Anda di halaman 1dari 7

Pengertian ASEAN

ASEAN adalah

Singkatan dari Association of South East Asian Nations yaitu suatu perserikatan yang


semula beranggotakan lima negara di kawasan asia tenggara yaitu Indonesia,
Singapura, Filipina, Malaysia, dan Thailand; saat ini anggotanya bertambah dengan
Brunei Darussalam dan Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan Laos (ASEAN). (Otoritas
Jasa Keuangan/OJK)

Akronim dari organisasi negara-negara Asia Tenggara; dari Association of Southeast


Asian Nations. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Arti atau Makna Lambang ASEAN


Lambang ASEAN adalah seikat padi berwarna kuning dengan latar belakang warna merah dan
dikelilingi lingkaran putih dan biru. Di bawah logo padi terdapat tulisan ASEAN. Keseluruhan
lambang ASEAN ini memiliki makna stabil, damai, bersatu dan dinamis, sebagaimana dilansir laman
resmi ASEAN. Warna-warna yang ada pada lambang ASEAN juga mewakili warna utama lambang
negara semua negara anggota ASEAN. Dilansir laman resmi ASEAN, berikut makna atau arti
lambang ASEAN secara lengkap.

Seikat padi: seikat padi di tengah mewakili impian para pendiri ASEAN. Padi melambangkan
kesejahteraan, kemakmuran, kesuburan, dan kekayaan yang merupakan harapan tiap bangsa di
Asia Tenggara. Jumlah 10 batang padi yang terikat melambangkan jumlah anggota ASEAN yang
terikat persatuan dan solidaritas. Biru: warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Merah:
warna merah melambangkan keberanian dan dinamisme. Putih: warna putih melambangkan
kesucian. Kuning: warna kuning melambangkan kemakmuran. Lingkaran: lingkaran melambangkan
kesatuan ASEAN.

Lima Negara yang Memprakarsai


Berdirinya ASEAN
Latar belakang berdirinya organisasi ini yaitu adanya keinginan kuat dari pendirinya
untuk menciptakan kawasan aman, damai, sejahtera dan stabil di Asia Tenggara.
Apalagi pada tahun 1960-an situasinya sedang rawan politik dan bila dibiarkan bisa
mengganggu stabilitas wilayah.

Wilayah pemrakarsa berdirinya organisasi ini atau kepanjangannya Association of


Southeast Asian Nations berjumlah lima. Setiap wilayah menunjuk tokoh sebagai
perwakilan untuk membahas mengenai organisasi ini beserta tanda tangan hasil
perundingan.

Negara negara yang memprakarsai berdirinya ASEAN adalah yaitu Indonesia,


Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura. Setiap wilayah menunjuk menteri luar
negeri dan akhirnya dikenal sebagai tokoh pendiri organisasi ini.

5 Tokoh Pendiri ASEAN


Tokoh dari Indonesia bernama Adam Malik, Malaysia Tun Abdul Razak, Filipina
Narciso Ramos, Thailand Thanat Khoman dan Singapura S Rajaratnam. Awal
pembentukan, organisasi ini hanya memiliki lima anggota tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, anggota bertambah menjadi 10. Dari lima
tersebut ditambah Laos, Brunei Darussalam, Kamboja, Myanmar dan Vietnam.
Setiap pendirinya mempunyai karakteristik budaya dan alam berbeda.

5 Negara Tang Memprakarsai


Berdirinya ASEAN
Meskipun demikian, tidak membuat mereka patah semangat untuk membentuk
organisasi regional sebagai wadah yang mampu menaungi hubungan kerja sama di
kawasan Asia Tenggara. Inilah penjelasan mengenai setiap negara yang
memprakarsai berdirinya ASEAN.

1. Indonesia
Indonesia mempunyai peranan penting sejak menjadi negara negara yang
memprakarsai berdirinya ASEAN. Apalagi dalam peletakan dasar hubungan
harmonis yang terjalin antar wilayah Asia Tenggara.

Peranan penting Indonesia salah satunya yaitu memprakarsai Bali Concord II pada
akhir tahun 2003 di Bali. Isinya mengenai tiga pilar, yaitu ASC (ASEAN Security
Community), AEC (ASEAN Economic Community) dan ASCC (ASEAN Socio Cultural
Community).

2. Malaysia
Negara negara yang memprakarsai berdirinya ASEAN berikutnya adalah Malaysia.
Malaysia mengalami kemajuan pesat bidang ekonomi. Peranan yang sudah
diberikan Malaysia sebagai anggota organisasi ini cukup banyak.

