Anda di halaman 1dari 3

Nama: Ni Luh Eka Lestari

NIM: 2257023038

Kelas/Prodi: 4B/D4 Akuntansi Sektor Publik

Matkul: Akuntansi Manajemen

1. Menurut pendapat saya akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu system akuntansi


yang memuat tentang proses pencatatan dan pelaporan tentang pendapata atau biaya yang
timbul akibat dari proses aktivitas perusahaan kepada manajer yang betanggung jawab dan
proses pelaporan ini lebih mengacu pada bagaimana kinerja manajer pusat dalam mengatur
pekerjaan yang berada dalam kuasanya.
Adapun fungsi dari akuntansi pertanggungjawaban yaitu sebagai penyedia informasi yang
nantinya akan digunakan oleh manajer dalam melakukan evaluasi yang efisien tentang
penggunaan sumber daya organisasi.
2. Biaya terkendali merupakan biaya – biaya yang dikeluarkan pada saat proses aktivitas
perusahaan dimana biaya-biaya tersebut dapat dikendalikan pengeluarannya oleh manajer
perusahaan. Adapun hubungan antara konsep keterkendalian dengan akuntansi
pertanggungjawaban yaitu akuntansi pertanggung jawaban adalah salah satu alat yang
digunakan untuk mengendalikan penggunaan biaya perusahaan karena dalam akuntansi
pertanggungjawabanterdapat struktur organisasi perusahaan secara terperinci sehingga
memudahkan pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan wewenang kepada manajer
yang adadibawahnya, dan apabila terjadi penyimpangan dalam penggunaan biaya
tersebutmaka dapat dengan mudah pimpinan perusahaan untuk mencari siapa yang
bertanggungjawab atas penyimpangan yang terjadi dalam biaya tersebut.
3. Penyimpangan pengeluaran merupakan perbedaan yang terjadi ketika biaya aktual atau
biaya sesungguhnya yang dikeluarkan oleh individu atau kelompok melebihi anggaran
yang telah ditetapkan. Penyimpangan pengeluaran dalam akuntansi pertanggungjawaban
di gunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja dari individu atau kelompok, karena
penyimpangan pengeluaran menunjukkan kemampuan mereka dalam mengelola dan
mengendalikan biaya.
4. Menurut pendapat saya, saya setuju dengan pernyataan tersebut pernyataan tersebut,
karena pada laporan penyimpangan pengeluaran dapat membantu suatu manajer untuk
mengetahui kinerja individu atau kelompok dalam mengelola dan mengendalikan biaya,
dengan mengetahui penyimpangan pengeluaran, manajer dapat mengevaluasi kinerja
mereka dan mengambil tindakan yang tepat, seperti memberikan pelatihan atau
penghargaan, atau menetapkan tindakan korektif jika diperlukan.
5. Penyimpangan kapasitas menganggur (idle capacity variance) adalah perbedaanantara
biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya dengan biaya
yangdibebankan ke produk yang dihasilkan selama satu periode (atau ke
departemenpemakai atas jasa yang diberikan selama satu periode). Penyimpangan
kapasitasmenganggur merupakan anggaran overhead pabrik tetap yang kurang
atau lebih dibebankan. Penggunaan penyimpangan kapasitas menganggur dalam
akuntansipertanggungjawaban, yaitu jika tingkat aktivitas yang digunakan untuk
menghitung tarif merupakan taksiran yang akurat mengenai kapasitas yang seharusnya
digunakan,maka penyimpangan kapasitas menganggur merupakan efiensi pemanfaatan
fasilitas. Selain itu juga digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja individu atau
kelompok dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Dengan mengetahui
penyimpangan kapasitas menganggur, manajer dapat mengevaluasi kinerja mereka dan
mengambil tindakan yang tepat untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya.
6.
a. Perilaku disfungsional manajer merupakan perilaku yang tidak diinginkan atau
prilaku yang sifatnya negatif dari manajer yang muncul sebagai akibat dari
kebijakan atau sistem yang diterapkan dalam organisasi. Perilaku disfungsional
manajer dapat mencakup kecurangan, manipulasi, dan penipuan, serta tindakan
yang bertentangan dengan tujuan organisasi.
b. Sistem evaluasi kinerja yang digunakan dalam akuntansi pertanggungjawaban
tradisional berpotensi menimbulkan perilaku disfungsional manajer karena
penekanan pada target kinerja yang terukur secara kuantitatif, seperti peningkatan
penjualan atau pengurangan biaya. Penekanan pada target kuantitatif dapat
mendorong manajer untuk memanipulasi data atau melanggar prinsip-prinsip etika
untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, sistem evaluasi kinerja tradisional
cenderung mempertimbangkan hanya faktor-faktor yang dapat diukur secara
kuantitatif, dan oleh karena itu, dapat mengabaikan faktor-faktor penting lainnya
yang tidak terukur.
c. Meskipun sistem evaluasi kinerja tradisional dapat menimbulkan perilaku yang
disfungsional manajer, hal ini tidak berarti bahwa akuntansi pertanggungjawaban
tidak perlu diterapkan. Namun, penting untuk mengembangkan sistem evaluasi
kinerja yang lebih holistik dan berkelanjutan yang mencakup faktor-faktor
kuantitatif dan kualitatif, serta menghindari penekanan yang terlalu kuat pada
target kinerja kuantitatif tunggal. Pendekatan yang lebih berkelanjutan dapat
mencakup pengukuran kinerja berdasarkan keberlanjutan, tanggung jawab sosial
perusahaan, atau pencapaian tujuan jangka panjang yang melibatkan banyak
pemangku kepentingan. Selain itu, penting untuk membangun budaya organisasi
yang mempromosikan integritas dan etika yang kuat, serta memberikan insentif
dan penghargaan yang sesuai untuk perilaku positif dan konstruktif.

Anda mungkin juga menyukai