Anda di halaman 1dari 87

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP)

MINERAL DAN BATUBARA


Dina Rizki Andrina, ST., MBA.

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT JENDERAL
MINERAL DAN BATUBARA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PERTAMBANGAN

Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan


Mineral atau Batubara yang meliputi tahapan kegiatan Penyelidikan
Umum, Eksplorasi, Studi Kelayakan, Konstruksi, Penambangan,
Pengolahan dan/atau Pemurnian, Pengangkutan dan Penjualan, serta
pascatambang.
@SDKP Minerba
FAKTA
Pertambangan: Padat risiko

Kecelakaan Berakibat Cidera Berat


dan Mati masih terjadi

Telah banyak perubahan dalam


proses dan teknologi pertambangan

Pertambangan: Ada risiko


ketidakpastian
@SDKP Minerba
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI DUNIA

AS/NZS
SMK3 4801: 2001
APOSHO
ILO OSH 2001 STANDAR
2000

OHSAS
18001:2007
DR 96311
Company

BS 8800 Safety Map

SA 8000 ISRS VPP OSHA


@SDKP Minerba
SMKP MINERBA

ELEMEN III ELEMEN VI


ORGANISASI DOKUMENTASI
ELEMEN I DAN ELEMEN IV
KEBIJAKAN PERSONEL
IMPLEMENTASI
ELEMEN V ELEMEN VII
PEMANTAUAN, TINJAUAN MANAJEMEN
ELEMEN II DAN PENINGKATAN
PERENCANAAN EVALUASI, DAN KINERJA
TINDAK LANJUT

SMKP Minerba, yang merupakan bagian dari sistem yang ada di perusahaan secara keseluruhan, membantu perusahaan untuk
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertambangan dan Pelaksanaan Keselamatan Operasional (KO)
Pertambangan
@SDKP Minerba
LATAR BELAKANG SMKP MINERBA
Dasar Hukum
✓ UU No. 1 Tahun 1970
✓ UU No. 13 Tahun 2003
✓ UU No. 4 Tahun 2009 & UU No. 3 Tahun 2020
✓ PP No. 19 Tahun 1973
✓ PP No. 55 Tahun 2010 SMKP MINERBA
✓ Permen ESDM No. 26 Tahun 2018
✓ Permen ESDM No. 7 Tahun 2020
✓ Kepmen ESDM No 1827.K/30/MEM/2018
✓ Kepmen ESDM No 1806.K/30/MEM/2018
✓ Kepdirjen Minerba No 308.k/30/DJB/2018
✓ Kepdirjen Minerba No 309.k/30/DJB/2018
✓ Kepdirjen Minerba No 185.k/37.04/DJB/2019

Karakteristik Pertambangan
Konsep Akademis
✓ Padat Modal
Pengelolaan KP
✓ Padat Teknologi
✓ Risiko Besar & Spesifik Membangun Budaya KP
✓ Dinamis (Hazard & Risiko Berpindah) @SDKP Minerba
KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN:
PADAT MODAL, PADAT TEKNOLOGI, PADAT RISIKO, MENGUBAH BENTANG ALAM

@SDKP Minerba
KONSEP AKADEMIS
4 TAHAPAN MEMBANGUN BUDAYA K3: DUPONT BRADLEY CURVE

@SDKP Minerba
PERATURAN DI PERTAMBANGAN ?

@SDKP Minerba
DASAR HUKUM SMKP MINERBA @SDKP Minerba

UUD 1945 UUD 1945


Pasal 27 (2) Pasal 33 (2 & 3)

UU Minerba
UU Keselamatan Kerja UU Ketenagakerjaan UU No.4 /2009, Pasal 96 & 141 dan
UU No.1/1970 UU No.13 /2003, Pasal 86 & 87 UU No.3 /2020

Penerapan SMK3
Binwas Minerba
PP No. 50 / 2012 Pasal 4 (2) & 19
PP No.55 /2010, Pasal 16, 26 & 27

PP Keselamatan Kerja
Permen ESDM No. 26/2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang
PP No.19/1973 Baik dan Pengawasan Pertambangan Minerba
Permen ESDM No. 7/2020 tentang Wilayah, Perizinan dan Laporan pada
Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba

Kepmen ESDM No. 1806.K/2018 tentang RKAB dan Pelaporan


KepMen ESDM No. 1827.K/2018 tentang Pedoman Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik

Kepdirjen Nomor 308/30/DJB/2018 tentang Juknis KTT/PTL, Pengawas Operasional, Pengawas Teknis, dll
Kepdirjen Nomor 309/30/DJB/2018 tentang Bahan Peledak dan Peledakan dan Tangki Bahan Bakar Cair
Kepdirjen Nomor 185/37/04/DJB/2019 tentang Keselamatan Pertambangan dan SMKP Minerba
@SDKP Minerba

Undang – Undang
Nomor 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970

bahwa setiap tenaga bahwa pembinaan


kerja berhak mendapat bahwa setiap bahwa setiap norma-norma itu perlu
perlindungan atas orang lainnya sumber diwujudkan dalam
keselamatannya dalam yang berada di produksi perlu Undang-undang yang
melakukan pekerjaan tempat kerja dipakai dan memuat ketentuan-
perlu terjamin dipergunakan 12
ketentuan umum
untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan pula secara aman tentang keselamatan
produksi serta keselamatannya; dan effisien; kerja yang sesuai
produktivitas Nasional; dengan perkembangan
masyarakat,
industrialisasi, teknik
dan teknologi. @SDKP Minerba
@SDKP Minerba

Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 1973
Keselamatan Kerja

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 1973

Pasal 2

Menteri Pertambangan
melakukan pengawasan atas
keselamatan kerja dalam bidang
pertambangan dengan
berpedoman kepada UU No. 1
Tahun 1970 serta peraturan
pelaksananya. 14
@SDKP Minerba
@SDKP Minerba

Undang – Undang
Nomor 13 Tahun 2003
Ketenagakerjaan

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


UNDANG – UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003

Pasal 87

Setiap perusahaan wajib


menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan.

