Anda di halaman 1dari 5

 

Dalam buku ini, Pak Rhenald berusaha membedah teori Disruptive


Disruptive Innovatio
Innovation
n dari Clayton
Christe
Christense
nsen
n dan men
menerje
erjemah
mahkan
kannya
nya menjad
menjadii ber
berbag
bagai
ai studi
studi kasus
kasus yan
yang
g lebih
lebih mud
mudah
ah
dimengerti, terutama untuk para praktisi, walaupun memang dasar-dasar akademis juga turut
diberikan sebagai dasar kerangka berpikir.

Rhenald kasali kemudian berusaha menjelaskan mengapa keributan itu adalah hal yang wajar
akibat dari sebuah perubahan. Perubahan yang dilakukan oleh pendatang baru menantang para
 pemain lama incumbent  yang
 yang kelewat nyaman dengan singgasananya.

Tema perubahan tentu saja menjadi pesan utama yang disampaikan oleh Prof. Rhenald karena
 beliau memang
memang seorang pro
professor
fessor dibidan
dibidang
g manajemen p
perubahan
erubahan ((change
change management ))..

Berbagai kepentingan dan contoh kasus ini semacam inilah yang banyak dibahas oleh Pak 
Rhenald. Tidak hanya itu, beliau juga memberikan panduan/guidelines bagaimana seharusnya
disrupsi
disrupsi dapat dilakukan,
dilakukan, dan bagaimana seharusnya
seharusnya reaksi incumben
incumbentt jika mengalami efek 
dari disrupsi tersebut.

Ilus
Ilustra
trasi
si ya
yang
ng me
meng
ngen
enai
ai ad
adal
alah
ah ce
cerit
ritaa te
tent
ntan
ang
g see
seeko
korr ko
kodo
dok.
k. Keti
Ketika
ka ko
kodo
dok
k te
terse
rsebu
butt
dilemparkan ke dalam air yang panas, maka seketika kodok akan melompat keluar untuk 
menyel
menyelama
amatka
tkan
n dir
diri.
i. Namun,
Namun, ket
ketika
ika kodok
kodok dim
dimasu
asukka
kkan
n ke dalam
dalam air yang
yang pelan-p
pelan-pela
elan
n
dipana
dipanaska
skan
n hin
hingga
gga men
mendid
didih,
ih, kod
kodok
ok tidak
tidak mer
merasa
asa ada bah
bahaya
aya yang
yang men
mengan
gancam
cam hin
hingga
gga
akhirnya mati di dalam.

Kisah ini pula yang mungkin sedang dialami oleh incumbent di mana-mana di seluruh dunia,
 baik di sektor transportasi, perhotelan (yang diguncang oleh keberadaan AirBnB), atau
 bahkan pusat perbelanjaan fisik (yang sekarang mulai tersaingi dengan kemudahan
 bertransaksi online). Karena disruption tidak terjadi secara mendadak dan “mengguncang”,
maka keberadaannya seringkali diabaikan hingga keadaan menjadi terlambat. Ketika kondisi
mulai
mulai tid
tidak
ak ideal
ideal bagi
bagi incumb
incumbent
ent,, maka
maka den
dengan
gan power
power yan
yang
g dimili
dimiliki,
ki, incumb
incumbent
ent akan
akan
 berusaha untuk menghambat disrupsi ini.

Salah
Salah satuny
satunyaa ten
tentu
tu adalah
adalah den
dengan
gan mengad
mengadu
u kep
kepada
ada reg
regula
ulator
tor dan berusa
berusaha
ha membua
membuatt
 peraturan yang mengekang disrupsi te
tersebut,
rsebut, dengan mengatasnamakan “playing in the same

field”. Contoh nyata adalah adanya tarif batas bawah dan atas yang baru saja diberlakukan
 

oleh
oleh pem
pemerin
erintah
tah untuk
untuk mengat
mengatur
ur angkut
angkutan
an onl
online
ine.. Bahkan
Bahkan,, tidak
tidak cuk
cukup
up sampai
sampai di situ,
situ,
 pemerintah juga membatasi jumlah angkutan online yang boleh beroperasi. Bukankah ini
seben
sebenar
arny
nyaa be
berte
rtent
ntan
anga
gan
n de
deng
ngan
an kein
keingi
gina
nan
n pe
peme
meri
rinta
ntah
h untu
untuk
k me
meni
ning
ngka
katk
tkan
an ju
juml
mlah
ah
wirausahawan di Indonesia.

