi Rekam


medis pada pasien anemia Medik
2 Waktu tunggu hasil pemeriksaan Kepala Unit Laboratorium
laboratorium nilai kritis pada pasien anemia
3 Tidak adanya kesalahan tindakan Kepala Unit Rawat Inap
transfusi pada pasien anemia
4 Angka kejadian phlebitis Kepala Unit Rawat inap

5 Waktu tanggap pelayanan Dokter IGD Kepala UGD


pada pasien anemia

6 Ketepatan diet yang diberikan pada Kepala Unit Gizi


pasien anemia
DINAS KESEHATAN KABUPATEN NAGEKEO
UPTD RUMAH SAKIT DAERAH AERAMO
Jln. Prof.W.Z. Yohanes Kode Pos 86472
Email: rsdaeramo2017@gmail.com
MBAY

B. Profil indikator area klinik

1. Kelengkapan pengisian assesmen awal medis pada pasien anemia


Judul Indikator Kelengkapan pengisian assesmen awal medis pada
pasien anemia
Definisi Pengisian assesmen awal medis pada pasien anemia
yang lengkap adalah assesmen awal medis yang telah
Operasional
diisi lengkap oleh dokter dam waktu ≤ 24 jam pertama
setelah selesai pelayanan rawat jalan atau sejak
pasien masuk ruang perawatan yang meliputi:
1. Identitas Pasien
2. Anamnesa & pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Diagnosis Kerja
5. Terapi
6. Nama dan Tanda tangan Dokter
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter serta
meningkatkan kepatuhan pengisian assesmen awal
medis pada pasien anemia yang lengkap dalam 24
jam pertama.
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan

Numerator Jumlah pasien anemia yang dilakukan asessesment


awal medis secara lengkap dalam 24 jam pertama
yang disurvey dalam waktu satu bulan

Denominator Jumlah lembar assessment awal medis pasien anemia


yang disurvey dalam satu bulan

Formula Numerator/denominator x 100%


pengukuran

Metologi Retrospektif
Pengumpulan
Data

Cakupan data Jumlah sampel per bulan

Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Frekuensi Triwulan
analisis

Nilai 80%
Ambang/Standa
r

Metodologi Statistik : Run Chart


Analisis Interpretasi data : Trend, dibandingkan dengan
standar

Sumber Unit Rawat Inap dan Rekam Medik


data/area
monitoring

PJ Data Kepala Instalasi Rekam Medik

Publikasi data Internal : Rapat koordinasi


DINAS KESEHATAN KABUPATEN NAGEKEO
UPTD RUMAH SAKIT DAERAH AERAMO
Jln. Prof.W.Z. Yohanes Kode Pos 86472
Email: rsdaeramo2017@gmail.com
MBAY

2. Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium nilai kritis pada pasien anemia

Judul Indikator Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium nilai kritis


pada pasien anemia

Definisi  Hasil kritis pada pasien anemia adalah hasil


pemeriksaan hemoglobin yang termasuk nilai
Operasional
kritis sesuai kebijakan rumah sakit yaitu untuk
bayi 0-30 hari <10 mg/dL serta anak & dewasa
≤ 7 mg/dL dan memerlukan penatalaksanaan
segera.
 Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah
waktu yang dibutuhkan sejak hasil
pemeriksaan keluar dan telah dibaca oleh
dokter/analis yang diberi kewenangan hingga
petugas melaporkan hasilnya kepada dokter
yang meminta pemeriksaan.
 Standar waktu lapor hasil kritis laboratorium
adalah waktu pelaporan <30 menit.
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium

Dimensi Mutu  Keselamatan

 Fokus pada pasien

 Kesinambungan

Numerator Jumlah nilai kritis loboratorium pada pasien anemia


dilaporkan < 30 menit yang disurvey dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh nilai kritis loboratorium pada pasien


anemia yang disurvey dalam satu bulan

Formula Numerator/denominator x 100%


pengukuran

Metologi Pengumpulan Data restrospektif


Pengumpulan
Data

Cakupan data Jumlah sampel per bulan 100% populasi

Frekuensi Harian
pengumpulan
data
Frekuensi Bulanan
analisis

Nilai < 30 menit


Ambang/Standa
r

Metodologi Statistik : Run Chart


Analisis Interpretasi data : Trend, dibandingkan dengan
standar

Sumber Unit Laboratorium


data/area
monitoring

PJ Data Kepala Unit Laboratorium

Publikasi data Internal : Rapat koordinasi


DINAS KESEHATAN KABUPATEN NAGEKEO
UPTD RUMAH SAKIT DAERAH AERAMO
Jln. Prof.W.Z. Yohanes Kode Pos 86472
Email: rsdaeramo2017@gmail.com
MBAY