16
@SDKP Minerba
@SDKP Minerba

Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2012
Penerapan SMK3

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012
Pasal 4
(1) Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan
SMK3.
(2) Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan
pedoman penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sesuai dgn kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi
perusahaan: Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
orang atau mempunyai potensi bahaya tinggi.
(3) Ketentuan mengenai tingkat bahaya tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
18
@SDKP Minerba
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012
Pasal 16
(1) Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang
ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan.
(2) Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan
penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(Yang dimaksud dengan perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi
antara lain perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, minyak dan
gas bumi.)

Pasal 19
➢ Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan SMK3
terhadap pelaksanaan penerapan SMK3 yang dikembangkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
19
@SDKP Minerba
@SDKP Minerba

Undang – Undang
Nomor 3 Tahun 2020
(perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009)

Pertambangan Mineral dan


Batubara

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


UU Nomor 3 Tahun 2020
Ketentuan Pasal 96 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 96
Dalam penerapan kaidah teknik Pertambangan yang
baik, pemegang IUP atau IUPK wajib melaksanakan:
a. ketentuan keselamatan Pertambangan
b. pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi
dan/atau Pascatambang
c. upaya konservasi Mineral dan Batubara dan
d. Pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiata
Usaha Pertambangan dalam bentuk padat, cair,
atau gas sampai memenuhi standar baku mutu
lingkungan sebelum dilepas ke media lingkungan.
UU Nomor 3 Tahun 2020
Ketentuan Pasal 141 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 141
Pengawasan atas kegiatan Usaha Pertambangan yang dilakukan oleh
pemegang IUP, IUPK, IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian, IPR
atau SIPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 antara lain:
• teknis Pertambangan
• produksi dan pemasaran
• keuangan
• pengelolaan data Mineral dan Batubara
• konservasi sumber daya Mineral dan Batubara
• keselamatan Pertambangan
• pengelolaan lingkungan hidup, Reklamasi, dan Pascatambang
• pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa dan
rancang bangun dalam negeri
• pengambangan tenaga kerja teknis Pertambangan
• pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat, dan
• penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi Pertambangan
@SDKP Minerba

Peraturan Pemerintah
Nomor 55 Tahun 2010
Pertambangan Mineral dan
Batubara

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2010
Pasal 16
Pengawasan dimaksud pasal 13, meliputi:
• K3 Pertambangan
• Keselamatan Operasi Pertambangan

Pasal 26
Pengawasan K3 Pertambangan, terdiri atas:
• Keselamatan Kerja
• Kesehatan Kerja
• Lingkungan Kerja
• Sistem Manajemen Keselamatan Kerja

Pasal 27
Pengawasan KO Pertambangan, terdiri atas:
• Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan / perawatan sarana, prasarana,
instalasi dan peralatan pertambangan
• Pengamanan instalasi
• Kelayakan sarana, prasarana dan peralatan pertambangan
• Kompetensi tenaga teknik
24
• Evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan
Peraturan Menteri
ESDM Nomor 26 Tahun
2018
Kepmen ESDM Nomor
1827K/30/MEM/2018

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


PERATURAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK

Permen ESDM No 26 Tahun 2018


Pelaksanaan Kaidah Pertambangan
Yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara

Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018


Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik

2
@SDKP Minerba
Penyederhanaan Regulasi Tahap III
Sub Sektor Minerba
Manfaat dan nilai tambah
Peraturan yang Latar belakang
No Peraturan yang dihapus penghapusan/revisi peraturan
menghapus penghapusan/revisi
bagi dunia usaha
1 Permen ESDM 02 Tahun 2013 tentang Pengawasan Permen ESDM 1. Penyesuaian dengan 1.Menyederhanakan proses
terhadap Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha No 26 Tahun 2018 ketentuan UU Nomor 23 bisnis dan rantai birokrasi
Pertambangan yang Dilaksanakan oleh Pemerintah tentang Tahun 2014, UU 4 Tahun 2009 dalam pelaksanaan kaidah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Pelaksanaan Kaidah 2. Memberikan pedoman dalam teknik di bidang mineral dan
Pertambangan Yang penerapan kaidah
2 Permen ESDM 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan batubara untuk mewujudkan
Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Baik dan Pengawasan pertambangan (good mining
good mining practice
Pertambangan Mineral dan Batubara Pertambangan Mineral practice), sesuai ketentuan PP
dan Batubara Nomor 55 Tahun 2010 2.Memberikan pedoman bagi
3 Permen ESDM 38 Tahun 2014 tentang Penerapan Sistem Pemerintah dan Pemerintah
Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Daerah provinsi dalam
Batubara melaksanakan pembinaan
4 Kepmen ESDM 555.K Tahun 1995 tentang Keselamatan dan pengawasan di bidang
dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum mineral dan batubara
5 Kepmen ESDM 1211 Tahun 1995 tentang Pencegahan
3.Meningkatkan efektifitas
dan Penganggulangan Perusakan dan Pencemaran pengawasan serta
Lingkungan pada usaha petrambangan umum debirokratisasi dalam
pengawasan
6 Kepmen ESDM 1457 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Lingkungan di Bidang Pertambangan dan
Energi

@SDKP Minerba
Permen
Permen ESDM DEREGULASI
ESDM Nomor
Nomor 38 dicabut dan digantikan dengan…
26 Tahun
Tahun 2014
2018
@SDKP Minerba
BAB III
BAB II PELAKSANAAN BAB IV
BAB I PELAKSANAAN TATA KELOLA PENGAWASAN
9 BAB KETENTUAN
UMUM
KAIDAH TEKNIK
PERTAMBANGAN
PENGUSAHAAN
PERTAMBANGAN
PENYELENGGARAAN
PENGELOLAAN USAHA
YANG BAIK MINERAL DAN PERTAMBANGAN
BATUBARA

PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018


Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara

BAB V
PENGAWASAN BAB VI BAB VIII BAB IX
BAB VII
TERHADAP SANKSI KETENTUAN LAIN-LAIN KETENTUAN KETENTUAN
KEGIATAN USAHA ADMINISTRATIF PERALIHAN
PENUTUP
PERTAMBANGAN
@SDKP Minerba
PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018
Pasal 18
(1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan pertambangan.
(2) Sistem manajemen keselamatan pertambangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi elemen:
a. kebijakan;
b. perencanaan;
c. organisasi dan personel;
d. implementasi;
e. pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut;
f. dokumentasi; dan
g. tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja. 30
@SDKP Minerba
PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018
Pasal 18
(3) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian wajib melakukan audit internal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

(4) Dalam hal terjadi kecelakaan, kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit
tenaga kerja, penyakit akibat kerja, bencana, dan/atau untuk kepentingan
penilaian kinerja keselamatan pertambangan, KaIT dapat meminta kepada
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian untuk melakukan audit eksternal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan.

(5) Audit eksternal penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan


sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan oleh lembaga audit
31
independen
Bab VI Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Ekplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK Operasi Produksi, Pemegang IUJP,
Pemegang IPR yang tidak mematuhi atau melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dikenakan sanksi
Pasal 50 administratif

Sanksi • melaksanakan kaidah pertambangan yang baik.

Administratif •

menunjuk dan mengangkat KTT / PTL sebagai pemimpin tertinggi di lapangan
memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten
• menunjuk KTBT untuk metode tambang bawah tanah
• melaksanakan ketentuan aspek teknis pertambangan
• melaksanakan ketentuan aspek keselamatan pertambangan
• menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan.
• melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan
• menempatkan jaminan reklamasi tahap operasi produksi dan jaminan pascatambang
• melakukan upaya konservasi Mineral dan Batubara
• melaksanakan pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, pengembangan, dan penerapan
teknologi pertambangan
• menerapkan standar kompetensi kerja khusus, SKKNI, serta SNI

Sanksi Administratif dapat berupa:


• Peringatan tertulis
• Penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha
• Pencabutan izin
Sanksi Administratif diberikan oleh Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya. @SDKP Minerba
KEPUTUSAN MENTERI ESDM 1827.K/30/MEM/2018

Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV


Pedoman Permohonan, Evaluasi Pedoman Pelaksanaan
Pedoman
dan/atau Pengesahan Kepala
Pengelolaan Keselamatan Pedoman
Teknik Tambang, Penanggung Pertambangan dan
Jawab Teknik dan Lingkungan, Teknis Keselamatan
Penerapan
Kepala Tambang Bawah Tanah,
Pertambangan Pengolahan dan/atau SMKP Minerba
Pengawas Operasional, Pengawas
Pemurnian Minerba
Teknis, dan/atau Penanggung
Jawab Operasional

Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII Lampiran VIII


Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Konservasi Pedoman Kaidah Teknik Usaha Jasa
Lingkungan Hidup Pertambangan Pertambangan dan Evaluasi Kaidah
Mineral dan Batubara
Minerba
Reklamasi dan
Teknik Usaha Jasa Pertambangan
Pascatambang serta
Pascaoperasi pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara

@SDKP Minerba
KEPUTUSAN MENTERI ESDM 1827.K/30/MEM/2018

Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV


Pedoman Permohonan, Evaluasi Pedoman Pelaksanaan
Pedoman
dan/atau Pengesahan Kepala Keselamatan Pedoman
Teknik Tambang, Penanggung Pengelolaan Pertambangan dan
Jawab Teknik dan Lingkungan, Teknis Keselamatan
Penerapan
Kepala Tambang Bawah Tanah,
Pengawas Operasional, Pengawas
Pertambangan Pengolahan dan/atau SMKP Minerba
Pemurnian Minerba
Teknis, dan/atau Penanggung
Jawab Operasional

Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII Lampiran VIII


Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Konservasi Pedoman Kaidah Teknik Usaha Jasa
Lingkungan Hidup Pertambangan Pertambangan dan Evaluasi Kaidah
Mineral dan Batubara
Minerba Reklamasi dan
Teknik Usaha Jasa Pertambangan
Pascatambang serta
Pascaoperasi pada Kegiatan
Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara
@SDKP Minerba
KEPUTUSAN MENTERI ESDM 1827.K/30/MEM/2018
LAMPIRAN IV

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN


KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA

Audit SMKP Minerba:


1. Audit Internal (dilakukan oleh internal perusahaan)
2. Audit Eksternal (dilakukan oleh lembaga yang telah
ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
3. Skema Proses Pelaksanaan Audit Internal dan
Eksternal (diatur pada petunjuk teknis oleh Dirjen)

35
KEPDIRJEN MINERBA
185.K/37.04/DJB/2019
Petunjuk Teknis Keselamatan
Pertambangan dan
SMKP Minerba

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


Ruang Lingkup Kepdirjen 185/37.04/DJB/2019

Lampiran I Lampiran II

Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem


dan Keselamatan Pengolahan dan/atau Manajemen Keselamatan Pertambangan serta
Permurnian Mineral dan Batubara Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan
Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian
Mineral dan Batubara
@SDKP Minerba
KEPDIRJEN NO. 185.K/37.04/DJB/2019
LAMPIRAN II: SMKP MINERBA – RUANG LINGKUP
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Batubara atau Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan khusus
pada pengolahan dan/atau pemurnian.

Penilaian Penerapan Sistem Manajemen


Ruang Lingkup Keselamatan Pertambangan Mineral dan
Petunjuk Teknis Batubara atau Sistem Manajemen
SMKP Minerba Keselamatan Pertambangan khusus pada
pengolahan dan/atau pemurnian.

Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan


Pertambangan Mineral dan Batubara atau Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan khusus
pada pengolahan dan/atau pemurnian. @SDKP Minerba
ELEMEN SMKP MINERBA
Kebijakan

SMKP Minerba,
merupakan bagian dari sistem Tinjauan Manajemen dan
Peningkatan Kinerja
Perencanaan
yang ada di perusahaan
secara keseluruhan,
membantu perusahaan untuk
pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
Pertambangan dan Dokumentasi Organisasi dan Personel
Pelaksanaan Keselamatan
Operasional (KO)
Pertambangan

Pemantauan, Evaluasi,
Implementasi
dan Tindak Lanjut
39
@SDKP Minerba
ELEMEN #1
KEBIJAKAN

P E NYUSUNAN I S I K E BI JAK AN P E NETAPAN KO MUNI K AS I T I NJAUAN


K E BI JAKA N K E B I JAKA N K E BI JAKA N K E BI JAKA N

Perusahaan menyusun, menetapkan, menerapkan, memelihara dan mendokumentasikan kebijakan K3 dan KO, serta
mengomunikasikan ke seluruh pihak yg bekerja atas nama perusahaan, dan selalu melakukan tinjauan ulang secara
periodik @SDKP Minerba
ELEMEN #2
PERENCANAAN

I D E N T I F I K A S I D A N K E PAT U H A N P E N E TA PA N
PENELAHAAN MANAJEMEN RENCANA KERJA
T E R H A D A P K E T E N T UA N T UJ UA N , S A S A R A N ,
AWA L R I S I KO DAN ANGGARAN KP
P E R AT U R A N P E R U N D A N G A N PROGRAM

Perusahaan melakukan penelaahan awal untuk mengetahui sejauh mana ketaatan terhadap peraturan K3 & KO; melakukan manajemen
risiko; mengidentifikasi dan meninjau ulang peraturan dan persyaratan yg harus dipenuhi; membuat, menetapkan, menerapkan, dan
memelihara serta mendokumentasikan TSP; menyusun dan menetapakan rencana anggaran KP dalam RKAB @SDKP Minerba
Struktur
StrukturOrganisasi,
Organisasi,Tugas Tanggung
Tugas Jawab
Tanggung dan dan
Jawab Wewenang
Wewenang Penunjukan Team Tanggap Darurat

KTT, KTBT,
KTT, KTBT,KKK
KKK Seleksi dan Penempatan Personel
PJO Untuk
PJO UntukPerusahaan
PerusahaanJasa Pertambangan
Jasa Pertambangan
Pendidikan, Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Bagian K3
Bagian K3dan
danKO
KOPertambangan
Pertambangan
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Pengawas Operasional
Pengawas Operasionaldan
danTeknik
Teknik
Administrasi Keselamatan Pertambangan
Tenaga Teknik Khusus Pertambangan
Partisipasi, Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Komite Keselamatan Pertambangan

ELEMEN #3
ORGANISASI DAN
PERSONEL @SDKP Minerba
Pelaksanaan Pengelolaan Operasional Penetapan Sistem Pembelian
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
Pemantauan dan Pengelolaan Perusahaan Jasa
Pertambangan
Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja
Pengelolaan Keadaan Darurat
Pelaksanaan Pengelolaan Keselamatan Operasional
Pertambangan Penyediaan dan Penyiapan P3K
Pelaksanaan Bahan Peledak dan Peledakan
Pelaksanaan Keselamatan di Luar Pekerjaan (off the
job safety)
Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa

ELEMEN #4
IMPLEMENTASI
Pemantauan dan pengukuran kinerja

Inspeksi Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan

ELEMEN #5 Evaluasi Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan


Perundang-undangan dan Persyaratan lainnya yang

PEMANTAUAN, terkait

Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, dan


Penyakit Akibat Kerja

EVALUASI, DAN Evaluasi Pengelolaan Administrasi Keselamatan


Pertambangan

TINDAK LANJUT Audit Internal Penerapan SMKP Minerba.

Tindak lanjut ketidaksesuaian

Perusahaan melakukan pemantauan, evaluasi terhadap


kinerja K3 dan KO dan menindaklanjuti adanya
ketidaksesuaian
ELEMEN #6 Perusahaan menetapkan, memelihara dan melakukan
pengendalian sistem dokumentasi dengan baik mulai dari
kebijakan, TSP, pedoman, prosedur, IK, standar, dan rekaman

DOKUMENTASI • 01 Manual SMKP

• 02 Pengendalian Dokumen

• 03 Pengendalian Rekaman

• 04 Dokumen dan Rekaman

@SDKP Minerba
Manajemen Puncak:
ELEMEN #7 Pelaksanaan Tinjauan Manajemen

TINJAUAN MANAJEMEN Masukan Tinjauan Manajemen

DAN PENINGKATAN Keluaran Tinjauan Manajemen

KINERJA Catatan, Dokumentasi, Laporan

Peningkatan Kinerja

Tinjauan Hasil Tindak Lanjut

@SDKP Minerba
AUDIT INTERNAL PENERAPAN SMKP

Audit internal untuk


penilaian penerapan SMKP
Minerba atau SMKP khusus
pada Pengolahan dan/atau
Pemurnian dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun

@SDKP Minerba
KETENTUAN AUDIT INTERNAL PENERAPAN SMKP
• tim audit internal diangkat dan diberhentikan oleh KTT atau PTL
• audit internal dipimpin oleh seorang ketua tim audit internal
• ketua tim audit internal bertanggung jawab kepada KTT atau PTL
• auditor yang duduk dalam tim audit internal bertanggung jawab
secara langsung kepada ketua tim audit internal
• auditor internal memiliki integritas dan perilaku yang
profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan
tugas
• auditor internal memiliki pengetahuan dan pengalaman
mengenai teknis audit dan disiplin ilmu yang relevan dengan
bidang tugasnya, yang dibuktikan dengan surat keterangan atau
sertifikat pelatihan audit SMKP Minerba atau SMKP khusus pada
Pengolahan dan/atau Pemurnian dari instansi pembina yang
diregistrasi oleh KaIT. @SDKP Minerba
AUDITOR INTERNAL PENERAPAN SMKP PT TRAKINDO UTAMA

Nama Perusahaan Nomor Registrasi

Mukhamad Iksan PT Trakindo Utama Site PT Berau Coal 206/AUD-SMKP/37.04/DBT/2020


Audit SMKP Minerba:
Penilaian (Scoring) Sub Elemen
• Range Penilaian 0 s.d. 4
• Setiap Sub Elemen memiliki kriteria penilaian yang berbeda, yang
terdefinisikan dengan jelas untuk setiap nilai.
• Penilaian lebih menitikberatkan pada keberhasilan dan konsistensi
penerapan pada kegiatan operasional lapangan, bukan pemenuhan
dokumen.

