Anda di halaman 1dari 42

 

 Ap
 A pa i tu D raft Sur
Survvey ataup
upun
un kad
kadang di se
seb
but denga
ngan
n D r aught Surve
Surveyy?  
dalam   blog
Mari kita lihat dan baca lebih lanjut tulisan dalam  indonesia  ini, negara kita
blog marine surveyor indonesia
Indonesia ini sudah lama di kenal sebagai negara maritim dan bisa jadi Indonesia adalah negara
maritim terbesar di dunia ini yg menjadi jalur lalu lintas utama perdagangan dunia, sebagai
negara maritim yg besar tersebut tidak salah jika negara ini membutuhkan tenaga kerja maritim
yg handal, salah satunya adalah Marine Surveyor Indonesia yg memiliki keahlian dalam bidang
Draft Survey.

Draught Survey atau Draft Survey lebih di kenal dan di ketahui berawal dari dan berdasarkan
hukum Archimedes yg mengatakan berat benda yg masuk ke dalam air adalah sama dengan berat
air yg keluar akibat tekanan masuknya benda tersebut ke dalam air tadi, namun sebelum
archimedes menemukan ini bisa jadi ketika zaman Nabi Nuh yg sudah bisa membuat kapal pada
masa itu sudah ada hukum perhitungan berat dengan cara draft survey ini namun tidak di kenal
oleh publik secara umum karena saya pernah mendengar cerita Abu Nawas ketika akan di hukum
gantung oleh raja jika tidak tahu menebak berat benda besar yg dimuat diatas kapal dengan
metode yg hampir sama dengan archimedes dan dasar perhitungan draft survey maka Abu
 Nawas bisa lolos hukuman gantung dengan menimbang berat kapas sebagai pengganti berat dari
d ari
 benda besar yg coba di tebak berapa jumlah beratnya tersebut.

selain dengan draft survey ini masih ada 3 cara lain menghitung berat yaitu weighing bridge dan
 belt conveyor scale, namun saat ini Draft Survey sudah di akui oleh
o leh dunia dan badan dunia PBB
sebagai alat hitung resmi yg di gunakan sebagai angka B/L (bill of lading)

Secara umum cara perhitungan draft survey adalah menghitung displacement yaitu panjang x
lebar x tinggi draft x koefisien blok x density namun karena bentuk kapal tidak hanya berbentuk
kotak persegi empat saja makan di perlukan beberapa koreksi yakni draft koreksi, trim koreksi,
hogging atau sagging koreksi dan density koreksi
A. Teori Dasar Archimedes 
Sebelumnya akan mengulas hukum Archimedes yang telah diterapkan dalam penentuan besar
nilai muatan yang telah berada diatas kapal. Mungkin para pembaca masih ingat akan bunyi
hukum Archimedes yang berbunyi sebagai berikut;
 

 
" B enda yang
yang dibe
dibenam
namkkan dalam
dalam bidang ai r , maka benda
benda yang
yang ba
bagg i an ter
ter be
benam
nam seba
sebandi
nding
ng
deng
dengan
an be
ber at
at// vo
volume
lume air ya
yang
ng dipi
dipinda
ndahk
hkan"
an" . 

Dari penerapan hukum tersebut maka diatas kapal didapatkan besar nilai muatan dikapal dengan

cara yaitu : 
P enentuan Muata
M uatan
n di
diat
atas
as kap
k apal
al deng
dengan an meng
mengam ambi
bill ni
n i lai pe
perr ubaha
ubahann atau
atau perbe
perbeda
daanan ber
ber at
at//
volume
vo lume be
benam
namaan kap
k apal
al saat
saat akhi
akhirr ( F i nal Di
D i spla
splace
cemment) dik dikururangi
angi de
dengngan
an be
ber at
at// volum
volumee
benam
be namanan kap
kapalal saat
saat awa
awal ( I ni
niti
tial
al DiD i spla
splace
cem
ment)
nt).. 

[Muatan diatas Kapal = Final Displacement - Initial Displacement] 

B. Tahap Pelaksanaan Draught Survey 


Survey  
Berdasarkan teori Dasar Archimedes
serta keterangan gambar maka kita dapatkan adanya perbedaan
volume antara volume benaman akhir (Final) dengan volume benaman awal (Initial).
Dari perbedaan tersebut diketahui bobot muatan yang berada diatas kapal.
Setelah kita pahami teori hukum archimedes, mari kita memulai mengupas masalah bagaimana
Draught Survey dimulai. Urutan pelaksanaan Draught Survey yaitu;

1. DRAFT READING
 

Pembacaan Draft Kapal dari ke-enam titik draft kapal untuk referensi berat/ displacement kapal.
Lokasi ke-enam draft kapal tersebut yaitu seperti contoh gambar berikut ini.

2. MEASURING
Pengukuran Tanki Ballast, Tanki Fresh Water, Tanki Fuel, Tanki Diesel Oil,
Tanki Lub Oil, Ukur Nilai Density Perairan, Ukur Nilai Density Cairan dalam tanki-tanki diatas
kapal dsb.
3. DATA CHECK AND CALCULATION
Pengecheckan Data Kapal, Data Koreksi Draft, Perhitungan Ballast,
Perhitungan Fuel Oil, Perhitungan Diesel Oil,
Oil, Perhitungan Lub Oil, Perhitungan Muatan.
Dari pelaksanaan ketiga urutan diatas maka dapat diketahui nilai volume/ berat benaman kapal.

