Anda di halaman 1dari 24

Dicetak pada tanggal 2020-11-29

Id Doc: 5947587581944d41694327c5 10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Belajar

2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif (Syah 2005:166).

Menurut Slameto (2013:2) secara psikologis belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Uno (2013:22) belajar adalah suatu proses perubahan perilaku

atua pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya

yang dilakukan secara formal, informal dan nonformal.

Hasil belajar adalah kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh

siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat

mengkontruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.

Hasil belajar menurut Sudjana dalam (Kunandar, 2014:62) adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima

pengalaman belajarnya. Menurut Soedijarto dalam (Purwanto, 2014:46) hasil

belajar sebagai tingkat pengusaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti

proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 11

Tingkat keberhasilan belajar dapat dinyatakan dengan nilai atau angka.

Kemampuan seorang siswa maupun mahasiswa dalam mengatasi kendala pada

kegiatan belajar yang tertera pada kertas hasil ulangan harian atau yang tertera

pada buku nilai pegangan guru ekonomi. Jika hal itu dijadikan pedoman, bahwa

siswa atau mahasiswa itu mampu mengatasi kendala dalam kegiatan belajar

mandiri, maka siswa itu akan memperoleh hasil belajar yang sangat tinggi.

Menurut Rusman (2013:123) hasil belajar adalah sejumlah pengalaman

yang diperoleh siswa yang mencangkup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga

penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial,

macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:3) hasil belajar merupakan hasil

dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Menurut Jenkins dan Unwin (dalam Uno,2013) menyatakan hasil belajar

adalah pernyataan yang menunjukkan tentang apa yang mungkin dikerjakan siswa

sebagai hasil kegiatan belajarnya.

Menurut Djamarah dalam (Ariefiani, 2013) “Hasil belajar adalah sesuatu

yang diperoleh dari kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

individual maupun kelompok”. Sedangkan menurut Jihad dan Haris (2012:15)

hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan

proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 12

Menurut Sudjana (2014:3) Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku,

sebagai hasil dalam pengertian yang luas mencangkup bidang kognitif, afektif,

dan psikomotorik.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi dalam

(Rusman 2013:124) meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu:

A. Faktor Internal

1. Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang prima,

tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat

jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat berpengaruhi siswa

dalam menerima materi pelajaran.

2. Faktor Psikologis

Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondisi

psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi

hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ),

perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.

2. Faktor Eksternal

1. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor

lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar

pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang
Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 13

tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi

hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung

untuk bernafas lega.

2. Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharpakan.

Faktor-faktor ini diharapkan berfungsi sebagai sarana untuk

tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-

faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.

2.2 Perilaku Belajar

2.2.1 Pengertian Perilaku belajar

Perilaku belajar adalah suatu tindakan sosial manusia yang sangat

mendasar dalam proses atau usaha secara sadar dengan melibatkan sosio-

psikologi yang ditandai dengan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman

dan latihan baik diperoleh dari pengetahuan, sikap atau keterampilan ( Arifin,

2009). Perilaku belajar sering disebut juga kebiasaan belajar, merupakan dimensi

belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis

atau spontan ( Hanifah, 2001) . dengan perilaku belajar yang baik maka peserta

didik dapat meningkatkan prestasi akademik. Hal ini sepadan dengan pernyataan

Mardiana (2012) yang menyatakan dengan perilaku belajar yang positip akan

mendorong peserta didik mendapatkan hubungan yang baik dengan guru, maupun

teman-temannya, akan tetapi jika seorang peserta didik tidak dapat menunjukkan

perilaku positif, maka dia akan mengalami kesulitan dalam belajar.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 14

Perilaku menurut (Walgito,2005:168) adalah suatu aktifitas yang

mengalami perubahan dalam diri individu.perubahan itu didapat dalam segi

kognitif, afektif, dan dalam sefi psikomotorik.

