Anda di halaman 1dari 7

INSFEKSI SANITASI

PONDOK PESANTREN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit : 03 April 2023

SOP Halaman :

UPT PUSKESMAS drg. Yatni Suprapti N.


BOJONEGARA NIP.197409052007012003

1.Pengertian Insfeksi sanitasi pondok pesantren adalah pemeriksaan dengan metode


pengamatan atau observasi menggunakan pancaindra untuk
mendeteksi masalah kesehatan di pesantren.

2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan


insfeksi sanitasi pesantren.
3.Kebijakan SK KEPALAUPTD PUSKESMAS DTP PONTANG
NO. 800/54e.a1 / SK / PKM / VII / 2016 Tentang jenis pelayanan
yang ada di puskesmas DTP Pontang
4.Referensi Persyaratan kesehatan lingkungan tempat-tempat umum, Dirjen PPM
dan PLP Depkes RI ,1993
5.Prosedur/Langkah- 1. Petugas kesling melakukan persiapan pendataan pesantren yang
langkah akan di insfeksi
2. Petugas kesling melakukan pemberitahuan kepada kepala desa dan
pengasuh pondok pesantren 3 hari sebelum pelaksanakan kegiatan.
3. Pengasuh pondok pesantren memberitahukan kepada santri, bahwa
pondok pesantren akan dilakukan pemeriksaan 2 hari sebelum
pelaksanaan.
4. Petugas Kesling Melakukan persiapan alat dan bahan yang akan di
bawa.
 Formulir pengisian Insfeksi sanitasi Rumah.
 Kamera untuk mendokumentasikan.
 Pulpen dan buku Visum.
5. Petugas kesling melakukan pemeriksana insfeksi dengan
mendatangi pesantren yang telah ditentukan, dengan melakukan
pemantauan, pemeriksaan. pesantren yang dijadikan penilaian
pesantren menggunakan indikator komponen sebagai berikut :
UMUM
 Lingkungan dan bangunan pondok pesantren selalu dalam
keadaan bersih dan tersedia sarana sanitasi yang memadai
 Lingkungan dan bangunan ponpes tidak memungkinkan
sebagai tempat bersarang dan berkembang biaknya serangga,
binatang mengerat, dan binatang mengganggu lainnya.
 Bangunan Ponpes harus kuat, utuh, terpelihara, mudah
dibersihkan dan dapat mencegah penularan penyakit dan
kecelakaan.
KONSTRUKSI
1. Lantai
 Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak
licin dan mudah dibersihkan
 Lantai yang selalu kontak dengan air mempunyai kemiringan
yang cukup (2%-3%) kearah saluran pembuangan air limbah
2. Dinding
 Permukaan harus rata, berwarna terang, dan mudah
dibersihkan
 Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air terbuat
dari bahan yang kuat dan kedap air.
3. Lubang Penghawaan
 Dapat menjamin pergantian udara didalam kamar/ruang
dengan baik. Luas lubang penghawaan antara 5% - 15% dari
luas lantai dan berada pada ketringgian minimal 2.10 meter
ddari lantai
 Bila lubang penghawaan tidak menjamin adanya pergantian
udara dengan baik harus dilengkapi dengan penghawaan
mekanis
4. A t a p
 Kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat perindukan
serangga dan tikus
5. Langit-langit
 Kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan
 Tinggi minimal 2.50 meter dari lantai
6. Pintu
 Kuat, dapat mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang
pengganggu lainnya.
 Ruang dapur harus Selalu dalam keadaan bersih dan
menggunakan pintu yang dapat membuka dan menutup sendiri
atau harus dilengkapi dengan pegangan yang mudah
dibersihkan
7. Jaringan instalasi
 Pemasangan jaringan instalasi air minum, air limbah, gas,
listrik, sistem sarana komunikasi dan lain-lain harus rapi,
aman, dan terlindung
RUANG TIDUR
 mudah dibersihkan, tersedia tempat sampah sesuai dengan
jenis sampahnya serta tersedia fasilitas sanitasi sesuai
kebutuhan
1. Perbandingan jumlah tempat tidur dengan luas lantai minimal
3 m2/tempat tidur (1.5 m x 2 m)
2. Di dalam lingkungan Ponpes baik di dalam maupun diluar
ruangan harus mendapat pencahayaan yang memadai.
3. Mutu udara harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Tidak berbau (terutama H2S dan Amoniak)
 Kadar debu tidak melampaui konsentrasi maksimum
PERSYARATAN KESEHATAN FASILITAS SANITASI
 Penyediaan air minum
 Kualitas: Tersedia air bersih yang memenuhi syarat
kesehatan (fisik, kimia, dan bakteriologis)
 Kuantitas : Tersedia air bersih minimal 60 lt/tt/hr
 Kontinuitas: Air minum dan air bersih tersedia pada setiap
tempat kegiatan yang membutuhkan secara
berkesinambungan