B. 1. Tahap Draft Reading 

Pengenalan Draft Kapal


 

Mengenai Draft Reading (Pembacaan Draft) mungkin bagi pemula/ tingkat pelajar masih
 bingung mengenai sehingga muncul pertanyaan Apa itu Draft, Seperti apa Draft Kapal dan
 bagaimana pembacaan Draft Kapal?
Memang seperti apa Draft Kapal, kami rasa pemula akan cepat memahami jenis Marking Draft
Kapal, tetapi bagi pemula terkadang agak sulit khususnya pada pembacaan draft kapal, apa lagi
kondisi laut yang berombak atau swell sehingga butuh waktu lama dalam pembacaan draft kapal. 
kapal.  
Untuk menjawab rasa penasaran anda bagi pemula; 
pemula; 

  Apa itu Draft Kapal? "DRAFT bisa diartikan yaitu besar nilai ukur tenggelamnya kapal
didalam bidang air, diukur dari Dasar Lunas Kapal hingga ke Permukaan bidang air
berada".  
dimana kapal tersebut berada". 

  Seperti apa Draft Kapal, selama ini draft kapal yang tergambar pada lambung kapal
menggunakan dua versi unit ukuran draft, yaitu UNIT METER dan UNIT FEET INCH.
Adapun contoh mark draft kapal yang menggunakan kedua unit tersebut dibawah ini. 
ini.  

L i hat G am
amba
barr dibaw
dibawa
ah
Contoh Draft dengan Satuan Meter

(Gambar 1.1)
 

(Gambar 1.2)

(Gambar 1.3)
 

(Gambar 1.4)

 Note:  
 Note:

-- Pada
Pada (Gambar
(Gambar 1.3),
1.2), Merupakan
Apa bila kitaketerangan
baca adalah sekitar
ukuran 6Mukuran
baku, 32Cm /semuanya
6M 34Cm. 
34Cm.  
kelipatan 10Cm.  
10Cm. 
- Pada (Gambar 1.4), Apa bila kita baca adalah sekitar 10M 02Cm/ 10M 03Cm. 
03Cm. 

L i hat G amba
barr dibaw
dibawaah 
C ont
onto
oh Dr
D r aft deng
dengaan Sa
S atua
tuan
n F eet I nch (I
( I mper i al Syst
S yste
em)
 

(Gambar 2.1)

(Gambar 2.2)
 

(Gambar 2.3)

(Gambar 2.4a)

(Gambar 2.4b)

 Note : 

- Pada (Gambar 2.2), Apa bila
bila kita baca adalah sekitar 19Ft 03Inch/ 19Ft 04Inch. Setelah itu
kita koversikan ke dalam satuan Meter untuk penabelan hitung Displacement.(Tergantung dari
Tabel Hitung apakah menggunakan satuan Meter atau Imperial) 
Imperial)  
- Pada (Gambar 2.3), (Gambar 2.4a) dan (Gambar 2.4b), Merupakan standar dasar ukuran
 jarak antar angka untuk acuan dasar pembacaan draft. 
draft.  
Untuk akhir-akhir ini banyak kapal menggunakan satuan meter, karena lebih mudah dalam
imperial.  
 pembacaan dan konversinya. Sehingga jarang kita temui kapal dengan ukuran satuan imperial. 
 

Trik Pembacaan Draft 


Pembacaan Draft kapal terkadang membuat kita kerepotan apabila kapal berada di laut terbuka
(open Waters) dengan alun laut/ ombak laut yang begitu besar/sedang serta ritme alun tersebut
 begitu cepat. Dari
D ari kondisi itulah terkadang bagi pemula
p emula bahkan yang sudah berpengalaman akan
kerepotan dalam menentukan berapa draft kapal. Apabila anda sering menghadapi masalah
seperti itu, maka anda akan lebih mudah dalam pembacaan jika anda punya trik/ cara pembacaan
draft kapal.
Maka itu penulis akan membagi trik berdasarkan pengalaman serta good seamanship/ kebiasaan
baik. 
 pelaut yang baik. 
Adapun trik pembacaan sebagai berikut;
Ø Average Reading/ Ambil Rata-rata Alun.
Dengan mengambil nilai rata-rata pembacaan alun tertinggi dan alun terendah, kita
catat pembacaan tersebut setelah itu kita bagi dengan frekuensi pembacaan.
Ø Reading on Slack Condition/ Pembacaan saat Alun Tenang.
Pembacaan dengan cara ini, kita harus benar-benar tungggu kesempatan alun slack/

alun tenang disaat kondisi alun yang begitu cepat berubah dan ritme nya cepat. Disela-
sela perubahan alun yang begitu cepat, akan ada kondisi alun slack/ tenang.
Ketika alun slack kita baca draft kapal dengan baik.