Beberapa di antaranya yaitu menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur yang


dilaksanakan pada bulan November tahun 1971, ikut berpartisipasi dalam proses
pembentukan kerajaan demokratik kawasan Kamboja.

Melakukan kesepakatan dalam pembentukan wilayah organisasi ini bebas senjata


nuklir, mengikuti AFTA sebagai upaya menjalankan kerja sama bidang ekonomi dan
masih banyak peranan serta sumbangan lainnya.

3. Filipina
Negara negara yang memprakarsai berdirinya ASEAN selanjutnya adalah Filipina.
Filipina mulai tahun 1970-an menjadikan organisasi ini sebagai satu hal penting
dari politik luar negeri. Sebelumnya, Filipina menjadikan Manila Wangshington
sebagai porosnya.

Organisasi ini sudah memberikan bukti nyata bermanfaat bagi Filipina. Salah
satunya yaitu dalam upaya penyelesaian tegangnya hubungan terkait kasus Sabah
antara Filipina dengan Malaysia.

Sesudah organisasi ini terbentuk, hubungan antara keduanya kembali pulih.


Manfaat lainnya adalah dalam hal penyelesaian kasus Metro. Indonesia saat itu
memberikan bantuan diplomatik sebagai wilayah muslim paling besar.

4. Thailand
Negara negara yang memprakarsai berdirinya ASEAN ini tidak pernah mengalami
dijajah, yaitu Thailand. Thailand di wilayah Asia Tenggara terkenal memiliki beras
sebagai komoditas ekspor utamanya.

Dalam berbagai macam bidang, Thailand menjalin kerja sama dengan beberapa
wilayah di penjuru dunia. Inilah yang membuat kondisi ekonominya termasuk
dalam kategori maju.

5. Singapura
Singapura juga merupakan negara negara yang memprakarsai berdirinya ASEAN.
Singapura mempunyai ekonomi sangat maju, walaupun SDA termasuk sedikit.
Sebab, pengembangan bidang perdagangannya sangat pesat.

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-13 dilaksanakan di Singapura. Salah satu


hasilnya yaitu terbentuk Piagam ASEAN. Konferensi tersebut dilangsungkan pada
tanggal 18 hingga 22 November 2007.

Dengan dibentuknya organisasi ini, membuat kawasan Asia Tenggara menjadi lebih
terbantu ketika mengalami suatu permasalahan. Negara negara yang
memprakarsai berdirinya ASEAN beserta anggota tambahannya saling bekerja
sama dalam hal positif.

