Skripsi
Disusun Oleh:
AKMAD FAUZI
NIM: 11160510000142
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 11160510000142
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI BERAGAMA
DALAM FILM PK (PEEKAY) adalah benar merupakan karya
saya sendiri tidak melakukan tindakan plagiat dalam
penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan
karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam
skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya
sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku jika
ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan
plagiat dari karya orang lain.
Akmad Fauzi
NIM 11160510000142
ii
ANALISIS SEMIOTIKA
(PEEKAY)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Akmad Fauzi
NIM : 11160510000142
Pembimbing
ABSTRAK
Akmad Fauzi
NIM : 11160510000142
Analisis Semiotika Toleransi Beragama Dalam Film PK
KATA PENGANTAR
(Akmad Fauzi)
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................... ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................iii
ABSTRAK .......................................................................................iv
KATA PENGANTAR ......................................................................v
DAFTAR ISI .................................................................................. viii
BAB I ............................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8
D. Metodologi Penelitian .......................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka ................................................................ 15
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 16
BAB II............................................................................................ 18
KAJIAN TEORI ............................................................................ 18
A. Tinjauan Semiotika ............................................................... 18
1. Pengertian Semiotika ..................................................... 18
2. Sejarah Semiotika .......................................................... 19
3. Pembagian Semiotika..................................................... 21
B. Tinjauan Umum Tentang Film .............................................. 22
1. Sejarah Perkembangan Film di Dunia .......................... 22
2. Pengetian Film ............................................................... 24
3. Jenis-Jenis Film .............................................................. 25
C. Tinjauan Toleransi................................................................. 26
ix
1. Pengertian Toleransi.......................................................... 26
2. Toleransi Sebagai Ajaran Islam ........................................ 32
3. Stereotip Antar Umat Beragama ....................................... 35
BAB III .......................................................................................... 42
GAMBARAN UMUM FILM PK .................................................. 42
A. Sekilas Tentang Film PK ................................................... 42
B. Crew dan Pemeran Film PK............................................... 43
C. Sinopsis Film PK ............................................................... 47
D. Profil Sutradara Film PK.................................................... 50
E. Profil Pemain PK ................................................................... 51
BAB IV .......................................................................................... 58
TEMUAN HASIL PENELITIAN ................................................. 58
BAB V ........................................................................................... 63
PEMBAHASAN ............................................................................ 63
BAB VI .......................................................................................... 70
PENUTUP ..................................................................................... 70
A. Kesimpulan ........................................................................ 70
B. Saran .................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 73
Sumber Lain ................................................................................... 75
LAMPIRAN ................................................................................... 58
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan komponen terpenting dalam
kehidupan manusia. Komunikasi dapat memudahkan manusia
bertukar informasi dari satu komunikan (penerima informasi)
kepada komunikan lainnya atau dari komunikan kepada
komunikator (pengirim pesan). Informasi dapat diperoleh dari
berbagai sumber baik secara langsung dari orang perorang,
ataupun melalui sebuah media komunikasi.
Media komunikasi dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis yaitu media cetak (koran, majalah, poster dan lainya),
media audio yang dalam penyampaian infomasinya hanya
dapat kita dengar saja contohnya radio dan telepon, media
audio visual adalah media komunikasi yang dapat dilihat
sekaligus didengar jadi untuk mengakses informasi yang
disampaikan, digunakan indra penglihatan dan pendengaran
sekaligus contohnya, Televisi dan Film.
1
2
1
Kajian Pustaka “Pengertian Film” artikel diakses pada minggu 5
April 2020 dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertiansejarah-
dan-unsur-unsur-film.html
2
Ari.S widodo. Beyond borders, communication modernity &
history (Jakarta: STIKOM the London School of Public Relation,2010),
200.