Ø Reading with Floating Ball in Transparant Hose (Draft Indicator)/ Pembacaan Menggunakan Bola
Apungan dalam Selang.
Pembacaan dengan bantuan alat berupa bola apungan yang diletakkan didalam selang
transparan akan lebih baik, karena penempatan selang ditenggelam dengan posisi
 berdiri vertical sejajar dengan lambung kapal sehingga terisi oleh air dan bola apungan
akan tenang mengapung didalam selang. 
selang.  

Contoh Gambar peralatan pendukung pembaca draft atau


atau Draft Indicator
Indicator Reader. 
Reader. 
 

Draft Indicator Reader

Sebuah tabung plastic/ selang transparan diberi lubang pada setiap ujungnya dengan panjang 1 m
dan berdiameter 2 cm, diberi pemberat sekitar 1 kg, dan diberi indikator pelampung/ bola
apungan dalam tabung tersebut, seperti dalam gambar diatas. Dengan adanya alat ini pada

indikator apungan , bola apungan akan terlihat naik turun dengan tenang, bola apungan saat
kondisi tenang tersebut merupakan titik baca draft.

Setelah melewati tahapan pembacaa draft kapal, dimana kesulitannya adalah membaca draft
kapal dalam kondisi perairan yang berombak dan ritme ombak yang begitu cepat. Bila kesulitan
tersebut kita telah lewati dan pembacaan draft kapal kita dapatkan figure nya, maka kita
melanjutkan ke tahap berikutnya. 
berikutnya. 

B. 2. Tahap Measuring 

Pengenalan Alat Ukur 


Pada tahapan ini, kita diminta untuk mengukur/ sounding maupun ullaging tanki-tanki yang
 berada diatas kapal, tanki tersebut adalah tanki ballast, tanki bahan bakar kapal, tanki pelumas
mesin kapal, tanki air tawar kapal, megukur kekentalan/ density masing-masing cairan dalam
tanki tersebut dan density perairan dimana kapal itu berada. Perlu anda pahami ssebelum ebelum
melakukan pengukuran, beberapa alat pengukur yang digunakan, yaitu;  
1. So
S ound
undii ng T ape 
Digunakan untuk mengukur kedalaman cairan yang berada didalam tanki, apabila tanki tersebut
adalah tanki ballast atau tanki air tawar, maka sounding tape kita lumuri dengan Water Paste/
Pasta Air, begitu juga sebaliknya apabila tanki yang ukur adalah tanki fuel/ bahan bakar maka
kita gunakan Gasoline Paste. Karena dari kedua pasta tersebut akan menghasilkan warna yang
 berbeda-beda bila dicelupkan kedalam cairan yang sesuai atau berbeda.

Dipping Tape/ Pemberat


 

Sounding Ballast/ Fuel Tank

Sounding Tape

Water Paste

Gasoline Paste
 

 2. H yd
ydrom
rome
eter d
da
an Wa
Watter Sam
Sample D i pper  
Hydrometer, peralatan ini untuk mengukur tingkat kekentalan/ density suatu cairan. Jenis
hydrometer yang sering digunakan yaitu jenis Zeal Hydrometer. Sedangkan Sample Dipper
digunakan untuk mengambil cairan yang akan diukur, setelah itu cairan kita tempatkan pada
gelas ukur atau tabung penampung, lalu kita masukkan
masukkan Hydrometer untuk mengukur kekentalan
cairan tersebut.

Tujuan dari penggunaan hydrometer yaitu untuk mengetahui berat jenis cairan dalam tanki guna

 perkalian volume cairan tersebut.


 

 
Dari keseluruhan hasil sounding atau ullaging tanki, maka kita konversikan hasil sounding/
ullaging dengan menabelkan untuk mengetahui volume cairan dalam tanki. Setelah kita
mendapatkan volume cairan dalam tanki maka langkah berikutnya adalah mengkonversikan
volume tersebut dengan rumus diatas, sehigga kita dapatkan berat cairan dalam tanki.

Kami rasa tahap measuring cukup sampai disini, para pemula akan memahami tahapan ini

dengan membaca loading manual/ manual perhitungan


air tawar. tanki ballast, tanki bahan bakar dan tanki

B.3. Tahap Calculation

Persiapan Perhitungan 
Setelah anda melewati Tahap Reading dan Tahap Measuring, maka anda memasuki Tahapan
Calculation/ Perhitungan, dimana tahapan ini anda diminta untuk mengerti, perhatian serta
ketelitian dalam pengaplikasian suatu hasil observasi/ pengechekan kedalam rumus/ format
 perhitungan drauht survey.
Ketika anda selesai melaksanakan tahapan sebelumnya, maka memiliki data;
1) Draft Kapal.
2) Data Density Perairan.
3) Data Hasil Soundingan Tanki Ballast, Bahan
Bah an Bakar, Air Tawar dll.
(Data Hasil Observasi/ Check bersama Mualim I/staff/crew kapal).
Dengan ketiga hasil data tersebut diatas, maka kita memasuki tahapan perhitungan.
Berdasarkan data diatas kita bisa memulai persiapan pra-perhitungan yaitu;
a) Penge-checkan Data-data/ Dokumen Kapal, meliputi;
- Ship Particular.
- Ship Loading/ Discharging Manual Booklet.
 

