Anda di halaman 1dari 102

ANALISIS SEMIOTIKA PESAN MORAL DALAM FILM KARTUN

“Riko The Series” Studi Kasus pada youtube Murotal Anak-Riko The
Series.

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:
Annisa Febriani
NIM 11180510000092

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1444 H / 2022 M
ANALISIS SEMIOTIKA PESAN MORAL DALAM FILM KARTUN “Riko The
Series” Studi Kasus pada youtube Murotal Anak-Riko The Series.

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Mememnuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:

Annisa Febriani
NIM: 11180510000092

Pembimbing

Ade Masturi, M.A


NIP: 197506062007101001

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN


ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1443 H / 2022
ABSTRAK

Film kartun merupakan pengolahan bahan diam menjadi gambar bergerak yang
lebih menarik, interaktif, dan tidak menjemukan bagi semua orang. Film kartun
juga susunan gambar-gambar yang di proses sehingga menghasilan ilustrasi
gerakan yang di jadikan proyeksi seakan-akan terlihat hidup dan hasilnya menjadi
menarik, interaktif, dan tidak menjemukan bagi semua orang. Tayangan film kartun
bukan merupakan hal yang asing bagi anak-anak. Pada masa sekarang ini anak-
anak cukup mengerti dan fasih menyebutkan nama-nama film kartun. Film kartun
juga sebagai media edukasi untuk anak-anak seperti halnya Film kartun islami,
seperti “Riko The Series” yang menjadi bahan penelitian ini.

Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce dilakukan pada scene film melalui
tanda ikon, indeks, simbol. Peneliti melakukan penelitian pada Film kartun “Riko
The Series” Studi Kasus pada youtube Murotal Anak-Riko The Series. Media
Youtube sangat populer karena telah memiliki lebih dari satu milyar pengguna
yang merupakan hampir sepertiga semua pengguna internet. Film kartun “Riko
The Series” tayang di youtube. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil episode
Murotal Anak. Pada episode Murotal Anak berisi tentang lantunan ayat Al-Quran
dan gambar-gambar dari tokoh kartun “Riko The Series”.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini
terdapat pembahasan tentang pesan moral dalam film yang berisi tentang nilai-
nilai keislaman. Melalui teori ini, peneliti bisa memahami makna dari tanda-tanda
yang ada dalam Film kartun “Riko The Series”. Sehingga dapat mengetahui lebih
dalam tentang film ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketiga simbol dalam
Semiotika Charles Sanders Peirce yaitu Sign,Object,Interpretant. Ketiga Simbol
ini untuk episode Murotal Anak dalam Surat Alfatihah,Surat Al-Humazah dan
Surat At-takasur.

Kata Kunci : Film Kartun, Pesan Moral, Analisis Semiotika Charles Sanders
Peirce

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Swt Rabb semesta alam, dzat yang telah
menjadikan al-Qur‟an yang mulia sebagai petunjuk hidup manusia agar selamat
dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Shalawat dan salam semoga
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, manusia paling mulia yang
menjadi utusan- Nya, dan yang paling patut untuk diteladani seluk beluk
kehidupannya.

Alhamdulillah, atas izin dan rahmat Allah azza wa jalla peneliti bisa
menyelesaikan skripsi S1 ini pada program studi Komunikasi Penyiatan Islam
“Analisis Semiotika Pesan Moral dalam Film Kartun “Riko The Series” Studi
Kasus pada youtube Murotal Anak-Riko The Series. skripsi ini diajukan dalam
rangka memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sajana Ilmu
Sosial (S.Sos.)

Melalui pengantar ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih


sekaligus penghargaan dan penghormatan yang tinggi kepada :

1. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A selaku rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku ketua Program Studi Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ade Masturi, M.A. selaku Dosen Pembimbing kripsi yang
t
elah memberikan
banyak motivasi dan pelajaran berharga berupa bimbingan dan nasihat.
Pelajaran yang akan senantiasa peneliti ingat.
5. Dr. H. Edi Amin, MA. selaku Sekretaris Program Studi Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi iiiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh dosen Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam yang telah
memberikan banyak ilmu dan pendidikan kepada peneliti selama masa
studi, kepada para staff Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam yang
telah membantu penulis dalam pengurusan administrasi.
8. Orangtua, Kakak, dan Adik-adik, serta keluarga besar yang senantiasa
memberikan kepercayaan, do’a dan dukungan kepada peneliti, terima
kasih atas segalanya.
9. Muhammad Daffa Rizky selaku teman selama masa kuliah yang telah
bersama-sama dalam pengerjaan skripsi.

Akhir kata, peneliti memohon kepada Allah Swt agar menetapkan kita
semua dalam keimanan serta taqwa, mengumpulkan kembali kelak di
syurga. Semoga tulisan ini bermanfaat, baik bagi penulis maupun para
pembaca.

Jakarta, 28 Juli 2022

Peneliti

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................i


ABSTRAK ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................1


A. Latar belakang .................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................5
C. Batasan Masalah..............................................................................5
D. Rumusan Masalah ...........................................................................6
E. Tujuan Manfaat Penelitian .............................................................6
F. Tinjauan Kajian Terdahulu .............................................................7
G. Metode Penelitian .......................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan .................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 17

A. Pengertian Semiotika Charles Sanders Peirce ............................. 17


B. Pesan Moral ................................................................................... 29
C. Film ................................................................................................ 31
D. Kerangka Berfikir .......................................................................... 38

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN .................... 40


A. Tentang Film Kartun “Riko The Series” ...................................... 40
B. Film Kartun “Riko The Series“ Episode Murotal Anak .............. 40
C. Konsep Film Kartun “Riko The Series“ Episode Murotal Anak ... 41
D. Visi dan Misi Film Kartun “Riko The Series“ ............................... 41
E. Karakter Film Kartun “Riko The Series“ ....................................... 42
F. Profil Pengisi Suara Film Kartun “Riko The Series“ ..................... 45

v
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ..................................52
A. Deskripsi Data Film Kartun “Riko The Series“ ...........................52
B. Sinopsis Film Kartun “Riko The Series” ...................................... 54
C. Film Kartun “Riko The Series” episode murotal Anak ................57
D. Analisis pesan moral Film Kartun “Riko The Series” episode
Murotal Anak dalam semiotika Charles Sanders
Peirce ..............................................................................................58

BAB V PEMBAHASAN .......................................................................... 68


A. Makna Sign dalam Semiotika Peirce pada film kartun “Riko The
Series” episode murotal anak Surat Al
Fatihah.............................................................................................. 68
B. Makna Object dalam Semiotika Peirce pada film kartun “Riko The
Series” episode murotal anak Surat Al-
Humazah ..........................................................................................70
C. Makna Makna Interpretant dalam Semiotika Peirce pada film
kartun “Riko The Series” episode murotal anak Surat At-
Takasur ............................................................................................ 73

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................... 77


A. Simpulan ......................................................................................... 77
B. Implikasi ......................................................................................... 77
C. Saran ................................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 80

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Film adalah salah satu bentuk media massa yang dianggap mampu
memberikan hiburan kepada masyarakat.1 Film menyampaikan cerita melalui
adegan-adegan dan peristiwa demi peristiwa. Film merupakan saluran berbagai
macam gagasan, ide, konsep serta mempunyai dampak dari penayangannya.
Ketika seorang melihat film, maka pesan yang disampaikan film tersebut secara
tidak langsung akan berperan membentuk persepsi terhadap pesan film
tersebut.2

Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber
dari kata kinematik atau gerak. Film yang merupakan media massa dan ditonton
di tempat tertentu dengan uji kelayakannya selalu menarik perhatian semua
orang dan ditonton secara berulang-ulang.3 Ketika seseorang melihat sebuah
film maka pesan yang disampaikan oleh film tersebut secara tidak langsung
akan berperan dalm pembentukan persepsi seseorang terhadap maksud pesan
dalam film. Seorang pembuat film mempersentasikan ide-ide yang kemudian
di konversikan dalam sistem tanda dan lambang untuk mencapai efek yang
diharapkan.4 Sehingga bisa menjadi sarana rekreasi dan edukasi, di sisi lain
dapat pula berperan sebagai penyebarluasan nilai-nilai budaya baru.5

1
Mutiara Cendikia Sandyakala, Mukhlis Aliyudin, Syukriadi Sambas,” Film Sebagai Media Dakwah:
Analisis Semiotika,” Prophetica: Scientific and Research Journal of Islamic Communication and
Broadcasting, Vol. 5 no. 2 (2019), h. 134.
2
Nur Latif, “Representasi Ikhlas dalam Film Surga yang Tak Dirindukan,” (Universitas Islam Negeri
Walisongo, Semarang, 2018), 1.
3
Abd. Ghazali Zulkiple, Islam Komunikasi dan Teknologi Maklumat, (Jakarta: Kencana, 2001).34
4
Amrel, analisis semiotika pesan moral dalam film avatar (Skripsi S1 Ilmu Komunikasi Uin Suska,
Riau, 2015), hal. 1-2
5
Akhlis Suryapati, Hari Film Nasional Tinjauan dan Restrospeksi. (Jakarta:Panitia hari Film Nasional
ke-60 Direktorat perfilman tahun 2010, 2010), 26.

1
Ketika seseorang menonton film, biasanya terjadi gejala identifikasi
psikologis. Para penonton menyamakan atau meniru seluruh pribadinya dengan
salah seorang pemeran film. Penonton memahami dan merasakan apa yang
dialami pemeran seolah masuk dalam dunia film tersebut. Tidak sampai disitu,
pesan-pesan yang tertermuat dalam scene akan membekas di hati para penonton
dan kemudian membentuk karakter mereka. Dalam scene sebuah film, ada yang
terdapat unsur-unsur pesan keagamaan.6

Film sama seperti kehidupan manusia yang nyata, ditampilkan dari gambar
yang bergerak dan hidup serta memiliki suara sebagai pendukung yang berisi
pesan untuk disampaikan kepada penonton. Pesan yang disampikan mudah
diterima oleh masyarakat karena memiliki kedekatan dan kemiripan pada
kehidupan nyata. Pesan moral banyak disampaikan melalui media komunikasi
diantaranya dapat menggunakan media audio visual berupa film. Film
merupakan karya estetika dan alat informasi yang memiliki sifat penghibur dan
dapat menjadi sarana edukasi bagi penikmatnya serta film dapat digunakan
sebagai media untuk menyebarluaskan nilai-nilai kebudayaan.7

Yang paling penting dalam film adalah gambar dan suara, Kata yang
diucapkan (ditambah dengan suara-suara lain yang serentak mengiringi
gambar-gambar) dan musik film. Sistem semiotika yang lebih penting lagi
dalam film adalah digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang
menggambarkan sesuatu.8

Film mempunyai berbagai macam genre, salah satunya dari Film bergenre
kartun. Kartun adalah gambar dengan penampilan yang lucu yang
mempresentasikan suatu peristiwa. Orang yang membuat kartun disebut

6
Sri Wahyuningsih, Film dan Dakwah Memahami Representasi Pesan-Pesan Dakwah dalam Film
Melalui Analisis Semiotik, (Surabaya: Media Sahabat Cendikia, 2019), h.8-9.
7
Bagus Fahmi Weisarkurnai, “Representasi Pesan Moral Dalam Film Rudy Habibie Karya
Hanum Bramantyo (Analisis Semiotika Roland Barthes)”, Jurnal Fisip, 4 No.1 (2017), 3.
8
Alex Sobur, semiotika komunikasi (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2013), hal.128

2
kartunis. Selain itu, kartun juga berkembang dalam media lainnya, yaitu Film.
Film Kartun yang menjadi tontonan favorit masyarakat dalam berbagai
usia khususnya remaja dan anak-anak harus dapat menyampaikan pesan
ataupun adegan-adegan yang positif, karena dalam tingkat anak usia dini masih
rentan untuk meniru apa saja yang dilihatnya. Film Kartun memiliki beberapa
ciri khas, ciri khas tersebut meliputi gambar-gambar yang berwarna-warni,
tokoh-tokoh dalam berbagai macam situasi, serta alur cerita yang sesuai untuk
berbagai kalangan penikmatnya.

Di era modern ini Film Kartun dapat ditonton melalui Youtube. Youtube
merupakan situs berbagi media (media sharing), yakni jenis media sosial yang
memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari video, audio, dan
gambar. YouTube adalah media sosial yang mulai naik daun 5 tahun yang lalu.
Dilansir dari situs resmi YouTube, saat ini Youtube telah memiliki lebih dari
satu milyar pengguna yang merupakan hampir sepertiga semua pengguna
internet.

Film Kartun “Riko The Series” yang tayang di Youtube setiap jumat pukul
16.00 WIB sore hari dengan durasi 4-6 menit per episode. Film kartun “Riko
The Series” telah memiliki 1,58 Juta Subscriber di Youtube dan akan
bertambah. Film Kartun “Riko The Series” mempunyai tokoh film. yaitu Riko
merupakan seorang anak berusia 8 tahun yang lucu, selalu ceria,
menyenangkan dan rendah hati. Riko sangat suka berpetualang, mengamati
dan mencoba hal-hal baru dan ditemani oleh sahabarnya bernama Q110.

Film kartun “Riko The Series” berasal dari Indonesia dan menggunakan
bahasa Indonesia. Dalam serial film kartun “Riko The Series” telah memiliki
banyak playlist video yang disuguhkan untuk ditonton antara lain Do’a,
Murotal Anak, Komplikasi Episode, Mencari Riko, Kabar Riko dan
Animation. Untuk penelitian ini, peneliti memfokuskan episode Murotal Anak
dengan memilih 3 episode film. Dalam Episode Murotal Anak menampilkan
suara lantunan ayat suci serta gambar animasi yang memiliki masing-masing

3
peran, contohnya seperti Riko (sebagai pemeran utama), Bunda Riko, Q11.
Berlatar belakang tempat, salah satunya seperti rumah. Suara lantunan ayat
suci yang diiringi dengan merdu memiliki ciri khas dari suara anak kecil serta
gambar animasi yang diselaraskan dengan arti dari ayat suci tersebut.

Pada adegan film kartun “Riko The Series” terdapat unsur semiotika.
istilah semiotik pertama kali lahir dari sebuah pemikiran filsuf Amerika yang
bernama Charles Sanders Peirce. Ia menyamakan semiotik dan logika. Peirce
mengembangkan semiotik dalam hubungannya dengan filsafat pragmatisme.
Melalui bukunya How to make Our Ideas Clear, semiotik merujuk kepada
“doktrin formal tentang tanda-tanda.9 Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa
berfungsi, oleh Pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign atau
representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni sign, object,
interpretant. Melalui film kartun “Riko The Series” peneliti ingin
menganalisis contoh data yang terkait dengan analisis semiotika terhadap
pesan moral yang terkandung dalam judul film “Riko The Series” pada
episode Murotal Anak.

Dalam episode murotal anak terdapat pesan moral. Analisis semiotika


Peirce dan deskriptif kualitatif yang terkandung dalam film kartun “Riko The
Series” pada episode murotal anak akan diteliti untuk merujuk pada pesan
moral dengan pendekatan semiotik serta ketiga maknanya. Berdasarkan
konteks tersebut, maka penelitian ini diberi judul “Analisis Semiotika Pesan
Moral dalam Film Kartun “Riko The Series” Studi Kasus pada youtube
Murotal Anak-Riko The Series.

9
Puji Santoso, Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra, (Bandung: Angkasa, 1993), h. 2-3

4
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan peneliti dapat


diidentifikasikan antara lain sebagai berikut:

1. Pada film kartun “Riko The Series” episode murotal anak menjadi
tontonan yang sangat digemari dikalangan anak-anak akan tetapi
masih banyak anak-anak yang belum paham akan pesan moral dan
pendidikan islam yang terkandung dalam episode film tersebut
dikarenakan hanya suka secara visual semata.
2. Pemaknaan pesan moral dalam film kartun “Riko The Series” yang
merujuk pada ketiga makna analisis Peirce belum terpecahkan.
3. Analisis pendekatan semiotika Peirce dalam episode murotal anak
pada film kartun “Riko The Series” belum pernah dilakukan dalam
penelitian sebelumnya.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah perlu ada pembatasan


masalah penelitian yaitu :

1. Subjek penelitian adalah film kartun “Riko The Series” episode


murotal anak
2. Analisis yang akan menjadi bahan penelitian yaitu akan dibatasi
pada Analisis semiotika Charles Sanders Peirce.
3. Pesan moral yang terdapat dalam film kartun “Riko The Series”
pada episode murotal anak meliputi pendekatan analisis semiotika
Peirce dan ketiga makna yang terkandung dalam analisis semiotika
Peirce.

