Anda di halaman 1dari 7

Satuan Pendidikan : SMK Negeri Jakarta

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Kenali Hobi, Bakat, Minat, Kemampuan, dan Karirmu
Kelas / Semester : X / Ganjil
Alokasi Waktu : 1 x 30 Menit
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik mampu menelaah hobi, bakat, minat, kemampuan, dan karir
2. Peserta didik mampu menentukan hobi, bakat, minat, kemampuan, dan karir pada dirinya
3. Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara hobi, bakat, minat, kemampuan, dan karir
2. Metode, Alat dan Media
Metode : Brainstorming, student facilitator and explaining, homework
Alat / Media : PPT, Google meet
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan Tahap
Awal/Pendahuluan
1. Guru BK membuka dengan salam, berdoa, membina hubungan baik dengan peserta didik & ice
breaking.
2. Guru BK menyampaikan tujuan dari layanan ini & menanyakan kesiapan peserta didik memasuki
tahap inti.
Tahap Inti
1. Guru BK melakukan brainstorming untuk mengawali pembahasan materi dengan mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik
2. Guru BK menyajikan materi
3. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi hobi, bakat, minat,
kemampuan, dan karir pada dirinya
4. Guru BK menyimpulkan ide/pendapat dari siswa dan kemudian melanjutkan menerangkan materi
Tahap Penutup
1. Guru BK meminta peserta didik membuat kesimpulan mengenai topik yang dibahas.
2. Guru BK memberikan penugasan di akhir kegiatan
3. Guru BK menyampaikan materi topik selanjutnya & mengakhirinya dengan berdoa dan salam.
4. Evaluasi Evaluasi Proses:
Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:
1. Guru BK membimbing peserta didik melakukan menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru BK membimbing peserta didik melakukan refleksi hasil.
3. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan.
4. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya.
Evaluasi Hasil:
Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan hasil layanan yang terjadi:
1. Mengamati perubahan perilaku peserta didik setelah bimbingan klasikal.
Jakarta, 20 Oktober 2021
Mengetahui,
Guru BK Praktikan

…………….. Meilinda Astari


NIP………… NIM. 1106618054
LAMPIRAN MATERI
Hobi
Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu senggang. Orang yang enjoy
dengan hobinya tidak mudah mengalami stres karena hobi biasanya membawa pengaruh
positif, bila kita sedang merasa sedih tidak ada teman yang membantu menghilangkan
kesedihan maka lampiaskan kesedihan dengan menjalankan hobi kita. Hobi yang positif juga
dapat menambah penghasilan/menghasilkan uang. Misalnya hobi masak, di waktu senggang
kita mencoba masak kue dan kue dicoba enak maka tidak ada salahnya kue tersebut dijual ke
warung-warung terdekat. Hobi hampir mirip dengan minat, sifatnya lebih dipengaruhi
lingkungan, sering berubah-ubah dan tidak ada unsur-unsur kemampuan dasar yang dimiliki.
Ada orang yang masa kecilnya punya hobi melukis misalnya, tetapi setelah besar hobinya
sepak bola. Kalau melukis hanya sekedar hobi, jika tidak dikursuskan dan tidak sering
dikerjakan maka akan hilang dengan sendirinya karena sudah merasa tidak tertarik lagi atau
mulai tertarik pada hal lain. Berbeda dengan orang yang berbakat melukis maka dia akan terus
menekuninya. 

Bakat
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus. Misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Sehubungan
dengan cara berfungsinya, ada dua jenis bakat, yaitu sebagai berikut: 1) Kemampuan pada
bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll. 2) Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai
perantara untuk merealisir kemampuan khusus, misalnya bakat melihat ruang (dimensi)
dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang arsitek. Bakat bukanlah merupakan sifat
tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat.
Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan.
1. Aktivitas berupa latihan rutin yang dilakukan sejak dini dengan diarahkan oleh pelatih
yang profesional di bidangnya. Misalnya, seorang anak yang berbakat musik dimasukkan
ke dalam sekolah musik dan anak yang berbakat sepak bola diikutkan dalam klub sepak
bola.
2. Aktivitas yang mengarah pada kompetensi. Misalnya anak yang berbakat musik
diikutsertakan dalam lomba bermain musik. Ajang kompetensi dapat dijadikan ajang
pemacu bagi anak untuk giat berlatih dan meningkatkan prestasi.
3. Menanamkan pemahaman terhadap makna bakat terhadap kehidupannya di masa
mendatang. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan kepada anak tentang tokoh-
tokoh yang sukses melalui bidang tertentu. Misalnya anak yang berbakat di bidang
sepakbola ditunjukkan tokoh sepakbola dunia yang hidupnya sukses berkat permainannya
yang gemilang di lapangan bola.
Menemukan bakat sendiri tidak mudah dilakukan, bahkan memerlukan bantuan seorang
ahli untuk menemukan bakat. Namun ada cara yang lebih sederhana yang bisa dilakukan untuk
mengetahui bakat sendiri. Salah satu caranya adalah dengan mencoba beberapa kegiatan,
kemudian menentukan kegiatan yang menimbulkan perasaan suka, nyaman, dan bahagia;
keinginan untuk melakukannya lagi; tidak menemukan kesukaran untuk melakukannya; dapat
dilakukan dengan cepat, tidak menimbulkan rasa bosan; membuahkan suatu hasil/prestasi.
Kegiatan yang biasa memenuhi hal di atas, biasanya memberi gambaran bakat yang dimiliki.
Kemungkinan bakat tidak berkembang bisa dikarenakan oleh beberapa hal, misalnya: 1) Tidak
menyadari bakat yang dimiliki; 2) Tidak ada sarana penunjang; 3) Tidak ada pembimbing; 4)
Tidak bersemangat; 5) Kurang ulet dalam berusaha, dan lain-lain.