2.2.2 Ciri Khas Perilaku Belajar

Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang

spesifik. Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara

lain psikologi pendidikan oleh Surya dalam (Syah:2014), disebut juga sebagai

prinsip-prinsip belajar. Di antara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi

karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah :

1. Perubahan itu intensional

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman

atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan

kata lain bukan kebetulan

2. Perubahan itu positif dan aktif

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif.

Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini

juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan

penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti

pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik daripada apa yang

telah ada sebelumnya.

3. Perubahan itu efektif dan fungsional

Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni

berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh,

makna, dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam
Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 15

proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap

dan dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat

diproduksi dan dimanfaatkan.

2.2.3 Perwujudan Perilaku Belajar

Muhibbin Syah ( 2014:116 ) Menjabarkan perwujudan perilaku belajar

biasanya lebih sering tampak dalam perubahan sebagai berikut :

1) Kebiasaan

Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan-kebiasaannya

akan tampak berubah. Menurut Bhurgardt dalam Syah (1973), Kebiasaan

itu timbul karena proses penyusutan karena proses penyusutan

kecendrungan respon-respon. Dengan menggunakan stimulasi yang

berulang-ulang. Dalam proses

belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak

diperlukan. Karena proses penyusutan/pengurangan inilah, muncul satu

pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis.

2) Keterampilan

Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf

dan otot-otot (Neuromuscular)yang lazimnya tampak dalam kegiatan

jasmaniah, seperti menulis, mengetik, olah raga dan sebagainya. Meskipun

sikapnya moyotik, namun keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak

yang teliti dan kesaran yang tinggi. Dengan demikian, siswa yang

mengeluarkan gerakan motrik dengan koordinasi dan kesadaran yang

rendah dianggap kurang atau tidak terampil.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 16

3) Pengamatan

Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan memberikan arti

rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga.

Berkat pengalaman belajar seorang siswa akan mampu mencapai

pengamatan yang benar-benar objektif sebelum mencapai pengertian.

Pengamatan yang salah akan mengakibatkan timbulnya pengertian yang

salah pula.

4) Berpikir asosiatif dan daya ingat

Secara sederhana berpikir asosiatif adalah berpikir dengan

mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan

proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respon. Dalam

hal ini perlu di catat bahwa kemmpuan siswa untuk melakukan hubungan

asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau

pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar.

5) Berpikir rasional

Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama

yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umunya siswa yang

berpikir rasional akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar

pengertian dengan menjawab pertanyaan “bagaimana dan mengapa”.

6) Sikap

Dalam arti yang sempit sikap adalah pandangan atau kecendrungan

mental. Menurut Bruno dalam Syah (1987), sikap adalah kecendrungan

yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara bsik atau buruk terhadap

orang atau barang tertentu.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 17

7) Inhibisi

Secara ringkas inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan

timbulnya suatu repon tertentu karena ada proses respon lain yang sedang

berlangsung (Reber dalam Syah, 1988). Dalam hal belajar yang dimaksud

dengan inhibisi adalah kesanggupan siswa untuk mengurangi atau

menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan

tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan

lingkungannya.

8) Apresiasi

Pada dasarnya apresiasi berarti suatu pertimbangan (Judgment) mengenai

arti penting atau nilai sesuatu. Dalam penerapannya, apresiasi sering

diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda baik

yang abstrak maupun yang kongkrit yang memiliki nilai luhur. Apresiasi

adalah rana afektif yang pada umunya yang ditujukan pada karya-karya

seni budaya seperti ; seni sastra, seni musik, seni lukis, drama, dan

lainnya.

9) Tingkah laku efektif

Tingkah laku efektif adalah tingkah laku yang menyangkut

keanekaragaman perasaan speerti ; takut, sedih, gembira, kecewa, senang,

benci, was-was, dan sebagainya. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas

dari pengaruh pengalaman belajar. Oleh karenanya, ia juga dapat dianggap

sebagai perwujudan perilaku belajar.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 18

2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar

Menurut Syah (2005:132) secara global faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku belajar siswa dapat dibedakan kedalam:

a. Faktor Internal siswa

1. Fisiologis

Yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang

lemah,apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya,dapat

menurunkan kualitas ranah cipta(kognitif) sehingga materi yang

dipelajarinya pun kurang atau tidak berkesan.

