DI SUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas Asuhan Kebidanan pada bayi “G” Usia
2 2 minggu 2 hari dengan imunisasi BCG di Puskesmas Krembangan Selatan
Surabaya Asuhan Kebidanan ini merupakan tugas terstruktur dari mata kuliah
asuhan kebidanan bayi dan balita, serta merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan praktik kebidanan semester VI di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Griya Husada Surabaya.
Sebagai penulis menyadari bahwa laporan ini tidak mungkin dapat
diselesaikan tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Raymond F.Runtu, Sp.PK., MBA selaku Direktur Akademi Kebidanan
Griya Husada Surabaya
2. Sulistiana, A.Md.Keb selaku pembimbing lahan praktik di Puskesmas
Krembangan Selatan
3. Rachel Dwi Wilujeng,SST.,M.Kes selaku pembimbing pendidikan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Griya Husada Surabaya
4. Kepada Orang tua saya yang selalu memberikan dukungan dan membantu
hingga terselesaikannya Asuhan Kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk perbaikan Asuhan Kebidanan
ini. Harapan penulis membuat laporan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
2
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan di setujui untuk disahkan sebagai Laporan Asuhan Kebidanan
pada By.”G” di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya
Tanggal: Surabaya, 24 april 2023
Mengetahui
Pembimbing Pendidikan Sekolah Tinggi ilmu Pembimbing Lahan Praktik
Kesehatan Griya Husada Surabaya di PKM krembangan selatan
surabaya
3
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 6
1.2.1 Tujuan Umum......................................................................................... 6
1.2.2 Tujuan Khusus ....................................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 6
1.4 Metode Penulisan.................................................................................... 7
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................ 7
BAB 2 LANDASAN TEORI ....................................................................... 9
2.1 Konsep Bayi............................................................................................ 9
2.2 Konsep Tumbuh Kembang ..................................................................... 10
2.3 Konsep Dasar Deteksi Dini Tumbuh Kembang ..................................... 16
2.4 Konsep Dasar Imunisasi ......................................................................... 19
2.5 Imunisasi BCG ....................................................................................... 23
2.6 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Bayi Sehat...................... 29
BAB 3 TINJAUAN KASUS......................................................................... 47
3.1 Pengkajian .............................................................................................. 47
3.1.1 Data Subyektif ........................................................................................ 47
3.1.2 Data Objektif .......................................................................................... 49
3.2 Analisa .................................................................................................... 51
3.3 Penatalaksanaan...................................................................................... 52
BAB 4 PEMBAHASAN .............................................................................. 53
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................ 55
5.1 Simpulan ................................................................................................ 55
4
5.2 Saran.............................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................58
LAMPIRAN..........................................................................................................59
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
dan Jawa Tengah. Pada tahun 2016 di Jawa Timur mendapatkan urutan kedua
setelah Jawa Barat penderita terbanyak tuberkolosis yakni sebesar 40.185
pengidap. Penderita Tuberkolosis tertinggi yakni kota Surabaya yakni sebesar
4.754 pasien, kedua yakni kabupaten Jember dengan 3.128 pengidap, dan
ketiga yakni kabupaten sidoarjo dengan 2.292 pengidap.
Angka pengidap tuberkolosis ini semakin meningkat dari tahun ketahun.
Target menurut SDGs, di tahun 2030 mengakhiri kematian bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan semua negara bertujuan untuk mengurangi angka kematian
bayi baru lahir menjadi maksimal 12 per 1.000 kelahiran hidup dan kematian
balita maksimal 25 per 1.000 kelahiran hidup. (Rutgers WPF Indonesia, 2016)
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas tentang target
pencapaian SDGs 2030 untuk itu diperlukan pemberian asuhan yang
komprehensif. Sehingga harusnya dilakukan pelaksanaan pemberian imunisasi
kepada bayi untuk mencegah angka kematian ini. Maka dari itu sebagian kita
sebagai tenaga kesehatan harus dapat memberikan informasi agar masyarakat
dapat mengerti tentang pentingnya mendapatkan imnunisasi dasar lengkap
sebagaimana menurut UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 menyatakan
bahwa setiap anak berhak mendapatkan imunisasi dasar lengkap guna
mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi serta
pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.
Peraturan penyelenggaraan imunisasi ini tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 42 tahun 2013.
7
1.2 Tujuan
Melakukan asuhan kebidanan pada Bayi Sehat secara komprehensif.
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Griya
Husada Surabaya memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan
Asuhan Kebidanan pada bayi sehat usia 1 bulan dengan imunisasi
BCG dan mampu menerapkan manajemen Varney dalam pemberian
asuhan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Griya
Husada Surabaya mampu melakukan, sebagai berikut
1. Melakukan pengkajian pada bayi sehat usia 1 bulan dengan
imunisasi BCG.
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada bayi sehat usia1
bulan dengan imunisasi BCG.
3. Mengidentifikasi masalah potensial pada bayi sehat usia1 bulan
dengan imunisasi BCG.