Profil 10 Negara Anggota ASEAN Pada masa awal pembentukannya ASEAN baru
beranggotakan 5 negara Asia Tenggara. Kelima negara yang juga menjadi pendiri ASEAN
tersebut ialah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Seiring berjalannya waktu,
anggota resmi ASEAN bertambah menjadi 10 dengan bergabungnya Kamboja, Laos, Brunei,
Myanmar, dan Vietnam. Berikut profil masing-masing negara ASEAN. 1. Indonesia Negara
kepulauan dengan total penduduk sekitar 272.229.372 jiwa (per Juni 2021) ini memiliki wilayah
yang ada di antara benua Asia dan Australia. Posisi geografis yang berada sebagai titik silang
perekonomian dunia ini pun sangat berpengaruh terhadap aktivitas perdagangan Indonesia.
Menelisik sejarahnya, Indonesia sempat mengalami pahitnya kolonialisme Belanda dan juga
Jepang selama lebih dari 300 tahun. Setelah Jepang kalah di Perang Dunia II, Republik
Indonesia akhirnya berdiri menjadi negara yang merdeka sejak 17 Agustus 1945. Setelah 76
tahun Indonesia merdeka, negara dengan ibu kota Jakarta ini dipimpin oleh Presiden Joko
Widodo. Ini bukanlah kali pertama Presiden Joko Widodo menjabat sebagai kepala negara.
Setelah masa jabatannya habis di tahun 2019, Joko widodo kembali memenangkan pemilihan
umum di tahun yang sama. Republik dengan bentuk negara kesatuan ini memiliki ideologi
Pancasila yang sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh warganya. Berasas demokrasi,
Indonesia memiliki sistem pemerintahan presidensial. Keterangan tentang Indonesia: Nama
Negara: Repulik Indonesia Kepala Negara: Presiden Kepala Pemerintahan: Presiden Ibu Kota:
Jakarta Hari Kemerdekaan: 17 Agustus Bahasa: Bahasa Indonesia Mata Uang: Rupiah (IDR)
Luas Wilayah: 1.904.569 km persegi 2. Thailand Negara yang dijuluki sebagai Negeri Gajah ini
adalah negara ASEAN yang tidak pernah merasakan kolonialisme bangsa Eropa. Berbatasan
dengan Laos dan Kamboja, Thailand memiliki sistem pemerintahan berbentuk monarki
konstitusional. Hal ini menjadikan kepala negara Thailand adalah seorang raja. Perihal urusan
kenegaraan dan pemerintahan, Thailand menyerahkan pekerjaan kepada seorang Perdana
Menteri. Saat ini (2021), Prayut Chan-o-cha menduduki posisi sebagai perdana menteri
Thailand sejak tahun 2014 silam. Sebelum tahun 1980, para elite militer mendominasi politik di
Thailand. Namun setelah dekade 1980-an, parlemen yang terpilih mulai memiliki pengaruh
dalam politik di sana. Majelis Nasional yang terpilih juga mulai mengambil alih kekuasaan
pemerintahan Thailand di tahun 1992. Meskipun kekuasaan militer sudah tidak lagi
berpengaruh di pemerintahan, Thailand sempat dilanda kisruh akibat dua kali kudeta pada
tahun 2006-2007 dan 2014. Keterangan tentang Thailand: Nama Negara: Thailand (Kingdom of
Thailand) Kepala Negara: Raja Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri Ibu Kota Thailand:
Bangkok Hari Kemerdekaan: 5 Desember Bahasa: Thai Mata Uang: Baht (THB) Populasi:
68.86 juta jiwa (2016) Luas Wilayah: 513.120 km persegi. 3. Brunei Negara mungil yang
memiliki luas wilayah sekitar 5,765 km persegi ini memiliki standar hidup yang cukup tinggi, dan
termasuk negara kaya di Asia. Sejak lama, Brunei mengandalkan minyak dan gas sebagai
tulang punggung ekonomi. Terletak di bagian barat laut pulau Borneo (Kalimantan), Brunei
adalah negara kesultanan Islam. Negara dengan ibu kota di Bandar Seri Begawan ini merdeka
tahun 1984 setelah lama menjadi protektorat Inggris sejak 1888. Sistem pemerintahan Brunei
berbentuk monarki absolut. Sultan sekaligus Perdana Menteri Brunei Darussalam saat ini
adalah Hassanal Bolkiah. Budaya negara Brunei berakar kuat pada asal-usul melayunya yang
juga tercermin dari gaya arsitektur, bahasa, dan adat. Maka itu, bahasa nasional Brunei adalah
bahasa melayu, diikuti dengan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua paling populer di negara
tersebut. Brunei mulai resmi menjadi anggota ASEAN pada tahun 1984. Brunei bergabung
menjadi anggota ASEAN setelah mendapatkan kemerdekaannya. Keterangan tentang Brunei:
Nama Negara: Brunei Darussalam Kepala Negara: Sultan Kepala Pemerintahan: Perdana