2. Psikologis

a. Intelegensi

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan

psiko-pisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri

dengan lingkungan dengan cara yang tepat.

b. Sikap

Sikap adalah gejaja internal yang berdimensi afektif berupa

kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang

tepat.
Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 19

c. Bakat

Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti

memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi

sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-

masing. Jadi secara global itu bakat itu mirip dengan

intelegensi.

d. Minat

Minat berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

e. Motivasi

Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia

maupun hewan yang mendorongnya berbuat sesuatu

b. Faktor Eksternal

1. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti guru dan teman sekelas, yang

dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa sehingga

menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.

2. Lingkungan non-sosial

Yang termasuk disini adalah: gedung sekolah dan letaknya, rumah

tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan

cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini

dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 20

2.2.5 Idikator Perilaku Belajar

1. Kebiasaan mengikuti pelajaran

Kebiasaan mengikuti pelajaran adalah kebiasaan yang dilakukan

siswa pada saat pelajaran sedang berlangsung. Siswa yang

mengikuti yang mengikuti pelajaran dengan tertib dan penuh

perhatian serta dicatat dengan baik akan memperoleh pengetahuan

lebih banyak. Kebiasaan mengikuti pelajaran ini ditekankan pada

kebiasaan memperhatikan penjelasan guru, membuat catatan, dan

keaktifan di kelas.

2. Sikap dalam menerima pelajaran

Dalam arti yang sempit diartikan sebagai pandangan atau

kecendrungan mental. Sikap (attitude) adalah kecendrungan yaang

relatif menetap untuk bereaksi dengan cara yang baik atau buruk

terhadap orang atau barang tertentu. Dengan demikian pada

prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu kecendrungan siswa

untuk bertindak dengna cara tertentu.

3. Tingkah laku efektif

Tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti

takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, waswas dan

sebagainya. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh

pengalaman belajar. Oleh karenanya, dia juga dianggap sebagai

perwujudan perilaku belajar.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 21

Kesimpulan dari perilaku belajar ini yaitu: suatu sikap siswa yang

menanggapi dan merespon setiap kegiatan belajar mengajar berlangsung. Perilaku

belajar tersebut menunjukkan bahwa siswa itu paham akan materi pelajaran yang

diajarkan oleh guru siswa yang paham akan materi pelajaran akan memberikan

respon yang baik, sedangkan siswa yang tidak paham akan memberikan respon

yang tidak baik seperti,acuh tak acuh, tidak mendengarkan penjelasan dari guru

dan tidak bisa menjawab pertanyaan dan latihan-latihan yang diberikan oleh guru.

2.3 Minat Belajar

2.3.1 Pengertian Minat Belajar

Minat adalah rasa suka dan tertarik yang tinggi dengan kesadaran diri

terhadap sesuatu yang dipandang dapat memberikan keuntungan dan

kepuasan pada dirinya sehingga mendorong individu berpartisipasi dalam

kegiatan itu tanpa ada yang menyuruh.

Menurut Djaali (2013:121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan

sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar

minatnya.

Elizabeth B. Hurlock (2005:114) menyatakan bahwa minat merupakan

sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka

inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihaat bahwa sesuatu akan

menguntugkan, mereka berminat. Hal ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila

kepuasan berkurang, minat pun berkurang.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 22

Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri sesorang.

Minat besar sekali pengaruhnya terhadap pembelajaran sebab dengan minat

seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya sebaliknya tanpa minat

seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seseorang minat terhadap

bidang IPS maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang IPS.

