Anda di halaman 1dari 4

Teori Arsitektur

Ananta Pramudya F22119123


“Bentuk arsitektural adalah titik temu antara massa dan ruang …. Bentuk-bentuk arsitektural,
tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan, warna, merupakan perpaduan
dalam menentukan mutu atau jiwa dalam penggambaran ruang. Mutu arsitektur akan
ditentukan oleh keahlian seorang perancang dalam menggunakan dan menyatukan unsure-
unsur tadi, baik dalam pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar (eksterior)
di sekeliling bangunan-bangunan”
Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974

Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk
dapat dihubungkan pada penampilanluar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau
seseorang yang mendudukinya. Hal ini juga menjelaskan kondidi tertentu di mana sesuatu
dapat mewujudkan keberadaannya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk es
atau uap. Dalam seni dan perancangan, seringkali dipergunakan istilah tadi untuk
menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan-cara dalam menyusun dan
mengkoordinasikan unsure-unsur dan bagian-bagian dari suatu komposisi untuk menghasilkan
suatu gambaran nyata. Dalam konteks studi ini, bentuk dapat dihubungkan baik dengan struktur
internal maupun garis isternal serta prinsip yang memberikan kesatuan secara menyeluruh.
Secara psikologis manusia secara naluriah akan manyederhanakan lingkungan
visualnya untuk memudahkan pemahaman. Dalam setiap komposisi bentuk, kita cenderung
mengurangi subyek utama dalam daerah pandangan kita ke bentuk-bentuk yang paling
sederhana dan teratur. Semakin sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah untuk
diterima dan dimengerti.
Secara geometri kita ketahui wujud-wujud beraturan seperti lingkaran dan sederetan
segi banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang sama) yang tak terhingga
banyaknya dapat dilukiskan di dalam lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar.
 Lingkaran : sederetan titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama dan
seimbang terhadap sebuah titik tertentu di dalam lingkungan.
 Segitiga : sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga
buah sudut.
 Persegi panjang : sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama
panjang dan empat buah sudut siku-siku.
Namun, pada umumnya bentuk dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan tersusun
secara rapid an konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan
simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida
merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan. Bentuk-bentuk dapat
mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun
unsure-unsurnya ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam
membangun bentuk-bentuk serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang
baru berdasarkan bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan
beberapa bagiannya.

2. Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan
antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih
dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk
beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi
tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.
 Best Western Plus Coco Palu.

Hotel Best Western


Coco Palu ini terletak di
Jalan. Basuki Rahmat
No.125 Kota Palu, Sulawesi
Tengah. Hotel ini rampung
dibangun pada tahun 2014.
Hotel yang didesain
sebanyak 126 kamar ini
pernah mengalami
kerusakan akibat gempa 28
September 2018 lalu
direnovasi kembali dan
rampung pada awal tahun
2020. Namun, untuk
Ballroom itu sendiri telah
beroperasi sejak Juni 2019.

 Penggabungan Bentuk
Berdasarkan hasil pengamatan saya, hotel ini menggabungkan antara bentuk
persegi dan persegi panjang. Keduanya memiliki bentuk yang saling berkaitan sehingga
terlihat serupa dengan bentuk asalnya seperti yang terlihat pada lobbynya.
Berikut ini adalah sketsa 3D dari bangunan tersebut :

 Perubahan Bentuk
Penambahan unsur tertentu seperti persegi dapat mengubah persepsi bentuk
asalnya. Terlihat bahwa bentuk persegi tersebut ditambahkan dengan persegi panjang
namun dengan jumlah volume yang berbeda. Dengan merubah bentuk dengan
menambahkan bentuk volume yang tersedia akan menentukan identitas bentuknya
berubah atau justru dipertahankan.
 Penggabungan 2 bentuk atau lebih.
Berdasarkan data yang saya peroleh diatas, maka ruang-ruang yang ada pada
Hotel Best Western Coco Palu saling berkaitan dan menembus antara ruang satu ke
ruang lainnya, contohnya dari Lobby menuju Ballroom. Maka dari itu, bentuk ruang yang
ada tidak memiliki kesamaan visual.

 Komposisi

Dapat diketahui bahwa, bangunan ini menggunakan prinsip


penataan ‘Transformasi’ dimana konsep arsitektur yang ada
diperkuat dan memanipulasi bentuk asalnya. Seperti yang kita
lihat, dari lobby yang berbentuk persegi, kemudian berkaitan
dengan lobby dan kamar yang memanjang dan meninggi
sehingga membentuk persegi panjang.

 Ekspresi

Bila dilihat melalui persepsi visual, persepsi yang terbentuk yaitu adanya
kesinambungan pola (continuity). Pola yang terlihat mulai dari bentuk persegi yang
menghubungkan dengan ruang lainnya yang memiliki kesan bentuk yang berbeda.
Area bangunan yang menjadi pusat perhatian adalah kamar hotelnya yang memiliki
ketinggian berbeda diantara ruang lainnya ditambah dengan bentuknya yang memanjang
kesamping.

Anda mungkin juga menyukai