Anda di halaman 1dari 1

Bad publicity

Publiaitas memang sangat baik untuk memperkenalkan perusahaan atau produk yang di hasilkan
oleh perusahaan. Namun tidak akan ada suatu peringatan jika suatu perusahaan tersebut akan
memperoleh suatu publisitas yang tidak baik. Ketika suatu kejadian buruk menyangkut
perusaaan tersebut terjadi, maka Perusahaan akan dihubungi oleh seorang jurnalis untuk
mempertanyakan kebenaran dari situasi tersebut.
Contohnya, Jika salah satu pesawat terbang milik perusahaan anda terbakar di bandara Adi
Sucipto, Jogjakarta. Maka para jurnalis akan memberikan beberapa pertanyaan seputar “Berapa
banyak penumpangnya? Berapa orang yang terluka? Mengapa hal itu bisa terjadi? Seberapa
pengalaman pilotnya? Apa kebijakan perusahaan anda di bidang pendidikan dan pelatihan?”.
Sehingga perusahaan harus siap siaga dalam menanggapi bebera komentar tersebut.
Akan tetapi, banyak juga yang berfikir bahwa jika mereka tidak mengatakan apa-apa, maka
masalah akan hilang. Namun nyatanya diam malah akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Ketika seorang jurnalis memiliki sebuah cerita, dia akan mengikuti alur cerita tersebut. Jika dia
tidak memperoleh kerja sama, dia akan menulis apa yang dia miliki, dan mengungkapkan secara
sepihak, dari pihaknya saja.
Potensi publisitas yang tidak baik harus dikenali, dan persiapan dibuat. Dibawah ini ada
beberapa prinsip dasar:
 Plan ahead
Pland ahead adalah rencana awal sebelum terjadinya sebuah kejadian yang tidak diinginkan akan
terjadi. Pikirkanlah sebuah kejadian yang mungkin akan terjadi. Jika anda menjalankan bisnis
dibidang penerbangan, jelas suatu saat akan terjadi kecelakaan yang menimpa salah armada
penerbangan tersebut. Beberapa penumpang mungkin akan terluka. Pilotnya mungkin
mengalami kecapaian yang luar biasa karena melayani rute yang panjang dan melelahkan.
Maka dari itu semua bandara utama didunia memiliki kontingensi plan yang masih bisa
dihandalkan. Rencana-rencana ini seringkali direview secara berulang-ulang. Tidak ada
seorangpun mengharapkan terjadi suatu kescelakaan, namun setiap orang bisa mengambil
tindakan. Dalam analogi yang sama setiap organisasi seharusnya berpikir mengenai kejadian
yang mungkin terjadi dan mempersiapkan segala sesuatunya.
Kita tidak bisa menyetop sesuatu yang buruk terjadi, tetapi kita mampu meminimalkan
kerusakan yang diakibatkannya.

Anda mungkin juga menyukai