u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 94 K/Pid.Sus/2023
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara tindak pidana khusus pada tingkat kasasi yang
do
gu dimohonkan oleh Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tanjung Perak,
telah memutus perkara para Terdakwa:
I. Nama : MOH MASKUR bin RIDO’I;
In
A
Tempat Lahir : Sampang;
Umur/Tanggal Lahir : 44 tahun/1 Juli 1977;
ah
lik
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kewarganegaraan : Indonesia;
am
ub
Tempat Tinggal : Desa Umbul Harjo, RT 02, RW 12,
Kelurahan Gumulan, Kecamatan Klaten
Tengah, Kabupaten Klaten atau Jalan
ep
k
si
Surabaya;
Agama : Islam;
ne
ng
do
SUYATMO;
gu
lik
ub
Kota Surakarta;
Agama : Islam;
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Para Terdakwa tersebut berada dalam tahanan Rumah Tahanan
si
Negara sejak tanggal 21 Februari 2022 sampai dengan sekarang;
Para Terdakwa diajukan di depan persidangan Pengadilan Negeri
ne
ng
Surabaya karena didakwa dengan dakwaan sebagai berikut:
Kesatu : Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam
do
gu pidana dalam Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1
KUHP;
In
A
Atau
Kedua : Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam
ah
lik
pidana dalam Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1
am
ub
KUHP;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca Tuntutan Pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
ep
k
si
SURYO ANGGONO bin PARIMAN HADI SUYATMO telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana telah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tahanan dan denda sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta
si
rupiah) subsidair pidana penjara selama 6 (enam) bulan penjara;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
ne
ng
- 03902/2022/NNF: berupa 1 (satu) kantong plastik berisikan kristal
warna putih dengan berat netto kurang lebih 0,005 (nol koma nol nol
do
gu lima) gram;
- 03903/2022/NNF: berupa 1 (satu) buah pipet kaca masih terdapat
kristal warna putih dengan berat netto kurang lebih 0,001 (nol koma
In
A
nol nol satu) gram;
- 1 (satu) buah korek api gas warna ungu;
ah
lik
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-
am
ub
masing sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);
Membaca Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 849/Pid.Sus/
2022/PN Sby tanggal 5 Juli 2022 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
ep
k
si
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, ”Tanpa hak atau
melawan hukum melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut
ne
ng
do
gu
lik
juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak bisa dibayar maka
diganti dengan hukuman masing-masing selama 1 (satu) bulan penjara;
m
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 03902/2022/NNF: berupa 1 (satu) kantong plastik berisikan kristal
si
warna putih dengan berat netto kurang lebih 0,005 (nol koma nol nol
lima) gram;
ne
ng
- 03903/2022/NNF: berupa 1 (satu) buah pipet kaca masih terdapat
kristal warna putih dengan berat netto kurang lebih 0,001 (nol koma
do
gu nol nol satu) gram;
- 1 (satu) buah korek api gas warna ungu;
Dirampas untuk dimusnahkan;
In
A
6. Membebankan kepada para Terdakwa untuk membayar biaya perkara
masing-masing sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah)
ah
lik
Membaca Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 752/PID.SUS/
2022/PT SBY tanggal 29 Agustus 2022 yang amar lengkapnya sebagai
am
ub
berikut:
- Menerima permintaaan banding dari Penuntut Umum tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 849/Pid.Sus/
ep
k
si
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani para
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
ne
ng
do
gu
2022/PN Sby yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Surabaya,
yang menerangkan bahwa pada tanggal 18 Oktober 2022, Penuntut Umum
ah
lik
ub
November 2022;
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Membaca pula surat-surat lain yang bersangkutan;
si
