Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI


DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
MAHASISWA

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memenuhi


Tugas
Mata Kuliah Seminar Masalah Komunikasi

Disusun Oleh :
Ananta Putra
NIM. 201713021

JURUSAN BROADCASTING
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAPUA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas proposal yang berjudul "Penggunaan
Internet Sebagai Media Komunikasi Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar
Mahasiswa" dengan tepat waktu.
Proposal disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 6 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………….. i


Daftar Isi ……………………………………………………………………... ii
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………. 1
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………… 2
Bab II Kajian Pustaka ………………………………………………………… 3
2.1 Pengertian Internet ………………………………………………… 3
2.2 Penjelasan Mengenai Komunikasi ………………………………… 4
2.3 Pengertian Pembelajaran Daring …………………………………... 6
Bab III Metode Penelitian …………………………………………………….. 9
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian …………………………………… 9
3.2 Lokasi Penelitian …………………………………………………... 9
3.3 Lokasi Penelitian …………………………………………………... 9
3.4 Sumber Data ……………………………………………………….. 9
3.5 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………
10
Bab IV Penutup ………………………………………………………………..
11
4.1 Kesimpulan …………………………………………………………
11
4.2 Saran ………………………………………………………………..
12
4.3 Kata Penutup ……………………………………………………….
13
Daftar Pustaka …………………………………………………………………
14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan media baru yaitu teknologi komunikasi dan informasi yang kini semakin pesat
telah membuat bola dunia terasa semakin kecil dan ruang seakan menjadi tak berjarak lagi.
Mulai dari wahana teknologi komunikasi yang paling sederhana berupa perangkat radio dan
televisi hingga internet dan telepon genggam dengan protokol aplikasi tanpa kabel. Teknologi
komunikasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang.
Teknologi komunikasi dapat membentuk bagaimana pola pikir, sudut pandang, pilihan hidup,
tujuan hidup bahkan bahasa komunikasi manusia tidak terlepas dari perkembangan teknologi.
Kehadiran teknologi komunikasi semakin mempermudah aktivitas manusia dalam hal
komunikasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan interaksi antar manusia. Kemajuan
teknologi komunikasi juga berakibat pada kehadiran berbagai macam alat komunikasi yang
semakin canggih, salah satunya adalah smartphone dan internet. Teknologi komunikasi
semakin membantu kehidupan manusia dengan memberikan akses informasi yang tak
terbatas kepada manusia dan mampu mempermudah jalinan komunikasi (Kadir, 2003:2).
Teknologi komunikasi yang kini tengah mengalami kemajuan pesat adalah internet.
Kemajuan dibidang teknologi komunikasi memberikan dampak 2 positif yang besar dalam
kehidupan manusia. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Risnawita (2009) yang
mengungkapkan bahwa penggunaan internet mampu memberikan dorongan yang lebih baik
bagi aktivitas belajar mahasiswa. Begitupula penelitian yang dilakukan oleh Soenarto (2011)
yang mengungkapkan bahwa penggunaan internet akan semakin meningkatkan efisiensi
dalam kegiatan belajar.
Internet tidak hanya untuk berkomunikasi akan tetapi juga dapat membatu mencari referensi
dan informasi dari belahan dunia manapun. Internet digunakan karena dianggap dapat
memudahkan manusia untuk mengakses sesuatu apapun yang diperlukan manusia. Internet
dapat menghubungkan antara dunia nyata dan dunia maya. Hampir seluruh negara yang ada
di dunia ini menggunakan internet termasuk Indonesia. Pengguna internet di Indonesiasendiri
setiap tahunnya semakin meningkat pesat. Internet di Indonesia telah digunakan oleh banyak
bidang, dimana salah satunya adalah bidang pendidikan. Internet cukup berperan dalam
bidang pendidikan karena banyak pelajar yang menggunakan internet itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana penggunaan internet sebagai media komunikasi dalam meningkatkan aktivitas
belajar mahasiswa pada proses pembelajaran online di Universitas Muhammadiyah Papua?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
penggunaan internet sebagai media komunikasi dalam meningkatkan aktivitas belajar
mahasiswa pada proses pembelajaran online di Universitas Muhammadiyah Papua.
1.4 Manfaat Penelitian