4. Melakukan kebutuhan segera pada pada bayi sehat usia1 bulan
dengan imunisasi BCG.
5. Mengintervensikan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan
pada bayi sehat usia1 bulan dengan imunisasi BCG.
6. Mengimplementasikan asuhan sesuai dengan rencana pada bayi
sehat usia1 bulan dengan imunisasi BCG.
7. Mengevaluasi asuhan yang telah dilakukan pada bayi sehat usia
1 bulan dengan imunisasi BCG.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas maka penulis
membatasi penulisan asuhan kebidanan hanya pada Asuhan Kebidanan Pada
Bayi “G” Usia1 bulan sehat dengan Imunisasi BCG.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Sehat dengan Imunisasi
BCG, adapun metode penulisan yang dilakukan oleh penulis, yakni :
8
1.4.1 Studi Kepustakaan
Dalam penyusunan Asuhan Kebidanan sebagai pedoman penulis membaca
literatur yang berkaitan dengan bayi sehat dengan imunisasi BCG.
1.4.2 Praktik Langsung
Melakukan Asuhan Kebidanan kepada pasien secara komprehensif sesuai
dengan standard pelayanan kebidanan pada bayi sehat dengan imunisasi
BCG di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya.
1.4.3 Studi Dokumentasi
Untuk mendapatkan data yang akurat serta Asuhan Kebidanan yang baik
dan berhasil sesuai dengan tujuan.
1.4.4 Bimbingan dan Konsultasi
Dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini penulis juga melakukan dengan
pembimbing lahan dan pembimbing akademik
1.5 Sistematikan Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Bayi
2.2 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Bayi 1 Bulan
2.3Konsep Dasar Imunsasi BCG
2.4Konsep Dasar Deteksi Dini Tumbuh Kembang
2.5Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Bayi Sehat
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subjektif
3.2 Data Objektif
3.3 Analisa
3.4 Penatalaksanaan
9
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi-sosial, kemandirian,
integensia, dan perkembangan moral. (Saputra, Lyndon, 2014).
12
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maternitas sistem susunan syaraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokandal.
7. Reflek positif seperti reflek memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.
2.2.4 Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak
Walaupun terdapat ariasi besar akan tetapi melalui “milestone” yang
merupakan tahapan dari tumbuh kembangnya dan tiap-tiap tahap mempunyai ciri
yaitu :
1. Masa Perinatal
a. Masa Mudigah / embrio : konsepsi – 8 bulan
b. Masa janin : 9 bulan – akhir
2. Masa Bayi (0-1 bulan)
Masa neonatal (usia 0-28 hari)
a. Masa neonatal dini : 0-7 hari
b. Masa neonatal lanjut: 8-28 hari
3. Masa Pasca Neonatal (usia 29 hari-1 tahun)
4. Masa prasekolah
5. Masa sekolah
6. Masa praremaja
a. Masa remaja dini
Wanita : usia 8-13 tahun
Pria : usia 10-15 tahun
b. Masa remaja lanjut
Wanita : usia 13-18 tahun
Pria : usia 15-20 tahun
2.2.5 Kebutuhan Dasar Anak
Kebutuhan dasar anak untuk kembang, secara umum digolongkan menjadi 3
kebutuhan dasar :
a. Asuh (Kebutuhan dasar fisik – bromedis) meliputi :
1) Zat gizi yang mencukupi dan seimbang
13
Zat gizi yang mencukupi pada anak harus sudah dimulai sejak dalam
kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu
hamil. Setelah lahir, harus diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu
pemberian ASI saja sampai anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur 6 bulan,
sudah waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan
pendamping ASI.
2) Perawatan kesehatan dasar
Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal, diperlukan beberapa
upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke Puskesmas/Posyandu secara berkala,
diperiksakan segera bila sakit. Dengan upaya tersebut, keadaan kesehatan
anak dapat dipantau secara dini, sehingga bila ada kelainan maka anak segera
mendapatkan penanganan yang benar.
3) Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman dipakai. Karena
aktivitas anak lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat dari bahan yang
mudah menyerap keringat. Perumahan dengan memberikan tempat tinggal
yang layak, maka hal tersebut akan membantu anak untuk bertumbuh dan
berkembang secara optimal. Tempat tinggal yang layak tidak berarti rumah
yang berukuran besar, tetapi bagaimana upaya kita untuk mengatur rumah
menjadi sehat, cukup ventilasi, serta terjaga kebersihan dan kerapiannya,
tanpa mempedulikan berapapun ukurannya.
4) Higiene diri dan lingkungan
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi
resiko tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang
bersih akan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas
bermain secara aman.
5) Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)
Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-otot tubuh dan
membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu meningkatkan
motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya. Aktivitas olah raga dan
rekreasi bagi anak balita merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan.