Menimbang bahwa Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya tersebut
telah diberitahukan kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tanjung
ne
ng
Perak pada tanggal 4 Oktober 2022 dan Penuntut Umum tersebut
mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 18 Oktober 2022 serta
do
gu memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Surabaya pada tanggal 1 November 2022. Dengan demikian, permohonan
kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang
In
A
waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu
permohonan kasasi Penuntut Umum tersebut secara formal dapat diterima;
ah
lik
Menimbang bahwa alasan kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi/
Penuntut Umum dalam memori kasasi selengkapnya termuat dalam berkas
am
ub
perkara;
Menimbang bahwa terhadap alasan kasasi yang diajukan Pemohon
Kasasi/Penuntut Umum tersebut, Mahkamah Agung berpendapat sebagai
ep
k
berikut:
ah
si
pokoknya menyatakan tidak sependapat dengan putusan judex facti dan
putusan tersebut harus dibatalkan karena telah salah menerapkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
a. Bahwa pada hari Kamis tanggal 17 Februari 2022 sekira pukul 13.00
WIB Terdakwa I dan Terdakwa II bersepakat untuk membeli
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Narkotika jenis sabu dengan cara berpatungan yang mana Terdakwa
si
I memberikan uang sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah)
sedangkan Terdakwa II memberikan uang sebesar Rp250.000,00
ne
ng
(dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terkumpul uang sebesar
Rp350.000,00 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah);
do
gu b. Bahwa selanjutnya sekira pukul 13.30 WIB Terdakwa I pergi ke
daerah Jalan Kunti, Surabaya dan membeli Narkotika jenis sabu
kepada Sdr. Cak Mus (DPO) dengan menyerahkan uang sebesar
In
A
Rp350.000,00 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dan mendapatkan 1
(satu) poket Narkotika jenis sabu yang selanjutnya dibawa ke kos
ah
lik
Terdakwa I di Jalan Klampis Ngasem, Gang 3 Nomor 65, Kelurahan
Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya;
am
ub
c. Bahwa sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa I bersama-sama dengan
Terdakwa II menggunakan Narkotika jenis sabu tersebut dan setelah
selesai sisa Narkotika jenis sabu tersebut disimpan di dalam lemari
ep
k
si
ditangkap oleh Saksi Taufan Syahril dan Saksi Dimas Rizki Putra,
yang merupakan anggota Polri dan pada saat dilakukan
ne
ng
do
gu
kotor 0,32 (nol koma tiga dua) gram atau berat bersih 0,0005 (nol
koma nol nol nol lima) gram yang positif mengandung
metamfetamina, 1 (satu) buah pipet kaca yang di dalamnya masih
In
A
terdapat Narkotika jenis sabu dengan berat kotor 1,94 (satu koma
sembilan empat) gram atau berat bersih 0,0001 (nol koma nol nol nol
ah
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35
si
Tahun 2009 tentang Narkotika, serta unsur menanam, memelihara,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
ne
ng
Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal
111 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, harus
do
gu memperhatikan hal-hal antara lain sebagai berikut:
a. Bahwa pemaknaannya harus dilihat maksud dan tujuan tindakan
pelaku atau secara kontekstualnya dalam hal ini apakah tindakan
In
A
pelaku tersebut ditujukan untuk digunakan sendiri, atau digunakan
untuk tujuan lain, bukan hanya memaknai secara tekstualnya dengan
ah
lik
membaca kalimat dalam pasal tersebut;
b. Bahwa pemaknaannya harus memperhatikan apakah pelaku terlibat
am
ub
di dalam peredaran gelap Narkotika;
c. Bahwa pemaknaannya harus memperhatikan berat dari barang bukti,
apakah memenuhi kriteria sebagai batas penggunaan Narkotika
ep
k
si
- Bahwa seseorang yang menggunakan Narkotika tentunya akan
menguasai atau memiliki Narkotika tersebut yang dapat saja Narkotika
ne
ng
tersebut diperoleh dengan cara membeli atau pemberian orang lain. Oleh
karena itu harus digali motif pembelian dan penguasaan Narkotika oleh
do
gu
lik
berat kotor 0,32 (nol koma tiga dua) gram atau berat bersih 0,0005