  - Hydrostatic Table/ Hydrostatic Curve.


- Displacement Table.
- Tank Sounding Table (Tanki-tanki Ballast, Bahan Bakar dsb).
- Capacity Plan & Stowage Plan
- Loadline Document/ Certificate
- Records of Ship Constant.
- Light Ship/ Bobot Kosong Awal Kapal saat pertama kali dibuat.
- Ukuran Panjang LBP (Lenght Between Perpendicular)
 b) Penge-checkan Data Koreksi Draft Kapal.
- Jarak antara Marking Draft Depan dengan Marking Draft Belakang. (LBM)
- Jarak antara Marking Draft Depan dengan Perpendicular Depan. (LF)
- Jarak antara Marking Draft Tengah dengan Metacenter/Midship. (LM)
- Jarak antara Marking Drfat Belakang dengan Perpendicular Belakang. (LA)

Biasanya disertai keterangan gambar, seperti contoh dibawah ini.

3.1)  
(Gambar 3.1)
Pembacaan draft kapal yang kita dapatkan belumlah benar karena letak draft mark tidak tepat
 pada perpendiculer atau tipping center, maka itu perlu digeser dengan menambah/ mengurangi
sesuai besar nilai koreksinya.
 

Setelah data-data kapal diperoleh dan total ballast, total bahan bakar, serta total air tawar
diketahui, maka kita bisa memasuki tahap perhitungan muatan kapal. Dibawah ini merupakan
form kurang lebihnya sama dari semua para surveyor dalam pelaksanaan urutan perhitungan
Draught Survey.

(Gambar 3.2) 
3.2) 
Keterangan Pengerjaan pada Form Calculation :

Tahapan No. 1, 2 & 3 


 

- Untuk Mean Draft (letter a, d  & g)


Mean Fwd/ Mean Mid/ Mean Aft Draft = Draft Port side + Draft Starboard side  

- Draft Correction (letter b, e & h)
Formula Hitung
Draft Correction = Jarak Draft Mark dari Perpendicular x Apparent Trim  
Jarak antar Draft Mark (LBM) 
atau
= Jarak Draft Mark Tengah dari Tipping Centre x App Trim
Jarak antar Draft Mark (LBM) 
Apabila
a. Trim by stern (Kapal Trim Belakang), Jika letak Draft Mark berada didepan Perpendicular/
Tipping Centre maka
 Nilai Corretion nya adalah Plus (+).
 b. Trim by ahead (Kapal Trim Depan), Jika letak Draft Mark berada didepan Perpendicular/
Tipping Centre maka
 Nilai Correction nya adalah Minus (-).
Kedua ketetapan diatas akan terbalik bila letak Draft Mark dibelakang perpendicular/ tipping

centre.
 bisa Jika anda
mencoba masih bingung
memahami melaluiatau belum
gambar memahami
dibawah ini. ketetapan Draft Correction diatas, anda
 

3.2) 
(Gambar 3.2) 

Dari Gambar diatas dan dibawah dapat kita simpulkan bahwasanya Draft Mark yang kita
baca perlu kita geser tepat menuju ke posisi Perpendicular atau Metacentre Kapal  
 

3.3) 
(Gambar 3.3) 
 

3.4) 
(Gambar 3.4) 
 

(Gambar 3.5) 
3.5) 

- Untuk True Draught (letter c, f  dan


  dan i), Setelah anda mendapatkan besar nilai draft correction,
maka anda tinggal mengaplikasikan besar nilai draft correction tersebut dengan menambahkan/
mengurangkan pada draft mean.

Correction 
True ..... Draught = Mean Draught +/- Draught Correction

Begitu anda memahami Gambar 3.2 sebagai acuan dasar koreksi draft. Maka anda dapat
memasuki tahapan berikutnya.

Tahapan No. 4 
Dari pembacaan draft serta pencarian koreksi, keseluruhannya untuk mencari draft sebenarnya
secara rata-rata. Dengan istilah lain True Draft  atau Quarter Mean Draft, dengan rumus
 perhitungan sebagai berikut;

Quarter Mean Draft = T Forward Draft + ( 6 x T Mid Draft ) + T Aft Draft  


Tahapan No. 5 
 

Displacement Correspondent dalam artian berapa nilai displacement berdasarkan Quarter Mean
Draft hasil pembacaan draft survey. Nilai Displacement corespondent didapatkan dari pentabelan
 pada table Hydrostatic Table/ Displacement Table dengan acuan Quarter Mean Draft, pada
 pentabelan sering dilakukan dengan cara interpolasi untuk ketepatan nilai Displacement untuk
kondisi sesuai Quarter Mean Draft.
Contoh Cara Interpolasi dalam Pentabelan:

3.6) 
(Gambar 3.6) 

Tahap No. 6A dan 6B 


 

Pada tahapan ini (Trim Correction) kita banyak diminta untuk lebih mengerti beberapa istilah
yang digunakan dalam koreksi displacement kapal karena pengaruh adanya trim yang terjadi
diatas kapal pada saat itu. Sebelum memasuki lebih dalam pada bagian ini, penulis akan
menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam koreksi trim yaitu sbb;
 

 
 

 
 

Tahap No. 7 
Pada tahapan ini, setelah kita mendapatkan Nilai Trim Correction. Maka untuk mendapatkan
Displacement yang telah terkoreksi oleh Trim Correction, yaitu dengan formula sbb;

Displ after Corr by Trim = Displ Corespondent +/- Total Trim Correction  

Tahap No. 8 
List Correction/ Koreksi kemiringan diterapkan apabila pada saat draught survey kondisi kapal
tidak tegak/ up right dimana ada kemiringan yang mempengaruhi terjadinya perbedaan antara

draft tengah kanan dan draft tengah kiri kapal.