Dalam proses belajar mengajar, minat berperan sebagai motivating force

yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Minat besar

pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak

sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-bainya, karena

tidak ada daya tarik baginya. Ia segera-segera untuk belajar, ia tidak memperoleh

kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih

mudah dipelajari dengan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru hendaknya berperan sebagai

motivator atau pendorong untuk membangkitkan minat siswa. Hal ini dapat

dilakukan melalui dua cara yaitu:

1. Melalui diri siswa itu sendiri, disini guru perlu mengamati hal-hal apa

kiranya akan menggairahkan siswa sehingga siswa menyukai pokok-

pokok bahasan pelajaran.

2. Melalui faktor-faktor diluar siswa misalnya dengan memberi pujian atau

hadiah dalam pendidikan telah sering dibicarakan. Yang perlu dicatat

adalah pemberian pujian diberikan secara tulus dan tidak berlebihan.

Bentuk pujian di sini dapat berupa senyuman, anggukan kepala, acungan

jempol atau ungkapan.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 23

Berdasarkan uraian di atas bahwa dalam meningkatkan minat belajar siswa

dapat kita ambil kesimpulan antara lain :

1. Adanya situasi dan kondisi yang aman dan tentram dilingkungan sekolah

2. Adanya ruangan sekolah sebagai sarana tempat belajar siswa dalam

keadaan bersih dan baik

3. Seorang guru atau pendidik yang mempunyai kharisma atau wibawa

dimata anak didiknya dan menguasai ilmu yang akan disajikan

4. Penilaian guru yang baik dan benar baik dari segi pengetahuan,

keterampilan maupun dari sikap

Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat membantu

menentukan pilihan yang berguna bagi dirinya. Hal ini disebabkan karena setiap

individu mempunyai kecendrungan untuk selalu berhubungan dengan segala

sesuatu yang dianggap akan dapat memberikan kesenangan. Berdasarkan rasa

senang tersebut akan timbul minat untuk memperoleh, mengembangkan dan

sekaligus mempertahankan sesuatu yang dianggap dapat mendatangkan

kesenangan kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang

disertai dengan rasa senang.

Siswa yang memilki minat terhadap sesuatu subjek tertentu cenderung

untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Karena

pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi pelajaran dapat memungkinkan

siswa untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

Menurut sardiman (2011:76) “minat diartikan sebagai suatu kondisi yang

terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara suatu situasi yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 24

Minat seseorang tumbuh dan berkembang erat hubungannya dengan pengalaman

kebutuhan dan kemampuan seseorang yang ada dalam dirinya.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan

suatu kondisi atau kecendrungan rasa ingin tahu yang dimiliki siswa tersebut akan

terus menerus memperhatikan suatu aktivitas. Sehingga akan timbul rasa tertarik

dan rasa senang, hal ini akan membuat siswa selalu mengenang beberapa aktivitas

tersebut karena sesuai dengan keinginan atau kemauan dan kebutuhannya.

Begitu pula menurut oemar Hamalik (dalam Arleli 2012:15) minat belajar

adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur

dalam bentuk perubahan pengetahuan. Sikap dan keterampilan. Perubahan sebagai

hasil juga dapat ditunjukkan dalam bentuk seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta

perubahan aspek-aspek lainnya yang ada pada individu yang belajar.

Menurut Djamarah (2011:66) minat adalah kecendrungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat

terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan

rasa senang. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan

antara diri sendiri dengan sesuatu yang diluar diri sendiri..

Dari beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan minat belajar adalah

suatu kecendrungan hati siswa untuk memperhatikan, menyukai, menginginkan

suatu kegiatan pembelajaran dan tindakan berupa aktivitas tanpa ada yang

menyuruh sehingga menimbulkan keterikatan.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 25

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar

Menurut Slameto (2013:54) faktor-faktor yang mempengaruhi minat

adalah :

1. Faktor internal, yaitu minat ditentukan oleh faktor-faktor nativisme (faktor

keturunan yang merupakan faktor bawaan individu pada waktu dilahirkan,

sewaktu individu dilahirkan telah membawa sifat-sifat, inilah yang akan

menentukan keadaan internal yang bersangkutan.

2. Faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan berupa orang tua, guru, teman

pendidikan dan sebagainnya. Faktor lingkungan mempengaruhi proses

kejiwaan secara otomatis. Faktor lingkungan melihat kepada situasi

lingkungan dan keadaan lingkungan.

2.3.3 Indikator Minat Belajar

Minat selama ini hanya dikenal dengan sebuah keinginan yang dimilki

oleh seseorang, sehingga antara satu dengan yang lain mempunyai perbedaan

dalam keinginanya. Terlepas dari anggapan tersebut, minat siswa belajar

merupakan bagian penting yang perlu dikaji dalam sebuahlembaga/ sekolah,

karena tidak ada sekolah tanpa proses pembelajaran, sehingga minat siswa belajar

adalah kunci tercapainya visi dan misi sekolah. Minat secara bahasa diartikan

dengan kesukaan, kecendrungan hati terhadap suatu keinginan.

menurut Safari mengemukakan beberapa indikator minat belajar, yakni

meliputi (1) perasaan senang; (2) ketertarikan; (3) perhatian; dan (4) keterlibatan

(Wasti, 2013:4)
Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 26

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

indikator minat belajar ialah sebagai berikut :

1. Memiliki Perasaan senang terhadap pelajaran

Seorang siswa yang memilki perasaan senang atau suka terhadap

pelajaran ekonomi misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang

berhubung dengan ekoonmi. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa

untuk mempelajari bidang tersebut.

2. Memiliki rasa tertarik terhadap pelajaran

Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk

cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa

pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

3. Memiliki rasa perhatian terhadap pelajaran

Perhatian merupakan konstrasi atau aktifitas jiwa terhadap

pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada

itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, maka dengan

sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.

4. Keterlibatan

Menurut kamus besar bahasa indonesia keterlibatan adalah

keadaan terlibat. Keterlibatan dapat diartikan sebagai peran aktif peserta

didik sebagai partisipasi dalam proses pembelajaran. Keterlibatan individu

akan suatu objek yang membuat ia senang dan tetarik akan mengakibatkan

individu tersebut melakukan atau terlibat secara langsung maupun tidak

langsung. Begitu pula dengan peserta didik, apabila peserta didik

menyukai dan tertarik terhadap pelajaran, maka bukan saja sekedar


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 27

cenderung memperhatikan dengan tetap, bahkan ia juga akan melakukan

aktivitas yang melibatkan dirinya lebih jauh dalam upaya memahami dan

memperoleh kepuasan dari pelajaran tersebut.

Dengan demikian, keterlibatan ialah keadaan terlibat sebagai

partisipasi dalam proses belajar, melakukan aktivitas yang melibatkan

lebih jauh dalam upaya memahami pelajaran sebagai bentuk pemanfaatan

kegiatan belajar.

Kesimpulan dari minat belajar yaitu : minat belajar siswa itu lebih

mengarah dan mengacuh pada kemauan setiap masing-masing siswa untuk

belajar dan maju dimasa depan. Minat belajar siswa yang tinggi itu dapat

dilakukan dengan beberapa hal atau solusi yang dapat membuat siswa lebih

tertarik untuk belajar.

2.4 Hasil Penelitian yang Relevan

Penulis mencantumkan sedikitnya tiga hasil penelitian yang relevan

sebagai berikut :