3
3
Kapan Lagi, ”Organisasi Muslim India Kecam Film Aamir
Khan, 'PK',” artikel diaskes pada 26 Juni 2020 dari
http://iorg.kapanlagi.com/showbiz/bollywood/organisasi-muslim-
india- kecam-film-aamir-khan-pk-f09426.htm
7
Best film along with best director, best dialogue, best sound
dalam ajang Guild Award 2015.4
B. Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Batasan masalah diperlukan dalam sebuah penelitian
agar masalah yang diteliti tepat pada tujuan penelitian yang
ingin dicapai. Dalam penulisan ini, penulis mencoba untuk
membatasi permasalahan agar tidak terjadi pelebaran dalam
pembahasan. Penelitian dibatasi oleh teori yang berkaitan
dengan tanda-tanda yang terkandung dalam film tersebut.
4
Varinder Chawla, “Aamir Khan‟s „PK‟ scores big at Star Guild
Awards 2015,” artikel diaskes pada 26 Juni 2020 dari
http://indianexpress.com/article/entertainment/bollywood/pk- scores-big-
at-star-guild-awards-2015
8
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu
bagaimana “Analisis Semiotika Toleransi Beragama Dalam
Film PK (PeeKay)”?
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberkan manfaat
secara akademis maupun secara praktis:
a. Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam pengembangan ilmu komunikasi, serta dapat
memberikan sumbangsih dan beragam data mengenai
penelitian tentang analisis kajian film dan semiotika.
9
b. Praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat dalam memahami makna toleransi antarumat
beragama.
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma dan Pendekatan
Metode penelitian yang digunakan dalam analisis
semiotik umumnya bersifat kualitatif, dimana setiap orang
memiliki pemaknaan terhadap sesuatu. Yaitu semiotika adalah
ilmu yang mempelajari tentang sebuah tanda pada sebuah
objek. Dimana pendekatan penelitian tersebut tidak
menggunakan data statistik, akan tetapi lebih dalam bentuk
narasi atau gambar-gambar.5
5
Kountur, Ronny Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan
Tesis (Jakarta: CV Teruna Grafica), 16.
6
Stephen W. LittleJohn, Theories Of Human Communication
(Wadsworth: Belmont, 2002), 163.
10
7
Lexy J Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Rosdakarya, 2010), 121.
12
Gambar 1
Sign
Interpretan Object
8
Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), 15.
13
9
Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis bagi
Penelitian dan Skripsi Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013),
169-170.
14
10
Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), 41-42.
15
E. Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung penelitian ini, Peneliti mencoba
untuk menelaah kepada beberapa literatur yang ada kaitannya
dengan penelitian yang akan dilakuakan. Penelitian-penelitian
tersebut diantanya adalah:
1. Penelitian karya Nurlaelatul Fajriah (2011),
mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang
berjudul ”Analisis Semiotika Film Cin(T)a Karya
Sammaria Simanjuntak”, membahas tentang
pemaknaan tanda dengan teori Charles Sandres
Pierce yang memfokuskan pada pembahasan
toleransi.
2. Penelitian karya Abid Helmy (2012), mahasiswa
UIN Sunan Kalijaga dengan judul “Kritik Sosial
dalam Iklan Komersial (Analisis Semiotika Pada
Iklan Rokok Djarum 76 Versi Gayus Tambunan)”,
pembahasan tentang pemaknaan tanda dengan
teori Charles Sanders Pierce pada iklan rokok
yang mengandung kritik sosial.
3. Penelitian karya Chafisna Nurun Alanurin,
mahasiswi Jurusan Komunikasin dan Penyiaran
16
F. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini terarah dan sistematis,
penulis mengacu kepada “Buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh
CeQDA UIN Jakarta. Maka penulis membagi pokok-pokok
permasalahan ke dalam enam bab yaitu sebagai berikut:
17
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.
BAB V : Pembahasan
Bab ini akan menganalisa temuan yang ada pada
penelitian ini.