Minat
Kecenderungan seseorang atau rasa suka seseorang terhadap sesuatu. Menurut John
Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu,
perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Slameto menjelaskan bahwa ciri-ciri
minat yang ada pada diri masing-masing individu adalah sebagai berikut :
1. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari kemudian
2. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukkan bahwa siswa lebih
menyukai suatu hal daripada hal lain.
3. Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas
4. Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan
5. Siswa yang memiliki minat terhadap suatu obyek akan cenderung memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap obyek tersebut.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat
pada bidang yang akan ditekuni. Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat
mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek,
cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada objek
tersebut. Minat terhadap suatu hal dapat muncul karena berbagai hal, antara lain:
1. Ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Misalnya seorang siswa yang tertarik pada
penampilan gurunya menjadi berminat mengikuti materi pelajaran yang diajarkan guru
tersebut.
2. Memahami manfaat yang ditimbulkan. Misalnya karena mengetahui bahwa senam itu baik
untuk kesehatan maka menaruh minat untuk mempelajari dan menguasai senam.
3. Motivasi yang kuat dari dalam individu berupa perasaan ingin tahu. Misalnya ingin tahu
yang begitu besar merupakan dorongan yang kuat untuk menaruh minat terhadap sesuatu.
4. Sesuatu yang baru. Pada umumnya orang tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai
hal-hal baru.
5. Adanya kemampuan dasar berupa bakat yang dimiliki. Misalnya seorang anak yang
berbakat dalam bidang musik akan menaruh minat yang kuat untuk mendalami lebih jauh
tentang musik dan berusaha mempelajari dengan sungguh-sungguh.
6. Adanya motivasi atau dorongan dari luar yang sangat kuat. Misalnya orang tua yang terus
menerus mendorong anaknya untuk mempelajari sesuatu dengan berbagai cara sehingga
anaknya mau mengikuti arahannya.
Agar pekerjaan dapat memberikan gambaran diri tentang minat terhadap bidang studi
dan jenis kegiatan yang benar, maka kerjakan setiap tugas dengan sebaik-baiknya. Munculnya
minat selain dikarenakan adanya motivasi bakat, juga kemungkinan adanya perasaan ingin tahu
yang besar. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya
minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Minat
sifatnya berubah-ubah kadang dapat dipengaruhi lingkungan, misal anak punya minat
membaca, karena lingkungannya mendukung di sekolah maupun di rumah banyak buku
bacaan.

Kemampuan
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan
sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Kemampuan
(ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri
sendiri yang diperoleh dari latihan-latihan. Kemampuan juga dikatakan sebagai “Karakteristik
yang menonjol dari seseorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan superior
dalam suatu pekerjaan atau situasi”.
Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge (2009), menyatakan bahwa kemampuan
keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor, yaitu:
1. Kemampuan Intelektual, adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
aktivitas mental berpikir, menalar dan memecahkan masalah.
2. Kemampuan Fisik, adalah kemampuan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan,
kekuatan, dan karakteristik serupa.
Karir/Pekerjaan
Karir adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan, dan
kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja (Sukardi, 1989). Karir adalah
semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang
(Hani Handoko,2000). Menurut Gibson dkk (1995), karir adalah rangkaian sikap dan perilaku
yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan
seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan.