 

 
Dengan adanya kemiringan kapal, perlu anda pahami untuk mengerti kenapa ada Koreksi
Kemiringan. Jika anda perhatikan pada layer yang berwarna kuning, merupakan segitiga
 benaman yang kita cari besar nilainya untuk menggantikan posisi layer warna biru (layer yang
tidak tenggelam). Bila besar layer Kuning telah kita dapatkan untuk menggantikan layer Biru,
maka kita dapat menambahkan ke Displacement yang sudah terkoreksi oleh trim.
Rumusan List Correction:

List Correction = 6 ( D2 - D1 ) x ( TPC2 - TPC1 )  

D12 = Draft midship


TPC12 = TPC pada saat draft tersebut D12
( L i st Corr ect
ctii on, T onnase
nnase ni
nila
laii nya sela
selalu
lu P
Poositif
si tif))  

Tahapan No. 9 
Setelah mendapatkan besar nilai koreksi kemiringan/ list correction, maka anda tinggal
menambahkan dengan displacement yang sudah dikoreksi oleh trim koreksi.

Tahapan No. 10 dan 11 


 

Pada tahapan ini untuk mengetahui


koreksi benaman kapal pada tingkat kekentalan atau berat jenis bidang air dimana kapal berada.
Untuk mengetahui tingkat kekentalan perairan sekitar kapal, maka diadakan pengambilan air
untuk diukur tingkat kekentalanya. Area atau posisi mana daerah pengambilan air yaitu ke 6 titik
(depan kanan, depan kiri, tengah kanan, tengah kiri, belakang kanan, belakang kiri) apabila kapal
 berlabuh/ tidak sandar didermaga, bila sandar didermaga maka kita
k ita ambil pada sisi laut/ perairan
saja. Pengambilan sample air lebih baik adalah sedalam 50% dari draft kapal.
Kita gunakan Hydrometer jenis Zeal yang memiliki skala besar untuk memudahkan dalam
 pembacaan, hydrometer memiliki satuan Kg/ltr.
 

Untuk mencari Besar Nilai Koreksi Density menggunakan rumusan sbb;

Corretion by Density = ( MD - SD ) x Displacement 


SD 

MD = Nilai Density
Density perairan yang di observasi ((sekitar sekitar kapal)
SD = Ship Density/ Density Kapal berdasarkan
berdasarkan Hydrostatic sebagai standar ukur
kapal ketika dibangun oleh Shipbuilder......Standar tersebut yaitu 1.025
Displacement = Displacement kapal yang telah terkoreksi kemiringan.
N i lai
lai kko
or eksi i ni se
sela
lalu
lu b
be
er nilai " N egat
gatii f ((-)
-)" 
"  

Tahapan No. 12, 13 dan 14 


Dengan mendapatkan Displacement yang telah terkoreksi oleh koreksi density, maka kita tinggal
 beberapa langkah tahapan yang lebih singkat untuk mendapatkan Net Displacement Kapal. Kita
mendapatkan Nilai Net Displacement tersebut dengan rumusan sbb;

Net Displacement = Displacemant Corr by Density - Deduct Weight  

Data Deduct Weight merupakan berat pengurangan yang berasal dari berat selain berat kapal itu
sendiri dan Constant Kapal, jadi pengurangan berat ini berupa berat Ballast Water, Fresh Water,
Fuel Oil, Diesel Oil, Spare Lub Oil, atau Other
Othe r (berarti berat tambahan lain pada saat itu/ saat
survey).

Dengan mendapatkan Nilai Net Displacement pada saat Initial dan Final, maka mendapatkan
nilai muatan yang telah termuat atau terbongkar dengan cara sbb;

Muatan/ Cargo on Board = Net Displ saat Final - Net Displ saat Initial  
Hukum Archimedes :
BERAT BENDA YANG MENGAPUNG DI AIR ADALAH SAMA DENGAN BERAT
CAIRAN YANG DIPINDAHKAN OLEH BENDA TERSEBUT

Draught survey  adalah suatu sistem perhitungan muatan berdasarkan pengukuran


draft/sarat
kapal sebelum dan sesudah pemuatan/pembongkaran dengan memperhitungkan peru-
bahan
berat barang-barang di kapal selain muatan yang mungkin terjadi selama operasi
 

pemuatan/pembongkaran, seperti perubahan pada air ballast, bahan bakar, perbekalan


dll.  
dll.
Draught survey  adalah
adalah   Sistem perhitungan muatan berdasarkan pengukuran draft
kapal sebelum dan sesudah pemuatan/pembongkaran dengan memperhitungkan
perubahan berat barang-barang di atas kapal selain muatan yang mungkin terjadi

selama operasi muat/ bongkar.


bongkar.  