(nol koma nol nol nol lima) gram yang positif mengandung
m
ub
sembilan empat) gram atau berat bersih 0,0001 (nol koma nol nol nol
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bawah batas maksimal penggunaan Narkotika jenis sabu
si
sebagaimana diatur di dalam SEMA Nomor 4 Tahun 2010 juncto
SEMA Nomor 3 Tahun 2011 yaitu 1 (satu) gram;
ne
ng
b. Bahwa Narkotika tersebut merupakan sisa hasil pemakaian dari para
Terdakwa yang sebelumnya telah membeli Narkotika jenis sabu
do
gu dengan cara berpatungan Terdakwa I memberikan uang sebesar
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) sedangkan Terdakwa II
memberikan uang sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu
In
A
rupiah) sehingga terkumpul uang sebesar Rp350.000,00 (tiga ratus
lima puluh ribu rupiah);
ah
lik
c. Bahwa tujuan pembelian dan penguasaan Narkotika oleh para
Terdakwa untuk digunakan bersama;
am
ub
d. Tidak terdapat fakta, yang menunjukkan bahwa para Terdakwa
terlibat di dalam peredaran gelap Narkotika;
Maka seharusnya terhadap para Terdakwa diterapkan ketentuan Pasal
ep
k
si
- Bahwa karena Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35
tahun 2009 tentang Narkotika tidak didakwakan oleh Penuntut Umum,
ne
ng
do
gu
yang diterapkan judex facti terhadap para Terdakwa yaitu Pasal 112 Ayat
(1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto
ah
lik
ub
ep
merupakan kewenangan judex facti dan tidak tunduk dan tidak dapat
dipertimbangkan dalam pemeriksaan kasasi;
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa mengenai berat ringannya pidana adalah wewenang judex facti
si
yang tidak tunduk pada kasasi, kecuali apabila pidana yang dijatuhkan
judex facti tersebut kurang pertimbangan hukum (onvoldoende
ne
ng
gemotiveerd), maka berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung
Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno
do
gu Kamar Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi
Pengadilan, 12 September 2012, judex juris dapat meringankan/
memberatkan pidana yang dijatuhkan judex facti tersebut, dengan amar
In
A
Tolak Perbaikan;
- Bahwa judex facti sudah memberikan pertimbangan terkait penjatuhan
ah
lik
pidana, namun putusan judex facti tersebut kurang pertimbangan hukum
(onvoldoende gemotiveerd) terkait dengan keadaan yang memberatkan
am
ub
dan meringankan, sebagaimana Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP,
maupun sifat yang baik dan jahat dari Terdakwa, sebagaimana Pasal 8
ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
ep
k
Kehakiman;
ah
si
a. Derajat kesalahan para Terdakwa didasarkan pada perbuatan para
Terdakwa sebatas sebagai orang yang membeli Narkotika yang
ne
ng
do
gu
lik
pula putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut dinyatakan
m
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PN Sby tanggal 5 Juli 2022 harus diperbaiki mengenai redaksional kualifikasi
si
tindak pidana dan lamanya pidana yang dijatuhkan kepada para Terdakwa
menjadi;
ne
ng
Menimbang bahwa telah terjadi perbedaan pendapat dissenting
opinion dalam musyawarah Majelis Hakim dan telah diusahakan dengan
do
gu sungguh-sungguh tetapi tidak tercapai mufakat, maka sesuai dengan
ketentuan Pasal 30 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Mahkamah Agung, perbedaan pendapat dissenting opinion dari Hakim
In
A
Agung Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum dimuat sebagai berikut:
- Bahwa alasan kasasi Pemohon Kasasi/Penuntut Umum pada pokoknya
ah
lik
sependapat dengan putusan judex facti dalam hal menyatakan Terdakwa
terbukti bersalah melanggar Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
am
ub
35 Tahun 2009 tentang Narkotika, namun tidak sependapat pidana yang
dijatuhkan karena terlalu ringan;
- Bahwa alasan kasasi Pemohon Kasasi/Penuntut Umum dapat
ep
k
si
fakta hukum yang menunjukkan bahwa Terdakwa sebagai Penyalah
Guna namun judex facti tidak mempertimbangkan fakta hukum tersebut;
ne
ng
do
gu
lik
jenis sabu berat 0,001 (nol koma nol nol satu) gram neto;
- Bahwa sebelumnya Terdakwa I dan Terdakwa II membeli Narkotika jenis