1
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori komunikasi khususnya tentang penggunaan
internet sebagai media komunikasi bagi aktivitas belajar Mahasiswa.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga pendidikan agar lebih jeli lagi
dalam melihat aktivitas penggunaan internet sebagai media komunikasi dikalangan
mahasiswa terutama dalam kegiatan belajar mengajar.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Internet
Internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang
menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer diseluruh dunia, melalui telepon,
satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang
terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari text, gambar,
audio, video dan lainnya) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama. Untuk dapat bertukar
informasi, digunakan protocol standar yaitu Transmision Control Protocol dan Internet
Protocol yang lebih dikenal sebagai TCP/IP.

TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan
bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentrasmisikan data dari satu
komputer ke komputer lain. TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi
data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak digunakan.\, mengatur dan mengirimkan
paket-paket pengiriman data.
Menurut info internet di Negara Amerika Serikat jumlah seluruh remaja usia 12-17
menggunakan Internet 63% online setiap hari, 30% remaja pernah mengalami pelecehan
seksual via Internet, hanya 7% yang melapor ke orang tuanya, di Negara Perancis sekitar
72% remaja online sendiri tanpa pendamping, di Negara Korea Selatan sekitar 30% remaja
online minimal dua jam sehari, di Negara China sekitar 44% remaja berinteraksi dengan
orang asing ketika online, dan di Negara Indonesia sekitr 132,7 juta pengguna internet berasal
dari Indonesia, 51% dari jumlah populasi penduduk Indonesia.
Berdasarkan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang Undang
nomor 11 tahun 2008 atau UU ITE adalah UU yang mengatur tentang informasi serta
transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum. UU ini memiliki yurisdiksi yang
berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah
hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar
wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.

3
2.2 Penjelasan Mengenai Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada penerima/
komunikan. Namun, dalam proses tersebut, terdapat unsur, konsep, proses, dan tujuan yang
mesti dipahami dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pesan.
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Sebagai
mahluk sosial, manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan
manusia lainnya dengan berkomunikasi. Mempelajari komunikasi berarti meningkatkan
kemampuan berkomunikasi (menulis, berbicara, dan sebagainya). Di samping itu, ini juga
berarti belajar menganalisis peristiwa komunikasi sebagai peristiwa sosial.

 Definisi Komunikasi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, communicatus, artinya berbagi
atau menjadi milik bersama - mengacu pada upaya yang bertujuan untuk mencapai
kebersamaan.

 Komunikasi Menurut Para Ahli


Komunikasi menurut ahli Menurut ilmuwan politik Amerika Serikat sekaligus pencetus teori
komunikasi, Harold Lasswell, komunikasi adalah suatu proses menjelaskan siapa mengatakan
apa dengan saluran apa kepada siapa (who says what in which channel to whom and with
what effect).
Sementara itu, menurut webster New Collogiate Dictionary, komunikasi adalah suatu proses
pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau
tingkah laku. Beberapa ahli lainnya turut berpendapat terkait definisi komunikasi:
 Bernard Berelson dan Gary A. Steiner: Komunikasi: transmisi informasi, gagasan,
emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-
kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah
yang biasanya disebut komunikasi.
 Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu
transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada
penerima.
 Carl I. Hovland: Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambanglambang verbal)
untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).
 Gerald R. Miller: Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu
pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk memengaruhi perilaku
penerima.
 Everett M. Roger: Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka.

4
 Raymond S. Ross: Komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir,
memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu
pendengar membangkitkan makna atau respons pikirannya yang serupa dengan
yang dimaksud komunikator.
Dengan begitu, komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan pesan dari
komunikator kepada penerima/ komunikan secara langsung atau melalui saluran dalam
rangka mengubah atau memengaruhi perilakunya.