5
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka perlu ada


rumusan masalah penelitian yaitu :

1. Apa makna sign, object dan interpretant dalam semiotika Peirce


pada film kartun “Riko The Series” episode murotal anak ?
2. Mengapa Surat Al-Fatihah, Al-Humazah dan At-Takasur yang
menjadi pembahasan dalam penelitian episode murotal anak ?
3. Bagaimanakah pesan moral dalam Surat Al-Fatihah, Al-Humazah
dan At-Takasur pada episode murotal anak ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, batasan masalah dan rumusan masalah


di atas, tujuan penilitian ini yaitu :

1. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna


sign, object dan interpretant pada film kartun “Riko The Series”
episode murotal anak melalui analisis semotika Peirce.

2. Untuk mengetahui pembahasan dalam surat Al-Fatihah, Al-


Humazah dan At-Takasur pada episode murotal anak.

3. Untuk mengetahui pesan moral dalam Surat Al-Fatihah, Al-


Humazah dan At-Takasur pada episode murotal anak.

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pijakan


dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
analisis semiotika Charles Sanders Peirce melalui film kartun islam dan
mengetahui efektifitas penonton dalam mengambil pesan moral dan nilai
pendidikan islam. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan :

6
1. Bagi peneliti/akademisi : Dapat menambah wawasan dan
pengalaman langsung dalam meneliti melalui film kartun yang
bertema keislaman dengan analisis semiotika Peirce.
2. Bagi penonton film kartun : Dapat mengambil pesan moral dan
nilai pendidikan islam yang terkandung dalam film kartun “Riko The
Series” episode murotal anak yang tayang di youtube.
3. Bagi cineas film : Sebagai bahan penyebaran dakwah
melalui film kartun islam dengan metode yang menarik juga dapat
dikembangkan dengan lebih inovatif.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Tinjauan kajian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan


dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian
ini. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil tinjauan
kajian terdahulu sebagai berikut :

1. Film dan Dakwah : memahami representasi pesan-pesan dakwah


dalam film melalui analisis semotika oleh sri wahyuningsih10
Dalam hasil temuannya dijelaskan bahwa pesan-pesan
dakwah dalam film meliputi aspek tanda-tanda secara keseluruhan,
baik itu objek, simbol, indeks, ikon, orang, warna, ataupun pesan-
pesan teks yang memuat representasi pesan-pesan dakwah Islam
dalam setiap adegan yang membentuk alur cerita film. tujuan
digunakannya analisis semiotika agar makna yang dibangun dalam
film melalui sejumlah tanda dan kode dapat diungkap.
Karya yang pertama ialah Penelitian dari Sri
Wahyuningsih yang berbentuk buku dengan judul Film dan
Dakwah: memahami representasi pesan-pesan dakwah dalam film

10
Sri, Wahyuningsih. 2019. Film dan Dakwah : memahami representasi pesan-pesan dakwah dalam
film melalui analisis semotika oleh sri wahyuningsih.

7
melalui analisis semiotik yang menjelaskan bahwa salah satu
komunikasi massa yang saat ini digunakan untuk menyampaikan
pesan ialah film. Dalam film, juga terdapat nilai-nilai edukatif dan
informatif. Beragamnya fungsi yang dimiliki film dan bervariasinya
unsur yang terkandung didalamnya membuat film oleh sebagian
besar pihak menjadi sarana favorit dan efektif dalam menyampaikan
pesan.
Dalam penelitian ini dijelaskan juga bahwa tujuannya
untuk menyajikan perangkat teoritis dan langkah metodis itu,
bagaimana menelusuri, menangkap dan memahami pesan-pesan
(religi) yang terdapat pada film ber-genre realigi. Disampaikan juga
bahwa ada tiga bagian besar, yakni pengenalan terhadap film,
kerangka teoritis dan metodis untuk kajian film dan analisis semiotik
terhadap representasi pesan-pesan dakwah dengan film.

Menurut penelitian ini perlu diberi garis tebal, tidak


semua pesan realigi yang disampaikan dalam film mudah ditangkap.
Ini karena tidak jarang pesan yang disampaikan bersifat implisit baik
melalui adegan verbal maupun adegan nonverbal. Oleh sebab itu,
untuk memahami atau menangkap pesan-pesan realigi kadang tidak
cukup jika hanya mengandalkan common sense, melainkan harus
mengandalkan perangkat teoritis dan langkah metodis tertentu untuk
menelusuri pesan yang ingin disampaikan sehingga pesan yang
dimaksud dalam film dapat diungkapkan dengan baik dan mudah
dipahami.

Penelitian ini dipecah menjadi tiga bagian utama, yang terdiri


dari bab tertentu dan topik pembahasan tertent. Pada bagian pertama
dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pengetahuan yang dibutuhkan
untuk mengenal dunia film secara umum. Dibagian kedua,

8
dijelaskan tentang kerangka atau perspektif teoritis dan metodis
untuk kajian film. Pada bagian selanjutnya digambarkan sebuah
kasus bagaimana kerangka teoritis dan metodis tersebut
diimplementasikan dalam sebuah film, terutama untuk
mengungkapkan pesan-pesan dakwah yang terkandung pada film
realigi. Penelitian ini membantu peneliti dalam menyusun kerangka
penulisan mengenai mengimplementasikan pesan dakwah pada film
realigi dan analisis semiotika pada film.

2. Pesan Moral dalam serial kartun animasi upin dan ipin


episode “istimewa hari ibu” oleh Gita Andini Bawono dan Dwi
Haryanto.11
Dalam hasil temuannya dijelaskan bahwa Media audio
visual seperti televisi tidak dapat menggantikan metode ceramah
serta tanya jawab dalam proses pembelajaran, tetapi media audio
visual seperti program acara serial kartun animasi Upin dan Ipin
dapat dijadikan sebagai media bantu pembelajaran yang efektif
bagi anak-anak,karena proses pembelajaran anak akan lebih mudah
dilakukan saat anak tersebut merasa santai, tidak tertekan dan
monoton.
Karya yang kedua ialah penelitian dari Gita Andini
Bawono dan Dwi Haryanto dengan judul Pesan Moral dalam serial
kartun animasi upin dan ipin episode “istimewa hari ibu” yang
menjelaskan bahwa pesan moral yang terkandung dalam film
animasi terhadap proses pembelajaran anak melalui media massa
televisi sebagai media bantu pembelajaran. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media massa

11
Bawono, Gita Dwi dan Haryanto, Dwi. 2017. Digital Repository Universitas Jember. Jember. Jurnal
Film dan Televisi.

9
televisi dan sejauh mana media massa televisi memengaruhi
masyarakat khususnya anak-anak.

Pesan moral dalam penelitian ini adalah pesan-pesan


yang ingin disampaikan melalui media massa televisi khususnya
yang dalam serial kartun animasi. Pesan moral tersebut adalah
segala hal yang baik dan dianggap benar dimasyarakat walaupun
tidak terdapat dalam undang-undang. Pesan moral tersebut dikemas
kedalam suatu bentuk cerita, narasi dan adegan yang diharapkan
dapat memberikan hal yang positif dan mampu membawa anak-anak
kearah yang lebih baik.
Penelitian ini membantu peneliti dalam menyusun
kerangka pesan moral dalam animasi. Dalam penelitian ini
mempunyai kesamaan yang signifikan bagi peneliti yaitu terkait
pesan moral dalam film animasi. Perbedaannya hanya pada media
massa, media massa dalam penelitian ini menggunakan televisi
sedangkan peneliti menggunakan youtube.

3. Ketiga, Komunikasi Dakwah Melalui Film Ketika Hati Ingin


Hijrah Di Channel Youtube oleh Suwanda Fitra Rizky.12
Dalam hasil temuannya dijelaskan bahwa metode
berdakwah dengan sarana film di situs youtube sangat berpengaruh
dan mampu dalam meningkatkan pengetahuan dan minat para
penonton untuk semangat dalam belajar agama islam dan
berdakwah. Dari metode yang telah diterapkan di penelitian film
dapat memahami perubahan akhlak, sikap, dan keimanan
penontonnya.

12
Rizky, Suwanda Fitra. 2019. Komunikasi Dakwah Melalui Film Ketika Hati Ingin Hijrah Di Channel
Youtube.

10
Karya yang ketiga penelitian dari Suwanda Fitra Rizky
dengan judul penelitian Komunikasi Dakwah Melalui Film Ketika
Hati Ingin Hijrah Di Channel Youtube. Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa metode berdakwah dengan sarana film di situs
youtube sangat berpengaruh dan mampu dalam meningkatkan
pengetahuan dan minat para penonton untuk semangat dalam belajar
agama islam dan berdakwah. Dari metode yang telah diterapkan di
penelitian film dapat memahami perubahan akhlak, sikap, dan
keimanan
penontonnya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan mazhab


komunikasi sebagai transmisi pesan, dimana komunkator dan
komunikan mengkonstruksi pesan dan menerjemahkannya.
Mazhab ini melihat komunikasi sebagai suatu proses yang
dengannya seoarang pribadi mempengaruhi perilaku dan state of
mind pribadi yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjawab apakah metode berdakwah dengan media film dengan
sarana youtube mampu meningkatkan pengetahuan pengguna situs
youtube dalam mengenal ajaran-ajaran islam. Penelitian ini
membantu peneliti dalam menyusun bagian kerangka Komunikasi
Dakwah melalui film di Youtube.

G. Metode Penelitian
Agar dalam menyusun skripsi berhasil dengan baik diperlukan suatu metode
penelitian yang sesuai dengan permasalahan. Metode penelitian dipergunakan
sebagai sarana untuk memperoleh data-data yang lengkap dan dapat dipercaya
kebenarannya. Pembahasan metode penelitian dalam penulisan skripsi ini meliputi
sebagai berikut :

11
1. Paradigma
Paradigma yang akan digunakan adalah paradigma
konstruktivis, yang dimana lebih relevan untuk melihat realitas
signifikannya objek yang diteliti dan pengetahuan merupakan
konstruksi manusia yang sifatnya akan terus dikembangkan.
2. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah


pendekatan kualitatif deskriptif artinya dalam penelitian ini
diusahakan mengumpulkan data-data deskriptif yang banyak dan
dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian.

3. Tipe penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis


semiotika Charles Sanders Pierce. Dalam penelitian ini, akan
difokuskan terhadap film kartun “Riko The Series” yang menjadi
subjek sedangkan pesan moral dan nilai pendidikan islam dalam
film Kartun “Riko The Series” menjadi objek dalam penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data


Dalam teknik pengumpulan data kuantitatif memiliki 2 hal
yaitu: kualitas instrumen penelitian duan kualitas pengumpulan
data. Kualitas instrumen penelitian berkaitan dengan keabsahan
dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkaitan
dengan benar dan tidaknya cara yang digunakan untuk
menghimpunkan data.

1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film,
sedangkan record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun
oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu
peristiwa atau menyajikan akunting. Teknik dokumentasi adalah

12
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar maupun elekronik.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah film
kartun “Riko The Series” episode murotal anak.

2. Observasi
Observasi merupakan penelitian yang dilakukan secara
sistematis dan sengaja dilakukan dengan menggunakan indra
penglihatan untuk melihat kejadian yang berlangsung serta
langsung menganalisis kejadian tersebut langsung pada waktu
kejadian itu berlangsung. Jadi dalam penelitian ini observasi yang
digunakan untuk mendapatkan data tentang pesan moral dalam film
kartun “Riko The Series” episode murotal anak adalah film kartun
“Riko The Series” sebagai subjek dalam penelitian ini. Sedangkan,
pesan moral dalam film kartun “Riko The Series” sebagai objek
yang telah diteliti.

3. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi
sumber dengan alasan peneliti dapat membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif.

4. Teknik Analisis Data


Data yang diperlukan dapat diklasifikasi dengan cara melihat,
mendengar, dan mencatatnya. Berdasarkan fokus penelitian dan
tujuan penelitian, analisis data dilakukan dengan cara reduksi data,
yaitu menyeleksi data, meringkas, serta membuat klasifikasi.
Berikutnya, penyajian data dan penarikan simpulan dilakukan

13
berdasarkan konsep.

5. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 Bulan yang dimulai dari
Maret sampai Juni 2022.

H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah melihat dan mengetahui pembahasan yang ada pada
skripsi metode kualitatif ini secara menyeluruh, maka perlu dikemukakan
sistematika yang merupakan kerangka dan pedoman penulisan skripsi. Adapun
sistematika penulisan skripsi metode kualitatif adalah sebagai berikut :
Penyajian laporan skripsi ini menggunakan sistematika penulisan sesuai dengan
SK-REKTOR-NOMOR-507 Universitas Islam Syarif Hidayarullah Jakarta :

1. Bagian Awal Skripsi


Bagian awal memuat halaman sampul depan, halaman judul,
halaman persetujuan dosen pembimbing, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar,
halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar,
halaman daftar lampiran, arti lambang dan singkatan dan abstraksi.

2. Bagian Tengah Skripsi.


Bagian Utama terbagi atas bab dan sub bab yaitu sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari sampul luar (tanpa nomer),


sampul dalam, lembar judul, lembar pernyataan

14
keaslian karya, lembar pengesahan
pembimbing, lembar pengesahan penguji,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, Transliterasi
(jika ada), Daftar tabel (jika ada), Daftar
gambar/bagan (jika ada), Daftar lampiran dan
Daftar istilah (jika ada).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari landasan teori, kajian


pustaka dan kerangka berfikir.

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

Bagian ini terdiri dari gambaran geografis,


historis, sosial budaya dan sebagainya.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bagian ini terdiri dari uraian penyajian data dan


temuan penelitian

BAB V PEMBAHASAN

Bagian ini terdiri dari uraian yang mengaitkan


latar belakang, teori, dan rumusan teori baru
dari penelitian

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

15
Bagian ini terdiri dari simpulan,implikasi dan
saran.

Format penelitian kualitatif ini dapat disesuaikan dengan


rancangan penelitian yang digunakan dan temuan yang
berkembang.

3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran,


dan kelengkapan lainnya.

16
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
1. Semiotika
1) Pengertian Semiotika
Semiotika adalah studi mengenai tanda (signs) dan simbol yang
merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi
semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek,
ide, situasi, keadaan, perasaan, dan sebagainya yang berada diluar diri.
Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika adalah ‘tanda’ yang
diartikan sebagian stimulus designationg something other than it self (suatu
stimulus yang mengacu pada sesuatu yang bukan dirinya sendiri). Pesan
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam komunikasi. Terdapat dua
pendekatan terhadap tanda – tanda yang biasanya menjadi rujukan para ahli13

Komunikasi merupakan proses pengunaan tanda-tanda dan simbol-


simbol yang mendatangkan makna bagi orang atau orang-orang lain. Tanda
dan simbol merupakan alat dan materi yang digunakan dalam interaksi.
Komunikasi merupakan proses transaksional di mana pesan (tanda)
dikirimkan dari seorang pengirim (sender) kepada penerima (receiver).
Supaya pesan tersebut dapat diterima secara efektif maka perlu adanya proses
interpretasi terhadap pesan tersebut, karena hanya manusialah yang memiliki
kemampuan untuk mengunakan dan memaknai simbol-simbol.14

13
Morissan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, Jakarta (PT. Kencana Preadamedia Gruop,
2013) hlm. 32
14
Semiotika dalam Riset Komunikasi, Bogor, ( PT. Ghalia Indonesia, 2014) hlm. 1

17
Jika dilihat dari perspektif semiotika signifikasi, film memberi tekanan
pada pemahaman sebagai bagian dari proses semiotik. Dalam signifikasi ini
yang terpenting adalah interpretan yang di dalamnya mencangkup tiga kategori
semiotika sebagai berikut :

a. Merupakan makna suatu tanda yang dilihat sebagai suatu satuan


budaya yang diwujudkan juga melalui tanda-tanda yang lain yang
tidak bergantung pada tanda pertama.

b. Merupakan analisis komponen yang membagi-bagi suatu satuan


budaya menjadi komponen-komponen berdasarkan maknanya.

c. Setiap satuan yang membentuk makna satuan budaya itu dapat


menjadi satuan budaya sendiri yang diwakili oleh tanda lain yang juga
bisa mengalami analisis komponen sendiri dan menjadi bagian dari
sistem tanda yang lain.

