Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK SEHAT By Ny “W”

USIA 3 JAM DENGAN IMUNISASI Hb 0


DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN
GADIZA

TAHUN 2020

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Praktek Profesi bidan

Di Susun Oleh :
NONI SOSILAWATI
NIM.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK SEHAT By Ny “W”
USIA 3 JAM DENGAN IMUNISASI Hb 0
DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN
GADIZA

Telah di teliti dan disetujui oleh Pembimbing pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik/CI

............................... ...............................

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada By Ny
“ W ” usia 3 jam dengan Imunisasi Hb 0 di Praktek Mandiri Bidan GADIZA
tahun 2020”.
Asuhan Kebidanan ini disusun sebagai tugas praktek profesi bidan di
Praktek Mandiri Bidana GADIZA dengan kasus pada By Ny “W” dengan
Imunisasi Hb 0. Terima kasih juga kami sampaikan kepada :

1. Dr. Resti Lestantini, M.Kes. selaku direktur RSUD Kota Madiun.


2. Ibu Siswantini, S.ST., selaku kepala ruangan dan pembimbing di Ruang
Perinatologi RSUD Kota Madiun.
3. Ibu Siswi Wulandari, S.ST.,S.Pd.,M.Keb., selaku Ketua program Studi Bidan
Pendidik (D.IV)
4. Ibu Etika Desi Yogi, S.ST.,M.Si selaku dosen pembimbing
5. dan semua pihak yang telah bersedia membantu tersusunnya laporan ini
Kami menyadari bahwa asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna oleh
karena itu saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak untuk kesempurnaan lebih lanjutnya dari penyusunan asuhan kebidanan ini.

Saya berharap semoga asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.

Ngawi, Oktober 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................5
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................6
1.3 Sistematika Penulisan..............................................................................8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dasar Imunisasi..........................................................................9
2.1.1 Pengertian Imunisasi...................................................................9
2.1.2 Reaksi antigen - antbodi..............................................................9
2.1.3 Jenis Vaksin.................................................................................10
2.1.4 Imunisasi Aktif dan Pasif............................................................10
2.2 Konsep dasar hepatitis
2.2.1 Pengertian Hepatitis.....................................................................12
2.2.2 Jadwal imunisasi Hepatitis..........................................................13
2.2.3 Efek samping Hepatiti.................................................................13
2.2.4 Cara penyuntikan hepatitis..........................................................13
BAB 3 TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian................................................................................................15
II. Interpretasi Data Dasar.............................................................................18
III. Diagnosa Masalah Potensial....................................................................18
IV. Kebutuhan Segera....................................................................................18
V. Intervensi..................................................................................................19
VI. Implementasi............................................................................................20
VII. Evaluasi....................................................................................................21
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan..............................................................................................23
4.2 Saran........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Imunisasi / pengebalan adalah suatu usaha untuk membuat seseorang
menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin.Vaksin
adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke
tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.Imunisasi bertujuan
untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit : Poliomyelitis (kelumpuhan),
Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari),
Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis B dan untuk mencegah penyakitdan
kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh wabah yang sering berjangkit.
Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut sebagai
antigen.Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau
protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman,
zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi.Zat anti terhadap racun kuman disebut

antioksidan.Berhasil tidaknya tubuh memusnahkan antigen atau kuman itu


bergantung kepada jumlah zat anti yang dibentuk. Pada umumnya tubuh anak
tidak akan mampu melawan antigen yang kuat.