 Konseptualisasi Komunikasi
Dalam ilmu komunikasi, para ilmuwan komunikasi membagi konseptualisasi komunikasi
menjadi tiga, yaitu komunikasi liner, komunikasi interaksi, dan komunikasi transaksional.
 Komunikasi Linier
Komunikasi linier atau satu arah (one way communication) mengisyaratkan
komunikasi sebagai kegiatan yang secara sengaja (intentional act) dilakukan untuk
menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain.
 Komunikasi Interaksi
Komunikasi interaksi atau two way communication adalah komunikasi sebagai
proses sebab akibat atau aksi reaksi yang arahnya bergantian. Adapun unsur
komunikasi yang ditambahkan adalah feedback, baik disengaja maupun tidak
disengaja.
 Komunikasi Transaksional
Komunikasi sebagai transaksi tidak hanya menafsirkan pesan verbal, tetapi juga
perilaku nonverbal yang terjadi spontan dan simultan di antara mereka yang terlibat
dalam komunikasi.
Berdasarkan konseptualisasi komunikasi transaksional ini, beberapa pakar mendefinisikan
komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna (John R Wenburg dan William W
Wilmot).

 Komponen/Unsur Komunikasi
Dalam komunikasi yang efektif, diperlukan beberapa unsur sebagai berikut:
a. Komunikator
Komunikator adalah individu, lembaga, redaktur, kelompok, dan sebagainya
yang berlakukan sebagai pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan
kepada komunikan.
b. Pesan
Pesan dibagi menjadi dua, yakni verbal (lisan, tulisan) dan non verbal (isyarat,
gambar, simbol, dll). Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa gagasan, ide, keinginan,

5
informasi, curahan hati, gambar, lambang, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
c. Saluran
Saluran atau channel adalah melalui apa pesan tersebut disampaikan atau
dikomunikasikan. Suatu pesan dapat disampaikan melalui berbagai media,
baik surat menyurat, radio, film, dan sebagainya.
d. Komunikan
Komunikan adalah individu, lembaga, kelompok, masyarakat, dan sebagainya
yang berlaku sebagai pihak yang menerima pesan.

 Proses Komunikasi
Proses komunikasi bisa dibagi menjadi dua, yakni proses secara primer dan proses secara
sekunder.
a. Proses secara primer: adalah proses penyampaian pesan (informasi, pikiran,
gagasan, perasaan, dll) kepada orang lain dengan menggunakan lambang
sebagai media (bahasa, isyarat, warna, gambar dll)
b. Proses secara sekunder: Proses penyampaian pesan kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama. Media kedua seperti : surat, telepon, surat kabar,
radio, televisi, email, film dll.

 Fungsi dan Tujuan Komunikasi


Secara umum, suatu komunikasi dilakukan untuk menyampaikan informasi (to inform),
mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan untuk memengaruhi (to influence).
Di samping itu, komunikasi juga bertujuan membuat komunikan menunjukan perubahan
sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (berhavior
change), dan perubahan sosial/ partisipasi sosial (social change).

2.3 Pengertian Pembelajaran Daring


Pembelajaran daring yaitu program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan
untuk menjangkau kelompok target yang luas. Dengan menggunakan jaringan, pembelajaran
bisa dilaksanakan secara luas dengan peserta didik yang tidak terbatas (Bilfaqih &
Qomarudin, 2015: 1). Sedangkan, menurut Romli (2012: 34) pengertian media daring secara
umum adalah segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet
berisikan teks, foto, video dan suara, sebagai sarana komunikasi secara daring, sedangkan
pengertian khusus media daring dimaknai sebagai sebuah media dalam konteks komunikasi
massa.
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tidak bertatap
muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses belajar mengajar
yang dilakukan meskipun jarak jauh (Sofyana & Abdul, 2019: 82). Tujuan dari adanya