Film dalam konteks semiotika dapat diamati sebagai suatu


upaya menyampaikan pesan dengan menggunakan seperangkat tanda
dalam suatu sistem. Dalam semiotika film dapat diamati dan dibuat
berdasarkan hubungan antara penanda (Signifier) dan petanda
(Signified), seperti halnya tanda pada umumya, yang
merupakan kesatuan yang tidak dapat dilepaskan anatara penanda dan
petanda.

Komunikasi menjadi efektif ketika tanda-tanda dipahami


dengan baik berdasarkan pengalaman pengirim maupun penerima pesan.
Sebuah pengalaman (perceptual field) adalah jumlah total berbagai
pengalaman yang dimiliki seseorang selama hidupnya. Semakin besar
kesesuaian (commonality) dengan perceptual field penerima pesan, maka
semakin besar pula kemungkinan tanda-tanda dapat diatikan sesuai

18
dengan apa yang dimaksud oleh pengirim pesan.

2. Macam-Macam Semiotika

Saat ini sekurang-kurangnya terdapat sembilan macam semiotika


yang kita kenal :

a. Semiotika analitik, yakni semiotika yang menganalisis sistem


tanda. Peirce menyatakan bahwa semiotika berobjekkan tanda dan
menganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat
dikatakan sebagai lambang, sedangkan makna adalah beban yang
terdapat dalam lambang yang mengacu kepada objek tertentu.

b. Semiotika deskriptif, yakni semiotika yang memperhatikan sistem


tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang
sejak dulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. Misalnya, langit
yang mendung menandakan bahwa hujan tidak lama lagi akan
turun, dari dahulu hingga sekarang tetap saja seperti itu. Namun,
dengan majunya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, telah
banyak tanda yang diciptakan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.

c. Semiotika faunal (zoosemiotic) , yakni semiotika yang khusus


memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan
biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara
sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda
yang dapat ditafsirkan oleh manusia.

d. Semiotika kultural, yakni semiotika yang khusus menelaah sistem


tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu.

19
e. Semiotioka naratif, yakni semiotika yang menelaah sistem tanda
dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (folklore).

f. Semiotika natural, yakni semiotika yang khusus menelaah sistem


tanda yang dihassilkan oleh alam. Air sungai keruh menandakan di
hulu telah turun hujan, dan daun pohon-pohonan yang menguning
lalu gugur

g. Semiotika normatif, yakni semiotika yang khusus menelaah sistem


tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma,
misalnya rambu-rambu lalu lintas.

h. Semiotika sosial, yakni semiotika yang khusus menelaah sistem


tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik
lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam
satuan yang disebut kalimat.

i. Semiotika struktural, yakni semiotika yang khusus menelaahh


sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.15

3. Teori Semiotika Charles Sanders Pierce

Charles Sanders Peirce seorang ahli filsuf dari Amerika (1839-1914)


mengutarakan bahwa kehidupan manusia dicirikan oleh pencampuran tanda
dan cara penggunaannya dalam aktivitas yang bersifat representatif.
Penjelasan tersebut mengidentifikasikan tanda-tanda yang diciptakan oleh
manusia yang merupakan representasi dari latar kebudayaan mereka. Oleh
sebab itu disuatu daerah atau kawasan tertentu mempunyai tanda-tanda yang
berbeda sesuai dengan latar belakang kebudayaan mereka masing-masing.16

Menurut Teori Semiotika Charles Sander Peirce, semiotika didasarkan

15
Alex Sobur, Analisis Teks Media, 100-101.
16
Alex Sobur, Analisis Teks Media, 100-101.

20
pada logika, karena logika mempelajari bagaimana orang bernalar, sedangkan
penalaran menurut Peirce dilakukan melalui tanda-tanda. Tanda-tanda ini
menurut Peirce memungkinkan kita berpikir, berhubungan dengan orang lain
dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Dalam hal
ini manusia mempunyai keanekaragaman akan tanda-tanda dalam berbagai
aspek di kehidupanya. Dimana tanda linguistik menjadi salah satu yang
terpenting. Dalam teori semiotika ini fungsi dan kegunaan dari suatu tanda
itulah yang menjadi pusat perhatian. Tanda sebagai suatu alat komunikasi
merupakan hal yang teramat penting dalam berbagai kondisi serta dapat
dimanfaatkan dalam berbagai aspek komunikasi.17

Klasifikasi Tanda menurut Peirce

Peirce menghendaki agar teori semiotikanya ini menjadi rujukan umum


atas kajian berbagai tanda-tanda. Oleh karenanya ia memerlukan kajian lebih
mendalam mengenai hal tersebut. Terutama mengenai seberapa luas jangkauan
dari teorinya ini. Untuk itu, Peirce membaginya dalam beberapa klasifikasi:

A. Berdasarkan Ground:

Yakni berkaitan dengan sesuatu yang membuat suatu tanda dapat berfungsi.
Dalam hal ini Peirce mengklasifikasikan Ground kedalam tiga hal yakni:
 Qualisign
Qualisign yaitu kualitas dari suatu tanda. Misalnya kualitas kata-kata yang
digunakan dalam menyertai tanda tersebut seperti kata-kata yang keras, kasar
ataupun lembut. Tak hanya kata-kata yang menetukan kualitas dari pada suatu
tanda, dapat pula berupa warna yang digunakan bahkan gambar yang
menyertainya.

17
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016), Hlm. 40.

21
 Sinsign
Sinsign adalah eksistensi dan aktualitas atas suatu benda atau peristiwa
terhadap suatu tanda. Misalkan kata banjir dalam kalimat “terjadi bencana
banjir” adalah suatu peristiwa yang menerangkan bahwa banjir diakibatkan
oleh adanya hujan.
 Legisign
Lesigsign adalah norma yang terkandung dalam suatu tanda. Hal ini
berkaitan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Misalkan
tanda dilarang merokok menunjukan bahwa kita dilarang merokok pada
lingkungan dimana tanda itu berada. Yang lebih umum lagi tentu saja
adalah rambu lalu lintas, yang menunjukan hal-hal yang boleh dan tidak boleh
kita lakukan saat berkendara.

B. Berdasarkan Objeknya:

 Ikon
Ikon adalah tanda yang menyerupai bentuk objek aslinya. Dapat diartikan
pula sebagai hubungan atara tanda dan objek yang bersifat kemiripan. Bahwa
maksud dari ikon adalah memberikan pesan akan bentuk aslinya. Contoh yang
paling sederhana dan banyak kita jumpai namun tidak kita sadari adalah peta.

 Indeks
Indeks adalah tanda yang berkaitan dengan hal yang bersifat kausal, atau
sebab akibat. Dalam hal ini tanda memiliki hubungan dengan objeknya secara
sebab akibat. Tanda tersebut berarti akibat dari suatu pesan. Contoh yang
umum misalkan asap sebagai tanda dari api.

 Simbol
Simbol adalah tanda yang berkaitan dengan penandanya dan juga
petandanya. Bahwa sesuatu disimbolkan melalui tanda yang disepakati oleh

22
para penandanya sebagai acuan umum. Misalkan saja lampu merah yang
berarti berhenti, semua orang tahu dan sepakat bahwa lampu merah
menandakan berhenti.

C. Berdasarkan Interpretant:

 Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan ditafsirkan dalam pemaknaan yang
berbeda-beda. Misalnya saja orang yang matanya merah, maka bisa jadi dia
sedang mengantuk, atau mungkin sakit mata, iritasi, bisa pula ia baru bangun
tidur atau bahkan bisa jadi dia sedang mabuk.
 Dicent sign atau dicisign
Dicent sign atau dicisign adalah tanda yang sesuai dengan fakta dan
kenyataanya. Misalnya, saja disuatu jalan kampung banyak terdapat anak-
anak maka di jalan tersebut dipasang rambu lalu lintas hati-hati banyak anak-
anak. Contoh lain misalnya jalan yang rawan kecelakaan, maka dipasang
rambu hati-hati rawan kecelakaan.
 Argument
Argument adalah tanda yang berisi alasan tentang sesuatu hal. Misalnya
tanda larangan merokok di SPBU, hal tersebut dikarenakan SPBU merupakan
tempat yang mudah terbakar.

10 Macam Tanda menurut Pierce:


Berdasar pada klasifikasi di atas, Peirce merinci tanda-tanda dalam teori
semiotikanya kedalam 10 macam tanda yaitu :

1. Qualisign, dapat diartikan kualitas dari suatu tanda. Misalnya orang yang
berbicara keras maka ia sedang marah, orang yang tertawa maka ia sedang
bahagia. Misalnya juga warna merah yang menunjukan keberanian ataupun
putih yang meunjukan kesucian, serta hitam yang menunjukan kejahatan.

23
2. Inconic Sinsign, yakni tanda yang menunjukan suatu kemiripan. Misalnya
foto, dan peta.

3. Rhematic Indexical Sinsign, yakni tanda yang berkaitan dengan


pengalaman langsung dimana keberadaanya disebabkan oleh suatu hal.
Misalnya adalah jalur yang sering memakan korban karena kecelakaan maka
dipasang tanda engkorak yang menandakan jalur tengkorak dimana juga
sering dipampang jumlah korbanya dengan tujuan agar yang melintasinya
lebih hati-hati.

4. Dicent Sinsign, yakni tanda yang menunjukan informasi tentang suatu hal.
Misalnya rambu bergambar masjid atau SPBU yang menandakan bahwa tidak
jauh lagi terdapat masjid maupun SPBU.

5. Iconic Legisign, yakni tanda yang berupa perintah dan larangan yang
eratkaitanya dengan norma atau hukum. Misalnya rambu lalu lintas yang
memberikan kita perintah dan juga larangan guna menertibkan saat
berkendara.

6. Rhematic Indexical Legisign, yakni tanda yang merujuk pada objek


tertentu.Misalnya gambar pada toilet yang menunjukan toilet untuk pria
maupun wanita.

7. Dicent Indexical Legisign, yakni tanda yang merujuk pada subjeknya atas
suatu informasi tertentu. Misalnya saat ada sebuah mobil yang menyalakan
lamu hazard menunjukan bahwa mobil tersebut sedang mengalami masalah.

8. Rhematic Symbol atau Symbolic Rheme, yakni tanda yang menunjukan


keterkaitan dengan objeknya secara umum terasosiasi dan disepakati.

24
Misalnya saat kita melihat gambar mobil kita mengatakan bahwa itu gambar
mobil dan orang lain pun demikian mengatakan hal yang sama.

9. Dicent Symbol atau Proposition (porposisi) adalah tanda yang secara


langsung menghubungkan antara objek dengan penangkapan otak. Misalnya
seseorang mengatakan pada kita untuk keluar, maka kita langsung keluar
dari tempat kita berada. Hal ini menunjukan bahwa tanda tersebut terhubung
langsung dengan otak kita menjadi sebuah perintah yang kita laksanakan.

10. Argument, yakni tanda yang merupakan pendapat hasil berfikir


seseorang atas suatu pertimbangan dan alasan tertentu. Misalkan seseorang
mengatakan bahwa sebuah ruangan yang ia masuki memiliki nuansa yang
terang. Maka terang disini telah dipertimbangkan olehnya atas berbagai
pertimbangan, baik cahaya dan lain sebagainya yang menurutnya ruangan itu
memang terang.

25
Pierce melihat segala pemaknaan itu melalui hubungan segitiga yang yang
saling berkaitan, diantaranya sign, objek, dan interpretant. Hubungan mereka
dapat di gambarkan sebagai berikut :

Panah dua arah yang ada pada konsep Pierce menandakan bahwa
masing-masing makna dapat dipahami dalam hubungan yang lain. Sign
mengacu diluar pada dirinya sendiri, yaitu objek. Yang tidak dipahami oleh
seseorang yang memiliki tujuan didalam pikiran penggunanya, yaitu
Interpretant. Interpretant disini bukanlah pengguna tanda, namun yang di
maksud Pierce merupakan efek peertandaan yang tepat.

Semiotika bagi Pierce adalah suatu tindakan (action), pengaruh


(influence), atau kerja sama tiga subjek, yaiu tanda (sign), objek (object), dan
interpretant. Semiotika memang mempelajari tentang tanda, yang dimaksud
disini tidak hanya percakapan sehari-hari, tetapi juga tindakan yang menunjuk
pada sesuatu yang lainya, seperti yang dikatakan oleh Pierce “ A sign, is
something which stand to somebody for something in some respect or
capacity” (tanda adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk
menyatakan sesuatu lain dalam beberapahal sesuai dengan kapasitasnya).

Ada beberpa ciri penting dalam tanda. Pertama, tanda harus dapat

26
diamati atau dapat ditangkap agar berfungsi sebagai tanda. Kedua tanda
menunjuk sesuatu yang lain, atau sesuatu yang tidak hadir. Ketiga, tanda
menyebabkan adanya interpretan sehingga menimbulkan tanda baru dalam
pikiran seseroang.

Teori dari Pierce sering kali disebut grand theory dalam semiotika
karena gagasan Peirce bersifat menyeluruh, deskripsi struktural, dari semua
sistem penandaan. Pierce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan
menggabungkan kembali semua komponen dalam struktur tunggal. Sebuah
tanda atau representamen menurut Charles S. Peirce adalah sesuatu yang bagi
seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal ataukapasitas.
Sesuatu yang lain oleh Peirce disebut interpretance dinamakan sebagai
interpretance dari tanda yang pertama, pada gilirannya akan mengacu pada
objek tertentu. Dengan demikian menurut Peirce, sebuah tanda atau
representamen memiliki relasi “triadik‟ langsung dengan interpretant dan
objeknya. Apa yang dimaksud dengan proses “simiosis‟ merupakan suatu
proses yang memadukan entitas (berupa representamen) dengan entitas lain
yang disebut objek. Peirce menyebut proses ini sebagai signifikasi.18

Menurut Pierce penanadanya ada hubungan triadik didalamnya. Yaitu,


ground, object, dan interpretant. Menurutnya ground adalah sesuatu yang
digunakan agar tanda berfungsi oleh pierce disebut dengan ground, objek
adalah sesuatu yang di representasikan oleh tanda. Dan interpretant adalah
makna sebuah tanda Kemudian dengan adanya itu Pierce menegaskan bahwa
tanda yang berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya dalah ikon,
kemudian, keberadaanya mempunyai sebab dan akibat dengan tanda atau
disebut dengan Indeksi, dan karena ikatan konvensional dengan tanda-tanda
tersebut adalah simbol.

18
Alex Sobur, op.cit. 17-24.

27
Tabel 2.1
Jenis Tanda dan Cara Kerja Teori Charles S. Peirce

Jenis Ditandai Contoh Proses Kerja


Tanda Dengan
-Persamaan Gambar, Dilihat
Ikon
(Kesamaan) foto
-Kemiripan dan
patung
-Hubungan -Asap--- Diperkirakan
Indeks
sebab akibat Api
-Keterkaitan -Gejala-

Penyakit
-Kata- Dipelajari
Simbol -Konvensi
kata
atau
-Isyarat
-
Kesepakatan
sosial

Dalam pemaknaan dan pengambilan data yang digunakan penulis


menggunakan Trikonomi pada teori Pierce dengan pengembangan dari Ikon,
Simbol, Dan Indeks. Penulis menggunakan konsep tersebut karena data yang
diambil dari Film Kartun “Riko The Series” episode murotal anak. Ikon
sendiri adalah tanda yang memiliki keserupaan dengan repesentamen
(resemblance). Indeks adalah tanda yang memiiki keterhubungan secara fisik,
eksistensial, dan kausal antara representamen dan objeknya. Jika relasi
representamen dan objenya terpisah maka dapat dikatakan kehilangan mana
itu sendiri, indeks dapat berbebntuk benda yang dapat dimaknai, sebagai
contoh ada al-quran dan lantunan suara al-quran didalam rumah riko maka
dapat dimaknai bahwa baru saja riko membaca al-quran didalam rumah.
Sedangkan Simbol seperti yang dikatakan oleh Ferdinand Desausure sebagai
The Arbittary Character Of the Sign.

28
2. Pesan Moral

2) Pesan Moral dalam Film


Pesan-pesan komunikator disampaikan melalui simbol-simbol yang
bermakna kepada penerima pesan. Simbol terpenting dalam pesan adalah kata-
kata (bahasa), yang dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan dan
perasaan, baik ucapan yang dapat berupa percakapan, wawancara, diskusi,
ceramah, maupun tulisan seperti surat, esai, artikel, novel, puisi famflet dan
sebagainya.

