Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat
serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW serta para pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis
A. Siklus Akuntansi 2
C. Analisis Transaksi 3
D. Pengertian Akun 4
E. Aturan Pencatatan 4
F. Saldo Normal 4
G. Kelompok Akun 5
H. Jurnal 5
I. Buku Besar 5
J. Neraca Saldo 5
K. Jurnal Penyesuaian 6
L. Neraca Lajur 6
M. Laporan Keuangan 6
BUKU KERJA 24
Dalam Al-Quran Surat Yusuf, dijelaskan tentang Di masa subur negeri Mesir, Nabi Yusuf As harus
riwayat hidup Nabi Yusuf As sejak beliau masih mengatur jumlah dan jenis tanaman beserta pola-
kecil, ketika beliau dibuang ke dalam sumur oleh tanamnya, untuk mempersiapkan persediaan
Seperti dalam Surat Yusuf ayat 55: “Jadikanlah oleh Nabi Yusuf As. Beliau mengusahakan agar
aku bendaharawan Negara, sesungguhnya aku bahan pokok makanan bisa tahan selama 7 (tujuh)
adalah orang yang Hafidz dan ‘Alim (dalam tahun. Hal itu terjadi pada ribuan tahun lalu, bukan
artinya orang yang ber-ilmu, menguasai bidangnya. Dalam konteks kekinian, Nabi Yusuf As yang
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang b. Penjurnalan, yaitu menganalisa dan mencatat
terutama yang bersifat keuangan yang ber- memindahkan debet dan kredit dari jurnal
menginterpretasikan hasil-hasilnya.
dan memindahbukukan ayat-ayat penutup. Contoh = suatu perusahaan jasa percetakan mem-
g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu beli mesin cetak seharga Rp70.000.000, secara
Rp70.000.000,-.
Contoh : kas, piutang, gedung, dsb. Analisis = transaksi tersebut akan mem-
Liabilitas = kewajiban yang menjadi beban pengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan
Contoh : utang atas pembelian kredit, utang kendaraan perusahaan berkurang senilai
a. Pembelian aktiva secara tunai garuhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai
liabilitas yaitu utang perusahaan bertambah Akun atau perkiraan adalah suatu media untuk
Contoh = suatu perusahaan membayar utang paling sederhana adalah akun atau perkiraan
sebesar Rp10.000.000,- bentuk “T”, di mana sisi kiri adalah debet dan
Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi sisi kanan adalah kredit. Dasar pencatatan
liabilitas yaitu Utang perusahaan berkurang untuk mendebet dan mengkredit adalah per-
sebesar Rp10.000.000,- dan kas berkurang samaan akuntansi dengan tambahan biaya dan
perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Terdapat 2 (dua) kelompok akun atau perkiraan
Analisis = transaksi tersebut akan mem- dan akun nominal atau sementara.
pengaruhi ekuitas yaitu modal perusahaan berkurang 1. Akun Riil atau Permanen
sebesar Rp20.000.000,- dan kas berkurang Akun-akun yang terdapat dalam neraca yaitu
Adalah akun-akun yang terdapat dalam per- Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal
hitungan rugi-laba yaitu akun pendapatan dan akan diposting atau dipindahkan ke buku besar
akuntansi harus ditutup sehingga saldonya Bentuk Buku Besar T yang cukup lengkap
H. Jurnal
1. Fungsi Analisis
.
Yaitu untuk menentukan perkiraan yang
jumlahnya masing-masing.
2. Fungsi Pencatatan
J. Neraca Saldo
Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan
Neraca Saldo merupakan daftar yang berisi
dalam kolom debet dan kredit serta kete-
kumpulan seluruh akun atau perkiraan yang
rangan yang perlu.
terdapat pada buku besar. Neraca saldo
3. Fungsi Historis
disusun untuk memastikan bahwa buku besar
Yaitu untuk mencatat aktivitas perusahaan
secara matematis adalah akurat dengan
secara kronologis. Bentuk jurnal adalah
pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet
sebagai berikut:
selalu sama dengan saldo- saldo kredit.