14
b. Asih (Kebutuhan emosi / kasih sayang)
Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang, dapat dimulai sedini
mungkin. Bahkan sejak anak berada dalam kandungan, perlu dilakukan
kontak psikologis antara ibu dan anak, misalnya dengan mengajak bicara /
mengelusnya, setelah lahir, upaya tersebut dapat dilakukan dengan
mendekapkan bayi ke dada ibu segera setalah lahir. Ikatan emosi dan kasih
sayang yang eratantara ibu/orang tua sangatlah penting, karena berguna
untuk menentukan perilaku anak di kemudian hari, merangsang
perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunia
luar. Oleh karena itu, kebutuhan asih ini meliputi :
1) Kasih sayang orang tua
Orang tua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak
dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan
atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana orang tua menciptakan
hubungan yang hangat dengan anak, sehingga anak merasa aman dan
senang.
2) Rasa aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan
memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-
harinya.
3) Harga diri Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya.
Apabila anak diacuhkan, maka hal ini dapat menyebabkan frustasi.
4) Dukungan/dorongan
Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari
lingkungannya. Apabila orang tua sering melarang aktivitas yang akan
dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam
melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu, orang tua perlu memberikan
dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah yang
dihadapi.
5) Mandiri
15
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak
harus dilatih untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam
melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan
kemampuan dan perkembangan.
6) Rasa memiliki
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap
barang-barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut akan
mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.
7) Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman
Anak perlu diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan
kemampuan dan sifat-sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika
orang tua memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa
memperhatikan kemauan anak.
c. Asah (Kebutuhan akan stimulasi mental)
Stimulasi mental merupakan akal bakal dalam proses belajar pada
anak Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental.
Psikososial, kecerdasan, keterampilan, kemandirian dan sebagainya.
2.2.6 Pertumbuhan Bayi
1. Berat Badan
Pada bayi yang cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada
hari ke 10. Berat badan akan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi
umur 5 bulan, menjadi 3 kali berat badan lahir pada umursatutahun, dan menjadi 4
kali beratbadnalahirumur 2 tahun. Masa prasekolah kenaikan rata-rata 2 kg/tahun
kemudian konstan mulai akhir dan mutar pre-adolesent growth spurt(pacatumbuh
pre-adolesen) dengan rata-rata kenaikan 3-3,5 kg / tahun, yang kemudian
dilanjutkan adolesent growth spurt.
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan berkisar antara :
700 – 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 – 600 gram/bulan pada triwulan II
350 - 450 gram/bulan pada triwulan III
250 – 350 gram/bulan pada triwulan
IV
16
2. Tinggi Badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Atau digunakan rumus
seperti dikutip dari Behrman, sebagai berikut :
a. Lahir : 50 cm
b. Umur 1 tahun : 75 cm
c. Umur 2 -12 tahun : umur (tahun x 6 + 7)
3. Kepala
Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm dan besarnya lingkar kepala
ini lebih besar dari lingkar dada pada anak umur 6 bulan lingkar kepala rata – rata
adalah 44 cm umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Jadi
pertumbuhan lingkar kepala pada bulan 6 pertama ini adalah 10 cm. Pertumbuhan
tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak dan sebaliknya pertumbuhan otak
tercepat terjadi pada trimester III kehamilan sampai 5-6 bulan setelah lahir.
4. Lingkar Lengan Atas
Mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak
berpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh. Untuk menilai keadaan gizi atau
tumbuh kembang pada kelompok umur prasekolah laju lambat dari 11 cm pada
saat lahir sampai 16 cm pada umur satu tahun.
5. Gigi
Gigi bertambah tumbuh pada anak usia 5-9 bulan, pada umur 1 tahun
sebagian besar mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun ke 2 tumbuh lagi 3 gigi
sehingga jumlah keseluruhannya sekitar 14-18 gigi, pada umur 2 ½ tahun sudah
terdapat 20 gigi susu.
(Soetjiningsih, 2014)
2.2.7 Ciri-ciri Pertumbuhan
Seorang dikatakan mengalami pertumbuhan bila terjadi perubahan ukuran
dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, lingkar kepala, lingkar
lengan, lingkar dada, perubahan proporsi yang terikat pada proporsi fisik atau
organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi sampai dewasa terjadi ciri
baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan seperti adanya rambut
pada daerah aksila, pubis atau dada, hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama
17
masa pertumbuhan seperti hilangnya kelenjar tivus, lepasnya gigi susu, atau
hilangnya reflek tertentu. (Hidayat, 2014)
2.2.8 Perkembangan Bayi
Motorik kasar dan halus, emosional, sosial, kemandirian dam bahasa
perkembangan anak balita sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan
selanjutnya yaitu prasekolah, sekolah, akil balik dan remaja, untuk
perkembangannya yang baik dibutuhkan kesehatan dan gizi yang baik dari ibu
hamil, bayi dan anak sekolah serta stimulasi/rangsangan yang cukup dalam
kualitas dan kuantitas tertentu.