Menarik untuk disimak dalam waktu mendatang, bagaimana kelanjutan pertarungan antara
incumbent melawan disruptive startup. Sebagian incumbent cukup rasional untuk melakukan
kerja sama dengan startup (seperti BlueBird yang akhirnya bekerja sama dengan Go-Jek).
Sebagian lain yang tidak mampu beradaptasi mulai kelimpungan dan menunjukkan tanda-
tanda kegagalan bersaing. Sebaliknya, dari Startup, harus diperhatikan juga bahwa mungkin
selama ini mereka masih memiliki sumber pendanaan dari investor yang kuat untuk melawan
incumbent
incumbent dengan cara melak
melakukan
ukan subsidi. Namun, perlu dipikirkan
dipikirkan ulang, apakah cara
mereka membangun business sudah sustainable untuk jangka panjang.

Contoh
Contoh disrup
disruptio
tion
n yang
yang sed
sedang
ang pop
popule
ulerr di Indone
Indonesia,
sia, tidak
tidak lai
lain
n adalah
adalah kebera
keberadaa
daan
n para
para

angkutan online yang perlahan tapi pasti mampu menggerus laba dari angkutan tradisional
seperti taxi. Pada mulanya, incumbent (dalam hal ini adalah angkutan konvensional) tentu
tidak akan menyangka bahwa angkutan Online (diwakili GoJek, Grab, dan Uber) mampu
membuat perubahan yang sebenarnya sangat besar, tapi tidak mendadak. Hal inilah yang
seringk
seringkali
ali mem
membua
buatt inc
incumb
umbent
ent terl
terlena
ena,, merasa
merasa bahwa
bahwa po
posisi
sisinya
nya di atas angin,
angin, hingga
hingga
ak
akhi
hirn
rnya
ya data
data da
dan
n st
stati
atist
stik
ik (yan
(yang
g ser
serin
ingk
gkal
alii be
bersi
rsifa
fatt la
lagg
ggin
ing,
g, di
dike
keta
tahu
huii be
bela
laka
kang
ngan
an))
membuktikan bahwa para startup ini ternyata berdampak cukup signifikan, dan sialnya, tidak 
terlalu kentara dampaknya.

Kehadiran teknologi mengubah bentuk ekonomi di atas sedemikian rupa, kecurangandan


 perilaku korupsi disorot publik, perizinan yang berbelit ditentang, kepemilikan tanah oleh
segelintir orang dipertanyakan. Orang orang baik pun tampil ke depan menawarkan ekonomi
 berbagi. Bentuk baru ekonomi yang lebih kolaboratif dan menciptakan efek deflasi atau
 penurunan harga. Mereka tumbuh dari kemerdekaan ekonomi kelas bawah yang masuk ke
arena pasar bahkan mudah mencari modal dari investor di luar negeri.

Teknologi yang disediakan oleh perusahaan tersebut banyak menimbulkan perubahan dan
kemudahan dalam kehidupan saya sehari-hari.

Di saat yang bersamaan, teknologi tersebut juga mengubah bagaimana orang-orang menjalani
mata pencahariannya. Go-Jek menggeser ojek pangkalan (sampai saat tulisan ini dibuat,
 

masih banyak resistensi terhadap ojek online di kota tertentu), Tokopedia mematikan toko
retail (tapi sekaligus mengembangkan penjualan via toko online), Airbnb semakin mencekik 
hotel (karena harganya yang jauh lebih murah).

Sebagaimana buku-buku karya prof. Rhenald Kasali lainnya, buku ini membahas tentang
terjadinya
terjadinya perubahan.
perubahan. Konsep
Konsep yang digun
digunakan
akan sebagai
sebagai referensi
referensi utama adalah disruption
disruption
theory
theory dar
darii Clayto
Clayton
n Christ
Christense
ensen,
n, seo
seoran
rang
g profeso
profesorr dal
dalam
am bid
bidang
ang adm
admini
inistra
strasi
si bisnis
bisnis di
Harvar
Harvard.
d. Teor
eorii ter
terseb
sebut
ut dikatak
dikatakan
an sebaga
sebagaii teo
teori
ri yang
yang paling
paling ber
berpen
pengar
garuh
uh dalam
dalam bidang
bidang
manajemen di abad ke-20. Tidak heran, Christensen pun mendapatkan banyak penghargaan
karena hasil pemikirannya tersebut.