I. Buku Besar
akun-akun (kumpulan akun) yang terdapat Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat
dalam laporan keuangan. Buku ini mencatat untuk menyesuaikan saldo akun-akun ke saldo
masing-masing akun dan pada akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara
L. Neraca Lajur
jurnal penyesuaian.
M. Laporan Keuangan
3. Neraca
KDPPLKS atau Kerangka Dasar Penyusunan dan hagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk
Penyajian Laporan Keuangan Syariah merupakan mencapai kesejahteraan hakiki secara material
entitas syariah.
C. Asas Transaksi Syariah
6. Dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang dan pemilik dana syirkah temporer, informasi
jelas dan benar serta untuk keuntungan semua pemenuhan kewajiban ( obligation ) fungsi
pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan
tidak diperkenankan menggunakan stan- dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan
menyuap ( risywah ).
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan bersifat mengikat, tidak dapat dibatalkan.
harga jual sebesar biaya perolehan ditambah c. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau
b. Murabahah berdasarkan pesanan dapat Jika tidak diatur dalam akad, maka diskon
akad disepakati. Uang muka tersebut men- • Membayar pelunasan tepat waktu; atau
jadi bagian pelunasan piutang murabahah jika • Membayar pelunasan lebih cepat dari waktu
muka dikembalikan setelah dikurangi dengan k. Penjual boleh memberikan potongan dari total
kerugian riil yang ditanggung penjual ( hamish piutang yang belum dilunasi bila:
jiddiyah ). Bila kerugian lebih besar dari uang • Membayar cicilan tepat waktu
Uang muka dari pembeli dapat diakui sebagai: • Meminta potongan dengan alasan yang
murabahah
4. Jenis – Jenis Murabahah
• Pengurang tagihan kepada pembeli
a. Murabahah berdasarkan pesanan
murabahah diukur dengan biaya perolehan a. Pada saat penjual mengalihkan pengenda-
atau nilai realisasi netto mana yang lebih lian atas persediaan kepada pembeli jika
a. Liabilitas kepada pembeli, jika diskon jika murabahah dilakukan secara tang-
tersebut merupakan hak pembeli sesuai guh yang mengandung unsur pembiayaan
b. Penghasilan periode berjalan, jika diskon yang signifikan terkait dengan kepemi-
• Pada saat akad murabahah, piutang guh yang mengandung unsur pembiayaan
murabahah diakui sebesar jumlah tagihan signifikan dan penjual tidak memiliki risiko
• Pendapatan murabahah terdiri atas marjin dan • Biaya transaksi yang terkait dengan akad
pendapatan lain yang tercantum dalam akad. murabahah diakui selaras dengan pengakuan
harga jual dan biaya perolehan persediaan • Potongan pelunasan piutang murabahah
murabahah. Uang muka dari pembeli dapat diakui sebagai pengurang pendapatan mura-
dilunasi akan mengubah besaran pengakuan a. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai
• Denda yang diterima dari pembeli diakui piutang murabahah dikurangi penyisihan
akad murabahah, potongan pelunasan, dan • Pembeli mengungkapkan hal-hal yang terkait
potongan utang murabahah diakui sebagai dengan transaksi murabahah, tetapi tidak ter-
• Denda yang dibayarkan kepada penjual diakui a. Nilai tunai aset yang diperoleh dari
• Potongan uang muka akibat pembeli batal b. Jangka waktu murabahah tangguh
PSAK 101
( muslam fiih ) dengan pengiriman di kemu- • Pembayaran tidak boleh dalam bentuk
saat akad disepakati sesuai dengan syarat- • Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui
b. Ridha dua belah pihak dan tidak ingkar janji melakukan salam paralel dengan syarat akad
akad pertama
4. Karakteristik Salam
d. Penyerahan Barang Sebelum atau pada
a. Ketentuan tentang Pembayaran
Waktunya
• Alat bayar harus diketahui jumlah dan
• Penjual harus menyerahkan barang tepat pada
bentuknya, baik berupa uang, barang, atau
waktunya dengan kualitas dan jumlah yang
manfaat.
