Anda di halaman 1dari 3

MELAKSANAKAN

KEGIATAN TATA LAKSANA


GIZI BURUK PADA BAYI
USIA <6 BULAN DAN
BALITA USIA > 6 BULAN
DENGAN BERAT BADAN <4
KG DI RAWAT JALAN
No. Dokumen :
/SOP-UKM/PKM-CNR
/2023
SOP No revisi : 00
Tanggal terbit : 03
Januari 2023
Halaman : 1/2
Puskesmas SODIK, SKM, MM.Kes
Ciniru NIP. 19670220 198902 1 001
1. Pengertian 1. Gizi Buruk adalah salah satu penyebab tidak langsung
kematian pada balita, karena kurangnya asupan
makanan yang dikonsumsi dan atau adanya penyakit
penyertayang ditandai dengan satu atau lebih
tandaberikut : i) pitting edema bilateral, minimal pada
kedua puggung kaki ; ii) BB/PB atau BB/TB kurang dari -3
SD ; III) lingkar lengan atas (LiLA) < 11.5 cm pada anak
usia 6-59 bulan.
2. Melaksanakan kegiatan Tata Laksana Gizi Buruk pada
Bayi Usia <6 bulan dan Balita Usia > 6 bulan dengan
berat badan <4 kg di rawat jalan.
3. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
Pelaksanaan kegiatan Tata Laksana Gizi Buruk pada Bayi
Usia <6 bulan dan Balita Usia > 6 bulan dengan berat badan
<4 kg di rawat jalan.
4. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Ciniru No. 440/ /PKM-CNR/2023
tentang Pemegan Program Gizi
5. Referensi 1. Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan.
2. Undang Undang RI Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. Undang Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik.
4. Buku Standar Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk

1/1
pada balita di Layanan Rawat Jalan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2020.
6. Prosedur Persiapan

1. Menyiapkan Alat antropometri


2. Menyiapkan formulir PAGT dan MTBS
Pelaksanaan

1. Pasien Gizi Buruk datang langsung ke Puskesmas atau


dari hasil laporan masyarakat/Pelacakan Kasus Gizi
Buruk.
2. Anamnesa Gizi awal (Adanya syok/renjatan, Letargis,
diare atau dehidrasi)
3. Melakukan pemeriksaan fisik klinis (gangguan
sirkulasi/syok, gangguan dehidrasi, gangguan
kesadaran, hipoglikemi, hipotermi) dan Antropometri
(Menimbang BB dan mengukur PB atau TB serta Status
Gizi)
4. Melakukan anamnesa lanjutan (Kapan terjadinya gizi
buruk, riwayat makan, riwayat imunisasi dan pemberian
vit. A, riwayat penyakit penyerta, riwayat tumbang,
status ekonomi keluarga)
5. Menghitung kebutuhan gizi berdasarkan hasil
anamnesa
6. Pemberian Intervensi sesuai Tatalaksana Gizi Buruk
7. Menyusun intervensi bagi balita gizi buruk sesuai
dengan keadaan balita gizi buruk dan jenis pemberian
PMT dari Puskesmas (PMT Pemulihan atau PMT
Biskuit)
8. Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang
pengetahuan gizi untuk balita gizi buruk
9. Mencatat hasil dalam rekam medis dan formulir rawat
jalan
10. Melakukan pemantauan per-tiga hari jika pasien dengan
kondisi buruk-sedang
11. Evaluasi kenaikan BB dan perubahan keadaan umum
balita gizi buruk setiap 10 hari sekali
12. Melakukan rujuk ke faskes lanjutan jika pasien
mengalami komplikasi penyakit lain dan perburukan
kondisi.

1/2
7. Bagan alir
Pasien Gizi Buruk

Datang Langsung Ke Hasil Pelacakan


PKM

Anamnesa Gizi

Diagnosa Gizi

Intervensi Gizi

Edukasi dan Konseling


Gizi

Pasien Selesai di Rujuk Jika ada


tangani perburukan

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Gizi
2. KIA
10. Dokumen
1. Instrumen Tata Laksana Gizi Buruk
Terkait
11. Rekaman No Yang di Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis ubah diberlakukan
Perubahann 1

1/3

Anda mungkin juga menyukai