1. Perkembangan dari lahir sampai 3 bulan
a. Belajar mengangkat kepala
b. Belajar mengikuti objek dengan matanya
c. Melihat kemuka orang dengan tersenyum
d. Bereaksi terhadap suara dan bunyi
e. Mengenal ibunya dengan penglihatan, pandangan penciuman dan kontak
f. Menahan barang yang dipegang
g. Mengoceh spontan (Soetjiningsih, 2014)
Menurut Saputra (2014), pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi
usia 1 – 4 bulan adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan motoric kasar
a. Mampu mengangkat kepala saat tengkurap
b. mencoba duduk sebentar dengan ditopang
c. mampu duduk dengan kepala tegak
d. jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri
e. control kepala sempurna
f. mengangkat kepala sambil berbaring telentang
g. dapat berguling dari samping kebelakang dan pada bulan keempat dapat
berguling dari tengkurap kesamping
h. dan berusaha untuk merangkak
2) Perkembangan motoric halus
a. Dapat memegang suatu objek
18
b. Mengikuti objek dari sisi kesisi
c. Mencoba memegang dan memasukan benda kedalam mulut
d. Memegang benda tetapi terlepas
e. Memperhatikan tangan dan kaki
f. Memegang benda dengan kedua tangan
g. Serta menahan benda ditangan walaupun hanya sebentar
3) Perkembangan bahasa
a. Mampu bersuara dan tersenyum dapat membunyikan huruf vocal hidup
b. berceloteh
c. dapat mengucapkan kata “ohh/ahh”, tertawa, berteriak, dan bereaksi
dengan mengoceh.
4) Perkembangan adaptasi social
a. Mampu mengamati tangannya
b. Tersenyum spontan dan membalas senyum
c. Mengenali ibunya melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, dan
kontak
d. tersenyum pada wajah manusia
e. menangis jika terjadi sesuatu yang berbeda
f. dapat membedakan wajah yang dikenalnya, serta diam terhadap orang
asing. (Saputra, Lyndon, 2014)
2.3 Konsep Dasar Imunisasi BCG
2.5.1 Pengertian
Imunisasi BCG ialah pemberian vaksin pada anak usia 1 bulan dimana bayi
dengan usia yang masih 1 bulan sangat rentan terhadap virus, sehingga rentan sekali
dengan penyakit. Pemberian vaksin ini berguna untuk mencegah terjadinya penyakit
Tuberkulosis yang dapat menyerang paru, kelenjar, tulang, dan radang otak yang dapat
mengakibatkan kecacatan. (Kemenkes, 2016)
BCG adalah vaksin yang berisi bakteri hidup mycobacterium bovine (di
Indonesia) yang sudah dilemahkan sehingga didapatkan hasil yang tidak virulen, tetapi
memiliki imunogenitas. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap penyakit
tuberculosis(TBC). tuberculosis disebabkan oleh bakteri mycobacterium
tuberculosis.
19
Penyakit ini biasanya menyerangsistem pernafasan (TBC Paru) tetapi ia dapat juga
menyerang pragan tubuh lain.
Imunisasi BCG bukan diartikan sebagai pencegahan terhadap TBC, tetapi
mengurangi resiko TBC berat seperti tuberculosis meningitis dan tuberculosis miliar.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas BCG terhadap tuberculosis antara lain yaitu;
perbedaan vaksin BCG, lingkungan, genetic, dan status gizi. Efek proteksi dari vaksin
ini adalah 8-12 minggu setelah penyuntikan. (Saputra, Lyndon, 2014)
2.5.2 Kemasan BCG
Vaksin BCG dikemas dalam ampul, beku kering. Satu kotak berisi 10 ampul
vaksin, dan setiap ampul dilengkapi dengan 4ml pelarut. Sebelum digunakan vaksin
harus diencerkan terlebih dahulu.
Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari dan disimpan pada suhu 2-
8°c(tidak beku). Vaksin yang sudah diencerkan tidak boleh digunakan kembali dan
harus dibuang dalam 8 jam.
2.5.3 Cara Pemberian Imunisasi BCG
1. Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu. Melarutkan
dengan menggunakan alat suntik steril Auto Distruct Scheering (ADS) 5 ml
2. Dosis pemberian 0,05 ml
3. Disuntikkan secara intracutan di daerah lengan kanan atas (insertion musculus
deltoideus). Dengan menggunakan Auto Distruct Scheering (ADS) 0,05 ml.
4. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam.
Vaksin BCG diberikan pada bayi < 2 bulan. Sebaiknya vaksin ini diberikan pada
bayi dengan uji tuberculin(uji Mantoux) negative. Dosis BCG untuk bayi(< 1 tahun)
adalah 0,05mL, sedangkan dosis BCG untuk anak adalah 0,10mL. Vaksin BCG
diberikan melalui suntikan secara inrakutan di daerahinsersio deltodeus kanan(lengan
kanan atas). Lokasi ini dipilih karena penyuntikan lebih mudah dilakukan di daerah ini
(lemak subkitus tebal) dan ulkus yang terbentuk tidak mengganggustruktur otot
setempat. Jarum suntik yang digunakan disesuaikan dengan usia bayi/anak. Umumnya
jarum suntik yang digunakan berukuran 26 dan panjang 10 mm.