telah disepakati.
kualitas yang lebih rendah, dan pembeli ( penjual ) terpisah dari akad antara
• Penjual dapat menyerahkan barang lebih 2. Kedua akad tidak saling bergantung
syarat kualitas dan jumlah barang sesuai • Spesifikasi dan harga barang pesanan
dengan kesepakatan, dan ia tidak boleh disepakati oleh pembeli dan penjual di awal
• Jika semua atau sebagian barang tidak tidak dapat berubah selama jangka waktu
tersedia pada waktu penyerahan, atau akad. Dalam hal bertindak sebagai pembeli,
kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak lembaga keuangan syariah dapat meminta
rela menerimanya, maka ia memiliki dua jaminan kepada penjual untuk menghindari
e. Pembatalan Kontrak. Pada dasarnya pem- dan kuantitasnya. Barang pesanan harus
batalan salam boleh dilakukan, selama tidak sesuai dengan karakteristik yang telah
• Entitas dapat bertindak sebagai pembeli Jika barang pesanan yang dikirimkan salah
dan atau penjual dalam suatu transaksi atau cacat maka penjual harus bertang-
salam. Jika entitas bertindak sebagai pen- gung jawab atas kelalaiannya.
jual kemudian memesan kepada pihak • Alat pembayaran harus diketahui jumlah
lain untuk menyediakan barang pesanan dan bentuknya, baik berupa kas, barang
dengan cara salam, maka hal ini disebut atau manfaat. Pelunasan harus dilakukan
jual atau penyerahan piutang pembeli dari pesanan oleh penjual ke pembeli akhir
• Transaksi salam dilakukan karena pembeli persediaan yang diperoleh melalui transaksi
berniat memberikan modal kerja terlebih salam diukur sebesar nilai terendah biaya
dahulu untuk memungkinkan penjual ( pro- perolehan atau nilai bersih yang dapat
dusen ) memproduksi barangnya, barang direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat
yang dipesan memiliki spesifikasi khusus, direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan,
atau pembeli ingin mendapatkan kepastian maka selisihnya diakui sebagai kerugian
dari penjual. Transaksi salam diselesaikan • Penyajian, penjual menyajikan modal usaha
pada saat penjual menyerahkan barang salam yang diterima sebagai kewajiban salam
diukur sebesar jumlah yang diterima • Pengakuan piutang salam, piutang salam
2. Jika modal usaha salam dalam bentuk aset diakui pada saat modal usaha salam diba-
nonkas diukur sebagai nilai wajar yarkan atau dialihkan kepada penjual. Modal
• Kewajiban salam dihentikan pengakuannya usaha salam disajikan sebagai piutang salam
pada saat penyerahan barang kepada pembeli • Pengukuran modal usaha salam:
• Jika penjual melakukan transaksi salam paralel, 1. Modal salam dalam bentuk kas diukur
maka selisih antara jumlah yang dibayar oleh sebesar jumlah yang dibayarkan
pembeli akhir dan biaya perolehan barang 2. Modal usaha dalam bentuk asset nonkasi
pesanan diakui sebagai keuntungan atau diukur sebesar nilai wajar, selisih antara
maka dinilai sesuai nilai yang disepakati • Jika akad salam dibatalkan
diterima nilainya sama atau lebih atas barang pesanan serta hasil
tinggi dari nilai barang pesanan yang penjualan jaminan tersebut lebih
tercantum dalam akad, maka barang kecil dari nilai piutang salam, maka
pesanan yang diterima diukur sesuai selisih antara nilai tercatat piutang
b. Jika nilai wajar dari barang pesanan tersebut diakui sebagai piutang
dalam akad; maka barang pesanan pembeli. Jika hasil penjualan jam-
yang diterima diukur sesuai dengan inan tersebut lebih besar dari
nilai wajar pada saat diterima dan nilai tercatat piutang salam maka
3. Jika pembeli tidak menerima sebagian • Denda yang diterima dan diberlakukan oleh
atau seluruh barang pesanan pada tang- pembeli diakui sebagai dana kebajikan. Denda
gal jatuh tempo pengiriman, maka: hanya boleh dikenakan kepada penjual yang
jang, maka nilai tercatat piutang sengaja tidak melakukannya(lalai). Hal ini
salam sebesar bagian yang belum tidak berlaku bagi penjual yang tidak mampu
dipenuhi sesuai dengan nilai yang menunaikan kewajibannya karena force majeur.