3. Tidak adanya kesalahan tindakan transfusi pada pasien anemia


Judul Indikator Tidak adanya kesalahan tindakan transfusi pada
pasien anemia

Definisi Kesalahan tindakan transfusi pada pasien anemia


adalah kesalahan yang terjadi pada saat proses
Operasional
pemberian darah kepada pasien anemia yang
meliputi
1. Salah nama dan nomor identifikasi pasien
2. Salah tipe darah pasien
3. Kadaluwarsa
4. Salah instruksi dokter
Tujuan Menghindarkan terjadinya kesalahan tindakan
transfusi pada pasien anemia
Dimensi Mutu Keselamatan dan keamanan

Numerator Jumlah seluruh pasien anemia yang tidak mengalami


kesalahan tindakan transfusi

Denominator Jumlah seluruh pasien anemia yang mendapatkan


tindakan transfusi

Formula Numerator/denominator x 100%


pengukuran

Metologi Retrospektif
Pengumpulan
Data

Cakupan data Jumlah sampel per bulan

Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data

Frekuensi Triwulan
analisis

Nilai 100%
Ambang/Standar
Metodologi Statistik : Run Chart
Analisis Interpretasi data : Trend, dibandingkan dengan
standar

Sumber Rekam medis pasien


data/area
monitoring

PJ Data Kepala Instalasi Rawat Inap

Publikasi data Internal : Rapat koordinasi


DINAS KESEHATAN KABUPATEN NAGEKEO
UPTD RUMAH SAKIT DAERAH AERAMO
Jln. Prof.W.Z. Yohanes Kode Pos 86472
Email: rsdaeramo2017@gmail.com
MBAY

4. Angka kejadian phlebitis


Judul Indikator Angka kejadian phlebitis

Definisi Phlebitis adalah inflamasi pada daerah lokal tusukan


infus dengan ditemukannya tanda-tanda kemerahan,
Operasional
rasa panas seperti terbakar, bengkak, nyeri bila
ditekan, serta ulkus sampai eksudat purulent atau
mengeluarkan cairan bila ditekan.
Standar penilaian phlebitis :
 Skala 0 : Vena tempat kanula tampak sehat
Tidak
ada purulent
 Skala 1 : Tanda dini phlebitis
Nyeri dan atau kemerahan pada area
insersi kateter IV
 Skala 2: Stadium dini phlebitis
Nyeri sepanjang kanula, eritema,
edema,/bengkak
 Skala 3: Stadium lanjut phlebitis atau awal
tromboplebitis
Nyeri sepanjang kanula, eritema,
indurasi, vena mengeras seperti kabel
atau tali
 Skala 4 : Stadium lanjut tromboplebitis
Nyeri sepanjang kanula, eritema,
indurasi, vena mengeras, ada atau
tidak
ada phlebitis, disertai demam
Tujuan Pasien safety dan mencegah terjadinya phlebitis

Dimensi Mutu Keselamatan dan fokus pada pasien

Numerator Jumlah pasien dengan kejadian plebitis

Denominator Jumlah pemasangan infus perifer

Formula Numerator/denominator x 100%


pengukuran

Metologi Retrospektif dan Concurrent


Pengumpulan
Data

Cakupan data Jumlah sampel per bulan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

Frekuensi Triwulan
analisis

Nilai 80%
Ambang/Standa
r

Metodologi Statistik : Run Chart


Analisis Interpretasi data : Trend, dibandingkan dengan
standar

Sumber Unit Rawat Inap


data/area
monitoring

PJ Data Kepala Unit Rawat inap

Publikasi data Internal : Rapat koordinasi

DINAS KESEHATAN KABUPATEN NAGEKEO


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AERAMO
Jln. Prof.W.Z. Yohanes Kode Pos 86472
Email: rsdaeramo2017@gmail.com
MBAY

5. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter IGD pada Pasien Anemia

Judul Indikator Waktu Tanggap Pelayanan Dokter IGD pada Pasien


Anemia
Definisi  Waktu tanggap adalah waktu yang dibutuhkan
Operasional mulai pasien dilakukan Triage di IGD sampai
mendapat pelayanan dokter.
 Standar waktu tanggap IGD adalah ≤ 5 menit
Tujuan Terselenggaranya pelayanan kegawatdaruratan pada
pasien anemia yang cepat dan tepat sehingga
mampu mengoptimalkan upaya menyelamatkan
pasien gawat.
Dimensi Mutu Keselamatan, efektifitas, dan fokus pada pasien
Numerator Jumlah pasien gawat, darurat, dan gawat-darurat
dengan anemia yang mendapatkan pelayanan
kegawatdaruratannya dalam waktu ≤ 5 menit.
Denominator Jumlah seluruh pasien pasien gawat, darurat, dan
gawat-darurat dengan anemia yang mendapatkan
pelayanan kegawatdaruratan di IGD Rumah Sakit.
Formula Numerator/denominator x 100%
pengukuran
Metologi Retrospektif
Pengumpulan
Data
Cakupan data Jumlah sampel per bulan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi analisis Triwulan
Nilai 100%
Ambang/Standar
Metodologi Statistik: Run Chart
Analisis Interpretasi data: Trend, dibandingkan dengan
standar
Sumber data/area Unit Gawat darurat dan Rekam Medik
monitoring
PJ Data Kepala Unit Gawat Darurat

Publikasi data Internal : Rapat koordinasi


DINAS KESEHATAN KABUPATEN NAGEKEO
UPTD RUMAH SAKIT DAERAH AERAMO
Jln. Prof.W.Z. Yohanes Kode Pos 86472
Email: rsdaeramo2017@gmail.com

6. Ketepatan Diet yang diberikan pada Pasien Anemia


Judul Indikator Ketepatan Diet yang diberikan pada Pasien Anemia

Definisi  Anemia atau kurang darah adalah kondisi


ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang
Operasional
sehat aratu ketika sel darah merah tidak
berfungsi dengan baik,Dimana kadar
Hemoglobin (Hb) dalam darah di bawah
normal,yaitu kurang dari 13,0 g/dL pada laki-
laki dewasa,dan kurang dari 121,0 g/dL pada
wanita dewasa, sedangkan pada wanita hamil
kurang dari 11,0 g/dL (Kemenkes 2020).
 Diet anemia penting untuk produksi
hemoglobin, sel darah merah serta membantu
tubuh menyerap zat besi lebih baik.
 Diet Sehat untuk pengidap anemia:
 Hati
Bagian organ yang bisa dibilang kaya zat
besi dan asam folat
 Kacang-kacangan
Sumber zat besi yang baik untuk diet,
seperti kacang merah,
buncis,kedelai,kacang polong, kacang
merah
 Seafood
Makanan laut yang menyediakan zat besi
heme;kerang,tiram dan udang, mayoritas
ikan (sarden,tuna segar atau kalengan
atau salmon)
 Daging
Semua daging,termasuk daging unggas
mengandung zat besi, yang paling baik
daging merah, daging domba dan daging
rusa.
 Sayuran hijau
Sayuran hijai terutama yang memiliki
warna gelap sumbr zat besi no-home
terbaik,seperti bayam,kubis, dan
kangkung.
Tujuan Mengetahui ketepatan Diet yang diberikan pada
pasien anemia
Dimensi Mutu Efektivitas, Akses, Kenyamanan

Numerator Jumlah Pasien anemia yang mendapatkan diet pasien


anemia

Denominator Jumlah pasien anemia yang dirawat

Formula Numerator/denominator x 100%


pengukuran

Metologi Retrospektif
Pengumpulan
Data

Cakupan data Jumlah sampel per bulan

Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data

Frekuensi Triwulan
analisis

Nilai >90%
Ambang/Standa
r

Metodologi Statistik : Run Chart


Analisis Interpretasi data : Trend, dibandingkan dengan
standar

Sumber Unit Rawat Inap


data/area
monitoring

PJ Data Kepala Unit GIZI

Publikasi data Internal : Rapat koordinasi

Anda mungkin juga menyukai