Vaksin BCG ulangan tidak dianjurkan karena kegunaannya masih diragukan,
salah satunya yaitu; efektivitas perlindangan hanya 10%, Sekitar 70% kasus
20
tuberculosis berat ternyata memiliki parut BCG, Kasus dewasa dengan BTA (bakteri
tahan asam) positif di Indonesia cukup tinggi(25-35%) walaupun mereka telah
mendapatkan imunisasi BCG pada masa anak-kanak
2.5.4 Indikasi Pemberian Imunisasi BCG
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Tubercolosis. Pemberian imunisasi
BCG paling optimal dilakukan sampai usia anak 2 bulan dan sudah dapat diberikan
pada anak dengan usia<1 tahun tanpa melakukan tesmantoux.
2.5.5 Kontra indikasi Pemberian Imunisasi BCG
1. Adanya penyakit kulit yang berat / menahun seperti eksim, furunkulosis atau
sebagainya.
2. Mereka yang sedang menderita TBC.
3. Reaksi testmantoux lebih dari 5 jam.
4. Menderita infeksi HIV/resiko tinggi infeksi HIIV
5. immunocompromised (luluh imun) akibat pengobatan kortikosteroid.
6. Keganasan sumsum tulang/system limfe.
7. Gizi buruk.
8. Demam tinggi.
9. Penyakit kulit yg berat/menahun, misalnya eksim danfurunkulosis.
10. Pernah menderita TBC.
11. Menderita imunodefisiensi.
2.5.6 Efek samping Pemberian Imunisasi BCG
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam.
Setelah 1-2 minggu akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan yang
berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan,
akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut. Kadang – kadang terjadi
pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau leher, terasa padat, tidak sakit dan
tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan
akan menghitung dengan sendirinya.
Setelah imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak seperti pada imunisasi dengan
vaksin yg lain. Imunisasi ini tidak menyebabkan demam. KIPI pada imunisasii BCG
adalah bisul kecil (papula) yg timbul 2-6 minggu setelah imunisasi. Papula tersebut
21
semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi selama 4-6 bulan, kenudian menjadi
sembuh secara perlahan (2-3 bulan) dan menimmbulkan jaringan parut bulat dengan
diameter 4-8mm. (Saputra, Lyndon. 2014)
2.5.7 Komplikasi Pemberian Imunisasi BCG
Komplikasi yang mungkin timbul yakni abses penimbunan nanah di tempat
penyuntikan karena penyuntikan yang terlalu dalam.
2.4 Konsep Dasar Manajemen Kebidanan Bayi Sehat dengan Imunisasi BCG
2.6.1 Pengertian
Manajemen kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran serta tindakan
berdasarkan teori yang ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian
tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berdasarkan pada klien.
Manajemen kebidanan adalah digunakan sebagai metode pengorganisasian
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan
dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
berfokus pada klien. (Varney, 2011)
Manajemen kebidanan adalah bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan
komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam
melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk kepentingan klien, tim kesehatan,
serta kalangan bidan sendiri(Wildan, 2010).
2.6.2 Tujuan
Agar bidan mampu memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif,
dan berstandar pada bayi dengan memerhatikan riwayat bayi selama ini, kebutuhan,
dan respon serta mengidentifikasi penyakit-penyakit yang ada dan mengantisipasinya.
2.6.3 Hasil yang Diharapkan
Terlaksananya asuhan pada bayi sehat termasuk melakukan pengkajian,
membuat diagnosa, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan bayi, mengidentifikasi
diagnosa dan masalah potensial, tindakan segera, serta merencanakan asuhan.
2.6.4 Langkah-langkah Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses ini terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana setiap langkah
disempurnakan dalam setiap periodik. Proses ini dimulai dengan mengumpulkan data
22
dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketuju langkah tersebut membentuk suatu
kerangka yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun.
I. Langkah I: Pengumpulan Data Dasar
Melakukan pengkajian dengan cara mengumpulkan semua data yang diperlukan
untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap.
a. Data Subyektif
Merupakan data yang didapat dari hasil wawancara (anamnesa) langsung
kepada klien dan keluarga serta tim kesehatan yang lain yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap. Mengumpulkan data dasar awal yang
lengkap terdiri atas :
1) Biodata
a. Nama, terdiri atas nama klien dan nama orang tua agar tidak keliru.
b. Umur, untuk imunisasi BCG yakni usia 0 – 2 bulan.