Dari definisi tersebut di atas nyata bahwa draft kapal merupakan dasar utama dari per-
hitungan ini, karena dengan mengetahui berapa dalam bagian kapal yang masuk ke
dalam air, kita dapat mengetahui berat/bobot kapal tersebut (displacement) dengan
prinsip Hukum Archimides. 
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengukur/menghitung berat barang dengan
timbangan. Di pasar-pasar akan banyak kita jumpai bermacam-macam timbangan,
misalnya timbangan kodok, dacin, timbangan elektronik (electronic scale) dan masih
ada timbangan yang lebih akurat/lembut yaitu timbangan digital untuk ukuran berat
yang sangat kecil/ringan.

Di pelabuhan, jalan antar propinsi dan juga di pabrik-pabrik/perusahaan besar, kita


akan menjumpai  jembatan timbang
timbang   untuk barang-barang dalam jumlah besar. Berat
benda yang ditimbang dengan timbangan-timbangan tersebut diatas dapat dikatakan
akurat karena secara rutin timbangan-timbangan tersebut di “tera”. 

"Olehnya itu perlu diketahui bahwa Draught survey adalah alat timbangan
terbesar di Dunia"

MENGENAL DRAUGHT KAPAL  

Draught adalah sederetan angka-angka yang dipasang dilambung kiri-kanan bagian


depan, tengah, dan belakang kapal yang diukur dari lunas kapal/keel, dipergunakan
sebagai alat ukur kedalaman tenggelamnya badan kapal dalam air.

 Ada 2 sistem
sistem pembuatan
pembuatan angka
angka draught
draught kapal, yaitu :
1. Sistem metric, standar angka, panjang 10cm, tebal angka 2cm, jarak antara angka
10cm, satuan beratnya Metric Ton.
2. Sstem Imperial, standar angka, panjang 6", tebal angka 1", jarak antara angka 6",
satuan beratnya Long Ton
 

Sistem metric

Sistem Imperial
 

PLIMSOOL MARK

LETAK DRAFT MARK 


 

After Midship Forward

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan dalam perhitungan draught survey:  


- Faktor cuaca
- kerjasama dengan crew kapal
- Umur kapal
- Human error/ kesalahan manusia dan kurangnya skill
- dan hal-hal non teknis

PELAKSANAAN DRAUGHT SURVEY : 


Tahap I :
Mempelajari dokument kapal yang dipakai dalam perhitungan draught survey dan
mencari informasi kondisi kapal terkini.

Tahap II : 
Pembacaan draught kapal di lambung kiri dan kanan bagian depan (forward), tengah
(midship), belakang (after part)
Tahap III:
III:  

Melakukan pengukuran
Fuel oil, diesel cairan-cairan
oil, Lub. oil, Hydrolic oil,yang ada diatas kapal (fresh water, Ballast water,
other.
Tahap IV ::  
Mengukur density air perairan dan ballast
Density bahan bakar berdasarkan informasi dari tanda pengisian terakhir
Tahap V :  : 
Perhitungan draught survey
Buku-buku dokumentasi yang diperlukan dalam perhitungan (Bibliography book, atau
hydrostatic table, sounding table/tank capacity curve)

Syarat Ideal pelaksanaan Draught survey : 


* Kapal tidak kandas/dapat mengapung bebas
* Tali pengikat tidak terlalu kencang, kapal dapat bebas terapung
 

* kapal tidak miring lebih dari 2derajat


* tanda draught kapal dapat terbaca jelaz
* pipa sounding/level gauge dapat terbaca jelaz
* tinggi ombak tidak lebih 0,5 m
* trim kapal tidak melebihi batas koreksi trim dalam table tanki
* Table dalam kondisi up to date
* Alat ukur dalam kondisi baik dan terkalibrasi
* tidak ada pergerakan cairan dan alat bongkar pada saat survey

Pada waktu pelaksanaan draft survey hubungi Chief Officer agar selama operasi draft
survey, kapal tidak mengerjakan :  
- pengisian atau pembuangan atau pemindahan dari tanki ke tanki air ballast.
ba llast.
- pengisian atau pemindahan bahan bakar dari tanki ke tanki
- memasukkan atau mengeluarkan (swinging) batang pemuat/kran.
- dan lain-lain.

K oreks i-koreks i ya
yang
ng me
mess ti dipe
diperhat
rhatik
ikaan dala
dalam
m perhitungan
perhitungan :  

# Dr aft C orr
orrections
ections  
Draft marks (marka draft) pada lambung kapal seharusnya diterakan pada garis
 perpendi-kular,   yaitu pada forward perpendicular, mid-perpendicul
mid-perpendicular
ar dan after
perpendicular. Karena pada kenyataan dilapangan draft mark tidak terletak pada
perpendiculars maka perlu dilakukan koreksi draft.

Koreksi untuk draft depan disebut   stem correction, sedangkan koreksi untuk draft
belakang disebut stern correction dan pada midship disebut Mid correction.
 