m
ub
ep
Terdakwa I;
- Bahwa malam harinya datang Polisi menangkap para Terdakwa;
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa berdasarkan Hasil Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
si
Kriminlaistik Nomor Lab. 01537/NNF/2022 tanggal 2 Maret 2022
diperoleh kesimpulan barang bukti berupa kristal bening positif
ne
ng
metamfetamina;
- Bahwa tujuan para Terdakwa membeli, menyimpan atau menguasai
do
gu -
sabu untuk maksud menggunakan sabu secara melawan hukum;
Bahwa tidak terungkap fakta sidang bahwa para Terdakwa bermaksud
In
untuk mengedarkan, menjual, memperdagangkan atau menjadi
A
perantara jual beli dengan mendapatkan keuntungan finansial sejumlah
uang;
ah
lik
- Bahwa Terdakwa bukan pertama kali menyalahgunakan Narkotika
melainkan sudah berulang kali, meskipun Terdakwa belum berada pada
am
ub
fase ketergantungan atau kecanduan Narkotika;
- Bahwa sesuai tugas, kewenangan dan fungsi Penuntut Umum
ep
sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
k
si
Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
melakukan penuntutan perkara a quo yaitu membuat surat dakwaan
ne
ng
do
gu
ub
melanggar Pasal 114 Ayat (1) atau Pasal 112 Ayat (1) ataukah Pasal
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
darah, rambut, DNA (sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 huruf l
si
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika);
- Bahwa mengenai permasalahan hukum tersebut apabila dalam
ne
ng
persidangan terungkap fakta hukum para Terdakwa Penyalah Guna
Narkotika, sedangkan ketentuan tentang penyalahgunaan Narkotika
do
gu Pasal 127 Ayat (1) huruf a tidak didakwakan maka sesuai prinsip hukum
acara pidana wajib hukumnya para Terdakwa dibebaskan dari dakwaan;
- Bahwa prinsip/asas hukum acara pidana menentukan apabila
In
A
berdasarkan hasil pemeriksaan sidang unsur pasal yang didakwakan
tidak terbukti sedangkan berdasarkan fakta sidang terbukti tindak pidana
ah
lik
lain yang tidak didakwakan maka wajib hukumnya bagi Hakim
membebaskan para Terdakwa dari seluruh dakwaan;
am
ub
- Bahwa pada prinsip/asas hukum tersebut menjadi pedoman bagi Hakim
dalam memeriksa, mengadili perkara yang mendasarkan putusannya
ep
pada fakta hukum persidangan, dan tidak lagi semata mendasarkan
k
Pasal 182 Ayat (4) KUHAP serta yurisprudensi tetap Mahkamah Agung;
R
si
- Bahwa berdasarkan teori hukum/prinsip hukum yang paling tepat, benar
dan adil diterapkan adalah membebaskan para Terdakwa dari dakwaan,
ne
ng
do
gu
KUHAP, dan prinsip/asas hukum in dubio pro reo yang artinya apabila
lik
ub
- Bahwa ketentuan Pasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) Nomor 35
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melindungi kepentingan hukum para Terdakwa bahkan dapat dikatakan
si
bertentangan dengan asas perlindungan dan kepentingan, keadilan,
asas kebenaran serta asas in dubio pro reo maupun Pasal 182 Ayat (6)
ne
ng
KUHAP;
- Bahwa adapun sifat kerugian atau memberatkan yang dialami para
do
gu Terdakwa sebagai Penyalah Guna ketika diterapkan Pasal 112 Ayat (1),
Pasal 114 Ayat (1) Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu
adanya stikmatisasi atau labeling kepada para Terdakwa sebagai
In
A
predikat bandar, pengedar, penjual, pengecer sebab ketentuan Pasal
114 Ayat (1), Pasal 112 Ayat (1) adalah merupakan pasal-pasal yang
ah
lik
diterapkan kepada bandar, pengedar/pengecer, pedagang dan
sebagainya;
am
ub
- Bahwa Pasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika hanya diterapkan terhadap pelaku yang mens
rea/niatnya membeli, memiliki, menguasai, menyimpan, menyediakan
ep
k
si
menyimpan, memiliki Narkotika untuk digunakan secara melawan
hukum, melawan hak. Artinya menghukum Terdakwa Penyalah Guna
ne
ng
Narkotika dengan Pasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika tidak sesuai mens rea/niat para Terdakwa
do
gu
lik
ub
ep
- Bahwa penerapan ketentuan Pasal 11,2 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1)
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terhadap para Terdakwa tidak