1. Hasil penelitian Jevrie Randy Giovani Nusantara yang berjudul

“Pengaruh ekstrakulikuler dan perilaku belajar terhadap prestasi

belelajar akademik pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA

Negeri 7 Semarang”Hasil penelitian menunjukkan pada deskriptif

prsentase kegiatan ekstrakulikuler termasuk dalam kategori sangat

baik dengan presentase 78,5%. Untuk hasil deskriptif persentase

perilaku belajar termasuk dalam kategori cukup dengan presentase

67%. Hasil analisis regresi berganda diperoleh model regresi


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 28

Y=77,111 – 0,405X1 + 0,734X2 yang memiliki arti bahwa setiap

terjadi kenaikan 1 unit skor kegiatan ekstrakulikuler, maka akan

diikuti penurunan prestasi akademik pada mata pelajaran ekonomi

sebesar -0,405 dengan asumsi bahwa perilaku belajar bersipat tetap,

setiap terjadi kenaikan 1 unit skor perilaku belajar akan diikuti prestasi

kenaikan akademik pada mata pelajaran ekonomi sebesar 0,734

dengan asemsi bahwa kegiatan ekstrakulikuler bersipat tetap.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan

ekstrakulikuler memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap prestasi

akademik. Perilaku belajar memiliki pengaruh positif terhadap prestasi

akademik. Kegiatan ekstrakulikuler dan perilaku belajar secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik

pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IS di SMA Negeri 7 Semarang.

2. Menurut suroso (2007) yang berjudul skripsi “pengaruh disiplin

belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar Ekonomi siswa

Kelas VIII SMP N 1 jatinegara kab. Tegal tahun pelajaran 2006-

2007”. Dengan hasil penelitiannya yang menyatakan besarnya

pengaruh secara stimulasi adalah sebesar 14,8% > 85,2% dipengaruh

oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini, misalnya faktor

kecerdasan, motivasi belajar, metode pembelajaran, lingkungan

sekolah, dan lingkungan masyarakat.

3. Menurut Watoyo (2008) yang berjudul skripsi “hubungan antara

lingkungan belajar dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar

mata pelajaran akuntasi kelas XI jurusan IPS SMA N 1 paninggaran


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 29

kabupaten pekalongan 2008”. Jurusan ekonomi. Fakultas keguruan

dan ilmu pendidikan Universitas sebelas maret. Hasil penelitian yang

terdapat yaitu: (1) adanya hubungan positif antara lingkungan belajar

dengan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI

jurusan IPS SMA N 1 paninggaran kabupaten pekalongan. Hal ini

terbukti dari hasil analisis korelsi Produck Moment pada taraf

signifikan 5% yang diperoleh rhitung > rtabel atau 0,30899 > 0,294. (2)

adanya hubungan yang positif antara minat belajar dengan prestasi

belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI jurusan IPS SMA N 1

paninggaran kabupaten pekalongan. Hla ini terbukti dari hasil analisis

korelasi product moment pada taraf signifikan 5% yang diperoleh

rhitung > rtabel atau 0,3286 > 0,294. (3) adanya hubungan yang positif

antara lingkungan belajar dan minat belajar secara bersama-sama

dengan prestasi belajar mata pelajaran akuntasi siswa kelas XI jurusan

IPS SMA N 1 paninggaran kabupaten pekalongan. Hal ini terbukti

dari hasil analisis korelasi product moment pada taraf signifikan 5%

yang diperoleh Fregresi > Fhitung atau 4,29 > 3,21. Model hubungan dari

variabel yang dimaksud adalah Y = 43,55 + 0,120X1 + 0,145X2.

2.5 Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan argumentasi dalam merumuskan

hipotesis dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan,

sehingga kerangka berfikir penelitian ini adalah:


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 30

Perilaku belajar mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena

hasil belajar siswa dapat memberikan manfaat secara langsung pada perilaku

belajar siswa dalam proses belajar diantaranya yaitu dapat merangsang siswa

untuk belajar lebih giat baik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung

maupun diluar waktu kegiatan belajar mengajar. Menurut Squire dalam

bukunya yang berjudul encyclopedia of learning and memory mengemukakan

bahwa keterlibatan siswa adalah sejumlah waktu yang dipergunakan siswa

untuk terlihat aktif dan penuh perhatian dalam mempelajari materi

pembelajaran tetentu. Squire mengaitkan bahwa ada hubungan antara perilaku

dan keterlibatan siswa dengan konsentrasi dan hasil belajar siswa. hal ini

dimaksudkan agar siswa mampu memperluas serta memperkaya wawasan dan

pandangan tentang materi yang selanjutnya yang akan berpengaruh pada

peningkatan hasil yang dicapai oleh siswa.

