1. Menurut pendapat saya akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu system akuntansi
yang memuat tentang proses pencatatan dan pelaporan tentang pendapata atau biaya yang timbul akibat dari proses aktivitas perusahaan kepada manajer yang betanggung jawab dan proses pelaporan ini lebih mengacu pada bagaimana kinerja manajer pusat dalam mengatur pekerjaan yang berada dalam kuasanya. Adapun fungsi dari akuntansi pertanggungjawaban yaitu sebagai penyedia informasi yang nantinya akan digunakan oleh manajer dalam melakukan evaluasi yang efisien tentang penggunaan sumber daya organisasi. 2. Biaya terkendali merupakan biaya – biaya yang dikeluarkan pada saat proses aktivitas perusahaan dimana biaya-biaya tersebut dapat dikendalikan pengeluarannya oleh manajer perusahaan. Adapun hubungan antara konsep keterkendalian dengan akuntansi pertanggungjawaban yaitu akuntansi pertanggung jawaban adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengendalikan penggunaan biaya perusahaan karena dalam akuntansi pertanggungjawabanterdapat struktur organisasi perusahaan secara terperinci sehingga memudahkan pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan wewenang kepada manajer yang adadibawahnya, dan apabila terjadi penyimpangan dalam penggunaan biaya tersebutmaka dapat dengan mudah pimpinan perusahaan untuk mencari siapa yang bertanggungjawab atas penyimpangan yang terjadi dalam biaya tersebut. 3. Penyimpangan pengeluaran merupakan perbedaan yang terjadi ketika biaya aktual atau biaya sesungguhnya yang dikeluarkan oleh individu atau kelompok melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Penyimpangan pengeluaran dalam akuntansi pertanggungjawaban di gunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja dari individu atau kelompok, karena penyimpangan pengeluaran menunjukkan kemampuan mereka dalam mengelola dan mengendalikan biaya. 4. Menurut pendapat saya, saya setuju dengan pernyataan tersebut pernyataan tersebut, karena pada laporan penyimpangan pengeluaran dapat membantu suatu manajer untuk mengetahui kinerja individu atau kelompok dalam mengelola dan mengendalikan biaya, dengan mengetahui penyimpangan pengeluaran, manajer dapat mengevaluasi kinerja mereka dan mengambil tindakan yang tepat, seperti memberikan pelatihan atau penghargaan, atau menetapkan tindakan korektif jika diperlukan. 5. Penyimpangan kapasitas menganggur (idle capacity variance) adalah perbedaanantara biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya dengan biaya yangdibebankan ke produk yang dihasilkan selama satu periode (atau ke departemenpemakai atas jasa yang diberikan selama satu periode). Penyimpangan kapasitasmenganggur merupakan anggaran overhead pabrik tetap yang kurang atau lebih dibebankan. Penggunaan penyimpangan kapasitas menganggur dalam akuntansipertanggungjawaban, yaitu jika tingkat aktivitas yang digunakan untuk menghitung tarif merupakan taksiran yang akurat mengenai kapasitas yang seharusnya digunakan,maka penyimpangan kapasitas menganggur merupakan efiensi pemanfaatan fasilitas. Selain itu juga digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja individu atau kelompok dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Dengan mengetahui penyimpangan kapasitas menganggur, manajer dapat mengevaluasi kinerja mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya. 6. a. Perilaku disfungsional manajer merupakan perilaku yang tidak diinginkan atau prilaku yang sifatnya negatif dari manajer yang muncul sebagai akibat dari kebijakan atau sistem yang diterapkan dalam organisasi. Perilaku disfungsional manajer dapat mencakup kecurangan, manipulasi, dan penipuan, serta tindakan yang bertentangan dengan tujuan organisasi. b. Sistem evaluasi kinerja yang digunakan dalam akuntansi pertanggungjawaban tradisional berpotensi menimbulkan perilaku disfungsional manajer karena penekanan pada target kinerja yang terukur secara kuantitatif, seperti peningkatan penjualan atau pengurangan biaya. Penekanan pada target kuantitatif dapat mendorong manajer untuk memanipulasi data atau melanggar prinsip-prinsip etika untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, sistem evaluasi kinerja tradisional cenderung mempertimbangkan hanya faktor-faktor yang dapat diukur secara kuantitatif, dan oleh karena itu, dapat mengabaikan faktor-faktor penting lainnya yang tidak terukur. c. Meskipun sistem evaluasi kinerja tradisional dapat menimbulkan perilaku yang disfungsional manajer, hal ini tidak berarti bahwa akuntansi pertanggungjawaban tidak perlu diterapkan. Namun, penting untuk mengembangkan sistem evaluasi kinerja yang lebih holistik dan berkelanjutan yang mencakup faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif, serta menghindari penekanan yang terlalu kuat pada target kinerja kuantitatif tunggal. Pendekatan yang lebih berkelanjutan dapat mencakup pengukuran kinerja berdasarkan keberlanjutan, tanggung jawab sosial perusahaan, atau pencapaian tujuan jangka panjang yang melibatkan banyak pemangku kepentingan. Selain itu, penting untuk membangun budaya organisasi yang mempromosikan integritas dan etika yang kuat, serta memberikan insentif dan penghargaan yang sesuai untuk perilaku positif dan konstruktif.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional