Warteg-Test
Warteg-Test
Dalam wartegg test , ada 8 kotak yang berisikan 8 simbol berbeda yang masing-masing harus anda
kembangkan menjadi 8 gambar utuh berbeda. Berikut gambar 8 simbol nya :
Biasanya dalam tes wartegg ada beberapa instruksi tambahan yang dibacakan oleh pengawas. Ingat
baik-baik instruksi yang diberikan karena biasanya hanya dibacakan secara lisan diawal pelaksanaan
wartegg test dan jika instruksi ini tidak anda lakukan maka akan mengurangi nilai.
Beberapa instruksi yang sering diberikan dalam tes wartegg antara lain :
Menurut informasi, test ini terdiri dari dua materi pokok yaitu soft competency (Psikotest) dan Hard
Competency (Pengetahuan dasar IT dan Prosedure Kerja). Bagi Sebagian rekan kerja yang berusia
diatas 50 tahun, mungkin hard competency dirasa tidak terlalu menjadi beban, namun soft
competency yang berisi materi psikotest terasa cukup menguras mental dan pikiran.
Dari sedikit bocoran yang saya dapatkan, salah satu materi soft competency yang diujikan adalah
Pauli Test dan Kraepelin Test atau hitungan Koran. Jadi peserta diberikan lembaran seperti kertas
Koran yang berisi deretan angka yang membentuk kolom-kolom. Kurang lebih seperti gambar
dibawah ini :
Nah, Cara mengerjakan Pauli test dan Kraepelin test ini adalah mengisikan angka satuan hasil
penjumlahan antara 2 angka di setiap kolom, ada yang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah,
tergantung jenis test yang diberikan aleh assessor. Penjumlahan pada setiap kolom dibatasi waktu.
Jika waktu habis, anda harus segera berpindah ke kolom berikutnya dan melakukan penjumlahan lagi
dari bawah ke atas, begitu seterusnya. Berdasar pengalaman saya, Pauli Test dan Kraepelin test ini
sangat menguras tenaga dan membutuhkan mental yang kuat. Oleh karena itu, sangat disarankan
sebelum menempuh nya, untuk sesering mungkin latihan psikotest agar tidak kaget ketika
menghadapi soal aslinya. Berikut cara mengerjakan Pauli test dan kraepelin test, lihat gambar
dibawah :
Tips Lulus pauli test dan kraepelin test
Pauli test dan Kraepelin test ini akan digunakan sebagai referensi atau bahan pembanding hasil
wawancara untuk pertanyaan-pertanyaan seperti :
2) Usahakan jumlah angka yang terjawab di masing-masing kolom stabil. Jangan memaksakan diri
untuk menjawab di kolom-kolom awal sehingga kewalahan di pertengahan hingga akhir kolom
sehingga terbentuk kurva yang zig-zag atau menurun. Kendalikan diri dengan patokan penjumlahan
sesuai dengan kemampuan anda. Anda tidak perlu menyelesaikan semua penjumlahan sampai ujung
atas untuk masing-masing kolom. Usahakan mematok lebih dari 12 perhitungan dan tetap stabil
untuk setiap kolomnya.
3) usahakan jangan terus mengerjakan kolom yang sudah habis waktunya karena akan
menghabiskan waktu yang disediakan untuk kolom berikutnya dan pasti akan memberikan hasil yang
jelek di kolom berikutnya.
Cara membuat lembar kerja pauli test dan kraepelin test sendiri menggunakan Ms. Word 2007 (
Pauli test generator).
Karena inti test ini adalah dari banyaknya latihan, berikut cara membuat lembar kerja pauli test dan
kraepelin test sendiri menggunakan Ms. Word 2007. Silahkan dicoba. Berikut langkah-langkahnya :
Kemudian kembali ke Microsoft Word, tekan tombol ALT + F8 dan pilih RUN;
Masukan jumlah angka yang kamu inginkan missal 5000 angka dan tada angka-angka tersebut
akan secara otomatis di generate oleh perintah diatas.
pada artikel ini terdiri dari beberapa topik yaitu tips lulus psikotes, contoh soal psikotes dan
jawabannya serta cara mengerjakan soal psikotes. Sengaja saya bahas mengenai contoh soal
psikotes ini dalam satu pembahasan agar dapat dengan mudah dipahami, sehingga diharapkan
setelah Anda membaca dan mengerti cara mengerjakan soal psikotes masuk kerja ini, Anda
dapat mempersiapkan dan melatih diri sebelum tes pesikotes diselenggarakan. Dengan
demikian peluang Anda untuk lulus psikotes masuk kerja lebih besar.