1. Pembeli menyajikan modal usaha salam a. Pelaku, pihak pemesan (mustashni’) dan pihak
2. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual atau pembuatan barang yang dipesan, yang
nya dalam transaksi salam disajikan secara b. Obyek yang diakadkan ( al-mahal ), yang
terpisah dari piutang salam menjadi objek dari akad ini bukan atas suatu
3. Persediaan yang diperoleh melalui tran- barang, namun akadnya adalah akad yang
saksi salam diukur sebesar nilai terendah mewajibkan pihak kedua untuk mengerjakan
1. Besarnya modal usaha salam, baik yang c. Diketahui karakteristiknya secara umum yang
dibiayai sendir maupun yang dibiayai meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan
Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk Harga tidak berubah kecuali disepakati.
dengan kriteria dan persyaratan tertentu • Harus spesifik dan dapat diakui sebagai
mustashni’ ) dan penjual ( pembuat, shan i ). • Harus bisa diidentifikasi secara jelas
b. Istisha pararel : Istishna’ paralel adalah suatu c. Pengakuan pendapatan dapat diakui dengan
nya kepada mustashni’, penjual memerlukan dilakukan seiring dengan proses penyele-
pihak lain sebagai shani’. Ketentuan dalam saian berdasarkan akad istishna’
akad istishna’ paralel antara lain: • Metode akad selesai adalah system
• Akad antara entitas ( pembeli ) dan pro- pengakuan pendapatan yang dilakukan
dusen ( penjual ) terpisah dari akad antara ketika proses penyelesaian pekerjaan telah
yaran tangguh, maka pengakuan pendapatan biaya perolehan istishna akan melebihi
dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut: pendapatan istishna’ maka taksiran kerugian
pesanan yang dihitung apabila istishna’ j. Pada saat penagihan baik metode persentase
dilakukan tunai, akan diakui sesuai persen- penyelesaian atau akad selesai, terdapat akun
• Selisih antara nilai akad dan nilai tunai akun pengurang dari akun aset istishna’ dalam
e. Untuk metode persentase penyelesaian, l. Piutang istishna’ yang berasal dari transaksi
pengakuan pendapatan dilakukan sejumlah istishna’ sebesar jumlah yang belum dilunasi
pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut m. Termin istishna’ yang berasal dari transaksi
diakui sebagagi pendapatan istishna pada istishna’ sebesar jumlah tagihan termin pen-
bagian margin keuntungan istishna’ yang saksi istishna’ dalam laporan keuangan, tetapi
kan kepada asset istishna’ dalam penyelesaian o. Metode akuntansi yang digunakan dalam pen-
akhir periode harga pokok istishna’ diakui p. Metode yang digunakan dalam penentuan
sebesar biaya istishna’ yang telah dikeluar- persentase penyelesaian kontrak yang sedang
h. Untuk metode akad selesai tidak ada q. Rincian piutang istishna’ berdasarkan jumlah,
dan keuntungan sampai dengan peker- r. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
jaan telah dilakukan. Sehingga pendapatan No. 101 : Penyajian Laporan Keuangan Syariah
utang istishna kepada penjual f. Jika pembeli menerima barang pesanan yang
b. Aset istishna’ yang diperoleh melalui tran- tidak sesuai dengan spesifikasi, maka barang
saksi istishna dengan pembayaran tangguh pesanan tersebut dikuru dengan nilai yang
lebih dari satu tahun diakui sebesar: biaya lebih rendah antara nilai wajar dan biaya
perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai
disepakati dalam akad istishna’ tangguh dan kerugian pada periode berjalan