Pesan moral yang disampaikan melalui media komunikasi sangat


banyak jenisnya. Salah satunya adalah melalui media film yang bersifat
komprehensif bagi masyarakat. Film merupakan karya estetika dan alat
informasi yang memiliki sifat penghibur dan dapat menjadi sarana edukasi bagi
penikmatnya. Di sisi lain juga dapat menyebarluaskan nilai-nilai budaya baru.

Pesan moral adalah pesan yang berisikan ajaran-ajaran,


wejangan-wejangan, lisan maupun tulisan, tentang bagaimana
manusia itu harus hidup dan bertindak, agar ia menjadi manusia yang
baik. Sumber langsung ajaran moral adalah berbagai orang dalam
kedudukan yang berwenang, seperti orang tua, guru, para pemuka
masyarakat, serta para orang bijak.Sumber ajaran itu adalah tradisi-
tradisi dan adat istiadat, ajaran agama, atau ideologi tertentu.

Standar moral dapat diidentifikasikan dengan lima ciri, yaitu :

1.) Standar moral berkaitan dengan persoalan yang dianggap akan


merugikan secara serius atau benar-benar merugikan manusia.
2.) Standar moral terletak pada kecukupan nalar yang digunakan
untuk mendukung kebenaran.
3.) Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak

29
memihak.
4.) Standar moral harus lebih diutamakan dari pada nilai lain
termasuk kepentingan lain.
5.) Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu.

Pesan moral hanya sebatas tentang ajaran baik-buruk perbuatan dan


kelakuan (akhlak) secara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa
memerlukan pemikiran serta berkaitan dengan disiplin dan kemajuan kualitas
perasaan, emosi, dan kecenderungan manusia.Sedang nilai-nilai moral
diartikan sebagai berfikir, berkata, dan bertindak baik.Maka pesan moral yang
dimaksud dalam skripsi ini adalah di mana tampilan setiap tayangan gambar
dan bahasa yang disampaikan dalam berita menyampaikan pesan moral.

30
Secara terperinci pesan moral dalam Al-Quran terekam pada QS Surat
Al- Ahzab Ayat 21.20

ٌ‫سنَة‬ ْ ُ ‫َّللاِ أ‬
َ ‫س َوةٌ َح‬ ‫لَ َق ْد كَانَ لَكُ ْم فِي َرسُو ِل ه‬
ْ‫ِل َمن‬
‫َّللا َوالْيَ ْو َم ْاْلخِ َر َوذَك ََر ه‬
َ‫َّللا‬ َ ‫كَانَ يَ ْر ُجو ه‬
‫ِيرا‬
ً ‫َكث‬

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”

Dari ayat tersebut selaras dengan tujuan pesan moral yang diartikan:

Tujuan moral yaitu tindakan yang diarahkan pada targer tertentu,


misalnya ketertiban sosial, keamanan dan kedamaian, kesejahteraan dan
sebagainya. Dalam moralitas islam, tujuan moralnya adalah mencapai
kemaslahatan duniawi dan ukhrawi.21

Dalam Film Riko The Series mengandung pesan moral keislaman yang
mengajak untuk selalu taat beribah kepada Allah serta berbuat kebaikan
kepada setiap makhluk. Dalam Episode Murotal Anak seperti yang peneliti
sedang teliti ini, berisikan lantunan ayat suci Al-Quran yang dibacakan dengan
merdu serta terdapat text yang tertulis dalam setiap episode. Dalam episode
ini juga mengandung pesan moral untuk selalu membaca Al-Quran sebab
Keutamaan membaca Al-Qur'an adalah akan mendatangkan pahala dan
kebaikan, memberikan derajat dan wibawa lebih baik, memperoleh rahmat
dan perlindungan malaikat, memberi syafaat di hari kiamat, hingga
menghindarkan dari sesat dan celaka bagi pembacanya.

31
20
https://tafsirq.com/33-al-ahzab/ayat-21 (Diakses 30 maret 2022)
21
Beni Ahmad Saebani, Ilmu Akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 31-3

32
3. Film

3) Pengertian Film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film adalah lakon (cerita)
gambar hidup. Menurut definisi film melalui UU No. 8/1992 film adalah
karya cipta dan seni yang merupakan media komunikasi massa pandang-
dengar yang dibuat berdasarkan atas sinematografi dengan direkam pada
pita seluloid, pita vidio, piringan vidio dan atau berhak atas hasil penemuan
teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses
kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara
yang dapat dipertunjukkan dengan sistem proyeksi mekanik dan
lainsebagainya. Film adalah rangkaian gambar yang bergerak membentuk
suatu cerita atau juga biasa disebut Movie atau Video.22

2. Jenis-Jenis Film
Marcel Danesi dalam buku Semiotik Media, menuliskan tiga
jenis atau kategori utama film, yaitu film fitur, film dokumenter, dan
film animasi, penjelasannya adalah sebagai berikut23:

a) Film Fitur
Film fitur merupaka karya fiksi, yang strukturnya selalu berupa narasi,
yang dibuat dalam tiga tahap. Tahap praproduksi merupakan periode ketika
skenario diperoleh. Skenario ini bisa berupa adaptasi dari novel, atau cerita
pendek, cerita fiktif atau kisah nyata yang dimodifikasi, maupun karya
cetakan lainnya; bisa juga yang ditulis secara khusus untuk dibuat filmnya.

22
Meldina Ariani, “Representasi Kecantikan Wanita dalam Film 200 Pounds Beauty Karya Kim
Young Hwa”, eJournal Ilmu Komunikasi, Vol.3 No.4 (2015,) 320.
23
Dio Pratama. A, “Exploitasi Tubuh Perempuan dalam Film: Air Terjun Pengantin Karya Rizal
Mantovani (Analisis Semiotika Roland Barthes)”, eJournal Ilmu Komunikasi, Vol.2 No. 4,
(2014,), 297.

33
b) Film Dokumenter
Film dokumenter merupakan film nonfiksi yang menggambarkan
situasi kehidupan nyata dengan setiap individu menggambarkan
perasaannya dan pengalamannya dalam situasi yang apa adanya, tanpa
persiapan, langsung pada kamera atau pewawancara. Robert Claherty
mendefinisikannya sebagai “karya ciptaan mengenai kenyataan”, creative
treatment of actuality.

c) Film Animasi
Animasi adalah teknik pemakaian film untuk menciptakan ilusi
gerakan dari serangkaian gambaran benda dua atau tiga dimensi.
Penciptaan tradisional dari animasi gambar-bergerak selalu diawali
hampir bersamaan dengan penyusunan storyboard, yaitu serangkaian
sketsa yang menggambarkan bagian penting dari cerita.

1. Pengertian Animasi
Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang
memberi kekuatan besar pada proyek multimedia. Karakteristik
filmanimasi merupakan hal yang penting di dalam perkembangan anak.
Anak usia dini sangat mengagumi dan meyenangi film animasi hususnya
film animasi yang berkarakter seperti karakter binatang. Anak menyukai
film animasi yang berkarakter baik dan lucu, adapun karakteristik film
animasi yang baik untuk anak usia dini. Tujuan media film animasi yaitu
untuk membantu guru menyampaikan pesanpesan secara mudah kepada
peserta didik sehingga pesesrta didik dapat menguasai pesan-pesan
tersebut secara cepat dan akurat dalam kerangka proses belajar mengajar
yang dilakukan guru, penggunaan media film animasi ini dimaksudkan
agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan belajar ini terhindar dari
gejala verbalisme, yakni mengetahui kata-kata yang disampaikan guru

34
tetapi tidak memahami arti atau maknanya. 24

2. Unsur-Unsur Pembentukan Film


Film, secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni unsur
naratif dan unsur sinematik, dua unsur tersebut saling berinteraksi dan
berkesinambungan satu sama lain:

a) Unsur Naratif
Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau temafilm.
Dalam hal ini unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi,
waktu adalah elemen-elemennya. Mereka saling berinteraksi satu sama
lain untuk membuat sebuah jalinan peristiwa yang memiliki maksud
dan tujuan, serta terikat dengan sebuah aturan yaitu hukum kausalitas
(logika sebab akibat).

b) Unsur Sinematik
Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis dalam produksi
sebuah film. Terdiri dari : (a) Mise en scene yang memiliki empat
elemen pokok: setting atau latar, tata cahaya, kostum, dan make-up, (b)
Sinematografi, (c) editing, yaitu transisi sebuah gambar (shot) ke
gambar lainnya, dan (d) Suara, yaitu segala hal dalam film yang mampu
kita tangkap melalui indera pendengaran.25

3. Struktur Film
a) Shot
Shot adalah a consecutive series of pictures that constitutes a
unit of action in a film, satu bagian dari rangkaian gambar yang

24
Nurhayati, Penggunaan Media Film Animasi Dalam Meningkatkan Kosakata Anak Usia 4-5 Tahun
Di Taman Kanak- Kanak Islamiyah, Jurnal, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Pontianak, 2014.
25
Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2009), h.1-2.

35
begitu panjang, yang hanya direkam dalam satu take saja. Secara
teknis, shot adalah ketika kamerawan mulai menekan tombol
record hingga menekan tombol record kembali.

b) Scence
Adegan adalah satu segmen pendek dari keseluruhan
ceritayang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang
diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif.
Satu adegan umumnya terdiri dari beberapa shot yang saling
berhubungan.

c) Sequence
Sequence adalah satu segmen besar yang memperlihatkan
satu peristiwa yang utuh. Satu sekuen umumnya terdiri dari
beberapa adegan yang saling berhubungan. Dalam karya literatur,
sekuen bisa diartikan seperti sebuah bab atau sekumpulan bab.

4. Fungsi Film
Fungsi film pada umumnya hanya dianggap sebagai bentuk
hiburan di waktu senggang. Di sisi lain film juga mempunyai fungsi
lebih dari itu. A.W Widjaja berpendapat, film dengan kemampuan
visualnya yang didukung dengan audio yang khas sangat efektif sebagai
media hiburan dan juga sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Ia
diputar berulang kali pada tempat dan khalayak yang berbeda.26

5. Film Sebagai Media Dakwah


Dakwah selama ini diidentikan dengan ceramah melalui media lisan
(dakwah bil lisan). Namun demikian, seiring perkembangan teknologi

26
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2004),
h.126.

36
informasi dan komunikasi ,media teknologi seperti film segera
menggesernya sekalipun dakwah dengan lisanmasih tetap eksis, media film
tetap dianggap telah mengambil peranan yang cukup signifikan dalam
penyebaran pesan-pesan keagamaan sampai hari ini. Terkait hal ini, Onong
uchjana Effendi sebagaimana dikutip oleh Sri Wahyuningsih
mengungkapkan bahwa film merupakan saah satu media komunikasi yang
ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan
pendidikan, termasuk dakwah.

Sebagaimana dikutip oleh sri Wahyuningsih mengungkapkan bahwa


dalam proses menonton film biasanya terjadi gejala identifikasai psikologis.
Ketika proses decoding terjadi, para penonton menyamakan atau meniru
seluruh pribadinya dengan salah seorang pemeran film.mereka memahami
dan merasakan apa yang dialami oleh pemeran sehingga seolah-olah
megalami sendiri adegan dalam film tersebut. Pun demikian pengaruh film
tidak hanya sampai disitu. Pesan-pesan yang termuat dalam adegan-adegan
film akan membekas dalam jiw apenonton dan kemudia membentuk karakter
mereka.

Dalam konteks film sebagai media komunikasi pesan-pesan


keagamaan inilah kemudian dikenal suatu istilah film dawkah. Secara
sederhana, suatu film dikatakan film dakwah karena memang didalamnya
memuat pesan-pesan keagamaan tertentu.

37
Namun demikian, film dakwah dituntut mengombinasikan dakwah
dengan hiburan, ceramah dengan cerita, atau nilai-nilai syariat dengan
imajinasi sehingga mampu berperan efektif dalam menyampaikan pesan.
Pesan yang disampaikan film dakwah perlu disampaikan secara halus
seperti yang sukses dicontohkan oleh film Children of Heaven karya sineas
Iran. Film tersebut berhasil menyampaikan pesan dakwah sampai mampu
menguras air mata para penontonnya.

Selain itu, film dakwah juga bukan fillm yang penuh dengan gambaran
mistik, supranatural, berabu tahayul, dan khurafat film dakwah sejatinya
bersinggungan dengan realitas kehidupan nyata sehingga mampu memberi
pengaruh pada jiwa penonton. Di sisi lain, film dakwah juga dituntut
memainkan peranan sebagai media penyampaian gambaran budaya
muslim, sekaligus jembatan budaya dengan peradaban lain.

38
Film dakwah juga dinilai perlu sebagai wacana alternatif terhadap film-film
barat yang memuat budaya hedonis.27

Secara terpinci metode dakwah dalam Al-Quran terekam pada QS Al


Nahl ayat 125. 28

‫ا ُ ْدعُ ا ِٰلى‬
‫سنَ ِة َو َجا ِد ْل ُه ْم بِالهت ِْي‬ َ ‫ظ ِة ا ْل َح‬
َ ‫سبِ ْي ِل َربِكَ بِا ْلحِ ْك َم ِة َوا ْل َم ْو ِع‬
َ
‫س ِب ْيل ِٖه َوه َُو‬ َ ْ‫عن‬ َ ‫ض هل‬َ ْ‫علَ ُم بِ َمن‬ ْ َ ‫س ُۗ ُن اِنه َربهكَ ه َُو ا‬ َ ‫ِي ا َ ْح‬
َ ‫ه‬
ْ َ
‫عل ُم بِال ُم ْهت َ ِد ْي َن‬ْ َ‫ا‬

“Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah pelajaran yang


baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu
dialah yang lebih mengetahui tempat siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dari ayat tersebut tertuliskan bahwa ada tiga metode yang menjadi dasar
dakwah:

1. Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi


sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka,
sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran islam selanjutnya mereka
tidak lagu merasa terpaksa atau keberatan.

2. Mauidhah hasanah, adalah berdakwah dengan memberi nasihat-


nasihat atau menyampaikan ajaran islam dengan rasa kasih sayang,

27
Sri Wahyuningsih, Film dan Dakwah (Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019)
28
https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-125 (Diakses 30 maret 2022)

39
sehingga nasihat dan ajaran islam yang disampaikan itu dapat menyentuh
hati mereka.

3. Mujadalah, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan


membantah dengan cara sebaik-sebaiknya dengan tidak memberikan
tekanan-tekanan dan tidak pula dengan menjelekan yang menjadi mitra
dakwah.

6. Film Sebagai Media Komunikasi Massa


film secara struktur terbentuk dari sekian banyak shot, scene
dan sequence. Tiap shot membutuhkan penempatan kamera pada
posisi yang paling baik bagi pandangan mata penonton dan bagi
setting serta action pada satu saat tertentu dalam perjalanan cerita,
itulah sebabnya seringkali film disebut gabungan dari gambar-
gambar yang dirangkai menjadi satu kesatuan utuh yang bercerita
kepada penontonnya.

7. Youtube Sebagai Media Massa


Media YouTube merupakan layanan video berbagi yang
disediakan oleh Google bagi para penggunanya untuk memuat, menonton
dan berbagi klip video secara gratis. YouTube merupakan wujud dari
pergeseran teknologi internet (world wide web) dari “read only web” ke
“read write web”29 yakni dari keadaan ketika internet hanya
menyediakan sumber bacaan bagi penggunanya ke keadaan ketika
internet menyediakan sarana bagi penggunanya untuk membuat dan
membagikan sumber bacaan bagi pengguna yang lain. Pergeseran
tersebut menyebabkan YouTube menjadi salah satu media sosial yang
praktis dan mudah diakses, sehingga saat ini YouTube merupakan situs

29
Andrea Wilson, YouTube in the..., hal 4

40
paling populer dan ditonton oleh ribuan orang tiap harinya.
Kecenderungan orang menonton YouTube naik 60% tiap tahunnya dan
40% tiap harinya. Selain itu, jumlah penonton YouTube naik tiap
tahunnya tiga kali lipat. Adapun jumlah video yang ditonton tiap harinya
100.000 video dan ada 65.000 video yang diunggah tiap jamnya. Sekitar
20 juta penonton mengunjungi YouTube tiap bulannya dengan kisaran
usia 12 - 17 tahun.30

I. Kerangka Berfikir
Penelitian terhadap film kartun yang mengandung unsur animasi dapat
dilakukan dengan memilih salah satu model analisis semiotika tertentu.
Bagaimana analisis semiotika diterapkan pada sebuah film, penelitian yang
mengkaji film kartun “Riko The Series” produksi Garis Sepuluh dapat dijadikan
penelitian dalam kajian ini.