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mendapatkan pelayanan kesehatan atau pengobatan dalam bentuk
si
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial sekalipun para Terdakwa dalam
kedudukan selaku Penyalah Guna Narkotika;
ne
ng
- Bahwa keadaan semacam ini tentu saja sangat merugikan kepentingan
hukum dan HAM serta hak hidup para Terdakwa untuk mendapatkan
do
gu -
pelayan kesehatan dalam bentuk rehabilitasi medis dan sosial;
Bahwa secara hukum tidaklah tepat dan benar apabila fakta hukumnya
para Terdakwa Penyalah Guna diterapkan ketentuan Pasal 112 Ayat (1)
In
A
atau Pasal 114 Ayat (1), seharusnya diterapkan ketentuan Pasal 127
Ayat (1) huruf a, meskipun tidak didakwakan. Sebab akan terjadi
ah
lik
pertentangan antara fakta hukum yang dipertimbangkan Pasal 127 Ayat
(1) huruf a yang membuktikan para Terdakwa sebagai Penyalah Guna
am
ub
sedangkan amar putusan yang menyatakan Terdakwa terbukti
melanggar Pasal 112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sehingga ada pertentangan
ep
k
- Bahwa menerapkan ketentuan Pasal 112 Ayat (1) atau Pasal 114 Ayat
R
si
(1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan
menjatuhkan pidana penjara di bawah 4 (empat) tahun atau di bawah 5
ne
ng
do
gu
ub
asas hukum in dubio pro reo dan ketentuan Pasal 182 Ayat (4) dan Ayat
(6) KUHAP;
ka
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adalah sejalan atau sesuai dengan yurisprudensi tetap Mahkamah
si
Agung yang hingga hari ini masih tetap berlaku;
- Bahwa menerapkan Pasal 127 Ayat (1) huruf a yang tidak didakwakan
ne
ng
ancaman pidananya lebih ringan dibandingkan dengan pasal yang
didakwakan Pasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang
do
gu Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ancaman pidananya lebih
berat;
- Bahwa pada prinsipnya larangan menjatuhkan putusan di luar dakwaan
In
A
yaitu mencegah jangan sampai terjadi diterapkan dan dijatuhi hukuman
lebih berat dari yang didakwakan sehingga bertentangan dengan
ah
lik
prinsip/asas, ketentuan hukum acara pidana sebagaimana
dipertimbangkan sebelumnya;
am
ub
- Bahwa para Terdakwa dari sejak pemeriksaan telah menyatakan diri dan
memohon agar diriya dipersalahkan atas perbuatannya menyalahguna-
ep
kan Narkotika meskipun Pasa1127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang
k
si
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang tidak
didakwakan semata-mata untuk menegakkan kebenaran materiil,
ne
ng
do
gu
melanggar prinsip HAM dan fair trial, selain itu tujuannya menyelamatkan
para Terdakwa dari penerapan hukum dan penjatuhan pidana yang tidak
ah
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa berdasarkan alasan pertimbangan tersebut di atas, dengan
si
mengacu pada asas/prinsip hukum in dubio pro reo, disimpulkan apabila
fakta hukum yang terungkap di persidangan tidak sesuai/berbeda
ne
ng
dengan unsur tidak pidana dalam surat dakwan, tidak terbukti atau
terbukti tindak pidana lainnya yang tidak didakwakan, maka Hakim dalam
do
gu putusan berkewajiban membebaskan para Terdakwa dari seluruh
dakwaan. Namun demikian berhubung karena fakta hukum persidangan
menunjukkan, keterangan para Terdakwa menyatakan diri Penyalah
In
A
Guna Narkotika dan memohon dirinya dihukum sebagai Penyalah Guna
Narkotika;
ah
lik
- Bahwa sehubungan dengan pertimbangan tersebut, para Terdakwa tidak
dapat dibebaskan terlebih lagi tidak dapat diterapkan ketentuan Pasal
am
ub
112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika para Terdakwa seharusnya diterapkan ketentuan yang
lebih ringan dan menguntungkan para Terdakwa yaitu Pasal 127 Ayat (1)
ep
k
si
- Bahwa sebagai pedoman untuk mengadili dan memutuskan menghukum
para Terdakwa atas kesalahan melakukan perbuatan a quo
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
putusannya pada fakta hukum persidangan. Misalnya dalam surat
si
dakwaan dirumuskan ketentuan Pasal 112, Pasal 114, namun
berdasarkan fakta hukum persidangan unsur pasal-pasal tersebut tidak
ne
ng
terbukti. Sedangkan berdasarkan fakta hukum persidangan para
Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana penyalahgunaan Narkotika
do
gu akan tetapi Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika, hanya saja Penuntut Umum tidak
mendakwakan;
In
A
- Bahwa dalam hal yang demikian ini seharusnya Hakim dalam mengadili
perkara a quo tidak lagi mendasarkan putusannya pada surat dakwaan
ah
lik
an sich, melainkan Hakim wajib mendasarkan putusan dan pertimbangan
berdasarkan alat bukti dan fakta hukum yang terungkap di persidangan;
am
ub
- Bahwa ketentuan Pasal 182 Ayat (4) KUHAP harus dimaknai bahwa
Hakim dapat melepaskan diri dari dakwaan apabila terjadi perbedaan
antara surat dakwaan dengan fakta hukum persidangan. Bahwa cara
ep
k
si
- Bahwa ketentuan yang dapat dipedomani dalam rangka menghadapi dan
mengatasi permasalahan hukum sebagaimana dimaksud di atas adalah
ne
ng
ketentuan Pasal 182 Ayat (6) huruf b, jika ketentuan huruf a tidak juga
dapat diperoleh, putusan yang dipilih adalah pendapat Hakim yang
do
gu
lik
ub
Pasal 112 Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika memberatkan dan membawa mudarat pada para
ka
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa jangan sampai terjadi kesalahan, ketidak hati-hatian atau sikap
si
aparat penegak hukum tidak profesional dalam menjalankan tugas,
kewenangan dan fungsi justru merugikan kepentingan korban maupun
ne
ng
para Terdakwa sebagaimana dalam perkara a quo;
- Bahwa walaupun demikian guna mewujudkan tujuan hukum yaitu
do
gu mewujudkan kebenaran materiil, kemanfaatan dan keadilan maupun misi
penegakan hukum pemberantasan Narkotika sebagaimana dalam Pasal
54, Pasal 103 dan Pasal 127 Ayat (2), Ayat (3) Undang-Undang Nomor
In
A
35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan dalam rangka menyelamatkan
para penyalahgunan Narkotika sehingga dapat terhindar kecanduan dan
ah
lik
ketergantungan zat Narkotika, dan dalam rangka upaya penyembuhan
dari penyakit kecanduan, ketergantungan, maka dilakukan penyelesaian
am
ub
melalui pendekatan secara komprehensif, objektif, holistik guna
mewujudkan kepentingan nasional berdasarkan program pemerintah
dalam memberantas tindak pidana penyalahgunaan Narkotika dan
ep
k
si
- Bahwa pada prinsipnya Hakim dalam mengadili, memutus perkara yang
terpenting dan wajib diperhatikan adalah fakta hukum yang terungkap di
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
maupun Penyalah Guna yang sudah berulang kali memakai namun
si
belum berada pada kondisi ketergantungan atau kecanduan harus
direhabilitasi. Namun berakibat dan membawa implikasi hukum tidak
ne
ng
direhabilitasi karena pasal yang diterapkan adalah Pasal 112 Ayat (1),
Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
do
gu Narkotika;
- Bahwa penerapan ketentuan Pasal 112, Pasal 114 Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terhadap para Penyalah Guna
In
A
adalah bertentangan dengan jiwa, maksud, misi serta tujuan pembuat
undang-undang untuk memberikan pelayanan medis, pengobatan, terapi
ah
lik
dalam bentuk rehabilitasi kepada para Penyalah Guna Narkotika yang
kecanduan dan ketergantungan;
am
ub
- Bahwa pembuat undang-undang mewajibkan kepada para Hakim untuk
memperhatikan ketentuan Pasal 103 Ayat (1) dan Ayat (2) juncto Pasal
127 Ayat (2) juncto Ayat (3) juncto Pasal 54 maupun Pasal 1 angka 13,
ep
k
Sehingga bagi Hakim yang menerapkan ketentuan Pasal 112 Ayat (1),
R
si
Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika adalah melanggar atau tidak mengindahkan kewajibannya
ne
ng
berdasarkan undang-undang;
- Bahwa penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat penegak hukum
do
gu
yang demikian sangat tidak adil dan merugikan kepentingan bangsa dan
Negara serta masyarakat luas, karena pemberantasan tindak pidana
In
penyalahgunaan Narkotika tidak berorientasi pada penyembuhan atau
A
lik
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2009 tentang Narkotika, semakin bertambah banyak dengan pidana
si
penjara lebih berat antara kisaran 5 (lima) tahun sampai 7 (tujuh) tahun,
sehingga waktu pemidanaan di Lembaga Pemasyarakatan yang dijalani
