Anda di halaman 1dari 6

SOAL :

1. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia


berdasarkan hasil kongres VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep
(mind mapping).

2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini?


Penjelasan Anda harus disertai dengan alasan yang logis dan disertai
contoh.

3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!

 Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja


yang menurut Anda penting?
 Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi
yang Anda perlukan pada bacaan tersebut.
 Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang
Andaperoleh dari bacaan tersebut.
 Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan
dengan bacaan/wacana tersebut.
 Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi
yang Anda perlukan sesuai daftar pertanyaan sudah cukup?

JAWABAN :

1. Isi perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil


kongres VII s.d. XI (26 Oktober 1998 s.d 31 Oktober 2018) dengan
menggunakan peta konsep (mind mapping).

a. Kongres Bahasa Indonesia VII di Jakarta (26-30 Oktober 1998). Hasil


kesimpulan dari Kongres ini, menghasilkan usulan dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa Indonesia.
b. Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta (14-17 Oktober 2003). Pada
kongres ini, para pemerhati dan pakar bahasa Indonesia menyimpulkan
bahwa berdasarkan Kongres Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928 yang menyatakan bahwa para pemuda memiliki satu bahasa,
yakni bahasa Indonesia. Bulan Oktober ditetapkan sebagai Bulan
bahasa.

c. Kongres Bahasa Indonesia IX di Jakarta (28 Oktober - 1 November


2008). Kongres ini dilaksanakan dalam rangka memperingati 100 tahun
Kebangkitan Nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan memperingati 60
tahun berdirinya Pusat Bahasa.

d. Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta (28 Oktober - 31 Oktober


2013). Kongres ini dihadiri oleh sekitar 1.168 peserta dari seluruh
Indonesia dan luar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, Timor Leste, Jepang, Pakistan, China, Jerman, Belgia, Rusia
dan Italia.

e. Kongres Bahasa Indonesia XI di Jakarta (28 Oktober - 31 Oktober


2018). Kongres ini digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta dengan
mengusung tema "Menjayakan Bahsa dan Sastra Indonesia". Dalam
kongres ini, diluncurkannya beberapa produk kebahasaan dan
kesastraan seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia Braile, buku Bahasa
dan Peta Bahasa, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Daring,
dan lainnya.

2. Tentu saja Bahasa Indonesia masih diperlukan oleh Bangsa Indonesia


sampai saat ini, Karena sejatinya Bahasa Indonesia digunakan sebagai
Bahasa Nasional danjuga Bahasa Negara. Bahasa Indonesia mempunyai
kedudukan sebagai Bahasa Nasional saat diikrarkannya Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928 dan kedudukan sebagai Bahasa Negara
saat resmi tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal
36 yang berbunyi "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia". Jika Bahasa
Indonesia dianggap tidak diperlukan oleh Bangsa Indonesia maka ini
akan berlawan dengan ketentuan yang sudah ada. Walaupun banyak
Bahasa yang digunakan oleh Bangsa Indonesia, itu tak mungkin dapat
menggantikan Bahasa Indonesia. Sebab, Bahasa Indonesia merupakan
cerminan sikap kebangsaan guna memajukan Bhineka Tunggal Ika yang
memiliki beberapa karakter seperti: bersifat inklusif dan terbuka,
bersifat pluralis, bersifat demokratis dan egaliter, dan bersifat sebagai
pemersatu bangsa.

CONTOHNYA :

Seorang anak dari negara Indonesia menyukai Bahasa dari negara lain,
yaitu Bahasa Thailand. Anak itu terus mempelajari Bahasa tersebut
sampai akhirnya ia bisa menggunakan bahasa tersebut dengan lancar.
Namun, teman-temannya dalam berbicara sehari-hari menggunakan
Bahasa Indonesia dan tidak ada yang mempelajari Bahasa Thailand
seperti anak tersebut. Maka, anak tersebut tidak dapat menggunakan
Bahasa Thailand untuk berkomunikasi ataupun berbicara dengan
teman-temannya. Tetapi, ia bisa menggunakan Bahasa Thailand yang
sudah dipelajarinya dengan komunitas ataupun orang-orang yang
paham dan mengerti Bahasa Thailand. Dari sini dapat disimpulkan
bahwasannya, Bahasa Indonesia masih diperlukan oleh Bangsa
Indonesia. Walaupun kita memiliki kemampuan Bahasa lain, itu tidak
membuat Bahasa Indonesia tidak diperlukan. Hal ini sesuai dengan
karakter Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Bangsa.