Rumus : stem corr = Trim obs x df  


Lbm
stern corr = Trim obs x da

mid corr = Trim Lbm


obs x dm
Lbm
Dimana :

Trim observe : selisih draft mean Forward dan draft mean after
df : Jarak antara draft mark forward/depan dengan perpendicular depan
(FP)
da : Jarak antara draft mark after/belakang dengan perpendicular
belakang(AP)
dm : Jarak antara draft mark tengah dengan midship
Lbm : Lbp - (df + da)

Tri m and dens


density
ity correction
corr ection 

Perlu diketahui bahwa Hydrostatic Table dll.nya dibuat dengan kondisi : 


1. kapal dalam keadaan rata-rata air (even keel) - kapal tidak mengalami trim.
2. kapal terapung di air dengan Berat Jenis = 1,025 (air laut).

Jika kapal mengalami trim dan terapung di air dengan berat jenis tidak sama
dengan 1,025, maka displacement tersebut harus dikoreksi dengan :
- density correction

- trim corrections.
 

 
Displacement yang didapat dari tabel disebut scaled displacement , sedang
displacement yang sudah dikoreksi dengan berat jenis disebut measured displacement  
dan yang telah juga dikoreksi dengan trim kapal disebut corrected displacement .

FTC = Trim x TPC x LCF x 100 first trim correction


LBP
STC = Trim^2 x (dm/dz) x 50 second trim correction
LBP
dimana :
trim = trim setelah dikoreksi pada draft correction
dm/dz = selisih MTC1+0,5 dan MTC2-0,5

Density correction = density obs - 1,025 x Displacement corr for trim


1,025  
1,025
dimana :
density observe = density air laut yang telah diukur dengan hydrometer.

Li s t corr
correct
ection/
ion/ koreks i kemiri
kemiri ng an  

Metric sistem LC = 6 (TPC1 - TPC2)m/t x (Dm1 - Dm2)mtr  

Imperial sistem LC = 0.72 (TPI1 - TPI2) long/t x (Dm1 - Dm2)feet 

dimana :
Dm1 : Draught tengah terbesar
Dm2 : Draught tengah terkecil
TPC1/TPI1 : adalah TPC/TPI pada draught tengah terbesar
TPC2/TPI2 : adalah TPC/TPI pada draught tengah terkecil

Pengambilan Sample air untuk mengukur density di sekitar kapal :

Dokumen kapal umumnya didasarkan pada berat jenis (density) air laut (= 1,025).
Prakteknya kapal yang di survey terapung di air dengan density yang berbeda,
misalnya density air tawar = 1,000. Karena itu air di sekitar tempat kapal terapung harus
diambil samplenya (contoh) untuk mendapatkan densitynya.  

Density (berat jenis) air di sekitar kapal dapat berbeda, karena :  

- kedalaman yang berbeda 


 

- tempat yang berbeda sepanjang kapal dari haluan ke buritan  

Untuk menghindari pengambilan sample yang tidak benar :  

- sample hanya efektif sebelum/sesudah pembacaan draft.  

- sampling jangan dilakukan dekat saluran pembuang darat/kapal (cooling


water/ballast water). 

- sample diambil pada sisi laut, karena pada sisi darat density dapat
berbeda karena adanya air yang tidak bergerak/stagnant, antara kapal
dan daratan. 

- segera setelah sample diambil density harus dihitung/dibaca. 

Jumlah dan posisi pengambilan sample

- untuk kapal kecil : 2 samples, pada sisi laut dekat draft tengah, pada kedalaman
1/3 dan 2/3 dari draft tengah.

- untuk kapal besar : paling sedikit 3 samples, pada setiap posisi sampling, pada
kedalaman 1/6, 1/2 dan 5/6 dari draft tengah.

Pengukuran density dengan Hydrometer

Deductibles weight 
 Adalah jumlah berat yang harus dikurangkan
dikurangkan untuk mendapatkan
mendapatkan jumlah berat kapal
kosong atau berat muatan itu sendiri.
Deductible weights terdiri atas : - berat kapal kosong
- air ballast
- bahan bakar
- air tawar
- minyak lumas

- perlengkapan, stores
 

  - konstan, dll.

Constant. 
Constant atau konstan adalah sejumlah berat yang timbul karena ada perbedaan antara
displacement dan berat semua barang yang ada di kapal termasuk berat kapal kosong.

Constant = displacement - deductible weights. 

Jadi konstan adalah berat benda di kapal yang tidak dapat diperkirakan, seperti lumpur
di dalam tanki, karat dan lain lain. Dan dapat juga kesalahan terhadap suatu penafsiran
berat suatu benda di kapal, termasuk juga kesalahan penerapan draft marks
(pengelasan/ pengecatan) tidak pada posisi yang tepat.
Berapa konstan dapat ditanyakan kepada Nakhoda atau Chief Officer, dan apakah ada
konstan yang negatif ? 