Dengan menggunakan analisis semiotika Charles Ssanders Peirce , peneliti


mengkaji makna lambang yang terdapat dalam film kartun “Riko The Series”.
Film yang didirikan oleh Teuku Wisnu, Arie Untung, dan Yuda Wirafianto ini
diproduksi oleh Garis Sepuluh. Film yang mengandung unsur pesan-pesan moral,
terutama dalam pendidikan islam. Penelitian ini akan berfokus pada episode
Murotal Anak yang terdiri dari 80 episode. seperti Surat Al Fatihah, Al Baqarah,
Ali Imran, An Nisa, Al Ma'idah, Al An'am, Al-A'raf ,Al-Anfal dan lain sebagainya.

30
Lestari, Renda. (tt.), Penggunaan YouTube sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris. Makalah
Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, jurnal pendidikan, hal. 609

41
Gambar 2.2.
Bagan Kerangka Pemikiran Analisis Semiotika Nilai Pesan Moral
Film Kartun “Riko The Series” episode Murotal Anak 80 episode.

Rumusan Masalah
Bagaimana Analisis Semiotika Pesan Moral
Dalam
Film kartun “Riko The Series”
episode Murotal Anak 80 episode.

Teori Pesan Moral

Analisis Semiotika
(Charles Sander Peirce)

Representment Interpretant Object


▪ Qualisign o Rheme ✓ Icon
▪ Sinsign o Dicentsign ✓ Index
▪ Legisign o Argument
✓ Symbol

Pesan Moral dalam Film kartun


“Riko The Series” episode murotal
anak 80 episode

42
BAB III
GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Tentang Film Kartun “Riko The Series”


Film Kartun “Riko The Series“ merupakan produksi dari Garis Sepuluh
Corporation yang dikomandoi oleh Teuku Wisnu, Arie Untung dan Yuda
Wirafianto selaku founder dari film kartun “Riko The Series” juga kalangan public
figure terkenal. Maka film kartun “Riko The Series” dapat dikenal masyarakat
dengan mudah. Sebagai kategori film kartun, “Riko The Series” memiliki unsur
semiotika, Peneliti memilih Semiotika Charles Sanders Peirce. Dengan ini, tentu
akan peneliti gali lebih lanjut seputar analisis semiotika Charles Sanders Peirce
pada film kartun “Riko The Series” Ada hal unik dan menarik dari film kartun “Riko
The Series” diketahui bahwasannya Film kartun “Riko The Series” berbeda dengan
animasi lainnya karena memasukkan unsur sains, edukasi dan agama. Dalam
Youtube Film kartun “Riko The Series” terdapat banyak playlist video yang dapat
di tonton, seperti Do’a, Murotal Anak, Komplikasi Episode, Mencari Riko, Kabar
Riko dan Animation. akan tetapi peneliti akan menggali salah satu dari playlist
tersebut yang bernama “Murotal Anak” dengan mengambil 3 episode film. serta
dikemas dengan suara lantunan ayat suci Al-Quran yang dipadu oleh suara anak-
anak dan cuplikan film kartun dengan perannya masing-masing diantaranya seperti
Riko,Bunda Riko,Q11.

B. Film Kartun “Riko The Series“ Episode Murotal Anak


Film kartun “Riko The Series” tayang di youtube setiap hari jumat pukul 16.00
WIB sore hari dan tayang dengan durasi 4-6 menit per episode. jika ingin menonton
serial film kartun “Riko The Series” dapat dilihat di playlist lewat
youtubedenganlinkhttps://www.youtube.com/watch?v=O4jJkIeYwsM&list=P
LUqf1UPycj7SZAQB0P . Ada versi adzan “Riko The Series”, Do’a “Riko The
Series”, Murotal Anak “Riko The Series”, Event “Riko The Series” Promo “Riko

43
The Series”, Spesial Ramadhan dan Lagu “Riko The Series”. Dilihat dari banyaknya
pengguna akun media sosial yang menonton film kartun “Riko The Series” pertama,
youtube yang paling banyak karena dilansir menurut statistik channel youtube “Riko
The Series” telah bergabung pada 9 Nov 2019 dan telah ditonton sebanyak
358.519.322 x dan 1,58 JT Subsscriber yang akan terus bertambah setiap harinya.
Peneliti akan fokus dengan episode Murotal Anak dengan memilih 3 episode film.
https://www.youtube.com/watch?v=O4jJkIeYwsM&list=PLUqf1UPycj7SZA
QB0P dalam setiap episode dikemas dengan lantunan surat. Film animasi yang
memiliki banyak peran seperti Riko,Bunda Riko dan Q11 akan disesuaikan selaras
bersama adegan dari film kartun “Riko The Series” dengan lantunan surat . Mulai
dari surah Al-fatihah hingga surah Al-Jasiyah. Murotal Anak pada film kartun “Riko
The Series” memiliki unsur untuk mengajak membaca surat dan selalu berbuat
kebaikan. Karena melalui lantunan surah yang dikemas dengansuara anak-anak
tersebut serta gambar kartun yang memperlihatkan Riko dan karakter kartun lainnya
mencerminkan moral dan pendidikan keislaman yang patut untuk dicontoh.

C. Konsep Film Kartun “Riko The Series“ Episode Murotal Anak


Dari pengamatan yang ditinjau, terdapat 83 video dan semua berisikan
seputar lantunan surat. Dari surah Al- fatihah sampai surah Al-Jasiyah. Melalui
visual, kartun “Riko The Series” sangat jernih ditambah dengan sound lantunan
surat yang tenang dan dikemas dengan suara anak-anak serta gambar animasi yang
memiliki masing-masing peran dan dengan adegan yang diselaraskan dengan
lantunan surat.

D. Visi dan Misi Film Kartun “Riko The Series“


Film kartun “Riko The Series” memberikan hiburan dan tuntunan bagi anak-
anak dengan mengangkat tema ilmu pengetahuan yang bersumberkan Al-Quran
dalam setiap episodenya (Quranic Science). Dari segi kualitas kartun “Riko The
Series” juga terus berbenah untuk terus menjamin kualitas terbaik dalam
penayangannya bahkan sangat bersaing dengan kualitas kartun kelas dunia.

44
Founder film kartun “Riko The Series” berkomitmen untuk menjadi mitra orang
tua dan tenaga pendidik 15 , untuk dapat terus menyajikan konten- konten
bermanfaat. Selama season 1 film kartun “Riko The Series” sudah tayang
sebanyak 38 episode dengan rincian, 24 Episode, dengan konten ilmu pengetahuan
yang bersumberkan alquran (Quranic Science) 16 . Lalu ada 2 Episode Spesial
(Idul FItri dan Idul Adha) dan 12 Episode Murottal Anak (s/d surat Al ‘Asr).

E. Karakter Film Kartun “Riko The Series“


1. Riko

Gambar 3.1

Riko merupakan tokoh utama dalam serial Riko the Series, Ia adalah
seorang anak laki-laki 8 tahun yang pintar dan rajin serta menyukai ilmu
pengetahuan serta memiliki keingintahuan yang besar tentang hal-hal baru
disekitarnya dan biasa dibantu oleh sahabatnya Q110. 31

31
Daftar Nama Karakter Riko the Series Sinopsis Kartun Anak Islami Indonesia
https://www.zonanesia.com/2022/01/daftar-karakter-riko-series-kartun-anak.html#google_vignette
(Diakses 4 April 2022)

45
2. Q110

Gambar 3.2

Q110 (dibaca Kiyo) merupakan sahabat dari Riko, Ia adalah sebuah robot
yang pintar dan bisa terbang, sering menjelaskan tentang hal-hal baru dengana
pengetahuannya yang luas layaknya ensiklopedi berjalan.

3. Bunda

Gambar 3.3

Merupakan Ibu dari Riko dan Kak Wulan

46
4. Ayah

Gambar 3.4

Merupakan Ayah dari Riko dan Wulan

5. Kak Wulan

Gambar 3.5

Kak Wulan merupakan kakak perempuan Riko, Ia adalah seorang anak


perempuan berkacamata yang sering diganggu oleh Riko.

47
F. Profil Pengisi Suara Film Kartun “Riko The Series“
1. Jordan Omar sebagai Riko

Gambar 3.6

Pemilik nama lengkap Jordan Omar, (lahir 20 November 2012) dalam


kehidupan aslinya juga merupakan seorang anak yang penuh talenta dengan
segudang prestasi. Hampir mirip dengan karakternya dalam animasi Riko The
Series, Jordan memiliki kepribadian yang ceria, juga segudang prestasi. Anak
sulung dari dua bersaudara yang mempunyai bakat dan prestasi yang baik pada
bidang olahraga dan seni.

Bakat Jordan Omar sebagai pengisi suara pada film kartun anak, Riko
The Series yang telah ditonton lebih dari 300 juta kali ini, telah merambah pada
sebuah judul film keluarga. Dalam film tersebut, Jordan tampak beradu akting
dengan aktris senior, Christine Hakim dalam film ‘Just Mom’.

Berikut ini fakta-fakta yang dimiliki oleh Jordan Omar, si pengisi suara
karakter Riko dalam Riko The Series:
1. Jordan Omar telah bermain dalam film layar lebar pada awal tahun
2022 besutan Hanung Bramantyo, dalam film ‘Just Mom.’

48
2. Jordan Omar juga pernah mengadakan konser piano dari sekolah
Purwacaraka Sekolah Music, Juara 2 Sempoa se-Jabodetabek, Mahir
dalam olahraga berkuda, ikut serta dalam turnamen basket, Dance,
Main alat musik drum dan banyak lagi.

Menurut Arie Untung, sebagai pembuat film kartun anak Riko The Series
ini, tidak mudah menemukan karakter yang sesuai dengan karakter tokoh Riko.
Riko dalam film kartun Riko The Series digambarkan sebagai anak yang ceria,
selalu ingin tahu banyak hal, cerdas dan jadi panutan anak muslim. Jordan Omar
akhirnya terpilih menjadi pengisi suara karakter Riko setelah mengalahkan ratusan
anak lainnya dalam audisi yang diadakan pada tahun 2019-2020 lalu. Terpilihnya
Jordan Omar sebagai pengisi suara karakter Riko dalam Riko The Series ini, bukan
hal baru buat Jordan dalam dunia pengisi suara.

Di mana sebelumnya ia pernah menjajal kemampuan vokalnya menjadi


voice over (VO) untuk sebuah iklan di televisi. Jordan Omar sudah terlatih sebagai
voice over untuk sebuah tayangan video. Voice over sendiri merupakan teknik
produksi di mana suara yang dihasilkan bukan bagian dari narasi. Oleh karena itu,
suara latar ini dibacakan dari naskah dan diucapkan oleh seseorang yang berada di
tempat lain dalam produksi.32

32
Profil Jordan Omar, Pengisi Suara Riko dalam Serial Kartun Anak 'Riko The Series', Penuh
Talenta https://seputartangsel.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-144009569/profil-jordan-omar-
pengisi- suara-riko-dalam-serial-kartun-anak-riko-the-series-penuh-talenta?page=3 (Diakses 04 april
2022)

49
2. Arie Untung sebagai Q110

Gambar 3.7

Arie Kuncoro Untung (lahir 15 Januari 1976) adalah seorang aktor,


penyanyi, pembawa acara dan penyiar radio Indonesia. Ia merupakan suami dari
model, pembawa acara dan pemeran Indonesia, Fenita Jayanti.33

Arie mengawali kariernya sebagai VJ MTV. Setelah keluar dari MTV,


Arie mengikuti jejak pendahulunya Dewi Rezer dan Nirina Zubir, VJ MTV yang
juga merambah dunia layar lebar. Debut filmnya adalah "Brownies" (2004). Dalam
film produksi SinemArt tersebut, Arie berperan sebagai Lilo, cowok egois,
pemarah, moderat, agak sinis dan serius. Film ini didukung sejumlah pemain
berbakat yang akan mendampingi Arie yakni Marcella Zalianty, Bucek Depp serta
tiga pendatang baru Philip, Renia dan Ino. Disutradarai oleh Setiawan Hanung
Bramantyo. Setelah Brownies, Arie kemudian membintangi sejumlah film, di
antaranya "Barongsai", "Ada Hantu di Sekolah", "Gotcha" dan sinetron "Cintaku
Seluas Empang" Selain berakting, sarjana teknik lulusan ISTN (Institut Sains &

33
Arie Untung https://id.wikipedia.org/wiki/Arie_Untung (Diakses 04 april 2022)

50
Teknologi Nasional) itu juga masih melakukan keahliannya memandu acara,
antara lain memandu "Gong Show" di stasiun televisi Trans TV.

Bersama Fenita, tahun 2011 Arie membangun perusahaan yang


bergerak di bidang off air dan on air entertainment yaitu FAM (Fajar Anugrah
Media), setelah sukses memproduseri acara acara televisi dan beberapa iklan, kini
mereka akan meluncurkan layar lebar pertama yang akan mereka produseri,
bekerja sama dengan Multivision Plus yang berjudul "3(Alif Lam Mim)" the
movie yang rencananya akan beredar di bioskop tanggal 1 Oktober 2015

3. Misbareta Aisyah Mikhaila sebagai Kak Wulan

Gambar 3.8

Misbareta Aisyah Mikhaila (lahir 5 maret 2008) atau akrab disapa


Kayla merupakan putri dari Fenita Arie yakni istri dari Arie Untung selaku founder
film kartun “Riko The Series“ tidak banyak sumber tentang kayla dikarenakan ia
bukan kalangan artis seperti kedua orang tuanya., akan tetapi peneliti menemukan
instagram dari kayla dengan username kaylaeeshya. Dalam sosial media
instagramnya, kayla kerap memposting foto bersama teman-temannya dan
kegiatan menyanyi dengan mengcover lagu.

51
4. Teuku Wisnu sebagai Ayah

Gambar 3.9

Teuku Wisnu (lahir 4 Maret 1985) adalah seorang aktor, model dan
pembawa acara Indonesia keturunan Aceh. Ia merupakan salah satu finalis pada
pemilihan MTV VJ Hunt tahun 2006. Ia merupakan menantu dari aktor Indonesia,
Mark Sungkar dan aktris Indonesia, Fanny Bauty.

Wisnu masuk ke dunia hiburan Indonesia berawal dari sebuah


kecelakaan mobil. Waktu itu, bungsu dari empat bersaudara ini membawa mobil
milik tantenya dan mengalami kecelakaan di jalan tol dalam kota. Karena tidak
mempunyai uang untuk memperbaiki kerusakan mobil tantenya, Wisnu, atas saran
temannya, mengikuti casting sebuah iklan. Sejak itulah nama dan sosok Teuku
Wisnu mulai dikenal masyarakat. Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya
aktingnya sebagai Farrel di Cinta Fitri. Teuku Wisnu pernah menjadi finalis MTV
VJ Hunt 2006. Dalam perhelatan Panasonic Award ke-12 yang diadakan pada 27
Maret 2009, Wisnu berhasil menjadi pemenang dalam kategori Aktor Favorit. 34

34
Teuku Wisnu https://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Wisnu (Diakses 8 April 2022)

52
5. Dhini Aminarti sebagai Bunda

Gambar 3.10

Dhini Aminarti Maulana (lahir 29 Mei 1983) adalah seorang aktris


dan presenter berkebangsaan Indonesia. Nama Dhini melejit lewat perannya
sebagai Wulan dalam sinetron berjudul Wulan. Gadis yang bertinggi badan 173 cm
ini hampir selalu memerankan tokoh protagonis meskipun ia berkeinginan
memerankan tokoh antagonis atau pun berperan sebagai orang gila. Sinetron yang
pernah dibintangi Dhini antara lain, Siapa Takut Jatuh Cinta, Cewek Macan, Bule
Masuk Kampung 3, Si Cecep, Roda-Roda Cinta, Si Cantik dan Si Buruk Rupa,
Maha Kasih 2, Kembang Surga, Wulan, Maha Cinta, dan Serial TV Jomblo. Dhini
juga bermain di Layar Lebar produksi Trans TV yang berjudul Dunia Lain (2006).
Selain bermain di sinetron, Dhini juga menjadi model Sari Ayu dan Konika film.