Menteri Ibu Kota Brunei: Bandar Seri Begawan Hari Kemerdekaan: 23 Februari Bahasa:
Melayu, Inggris, dan Mandarin Mata Uang: Dolar Brunei (BND) Populasi: 423.196 jiwa (2016)
Luas Wilayah: 5.765 km persegi. 4. Vietnam Negara Vietnam merupakan salah satu dari tiga
negara terakhir yang resmi menjadi bagian dari ASEAN. Vietnam sebenarnya sudah
menyatakan ketertarikannya untuk gabung dengan ASEAN sejak tahun 1992. Pada akhirnya, di
tahun 1995, negara dengan ibu kota Hanoi itu mengikuti jejak kawan-kawannya di Asia
Tenggara untuk bergabung dengan ASEAN. Bentuk negara Vietnam adalah sistem republik
komunis, dengan Partai Komunis Vietnam tetap menjadi institusi politik yang dominan. Kepala
negara Vietnam dijabat presiden, sementara urusan pemerintahan dipegang perdana menteri.
Pham Minh Chinh baru saja terpilih jadi perdana menteri Vietnam pada April 2021,
menggantikan Nguyễn Xuân Phúc. Perekonomian Vietnam yang berkembang pesat didukung
oleh industri yang bergerak di bidang ritel, manufaktur, makanan, pertanian dan infrastruktur.
Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi salah satu kontributor terbesar bagi perekonomian
Vietnam. Pada 2019, Vietnam dinobatkan sebagai Asia’s Leading Destination oleh WTA (World
Travel Awards). Keterangan tentang Vietnam: Nama Negara: Vietnam (Socialist Republic of
Vietnam) Kepala Negara: Presiden Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri Ibu Kota Vietnam:
Hanoi Hari Kemerdekaan: 2 September Bahasa: Vietnam Mata Uang Vietnam: Dong (VND)
Populasi: 92,7 juta jiwa (2016) Luas Wilayah: 331.230,8 km persegi. 5. Malaysia Sebagai salah
satu dari lima negara pelopor ASEAN, negara tetangga Indonesia ini memiliki 13 negara bagian
dan 3 wilayah federal. Setelah lepas dari jajahan Inggris, Malaysia sekarang menjadi bagian
dari Commonwealth. Negara dengan ibu kota di Kuala Lumpur ini memiliki bahasa nasional
yaitu Bahasa Malaysia, dengan mata uang Malaysian Ringgit. Saat ini, pemerintahan Malaysia
menganut demokrasi parlementer dengan sistem monarki konstitusional. Oleh karena itu, raja
berperan sebagai Kepala Negara sementara perdana menteri menduduki posisi sebagai kepala
pemerintahan. Di akhir tahun 2020, populasi negara Malaysia mencapai 32,6 juta penduduk.
Penduduk Malaysia datang dari berbagai kelompok etnis. Lebih dari 69% didominasi oleh
bumiputera meliputi Orang Asli, Sarawak, Sabah dan penduduk asli Melayu. Keterangan
tentang Malaysia: Nama Negara: Malaysia (Malaysia) Kepala Negara: Raja Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri Ibu Kota Malaysia: Kuala Lumpur Hari Kemerdekaan: 31
Agustus Bahasa: Melayu, Inggris, Cina, dan Tamil Mata Uang: Ringgit (MYR) Luas Wilayah:
329.847 km persegi. 6. Laos Pada ulang tahun ASEAN yang ke-30, Laos memutuskan untuk
bergabung dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya di tahun 1997. Memiliki wilayah di
jantung daratan Asia Tenggara, Laos adalah negara dengan populasi sekitar 7,169 juta
penduduk. Menggantikan kerajaan Laos, Republik Demokratik Rakyat Laos didirikan pada
Desember 1975. Dilansir dari laman UNDP, perkembangan Laos dalam pengentasan
kemiskinan dapat dilihat secara signifikan selama dua dekade. Hal ini dibuktikan dengan data
UNDP, bahwa tingkat kemiskinan turun 23% dari tahun 1992 hingga 2015. Laos memiliki
sumber daya alam yang cukup melimpah. Sejumlah peninggalan bersejarah dan keindahan
alam di Laos menjadikan negara ini populer bagi turis internasional. Keterangan tentang Laos:
Nama Negara: Laos (Lao People’s Democratic Republic) Kepala Negara: Presiden Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri Ibu Kota Laos: Vientiane Hari Kemerdekaan: 2 Desember
Bahasa: Lao, Prancis, dan Inggris Mata Uang Laos: Kip (LAK) Luas Wilayah: 237.955 km
persegi. 7. Singapura Selain Malaysia, Singapura juga menjadi salah satu negara ASEAN yang
bergabung pada Commonwealth selepas merdeka dari Inggris. Singapura juga menjadi salah
satu pelopor terbentuknya ASEAN. Negara pulau dengan populasi sekitar 5,7 juta penduduk ini
memiliki ibu kota yang juga bernama Singapura. Ada empat bahasa resmi di Singapura, yakni
Inggris, Mandarin, Melayu dan Tamil. Republik Parlementer merupakan bentuk pemerintahan
Singapura, yang mana kepala negara dijabat oleh seorang presiden. Sementara itu, perdana
menteri mempunyai peran sebagai kepala pemerintahan di Singapura. Lee Hsien Loong, anak
tertua dari PM pertama Singapura yaitu Lee Kuan Yew, saat ini sedang menjabat sebagai
perdana menteri. Loong sejak tahun 2014 hingga kini menyandang posisinya tersebut.
Keterangan tentang Singapura: Nama Negara: Singapura (Republic of Singapore) Kepala
Negara: Presiden Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri Ibu Kota: Singapura Hari
Kemerdekaan: 9 Agustus Bahasa: Inggris, Cina Mandarin, Melayu, dan Tamil Mata Uang: Dolar
Singapura (SGD) Populasi: 5,61 juta jiwa (2016) Luas Wilayah: 721,5 km persegi. 8. Myanmar
Myanmar adalah negara terbesar di daratan Asia Tenggara. Myanmar memutuskan bergabung
menjadi anggota resmi ASEAN pada Juli 1997. Sama dengan Laos, negara ini bergabung tepat
pada ulang-tahun ASEAN ke-30. Wilayah Myanmar terletak di bagian barat daratan Asia
Tenggara. Saat ini, populasi Myanmar mencapai 54,2 juta penduduk dengan ibu kota di
Naypyitaw. Sebenarnya, bentuk pemerintahan Myanmar menganut sistem republik, dengan
kepala negara seorang Presiden. Namun, Myanmar kini berada di bawah junta militer dan
sampai pertengahan 2021 masih dilanda kemelut politik. Keterangan tentang Myanmar: Nama
Negara: Myanmar (Republic of the Union of Myanmar) Kepala Negara: Presiden Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri Ibu Kota Myanmar: Nay Pyi Taw (Naypyidaw) Hari
Kemerdekaan: 4 Januari Bahasa: Burma Mata Uang Myanmar: Kyat (MMK) Populasi: 52,89
juta jiwa (2016) Luas Wilayah: 676.578 km persegi. 9. Filipina Negara kepulauan yang
terbentuk dari kurang lebih 7,000 pulau ini juga menjadi salah satu pelopor terbentuknya
ASEAN. Terletak di sebelah barat lautan Pasifik, Filipina merupakan negara yang memiliki
populasi mencapai lebih dari 109 juta penduduk pada tahun 2019. Selama kurang lebih 300
tahun, Filipina berada di bawah kolonialisme Spanyol. Pada tahun 1898, Filipina berhasil
merdeka dari penjajahan Spanyol. Namun, AS merebut kekuasaan Spanyol di Filipina di perang
Spanish-American War. Hal itu membuat Filipina dikuasai AS yang diikuti pecahnya perang
Philippine-American War pada tahun 1899 hingga 1902. Invasi Spanyol dan Amerika
memberikan banyak pengaruh terutama pada bahasa, agama dan gaya pemerintahan negara
Filipina. Saat ini, Filipina menganut sistem demokrasi dan memiliki bentuk pemerintahan
republik. Negara dengan ibu kota Manila itu menunjuk kepala negara yaitu Presiden melalui
pemilu langsung. Keterangan tentang Filipina: Nama Negara: Filipina (Republic of the
Philippines) Kepala Negara: Presiden Kepala Pemerintahan: Presiden Ibu Kota Filipina: Manila
Hari Kemerdekaan: 12 Juni Bahasa: Filipino/Tagalog dan Inggris Mata Uang: Peso (PHP) Luas
Wilayah: 343.448 km persegi. 10. Kamboja Kamboja merupakan salah satu negara terakhir
yang diterima menjadi bagian dari ASEAN di tahun 1999. Negara Kamboja terkenal sebagai
pengekspor garmen. Sektor pariwisata Kamboja pun cukup kuat. Hal ini menjadikan Kamboja
salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat di Asia Tenggara. Ibu kota Kamboja
yang terletak di Phnom Penh dulu dijuluki sebagai mutiara Asia. Julukan tersebut diberikan
karena kota Phnom Penh menjadi pusat ekonomi, komersial, budaya dan wisata negara
Kamboja. Kamboja menganut sistem monarki konstitusional dengan bentuk pemerintahan
kerajaan. Sistem ini menjadikan raja sebagai kepala negara, sementara pemerintahan dipimpin
oleh perdana menteri. Kini, Norodom Sihamoni adalah raja Kamboja sejak meneruskan tahta
sang ayah pada 2004. Keterangan tentang Kamboja: Nama Negara: Kamboja (Kingdom of
Cambodia) Kepala Negara: Raja Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri Ibu Kota Kamboja:
Phnom Penh Hari Kemerdekaan: 9 November Bahasa: Khmer, Perancis, dan Inggris Mata
Uang Kamboja: Riel (KHR) Populasi: 15,76 juta jiwa (2016) Luas Wilayah: 181.035 km persegi.

Anda mungkin juga menyukai