c. Alamat, untuk mempermudah hubungan bila ada keadaan mendesak
d. Agama
e. Pekerjaan, untuk mengetahui tingkat ekonomi keluarga dan dapat
mempengaruhi tingkat kesehatan
f. Pendidikan, untuk mengetahui tingkat pendidikan
2) Status kesehatan
a. Alasan kunjungan, bayi sehat usia 0 – 2 bulan dengan rencana imunisasi BCG
dan Polio 1.
b. Keluhan utama, bayi dalam keadaan sehat usia 1 bulan
c. Riwayat kesehatan sekarang, bayi sudah mendapatkan imunisasi HBO
d. Riwayat kesehatan yang lalu, bayi sudah memperoleh imunisasi HBO 2 jam
pasca lahir
e. Riwayat penyakit keluarga, penyakit yang pernah dialami keluarga baik itu
yang menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV/AIDS) maupun menurun (Jantung,
Asthma, Hpertensi, Diabetus Mellitus)
3) Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a) Riwayat kehamilan, kondisi janin selama dalam kandungan apakah terkontrol
dengan baik atau tidak.
23
b) Riwayat persalinan, selama kehamilan terjadi komplikasi atau tidak dan berat
badan bayi sesuai dengan usia kehamilan ibu atau tidak.
c) Riwayat nifas, keadaan bayi setelah lahir dan bayi diberi ASI atau tidak
4) Riwayat Sosial
Hubungan antar ibu dan bayi, bayi dan keluarga, serta siapa yang mengasuh
bayi setiap hari karena pola asuh berpengaruh pada tumbuh kembang.
a) Riwayat Imunisasi
Usia Imunisasi yang diperoleh
0 – 7 hari HBO
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT + HB + Hib 1 + Polio 2
3 bulan DPT + HB + Hib 2 + Polio 3
4 bulan DPT + HB + Hib 3 + Polio 4 + IPV
9 bulan Campak
18 bulan DPT + HB + Hib
24 bulan Campak
(Depkes RI : 2011)
b) Pola Kebiasaan
Nutrisi
Untuk mengetahui apakah anak sudah diberikan ASI atau PASI
Tidur
Normalnya waktu bayi usia 1 bulan dibutuhkan waktu tidur 18 – 20 jam
sehari
Eliminasi
Normalnya BAB 1 – 2x sehari dengan konsistensi lembek dan BAK 5 – 6x
sehari dengan warna kuning kernih
Pola Hubungan dan peran
Hubungan yang erat dan selaras antara ibu dan bayi merupakan syarat
mutlah untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
Normalnya adalah baik. Apabila menyimpang maka perlu diperiksa lebih
lanjut.
24
b) Kesadaran
Normalnya adalah composmentis. Apabila menyimpang maka diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut
c) Tanda – tanda vital
Suhu : Normalnya 36,5 ̊C – 37,5 ̊C
Nadi : Normalnya 120x/menit – 140x/menit
Pernafasan : Normalnya 30 – 60x/menit
2) Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : Normalnya yakni 4000 gram – 5000 gram
Panjang badan : Normalnya yakni 60 – 70 cm
Lingkar kepala : Normalnya yakni 35 cm
3) Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Kepala :Fontanel mayor dan fontanel minor sudah menutup atau
belum, ada atau tidak benjolan.
Muka :Pucat atau tidak, kuningatautidak.
Mata :Sklera kuning atau tidak, terdapat perdarahan
subkonjungtiva atau tidak, terdapat conjungtiva atas atau tidak.
Hidung :Septumnasi ditengah atau tidak, polip atau tidak, keluar
cairan atau tidak, pernafasan normal atau tidak.
Telinga :Keluar cairan atau tidak.
Mulut :Pucat atau tidak, labio skiziz dan labio palato skiziz ada
atau tidak, pertumbuhan gigi ada atau tidak, lidah bersih atau tidak
Leher :Adakah pembesaran kelenjar limfe dan tyroid atau tidak,
adakah pembesaran vena jugularis atau tidak
Eks-Atas :Simetris atau tidak, adakah polidaktil dan sindaktil atau
tidak, pergerakan bebas atau tidak
Ketiak :Adakah pembesaran kelenjar limfe atau tidak
Dada : Kelainan bentuk dada ada atau tidak, retraksi intercosta
ada atau tidak
25
Abdomen : Adakah hernia umbilikalis atau tidak
Pelipatan paha : Terdapat pembesaran kelenjar limfe atau tidak, terdapat
hernia inguinalis atau tidak
Genitalia :Labia mayora sudah menutupi labia minora atau tidak
(perempuan) testis sudah turun ke skrotum atau tidak (laki – laki
Punggung :Terdapat spina bifida atau tidak
Anus :Terdapat atresia ani atau tidak
Eks-Bawah :Kesimetrisan, terdapat polidaktil atau sindaktili atau tidak,
pergerakan bebas atau tidak
2. Palpasi
Abdomen : Pembesaran hepar ada atau tidak, pembesaran lien ada atau
tidak, turgor kulit baik atau tidak
3. Auskultasi
Dada : Terdapat Ronchi atau wheezing atau tidak
Abdomen : Bising usus normal atau tidak (normalnya 15-35x/menit)
4. Perkusi
Abdomen :Kembung atau tidak
4) Perkembangan Refleks
Rooting :Mencari puting susu, muncul pada saat lahir dan hilang
pada usia 6 bulan
Sucking :Menghisap, muncul pada saat lahir dan hilang pada usia
dan hilang pada usia 6 bulan.
