Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA BALITA GIZI

BURUK DI LAYANAN RAWAT INAP


No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

PUSKESMAS Nurnaini, SKM


JIRAK 197211191993012001

1. Pengertian Tata laksana gizi buruk pada balita di Puskesmas merupakan perawatan
pada balita gizi buruk usia 6-59 bulan dengan komplikasi medis, balita
gizi buruk usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg dan bayi gizi buruk
usia < 6 bulan.
2. Tujuan 1. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perawatan
pada balita gizi buruk dengan cepat dan tepat sesuai 10 Langkah Tata
Laksana Gizi Buruk di layanan rawat inap.
2. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan
perencanaan, persiapan logistik, pemantauan dan evaluasi manajemen
layanan rawat inap.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. SOP Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita, Kemenkes
RI 2021
2. Prosedur 1. Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital
anak dan bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur
panjang atau tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA) sesuai
standar.
2. Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak)
atau perangkat lunak (software) penghitung Z-skor (WHO Anthro).
3. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
4. Bahan untuk membuat F 75, F100 atau formula untuk gizi buruk
lainnya.
5. Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100,
seperti gelas ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok,
gelas dan penutupnya, dll).
6. Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing
dan vitamin sesuai protokol.
7. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan.
8. Bagan protokol tata laksana gizi buruk rawat jalan, alat bantu kerja
(job aids) lainnya, seperti tabel F100 dan tabel dosis RUTF dan
protokol tes nafsu makan.
3. Langkah - 1. Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita.
Langkah 2. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus.
3. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.
4. Bayi < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan BB < 4 kg dirujuk ke
rumah sakit.
5. Balita usia 6-59 bulan dengan komplikasi medis di rawat di
puskesmas/ TFC/ rumah sakit.
6. Melakukan layanan/ intervensi balita di rawat inap sesuai dengan 10
langkah tata laksana gizi buruk.
7. Pencatatan dan Pelaporan.
8. Pemantauan dan supervisi fasilitatif.
7. Bagan Alir
Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita

Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus

Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi

Bayi < 6 Bulan Balita usia ≥ 6 Balita usia 6-59


bulan dengan bulan dengan
BB < 4 kg komplikasi medis

Rumah Sakit Puskesmas Perawatan/


TFC/ RS

Layanan. Pendampingan Keluarga


Intervensi Balita di
Rawat Inap

Lakukan 10 tata laksana gizi buruk

Pencatatan dan Pelaporan

Pemantauan dan supervisi fasilitatif

8. Hal – hal yang 1. Efektivitas alur pelayanan/ pemeriksaan balita di fasilitas pelayanan
perlu kesehatan.
diperhatikan 2. Pelaksanaan dan kualitas pelayanan 10 Langkah Tata Laksana Gizi
Buruk di layanan rawat inap.
3. Ketersediaan logistik dalam pelayanan tata laksana gizi buruk.
4. Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih Pencegahan dan Tata
Laksana Gizi Buruk pada Balita (pelatihan 47 JPL)
5. Kasus relaps dan penyebabnya
6. Kematian kasus gizi buruk, waktu dan penyebabnya
7. Penyebab drop out (pulang paksa) dan tidak sembuh

9. Unit terkait 1. Pendaftaran


2. Poli Gizi
3. Poli MTBS
4. Rawat Inap
10. Dokumen 1. Rekam Medik
Terkait 2. Pemeriksaan Laboratorium
3. SOP Penimbangan BB
4. SOP Pengukuran TB
5. Pedoman 10 langkah tata laksana gizi buruk
11. Rekaman Yang Tgl mulai
No Isi Perubahan
Historis Dirubah diberlakukan
Perubahan 1

Anda mungkin juga menyukai