BAB VI : Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir dalam rangkaian yang
menguraikan secara singkat kesimpulan dari peneliti dan
saran atas permasalahan yang diteliti.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Semiotika
1. Pengertian Semiotika
Semiotika menganggap bahwa semua fenomena
masyarakat dan kebudayaan sebagai tanda. Tanda tersebut
muncul dalam segala bentuk yang dapat mengganti sesuatu
dengan yang lain secara signifikan. Dengan demikian, tanda
dapat muncul di semua dan waktu. Ia mencakup segala hal,
mulai kata, bahasa, gerak-gerik, pakaian, boneka, menu
makanan, musik, lukisan, film, sabun, bahkan dunia. Segala
sesuatu secara konvensional dapat menggantikan atau
mewakili sesuatu yang lain dapat disebut dengan tanda.
1
Puji Santosa, Rancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra
(Bandung: Angkasa, 1931), 3.
2
Dadan Rusmana, Filsafat Semiotika (Bandung: Pustaka Setia,
2014), 47.
18
19
2. Sejarah Semiotika
Pada awalnya, semiotika digunakan dalam pengkajian
sistem tanda. Semiotika mengacu pada teori semiotika
Ferdinand De Sausure dan Semiotika Charles Sanders Peirce,
atau yang dikenal sebagai bapak semiotika modern, serta
semiotika Roland Barthes, Semiotika C.K Ogden dan I.A
Richard, Semiotika Micheal Riffaterre.
3
Ambaraini AS dan Nazla Maharani Umaya, Semiotika Teori
dan Aplikasi Pada Karya Sastra (Semarang: IKIP PGRI Semarang), 35.
20
dan Litza Janz semiotika berasal dari kata same, berasal dari
bahasa Yunani yang berarti penafsir tanda, dengan pengertian
secara luas sebagai sebuah teori, semiotika berarti studi
sistematis mengenai produksi dan intepretasi tanda. Dalam hal
ini teori semiotika terkait dengan kehidupan manusia yang
dapat dianggap penuh dengan tanda, dan semiotik sebagai
perantara tanda dalam proses berkomunikasi sehingga
manusia disebut dengan homo semioticus. Kajian mengenai
tanda dilakukan awal abad ke-20 oleh dua orang filosof, yaitu
Ferdinand de Saussure (1857-1913) sebagai ahli bahasa dan
Charles sanders Peirce (1839-1914) sebagai ahli filsafat dan
logika.4
4
Ambarini AS dan Nazla Maharani Umaya, Semiotika Teori dan
Aplikasi Pada Karya Sastra, 37.
21
3. Pembagian Semiotika
Semiotika C.K. Ogden dan I.A. Richard
mengembangkan teori semiotika trikotomi yang merupakan
pengembangan dari teori Ferdinand Saussure dan Roland
Barthes. Teori tersebut masih mengembangkan hubungan
antara petanda (signified) dan penandan (signifier) dengan
denotasi dan konotasi. Penanda secara denotasi merupakan
sebuah peranti (actual funcition/ object properties) dan secara
konotasi penanda merupakan bentuk dari sebuah petanda. Jadi
teori ini, petanda berwujud makna, konsep, dan gagasan,
sedangkan penanda merupakan gambaran yang menjelaskan
peranti, ini merupakan penjelasan fisik objek, kondisi objek,
dan cenderung berupa ciri-ciri bentuk.6
5
Jurgen Trabaut, Elemente der semiotik, terj. Sally Pattinasarany
(Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1996), 3-4.
6
Ambaraini AS dan Nazla Maharani Umaya, Semiotika Teori
dan Aplikasi Pada Karya Sastra, 36.
22
7
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa; Melek
Media dan Budaya (Jakarta: Erlangga, 2012), 214.