Grasping :Menggenggam, muncul pada saat lahir dan hilang pada
usia 3 – 4 bulan.
Morro :Terkejut, muncul pada saat lahir dan hilang pada usia 3 –
4 bulan
Tonic neck :Terdapat pada leher, muncul pada saat lahir dan hilang
pada usia 3 – 4 bulan
Babinsky :Jari – jari kaki reflek, muncul pada saat lahir dan hilang
pada usia 12 bulan
26
Staping :Menapak, muncul pada saat lahir, hilang pada saat usia 8
bulan
II. Langkah II: Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa dan kebutuhan
klien berdasarkan data dasar yang telah dikumpulkan sehingga dapat dirumuskan,
Diagnosa : Bayi Usia 2 minggu 2 hari Sehat Pro imunisasi BCG.
DS : - Ibu mengatakan keadaan bayinya saat ini sehat, usia 2 minggu 2 hari, perlu
diberikan imunisasi BCG.
- Sebelumnya bayi sudah mendapat imunisasi HBO setelah lahir
DO :
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Suhu : 36,5̊C – 37,5̊C
BB : 4000 – 5000 gram
PB : 60 cm – 70 cm
Nadi : 120x/menit – 140x/menit
Pernafasan : 30 – 60x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Muka : Tidak pucat
Mata : Conjuntiva tidak pucat, sclera tidak icterus
Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip
Abdomen :Tidak ada pembesaran hepar dan lien, tidak da
hernia inguinalis
Muka : Tidak pucat
Mata : Tidak Ikhterus
Hidung :Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip
Abdomen : tidak ada pembesaran hepar dan lien, tidak ada
hernia umbilikalis
III. Langkah III: Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
27
Tentukan langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan
pencegahan. Antisipasi masalah yang dapat terjadi yakni:
- Timbulnya bengkak pada lokasi penyuntikan.
IV. Langkah IV: Antisipasi Kebutuhan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera atau tindakan antisipasi oleh tenaga
kesehatan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama oleh tenaga kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien.
- Timbulnya bengkak pada lokasi penyuntikan :maka perlu diberikan KIE
kepada ibu bahwa bekas suntikkan tidak boleh diberi tekanan yang keras, dan
akan sembuh secara perlahan
V. Langkah V: Intervensi (Perencanaan)
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang secara menyeluruh yang berdasarkan
kondisi klien. Keputusan data – data pengembangan rencana asuhan harus
berdasarkan rasional dan sesuai dengan pengetahuan yang berhubungan teknisi.
Adapun intervensi yang dilakukan yakni :
Dx : Timbulnya bengkak pada lokasi penyuntikan.
1) Berikan KIE pasca imunisasi
Rasional : Agar ibu mengetahui tentang reaksi yang akan timbul setelah
pemberian imunisasi sehingga ibu tidak cemas dengan keadaan anaknya.
2) Motivasi Ibu untuk memberikan hanya ASI saja sesering mungkin (2 jam
sekali)
Rasional : Pemberian ASI dapat meningkatkan rasa kasih sayang antara ibu
dan bayi selain itu ASI dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
3) Motivasi ibu untuk mengikuti program posyandu secara rutin
Rasional : Program posyandu dilakukan agar mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak selain itu juga bisa sebagai deteksi dini jika
terjadi penyimpangan tumbuh kembang pada anak.
4) Motivasi ibu untuk menjaga kebersihan diri anak
Rasional : untuk memelihara dan menjaga kesehatan anak dan membuat anak
lebih merasa nyaman dan terhindar dari masalah yang dapat terjadi karena
infeksi.
28
5) Beri KIE ibu untuk memperhatikan waktu istirahat anak
Rasional : Istirahat merupakan salah satu bentuk kegiatan sehari– hari.
Normalnya bayi istirahat selama 14 – 15 jam dalam 24 jam.
VI. Langkah VI: Implementasi (Pelaksanaan)
Pada langkah ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan tindakan yang telah
ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan klien.
VII. Langkah VII: Evaluasi
Pada langkah ini merupakan penilaian terhadap keefektifan terhadap asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
sudah benar – benar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan klien yang telah
diidentifikasikan dalam diagnosa dan masalah.
S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan
tugas O : Ibu dapat mengulangi penjelasan dari petugas
A : Bayi usia 2 minggu 2 hari dengan imunisasi BCG.