ne
ng
para Penyalah guna Narkotika semakin lama pula. Sehingga berakibat
anggaran belanja narapidana Penyalah Guna di lembaga
do
gu pemasyarakatan (Lapas) bertambah besar dari nilai anggaran rata-rata 1
(satu) tahun 6 (enam) bulan bertambah menjadi rata-rata antara kisaran
5 (lima) tahun sampai dengan 7 (tujuh) tahun;
In
A
- Bahwa terdapat alasan lain untuk tidak menerapkan ketentuan Pasal 112
Ayat (1), Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
ah
lik
tentang Narkotika terhadap para Penyalah Guna Narkotika karena daya
tampung Lembaga Pemasyarakatan sudah melebihi kapasitas, misalnya
am
ub
kamar sel seharusnya dihuni 10 (sepuluh) orang dalam kenyataannya
dihuni oleh narapidana hingga 50 (lima puluh) orang. Hal ini tentu
membawa dampak buruk bagi pembinaan, kondisi dan keadaan
ep
k
si
Pemasyarakatan dan menimbulkan korban;
- Bahwa dalam berbagai kesempatan Menteri Hukum dan HAM maupun
ne
ng
do
gu
112 Ayat (1) maupun Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika karena berdampak buruk bagi Lembaga
Pemasyarakatan dengan berbagai alasan dan pertimbangan diantaranya
In
A
lik
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diatur dalam ketentuan Pasal 75 huruf I Undang-Undang Nomor 35
si
Tahun 2009 tentang Narkotika;
- Bahwa sikap aparat kepolisian tersebut menyimpangi prinsip HAM untuk
ne
ng
mendapatkan proses hukum yang adil dan benar serta bertentangan
dengan maksud ketentuan hukum acara pidana yang bertujuan untuk
do
gu mencari kebenaran materiil terhadap suatu perkara yang sedang
diproses. Di samping itu mengingkari hak mendasar dari para Terdakwa
yang dijamin dalam konstitusi dan ketentuan undang-undang;
In
A
- Bahwa sikap aparat kepolisian tersebut adalah tidak profesional dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, tentu merugikan kepentingan para
ah
lik
Terdakwa maupun masyarakat pencari keadilan untuk mendapatkan
kebenaran materiil dari perkara yang didakwakan kepadanya;
am
ub
- Bahwa para Terdakwa tidak dapat dirugikan atas tindakan aparat
penegak hukum yang tidak adil, objektif dan profesional menjalankan
tugas dan kewajibannya;
ep
k
si
pemeriksaan urine, darah, DNA para Terdakwa maka dapat diyakini hasil
pemeriksaan urine apabila dilakukan tentu positif mengandung zat
ne
ng
metamfetamina;
- Bahwa Mahkamah Agung merupakan lembaga peradilan tertinggi
do
gu
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa mengadili dan memutus perkara di luar dakwaan bukan barang
si
haram dan terlarang namun dibolehkan dalam keadaan khusus seperti
dalam perkara a quo;
ne
ng
- Bahwa kekhawatiran terhadap Hakim akan bertindak sewenang-wenang
atau melampaui batas kewenangannya dalam hal menghukum Terdakwa
do
gu terbukti bersalah melakukan tindak pidana melanggar Pasal 127 Ayat (1)
huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
terhadap pasal yang tidak didakwakan dapat dibenarkan, karena hal ini
In
A
akan berpotensi merugikan kepentingan hukum dan HAM serta hak-hak
maupun dalam membuat pembelaan/pledoi para Terdakwa, namun
ah
lik
dalam perkara a quo hal ini tidak akan terjadi;
- Bahwa dalam perkara a quo justru dibutuhkan agar para Terdakwa
am
ub
dihukum dan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana melanggar
Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
ep
tentang Narkotika yang tidak didakwakan Penuntut Umum dalam surat
k
dakwaan. Hal ini tidaklah merugikan kepentingan hukum, HAM dan hak-
ah
si
menguntungkan Terdakwa, masyarakat, bangsa dan Negara, apabila
diterapkan ketentuan Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersendiri dan berbagai kemudahan serta fasilitas lainnya. Dibandingkan
si
dengan Penyalah guna yang diterapkan ketentuan Pasal 112, Pasal 114
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
ne
ng
- Bahwa dalam praktik peradilan Mahkamah Agung telah melahirkan
berbagai yurisprudensi tetap dalam memeriksa, mengadili dan memutus
do
gu suatu perkara dengan menghukum dan menyatakan para Terdakwa
bersalah melakukan tindak pidana terhadap Pasal 338 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) yang tidak didakwakan. Misalnya dalam