6
pembelajaran daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang
bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan
lebih luas.
Berdasarkan beberapa definisi pembelajaran daring di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran daring adalah pembelajaran dengan menggunakan media aplikasi untuk
memudahkan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran secara jarak jauh.
 Macam-Macam Metode Pembelajaran Daring
a. Metode E-Learning, yaitu sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik.
Salah satu media yang digunakan adalah jaringan computer. E-Learning juga
diartikan sebagai pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer
atau biasanya disebut internet. E-Learning merupakan proses instruksi atau
pembelajaran yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam
menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan
memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta
dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun (Setiawardhani, 2013: 10).
b. Mobile Learning, merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
telepon seluler. Kehadiran mobile learning ditujukan sebagai pelengkap
pembelajaran serta memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari materi
yang kurang dikuasai dimanapun dan kapanpun. Para siswa masih banyak yang
menggunakan laptop atau bukun manaual untuk menunjang pelajaran
pembelajaran disekolah. Dengan menggunakan laptop sebagai media
pembelajaran akan menyulitkan siswa membawa perangkat tersebut karena berat
dan terkesan repot. Melihat potensi ini, pengembangan media pembelajaran
dengan memanfaatkan telepon seluler adalah dengan membuat mobile learning
yang ditujukan untuk semua telepon seluler yang berplatform Android (Aziz &
Nana, 2020: 50).
c. Metode Quantum Learning, yaitu kiat, petunjuk strategi dan seluruh proses belajar
yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat serta membuat belajar
sebagai suatau proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum Learning
merupakan suatu pembelajaran yang mempunyai misi utama untuk mendesain
suatu proses belajar yang menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa. Interaksi-interaksi ini yang mencakup unsur-unsur untuk
belajar yang mempengaruhi kesuksesan siswa (Ahmad dan Joko, 2013: 27).
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa macam-macam metode
pembelajaran daring yaitu ada metode elearning, mobile learning dan metode quantum
learning tergantung metode pembelajaran daring yang akan digunakan oleh guru.
2.4 Google Classroom
Google classroom merupakan suatu model pembelajaran campuran yang diperuntukkan
terhadap setiap ruang lingkup pendidikan. Selanjutnya pengertian Google classroom adalah
aplikasi yang berbentuk ruang kelas yang terhubung melalui koneksi internet dan terjadi di
dunia maya. (Iskandar, 2020: 8).
Menurut Putri (2017: 3) bahwa Google classroom adalah sebuah aplikasi yang
memungkinkan terciptanya ruang kelas di dunia maya. Google classroom bisa menjadi sarana

7
distribusi tugas, submit tugas bahkan menilai tugas-tugas yang dikumpulkan. Google
classroom bisa didapatkan secara gratis dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri pada akun
google application for education.
Berdasarkan beberapa definisi diatas Google classroom adalah suatu serambi pembelajaran
campuran yang diperuntukkan terhadap setiap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan
untuk menemukan jalan keluar atas kesulitan dalam membuat, membagikan dan
menggolong-golongkan setiap penugasan tanpa kertas. Google classroom dianggap sebagai
salah satu platform terbaik untuk meningkatkan alur kerja guru digunakan bersama siswa
untuk membantu guru menghemat waktu, menjaga kelas tetap teratur, dan meningkatkan
komunikasi dengan siswa.
 Manfaat Google Classroom
Google classroom sangat bermanfaat untuk pembelajaran secara online, dapat diperoleh
secara gratis serta dapat digunakan untuk perangkat apa pun. Salah satu kecanggihan aplikasi
ini adalah dapat digunakan secara bersama-sama dalam kelompok secara kolaboratif (Putri,
2018: 17).
 Tujuan Penggunaan Google Classroom
Menurut wikipedia, tujuan Google classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file
antara guru dan siswa Google classroom menggabungkan google drive untuk pembuatan dan
distribusi penugasan, Google Docs, Sheets, Slides untuk penulisan, Gmail untuk komunikasi,
dan Google Calendar untuk penjadwalan. Siswa dapat diundang untuk bergabung dengan
kelas melalui kode pribadi, atau secara otomatis diimpor dari domain sekolah.
 Kelebihan dan Kekurangan Google Classroom
Pembelajaran secara online dengan menggunakan Google classroom memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya seperti belajar dengan kecepatan masing-masing,
ketersediaan pembelajaran untuk semua orang, memperoleh umpan balik, kemampuan kerja
dari proses pembelajaran, kesetaraan sosial, pendekatan individu serta pembelajaran yang
lebih murah. Namun terdapat pula beberapa kekurangan dari pembelajaran secara online
seperti kurangnya komunikasi langsung face to face antara siswa dengan pengajar, kondisi
individu yang tidak diperhatikan dalam pembelajaran jarak jauh, akses langsung pada sumber
materi yang diajarkan, tidak adanya pelatihan yang dilakukan serta membutuhkan akses
Internet dan perangkat pendukung komputer atau smartphone (Nabivey, 2015: 2).
 Fitur-Fitur Google Classroom
Aplikasi Google classroom memiliki fitur yang mendukung proses pembelajaran e-learning.
Menurut Wikipedia (2019) ada beberapa fitur yang ditawarkan Google classroom antara lain
8 adanya fitur assignment (pemberian tugas), adanya proses pengukuran (grading) dengan
skema penilaian yang berbeda, komunikasi dua arah antara guru dengan siswa yang didukung
oleh google drive, adanya fitur arsip program dan fitur aplikasi Google classroom dapat
diakses dengan perangkat android dan IOS. Kesemua fitur tersebut tersedia di Google
classroom dan dapat digunakan oleh guru selama proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas diperoleh bahwa aplikasi google clasromm menpunyai banyak
fiktir fiktur yang sangat bermanfaat untuk pembelajaran daring dimasa pandemic.

