Anda di halaman 1dari 4

Nomor SOP 440/ /404.102.

07/2016

Tgl Pembuatan 2 Januari 2016


Tgl Revisi
Tgl Efektif 11 Januari 2016

DINAS KESEHATAN Disahkan oleh KEPALA UPTD PUSKESMAS


KAB. NGAWI JOGOROGO
UPTD PUSKESMAS
JOGOROGO
Jl. Raya Jogorogo Ngawi Km.1
Kecamatan Jogorogo 63262 dr RIRIN PANCAWINANTI,M.Mkes
NIP. 19740616 200212 2004
TATALAKSANA IKTERUS/
PUSKESMAS HIPERBILIRUBINEMIA
Nama SOP
JOGOROGO DAN NEONATUS DI
PUSKESMAS JOGOROGO
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Undang-undang NO 32 Tahun 1. Bidan mempunyai STR
2014 tentang Kesehatan 2. Bidan mempunyai SIPB
2. Undang-undang Kedokteran 3. Bidan mempunyai sertifikat APN
3. Undang-undang Keperawatan
tahun 2014
4. Permenkes No 75 tahun 2014
tentang kebijakan dasar
Puskesmas
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
1. SOP Loket 1. Alat pelindung diri ( handscoen,
2. SOP Kefarmasian masker, skort )
3. SOP Poned 2. Sinar Lampu
4. SOP ambulan 3. Box bayi
4. Penutup mata bayi
5. Stetoskop
6. Thermometer
7. Kain bersih, handuk
8. O2 dan canula
9. Stopwatch
10. Sampah medis dan non medis
PERINGATAN DOKUMENTASI KEBIDANAN
1. Apabila SOP tidak dilksanakan 1. Entry data pada simpus tronik dan
maka akan terjadi pelayanan p.care
Sub Optimal berdampak 2. Mengisi kohort bayi
ketidak puasan pasien. 3. Pemetaan bayi
4. Laporan kunjungan harian pasien
- Ikterus adalah perubahan warna kulit atau
sclera mata dari putih menjadi kuning karena
peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Ikterus pada bayi yang baru lahir dapat
merupakan suatu hal yang fisiologis, terdapat
pada 25%-50% pada bayi yang lahir cukup
bulan. Tapi juga merupakan hal yang patologis
(tidak normal) misalnya akibat berlawanannya
Rhesus darah bayi dan ibunya, sepsis (infeksi
berat), penyumbatan saluran empedu, dan lain

Pengertian lain.
- Ikterus fisiologis timbul pada hari ke-2 dan ke-3
dan tidak disebabkan oleh kelainan apapun,
kadar bilirubin darah tidak lebih dari kadar
yang membahayakan, dan tidak mempunyai
potensi menimbulkan kecacatan pada bayi.
Sampai hari ketujuh biasanya akan menghilang.
Sedangkan pada ikterus yang patologis, kadar
bilirubin darahnya melebihi batas, dan disebut
sebagai hiperbilirubinemia.

- Mempertimbangkan morbiditas dan mortalitas


immaturitas neonatal yang berhubungan
Tujuan
dengan persalinan dan resiko infeksi terhadap
ibu dan janin.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas no. 440/
Kebijakan
/404.102.07/2016 tentang pelayanan medis
Persiapan Alat - Alat pelindung diri ( masker, handscoen, scort)
- Penutup mata pada bayi
- Stetoskop
- Thermometer
- Box bayi
- Sinar lampu
- Sampah medis dan non medis
1. lampu yang dipakai sebaiknya tidak digunakan
lebih dari 500 jam, untuk menghindari turunnya
energy yang dihasilkan oleh lampu yang digunakan.
2. Pakaian bayi dibuka agar bagian tubuh dapat
seluas mungkin terkena sinar.
3. Kedua mata ditutup dengan penutup yang dapat
memantulkan cahaya untuk mencegah kerusakan
retina. Penutup mata dilepas saat pemberian
minum dan kunjungan orang tua untuk
memberikan rangsang visual pada neonates.
Pemantauan iritasi mata dilakukan tiap 6 jam
dengan membuka penutup mata.
4. Daerah kemaluan ditutup, dengan penutup yang
dapat memantulkan cahaya untuk melindungi
Prosedur dan
langkah-langkah daerah kemaluan dari cahaya fototeraphy.
5. Pada lampu diatur dengan jarak 20-30cm di atas
tubuh bayi, untuk mendapatkan energi yang
optimal.
6. Posisi bayi diubah tiap 8 jam , agar tubuh
mendapat penyinaran seluas mungkin.
7. Suhu tubuh diukur 4-6 jam sekali atau sewaktu-
waktu bila perlu.
8. Pemasukan cairan dan minuman dan pengeluaran
urine, feses, dan muntah diukur, dicatat dan
dilakukan pemantauan tanda dehidrasi
9. Hidrasi bayi diperhatikan, bila perlu konsumsi
cairan ditingkatkan.
10. Lamanya terapi sinar dicatat.

Unit Terkait KIA, PONED


Dokumen Laporan hasil kunjungan harian pasien dan buku
bantu pelayanan, elektronik.

Laporan Laporan hasil manual (kohort bayi), elektronik


Faktor resti dapat diidentifikasi sedini mungkin
Kaitan dengan sehingga dapat mengatasi akibat dari resti itu sendiri
prosedur lain
dan menurunkan angka kematian bayi.
- Kartu status bayi
- Buku register kohort bayi

Lampiran - Buku register ibu hamil


- Buku register bayi
- Buku KIA
 Referensi buku panduan praktis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal, Sarwono
Referensi
Prawiraharjo
 Ilmu kebidanan, Sarwono Prawiraharjo

Anda mungkin juga menyukai