Toilet dan kamar mandi


 Toilet selalu dalam keadaan bersih
 Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin,
berwarna terang, dan mudah dibersihkan
 Ada pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi
dilengkapi dengan penahan bau (water seal)
 Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung
dengan tempat pengelolaan makanan (dapur, ruang makan)
 Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan
udara luar. - Toilet dan kamar mandi karyawan harus terpisah
dengan toilet santri - Tidak terdapat tempat penampungan atau
genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan serangga
dan binatang pengerat
 Perbandingan anak balita dengan jumlah jamban dan jumlah
kamar mandi.
Pengelolaan sampah
 Tersedia tempat sampah yang dilengkapi dengan penutup
 Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, tahan karat,
permukaan bagian dalam rta/licin
 Tempat sampah dikosongkan setiap 1 x 24 jam atau apabila
2/3 bagian telah terisi penuh
 Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan
perkiraan volume sampah yang dihasilkan oleh setiap
kegiatan. Tempat sampah harus disediakan minimal 1 buah
untuk setiap radius 10 meter dan setiap jarak 20 meter pada
ruang tunggu dan ruang terbuka
 Tersedia tempat pembuangan sampah sementara yang mudah
dikosongkan, tidak terbuat dari beton permanen, terletak di
lokasi yang mudah dijangkau kendaraan pengangkut sampah
dan harus dikosongkan sekurang-kurangnya 3 x 24 jam.
 Air limbah yang dibuang ke lingkungan harus memenuhi baku
mutu air limbah sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Pengelolaan Air Limbah


 Ponpes harus memiliki sistem pengelolaan air limbah sendiri
yang memenuhi persyaratan teknis apabila belum ada atau
tidak terjangkau oleh sistem pengolahan air limbah perkotaan.
PERSYARATANPENGELOLAAN MAKANAN/MINUMAN
 Dapur, ruang makan dan gudang
o Luas dapur minimal 40% dari ruang makan
o Penghawaan dilengkapi dengan pengeluaran udara panas
maupun bau-bauan (exhauser) yang dipasang setinggi 2
meter dari lantai
o Tungku dapur dilengkapi dengan sungkup atap (hood)
o Pertukaran udara diusahakan dengan ventilasi yang dapat
menjamin kenyamanan, menghilangkan debu dan asap.

6. kesling mencatat hasil kegiatan yang telah dilakukan dan


Mendokumentasikan.
7. Petugas kesling mendokumentasikan dalam bentuk laporan danfoto
kegiatan.
8. Petugas Kesling melaporkan hasil kegiatan kepada tim Mutu,
kemudian dikukuhkan oleh kepala puskesmas dan ditandatangani
oleh kepala puskesmas.

-
7.Unit Terkait 1. Admen
2. UKM

8.RekamanHistorisPerubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlakukan


INSFEKSI SANITASI
PONDOK PESANTREN
No. Kode : 404 / / SOP/ UKM / kesling

No. Revisi: 00
DAFTAR
TILIK Tgl. : 5 Juli 2016
UPT PUSKESMAS MulaiBerlaku
BOJONEGARA Halaman :

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas kesling melakukan persiapan pendataan
pesantren yang akan di insfeksi

2 Apakah Petugas kesling melakukan pemberitahuan kepada


kepala desa dan pengasuh pondok pesantren 3 hari
sebelum pelaksanakan kegiatan

3 Apakah Pengasuh pondok pesantren memberitahukan


kepada santri, bahwa pondok pesantren akan
dilakukan pemeriksaan 2 hari sebelum
pelaksanaan
4 Apakah Petugas kesling melakukan persiapan alat dan
bahan yang akan di bawa
5 Apakah Petugas kesling melakukan pemeriksaan infeksi
dengan mendatangi pesantren yang telah
ditentukan, dengan melakukan pemantauan,
pemeriksaan. pesantren yang dijadikan
penilaianpesantrenmenggunakanindikatorkompon
en

6 Apakah keslingmencatathasilkegiatan yang


telahdilakukandanMendokumentasikan

7 Apakah Petugaskeslingmendokumentasikandalambentukla
porandanfotokegiatan
8 Apakah PetugasKeslingmelaporkanhasilkegiatankepadati
mMutu,
kemudiandikukuhkanolehkepalapuskesmasdandita
ndatanganiolehkepalaPuskesmas

Serang, ………………………

Pelaksana/Auditor
Auditee

…………………………… ………………..

Anda mungkin juga menyukai