Anda di halaman 1dari 3

SOP PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI

BAKTERIOLOGIS

No

SOP No.Revisi 0/0

Tanggal Terbit 23 Juli 2022

Halaman ½

YUDIANSYAH SUTAWIJAYA, SKM


PUSKESMAS CILAKU NIP.197102162000031004

1. Pengertian Pengambilan Sampel Air untuk uji bakteriologis adalah Serangkaian kegiatan untuk
mengambil air sebagai contoh yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, guna
mengetahui jumlah bakteri E.Coli/Fecal Coli per 100 ml sampel.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pengambilan sampel air di
sumber air masyarakat dan depot air minum oleh sanitarian.
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. CPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
lingkungan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492 Tahun 2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum
5. Prosedur 1. Sanitarian menentukan lokasi pengambilan sampel air
2. Sanitarian menentukan titik pengambilan sampel air
3. Sanitarian menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Sanitarian melaporkan nama petugas yang akan melaksanakan kegiatan kepada
Kasubag tata usaha untuk dibuatkan surat tugas
5. Kasubag tata usaha membuat surat tugas kegiatan pengambilan sampel air
6. Sanitarian membawa surat tugas kegiatan
7. Sanitarian mendatangi lokasi pengambilan sampel kemudian menunjukkan surat tugas
dan meminta izin kepada pemilik sarana untuk melakukan pengambilan sampel
8. Sanitarian melakukan pengambilan sampel sesuai dengan sarana air bersih (sumur
gali, perlindungan mata air, perpipaan)
9. Sanitarian sebelumnya mencuci tangan dengan sabun kemudian dibilas dengan air
mengalir, atau bisa dengan membilas tangan menggunakan alkohol 70%
10. Menyalakan lampu bunzen
11. Untuk sarana berupa perpipaan dengan kran outlet, maka kran dibuka dan dialirkan
selama 1 menit, kemudian mulut kran dibakar dengan lampu bunzen selama 1 menit
12. Dibuka tutup botol steril, kemudian mulut botol dibakar dengan lampu bunzen selama
1 menit
1 13. Masukkan air sampel kedalam botol sampel sampai volume ¾ bagian botol terisi.
14. Bakar kembali mulut botol dengan lampu bunzen selama 1 menit
15. Tutup kembali mulut botol dengan kapas steril
16. Mengisi label dengan keterangan (no sampel, nama pemilik sampel, alamat pemilik
sampel, jenis sarana, jenis pemeriksaan, lokasi/titik pengambilan, tanggal
pengambilan dan pengiriman, nama petugas pengambil sampel
17. Memasang label pada botol sampel
18. Sanitarian meletakkan sampel pada tempat pengumpulan sampel untuk segera dibawa
ke laboratorium
19. Permenkes Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor
66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1 1. Dalam pengiriman sampel harus dihindarkan dari semua bentuk kontaminan dengan
cara meletakkan sampel pada tempat khusus sampel
2. Semakin cepat sampel dibawa ke laboratorium lebih baik, sebaiknya dalam waktu
maksimal 1 kali 24 jam
6. Bagan Alir -

7. Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas,


2. Koordinator P2PL,
3 .Kasubag Tata Usaha,
4. Pembina Wilayah Setempat
5. Petugas Promosi Kesehatan

8. Dokumen Terkait

9. Rekaman Historis

10. Riwayat Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan


Dokumen

Anda mungkin juga menyukai