Anda di halaman 1dari 7

BAB I

DEFINISI

A. PENGERTIAN

Obat emergency adalah obat yang digunakan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan
mengatasi keadaan gawat darurat lainnya dengan menggunakan obat-obatan.

Troli emergency adalah troli yang berisi peralatan dan perlengkapan untuk melakukan
resusitasi kardiopulmoner dan untuk menangani kegawatdaruratan lainnya.

Kunci disposible adalah kunci yang didesign khusus untuk sekali pakai (single use), kunci
ini akan akan dibuang setelah digunakan lagi.

B. TUJUAN
1. Agar troli emergency disiapkan dan digunakan dengan tepat
2. Acuan penggunaan troli emergency di RSKB Halimun
3. Acuan peralatan dan perlengkapan yang harus ada dalam troli emergency
BAB II

RUANG LINGKUP

Panduan pengelolaan obat emergency digunakan sebagai acuan dalam pengaturan


obat emergency di seluruh ruangan pelayanan yang meliputi : Perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, distribusi, pencatatan dan penghapusan. Pengelolaan obat
emergency merupakan hasil koordinasi antara ruangan pengguna obat dengan Instalasi
Farmasi.

Troli emergency ini digunakan didalam area instalasi rawat inap dan rawat jalan dan
hanya digunakan bila code blue diaktivasi. Bila tidak ada aktivasi code blue isi troly
emergency tidak boleh digunakan.

Di Rumah Sakit Khusus Bedah Halimun terdapat 4 troli emergency terdapat di setiap
lantai.
BAB III

TATA LAKSANA

Prinsip pengelolaan Obat emergensi harus menjamin:


a. Jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar Obat emergensi yang telah ditetapkan.
b. Tidak boleh bercampur dengan persediaan Obat untuk kebutuhan lain.
c. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti
d. Dikontrol secara berkala apakah ada yang rusak atau kadaluwarsa
e. Dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.

1. Seleksi dan perecanaan


Perencanaan obat emergency di ruangan berdasarkan koordinasi dengan
ruangan terkait. Jumlah dan jenis obat emrgency ditetapkan sesuai dengan standar.
Daftar obat emergency terlampir.

2. Pengadaan
Pengadaan obat emergency di ruangan dengan cara penggantian segera obat
melalui peresepan emergency yang diberikan petugas ruangan kepada Instalasi
Farmasi. Setelah Instalasi Farmasi menerima resep obat emergency maka akan
dilakukan prioritas pelayanan. Petugas farmasi segera mengganti obat emergency dan
mengunci kembali troli emergency yang sudah terisi sesuai dengan daftar standar
yang terdapat di setiap troli.

3. Penyimpanan
a. Obat emergency ditempatkan pada troli emergency dengan menggunakan kunci

disposible, dilengkapi gunting dengan akses yang mudah dijangkau.


b. Setiap troli emergency dilengkapi dengan daftar obat emergency yang telah
ditetapkan.

4. Pendistribusian
a. Obat emergency disimpan pada troli emergency di IGD, Poli Umum, Poli One
Day Care dan di Ruang Rawat Inap.
5. Pencatatan dan pengendalian
a. Setiap pemakaian obat emergency dicatat pada form pemakaian obat yang
terdapat di dalam troli/kit emergency sesuai dengan prosedur.
b. Instalasi Farmasi mengontrol kesesuaian dengan daftar dan kedaluwarsa obat
emergency secara berkala serta memastikan bahwa Obat disimpan secara
benar.
c. Monitoring obat emergency dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian atas
supervisi Apoteker di ruangan.

6. Penghapusan
Obat emergency yang 3 bulan sebelum kedaluwarsa harus ditarik oleh
Instalasi Farmasi dan dimasukkan ke dalam wadah obat ED yang selanjutnya
dilakukan proses penghapusan bersama dengan obat golongan lainnya sesuai
dengan prosedur penghapusan perbekalan farmasi yang kedaluwarsa.

7. Tata Cara Penggunaan Dan Pemeliharaan Troli Emergency

Troly emergency hanya digunakan bila code-blue diaktifkan. Dengan alur sebagai
berikut :

Code-blue diaktifkan

Perawat dan troly menuju ke tempat code-blue

Peralatan ditroly emergency dipakai untuk resusitasi

Permohonan kepada Farmasi untuk mengisi barang


yang terpakai

Troly emergency sudah terisi lengkap


Penjelasan :
1. Code-blue diaktifkan di ruang tertentu sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam
Panduan Code-Blue.
2. Karena code-blue diaktifkan. Perawat di instalasi tersebut (sesuai area yang tertera
dalam Bab II) datang ketempat terjadi code-blue Bersama dengan troly emergency.
3. Selama proses resusitasi semua peralatan dan obat-obatan yang terpakai dicatat.
4. Setelah resusitasi selesai peralatan re-use dibersihkan. Selain itu perawat membuat
permintaan kepada farmasi untuk mengisi kembali barang habis pakai yang digunakan
saat resusitasi dengan cara mengisi formulir permintaan obat.
5. Bagian farmasi mengisi kembali barang yang diminta
6. Dilakukan ceklis ulang isi troly emergency oleh perawat.

H. Pemeliharaan troli emergensi


Troli emergensi di periksa fungsi dan kelengkapannya secara berkala. Yang
bertanggung jawab terhadap fungsi dan kelengkapan troli emergensi ini adalah
kepala perawat di ruangan masing-masing baik rawat inap maupun rawat jalan.

Peralatan dalam troli emergensi yang harus diperiksa fungsinya adalah sebagai
berikut:
1. Monitor EKG
2. Defibrator
3. Bag valve mask
4. Laringoskop
5. Stetoskop
6. Pen light
Alat-alat tersebut harus diperiksa fungsinya setiap minggu sekali.

Alata – alat lain dan obat-obatan yang ada didalam troli emergensi harus diperiksa
kelengkapan dan tanggal kadaluarsanya setiap sebulan sekali.
BAB IV

DOKUMENTASI

Semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obat emergency dicatat dan
didokumentasikan kemudian dievaluasi secara rutin yang selanjutnya digunakan
sebagai bahan laporan.
Dokumentasi meliputi :
1. Permintaan/Peresepan
2. Pemberian
Evaluasi dilakukan secara berkala terhadap :

1. Penyimpanan
2. ketersedian

Anda mungkin juga menyukai