Mengidentifikasi Bakat Dan Karir


1. Kenali Diri. Jujurlah pada apa yang kamu rasakan, karena terkadang apa yang terbaik
menurut orang tua dan orang lain tidak selalu sama dengan apa yang kamu inginkan atau
pikirkan. Bila sejak awal memang mencita-citakan profesi tertentu kembangkanlah
keahlian dan bakat yang kamu miliki.
2. Ketahui apa yang diinginkan. Hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk
mendapatkan karir secara tepat. Hobi menggambarkan bakat dan minat pada diri
seseorang. Tanyakan pada diri sendiri apa saja yang membuat bosan atau membangkitkan
semangat. Buatlah daftar apa saja yang sangat kamu ingin lakukan. Atau hal-hal apa saja
yang membuat kamu lupa mengetahui apa yang kamu inginkan merupakan pondasi
terpenting dalam meraih pekerjaan impian.
3. Hargai Nilai Diri. Jangan lupa untuk menghargai nilai-nilai diri. Tetapkan apakah nilai
pada dirimu terkait dengan keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja, kemampuan kerja
untuk kekayaan. Sedangkan yang tak termasuk nilai diri adalah mobil mewah, sekolah
beken, perdamaian dunia atau fitnes.
4. Temukan Bakat. Bakat juga merupakan elemen terpenting dalam menentukan karir.
Pekerjaan yang dijalani sesuai dengan bakat juga mampu membuat kita semangat. Hobi
dan bakat sangat terkait erat. Keduanya bisa memotivasi kita untuk bekerja secara lebih
baik. Bakat tak harus terlihat hal-hal konrit semata seperti bakat musik maupun olahraga,
tapi juga bisa dilihat dari kefasihan saat berkomunikasi, atau efektif bekerja sama dengan
orang lain. Banyak orang yang memang terlahir sebagai seseorang pemimpin, memiliki
kemampuan mengorganisir, setia ada juga yang mampu membangkitkan semangat orang
lain. Hal-hal seperti itupun juga dinamakan bakat.
5. Kombinasikan Minat dan Kegunaan. Menilai secara jujur kelemahan dan kelebihan diri.
Temukan bakat-bakat yang lain sehingga tidak hanya tau punya satu kelebihan semata.
Mulailah mencari cara untuk menyelaraskan minat dan bakat misalnya bila kamu suka
menonton acara olahraga dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mungkin karir
sebagai komentator olahraga atau penulis olahraga bisa dipertimbangkan.

Hubungan Hobi, Bakat, Minat, Kemampuan Dan Pekerjaan/Karir


Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat, yang membedakan ialah ada tidaknya minat
untuk mengembangkannya. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia,
sedangkan minat tercipta karena adanya ketertarikan kuat atas sesuatu. Kedua hal ini seringkali
dikaitkan dengan faktor kecerdasan dan kesuksesan seseorang. orang cerdas itu orang yang
mampu mengembangkan dan mendayagunakan bakatnya untuk kepentingan dan kebahagiaan
hidupnya, dan orang sukses ialah orang yang mampu hidupnya. Sukses bisa saja karena bakat,
tetapi sering juga karena minat. Jika demikian, bagaimana bakat itu muncul dan terbentuk
dalam diri kita
Antara bakat dan minat merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan. Seorang
anak yang berbakat dalam bidang musik akan menaruh minat yang besar terhadap musik
dibandingkan bidang lainnya. Meskipun demikian antara minat dan bakat memiliki perbedaan
yang mendasar. Minat lebih menunjukan kepada ketertarikan pada suatu hal, sedangkan bakat
menunjukan adanya bentuk kemampuan dasar yang dimiliki seseorang pada suatu bidang
tertentu. Mengembangkan bakat dan minat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian
hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta bakat dan
minat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta
bekerja secara optimal dengan penuh antusias. Hubungan bakat dan minat adalah bakat tidak
akan berkembang dengan baik apabila tidak didukung dengan minat yang tinggi. (Suyati, 2020)

Tugas
1) Tuliskan hobi, bakat, minat, kemampuan kamu, dan perkerjaan yang kamu inginkan.
Apakah pekerjaan yang kamu inginkan nantinya sesuai dengan hobi, bakat, minat, dan
kemampuan kamu?
2) Jelaskan kegiatan atau usaha apa saja yang sudah kamu lakukan untuk mendukung hobi,
bakat, minat, kemampuan, dan pekerjaan yang kamu inginkan nantinya.

Referensi
Hidayat, D. R., Cahyawulan, W., & Alfan, R. (2019). Karir: Teori dan Aplikasi dalam
Bimbingan dan Konseling. Sukabumi: CV Jejak, anggota IKAPI.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2009). Organizational Behavior (13 ed.). USA: Pearson
International Edition.
Slamet, d. (2016). Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA Kelas
10. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Sukardi, D. K. (1989). Bimbingan Karier di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka.
Suyati. (2020). Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) Pelaksanaan Jarak Jauh (Daring)
Bimbingan Klasikal SMK Koperasi Yogyakarta Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2020/2021. Retrieved from https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/154841-
1600557683.pdf

Anda mungkin juga menyukai