Dhini pernah menjalin kasih dengan Muhammad Fardhan sejak tahun


2005. Sayangnya, 3 hari menjelang Ramadhan tahun 2007, hubungan mereka
berakhir. Alasan utama dari perpisahan ini adalah tak adanya restu dari ibu Dhini
dan selisih usia yang hampir 6 tahun. Fardhan yang baru akan menginjak 19 tahun
belum siap saat diminta menikah dengan Dhini yang berusia 24 tahun. Setelah
dengan Fardhan, Dhini terlihat serius menjalin kasih dengan Gemail. Pacarnya kali
ini bukan dari kalangan artis, melainkan berprofesi sebagai karyawan swasta TV
swasta. Ibu Dhini pun memberikan restunya kali ini. Bahkan dikabarkan mereka

53
berdua akan menuju ke pelaminan. Namun, sayang kabar bahagia itu tak menjadi
nyata. Hubungannya harus kandas. Akhir tahun 2008, Dhini terpergok berada di
kawasan Puncak bersama dengan aktor Dimas Seto. Kala itu mereka menyangkal
bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Namun, akhirnya Dimas Seto sempat
menjelaskan bahwa mereka berdua sedang pada tahap pengenalan satu sama lain.
Dhini telah mengenal Dimas selama sembilan tahun. Pada 12 Desember 2009, ia
resmi menikahnya. 35

35
Dhini Aminarti https://id.wikipedia.org/wiki/Dhini_Aminarti (Diakses 8 April 2022)

54
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data Film Kartun “Riko The Series“

Gambar 4.1

Film Kartun Riko The Series adalah film yang diputar di saluran Youtube yaitu
Riko The Series. Kartun Riko The Series yang berasal dari Indonesia dan di produksi
oleh Garis Sepuluh Coorporation yang diciptakan oleh Teuku Wisnu, Arie Untung dan
Yuda Wirafianto. Film Kartun Riko The Series ini sedang digemari anak-anak. Dengan
berbagai macam jenis episode video, Film kartun Riko The Series memiliki nilai pesan
moral dalam beragama. Film kartun yang diciptakan sebagai nilai edukasi bagi anak-
anak tentunya sangat bermanfaat serta menyenangkan. Selain itu, Film kartun Riko The
Series memiliki gambar yang menarik dan karakter yang unik, sehinga film ini sangat
wajar jika digemari oleh anak-anak.

55
Tabel 4.1
Profil Film Kartun Riko The Series

Riko The Series


Pengisi Suara Jordan Omar, Arie Untung, Misbareta Aisyah
Mikhaila, Teuku Wisnu dan Dhini Aminarti.
Negara Asal Indonesia
Bahasa Asli Bahasa Indonesia
Pembuat Teuku Wisnu
Arie Untung
Yuda Wirafianto
Tahun Aktif 9 Nov 2019-sekarang
Informasi
Kanal https://www.youtube.com/c/RikoTheSeries/videos
Situs Web https://rikotheseries.com/
Lokasi Indonesia
Pelanggan 1,68 jt subscriber
Total Tayang 387.041.758 x ditonton
Produksi
Juru Animasi Garis Sepuluh
Durasi 4-6 menit per episode
Rilis
Format Gambar Animasi 3D
Tanggal Tayang Asli 9 Nov 2019

56
B. Sinopsis Film Kartun “Riko The Series“

Gambar 4.2

Menceritakan keseharian seorang anak yang bernama Riko berusia 8 tahun.


Dia adalah anak yang pintar, rajin, dan aktif. Kesehariannya menjadi sebuah
petualangan bagi Riko dan sahabatnya, Q110 untuk menemukan dan
mempelajari hal - hal disekitarnya. Dalam petualangannya, Ia juga sering
menemukan hal - hal baru yang kemudian hal - hal itu dijelaskan oleh Q110.
Dalam penjelasan Q110, Riko mempelajari banyak pengetahuan soal ilmuan -
ilmuan muslim dari penjuru dunia, kehebatan Allah sang maha pencipta, dan
tentunya banyak hal lainya.36

36
Wikipedia, 2022 ( https://id.wikipedia.org/wiki/Riko_the_Series ). Diakses tanggal 25 April 2022

57
Tabel 4.2

Daftar Episode Film Kartun “Riko The Series“

Musim Pertama
NO Judul
1 "Berani Sama Besi?"
2 "Siapa Yang Menciptakan?"
3 "Aku Ingin Terbang"
4 "Mobilku Melaju Cepat"
5 "Kekuatan Susu"
6 "Main-main Sama Air"
7 "Lawan Virus dengan Madu"
8 "Lebih Baik Memaafkan"
9 "Pelindung Bumi"
10 "Mengetahui Peristiwa Isra Mi'raj"
11 "Jarak Matahari dan Bumi"
12 "Keutamaan Berpuasa"
13 "Ayo Sholat"
14 "Penemu Jam Mekanik"
15 "Seperti Bunglon"
16 "Ayahku Pahlawanku"
17 "Jangan Marah"
18 "Ayo Tumbuh ke Atas!"
19 "Mengenal Huruf Hijaiyah"
20 "Tanaman Bertasbih"
21 "Yuk Hemat Listrik"
22 "Bermain Detektif"
23 "Penemu Angka nol"
24 "Kambing Putih Riko"

58
25 "Pahlawan Dalam Tubuh"
26 "Peringatan Kemerdekaan Indonesia"

Musim Kedua

NO Judul

1 "Jangan Takut Gelap"

2 "Aku Sayang Bunda"

3 "Keluar Angkasa"

4 "Tolooong"

5 "Astagfirullah, Aku Lupa"

6 "Main Layang-Layang"

7 "Pantang Menyerah"

8 "Sekolah Online"

9 "Berani Sunat"

10 "Hujan"

11 "Sahabatku"

12 "Pagi yang Indah"

13 "Ilmuwan Hebat"

14 "Kebanyakan Makan Permen"

15 "Adab Sebelum Ilmu"

16 "Terbaik dari Bunda"

17 "Sampah Plastik"

59
18 "Ayo Konsentrasi"

19 "Kok Pindah?"

20 "Ayo Makan Sayur"

21 "KePingin Viral"

37

C. Film Kartun “Riko The Series” episode murotal Anak

Gambar 4.3

Episode Murotal Anak dalam Film Kartun “Riko The Series” memiliki 83
video dalam playlist spesial ramadhan sedangkan ada 3 video dalam playlist
Live Murotal. Akan tetapi, peneliti akan fokus pada penelitian episode murotal
anak playlist spesial ramadhan yang memiliki 83. akan tetapi, peneliti hanya
mengambil 3 episode yang menunjukkan dengan keadaan masa kini serta pesan
moralnya. Dalam episode murotal anak playlist spesial ramadhan ada deskripsi
yang bertuliskan Riko made this Murotal Videos for Children to help you guys
memorizing the Qur'an. Thank you for always supporting Riko. Happy
Memorizing the Qur'an, My Friends! Video murotal anak spesial ramadhan
diawali dengan surat alfatihah hingga surat al Jasiyah. Masing-masing dalam
video memiliki durasi yang berbeda. Dalam video episode murotal anak spesial

37
Wikipedia, 2022 ( https://id.wikipedia.org/wiki/Riko_the_Series ). Diakses tanggal 25 April
2022

60
ramadhan dikemas dengan gambar yang menarik dan suara lantunan ayat suci
alquran. Dengan tujuan mendedikasikan untuk seluruh keluarga dan para
pendidikan didunia serta Sebagai bentuk komitmen Film Kartun Riko The
Series untuk menjadi mitra bagi orang tua dan tenaga pendidik demi
terwujudnya generasi terbaik bangsa. Untuk penelitian, peneliti akan meneliti
analisis semiotika Charles Sanders Peirce yang terdapat dalam video Film
Kartun “Riko The Series” episode murotal Anak.

D. Analisis pesan moral Film Kartun “Riko The Series” episode Murotal Anak
dalam semiotika Charles Sanders Peirce

Dalam analisis semiotika Charles Sanders Peirce terdapat tiga makna


yakni, Sign, Object dan Interpretant. Ketiga makna tersebut akan diteliti
mengenai pesan moral dalam film kartun “Riko The Series” episode murotal
anak yang berjumlah 83 video yang dimulai dari surat Al-Fatihah hingga surat
Jasiyah. Dalam penelitian analisis ini disertai dengan data deskriptif dan
cuplikan gambar-gambar dengan mengambil 3 episode film.

Berikut data penelitian yang dipaparkan :

1. Surat Al-fatihah

Gambar 4.4

Surat yang terdiri dari 7 ayat dan termasuk dalam surat makkiyah
memiliki arti (pembukaan) juz (1). Durasi Surat-Alfatihah adalah 1:14
dengan total 6,9 juta penonton yang ditayangkan 1 tahun lalu.

61
Sign

Gambar 4.5
Riko dan Q110 berjalan bersama
Object Riko bersama Q110 melewati gua
kemudian Riko berjalan lurus hingga
menemukan harta kartun sampai akhirnya
tiba disebuah masjid lalu mereka berdua
menunaikan shalat.
Interpretant Gambar 4.5 ketika Riko sedang berjalan
dengan lurus dalam kegelapan
menunjukkan bahwa ketika Allah
mengajari hambanya untuk memohon
kepada-Nya agar terhindar dari kesesatan
dan sampai akhirnya Riko bersama Q110
menemui masjid maka makna yang
dimaksud adalah patut dicontoh sebagai
mana telah diajarkan berbuat kebaikan dan
mengambil pelajaran pada kaum-kaum
yang kokoh keimanannya untuk terus

62
mengikuti ajaran Allah SWT yang
dibawakan oleh Rasulullah SAW.

63
2. Surat Al-Humazah

Gambar 4.27

Surat yang terdiri dari 9 ayat memiliki arti (Pengumpat) juz (30)
Jumlah ruku’(1) termasuk dalam surat Makkiyah Durasi Surat Al-
Humazah adalah 3.55 dengan total 1,5 juta penonton yang ditayangkan
1 tahun lalu.

Sign

64
Gambar 4.28
Saudagar Arab kaya dan Siksa api neraka
Object Diperlihatkan seorang saudagar kaya raya yang
berpakaian seperti orang arab sedang menghitung
hartanya seperti uang dan emas. Dan saudagar itu
mengesampingkan tangan dipinggang seolah enggan
memberikan sebagian hartanya kepada orang yang
membutukan. Lalu diperlihatkan neraka yang sangat
panas dengan api yang menyala dan didalam neraka
dilemparkan manusia-manusia untuk masuk kedalam
lautan api. Hingga pada akhirnya mereka tersiksa dan
kesakitan serta meminta pertolongan pada Allah. Api
tersbut semakin besar dan panas. Hal ini
membuktikan bahwa neraka memiliki kepanasan
yang tidak terbayangkan dimuka bumi.
Interpretant Gambar 4.28 memperlihatkan ketika saudagar arab
sedang menghitung hartanya yang melimpah ruah
tapi enggan memberikan kepada sesama memiliki
makna dalam surat Al-humazah bahwa tindakkan
yang suka mengumpat,mencaci dan mencela maka
sangat sesuai dengan tindakkan mereka yang akan
jadi penghuni neraka. Mereka (penghuni neraka)
merasakan siksaan api membara yang begitu pedih.
Gambaran siksanya atas orang-orang yang suka
mengumpat dan mencela menunjukkan betapa
hinanya tindakan mereka.

65
3. Surat At-takasur

Gambar 4.29

Surat yang terdiri dari 8 ayat memiliki arti (Bermegah-Megahan)


juz (30) Jumlah ruku’(1) termasuk dalam surat Makkiyah Durasi Surat
Al-Ashr adalah 3.29 dengan total 1,5 juta penonton yang ditayangkan 1
tahun lalu.

66
Sign

Gambar 4.30
Pria kaya raya dan Siksa kubur
Object Ada seorang pria yang kaya raya sedang singgah
ditenpah yang mewah. Ia memakai jas dan laptop
selayaknya sedang bekerja. Ia dikelilingi oleh
makanan dan minuman serta bangku duduk yang
besar. Kemdudian ada karpet merah beserta mobil
mewah yang menanti. Pria juga memiliki banyak
uang serta harta benda yang mewah. Akan tetapi
hingga maut tiba, diperlihatkan ia sedang disiksa
dialam kubur karena bermegah-megahan tapi tidak
mengamalkan perbuatan baik sealama masa
hidupnya.
Interpretant Gambar 4.30 memperlihatkan seorang pria yang
tengah singgah ditempat yang mewah serta memiliki
mobil dan juga uang yang banyak. Hal ini ada makna
dalam surat At-takasur yang menegaskan bahwa ada
ancaman pada setiap orang yang hanya hidup untuk
kelezatan dan kesenangan fisik semata. Harta benda
akan hilang dengan sendirinya jika Allah
berkehendak. Kematian itu pasti, harta benda juga

67
tidak dibawa jika seseorang menemui ajalnya. Maka
jika hidup dalam kemegahan tapi tidak
mengamalkannya dengan perbuatan baik sungguh
azab Allah sangat pedih.

40
https://www.kompas.com/hype/read/2022/03/14/211501666/pamer-kekayaan-ala-indra-
kenz-di- medsos-liburan-naik-jet-pribadi-hingga Diakses 20 Juli 2022

68
BAB V
PEMBAHASAN

Berdasarkan temuan hasil penelitian episode Murotal Anak dalam bentuk


deskriptif yang akan dilakukan pembahasan sesuai dengan teori dan analisa semiotika
Charles Sanders Pierce dalam pesan moral pada film. Agar lebih terperinci, maka
dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Terdapat juga Pesan Moral pada Film, yang diketahui bahwa pesan
sendiri merupakan suatu penyampaian sedangkan Moral merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebab seseorang yang bermoral akan selalu
berbuat baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Orang yang bermoral
tidak pernah membohongi serta mengelabuhi kebenaran dan berani dalam
memberantas penyelewengan. Mereka tidak akan lunak dengan rayuan atau suapan.
Mereka yang bermoral senantiasa menghormati orang lain betapapun rendahnya
kedudukan orang tersebut. Mereka juga senantiasa memberi contoh yang baik dalam
setiap menjalankan aktifitas kehidupannya. Untuk itu moral merupakan suatu hal
yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia.

69
A. Makna Sign,Object dan Interpretant dalam Semiotika Peirce pada film kartun
“Riko The Series” serta pesan moral dalam film
episode murotal anak Surat Al-Fatihah

Semiotika mempelajari tentang bagaimana perkembangan pola pikir


manusia. Semiotika merupakan sebuah bentuk perkembangan yang mendasari
terbentuknya suatu pemahaman yang merujuk pada terbentuknya sebuah makna.
Semiotika menjadi salah satu kajian yang bahkan menjadi tradisi dalam teori
komunikasi.

Sign dalam teori Semiotika Peirce yakni berkaitan dengan sesuatu yang membuat
suatu tanda dapat berfungsi.

Dalam hal ini Peirce mengklasifikasikan kedalam tiga hal yakni:

• Qualisign
Qualisign yaitu kualitas dari suatu tanda. Misalnya kualitas kata-kata yang
digunakan dalam menyertai tanda tersebut seperti kata-kata yang keras,
kasar ataupun lembut. Tak hanya kata-kata yang menetukan kualitas dari
pada suatu tanda, dapat pula berupa warna yang digunakan bahkan gambar
yang menyertainya.

70
•Sinsign
Sinsign adalah eksistensi dan aktualitas atas suatu benda atau peristiwa
terhadap suatu tanda. Misalkan kata banjir dalam kalimat “terjadi bencana
banjir” adalah suatu peristiwa yang menerangkan bahwa banjir
diakibatkan oleh adanya hujan.

•Legisign
Lesigsign adalah norma yang terkandung dalam suatu tanda. Hal ini
berkaitan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Misalkan
tanda dilarang merokok menunjukan bahwa kita dilarang merokok pada
lingkungan dimana tanda itu berada. Yang lebih umum lagi tentu saja
adalah rambu lalu lintas, yang menunjukan hal-hal yang boleh dan tidak
boleh kita lakukan saat berkendara.