Banyak para siswa di dalam belajar nampaknya tidak atau kurang adanya

minat Dan belum adanya niatan untuk berusaha bagaimana ia dapat

menumbuhkan minatnya dalam belajar. ia selalu merasakan bahwa belajar itu

adalah beban. Minat sangat berpengaruh dengan lancar atau tidakanya suatu

kegiatan, untuk itu minat siswa harus ditingkatkan dengan berbagai cara.

Menurut Dalyono (dalam Uno, 2011:91) minat belajar yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan

menghasilkan prestasi yang rendah.

Selain itu minat itu sendiri dapat bangkit karena adanya perhatian atau

kesadaran terhadap kebutuhan. Dari kesadaran ini akan timbul keinginan dan

karena adanya keinginan akan timbul motif untuk mencoba atau melakukan
Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 31

suatu tindakan. Dengan demikian dengan timbulnya minat pada individu siswa

akan melibatkan siswa aktif dalam belajar karena adanya kenginan dan

kebutuhan sehingga mereka mau mempelajari bahan belajar dan fokus dalam

proses yang tentunya akan meningkatkan hasil belajar itu sendiri.

Berdasarkan pertimbangan di atas, dapat diperoleh gambaran secara

fundamental tentang pentingnya perilaku belajar dan minat belajar siswa.

dengan demikian, terdapat cukup alasan mengenai perilaku belajar dan minat

belajar siswa yang berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Disini penulis mencoba menggambarkan bagaimana pengaruh perilaku

belajar siswa dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA

1 Muaro jambi, sebagai mana disajikan pada gambar 2.1 berikut.

Perilaku
belajar ( X1) Hasil
Belajar
(Y)
Minat
belajar( X2)

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Pada gambar di atas, dalam penelitian ini perilaku belajar siswa (X1) dan

minat belajar (X2) ditetapkan sebagai variabel bebas (independen) dan diprediksi

memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa (Y) atau disebut juga variabel

terikat (dependen). Pengaruh dapat dilihat melalui garis panah X1 yang

menggambarkan langsung perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar, garis

panah X2 yaitu menggambarkan pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 32

siswa, dan garis panah x1dan x2 yaitu menggambarkan pengaruh langsung secara

bersama perilaku belajar siswa dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa.

adanya pengaruh dapat diungkapkan dari perolehan hasil belajar siswa yang

semakin tinggi maupun semakin rendah tergantung pada perilaku belajar siswa

dan minat belajar siswa itu sendiri.

2.6 Hipotesis Penelitian

Sugiyono (2014:99) menyebutkan “hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan” sementara,

Sanjaya (2013:196) mengemukakan bahwa hipotesis penelitian adalah

jawaban sementara dan masalah dalam penelitian yang dipeorleh dari hasil

pengujian melalui pengumpulan data dari analisis data. Hipotesis ini dikatakan

sementara karena jawaban yang diperoleh berdasarkan teori-teori yang

relevan. Belum teruji kebenarannya, hipotesis pada dasarnya belum

menunjukkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpul data

karena jawaban yang diperoleh berdasarkan teori-teori yang relevan, belum

teruji kebenarannya. Hipotesis pada dasarnya belum menunjukkan fakta-fakta

emfiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.


Dicetak pada tanggal 2020-11-29
Id Doc: 5947587581944d41694327c5 33

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh perilaku belajar terhadap hasil belajar ekonomi Siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 1 Muaro Jambi

2. Terdapat pengaruh minat belajar terhadap Hasil Belajar ekonomi Siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 1 Muaro Jambi

3. Terdapat pengaruh perilaku belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Anda mungkin juga menyukai