Antigen yang kuat ialah jenis kuman ganas.Virulen yang baru untuk
pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu anak anda akan menjadi sakit bila
terjangkit kuman ganas. Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk
membentuk antibodi/antitoksin terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat.Tubuh
belum mempunyai “pengalaman” untuk mengatasinya. Tetapi pada reaksi yang
ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai membuat zat anti yang cukup
tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan kekuatan zat
antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah
menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.
Dari uraian ini, yang terpenting ialah bahwa dengan imunisasi, anak anda
terhindar dari ancaman penyakit yang ganas tanpa bantuan pengobatan. Dengan
dasar reaksi antigen antibodi ini tubuh anak memberikan reaksi perlawanan
terhadap benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan kimia) yang
mungkin akan merusak tubuh. Dengan demikian anak terhindar dari ancaman
luar. Akan tetapi, setelah beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam tubuh akan
berkurang, sehingga imunitas tubuh pun menurun. Agar tubuh tetap kebal
diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya anak terseut harus
mendapat suntikan/imunisasi ulangan

Sesuai dengan Program Pemerintah (DEPKES) tentang Program


Pengembangan Imunisasi (PPI), maka setiap anak harus mendapatkan
perlindungan terhadap 7 jenis penyakit utama yaitu poliomyelitis, campak, difteri,
portusis, tetanus, TBC, Hepatitis B (dengan pemberian vaksin BCG).

Vaksin Hepatitis B bergunan memberikan kekebalan aktif terhadap


penyakit hepatitis. Reaksi imunisasi hepatitis B yang terjadi biasanya rasa sakit,
kemerahan, bengkak atau iritasi pada daerah penyuntikan mungkin disertai
timbulnya rasa panas atau pembengkakan dan akan menghilang dalam waktu 2
hari.

Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak


3 kali dengan jarak waktu 1 bulan antara suntikan 1 & 2 & 5 bulan antara suntikan
2 & 3. Imunisasi ulang diberikan 5 tahun setelah imunisasi dasar.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Setelah membaca Asuhan Kebidanan ini semua pembaca diharapkan


memahami mengenai apa itu bayi sehat dengan imunisasi hepatitis dan
diharapkan kepada mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan secara
komprehensif pada Bayi sehat dengan imunisasi Hb0 By Ny “W” usia 3 jam.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data dasar pada bayi sehat By
Ny ” W” dengan imunisasi Hb 0.
2. Mahasiswa mampu menetapkan interpretasi data dasar pada Bayi Sehat
By Ny ”W” dengan Imunisasi Hb 0.
3. Mahasiswa mampu menetapkan diagnosa / masalah potensial pada Bayi
Sehat By Ny” W” dengan Imunisasi Hb 0.
4. Mahasiswa mampu melaksanakan antisipasi kebutuhan segera pada Bayi
Sehat By Ny” W” dengan Imunisasi Hb 0.
5. Mahasiswa mampu menetapkan intervensi Bayi sehat By Ny” W”
dengan Imunisasi Hb 0 .
6. Mahasiswa mampu melaksanakan intervensi pada Bayi sehat By Ny ”
W” dengan Imunisasi Hb 0.
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi yang baik pada bayi sehat By
Ny” W” dengan Imunisasi Hb 0.
1.3 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Terdiri dari landasan teori Imunisasi Hb 0.

BAB III TINJAUAN KASUS

Terdiri dari pengkajian, interpretasi data dasar, identifikasi diagnosa/masalah


potensial, kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.

BAB IV PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar Imunisasi


2.1.1 Pengertian Imuniasi
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman
yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti
imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam
tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. "Antibodi
itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh,"
ujarnya.Imunisasi merupakan salah satu usaha memberikan kekebalan bayi
dan anak dengan cara vaksin ke dalam tubuh. Tujuan imunisasi sendiri
adalah agar tubuh terlindung dari beberapa penyakit berbahaya. Jikapun
bayi dan anak sakit, dapat menghindarkan dari perkembangan penyakit
yang menyebabkan cacat atau meninggal dunia. Imunisasi adalah
pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu.Vaksin
adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu
penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi.Antibodi
ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.Vaksin tidak hanya menjaga
agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang
serius yang timbul pada masa kanak-kanak. Vaksin secara umum cukup
aman.Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar
daripada efek samping yang mungkin timbul. Dengan adanya vaksin maka
banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini sudah
jarang ditemukan.