P : Memberi KIE kepada ibu untuk bayi
a) Memotivasi ibu untuk memberi stimulasi pada anak
b) Memotivasi ibu untuk memberikan nutrisi yang cukup
c) Memotivasi ibu untuk mengikuti program posyandu
(Soetjiningsih, 2014)
29
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
SURABAYA
3.1 Pengkajian
Tanggal : 24-04-2023 Pukul : 08.05 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata Anak
Nama :By. “G”
Anak ke : Pertama
PB Lahir :50 cm
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
30
Alamat : Kemayoran baru
Pendidikan : S1
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Menikah 1x, Lamanya 1 tahun
8. Riwayat Prenatal
a. TM I
Keluhan : Mual-muntah
Tempat : PKM Krembangan selatan
Terapi : Tablet Fe 1x1 60 mg, Vit B6 1x1 dosis 75
b. TM II
31
Keluhan : tidak ada keluhan
Tempat : PKM Krembangan Selatan
Terapi : Kalk 1x1, Tablet Fe 1x1 dosis 60 mg
c. TM III
Keluhan : Nyeri punggung dan sering kencing
Tempat : Di PKM krembangan selatan
Terapi : Kalk 1x1dosis 500 mg, Tablet Fe 1x1 dosis 60 mg
9. Riwayat Natal
a. Usia Kehamilan : 39/40 minggu
c. Penolong : Bidan
32
12. Pola kebiasaa sehari-hari
Pola Kebiasaan Di Rumah
Istirahat By.“G” tidur sebanyak 16 jam sehari, 10 jam tidur malam dan 6
jam tidur siang serta tidak ada keluhan disaat tidur.
Personal By.“G” mandi 2x sehari, ganti popok kain 3x sehari, ganti baju
4x sehari/ tergantung kotor pakaiannya.
Hygiene
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
Nadi : 130x/menit
Suhu :36ºC
Pernapasan : 40x/menit
d. Antropometri
BB :3200 gram
PB : 50 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut tipis dan berwarna hitam.
33
Hidung : Baik, simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung dan
tidak ada secret.
bifida.
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan, fontanel mayor belum menutup 3 jari,
tidak ada chepal hematoma
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing, ronchi dan rales
d. Perkusi
Abdomen : Tidak ada meteorismus.
34
3. Pemeriksaan Reflek
a. Refflek rooting : Baik
b. Refflek morro : Baik
c. Refflek grasping : Baik
d. Refflek babinsky : Baik
e. Refflek sucking : Baik
f. Refflek swallowing :-
g. Refflek tonick neck :-
h. Refflek stapping : Baik
C. Analisa
By“G” usia 2 minggu 2 hari dengan imunisasi BCG
D. Penatalaksanaan
Tanggal 24 April 2023 Pukul : 08.05 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan sehat dan
baik.
Evaluasi :Ibu sangat lega atas hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan diberikan imunisasi BCG secara
(intracutan) dibawah kulit pada lengan atas setelah kanan.
Evaluasi : ibu mengerti dan paham
3. Memberitahu efek samping dari BCG kepada ibu bahwa akan membuat bayi
demam tinggi, muncul bekas berupa bisul atau luka bernanah, area suntikan
masih bengkak setelah 2-3 hari.
Evaluasi : ibu mengerti dan paham
4. Memberitahu ibu jika ada pembengkakan pada daerah bekas suntikan segera
kompres dengan air dingin untuk mengempeskan dan menghilangkan nyeri.
Evaluasi : ibu mau melakukan hal tersebut dan paham tentang penjelasan
bidan.
35
5. Memotivasi ibu untuk selalu memberikan stimulasi motoric social dan bahasa
pada bayinya supaya ibu dapat mengikuti tahap perkembangan bayinya.
36
BAB IV
PEMBAHASA
37
Bayi yang sehat mendapatkan asuhan seperti pemenuhan nutrisi yang cukup,
ukur lingkar kepala dan berat badan, beri imunisasi BCG, dan lakukan stimulasi
mental. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, maka dilakukan asuhan
kebidanan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat untuk by.“G”.
Dengan demikian, berdasarkan teori dan kasus yang ada tidak terjadi
kesenjangan dalam pelaksanaan sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
dan perkembangan by“G” sesuai dengan usia dan tidak ada masalah yang berarti
untuk ditindak lanjut
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Bayi Sehat pada By.“G” usia 2 minggu 2
hari di PKM Krembangan Selatan dan mengacu pada tujuan khusus maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pendekatan terapeutik
39
Evaluasi Diagnosa : By.“G” dengan bayi sehat usia 2 minggu 2 hari Evaluasi
S : Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang disampaikan bidan dan ibu
merasa senang dengan kondisi bayinya
P :1. Motivasi ibu untuk kontrol, agar dapat dideteksi tumbuh kembang bayinya
3. Motivasi ibu untuk memberikan bayinya ASI eksklusif saja sampai bayi
usia 6 bulan, tanpa memberikan makanan tambahan.
5.2 Saran
Saran teoritis
40
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: Kanisius.
Lockhart. A dan Saputra, L., 2014. Pengantar Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita
41