Intii kon
Int konsep
sepnya
nya begini
begini:: dalam
dalam suatu
suatu period
periodee waktu
waktu tertent
tertentu,
u, akan
akan ter
tercip
cipta
ta inovasi
inovasi yang
yang
melaku
melakukan
kan “di
“disrup
sruptio
tion”
n” terh
terhada
adap
p pasar
pasar yan
yang
g sek
sekaran
arang
g sud
sudah
ah ada
ada,, sehing
sehingga
ga men
mengub
gubah
ah
industri yang selama ini sudah berjalan. Terciptanya mobil membuat industri transportasi
tradisional dengan menggunakan kuda berkurang, sebagaimana halnya sekarang ojek online

mengubah cara kita menggunakan transportasi umum.

Proses disruption ini telah terjadi sejak lama dan cenderung akan terus berulang. Bedanya,
dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, siklusnya menjadi lebih cepat sehingga
kita pun harus lebih cepat tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi. Konsep sharing
economy (kebalikan dari owning economy) juga banyak dibahas sebagai salah satu solusi
yang timbul atas kebutuhan masyarakat saat ini.

Di dalam buku ini, Prof. Rhenald Kasali menjelaskan


menjelaskan konsep disrup
disruption
tion dalam 5 bagian.
bagian.
Bagian pertama menceritakan bagaimana latar pasar industri telah berubah, karena banyak 
 pemain baru yang sebelumnya tidak pernah terlihat. Bagian kedua membahas tentang
 perjalanan terciptanya disruption theory dan juga kritik terhadap teori tersebut. Bagian ketiga
dan keempat menceritakan tentang sikap yang dapat kita ambil ketika menghadapi perubahan
(menyerang/diserang dan mindset). Bagian terakhir menceritakan tentang dampak yang dapat
terjadi dalam proses disruption.

Prof. Rhenald Kasali menjelaskan bahwa saat ini kita tengah memasuki suatu akhir jaman.
Bukan akhir jaman dalam pengertian kiamat, tapi maksudnya kita telah memasuki jaman
yang baru yang ditandai dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Mereka yang

tidak segera menyadari perubahan jaman ini akan terperangkap dalam masa lalu, merasa
 

cemas, dan bersikeras bersikap resisten terhadap perubahan (yang sebenarnya tidak bisa
dilawan juga).

Aspek ide perubahan ini yang kemudian membutuhkan biaya dan menuntut pertumbuhan
yang
yang begitu
begitu bes
besar
ar sehing
sehingga
ga sta
startu
rtup
p pada
pada um
umum
umnya
nya tidak
tidak akan
akan ma
mampu
mpu un
untuk
tuk mer
merau
aup
p
keuntungan dalam waktu singkat.

Kesala
Kesalahan
han pemaha
pemahaman
man dia
dianta
ntara
ra keduan
keduanya,
ya, menuru
menurutt Pro
Prof.
f. Rh
Rhena
enald
ld akan
akan ber
beraki
akibat
bat pad
padaa
kesalahan
kesalahan memberikan
memberikan regu
regulasi
lasi dan dukungan
dukungan.. Hal ini tent
tentu
u saja berk
berkaitan
aitan dengan para
regulator yakni pemerintah.

Ekonomi saat ini berangsur tidak lagi terpusat di sekelompok orang yang menerapkan prinsip
ekonomi yang semakin hari menimbulkan persoalan seperti korupsi, mafia, birokrasi yang
fokus
fokus pada
pada perizi
perizinan
nan,, pem
pemeri
erinta
ntahan
han yan
yang
g tid
tidak
ak ter
tertib
tib,, aturan
aturan yang
yang leb
lebih
ih memper
mempersul
sulit
it
koordinasi, rentan terhadap gejolak ekonomi tetapi dalam pertumbuhannya terganggu krisis,
semakin mempertajam jurang antara kaya dan miskin. Maka masyarakat yang tidak berada
dalam kelompok kapitalis ini berusaha mencari jalan keluar sendiri.

Buku ini banyak menjelaskan tentang istilah-istilah baru yang kemudian populer digunakan
dala
dalam
m du
duni
niaa ek
ekon
onom
omii di
digi
gita
tal.
l. Se
Sepe
pert
rtii prod
produk
uk la
laya
yak
k mi
mini
nima
mall at
atau
au mi
mini
nimu
mum
m vi
viab
able
le
 product yang
yang dipopul
dipopulerkan
erkan oleh Eric
Eric Ries dalam Lea
Lean
n Startupnya.
Startupnya.

Kalau perekonomian
perekonomian masih tumbuh, sementara usaha Anda mengalami kemundu
kemunduran,
ran, itu
 pertanda ada lawan-lawan baru yang tak terlihat. Temukanlah, gunakan ilmunya untuk 
menciptakan sesuatu yang baru. Perlu merubah mindset dalam era disrupsi ini, bukan lagi

 pemilik modal yang berkuasa namun dia yang terinovatif yang akan menguasai usaha di
segala bidang kehidupan ini. Bisnis kecil yang inovatif bisa menggusur bisnis besar yang
sudah
sudah ber
berdir
dirii tah
tahuna
unan
n bahkan
bahkan pul
puluha
uhan
n tahun
tahun yan
yang
g lalu
lalu.. Con
Contoh
tohnya
nya ponsel
ponsel yang
yang sangat
sangat
terkenal 10 tahun lalu Nokia begitu ngetren di masyarakat, dengan adanya smart phone /
android
android maka habislah perusahaan yang telah mendu
mendunia
nia ini. Toko Matahari sekarang sudah
mulai sepi karena digantika dengan olshop (online shop) toko fashion yang dijual secara
online, mereka cukup mempromokan baju mereka di media sosial dengan biaya promosi
yang super murah, lalu siap menga
mengantar
ntar sampai ke tempa
tempatt tujua
tujuan,
n, bayarnya nanti jika barang
sudah
sudah dit
diterim
erimaa pem
pembel
beli.
i. Cukup
Cukup simple
simple,, cepat,
cepat, berbia
berbiaya
ya mur
murah,
ah, can
canggi
ggih
h buk
bukan.
an. Pem
Pembel
belii

tinggal klik klik smart phon


tinggal phonee mereka tanpa pergi kemana-mana
kemana-mana membu
membuang
ang biaya. Cukup di
tempatt pesana
tempa pesanann baju mereka datang.
datang. Layanan
Layanan kini berkembang
berkembang tidak hanya fashion, namun
 

makana
makanan,
n, ang
angkut
kutan,
an, buku
buku bac
bacaan
aan,, kendar
kendaraan
aan,, bar
barang
ang rumah
rumah tan
tangga
ggapun
pun bisa
bisa beli
beli secara
secara
online. Hemat dan simpel bukan?

Kemu
Kemudi
dian
an te
tent
ntan
ang
g kons
konsep
ep sw
swit
itch
chin
ing
g co
cost
st yang
yang be
berk
rkai
aita
tan
n de
deng
ngan
an ha
harrga ya
yang
ng haru
haruss
dikorbankan oleh konsumen untuk berganti-ganti layanan dari layanan satu ke layanan yang
lebih menarik. Harga perpindahan yang semakin rendah di era digital membuat konsumen
 begitu mudah untuk
untuk berpaling dari merek yang satu ke merek yang lain atau dari produk yang
satu ke produk yang lain. Semua berkat kemudahan teknologi yang menghapuskan barrier to
entry atau rintangan memasuki pasar.

Contohnya adalah program-program inkubasi yang dibuat tidak sesuai kebutuhan startup dan
ekosistem yang dibangun tidak mampu menjaga daya hidup startup.

disrupsi ini terjadi hampir di segala lini kehidupan. Dunia pendidikan misalnya yang menurut
Prof. Rhenald tidak mampu mengikuti kebutuhan pasar karena masih terjebak pada pola pikir
lama. Kampus yang hanya membuka jurusan-jurusan yang itu-itu saja sehingga tidak lagi
relevan.

Dunia investasi pun juga mendapat sentilan dari Prof. Rhenald. Cara-cara lama untuk
 berinvestasi masih sering dilaku
dilakukan
kan untuk perusahaan-per
perusahaan-perusahaan
usahaan startup.
 startup. Padahal
 Padahal
 perusahaan startup
 perusahaan startup memiliki
 memiliki asumsi dan indikator
i ndikator-indikator
-indikator yang berbeda. Celakanya, dunia
investasi merupakan darah bagi perusahaan-perusahaan pendatang.

Anda mungkin juga menyukai