Anda di halaman 1dari 1

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Bapak Guru Drs. Widodo

Yang terhormat Ibu Guru Dra. Sri Wahyuni

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat-Nya kita
dapat berkumpul di ruangan ini pada keadaan sehat wal afiat. Pada kesempatan yang baik ini,
saya adk akan menyampaikan pidato dengan topik pribahasa yang berbunyi “tabir sudah
tergantung, tikar sudah terbentang”.

Teman-teman yang berbahagia, peribahasa ini mungkin terdengar asing ditelinga kita. Peribahasa
yang jarang sekali digunakan ini memiliki arti bahwa telah dilakukan persiapan untuk
mengadakan pesta. Peribahasa ini menyatakan bahwa ini ujung dan tujuan dari semua persiapan
yang telah dilakukan. Kehidupan manusia tidak lepas dari segala persiapan, namun juga tidak
lepas dari kejadian-kejadian yang gagal. Kegagalan manusia saat ingin sampai dari tujuannya
tidak dapat dihindari, namun manusia harus terus berusaha untuk menyelesaikan tujuannya.

Misalnya saja kita harus menyelesaikan kegiatan pentas seni, apakah saat itu kita langsung
berfikir bahwa hal tersebut akan gagal? Tentu saja tidak! Kita akan berfikir dan berharap bahwa
acara tersebut akan lancar sebagaimana tujuan sejak awal. Tentu saja kita juga ingin terus
mendapatkan kesuksesan hingga kegiatan tersebut dapat dilakukan. Jadi, kita harus
menyelesaikan tujuan akhir kita sampai pesta tersebut sudah siap untuk dimulai. Akankan teman-
teman siap untuk menyatakan bahwa pesta sudah siap untuk dimulai?

Berikut pidato singkat saya yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila dalam
penyampaian dan penggambarannya memiliki kesalahan. Terima kasih atas perhatiannya.

Waalaikumsalam wr.wb

Anda mungkin juga menyukai