24
2. Pengetian Film
Film adalah karya cipta seni dan budaya yang
merupakan salah-satu media komunikasi massa audio visual
yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam
pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan bahan hasil
penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan
ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses
lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan
atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
dan sistem lainnya. Film berupa media sejenis plastik yang
dilapisi emulsi dan sangat peka terhadap cahaya yang telah
diproses sehingga menimbulkan atau menghasilkan gambar
8
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa; Melek Media
dan Budaya, 216
25
3. Jenis-Jenis Film
a. Film Dokumenter
Kunci utama dalam film dokumenter adalah
adalah penyajian fakta. Film dokumenter berhubungan
dengan orang-orang, tokoh, peristiwa, dan lokasi
yang nyata. Film dokumenter tidak menciptakan suatu
peristiwa atau kejadian namun merekam peristiwa
yang sungguh- sungguh terjadi atau otentik. Film
dokumenter tidak memiliki plot namun memiliki
struktur yang umumnya didasarkan oleh tema. Film
dokumenter dapat digunakan untuk berbagi maksud dan
tujuan seperti informasi atau berita, biografi,
pengetahuan, pendidikan, sosial, ekonomi, politik
(propaganda), dan lain sebagainya.
9
Meity Taqdir Qodratillah dkk, Kamus Bahasa Indonesia Untuk
Pelajar (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), 125.
26
b. Film Fiksi
Berbeda dengan jenis film dokumenter, film fiksi
terikat oleh plot. Dari sisi cerita, film fiksi sering
menggunakan cerita rekaman di luar kejadian nyata
yang telah dirancang sejak awal. Struktur cerita film
juga terikat hukum kausalitas. Cerita biasanya juga
memiliki karakter protagonis dan antagonis, masalah
dan konflik, penutupan, serta pola pengembangan cerita
yang jelas. Dari sisi produksi dan manajemen film fiksi
terbilang lebih kompleks.
c. Film Eksperimental
Film eksperimental tidak memiliki plot namun
tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi
insting subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi,
serta pengalaman batin mereka. Film eksperimental
umumnya juga tidak bercerita apapun bahkan kadang
menentang kausalitas, seperti yang dilakukan para
sineas surealis dan dada. Film- film eksperimental
umumnya bersifat abstrak dan tidak mudah dipahami.
C. Tinjauan Toleransi
1. Pengertian Toleransi
Istilah toleransi berasal dari bahasa Inggris tolerance
atau tolerantia dalam bahasa Latin. Dalam bahas Arab istilah
ini merujuk kepada kata tasamuh atau tasahul yaitu; to
27
10
Rohi Baalbaki, Al-Mawrid: A Modern Arabic English
Dictionary (Beirut: Dar El-Ilm Lil Malayyin, 2004), 314.
11
Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia al-Munawir
(Yogyakarta: Balai Pustaka Progresif, t.th),h 1098.
28
12
Umar Hasyim, Toleransi dan kemerdekaan Beragama dalam
Islam Sebagai Dasar menuju Dialog dan Kerukunan Antar Umat
Beragama (Surabaya: Bina Ilmu, 1979), 22.
13
W. J. S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 1986), 184.
14
M. Kasir Ibrahim, Kamus Arab Indonesia Indonesia
Arab(Surabaya: Apollo Lestari, t.th), 122.
15
Irwan Masduqi, Berislam Secara Toleran: Teologi Kerukunan
Umat Beragama (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2011), 36.
29
16
Baidi Bukhori, Toleransi Terhadap Umat Kristiani: Ditinjau
dari Fundamentalis Agama dan Kontrol Diri, (Semarang: IAIN
Walisongo Semarang, 2012), 15.
17
Siti Aminah, Merajut Ukhuwah Islamiyah Dalam
Keanekaragamaan Budaya dan Toleransi Antar Agama, Jurnal Cendekia
Vol. 13 No. 1 (Januari 2015), 52-53.
30
18
UNESCO-APNIEVE, Belajar Untuk Hidup Bersama Dalam
Damai Dan Harmoni (Bangkok: Kantor Prinsipal Unesco Untuk Kawasan
Asia-Pasifik, dan Universitas Pendidikan Indonesia,2000), 154.
32
19
Nur Cholish Majid, dkk, Passing Over Melintasi Batas Agama
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), 138.