Tes psikologi (Phsicology Test) atau lebih sering disebut tes psikotestmerupakan salah satu
bagian dan tahap perektutan karyawan di banyak perusahan. Apakah perusahaan BUMN,
perbankan (bank), TNI, Polri, cpns dan akademisi seperti UI (Universitas Indonesia) maupun
perusahaan swasta seperti astra dan yang lainnya. Tujuan dari psikotes itu sendiri memiliki
kesamaan diantaranya yaitu untuk mengukur aspek individu secara psikis. Psikotes juga dapat
diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa dan bisa berbentuk tertulis, proyektif, atau
evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan
emosional seseorang.
Psikotes berbeda dengan tes potensi akademik (TPA), psikotes secara umum lebih kepada tes
kepribadian. Jadi didalam penilaian psikotes tidak berdasarkan siapa yang paling pintar, karena
bisa saja orang yang secara akademik tidak begitu pintar mengalahkan orang yang lebih pentar
darinya dan lolos ujian psikotes. Hal ini sering terjadi, bahkan mungkin Anda pernah
mengalaminya atau melihat orang lulusan perguruan tinggi terbaik belum bekerja atau diterima
kerja di sebuah perusahaan karena selalu gagal dan tidak lolos psikotes.
Sungguh ironi melihat hal ini, namun inilah fakta yang sering terjadi dikalangan jobseekers atau
pelamar kerja. Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Oleh
karena itu saya ingin membantu dan akan memberikan beberapa tips mengerjakan soal
psikotesdan cara agar lolos psikotes kepada Anda dan berharap Anda tidak lagi gagal dalam
ujian psikotes.
Berikut ini terdapat beberapa contoh soal psikotes dan cara mengerjakan soal psikotes yang
sering di keluarkan oleh perusahaan dalam ujian psikotes.
1. Tes Wartegg
Wartegg test atau tes wartegg terdiri dari 8 kotak dan pada masing-masing kotak berisi bentuk-
bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua
garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Pada tes wartegg ini
Anda akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar sesuatu dari bentuk tersebut,
kemudian menuliskan nama benda yang Anda gambar sesuai urutan gambar yang telah Anda
buat, kemudian menuliskan nomor gambar yang mana paling Anda sukai dan tidak disukai, sulit
dan mudah menurut Anda. Penilaian dari tes wartegg ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan
aktifitas subjek bukan mahirnya Anda dalam menggambar. Berikut ini merupakan contoh soal tes
wartegg.
Sebaiknya pada tes wartegg ini Anda menggambar secara acak dan tidak berdasarkan nomor
urut sesuai gambar, misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena jika Anda menggambar
berdasarkan urutan gambar 1,2,3,4,5,6,7,8 Anda akan dipandang oleh panitia penyelenggara
psikotes (HRD) sebagai orang yang kaku atau konservatif. Sedangkan jika Anda menggambar
secara acak misalnya 6,1,4,2,7,8,3,5 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang bergerak
kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.
Apabila Anda bergender pria, jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan
menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks Anda. Berikut ini adalah salah satu
contoh pengerjaan yang pernah saya digunakan untuk melewati tahap psikotes:
Tes kreapelin terdiri atas angka yang tersusun secara vertikal dalam bentuk lajur-lajur. Calon
pegawai dan karyawan atau pesrta tes diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan
dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan jawaban tepat disampingnya. Penilaian
dari tes ini adalah sikap terhadap tekanan, ketahanan, kemampuan daya penyesuaian diri,
ketelitian, konsisten, sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan.
Usahakan jumlah angka yang Anda dijumlahkan benar dan stabil di masing-masing kolom.
Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan Anda memaksakan diri di awal tes namun menurun di
pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri Anda untuk menghemat tenaga dan waktu sembari
mendengar setiap perintah dari panitia
Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes kreapelin ini, melainkan pensil biasa
atau pulpen saja sesuai dengan perintah panitia, karena tes ini sangat terikat dengan waktu.
Pensil mekanis ujungnya akan mudah patah atau habis sehingga memakan waktu untuk
menggantinya, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila Anda melakukan
reload dalam 10 lajur berarti Anda telah kehilangan waktu 5-10 detik dan hal ini tentu merugikan
Anda sendiri.
Teruslah fokuskan pikiran Anda dalam mengerjakan tes koran ini, dan jangan memikirkan
sesuatu hal selain soal yang sedang Anda kerjakan. Karena jika sedikit saja Anda lari dari fokus
pikiran Anda, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga dapat melambatkan pengisian
angka dalam test. Berikut ini merupakan latihan tes kreapelin yang pernah saya kerjakan.
3. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)
Pada umumnya saat tes epps kita akan diminta untuk memilih kecenderungan (yang kita sukai)
atau sifat yang melekat pada diri kita sendiri diantara 2 pernyataan. Terkadang ke-2 pernyataan
tersebut tidak ada yang kita sukai atau merupakan sifat kepribadian kita, kita tetap harus memilih
salah satu yang mendekati diri kita. Tujuan tes epps (edwadrs personal preference schedule) ini
untuk mengukur dan meninjau kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang
mendorongnya dalam pekerjaan serta sejauh mana sifat yang kita miliki terhadap kococokan
dengan posisi kerja yang kita lamar.
Sebelum mengerjakan soal epps, nanti Anda akan diminta oleh panitia penyelenggara psikotes
Anda untuk memilih salah satu kecenderungan yang menurut Anda ada pada diri Anda. Jika
jawaban Anda adalah pernyataan yang pertama Anda diminta melingkari huruf A dan jika Anda
memilih jawaban terhadap pernyataan yang kedua, Anda diminta melingkari huruf B. Saran
saya dalam menjawab pertanyaan soal epps ini kepada Anda adalah jawablah pertanyaan yang
sesuai atau mendekati sifat apa yang dibutuhkan atas pekerjaan atau posisi yang Anda duduki
setelah Anda lulus psikotes dan diterima kerja nantinya. Jangan menjawab diluar dari itu, walau
Anda memiliki loyalitas tehadap teman namun disini Anda tidak diminta untuk itu, melainkan
keprofesionalan Anda saat berkerja.
Tes analog verbal ini biasanya terdiri atas 30-40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu
kata. Yang dinilaian dalam tes ini yaitu kemampuan logika Anda terhadap sebuah kondisi, untuk
melihat sejauh mana Anda memahami sebab dan akibat suatu permasalahan dalam pekerjaan.
Contoh soal analog verbal
Apabila Anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, Anda dapat mem-bypass-nya dengan
menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali saya menghadapi tes ini, dan soal yang
diberikan relatif sama. Lompati soal yang belum bisa Anda jawab ke soal berikutnya, dan jangan
terpaku terhadap satu soal yang belum Anda ketahui karena waktu terus berjalan.
Tes logika aritmatika terdiri dari deret angka, yang menjadi penilaian dari tes ini adalah
kemampuan analisa Anda dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu yang
berbentuk deret angka dan kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola yang ada.
24 20 16 12 … …
Pola jawabannya: Setiap angka dikurang 4 maka lanjutan dari deret soal diatas adalah : 8 dan
4.
45 15 18 6 9 3 … …
Pola jawabannya:
n:3 n+3 n:3 n+3 ... ....
Dalam mengerjakan soal ini jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan
matematika saja yaitu jangan terpaku pada 6-7 angka terdepan dalam deret namun adakalanya
Anda melihat deret secara keseluruhan atau deret angka berikutnya, karena pola bisa berupa
urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat angka. Sekali lagi saya
katakan jangan terpaku hanya pada satu soal yang penasaran ingin Anda pecahkan, lompati ke
soal berikutnya yang lebih mudah Anda kerjakan, karena terkadang soal di bawahnya lebih
mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk ke efektifan dan
keefesienan terhadap waktu yang diberikan dalam menyelesaikan soal logiaka aritmatika
tersebut.