Episode pertama yang dibahas adalah Surat Al-Fatihah. Sign dalam episode
Surat Al-Fatihah memperlihatkan makna mengajak kebajikan, terlihat saat Riko
dan Q110 singgah dimasjid untuk menunaikan shalat. Al-Fatihah artinya
pembuka. Surah Al-Fatihah disebut demikian karena surah inilah yang membuka
Al-Quran Al-Karim. Ada pula yang mengatakan bahwa surah inilah yang turun
pertama kali secara utuh. Para ulama menyebut surah Al-Fatihah berisi makna
Alquran secara keseluruhan, di dalamnya ada kandungan tauhid, hukum, jaza’
(balasan), jalan hidup bani Adam, dan selainnya. Itulah kenapa surah ini disebut
dengan Ummul Quran (induknya Alquran). Karena tempat kembali sesuatu
disebut Umm (induk). Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menyatakan, “Di
antara bentuk bid’ah yang dilakukan terkait surah Al-Fatihah adalah surah ini
terus dijadikan bacaan penutup setelah doa dan surah ini dijadikan pendahuluan
sebelum khutbah, juga dibaca pada acara-acara tertentu, yaitu ada yang
mengatakan bacalah Al-Fatihah. Seperti ini keliru. Karena ibadah itu harus

71
dibangun di atas dalil dan mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam”.41

Makna Sign dalam episode ini terdapat pada ayat keempat, “Kami hanya
menujukan ibadah dan isti’anah (permintaan tolong) kepada-Mu.” Di dalam ayat
ini objek kalimat yaitu Iyyaaka diletakkan di depan. Padahal asalnya adalah
na’buduka yang artinya Kami menyembah-Mu. Dengan mendahulukan objek
kalimat yang seharusnya di belakang menunjukkan adanya pembatasan dan
pengkhususan. Artinya ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah. Tidak boleh
menujukan ibadah kepada selain-Nya. Sehingga makna dari ayat ini adalah, ‘Kami
menyembah-Mu dan kami tidak menyembah selain-Mu. Kami meminta tolong
kepada-Mu dan kami tidak meminta tolong kepada selain-Mu. 42

Makna Object dalam episode surat Al-fatihah terlihat pada makna sign bahwa
Ketika Riko bersama Q110 melewati gua kemudian Riko berjalan lurus hingga
menemukan harta kartun sampai akhirnya tiba disebuah masjid lalu mereka
berdua menunaikan shalat. Seperti yang diketahui bahwa dalam object memiliki
ketiga unsur yakni ikon,indeks dan simbol. Ikon ditunjukan oleh cuplikan gambar
dalam episode surat Al-Fatihah seperti yang ditampilkan ada dua tokoh, yakni
Riko dan Q110 ketika berangkat pergi ke masjid. Masjid menjadi bangunan yang
Riko dan Q110 kunjungi. Hal ini mengindekskan bahwa Riko dan Q110 ingin
melaksanakan ibadah shalat. yang diketahui bahwa masjid merupakan bangunan
yang menjadi tempat beribahan umat islam. Simbol yang terdapat pada cuplikan
episode surat Alfatihah. Riko dan Q110 bersama-sama berangkat pergi ke masjid
serta memakai kopiah. Dalam gambar ini menunjukan simbol taat beragama.

Makna Interpretant dalam episode surat Al-fatihah ketika Riko sedang


berjalan dengan lurus dalam kegelapan menunjukkan bahwa ketika Allah
mengajari hambanya untuk memohon kepada-Nya agar terhindar dari kesesatan
dan sampai akhirnya Riko bersama Q110 menemui masjid maka makna yang
dimaksud adalah patut dicontoh sebagai mana telah diajarkan berbuat kebaikan

72
dan mengambil pelajaran pada kaum-kaum yang kokoh keimanannya
untuk terus mengikuti ajaran Allah SWT yang dibawakan oleh
Rasulullah SAW.
Berdasarkan Interpretant, tanda terbagi menjadi Rheme, Dicent dan Argument
Dari cuplikan episode Surat Al-Fatihah Rheme terlihat pada Riko dan Q110 yang
mengenakan kopiah dan sedang melangkah menuju masjid. Sedangkan Dicent-
nya adalah melaksanakan ibadah shalat dimasjid. Kemudian Argument
menunjukkan bahwa pada saat Riko dan Q110 berangkat pergi ke masjid dengan
menggunakan kopiah dinilai sebagai simbol yang saat dalam beragama karena
berpakaian rapih dan bersih untuk menghadap Sang Pencipta.

Pesan Moral yang disampaikan dalam episode Surat Al-Fatihah adalah setiap
makhluk hidup hanya diperbolehkan untuk menyembah Allah karena ialah sang
pencipta dan pemberi pertolongan seperti yang disebutkan dalam surat Al-
Fatihah ayat (5) yang artinya “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” serta ayat (6) yang artinya
“Tunjukilah kami jalan yang lurus”

B. Makna Sign,Object dan Interpretant dalam Semiotika Peirce pada film kartun
“Riko The Series” serta pesan moral dalam film
episode murotal anak Surat Al-Humazah

Menurut Teori Semiotika Charles Sander Peirce, semiotika didasarkan


pada logika, karena logika mempelajari bagaimana orang bernalar, sedangkan
penalaran menurut Peirce dilakukan melalui tanda-tanda. Tanda-tanda ini
menurut Peirce memungkinkan kita berpikir, berhubungan dengan orang lain dan
memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta.

Makna Sign yang terlihat dalam gambar episode dalam Surat Al-Humazah
adalah Saudagar Arab kaya dan siksa api neraka. Seperti yang dketahui
bahwasannya Sign adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya
bersifat bersamaan bentuk secara ilmiah. Dengan kata lain, cuplikan gambar
73
yang diperoleh dari episode Surat Al-Humazah memiliki kesamaan dengan
makna Object yang diteliti.

Object dalam teori Semiotika Peirce yakni sesuatu yang menjadi referensi dari
tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.

Dalam hal ini Peirce mengklasifikasikan kedalam tiga hal yakni:

• Ikon
Ikon adalah tanda yang menyerupai bentuk objek aslinya. Dapat diartikan pula
sebagai hubungan atara tanda dan objek yang bersifat kemiripan. Bahwa
maksud dari ikon adalah memberikan pesan akan bentuk aslinya. Contoh yang
paling sederhana dan banyak kita jumpai namun tidak kita sadari adalah peta.

• Indeks
Indeks adalah tanda yang berkaitan dengan hal yang bersifat kausal, atau sebab
akibat. Dalam hal ini tanda memiliki hubungan dengan objeknya secara sebab
akibat. Tanda tersebut berarti akibat dari suatu pesan. Contoh yang umum
misalkan asap sebagai tanda dari api.

• Simbol
Simbol adalah tanda yang berkaitan dengan penandanya dan juga petandanya.
Bahwa sesuatu disimbolkan melalui tanda yang disepakati oleh para
penandanya sebagai acuan umum. Misalkan saja lampu merah yang berarti
berhenti, semua orang tahu dan sepakat bahwa lampu merah menandakan
berhenti.

41
Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma. Cetakan ketiga, Tahun 1424 H. Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya.
42
https://muslim.or.id/67-tafsir-surat-al-fatihah.html Dakses 25 Juni 202

74
Episode kedua yang dibahas adalah Surat Al-Humazah. Object dalam episode
Surat Al-Humazah memperlihatkan seorang saudagar kaya raya yang berpakaian
seperti orang arab sedang menghitung hartanya seperti uang dan emas. Dan
saudagar itu mengesampingkan tangan dipinggang seolah enggan memberikan
sebagian hartanya kepada orang yang membutukan. Lalu diperlihatkan neraka
yang sangat panas dengan api yang menyala dan didalam neraka dilemparkan
manusia-manusia untuk masuk kedalam lautan api. Hingga pada akhirnya mereka
tersiksa dan kesakitan serta meminta pertolongan pada Allah. Api tersbut semakin
besar dan panas. Para ulama sepakat bahwasanya Surat Al-Humazah adalah surat
Makiyyah yang diturunkan kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam sebelum

berhijrah ke kota Madinah, dan pokok pembicaraan surat ini berkaitan tentang
cercaan dan ancaman bagi orang-orang yang suka mengumpat dan mencela. surat
Al-Humazah berisikan tentang celaan orang-orang yang suka mengumpat dan
mencela yaitu berkaitan dengan harga diri orang lain, menganggu orang lain dari
sisi hartanya maupun harga dirinya bukanlah perkara yang sepele dalam syariat.43

Makna Object dalam episode ini ketika memperlihatkan saudagar kaya arab
mengumpulkan hartanya maka terdapat pada ayat kedua yang artinya “Yang
mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya”

Ketika seseorang mengumpulkan harta yang banyak maka hal tersebut bisa
memancing timbulnya kesombongan di dalam dirinya, terlebih jika tidak dibarengi
dengan keimanan. Sehingga karena kesombongan itulah dia akan merendahkan
orang yang tidak punya harta, kemudian mencela dan mengumpat sebagaimana
orang-orang musyrikin Arab mencela kaum muslimin yang miskin.

Humazah berkembang menjadi mendorong orang lain dengan lisan. Yakni


menggunjing, mengumpat dan mencela orang lain tidak di hadapannya.pengumpat
dan pencela yang nantinya mendapatkan kecelakaan itu adalah orang-orang yang
mengumpulkan harta dan setiap saat menghitung-hitungnya karena begitu

75
cintanya kepada dunia. bahkan karena cintanya pada harta ia merasa lebih baik
dari orang lain sehingga suka mencaci dan mencela. orang yang telah tertipu
dengan harta dan begitu mencintai dunia, merasa bahwa ia akan kekal selamanya
dengan hartanya itu. Ia merasa selamanya akan berkuasa dengan hartanya. Ia pun
tidak menyiapkan bekal menghadapi kematian. Allah menyiapkan siksa pedih

Untuk para pengumpat dan pencela yang begitu mencintai dunia dan merasa
dengan hartanya akan kekal selamanya. siksa kepada mereka berupa neraka
jahannam yang apinya sangat menghancurkan. Membakar seluruh badannya
hingga hatinya yang menjadi tempat kemusyrikan dan segala kedurhakaan.

Dengan Surat Al Humazah ini, Allah mengingatkan hamba-Nya agar tidak


terjangkiti penyakit moral yang hina dina seperti suka mengumpat dan mencela,
suka mencaci dan memaki, peringatan akidah tentang kebangkitan dan balasan,
peringatan bagi orang yang ghibah (membicarakan orang lain) dan namimah
(Adu domba), menjelaskan tercelanya orang yang termakan fitnah harta dan
ta’jub padanya, penjelasan tentang azab neraka dan kehinaan dan azab bagi orang
yang suka ghibah, pencela, penikam harga diri orang lain, dan bakhil dengan
hartanya.

Makna Interpretant dalam terdapat dalam episode Surat Al-Humazah adalah


memperlihatkan ketika saudagar arab sedang menghitung hartanya yang
melimpah ruah tapi enggan memberikan kepada sesama memiliki makna dalam
surat Al-humazah bahwa tindakkan yang suka mengumpat,mencaci dan mencela
maka sangat sesuai dengan tindakkan mereka yang akan jadi penghuni neraka.
Mereka (penghuni neraka) merasakan siksaan api membara yang begitu pedih.
Gambaran siksanya atas orang-orang yang suka mengumpat dan mencela
menunjukkan betapa hinanya tindakan mereka.

76
Untuk dapat menyimpulkan interpretant dalam suarat Al-Humazah
diperlukan Rheme,Dicent dan Argumrent. Rheme dalam episode murotal surat
Al-Humazah adalah ketika segepok emas dan uang diperlihatkan didepan pria
berbaju ala timur tengah lalu gambar dibawah memperlihatkan siksa api neraka
yang didalamnya terdapat manusia yang disiksa. sedangkan Dicent-nya adalah
pria arab itu seorang saudagar yang kaya raya karena memiliki banyak emas dan
uang sedangkan gambar keduanya, memperlihatkan betapa pedihnya siksa api
neraka. Jadi, Argument dalam episode Surat Al-Humazah adalah saudagar arab
yang kaya raya jika tidak mengamalkan hartanya dengan baik dan menjadi
pengumpat maka siksa api neraka menjadi tempat peradilan selama hidup
didunia.

Pesan Moral yang dapat disampaikan dalam episode surat Al-Humazah


adalah janganlah menjadi golongan orang yang suka mencela orang lain, suka
mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya di jalan
Allah. Pernyatan ini terdapat dalam surat Al-Humazah ayat (1) dan (2) yang
artinya Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta
dan menghitung-hitungnya. Maka dari itu, pergunakan harta dengan baik dengan
cara beramal sholeh serta membentengi diri agar tidak menjadi golongan
pengumpat dengan cara melaksanakan kebajikan sesuai perintah Allah SWT.

43
https://bekalislam.firanda.com/3815-tafsir-surat-al-humazah.html
77 Diakses 28 Juni 202
C. Makna Sign,Object dan Interpretant dalam Semiotika Peirce pada film
kartun “Riko The Series” serta pesan moral dalam film
episode murotal anak Surat At-Takasur

Tanda linguistik ini dalam teori Peirce suatu hal yang penting namun bukan
berarti satu-satunya yang terpenting. Berbagai tanda yang terujat dengan objek-
objeknya menjadi suatu bahasan yang umum sebagaimana ingin diungkapkan
Peirce dalam teorinya ini. Bahwa berbagai tanda-tanda yang diciptakan manusia
dalam rangka untuk berkomunikasi merupakan representasi atas bahasa linguistik
atau tanda linguistik yang berlaku secara umum.

Sign dalam semiotika peirce terbagi menjadi 3, yaitu Qualisign,


Sinsign, dan Legisign. Sign dalam episode surat At-takasur adalah Pria kaya raya
dan Siksa kubur. Jika dijelaskan secara rinci, Qualisign dalam surat At-takasur
adalah kualitas yang ada pada tanda, yaitu menakutkan. Dengan diperlihatkan
gambar siksa kubur sedangkan Sinsign-nya memiliki banyak harta jika
bermegah-megahan dan itidak mengamalkan maka akan mendapatkan siksa
kubur. Sebagaimana diketaui bahwa Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau
peristiwa yang ada pada tanda. Dan Legisign dalam episode surat At-takasur
adalah dengan bermegah-megahan akan membawa kelalaian sebagaimana
diterangkan dalam surat At-takasur ayat (1) yang artinya Bermegah-megahan
telah melalaikan kamu. Penjelasan dari Legisign sendiri adalah norma yang
dikandung oleh tanda.

78
Makna Object yang tersirat dalam episode surat At-takasur Ada seorang pria
yang kaya raya sedang singgah ditenpah yang mewah. Ia memakai jas dan laptop
selayaknya sedang bekerja. Ia dikelilingi oleh makanan dan minuman serta
bangku duduk yang besar. Kemdudian ada karpet merah beserta mobil mewah
yang menanti. Pria juga memiliki banyak uang serta harta benda yang mewah.
Akan tetapi hingga maut tiba, diperlihatkan ia sedang disiksa dialam kubur
karena bermegah-megahan tapi tidak mengamalkan perbuatan baik sealama masa
hidupnya. Diketahui dalam semiotika peirce, Object merupakan penandaan yang
terbagai menjadi tiga, yakni icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol).
kon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat
bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan
hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan; misalnya,
potret dan peta. Berdasarkan ikon, episode surat At-takasur memperlihatkan
bahwa seorang pria yang sedang menghitung uang serta gambar mobil
disampingnya lalu dibawah gambar pria tersebut, terdapat api yang menyala
didalam lubang kubur.

Sedangkan indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan


alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab
akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks dalam episode
surat At-takasur adalah siksa kubur sebagai azab bagi orang yang suka
bermegah-megahan. Tanda dapat pula mengacu ke denotatum melalui konvensi.
Tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol. Jadi,
simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya. Simbol dalam episode surat At-takasur adalah pria yang
memiliki uang banyak dan mobil mewah berakhir didalam lubang kuburan yang
berapi-api, tanda tersebut merupakan suksa kubur. Simbol menandakan bahwa
bermegah-megahan akan membawa kesengsaraan di alam kubur.

Interpretant dalam teori Semiotika Peirce yakni konsep pemikiran dari orang
yang menggunakan tanda dan memberikan makna terhadap objek yang dirujuk
sebuah tanda.
79
Dalam hal ini Peirce mengklasifikasikan kedalam tiga hal yakni:

•Rheme
Rheme adalah tanda yang memungkinkan ditafsirkan dalam pemaknaan yang
berbeda-beda. Misalnya saja orang yang matanya merah, maka bisa jadi dia
sedang mengantuk, atau mungkin sakit mata, iritasi, bisa pula ia baru bangun tidur
atau bahkan bisa jadi dia sedang mabuk.