3. 1). Gaya asuh permisif


 Orang tua memberikan kebebasan anaknya pada usia 0-5
tahunKebebasan membuat mereka lebih aktif dan kreatif 
 Hubungan antara anak dan orang tua yang dekat
 Menemani anaknya kapan saja
 Kita adalah cerminan dari didikan orang tua
 Kesetaraan anak dan orangtua di usia 15 tahun keatas
 Orangtua  dan anak seperti teman, sehingga tidak ragu
mengemukakan argumennya.

2). - kenapa orang jepang mendidik anaknya dengan gaya asuh


permisif?

- apa peran utama seorang ayah ketika anaknya berusia 0-5 tahun?

- siapa yang menjadi inspirasi dengan gaya asuh permisif itu?

- mengapa gaya asuh overprotektif tidak menjadi landasan orang


jepang dalam mendidik anaknya?

- kenapa di usia dewasa kebanyakan anak meninggalkan orang tuanya


bahkan membuangnya ketika sudah tua?

- kapan orangtua di Jepang membiarkan atau membebaskan anaknya


untuk tinggal sendiri?

- bagaimana orang tua jepang mendidik anaknya ketika lagi nakal-


nakalnya?

3). - orangtua di jepang kebanyakan mendidik anaknya dengan gaya


permisif dan berwibawa.

- kesadaran masyarakat tentang pendidikan anak itu meningkat dan


terus dipelajari.
- secara sederhana, ada 4 cara mendidik anak: gaya asuh otoriter,
permisif, berwibawa dan overprotektif.

- gaya asuh otoriter adalah cara mendidik anak dengan memaksakan


apa yang orang tua harapkan dan tidak peduli dengan perspektif dari
anaknya.

- gaya asuh berwibawa adalah cara mendidik dengan memberi batasan


yang jelas kepada anaknya tentang yang mana salah dan benar, jika
anaknya melakukan perbuatan baik, maka orang tuanya akan memberi
reward.

- Gaya asuh permisif adalah gaya asuh di mana orangtua tidak


memberikan batasan kepada anak-anaknya, semisal tidak memberikan
garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau tidak. Memercayakan
putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan, cenderung tidak
mengintervensi kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius. 

- gaya asuh permisif adalah cara mendidik dimana orang tua memberi
kepercayaan lebih kepada putra/putrinya tentang apa yang mau
mereka lakukan dan tidak memberi batasan jelas terhadap apa yang
boleh atau tidak boleh ia lakukan, kecuali untuk hal yang memang
serius. 

4). Tulisan Buyung Okita yang membuat perspektif dalam mendidik


anak yang bisa menjadi salah satu hal yang bisa kita terapkan. Diawal
tulisan, menggambarkan begitu banyak cara didikan orangtua yang bisa
mempengaruhi tumbuh kembangnya. 

Lalu, anak diajari kebebasan untuk menentukan sesuatu, membuatnya


lebih aktif ketimbang ada aturan khusus. Walau saya rasa tidak semua
hal yang bisa dibebaskan. Sopan santun dari didikan orang tua akan
terbawa terus, itulah ada yang bilang “buah tak jauh dari pohonnya”.
Apa yang kita tanamkan kepada anak kita akan memberi gambaran
tentang masa depannya. Jadi, pendidikan karakter terutama ilmu
agama sangat penting, karena agama tak hanya memberikan adab tapi
akhlak yang baik.

5). Ada beberapa informasi yang saya menurut saya belum ada dari
artikel tersebut, namun selebihnya sudah lengkap. Artikel itu,
mengajarkan betapa pentingnya pendidikan kepada anak dalam
membentuk jati dirinya.

Anda mungkin juga menyukai