Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Islam At-
Tin Husada, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Farmasi yang
bermutu tinggi.
b. Bahwa agar pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit
Islam At-Tin Husada sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM AT-TIN HUSADA
TENTANG LARANGAN PENYIMPANAN ELEKTROLIT KONSENTRAT
Ditetapkan di Ngawi
Pada Tanggal 04 Januari 2019
RSI AT-TIN HUSADA NGAWI
Direktur Utama,
Dr Herbi Purwadianto
LAMPIRAN 1
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSI AT-TIN HUSADA
NOMOR : 214/SK-DIRUT/AH/I/2019
TANGGAL : 04 JANUARI 2019
1. Elektrolit pekat adalah obat atau bahan obat yang mempunyai risiko tinggi dan berakibat
fatal pada pasien apabila terjadi kesalahan saat pemesanan, penyiapan, administrasi,
pemberian dan penyimpanan.
2. Elektrolit pekat di rumah sakit ditetapkan oleh Tim Farmasi dan Terapi Rumah Sakit.
3. Informasi tentang elektrolit pekat dicantumkan di formularium rumah sakit.
4. Instalasi Farmasi Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap semua sediaan
farmasi/perbekalan farmasi yang beredar di rumah sakit termasuk obat elektrolit pekat.
5. Penatalaksaan, pengawasan penyelenggaraan pelayanan elektrolit pekat dilaksanakan oleh
Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam At-Tin Husada
6. Pengadaan elektrolit pekat pada distributor yang ditunjuk resmi oleh industri farmasi.
7. Penyiapan elektrolit pekat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dilakukan oleh petugas yang
ditunjuk.
8. Pemberian label khusus pada elektrolit pekat.
9. Penyimpanan elektrolit pekat ditempatkan pada tempat yang khusus, dipisahkan dengan
obat yang lain.
10. Sebelum pemberian pada pasien harus dilakukan cek ulang atau double check dengan
petugas yang berbeda (meliputi: identitas pasien, identitas obat, konsentrasi obat yang akan
diberikan, aturan dan cara pakai obat).
11. Setiap perawat yang memberikan elektrolit pekat pada pasien harus tanda tangan dan
nama terang pada lembar pemberian obat.
12. Pada elektrolit pekat harus dilakukan pengenceran/pelarutan yang sempurna (dengan cara
dikocok) sebelum digunakan.
13. Permintaan elektrolit pekat dilakukan oleh DPJP.
14. Elektrolit pekat tidak boleh disimpan di unit perawatan pasien kecuali di unit IGD, ICU, dan
Kamar Operasi (OK).
15. Elektrolit pekat dapat disimpan di unit perawatan apabila ada pasien dengan penggunaan
obat tersebut, setelah pasien selesai rawat inap obat harus segera dikembalikan ke instalasi
farmasi.
16. Pengawasan lebih ketat oleh perawat kepada pasien yang diterapi dengan elektrolit pekat
untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Ditetapkan di Ngawi
Pada tanggal 04 Januari 2019
RSI AT-TIN HUSADA NGAWI
Direktur Utama,
Dr Herbi Purwadianto