2.1.2 Reaksi Antigen-antibodi


Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut
sebagai antigen. Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein
kuman atau protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kali masuk ke
dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat
anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut
antibodi.Zat anti terhadap racun kuman disebut antioksidan.Berhasil
tidaknya tubuh memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung kepada
jumlah zat anti yang dibentuk.Pada umumnya tubuh anak tidak akan
mampu melawan antigen yang kuat. Antigen yang kuat ialah jenis kuman
ganas.Virulen yang baru untuk pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu
anak anda akanmenjadi sakit bila terjangkit kuman ganas. Jadi pada
dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibodi/antitoksin
terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat.

Tubuh belum mempunyai “pengalaman” untuk


mengatasinya.Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh
anak sudah pandai membuat zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara
reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan kekuatan zat antinya dapat
menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah menjadi
kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.

Dari uraian ini, yang terpenting ialah bahwa dengan imunisasi,


anak anda terhindar dari ancaman penyakit yang ganas tanpa bantuan
pengobatan. Dengan dasar reaksi antigen antibodi ini tubuh anak
memberikan reaksi perlawanan terhadap benda-benda asing dari luar
(kuman, virus, racun, bahan kimia) yang mungkin akan merusak tubuh.
Dengan demikian anak terhindar dari ancaman luar. Akan tetapi, setelah
beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang,
sehingga imunitas tubuh pun menurun. Agar tubuh tetap kebal diperlukan
perangsangan kembali oleh antigen, artinya anak tersebut harus mendapat
suntikan/imunisasi ulangan

Sebagai ringkasan mengenai pengertian dasar Imunologi ialah:

1. Bila ada antigen (kuman, bakteri, virus, parasit, racun kuman)


memasuki tubuh, maka tubuh akan berusaha untuk menolaknya. Tubuh
membuat zat anti yang berupa antibodi atau antitoksin.
2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen, berlangsung lambat dan
lemah, sehingga tidak cukup banyak antibodi terbentuk.
3. Pada reaksi atau respons yang kedua, ketiga dan seterusnya tubuh
sudah lebih mengenal jenis antigen tersebut. Tubuh sudah lebih pandai
membuat zat anti, Sehingga dalam waktu yang lebih singkat akan
dibentuk zat anti cukup banyak.
4. Setelah beberapa waktu, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang.
Untuk mempertahankan agar tubuh tetap kebal, perlu diberikan antigen/
suntikan/imunisasi ulang.Ini merupakan rangsangan bagi tubuh untuk
membuat zat anti kembali.
Di manakah zat anti tersebut dibentuk tubuh yaitu pada tempat-tempat
yang strategis terdapat alat tubuh yang dapat memproduksi zat anti.
Tempat itu adalah hati, limpa , kelenjar timus dan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening misalnya, tersebar luas di seluruh jaringan tubuh,
seperti di sekitar rongga hidung dan mulut, leher, ketiak, selangkangan,
rongga perut.“Amandel” atau tonil merupakan kelenjar getah bening yang
terdapat pada rongga mulut sebelah dalam.Berbagai alat tubuh yang
disebutkan tadi merupakan pusat jaringan terbentuknya kekebalan pada
manusia. Kerusakan pada alat ini akan menyebabkan seringnya anak
terserang berbagai jenis infeksi: lazimnya dikatakan “daya tahan tubuh
anak merendah”.
2.1.3 Jenis Vaksin
Dibawah ini macam-macam jenis vaksin diantaranya:

1. Vaksin Polio
2. Vaksin Campak
3. Vaksin BCG
4. Vaksin Hepatitis B
5. Vaksin DPT, TT, dan DT
2.1.4 Imunisasi aktif dan pasif
Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis imunisasi :
1. Imunisasi pasif (passive immunization) Imunisasi pasif ini adalah
“Immunoglobulin” jenis imunisasi ini dapat mencegah penyakit campak
(measles pada anak-anak).
2. Imunisasi aktif (active immunization) Imunisasi yang diberikan pada
anak adalah :
Hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis B

Perbedaan yang penting antara jenis imunisasi aktif dan imunisasi pasif
ialah:

1. Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti dalam


tubuh harus meningkat; pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang
agak lebih lama untuk membuat zat anti itu dibandingkan dengan
imunisasi pasif.
2. Kekebalan yang terdapat pada imunisasi aktif bertahan lama (bertahun-
tahun), sedangkan pada imunisasi pasif hanya berlangsung untuk 1 – 2
bulan.
2.2 Hepatitis
2.2.1 Pengertian Hepatitis B
Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin
hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus)
yang telah mengalami prosespemurnian. Vaksin hepatitis B akan rusak
karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B paling baik
disimpan pada temperatur 2,8°C.Imunisasi hepatitis B diberikan sedini
mungkin setelah lahir, mengingat paling tidak 3,9% hamil merupakan
pengidap hepatitis dengan resiko transmisi maternal kurang lebih 45%.

Cara penularan penyakit hepatitis ini melalui:

1. Inokulasi parenteral, melalui alat-alat kedokteran, darah, ataupun


jaringan
2. Hubungan seksual
3. Dari ibu kepada bayinya, pada umumnya tejadi pada proses persalinan,
dapat pula transplacenta ataupun pada saat postnatal melalui ASI
4. Penularan horizontal pada anak, walaupun sering terjadi

Lokasi penyuntikan imunisasi Hepatitis B secara intramuscular pada bayi


dipaha lewat anterolateral dan pada anak dilengan

2.2.2 JADWAL IMUNISASI HEPATITIS B


1. Imunisasi awal diberikan kurang – kurangnya 12 jam setelah lahir.
Dilanjutkan pada usia 1 bulan dan usia 3 – 6 bulan
2. Vaksinasi awal atau primer diberikan sebanyak 3 kali . jarak anatar
suntikan 1 dan 2 adalah 1 – 2 bulan, sedangkan pada suntikan 3
diberikan dengan jarakn 6 bulan dari suntikan 1.
3. Pemberian booster diberikan 5 tahun kemudian, namun masih belum
ada kesepakatan
4. Dianjurkan melakukan pemeriksaaan anti – Hb sAg pasca imunisasi
setelah 3 bulan imunisasi terakhir
5. Skrining pravaksinasi hanya dianjurkan pada pemberian imunisasi
secara individusedangkan pada suntikan massal tidak dianjurkan
2.2.3 EFEK SAMPING HEPATITIS B
Efek samping yang terjadi pasca imunisasi hepatitis B pada umumnya
ringan, hanya berupa nyeri, bengkak, panas, mual dan nyeri sendi
maupun otot.
2.2.4 CARA PENYUNTIKAN IMUNISASI HEPATITIS B
1. Cuci tangan
2. Menyiapkan vaksin, dengan menutup tutup vaksin kedalam hingga
berbunyi klik
3. Mengatur posisi bayi dan membuka pakaian bayi pada daerah yang
akan disuntik
4. Menentukan daerah suntukan di daerah sepertiga dibagian atas paha
bagian luar
5. Antisepsis permukaan kulit yang akan disuntik atau usap dengan
kassa steril atau DTT dengan cara dari tengah ke luar secara
melingkar sekitar 5 cm
6. Siapkan spuit penutup, lepaskan cup sambil menunggu antiseptik
mengering
7. Menyuntikan jarum perlahan – lahan dengan luvang mengarah keatas
membentuk sudut 90
8. Masukkan obat perlahan – lahan
9. Menarik jarum suntuk dengan cepat setelah semua obat masuk
10. Menekan daerah suntikan menggunakan kassa steril atau DTT
11. Bereskan alat
12. Rapikan bayi
13. Cuci tangan
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SEHAT BAYI By Ny. “W”


USIA 3 JAM DENGAN IMUNISASI HEPATITIS B
DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI
GADIZA

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Tanggal Pengkajian : Pukul : WIB
Tempat Pengkajian : Praktek Mandiri Bidan GADIZA
1. Identitas Klien
1. Identitas Anak
Nama : By Ny “ W ”
Tanggal lahir :
Umur : 3 Jam
Jenis kelamin : Perempuan
2. Identitas Orang Tua

Nama Ibu : Ny. “W” Nama Suami : Tn.”S”


Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat Alamat
: :
2. Keluhan Utama
Ibu menginginkan anaknya diimunisasi Hb 0

3. Riwayat Kesehatan sekarang


Bayi lahir spontan menangis dan dalam keadaan sehat.
4. Pola Kebiasaan
1. Nutrisi
Bayi sudah minum ASI ibunya setiap kali menangis ( lapar)
2. Eliminasi
Bayi sudah BAB 1x dan sudah BAK 2x
3. Istirahat
Bayi tidur setelah minum ASI dan terbangun saat lapar atau
BAB dan BAK
4. Personal Hygiene
Bayi belum mandi ataupun di sibin, hanya ganti popok,
bedong dan baju saat basah karena BAK dan BAB.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : Nadi : 115 x/menit
RR : 37 x/menit
S : 36,8 o C
BB : 3200 gram
PB : 49
2. Pemeriksaan Fisik

Kepala

Bentuk kepala bulat, rambut hitam, tipis, halus, penyebaran merata,


kepala bersih, tidak ada benjolan abnormal.
Muka

Simetris, tidak pucat tidak sembab.

Mata

Simetris, konjungtiva palpebra merah muda, sclera putih.

Mulut

Bibir kemerahan, tidak ada kelainan seperti labio palato skisis, tidak ada
monoliasis, mukosa mulut lembab, lidah bersih.

Hidung

Simetris, tidak ada tumor, ada secret, tidak ada pernafasan cuping
hidung, defiasi septumnasi tidak ada pembesaran, terpasang Oksigen.

Telinga

Simetris, tidak ada serumen, tidak ada benjolan abnormal.

Leher

Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar


kelenjar tyroid dan limfe

Dada

Simetris, tidak ada kelainan, bentuk dada normal, tidak ada retraksi otot
puting menonjol.

Perut

Tali pusat basah, tidak ada tanda infeksi, tali pusat tidak ada kelainan,
perut teraba lunak tidak ada benjolan abnormal.

Genetalia

bersih simetris tidak ada kelainan labiya mayora sudah menutupi labia
minorra
Tungkai dan kaki

simetris, tidak ada kelainan, tungkai kaki menyerupai buah tomat..

Anus

Lubang ada, mekonium +, tidak ada lesi/iritasi.

3. Pemeriksaan penunjang

II. INTERPRESTASI DATA


Tanggal : Jam : WIB
Dx : By Ny “W” usia 3 jam dengan Imunisasi Hb 0.
Ds : Ibu mengatakan supaya anaknya diimunisasi Hb 0
Do : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :N : 90x/ menit
S : 36,80 C
R : 35x/ menit
BB : 3200 Gram
PB : 49 cm

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN TINDAKAN SEGERA


V. INTERVENSI

Tanggal : Pukul : WIB

Dx : An “R” usia 2 tahun dengan ISPA

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan imunisasi diharapkan ibu merasa


lega.

Kriteria Hasil : KU : Baik

Kesadaran : Komposmentis

TTV : dalam batas normal

Intervensi

1. Cuci tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah


tindakan
R/ Agar bayi terhindar dari infeksi.
2. Lakukan pemeriksaan pada bayi TTV dan antopometri.
R/ Untuk mengetahui kondisi bayinya.
3. Beri tahu hasil pemeriksaan pada ibu/keluarga.
R/ supaya ibu/keluarga mengetahui kondisi bayinya.
4. Jelaskan kepada Ibu / keluarga mengenai efek samping dan manfaat
/tujuan dilakukan imunisasi Hb 0.
R/ agar ibu dan keluarga dapat mengetahui dengan jelas manfaat efek
samping imunisasi tersebut.
5. Tempatkan bayi dalam posisi nyaman dan aman.
R/ agar mempermudah saat proses penyuntikan.
6. Lakukan penyuntikan imunisasi Hb 0 pada bayi
R/ agar bayi terhindar dari penyakit Hepatitis.
7. Beritahu ibu mengenai jadwal ulang imunisasi selanjutnya
R/ agar imunisasi selanjutnya bisa dilakukan sesuai jadwalnya.
8. Dokumentasi tindakan yang dilakukan.
R/ sebagai dasar penanggung jawaban tindakan yang di berikan.

V. IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam : WIB

Dx : By Ny “W” usia 3 Jam dengan Imunisasi Hb 0.

1. Mencuciuci tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun sebelum dan


sesudah tindakan.
2. Melakukan pemeriksaan pada bayi TTV dan antopometri.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu/keluarga.
4. Menjelaskan kepada Ibu / keluarga mengenai efek samping dan manfaat
/tujuan dilakukan imunisasi Hb 0. Efek sampng seperti demam, ruam di
sekitar penyuntikan dan sedikit bengkak, manfaatnya untuk mencegah
penularan Hb 0.
5. Menempatkan bayi dalam posisi nyaman dan aman sehingga
mempermudah proses penyuntikan.
6. Melakukan penyuntikan imunisasi Hb 0 pada bayi dengan dosis 0,5 ml di
1/3 atas paha luar sebelah kanan.
7. Memberitahu ibu mengenai jadwal ulang imunisasi selanjutnya
8. Melakukan Dokumentasi tindakan yang dilakukan.
VI. EVALUASI
Tanggal : Jam WIB

Dx : By Ny “W” usia 3 jam dengan imunisasi Hb 0.

S : ibu mengatakan sudah mengerti mengenai penjelasan yang


diberikan oleh petugas dan ibu mau melaksanakan anjuran dari
bidan
O : KU :Baik
Kesadaran : Komposmentis
TTV :N : 90x/ menit
S : 36,80 C
R : 35x/ menit
Ibu mampu mengulangi penjelasan yang dberikan oleh bidan
Ibu menganggukkan kepala tanda ibu mengerti

A : By Ny “W” usia 3 jam dengan Imunisasi Hb 0.

P :

1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya.


2. Telah dilakukan pemeriksaan TTV antopometri pada
bayi.
3. Ibu mengethui tentang efek samping manfaat dari
imunisasi Hb 0.
4. Telah dilakukan imunisasi Hb 0 pada bayi.
5. Lakukan kunjuan ulang jika ada keluhan.
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada By Ny “W”  usia 3 jam
dengan dengan Imunisasi Hb 0, didapatkan kesimpulan bahwa dalam
pengkajian dilakukan pengumpulan data yang meliputi data subjectif dan
objectif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu diagnosa bahwa By Ny “ W “
dengan Imunisasi Hb 0 dengan keadaan sehat, yang diberikan  disesuaikan
dengan ketentuan yang ada, sedangkan penerapannya disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi dilakukan setelah implementasi
dilakukan,yang menunjukkan bahwa By Ny “W” mengalami kemajuan :

1. Ibu mengerti tentang keadaan anaknya


2. Ibu bersedia melakukan Anjuran yang disarankan bidan mengenai
anaknya.

4.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar dapat memberikan asuhan yang
tepat, sesuai dengan kebutuhan penderita.
2. Bagi Pasien
Di harapkan melakukan pemeriksaan secara rutin bila timbul kelainan
yang lebih berlanjut dapat segera terdeteksi.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan pada para pembaca agar menjadikan sebagai salah satu cara
untuk dapat memberikan asuhan yang benar pada Bayi sehat dengan
Imunisasi Hb 0.
4. Bagi Institusi
Diharapkan Institusi agar dapat dijadikan sebagai bahan tambahan
literatur.
5.  Bagi Praktek Mandiri Bidan.
Diharapkan kepada pihak PMB agar dapat membantu penerapan atau
penatalaksanaan Bayi sehat dengan Imunisasi Hb 0.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan dan Kandungan. Jakarta: EGC.

Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. 1985. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai