Contoh transaksi :
Wendi merupakan seorang wirausaha yang ingin mengembangkan usahanya dengan mendirikan sebuah
perusahaan yang menjual perlengkapan sembako. Setelah mengumpulkan modal selama kurang lebih enam
bulan, Bayu akhirnya mulai menjalankan bisnis barunya secara resmi dengan mendirikan sebuah perusahaan
bernama “Palugada Bayu”. Bayu meninvestasikan dana sebesar Rp 100.000.000,- untuk pembangunan
perusahaaan barunya. Transaksi tersebut meningkatkan kas perusahaan dan meningkatkan ekuitas dengan jumlah
yang sama .
PDA
Aset Kewajiban Ekuitas
Kas Modal Pemilik
Rp 100.000.000,00 Rp 100.000.000,00
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Kemudian, perusahaan tersebut perlu membeli persediaan sembako yang kelak akan dijual, yakni sejumlah
gitar dengan total Rp 80.000.000,00. Dalam transaksi ini, Palugada Bayu menggunakan aset berupa uang
tunai untuk membeli aset dalam bentuk persediaan.
Transaksi ini membuat akun kas menurun, sedangkan akun persediaan meningkat.
PDA
ASET Kewajiban Ekuitas
Kas Persediaan Modal Pemilik
Rp 20.000.000,- Rp 80.000.000,- Rp 100.000.000,-
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Setelah enam bulan, Palugada Bayu mengalami perkembangan yang cukup pesat dan membutuhkan tempat
bisnis yang lebih besar. Bayu memutuskan untuk membeli sebuah gedung dengan harga Rp 500.000.000
namun tidak memiliki uang tunai. Maka Bayu mengambil keputusan untuk meminjam uang kepada bank
sebesar Rp 490.000.000 dan membayar Rp 10.000.000 secara tunai. Transaksi kali ini menurunan kas
sebesarRp 10.000.000, meningkatkan aset berupa gedung senilai Rp 500.000.000 da meningkatkan
kewajiban dengan pinjaman bank senilai Rp 490.000.000.
PDA
Aset Kewajiban Ekuitas
Kas Persediaan Gedung Pinjaman Bank Modal Pemilik
Rp 10.000.000 Rp 80.000.000 Rp 500.000.000 Rp 490.000.000 Rp 100.000.000
Aset = Kewajiban + Ekuitas
2. Saldo normal pada proses akuntansi adalah perkiraan bahwa jenis akun tertentu akan memiliki saldo debit atau
kredit berdasarkan klasifikasinya di dalam bagan akun. Saldo ini biasanya akan berpengaruh terhadap pertambahan
atau berkurangnya dari jumlah satu rekening. Saldo normal juga diartikan sebagai klasifikasi terhadap sebuah
perkiraan akun yang menggunakan sebuah prinsip pembukuan secara berpasangan. Saldo normal memiliki sebuah
sifat atau ciri-ciri yang ketika digunakan akan berpasangan, saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain
juga seimbang. Akun-akun yang ada pada laporan keuangan diantaranya :
1) Akun Aset
Pada normal akun aset diantara saldo debet dengan kredit, biasanya akan lebih besar sisi debet. Dimana hal ini
berkaitan dengan saldo normal aset disebelah debet. Adapun aset yang berupa kas, bank, kas ditangan,
peralatan, piutang, perlengkapan, persediaan barang, piutang, atau yang dibayardimuka. Sedangkan aset tetap
meliputi gedung, tanah, dan kendaraan yang dimiliki perusahaan.
3) Akun Pendapatan
Membahas tentang saldo normal penjualan atau pendapatan tentunya akan menambah aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Dimana akun riil pendapatan ini dapat dikatakam berada di sebelah kredit. Dalam akun
pendapatan ini juga dapat berkaitan dengan saldo normal pendapatan diterima dimuka, dengan aktivitas
penuualan barang maupun jasa.
4) Akun beban
Saldo normal akun beban berada di posisi sebelah debet dimana perusahaan mengeluarkan uang. Seperti
contoh beban administrasi, beban penjualan, gaji, iklan, angkut pembelian, sewa toko, dan sebagainya.
Buku Besar
Pembantu
• Pencataatan transaksi akan dimulai dengan buku jurnal (jurnal umum) sebagai buku catatan pertama
dilanjutkan pencatatan dalam buku besar (general ledger) dan pembuatan daftar saldo atau neraca saldo (trial
balance)
• Sebelum daftar saldo digunakan untuk menyusun laporan keuangan dibutuhkan satu tahap lagi yaitu
melakukan penyesuaian atas akun-akun tertentu (jurnal penyesuaian). Hal ini disebabkan karena selama
periode akuntansi, karena transaksi perusahaan dicatat tidak pada saat terjadi, tetapi dicatat sesuai bukti
pembukuan, sehingga ada transaksi yang sudah terjadi tetapi belum ada buktinya dan transaksi tersebut belum
dicatat. Akibatnya pada akhir periode sering kali ditemukan akun yang belum lengkap dan memerlukan
pemutakhiran
• Akuntan dalam memproses data keuangan dan penyusunan laporan keuangan menggunakan bantuan kertas
kerja bertajur yang disebut dengan istilah neraca lajur. Neraca lajur yang terdiri dari kolom daftar saldo,
kolom penyesuaian, kolom daftar saldo penyesuaian, kolom laba rugi, dan kolom neraca
• Jurnal penutupan diperlukan saat perusahaan akan memulai tahun pembukuan yang baru. Untuk melakukan
penutupan pembukuan kita harus dapat membedakan akun buku besar menjadi dua kelompok yaitu akun
permanen (riil) dan akun nominal. Perbedaan akun riil dan nominal terlihat pada proses penutupannya. Saldo
akun nominal (pendapatan dan beban) di transfer ke suatu akun yang disebut iktisar laba rugi. Saldo pada
ikhtisar laba rugi kemudian di transfer kea kun modal pemilik. Ayat jurnal yang menstransfer saldo-saldo ini
disebut ayat jrunal penutupan. Proses transfer saldo disebut proses penutupan.
4. Terdapat 4 jenis laporan keuangan yang bisa digunakan dalam membuat laporan keuangan suatu perusahaan,
yaitu:
• Laporan laba rugi, laporan ini akan menjabarkan unsur - unsur pendapatan dan beban suatu
perusahaan.
• Laporan perubahan modal, laporan ini akan menunjukkan besarnya perubahan modal yang telah
terjadi dalam kurun waktu yang sudah disepakati oleh perusahaan, laporan ini juga di jelaskan
tentang penyebab terjadinya perubahan.
• Laporan neraca, laporan ini akan menunjukkan kondisi, informasi, atau posisi keuangan bisnis
disuatu perusahaan pada waktu atau tanggal tertentu. Laporan ini melampirkan aset yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut selain aset perusahaan juga melampirkan liabilitas dan ekuitas.
• Laporan arus kas merupakan jenis laporan yang digunakan untuk menunjukkan aliran dari masuknya
kas dan keluarnya kas dalam perusahaan pada suatu periode akuntansi.
Kesimpulan dari bagian laporan keuangan yang dalam penyusunannya melampirkan daftar tanah dan
bangunan yang dimiliki oleh perusahaan adalah termasuk laporan neraca. Neraca dapat diartikan sebagai
daftar (laporan) yang berisi informasi tentang harta dan kekayaan milik yang dikuasai oleh perusahaan,
kekayaan yang menjadi milik orang lain (kewajiban) dan kekayaan yang menjadi milik dari pemilik
perusahaan (akuitas pemilik). Dengan membaca neraca kita akan dapat mengetahui berapa harta
perusahaan, berapa utang perusahaan kepada pihak lain dan berapa kekayaan pemilik perusahaan yang
ditanamkan (diinvestasikan) ke dalam prursahaan.
Tanah dan bangunan masuk dalam akun aktiva tetap berwujud. Aktiva tetap berwujud dapat
didefinisikan sebagai kekayaan yang secara fisik tampak, milik perusahaan, masa penggunaannya lebih
dari satu tahun sejak tanggal neraca dan digunakan untuk menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari.
Jenis-jenis aktiva berwujud terdiri dari :
1. Tanah (land). Tanah dikelompokan sebagai aktiva tetap berwujud apabila tanah tersebut
digunakan untuk tempat berdirinya pabrik dan kantor, tempat berdirinya bangunan parkir, tempat
berdirinya Gudang. Bila tanah tersebut baru akan digunakan beberapa tahun lagi, maka tanah
tersebut harus dikelompokan sebagai investasi.
2. Prasarana (land improvement). Prasarana adalah bangunan yang menyatu dengan tanah dan
digunakan sebagai fasilitas umum diatas tanah perusahaan.
3. Bangunan (buildings). Bangunan atau gedung terdiri atas bangunan milik perusahaan yang
dipakai sebagai tempat pabrik, kantor, toko atau gudang.
Sumber Referensi :
Sugiarto. (2014). Pengantar Akuntansi. Edisi ke 2. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://www.mas-software.com/blog/pengertian-persamaan-akuntansi-dan-contoh