Negative constant 

 Ada beberapa
beberapa sebab
sebab mengapa
mengapa sebuah
sebuah kapal mempunyai konsran negatif atau
atau kecil
sekali.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa alasan :
1. dokumen yang ada di kapal sebenarnya adalah dokumen untuk kapal yang identik
(sister ships).
2. hydrostatic particulars tidak akurat.
3. ada peralatan atau bagian kapal yang sudah dipindahkan/dibuang, misalnya
tweendeck, crane atau lainnya  – hal yang biasa dilakukan oleh kapal kecil untuk
menambah daya muat.
4. estimasi terlalu kecil terhadap draft kapal.
5. estimasi terlalu tinggi terhadap deductible liquid, terutama air ballast.
6. density tidak mewakili yang sebenarnya.

Jika didapatkan negative constant, periksalah lagi apa alasan atau penyebabnya, jika
mungkin bandingkan dengan hasil survey yang terdahulu.
Jika tidak ada alasan atau penyebab yang dapat diterima, maka keadaan ini harus
dinyatakan dalam laporan bersama-sama dengan :
a. hasil efektif dari draft survey.
b. hasil dari loaded survey  – lightweight (dari dokumen kapal)  – konstan (dari informasi
Nakhoda).
 

Nakhoda harus menanda tangani pernyataan yang berhubungan dengan konstan yang
telah di informasikannya.

CARGO LOSSES

Sebab terjadinya Cargo Losses/kehilangn atau kerugian cargo dapat terjadi pada saat : 

- Kegiatan muat/loading
- Pada saat transportation
- Kegiatan bongkar/ discharging

Pada saat Loading/transfer dapat menyebabkan cargo losses dikarenakan ::  


- Tumpahan Cargo
- Debu terbang (cargo halus)
- Peningkatan kelembaban
- Pengurangan ukuran
- Kontaminasi / bercampur dengan sisa muatan sebelumnya atau tanah
- Adanya sampling dan analisa
- Salah sampling (berpengaruh terhadap kualitas)
- Salah berat (mempengaruhi kuantitas)
- pengukuran tidak akurat
- keadaan cuaca yang kurang mendukung

Salah draught survey (mempengaruhi kuantitas)


- Salah membaca draft
- Salah perhitungan deductibles
- kesalahan hitung
- Absolute (salah) hidrostatik tabel
- Salah sampling dari air laut

Pada kegiatan transportasi : 



- Peningkatan kelembaban
- Cargo tumpah
- Peningkatan suhu yang cepat
- Berlebihan emisi metana
- Kekurangan dalam pemuatan
 

- Bercampur dengan kargo sebelumnya


- Pengurangan ukuran

Pada kegiatan bongkar: 


- kalibrasi yang tidak akurat
- kondisi cuaca
- kapal/ barge tidak stabil
- trim kapal/barge terlalu besar
- kesalahan pada draught survey
- sampling dan analisis

Cargo losses atau kehilangan cargo juga dapat disebabkan oleh faktor fisik : 
- penguapan
- tumpahan atau kebocoran
- menumpahkan
- kejahatan/pencurian

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA DRAUGHT SURVEY  


1. Draught reading Device at rough Sea condition :  
Peralatan yang digunakan untuk melihat sarat kapal bila ada ombak besar
Untuk melakukan survey dalam keadaan ombak besar diperlukan alat khusus yaitu :
- tali polyphropelyne dia 8mm secukupnya
- selang plastik warna putih dia 19mm panjang 6-8 m
- selang plastik warna putih dia 12mm panjang 2 m
- besi pemberat
- lem plastik
- gabus berwarna sebagai pengapung

Cara menggunakan alat ini :


- tempatkan alat ini didekat marka sarat
- usahakan bahwa selang plastik dia 19mm ditengah-tengah dari garis air
- meski air dalam kondisi bergelombang, pengapung dalam selang dari alat ini akan
tetap menunjukkan permukaan air dengan teliti
 

2. Design Water sampling device : 


 Alat pengambilan
pengambilan contoh
contoh air
Perlengkapan yang dibutuhkan
- Polyphropelyne
- Tabung stailess steel dia 14cm dan panjang 60cm
- besi pemberat 3,5 kg
Hindari pengambilan contoh air untuk pengukuran density di dekat keluarnya air
 pendingin mesin dari lambung kapal. 
 

3. Sounding tape 
Spesifikasi :
- pita (tape) panjang min 25 m
- bahan : stailess steel
- tebal 1mm
- pembagian jarak per 10 mm
- berat pemberat 400gr

4. Hydrometer dan tabung pembacaan 


 Alat pengukur
pengukur berat
berat jenis air dalam satuan
satuan Kg/ltr,
Kg/ltr, dilengkapi
dilengkapi dengan
dengan sertifikat
sertifikat test
test
laboratorium yang diakui. Dan secara teratur diperiksakan/diterakan dengan hidrometer
bersertifikat, sehingga diketahui koreksinya.
 

5. Water finding paste  


Pasta yang digunakan untuk mendapatkan atau mengetahui pembacaan yang teliti dari
tinggi cairan didalam tanki. Pasta ini adalah bahan yang dapat berubah warna menjadi
merah bila terkena cairan. Dipergunakan dengan cara dioleskan pada sounding tape
untuk mendapatkan pembacaan yang teliti.

6. - Kalkulator/laptop 
- senter  
- Binocular ; teropong untuk pembacaan skala draught  
- buku catatan 
- sarung tangan 
- Pakaian safety, helmet, sepatu dll  

Anda mungkin juga menyukai