STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
a. Papan resusitasi dan set air viva (ambu bag, face mask,
selang oksigen), dan perlengkapan emergensi berada pada
bagian atas troli emergensi.
b. Laci I: berisi obat-obatan emergensi (isi dan susunan obat
sesuai dengan daftar yang telah ditetapkan).
Laci II: berisi peralatan airway dan breathing (isi sesuai
dengan daftar
yang telah ditetapkan).
c. Laci III: berisi peralatan circulation dan Bahan Medis Habis
Pakai/BMHP (isi sesuai dengan daftar yang telah
ditetapkan).
1. Perawat ruangan bersama PJ shift farmasi/Apoteker farmasi
klinik memasang selotip merah disekeliling tempat penyimpanan
obat high alert.
2. Perawat ruangan bersama PJ shift farmasi/Apoteker farmasi
klinik menyusun obat-obat emergensi secara berurutan sesuai
urutan nama obat yang tercantum di Daftar Perbekalan Farmasi
TroliEmergensi dengan membedakannya antara obat high alert
dan obat non high alert, yaitu:
Obat high alert disusun mulai dari pojok kanan bawah laci I
dan kemudian diurutkan ke belakang
a. Obat non high alert disusun mulai dari pojok kiri bawah laci I
kemudian diurutkan ke belakang.
3. Perawat ruangan menempatkan masing-masing obat
emergensi di dalam wadah obat dan diberi label dengan
mencantumkan:
a. Nama obat
b. Bentuk dan kekuatan sediaan
c. Kandungan zat aktif
4. Perawat ruangan bersama PJ shift farmasi/Apoteker farmasi
klinik memastikan obat high alert (termasuk obat LASA) sudah
diberi stiker “high alert” dan atau stiker “LASA” pada wadah
penyimpanannya dan kemasan terkecil obat.
5. Perawat ruangan bersama PJ shift farmasi/Apoteker farmasi
klinik menyegel troli emergensi dengan kunci disposable, setelah
semua perbekalan trolly emergensi disusun lengkap.
6. Perawat ruangan bersama PJ shift farmasi/Apoteker farmasi
klinik mendokumentasikannya pada Ceklis Pemakaian
Perbekalan Farmasi Troli Emergensi yaitu pada kolom nama dan
paraf perawat, nama dan paraf petugas farmasi serta
mencantumkan nomor seri segel yang dipasang.
PENYUSUNAN TROLI EMERGENSI
2. Keperawatan