Anda di halaman 1dari 3

IKTERUS NEONATORUM

: 440/135/SOP-
No.Dokumen UKP/PKM-BLJ/20
22
SOP No.Revisi : 00

Tanggal Terbit : Januari 2022

Halaman :1/3

PUSKESMAS dr. Hj. Ai Siti Zakiyah


NIP.19780524 200701 2 007
BALARAJA

1. Pengertian Pewarnaan kuning pada kulit dan konjungtiva bayi.

1. Melakukan stabilisasi sesuai dengan kompetensi


2. Merencanakan rujukan sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Tujuan 3. Melakukan komunikasi pra rujukan dengan menggunakan
SIJARIEMAS
4. Melakukan rujukan dengan segera
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Balaraja Nomor : 440 / 001 / SK-
3. Kebijakan
UKP / PKM-BLJ / 2018 tentang Pelayanan Klinis.
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang Standar
4. Referensi Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
5. Prosedur/ 1. Petugas mengenali tanda dan gejala :
langkah-langkah - Warna kuning pada kulit, konjungtiva dan mukosa
- Ikterus fisiologis:
 Pada bayi cukup bulan timbul pada hari ke-2 sampai hari
ke-3 dan biasanya hilang pada hari ke 6-14
 Pada bayi kurang bulan timbul pada hari ke-3 sampai hari
ke-4 dan hilang pada hari ke-10 sampai hari ke-20
- Ikterus non fisiologis:
 Ikterus mulai timbul sebelum usia 24 jam
 Ikterus bertahan hingga usia > 8 hari pada bayi cukup bulan
dan usia > 14 hari pada bayi kurang bulan

2. Bila ikterus fisiologis lakukan penanganan konservatif:

1/3
- Berikan ASI sesering mungkin
- Pastikan posisi menyusui benar dan kebutuhan asi mencukupi
bayi
 Tubuh bayi berhadapan dengan tubuh ibu
 Mulut bayi menutupi seluruh puting dan areola payudara ibu
 Tidak terdengar bunyi ”mencucu” sat bayi menghisap
payudara ibu
 Bayi tertidur pulas selama 2-3 jam setelah menyusu
 Buang air kecil lebih dari 6x dalam 24 jam
- Lakukan kontak kulit bayi dengan kulit ibu/keluarga
menggunakan metode kanguru
3. Bila Kadar bilirubin serum total > 15 mg/dl pada bayi cukup bulan,
Kadar bilirubin serum total >12 mg/dl pada bayi kurang bulan
Lakukan:
 Tatalaksana konservatif di sertai therapy sinar selama 1x 24
jam
 Pada bayi yang tidak dapat di berikan asupan oral, berikan
cairan infus dekstrose 10% sejumlah 100 cc/kgBB/hari
dengan menggunakan set infus mikrodrip dan abocath
ukuran 24 atau 26 sebanyak 10-15 tetes/menit/mikro
 Lakukan pemantauan kadar bilirubin serum total setiap 3
jam, bila terjadi peningkatan atau tidak ada perbaikan, rujuk
segera ke rumah sakit.

Batasan kadar bilirubin total untuk di lakukan therapy sinar


biru pada usia 3 hari :
 Bayi kurang bulan dengan faktor resiko ≥10,5 mg/dl
 Bayi kurang bulan tanpa faktor resiko atau bayi cukup bulan
dengan faktor resiko ≥12 mg/dl
 Bayi cukup bulan tanpa faktor resiko ≥14,5 mg/dl

Batasan kadar bilirubin total untuk di lakukan therapy sinar


biru pada usia ≥5 hari :
 Bayi kurang bulan dengan faktor resiko ≥12 mg/dl
 Bayi kurang bulan tanpa faktor resiko atau bayi cukup bulan
dengan faktor resiko ≥15 mg/dl
 Bayi cukup bulan tanpa faktor resiko ≥18 mg/dl

6. Bila menemukan ikterus non fisiologis atau bayi kuning lemah dan

2/3
malas menyusui, rujuk segera kerumah sakit di awali dengan
komunikasi menggunakan SIJARIEMAS sesuai BAKSOKUDO
7. Petugas menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan bayi
8. Petugas mencatat semua kegiatan dalam buku register, buku KIA
dan status bayi
9. Petugas perujuk mengikuti perkembangan bayi selama di rumah
sakit

6. Bagan Alir

7. Unit Terkait  Poned

Rekaman Historis Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

1
2
3
4

3/3

Anda mungkin juga menyukai