In
A
perkara pembunuhan, Terdakwa dihukum oleh pengadilan berdasarkan
Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang tidak
ah
lik
didakwakan sedangkan pasal yang didakwakan hanya Pasal 340 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP);
am
ub
- Bahwa sikap dan tindakan Hakim yang memutus di luar dakwaan, tidak
dapat dikatakan melanggar ketentuan hukum acara pidana. Bahwa
hakim yang demikian inilah adalah Hakim sebagai pengadil dalam
ep
k
si
guna, mewujudkan keadilan dengan menemukan, menciptakan,
membuat hukum atau memperbaharui hukum;
ne
ng
do
gu
lik
ub
yaitu dalam waktu 7 (tujuh) hari sebelum sidang dimulai dan sebelum
menetapkan hari sidang, Hakim dapat memberikan petunjuk kepada
ka
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa dalam waktu 7 (tujuh) hari tersebut, sarana/wadah atau instrumen
si
hukum bagi Hakim Pengadilan Negeri untuk mengingatkan Penuntut
Umum dengan memberikan arahan/petunjuk untuk memperbaiki dan
ne
ng
menyempurnakan surat dakwaannya karena ada pasal yang tidak
didakwakan yakni Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35
do
gu Tahun 2009 tentang Narkotika sehingga berpotensi perkara yang
bersangkutan menjadi dibebaskan dari dakwaan;
- Bahwa berdasarkan alasan pertimbangan tersebut aspek filosofis dan
In
A
normatif, yuridis, sosiologis, maupun medis menerapkan ketentuan Pasal
127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
ah
lik
Narkotika yang tidak didakwakan merupakan pilihan hukum yang tepat
dan benar dibandingkan menerapkan ketentuan Pasal 112 Pasal 114
am
ub
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang tidak
sesua dengan rohniwa, maupun misi, tujuan dan maksud pembuat
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
ep
k
si
Pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Namun terdapat alasan sebagaimana dimaksudkan di atas maka
ne
ng
Terdakwa tidak dapat dibebaskan dari dakwaan Pasal 127 Ayat (1) huruf
a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebab
do
gu
lik
hukum ketentuan Pasal 112 Ayat (1) seharusnya judex facti menerapkan
ketentuan Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun
m
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Mengingat Pasal 112 Ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009
si
tentang Narkotika juncto Pasal 55 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
ne
ng
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, dan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
do
gu sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
In
A
M E N G A D I L I:
- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/PENUNTUT UMUM
ah
lik
PADA KEJAKSAAN NEGERI TANJUNG PERAK tersebut;
- Memperbaiki Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 752/PID.SUS/
am
ub
2022/PT SBY tanggal 29 Agustus 2022 yang menguatkan Putusan
Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 849/Pid.Sus/2022/PN Sby tanggal 5
Juli 2022 tersebut mengenai redaksional kualifikasi tindak pidana dan
ep
k
si
SURYO ANGGONO bin PARIMAN HADI SUYATMO, tersebut di atas
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
ne
ng
do
gu
lik
ub
hari Selasa tanggal 31 Januari 2023 oleh Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum.,
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
si
Majelis, Dr. Prim Haryadi, S.H., M.H., dan Yohanes Priyana, S.H., M.H.,
Hakim-Hakim Agung sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan tersebut
ne
ng
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga,
oleh Ketua Majelis yang dihadiri Hakim-Hakim Anggota serta Dodik Setyo
do
gu Wijayanto, S.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Penuntut
Umum dan para Terdakwa.
In
A
t.t.d/ t.t.d/
Dr. Prim Haryadi, S.H., M.H. Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum.
ah
lik
t.t.d/
ub
Panitera Pengganti,
t.t.d/
Untuk Salinan,
ah
Mahkamah Agung RI
R
si
a.n. Panitera
Panitera Muda Pidana Khusus
ne
ng
do
NIP. 196110101986122001
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26