8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif, yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau secara lisan dari orang – orang atau
perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara
utuh. Dengan menggunakan metode ini, penulis mencari semua data yang dibutuhkan
lalu dikelompokkan menjadi lebih spesifik (Moleong, 2004).
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian Kualitatif
Deskriptif, dimana penelitian ini akan berfokus pada kegiatan pembelajran online
pada Universitas Muhammadiyah Papua, menganalisanya secara mendalam,
mencatat, dan menggambarkan apa saja yang dilakukan dalam proses pembelajaran
online pada masa pandemic covid kemarin hingga saat ini.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah yang mana menjadi tempat
pembelajaran online yang ditempuh oleh penulis dan menjadi bahan penilitian bagi
penulis. Yang dimana menjadi tolak ukur bagi penulis dalam melakukan penelitian
pada Universitas Muhammadiyah Papua.
3.3 Fokus Penelitian
Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah melihat proses pembelajaran dan
meninjau kegiatan belajar mengajar dengan di berlakukannya sistem online. Apakah
efektif bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar layaknya
dikampus pada saat offline.
3.4 Sumber Data
Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian secara langsung oleh
penulis yang didapatkan selama melakukan kegiatan pembelajaran online pada saat
kuliah
Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari literatur seperti kamus,
buku, artikel di internet, jurnal – jurnal, yang memiliki keterkaitan atau hubungan
mengenai pembelajaran secara online.
3.5Teknik Pengumpulan Data

 Kajian Literatur

9
Yaitu data yang diperoleh dari buku, artikel, internet, jurnal, maupun video –
video yang berkaitan dengan penelitian. Data – data ini disiapkan sebagai tunjangan
dalam melakukan observasi sehingga dapat lebih mudah dalam proses menganalisa
secara mendalam.