33
21
M. Quraish Shihab, Islam yang Saya Anut : Dasar-Dasar
Ajaran Islam (Ciputat: Lentera Hati, 2017), 49.
36
22
Allo Liliweri, Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), 26.
37
23
Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawawasan
Multikultural (Jakarta: Erlangga, t.th), 98.
39
25
Departmen Agama RI, Damai di Dunia, Damai Untuk Semua
Perspektif Berbagai Agama (Jakarta: Badan Litbang, 2004), 19.
26
Mawardi Hatta, Beberapa Aspek Pembinaan Beragama dalam
Konteks Pembangunan Nasional Di Indonesia (DEPAG RI, 1981), 14.
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM PK
A. Sekilas Tentang Film PK
42
43
Dharmendra Burji
Shereya Gupta
Maajid Raichura
Baikuntha Rout
Operator : Piyush Ghosh
Penata cahaya : Koen Martens
Perancang busana : Manoshi Nath
Rushi Sharma
Perancang : Sumit Basu
Produksi
Snigdha Basu
Rajnish Hedao
Editor film : Rajkumar Hirani
Tata rias : Vikram Gaikwad
Puneet B. Saini
Manajer Produksi : Parshuram Mane
Asisten manajer : Aakash Motiani
produksi
Harish Iyer
Ankita Batra
Asisten sutradara : Gautam Balla
Collin D’Cunha
Lakshmipriya Devi
Shaunak Kapur
45
Junaid Khan
Menaka Nagarajan
Kirti Nandakumar
Karan Narvekar
Ansh Rathore
Abhay Datt Sharma
Penata Artistik : Nimisha Goswami
Manini Mishra
Sanne Rubbrecht
Paresh Mestry
Animator : Sheveta Raut
Cast : Amamir Khan sebagai PK
Anushka Sharma sebagai
Jagat Janani/Jaggu
Saurabh Shukla sebagai
Tapasvi Maharaj
Sushant Singh Rajput sebagai
Sarfaraz Yousuf
Sanjay Dutt sebagai Bhairon
Singh
Boman Irani sebagai Ayah
Jaggu
Amardeep Jha sebagai Ibu
Jaggu
46
C. Sinopsis Film PK
E. Profil Pemain PK
1
BBC, “profil Aamir Khan” artikel diaskes pada 14
Mei 2020 dari
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2010/06/100606_bollywwodosca
r.shtml
52
2
IMBD,“Profil Anuskha Sharma” artikel diaskes pada 14 Mei
2020 dari www.imdb.com/name/nm3087728/
54
Show.
padanya.
55
India.
3
Filmyfolks, “Sushant Singh Rajput wiki” artikel diaskes pada
Tanggal 14 Mei 2020 dari
http://www.filmyfolks.com/celebrity/bollywood/sushant-singh-
rajput.shtml
57
4
Wikipedia,“Saurabh Shukla” artikel diaskes pada Tanggal 14 Mei
2020 dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/saurabh_shukla
BAB IV
TEMUAN HASIL PENELITIAN
58
59
A. Scane ( 01:00:23-01:01:19)
63
64
B. Scane (2:15:22-2:15:45)
C. Scane (01:01:39-01:02:34)
D. Scane 1 (00:12:01-00:12:26)
E. Scane (01:37:58-01:38:51)
70
71
1. Representament (Tanda)
2. Object
3. Interpretant
B. Saran
Saran dari penulis untuk film ini adalah pada beberapa
adegan yang seharusnya tidak ditayangka. Namun diluar itu
semua, film ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi
para penontonnya agar tetap bisa menjaga nilai-nilai toleransi
antarumat beragama.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
73
74
Sumber Lain
Siti Aminah. Merajut Ukhuwah Islamiyah Dalam
Keanekaragamaan Budaya dan Toleransi Antar
Agama, Jurnal Cendekia Vol. 13 No. 1 Januari 2015.
76
58