Anda di halaman 1dari 5

PERANCANGAN

RUANG LUAR
nnnnn

F22119123
PRINSIP DESAIN LANSEKAP

1. Order atau Frame Designwork

Lokasi : Taman Gor, kota Palu


Order dapat dicapai dengan menggunakan suatu tema desain yang konsisten seperti
formal, informal, atau informal terstruktur. Misalkan pada Taman Gor, di kota Palu ini.

Taman Gor menggunakan


konsep taman tropis yang
di hadirkan dalam bentuk
Semi Outdoor.
Hal ini dapat dilihat
melalui arena olahraga
seperti lapangan basket,
pavilion, yang didesain
dengan menggabungkan
konsep indoor dan
outdoor.
2. Repetition (Pengulangan)

Tampak bahwa Taman Gor


menggunakan prinsip Pengulangan
pada desainnya.
Contohnya ialah bunga asoka yang
ditanam secara berulang-ulang
dengan jarak yang tidak terlalu
dekat. Bebatuan ini sebagai pemberi
jarak antara bunga satu dan lainnya.
Pengulangan yang terlalu banyak
akan menciptakan kesan yang
monoton, tapi saat digunakan dengan
efektif dapat mengarahkan pada
irama, fokalisasi, dan penekanan.

3. Rhythm (Irama) Mengacu pada prinsip


pengulangan, irama dapat dicapai
saat elemen-elemen dalam sebuah
desain dapat menciptakan suatu
perasaan dari pergerakan yang
mengarahkan mata yang melihat
melalui atau bahkan diluar area
yang didesain. Misal seperti
warna, garis dan bentuk dapat
diulang untuk mendapatkan irama
dalam desain lanskap.
Contohnya ialah, bunga asoka ini
yang ditanam dengan irama
warna.
Pola dimulai dari bunga berwarna
merah, lalu ke kuning, kemudian
ke warna merah dan seterusnya.
4. Balance (Keseimbangan) Keseimbangan dalam desain merujuk
pada keseimbangan atau kesamaan
dari atraksi visual. Keseimbangan
yang simetris akan tercapai saat satu
sisi dari suatu desain menjadi
gambaran cermin dari sisi lainnya.
Garis yang sama, bentuk, tekstur atau
warna berada pada kedua sisi dalam
desain simetris.

Contohnya dapat dilihat pada gambar


disamping, bunga dan rerumputan
ditanam secara simetris.
Kesan yang dapat diambil yaitu
formal, lebih mudah dimengerti,
serta bersifat statis/ pasif

5. Proportion and Scale (Proporsi dan Skala) Perbandingan merupakan antara


bagian
dari benda. Sedangkan, Proporsi
adalah perbandingan antara benda
tersebut & lingkungannya
Keduanya penting dalam
mendapatkan tata letak yang baik
secara horizontal & vertikal, dan
lainnya

Mengenai contohnya dapaat dilihat


pada gambar disamping. Paviliun
merupakan wujud dari proporsi
antara aktivitas manusia dan
lingkungan.
Sedangkan untuk skala, ialah
manusia yang beraktivitas di
paviliun pada lingkungan
landscape tersebut.
6. Emphasis (Penekanan)

Suatu komposisi desain akan hambar tanpa adanya emphasis/penekanan. Salah


satu cara membentuk penekanan dalam desain yaitu arah, dengan menempatkan
penekanan sedemikian rupa sehingga unsur yang lain mengarah kepadanya (point
interest-center point)
Contohnya seperti sculpture berikut, ditempatkan tepat di tengah taman Gor lalu
dikelilingi dengan tanaman-tanaman hias agar mengarahkan pandangan manusia ke
sculpture tersebut. Visualisasi akan terasa menyenangkan ketika seseorang mudah
untuk menemukan hal penting.

7. Unity (Kesatuan)

Unity merupakan faktor penyatu semua elemen-elemen yang dihadirkan


(hard materials dan soft materials). Unity memberikan kesan saling keterkaitan
dalam komposisi desain lanskap.
Contohnya ialah sebagai berikut, dudukan kayu sebagai hard material
disatukan pada soft material, yaitu pohon. Penggunaan elemen-elemen untuk
mengekspresikan suatu tema yang spesifik akan menciptakan harmoni. Kesatuan
dapat dicapai dengan menggunakan massa tanaman dan pengulangan.

Anda mungkin juga menyukai