 Observasi
Yaitu data yang diperoleh dengan mengamati dalam proses pembelajaran yang di
lakukan secara online. Menganalisis dan mencari kelebihan dan kekurangan selama proses
pembelajaran yang dilakukan secara online yang mana selama ini dilakukan selama masa
pandemi. Dengan didukung aplikasi yang memenuhi syarat dalam kegiatan pembelajaran
online yang mampu menampilkan materi dan berkomunikasi selama kegiatan pembelajaran
online berlangsung.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Internet sebagai media baru (new media) yang hadir ditengah-tengah masyarakat dunia
menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari. Mau tidak mau manusia didunia harus mau
untuk mempelajari dan memahaminya agar tidak dianggap kuper atau gagap terknologi.
Mempelajari dan memahami kehadiran internet menjadikan manusisa memiliki pandangan
yang lebih bijak dalam menggunakan internet. Penggunaan internet dapat dikatakan dengan
bijak ketika internet digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. Salah satunya digunakan
sebagai media komunikasi dalam aktivitas belajar.
Dalam penelitian tentang penggunaan internet sebagai media komunikasi dalam
meningkatkan aktivitas belajar mahasiwa pada proses pembelajaran online di Universitas
Muhammadiyah Papua, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa ada hasil yang dapat
menjawab rumusan masalah pada penelitian ini.
Proses komunikasi yang dilakukan antara mahasiswa ke dosen yang dilakukan pada saat
pembelajaran daring melalui zoom dilakukan secara primer dan sekunder. Pada saat
melakukan proses tanya jawab dari mahasiswa ke dosen komunikasi primer dilakukan
dengan menggunakan bahasa indonesia verbal maupun non verbal dengan saling bertatap
muka melalui video virtual, sedangkan ketika akan melakukan pembelajaran daring ataupun
ketika mahasiswa akan melakukan tugas presentasi menggunakan komunikasi sekunder
menggunakan Laptop/Smartphone sebagai media untuk menampilkan pesan seperti materi
presentasi dalam bentuk powerpoint atau menggunakan aplikasi mesengger sebagai alternatif
media penyampaian pesan seperti pembagian tugas dan juga segala inforrmasi dari
perkuliahan tersebut, komunikasi melalui email pun terjadi ketika mahasiswa yang
mengirimkan tugas dan informasi perbaikan tugas itu sendiri yang mana itu semua menjadi
faktor penunjang agar pesan yang disampaikan mahasiswa ke dosen berjalan dengan baik
sehingga kegiatan pembelajaran daring dapat meningkatkan produktivias belajar dari semua
mahasiswa.
Hambatan Komunikasi antara mahasiswa ke dosen terjadi dari beberapa hambatan seperti
yang pertama adalah betapa terbatasnya media komunikasi yang digunakan sehingga
kesulitan menangkap pesan sehingga timbulnya perbedaan persepsi oleh dosen tersebut,
perbedaan persepsi menjadi hambatan yang terjadi namum kadang mahasiswa merasa
sungkan untuk mengingatkan kepada dosen tersebut bahwa persepsi dosen keliru atau
mungkin kondisi fisik yang memang sedang tidak mendukung atau sakit sehingga memang