•Dicent sign atau dicisign


Dicent sign atau dicisign adalah tanda yang sesuai dengan fakta dan kenyataanya.
Misalnya, saja disuatu jalan kampung banyak terdapat anak-anak maka di jalan
tersebut dipasang rambu lalu lintas hati-hati banyak anak-anak. Contoh lain
misalnya jalan yang rawan kecelakaan, maka dipasang rambu hati-hati rawan
kecelakaan.

•Argument
Argument adalah tanda yang berisi alasan tentang sesuatu hal. Misalnya tanda
larangan merokok di SPBU, hal tersebut dikarenakan SPBU merupakan
tempat yang mudah terbakar.

80
Episode ketiga yang dibahas adalah Surat At-Takasur. Interpretant dalam
episode Surat At-Takasur memperlihatkan seorang pria yang tengah singgah
ditempat yang mewah serta memiliki mobil dan juga uang yang banyak. Hal ini
memberikan makna bahwa manusia banyak yang lalai karena kesibukannya saling
berlomba meraih dunia. Ada yang rakus akan kedudukan atau kekuasaan. Ada
juga yang saling menyombongkan diri dengan harta dan anaknya. Mereka barulah
berhenti ketika sampai di liang lahat. Padahal semua nikmat kelak akan ditanya.
Surat At-takasur menjelaskan tentang orang-orang yang lalai dari beribadah
kepada Allah.

Manusia akan terus berbangga satu dan lainnya hingga mereka masuk ke
dalam kubur. Artinya, ketika mereka merasakan kematian, barulah mereka
berhenti dari berbangga-bangga dengan harta. Namun perlu diketahui bahwa alam
kubur hanyalah tempat mampir sebelum sampai ke alam berikutnya. Alam kubur
bukanlah tempat mukim selamanya. Dalam ayat At-Takasur dikatakan demikian,
yaitu disebut alam kubur sebagai tempat ziarah, artinya berkunjung dan itu sifatnya
sementara. Negeri yang kekal abadi adalah di akhirat kelak.44

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya mengenai ‘ainul yakin dan ilmu
yakin. ‘Ilmu yakin adalah sesuatu yang diketahui dengan mendengar, kabar berita,
pengqiyasan (permisalan) dan berpikir tanpa melihat secara langsung. Sedangkan
‘ainul yakin adalah menyaksikan langsung dengan penglihatan. Ada juga haqqul
yakin, yaitu dengan merasakan secara langsung.

Ibnu Taimiyah mencontohkan seperti memberi permisalan madu. Jika madu


tersebut hanya diketahui lewat berita, maka disebut ‘ilmu yakin. Jika diketahui
lewat melihat langsung, maka disebut ‘ainul yakin. Jika dirasakan manisnya madu
tersebut, maka disebut dengan haqqul yakin.45

81
Makna Interpretant dalam episode ini terdapat dalam ayat pertama yang
artinya “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu”. Bermegah-megahan telah
melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” Yang dimaksud ayat ini,
kata Ibnu Taimiyah adalah ‘yatakatsaruna biquburil mawtaa‘, yaitu mereka
memperbanyak ziarah kubur pada orang yang mati. Hal ini disebutkan oleh Ibnu
‘Athiyyah dalam tafsirnya. Beliau berkata bahwa ayat ini dimaksudkan untuk
orang-orang yang banyak ziarah kubur sehingga mereka lalai dari ibadah dan
belajar agama. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih membolehkan
ziarah kubur setelah itu, namun dengan maksud mengingat mati. Bukan untuk
maksud untuk berbangga diri dan membangun kubur.

Pesan Moral yang terkandung dalam surat At-takasur adalah janganlah lengah
dalam persaingan yang tidak sehat, serta tidak menjadi orang-orang yang sombong
dan selalu membanggakan diri dengan terlalu berlebihan. Pesan moral tersebut
telah disampaikan lewat surat At-takasur ayat (3) yang artinya Sekali-kali tidak!
Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).

44
At-Tashiil li Ta’wil At-Tanzil Tafsir Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab. Cetakan kedua, Tahun 1424 H.
Syaikh Musthafa Al-‘Adawi. Penerbit Maktabah Makkah.
45
Taisir Al Karimir Rahman fii Tafsir Kalamil Mannan, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di,
terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H, hal. 933-934.
‘Athiyyah secara ringkas yang dinukil dari perkataan Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Al Fatawa, 2: 375-
376.46
46
Tafsir Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Iyad bin ‘Abdul Lathif bin Ibrahim Al Qomisi, terbitan Dar
Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1432 H, 7: 174-176.

82
BAB VI
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memperoleh


kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai Analisis Semiotika
Charles Sanders Peirce dalam pesan moral film kartun “ Riko The Series” episode
Murotal Anak sebagai berikut:

1. Episode pertama “Murotal Anak” dalam Film Kartun “Riko The Series”
adalah Surat Alfatihah. Peneliti membahas tentang Sign dalam episode Surat
Al-fatihah yang diketahui bahwa Sign dalam analisis semiotika Charles
Sanders Peirce disebut dengan Representamen. Dalam meneliti sign peneliti
mengambil cuplikan gambar-gambar disetiap adegan. Episode berikutnya
adalah Surat Al-Humazah yang artinya Pengumpat. Surat yang membahas
tentang memperbanyak harta membawa kerugian diakhir nanti. Dalam Surat
ini, peneliti membahas tentang Object dalam semiotika Charles Sanders
Peirce. Object menunjukkan pada sesuatu yang merujuk pada tanda. Dalam
mengambil Object peneliti mendeskripsikan cuplikan gambar-gambar
tersebut. Object terdiri dari Ikon,Indeks dan Simbol. Kemudian episode yang
terakhir dibahas adakah Surat At-Takasur. Peneliti membahas interpretant
dalam Surat At-Takasur. interpretant yang disebut dengan makna dan
terdiri dari tiga, yakni Rheme, Dicent sign atau dicisign dan Argument.
2. Surat Alfatihah, Surat Al-Humazah dan Surat At-takasur sangat selaras
dengan peristiwa yang terjadi di dunia saat ini. Yang peneliti ketahui bahwa
dengan adanya sosial media, dunia serba canggih manusia bisa
mengekspresikan dirinya sampai melebihi batas ajaran agama. Selain itu,
Ketiga surat tersebut merupakan surat pendek yang sangat cocok untuk
dihafal anak-anak.
3. Pesan Moral dalam Surat Al-Fatihah,Surat Al-Humazah dan Surat At-
takasur memiliki intisari mengajak kebaikan dan berpedoman hidup pada
83
ajaran Al-Quran. Pesan Moral dalam ketiga surat tersebut sangat cocok
untuk diajarkan dikalangan anak-anak dari usia dini. Dengan tujuan untuk
mengajarkan anak-anak untuk selalu taat kepada Allah dan menghindari
perbuatan tercela seperti tidak mengerjakan sholat, mengumpat atau
menggunjing serta bermegah-megahan.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara teoritis


dan praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis
Pertama, hasil penelitian tentang pemanfaatan media film kartun
“Riko The Series” epiosde murotal anak yang berisikan lantunan ayat suci
Al-Quran serta disuguhkan gambar animasi yang sopan dan mendidik
bermanfaat untuk pembelajaran Al-Quran pada anak-anak. Dalam penelitian
ini juga ditemukan bahwa dalam pemanfaatan media film “Riko The Series”
episde murotal anak lewat youtube dapat mempermudah anak-anak dalam
mencari edukasi Al-Quran.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagaimana cara
mengimplimentasikan pemanfaatan media film kartun “Riko The Series”
epiosde murotal anak dalam analisis semiotika Charles Sanders Peirce
terhadap perilaku moral.
a. Sign, diperlukan dalam mengambil gambar disetiap adegan episode
murotal qur’an. Gambar yang diambil terdapat tulisan ayat dan artinya.
b. Object, dalam menjabarkan gambar, mengambil Object diperlukan
untuk meneliti film kartun “Riko The Series” epiosde murotal anak.
Dengan melihat adegan setiap kartun. Menonton dapat mendengarkan
lantunan ayat suci dan menikmati adegan film kartun yang lucu dan
menyenangkan. Diibaratkan seperti pahala dapat, senang juga dapat.

84
c. Interpretant, dalam setiap adegan memiliki makna yang disebut dengan
interpretant. Adegan setiap gerakan film mempraktikkan isi lantunan
ayat suci Al-Quran di setiap masing-masing episode. Dengan melihat
dan mendengarkan, media film kartun menjadi sarana alternatif untuk
anak-anak dalam memanfaatkan teknologi yang baik dan benar
d. Mengetahui makna dari setiap surat yakni, surat Al-Fatihah, Al-
Humazah dan At-Takasur untuk memberikan edukasi tentang ayat suci
Al-Quran yang telah memberikan makna kebaikan bagi kehidupan dan
mencegah perbuatan buruk yang dapat menyesengsarakan.

a. Pemanfaatan media film “Riko The Series” epiosde murotal anak


merupakan salah satu cara untuk mencapai sebuah tujuan pembelajran
pesan moral dalam nilai keislaman lewat Al-Quran menjadi lebih efisien
dan efektif.
C. Saran

1. Diharapkan kepada seluruh penanggung jawab film dan yang


menonton hendaknya memilih dan menyuguhkan film-film
yang kaya dengan nilai-nilai Islam agar penonton tidak
mengonsumsi tayangan-tayangan yang tidak mendidik atau
tidak mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak yang
diharapkan oleh agamanya.
2. Lembaga pendidikan pada umumnya dan lembaga pendidikan
Islam pada khususnya, diharapkan dapat memanfaatkan
teknologi atau merekomendasikanfilm ini di sekolah untuk
dijadikan sebagai media pendidikan dan bembelajaran karena
film ini sarat akan nilai-nilai pendidikan akhlak. Sebab lembaga
pendidikan memiliki andil yang sangat besar untuk kemajuan
peradaban di era milenial saat ini.
85
DAFTAR PUSTAKA

Mutiara Cendikia Sandyakala, Mukhlis Aliyudin, Syukriadi Sambas,” Film Sebagai


Media Dakwah:

Analisis Semiotika,” Prophetica: Scientific and Research Journal of Islamic


Communication and Broadcasting, Vol. 5 no. 2 (2019), h. 134.

Nur Latif, “Representasi Ikhlas dalam Film Surga yang Tak Dirindukan,” (Universitas
Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2018), 1.

Abd. Ghazali Zulkiple, Islam Komunikasi dan Teknologi Maklumat, (Jakarta: Kencana,
2001).34

Alex Sobur, Analisis Teks Media, 100-101.


Alex Sobur, Analisis Teks Media, 100-101.

Amrel, analisis semiotika pesan moral dalam film avatar (Skripsi S1 Ilmu Komunikasi
Uin Suska, Riau, 2015), hal. 1-2

Akhlis Suryapati, Hari Film Nasional Tinjauan dan Restrospeksi. (Jakarta:Panitia hari
Film Nasional ke-60 Direktorat perfilman tahun 2010, 2010), 26.

Sri Wahyuningsih, Film dan Dakwah Memahami Representasi Pesan-Pesan Dakwah


dalam Film Melalui Analisis Semiotik, (Surabaya: Media Sahabat Cendikia, 2019),
h.8-9.

Bagus Fahmi Weisarkurnai, “Representasi Pesan Moral Dalam Film Rudy Habibie
Karya Hanum Bramantyo (Analisis Semiotika Roland Barthes)”, Jurnal Fisip, 4
No.1 (2017), 3.

Alex Sobur, semiotika komunikasi (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2013), hal.128

Puji Santoso, Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra, (Bandung: Angkasa, 1993),
h. 2-3

Sri, Wahyuningsih. 2019. Film dan Dakwah : memahami representasi pesan-pesan


dakwah dalam film melalui analisis semotika oleh sri wahyuningsih.

86
Bawono, Gita Dwi dan Haryanto, Dwi. 2017. Digital Repository Universitas Jember.
Jember. Jurnal Film dan Televisi.

Rizky, Suwanda Fitra. 2019. Komunikasi Dakwah Melalui Film Ketika Hati Ingin Hijrah
Di Channel Youtube.

Morissan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, Jakarta (PT. Kencana


Preadamedia Gruop, 2013) hlm. 32

Semiotika dalam Riset Komunikasi, Bogor, ( PT. Ghalia Indonesia, 2014) hlm. 1

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016), Hlm. 40.

Alex Sobur, op.cit. 17-24.

Weisarkurnai, B. F., & Nasution, B. (2017). Representasi Pesan Moral dalam Film Rudy
Habibie Karya Hanung Bramantyo (Analisis Semiotika Roland Barthes).
Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, 4(1),
1-14

https://tafsirq.com/33-al-ahzab/ayat-21 (Diakses 30 maret 2022)

Beni Ahmad Saebani, Ilmu Akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 31-32.

Meldina Ariani, “Representasi Kecantikan Wanita dalam Film 200 Pounds Beauty Karya
Kim Young Hwa”, eJournal Ilmu Komunikasi, Vol.3 No.4 (2015,) 320.

Dio Pratama. A, “Exploitasi Tubuh Perempuan dalam Film: Air Terjun Pengantin Karya
Rizal Mantovani (Analisis Semiotika Roland Barthes)”, eJournal Ilmu Komunikasi,
Vol.2 No. 4, (2014,), 297.

Nurhayati, Penggunaan Media Film Animasi Dalam Meningkatkan Kosakata Anak Usia
4-5 Tahun Di Taman Kanak- Kanak Islamiyah, Jurnal, Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak, 2014.

Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2009), h.1-2.


Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2004),
h.126.

Sri Wahyuningsih, Film dan Dakwah (Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019)
https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-125 (Diakses 30 maret 2022)

87
Andrea Wilson, YouTube in the..., hal 4
Lestari, Renda. (tt.), Penggunaan YouTube sebagai Media Pembelajaran Bahasa
Inggris. Makalah Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan dan
Menggembirakan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, jurnal pendidikan, hal.
609

Daftar Nama Karakter Riko the Series Sinopsis Kartun Anak Islami Indonesia
https://www.zonanesia.com/2022/01/daftar-karakter-riko-series-kartun-
anak.html#google_vignette (Diakses 4 April 2022)

Profil Jordan Omar, Pengisi Suara Riko dalam Serial Kartun Anak 'Riko The Series',
Penuh Talenta
https://seputartangsel.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-144009569/profil-jordan
omar-pengisi-suara-riko-dalam-serial-kartun-anak-riko-the-series-penuh-
talenta?page=3 (Diakses 04 april 2022)

Arie Untung https://id.wikipedia.org/wiki/Arie_Untung (Diakses 04 april 2022)

Teuku Wisnu https://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Wisnu (Diakses 8 April 2022)

Dhini Aminarti https://id.wikipedia.org/wiki/Dhini_Aminarti (Diakses 8 April 2022)

Wikipedia, 2022 ( https://id.wikipedia.org/wiki/Riko_the_Series ). Diakses tanggal 25


April 2022

https://www.garissepuluh.com/ Diakses pada 30 mei 2022

Wikipedia, 2022 ( https://id.wikipedia.org/wiki/Riko_the_Series ). Diakses tanggal 25


April 2022
https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1487136-6-artis-yang-memutuskan-jadi-
pendakwah-ada-kiwil-dan-daus-mini Diakses pada 10 juni 2022

https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00376723.html Diakses 15 Juni 2022

https://www.kompas.com/hype/read/2022/03/14/211501666/pamer-kekayaan-ala-
indra-kenz-di-medsos-liburan-naik-jet-pribadi-hingga Diakses 20 Juli 2022

Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz ‘Amma. Cetakan ketiga, Tahun 1424 H. Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya.

88
https://muslim.or.id/67-tafsir-surat-al-fatihah.html Dakses 25 Juni 2022

https://bekalislam.firanda.com/3815-tafsir-surat-al-humazah.html Diakses 28 Juni 2022

At-Tashiil li Ta’wil At-Tanzil Tafsir Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab. Cetakan kedua,
Tahun 1424 H. Syaikh Musthafa Al-‘Adawi. Penerbit Maktabah Makkah.

Taisir Al Karimir Rahman fii Tafsir Kalamil Mannan, Syaikh ‘Abdurrahman bin
Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H, hal.
933-934.

Tafsir Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Iyad bin ‘Abdul Lathif bin Ibrahim Al Qomisi,
terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1432 H, 7: 174-176.

89
90
91
92
93
94

Anda mungkin juga menyukai