2 3 4
0 1
Contoh kriteria penilaian: “Isi Kebijakan”

0 perusahaan tidak memiliki isi kebijakan


perusahaan telah memiliki isi kebijakan, namun belum terdapat visi, misi, dan tujuan, dan
1
belum terdapat komitmen dalam melaksanakan Keselamatan Pertambangan.
perusahaan telah memiliki isi kebijakan yang terdapat visi, misi, dan tujuan, serta komitmen
dalam melaksanakan Keselamatan Pertambangan, namun tidak ada isi kebijakan
2
Keselamatan Pertambangan yang telah diturunkan menjadi program kerja Keselamatan
Pertambangan.
perusahaan telah memiliki isi kebijakan yang terdapat visi, misi, dan tujuan, serta komitmen
dalam melaksanakan Keselamatan Pertambangan, namun belum semua isi kebijakan
3
Keselamatan Pertambangan telah diturunkan menjadi program kerja Keselamatan
Pertambangan.
perusahaan telah memiliki isi kebijakan yang terdapat visi, misi, dan tujuan, serta komitmen
4 dalam melaksanakan Keselamatan Pertambangan, dan semua isi kebijakan Keselamatan
Pertambangan telah diturunkan menjadi program kerja Keselamatan Pertambangan.
Contoh kriteria penilaian: “Isi Kebijakan”
Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2018 Keputusan Dirjen Mineral dan Batubara
Nomor 185/30/DJB/2019
Nilai
Isi Kebijakan
Maksimum
Memuat: 0 perusahaan tidak memiliki isi kebijakan
a. Visi, misi dan tujuan perusahaan 2 perusahaan telah memiliki isi kebijakan, namun belum terdapat
b. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan 2 1 visi, misi, dan tujuan, dan belum terdapat komitmen dalam
c. Kerangka dan program kerja 2 melaksanakan Keselamatan Pertambangan.
d. Komitmen K3 Pertambangan 2 perusahaan telah memiliki isi kebijakan yang terdapat visi, misi,
e. Komitmen KO Pertambangan 2 dan tujuan, serta komitmen dalam melaksanakan Keselamatan
Komitmen untuk mendorong keterlibatan 2 Pertambangan, namun tidak ada isi kebijakan Keselamatan
f. 2
pekerja tambang Pertambangan yang telah diturunkan menjadi program kerja
Komitmen untuk mematuhi ketentuan dan Keselamatan Pertambangan.
g. peraturan perundang-undangan serta 2 perusahaan telah memiliki isi kebijakan yang terdapat visi, misi,
persyaratan lainnya yang terkait dan tujuan, serta komitmen dalam melaksanakan Keselamatan
3 Pertambangan, namun belum semua isi kebijakan Keselamatan
NILAI PEMENUHAN Pertambangan telah diturunkan menjadi program kerja
0 Tidak ada upaya Keselamatan Pertambangan.
1 Sudah ada upaya, tetapi belum memenuhi persyaratan perusahaan telah memiliki isi kebijakan yang terdapat visi, misi,
yang diharuskan dalam elemen dan subelemen dan tujuan, serta komitmen dalam melaksanakan Keselamatan
2 Sudah ada upaya dan memenuhi persyaratan yang 4 Pertambangan, dan semua isi kebijakan Keselamatan
diharuskan dalam elemen dan subelemen Pertambangan telah diturunkan menjadi program kerja
NA Not Applicable (tidak dapat diaplikasikan) Keselamatan Pertambangan.
Nilai 0

Tidak ada bukti

0–1–2–3–4
Nilai 1 Isi kebijakan
tidak
lengkap
Sudah ada
kebijakan
tertulis

0–1–2–3–4
Nilai 2 Isi
kebijakan
lengkap

Sudah ada isi kebijakan


kebijakan tidak turun
jadi program
tertulis kerja

0–1–2–3–4
Nilai 3 Isi
kebijakan
lengkap

Sudah ada Sebagian isi


kebijakan turun jadi
program
tertulis kerja

0–1–2–3–4
Nilai 4 Isi
kebijakan
lengkap

Sudah ada Seluruh isi


kebijakan turun jadi
program
tertulis kerja

0–1–2–3–4
Contoh kriteria penilaian: “Komunikasi Kebijakan”

0 perusahaan tidak melakukan komunikasi kebijakan


1 perusahaan telah melakukan komunikasi kebijakan namun belum menggunakan bahasa yang dapat dipahami
oleh Pekerja Tambang; dan belum menggunakan beberapa media seperti papan pengumuman, brosur, verbal
dalam apel (briefing), dan/atau media lainnya
2 perusahaan telah melakukan komunikasi kebijakan dengan kondisi
a) telah menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh Pekerja; namun belum menggunakan beberapa media
seperti papan pengumuman, brosur, verbal dalam apel (briefing), dan/atau media lainnya, atau
b) telah menggunakan beberapa media seperti papan pengumuman, brosur, verbal dalam apel (briefing),
dan/atau media lainnya, namun belum menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh Pekerja
3 perusahaan telah melakukan komunikasi kebijakan dan telah menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh
Pekerja Tambang; dan telah menggunakan beberapa media seperti papan pengumuman, brosur, verbal dalam
apel (briefing), dan/atau media lainnya, namun belum melakukan evaluasi ketersampaian informasi kepada
seluruh departemen/bagian dari Pekerja Tambang.
4 perusahaan telah melakukan komunikasi kebijakan dan telah menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh
Pekerja Tambang; dan telah menggunakan beberapa media seperti papan pengumuman, brosur, verbal dalam
apel (briefing), dan/atau media lainnya, serta telah melakukan evaluasi ketersampaian informasi kepada
seluruh departemen/bagian dari Pekerja Tambang.
Contoh kriteria penilaian: “Komunikasi Kebijakan”
Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2018 Keputusan Dirjen Mineral dan Batubara
Nomor 185/30/DJB/2019
0 perusahaan tidak melakukan komunikasi kebijakan
Nilai 1 perusahaan telah melakukan komunikasi kebijakan namun belum
Komunikasi Kebijakan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh Pekerja; dan belum
Maksimum
Kebijakan Keselamatan menggunakan beberapa media seperti papan pengumuman, brosur, verbal
dalam apel (briefing), dan/atau media lainnya
Pertambangan dijelaskan dan 2
disebarluaskan 2 perusahaan telah melakukan komunikasi kebijakan dengan kondisi:
a) telah menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh Pekerja; namun
belum menggunakan beberapa media seperti papan pengumuman,
brosur, verbal dalam apel (briefing), dan/atau media lainnya, atau
NILAI PEMENUHAN b) telah menggunakan beberapa media seperti papan pengumuman,
0 Tidak ada upaya brosur, verbal dalam apel (briefing), dan/atau media lainnya, namun
1 Sudah ada upaya, tetapi belum memenuhi belum menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh Pekerja
persyaratan yang diharuskan dalam elemen 3 perusahaan telah melakukan komunikasi kebijakan dan telah menggunakan
dan subelemen bahasa yang dapat dipahami oleh Pekerja g; dan telah menggunakan
2 Sudah ada upaya dan memenuhi persyaratan beberapa media seperti papan pengumuman, brosur, verbal dalam apel
yang diharuskan dalam elemen dan (briefing), dan/atau media lainnya, namun belum melakukan evaluasi
subelemen ketersampaian informasi kepada seluruh departemen/bagian dari Pekerja.
NA Not Applicable (tidak dapat diaplikasikan) 4 perusahaan telah melakukan komunikasi kebijakan dan telah menggunakan
bahasa yang dapat dipahami oleh Pekerja; dan telah menggunakan
beberapa media seperti papan pengumuman, brosur, verbal dalam apel
(briefing), dan/atau media lainnya, serta telah melakukan evaluasi
ketersampaian informasi kepada seluruh departemen/bagian dari Pekerja.
Nilai 0

Tidak ada bukti

0–1–2–3–4
Nilai 1 Belum
menggunakan
bahasa yang
dipahami pekerja

Sudah
melakukan
komunikasi Belum
kebijakan menggunakan
beberapa media

0–1–2–3–4
Nilai 2 (a) Sudah
menggunakan
bahasa yang
dipahami pekerja

Sudah
melakukan
komunikasi Belum
kebijakan menggunakan
beberapa media

0–1–2–3–4
Nilai 2 (b) Belum
menggunakan
bahasa yang
dipahami pekerja

Sudah
melakukan
komunikasi
kebijakan Sudah
menggunakan
beberapa media

0–1–2–3–4
Nilai 3 Sudah
menggunakan
bahasa yang
dipahami pekerja

Sudah Belum melakukan


melakukan evaluasi
komunikasi ketersampaian di
kebijakan Sudah seluruh dept/bagian
menggunakan pekerja
beberapa media

0–1–2–3–4
Nilai 4 Sudah
menggunakan
bahasa yang
dipahami pekerja

Sudah Sudah melakukan


melakukan evaluasi
komunikasi ketersampaian di
kebijakan Sudah seluruh dept/bagian
menggunakan pekerja
beberapa media

0–1–2–3–4
Statistik Hasil Audit Internal
dengan Kriteria Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2014

Kebijakan
90.7%
100.0%

NILAI RATA- 80.0%

NO ELEMEN 82.2%

RATA
Tinjauan Manajemen Perencanaan
60.0%

1 Kebijakan 90.7% 77.4%


40.0%

2 Perencanaan 82.2% 20.0%

3 Organisasi dan Personel 68.3% 0.0%

4 Implementasi 76.9% Dokumentasi Organisasi dan Personel

85.3%

92.1%
68.3%

5 Evaluasi, dan Tindak Lanjut


6 Dokumentasi 85.3%
7 Tinjauan Manajemen 77.4% Evaluasi, dan Tindak Lanjut Implementasi

76.9%

92.1%

Nilai Rata-Rata 82.15%


Data per 27 November 2020
Statistik Hasil Audit Internal
Dengan Kriteria Kepdirjen 185.K/37.04/DJB/2019

Kebijakan
100.00%

77.30%
NILAI 80.00%

NILAI RATA- Tinjauan Manajemen dan Peningkatan


Perencanaan
NO ELEMEN MAKSIMAL % Compliance Kinerja 60.00%

RATA
ELEMEN 40.00%
56.73%

1 Kebijakan 10% 7.73% 77.30% 70.60% 20.00%

2 Perencanaan 15% 8.51% 56.73% 0.00%

3 Organisasi dan Personel 17% 8.34% 49.06% Dokumentasi Organisasi dan Personel

4 Implementasi 35% 18.21% 52.03% 78.67%


49.06%
5 Pemantauan, Evaluasi,
15% 12.59% 83.93%
dan Tindak Lanjut Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut Implementasi

6 Dokumentasi 3% 2.36% 78.67%


7 Tinjauan Manajemen dan
5% 3.53% 70.60% 52.03%
Peningkatan Kinerja 83.93%

Nilai Rata-Rata 61.27% Data per 27 November 2020


AUDIT EKSTERNAL PENERAPAN SMKP
• Audit eksternal penerapan SMKP Minerba atau SMKP khusus pada Pengolahan
dan/atau Pemurnian dilaksanakan apabila dalam hal terjadi kecelakaan,
kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, Penyakit Akibat
Kerja, bencana, dan/atau untuk kepentingan penilaian kinerja Keselamatan
Pertambangan.
• KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT dapat meminta kepada pemegang IUP
Operasi Produksi, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP untuk melakukan audit eksternal penerapan
SMKP Minerba.
• Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP juga dapat mengajukan sendiri
untuk dilakukan audit eksternal penerapan SMKP Minerba atau SMKP khusus
pada Pengolahan dan/atau Pemurnian dengan sepengetahuan KaIT atau Kepala
Dinas atas nama KaIT.
@SDKP Minerba
KETENTUAN AUDIT EKSTERNAL PENERAPAN SMKP
• audit eksternal dilakukan oleh lembaga audit eksternal,
yaitu lembaga independen terakreditasi yang ditunjuk
oleh Direktur Jenderal.
• tim audit eksternal diangkat dan diberhentikan oleh
lembaga independen terakreditasi yang ditunjuk oleh
Direktur Jenderal.
• tim audit eksternal dipimpin oleh seorang ketua tim
audit eksternal.
• ketua tim audit eksternal bertanggung jawab kepada
pimpinan lembaga independen terakreditasi yang
ditunjuk oleh Direktur Jenderal.
• auditor yang duduk dalam tim audit eksternal
bertanggung jawab secara langsung kepada ketua tim
audit eksternal. @SDKP Minerba
KETENTUAN AUDIT EKSTERNAL PENERAPAN SMKP

• di dalam tim audit eksternal terdapat sekurang-kurangnya 1


(satu) orang tenaga ahli dari instansi Pembina yang
mendapat penugasan dari KaIT.
• lembaga audit eksternal menyampaikan Laporan Audit
Eksternal Penerapan SMKP Minerba atau SMKP khusus pada
Pengolahan dan/atau Pemurnian selambat-lambatnya 14 hari
kerja setelah audit eksternal dinyatakan selesai.
• lembaga audit eksternal menerbitkan Sertifikat Audit
Eksternal Penerapan SMKP Minerba atau SMKP khusus pada
Pengolahan dan/atau Pemurnian sesuai dengan format yang
telah ditentukan oleh KaIT.
• sertifikat Audit Eksternal Penerapan SMKP Minerba atau
SMKP khusus pada Pengolahan dan/atau Pemurnian
diregistrasi oleh KaIT.
@SDKP Minerba
KRITERIA LEMBAGA AUDIT EKSTERNAL PENERAPAN SMKP

• memiliki IUJP Jenis Pelaksanaan


pada bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan sub
bidang Audit Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan;
dan
• memiliki sertifikasi Komite
Akreditasi Nasional bidang Audit
Sistem Manajemen.

@SDKP Minerba
KRITERIA AUDITOR EKSTERNAL PENERAPAN SMKP

• memiliki sertifikat sebagai Auditor dari lembaga yang terakreditasi dan


terdaftar di instansi pembina
• pengalaman sebagai auditor minimum 3 (tiga) tahun di dalam bidang
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dibuktikan dengan
surat tugas per tahun dari lembaga penunjuk
• memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur,
dan obyektif dalam pelaksanaan tugas
• memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan
disiplin ilmu yang relevan dengan bidang tugasnya, yang dibuktikan
dengan surat keterangan atau sertifikat pelatihan audit SMKP Minerba
atau SMKP khusus pada Pengolahan dan/atau Pemurnian dari instansi
pembina yang diregistrasi oleh KaIT.
@SDKP Minerba
Lembaga Audit Eksternal

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara telah menunjuk dan menetapkan


Lembaga Audit Eksternal SMKP pada tanggal 30 April 2020
Skema Proses Pelaksanaan Audit

6 Pelaksanaan
Tindak Lanjut
5 Audit
4 Penyelesaian
3
Penyiapan, Audit
2 Pelaksanaan Pengesahan dan
Persiapan Kegiatan Audit Penyampaian
1 untuk Kegiatan Lapangan Laporan Audit
Pelaksanaan Audit
Tinjauan Lapangan
Permulaan Dokumen
Audit akan dijelaskan lengkap pada
sesi selanjutnya
@SDKP Minerba
Audit SMKP Minerba:
Pembobotan Nilai Elemen Kebijakan 10%
Perencanaan 15%
Organisasi dan Personel 17%

Implementasi 35%

Pemantauan, Evaluasi
15%
dan Tindak Lanjut

Dokumentasi 3%

Tinjauan Manajemen dan


5%
Peningkatan Kinerja @SDKP Minerba
@SDKP Minerba

Peraturan
Menteri ESDM
Nomor 7 Tahun 2020
Keputusan Menteri
ESDM Nomor
1806K/30/MEM/2018
#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!
DASAR HUKUM
PELAPORAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

PERMEN ESDM NO. 7 TAHUN 2020 KEPMEN ESDM NO. 1806.K/30/MEM/2018


KETENTUAN UMUM FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN
BERKALA
LAPORAN
FORMAT PENYUSUNAN
SANKSI LAPORAN KHUSUS

@SDKP Minerba
PELAPORAN BERKALA

Laporan Bulanan Laporan Triwulan


• Bentuk III-i. Pemberitahuan Kecelakaan • Bentuk IV-i. Daftar Persediaan dan Pemakaian Bahan Peledak
• Bentuk X-i. Pemberitahuan Kejadian Berbahaya • Bentuk XIV-i. Laporan Persediaan dan Pemakaian Bahan Bakar
Cair
dilaporkan paling lambat setelah 5 (lima) hari kalender
• Bentuk V-i. Daftar Kecelakaan Tambang
setelah berakhirnya tiap bulan.
• Bentuk VI-i. Daftar Jumlah Tenaga Kerja
• Bentuk VII-i. Daftar Jumlah Jam Kerja
Laporan Triwulan IV (Tahunan) • Bentuk VIII-i. Daftar Frequency Rate (FR) dan Severity Rate
(SR)
• Laporan Pengelolaan Lingkungan Kerja
• Bentuk IX-i. Perhitungan Biaya Kecelakaan Tambang
• Laporan Pengelolaan Kesehatan Kerja
• Bentuk XI-i. Rekapitulasi Kejadian Berbahaya
• Laporan Pengelolaan Kesehatan Kerja
• Bentuk XIII-i. Daftar Penyakit Tenaga Kerja
• Laporan Audit Internal SMKP Minerba
• Laporan Data Kompetensi Tenaga Kerja

dilaporkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah


dilaporkan paling lambat 30 (tiga berakhirnya tiap triwulan
puluh) hari setelah Triwulan ke- IV.

@SDKP Minerba
Laporan Audit Internal SMKP Minerba

Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2018


Pasal 18 Ayat 3
“Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi Produksi
khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian wajib
melakukan audit internal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan paling sedikit 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun.”
@SDKP Minerba
PELAPORAN
KHUSUS

• Pemberitahuan Awal Kecelakaan Kepada KaIT


Laporan Audit Eksternal Penerapan • Pemberitahuan Awal Kejadian berbahaya Kepada KaIT
SMKP Minerba • Pemberitahuan Awal Kejadian Akibat Penyakit Kepada
KaIT
• Pemberitahuan Penyakit Akibat Kerja Hasil Diagnosis
Kepada KaIT

dilaporkan 14 hari kerja setelah Audit dilaporkan sesaat setelah terjadinya awal kecelakaan,
awal kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga
Eksternal SMKP Minerba dinyatakan kerja, dan sesaat setelah diketahui hasil diagnosis dan
selesai pemeriksaan penyakit akibat kerja

@SDKP Minerba
Laporan Audit Eksternal SMKP Minerba

Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2018


Pasal 18 Ayat 4
“Dalam hal terjadi kecelakaan, kejadian berbahaya, kejadian
akibat penyakit tenaga kerja, penyakit akibat kerja, bencana,
dan/atau untuk kepentingan penilaian kinerja keselamatan
pertambangan, KaIT dapat meminta kepada Pemegang IUP
Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan
dan/atau pemurnian untuk melakukan audit eksternal penerapan
sistem manajemen keselamatan pertambangan.”
@SDKP Minerba
PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 7 TAHUN 2020
Pasal 83 Ayat 6

Pemegang IUJP wajib menyusun dan


menyampaikan Laporan Berkala kepada Menteri
melalui Direktur Jenderal atau gubernur sesuai
dengan kewenangannya melalui pemegang IUP
atau IUPK yang meliputi:
a. laporan pelaksanaan kegiatan usaha jasa
pertambangan; dan
b. laporan audit internal penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan
Mineral dan Batubara.

@SDKP Minerba
@SDKP Minerba
Statistik Nasional Hasil Audit Internal
dengan Kriteria Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2014

Kebijakan
90.7%
100.0%

NILAI RATA- 80.0%

NO ELEMEN 82.2%

RATA
Tinjauan Manajemen Perencanaan
60.0%

1 Kebijakan 90.7% 77.4%


40.0%

2 Perencanaan 82.2% 20.0%

3 Organisasi dan Personel 68.3% 0.0%

4 Implementasi 76.9% Dokumentasi Organisasi dan Personel

85.3%

92.1%
68.3%

5 Evaluasi, dan Tindak Lanjut


6 Dokumentasi 85.3%
7 Tinjauan Manajemen 77.4% Evaluasi, dan Tindak Lanjut Implementasi

76.9%

92.1%

Nilai Rata-Rata 82.15%


Data per 31 Desember 2020
Statistik Nasional Hasil Audit Internal
Dengan Kriteria Kepdirjen 185.K/37.04/DJB/2019

Kebijakan
100.00%

77.30%
NILAI 80.00%

NILAI RATA- Tinjauan Manajemen dan Peningkatan


Perencanaan
NO ELEMEN MAKSIMAL % Compliance Kinerja 60.00%

RATA
ELEMEN 40.00%
56.73%

1 Kebijakan 10% 7.73% 77.30% 70.60% 20.00%

2 Perencanaan 15% 8.51% 56.73% 0.00%

3 Organisasi dan Personel 17% 8.34% 49.06% Dokumentasi Organisasi dan Personel

4 Implementasi 35% 18.21% 52.03% 78.67%


49.06%
5 Pemantauan, Evaluasi,
15% 12.59% 83.93%
dan Tindak Lanjut Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut Implementasi

6 Dokumentasi 3% 2.36% 78.67%


7 Tinjauan Manajemen dan
5% 3.53% 70.60% 52.03%
Peningkatan Kinerja 83.93%

Nilai Rata-Rata 61.27% Data per 31 Desember 2020


Evaluasi Nasional Penerapan SMKP

% COMPLIANCE
NO ELEMEN
Permen ESDM Kepdirjen
No 38 Tahun 2014 185.k/37.04/DJB/2019
1 Kebijakan 90.7% 77.30%
2 Perencanaan 82.2% 56.73%
3 Organisasi dan Personel 68.3% 49.06%
4 Implementasi 76.9% 52.03%
5 Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut 92.1% 83.93%
6 Dokumentasi 85.3% 78.67%
7 Tinjauan Manajemen dan Peningkatan Kinerja 77.4% 70.60%

Sub Elemen dengan Tingkat Penerapan Rendah pada Elemen II s.d IV


1. Pengukuran tingkat pencapaian kinerja Keselamatan Pertambangan dalam Penelahaan Awal (Sub Elemen II.1)
2. Partisipasi Komite Keselamatan Pertambangan dalam Penyusunan Tujuan Sasaran Program (Sub Elemen II.4)
3. Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten (Sub Elemen III.6)
4. Seleksi dan Penempatan Personel (Sub Elemen III.9)
5. Penyusunan Prosedur Kerja mempertimbangkan Behavior Based Safety (Sub Elemen IV.1)
6. Pengelolaan Lingkungan Kerja Pertambangan (Sub Elemen IV.2)
7. Pengelolaan Keselamatan Operasi Pertambangan (Sub Elemen IV.4)
TERIMA KASIH
@SDKP Minerba

Anda mungkin juga menyukai