11
tidak benar-benar bisa untuk menghadiri kuliah dan juga hambatan yang paling sering terjadi
berupa hal-hal teknis seperti gangguan jaringan yang tidak stabil sehingga memaksa
mahasiswa mengatasinya secara pribadi entah mengganti jaringan atau mencari tempat
dengan kondisi sinyal yang bagus, device yang tidak mendukung sehingga aplikasi zoom
tidak bisa diunduh yang kemudian mahasiswa meminjam device dari anggota keluarganya
untuk melaksanakan perkuliahan ataupun keterbatasan dari aplikasi zoom yang sangat
terbatas mulai dari limit waktu, kualitas video dan suara yang kadang tidak muncul. Maka
dari itu mahasiswa dan dosen harus saling sering berkoordinasi dan memberi informasi entah
itu dari materi atau jadwal dan juga mahasiswa harus dituntut menjadi pribadi yang aktif
bertanya dan jangan sungkan ketika ada kesalahan presepsi atau materi yang dirasa tidak
tersampaikan dengan benar, kemudian jaringan yang harus selalu diperhatikan dan mencari
alternatif lain jika mendapat hambatan device yang tidak mendukung. Dengan hal tersebut
maka produtivitas belajar saat kuliah daring bisa berjalan dengan lancar.
Pola Komunikasi yang dilakukan antara mahasiswa ke dosen melalui proses komunikasi dan
hambatan komunikasi. Pola komunikasi yang terjadi di dalam pembelajaran daring adalah
pola komunikasi dua arah (two way traffic communication) yaitu mahasiswa yang menjadi
komunikator dan dosen yang menjadi komunikan yang kemdian bisa saling tukar fungsi
dalam proses komunikasi mereka seperti pada saat sesi tanya jawab diaman mahasiswa
bertanya dosen menjawab dan kemudian bertanya kembali. Dalam pola komunikasi ini ketika
mahasiswa menyampaikan pesan kepada dosen maka dari pihak dosen akan menanggapi
dengan baik pesan apa yang disampaikan dengan tujuan agar pesan yang disampaikan bisa
diterima dan dapat tercapai sampai tujuan. Pola komunikasi ini terjadi ketika ada mahasiswa
yang melakukan pertanyaan kepada dosen yang kemudian dosen akan langsung menjawab
pertanyaan tersebut, bisa juga ketika mahsiswa menyampaikan suatu hasil tugas kepada
dosen maka dosen akan memperbaiki hasil tugas tersebut ataujuga ketika dosen
menyampaikan materi tetapi suara dosen tidak terdengar maka mahasiswa berhak
mengingatkan dosen lagi. Dengan adanya bentuk komunikasi yang seperti ini diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas belajar dari mahasiswa agar bisa selalu aktif mengerjakan
segala kegiatan perkuliahan agar mendapat prestasi yang memuaskan meskipun itu belajar
secara daring.
4.2 Saran
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti dituntut harus mampu untuk memberi saran dan
masukan yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan erat dengan penelitian ini.
Setelah pembahasan dalam skripsi ini peneliti selesaikan, maka pada penutupan bab ini
peneliti memberi saran sebagai berikut:
 Saran Bagi Mahasiswa
a. Sebagai Mahasiswa harus bisa mempatri di dalam dirinya bahwa dia adalah
seorang mahasiswa yang mana sebagai mahasiswa dituntut harus aktif, mandiri
dan semangat dalam menimba ilmu di perkuliahan dan bisa lebih serius lagi dalam
menjalaninya bagaimanapun kondisinya dan keaadaannya ketika kegiatan kuliah
berlangsung maka sebagai orang yang sedang menuntut ilmu maka supaya
mennghormati ilmu itu sendiri meskipun perkuliahan tidak dilakukan secara
tatapmuka melainkan secara daring maka tetap saja mahasiswa harus tetap hormat

12
dengan ilmu dalam perkuliahan tersebut, jangan hanya sekedar hadir, diam dan
meninggalkan.
b. Sebagai mahasiswa juga harus dituntut menjadi kreatuf dan aktif dalam
memecahkan masalah terlebih lagi berkuliah di sebuah universitas yang
mengutamakan teknologi maka harus lebih pintar lagi dalam memanfaatkan
segala teknologi yang ada.
c. Pada dasarnya segala sesuatu yang menggunakan jaringan atau “daring” pastinya
itu ada karena sebuah fenomena luring yang kemudian diaplikasikan menjadi
daring, maka sebagai mahasiswa yang intelek haruslah beranggapan bahwa segala
sesuatu yang ada di “daring” merupakan representasi sesuatu yang ada di “luring”
mulai dari etika-etika berkomunikasi hingga tindak tanduk prilaku yang harus
sesuai dengan norma-norma yang ada.
4.3 Kata Penutup
Syukur Alhamdulilah peneliti ucapkan kepda Allah SWT karena berkat pertolongan-Nya,
peneliti diberi kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Peneliti telah
berusaha keras dengan kemampuan yang dimiliki peneliti dalam menulis skripsi ini. Peneliti
mengharapakan kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini menjadi lebih baik, karena
peneliti sadar bahwa memiliki keterbatasan dalam menulis sehingga terdapat sangat banyak
kekurang dalam penyusunan skripsi ini. Semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat
serta mengispirasi peneliti maupun orang lain. Aamin Aminnn Ya Rabbal „Alamin.

13
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M. 1991. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar, Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Ward. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran, cet. VII. Jakarta: Bumi Aksara
Hanson, Ward. 2000. Pemasaran Internet. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Kadir, A. 2003. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi
Koentjaraningrat. 1993. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama

14

Anda mungkin juga menyukai