2341 4573 1 SM
2341 4573 1 SM
2, Agustus 2020 : 41 - 46
ABSTRAK
Alat-alat mekanis yang bekerja pada kegiatan penambangan menggunakan solar sebagai bahan bakar, penggunaan
bahan bakar tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar bagi biaya penambangan. Oleh karena itu bahan bakar harus
digunakan seefisien mungkin, agar biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dihemat dan target produksi bisa tercapai
Fuel consumption merupakan hal utama yang selalu jadi pertimbangan untuk pemilihan suatu alat karena secara
umum fuel consumption penyumbang cost operasional yang paling besar. Fuel ratio adalah perbandingan antara penggunaan
bahan bakar (fuel) yang digunakan untuk kegiatan penambangan dengan produksi lapisan batuan penutup yang dihasilkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai fuel ratio adalah fuel burn (liter/jam) dan produktivitas alat (bcm/jam). Volvo
FM 370 dengan rata-rata 0,56 liter/bcm menjadi 0,49 liter/bcm, Hitachi ZX450 (022) 0,37 liter/bcm menjadi 0,34 liter/bcm,
Hitachi ZX450 (043) 0,22 liter/bcm menjadi 0,20 liter/bcm, Komatsu PC400 0.27 liter/bcm menjadi 0,22 liter/bcm dan untuk
Caterpilar 345C 0.23 liter/bcm menjadi 0,19 liter/bcm.
41
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 5, No. 2, Agustus 2020 : 41 - 46
muat dan alat angkut yang beroperasi. Efisiensi Kerja Alat Gali Muat dan Alat Angkut
b. Data mengenai waktu edar, teknis alat, spesifikasi alat a. Efisiensi kerja alat gali muat
dan sifat material yang kemudian diolah secara Efisiensi kerja alat gali muat diolah berdasarkan
sistematis untuk mengetahui produktivitas dari masing- data statistik jam kerja aktual sebulan dibagi dengan jam
masing alat secara aktual. kerja efektif sebulan alat gali muat pada Lampiran E.
4. Analisis Data Berdasarkan hasil pengolahan data pada Lampiran E
Hasil pengolahan data digunakan untuk didapatkan efisiensi alat gali muat pershift rata - rata unit
menganalisis fuel ratio secara aktual. Dapat menganalisa fuel Hitachi yaitu 65,43%, komatsu 80,43% dan caterpillar
consumption dan productivity alat gali muat dan alat angkut 70,34%.
berdasarkan jam kerja aktual sebulan, kondisi medan kerja, b. Efisiensi kerja alat angkut
kondisi alat, serta sifat material sehingga dapat diketahui Efisiensi kerja alat angkut diolah berdasarkan data
secara aktual. statistik jam kerja aktual sebulan dibagi dengan jam kerja
Untuk menunjang kinerja peralatan mekanis, efektif sebulan alat angkut pada Lampiran E. Berdasarkan
maka diperlukan bahan bakar sebagai penggerak mesin, hasil pengolahan data pada Lampiran E didapatkan rata –
penggunaan bahan bakar haruslah sesuai dengan apa yang rata efisiensi alat angkut 69,19%.
ditergetkan oleh perusahaan. Seiring dengan meningkatnya
permintaan bahan bakar khususnya minyak, maka perlu Swell Factor
dilakukan pengkajian terhadap penggunaan bahan bakar Pada PT Borneo alam Semesta menetapkan Swell
agar dapat mengantisipasi tingginya angka fuel ratio dalam Faktor yang digunakan sebagai acuan yaitu sebesar 1.24.
aktivitas penambangan.
Fuel ratio adalah perbandingan antara Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
penggunaan bahan bakar (fuel) yang digunakan untuk Berdasarkan perhitungan pada Lampiran G
kegiatan penambangan dengan produksi lapisan batuan didapatkan nilai produktivitas rata-rata untuk alat gali muat
penutup yang dihasilkan. Faktor-faktor yang Hitachi ZX450 182,34 bcm/jam, komatsu PC400 240,27
mempengaruhi nilai fuel ratio adalah fuel burn (liter/jam) bcm/jam dan caterpillar 345C 282,05 bcm/jam.
dan produktivitas alat (bcm/jam) (Iashania, 2011:II-7). Berdasarkan perhitungan pada Lampiran H maka
Persamaan (1) ini merupakan rumus fuel ratio (liter/bcm). didapatkan produktivitas alat angkut rata - rata jenis Volvo
FM 370 untuk overburden yaitu sebesar 7,36 bcm/jam.
𝑙𝑡𝑟
𝐹𝑢𝑒𝑙 𝐵𝑢𝑟𝑛 (𝑗𝑎𝑚)
Fuel Ratio= 𝑏𝑐𝑚 (1) Tabel-2. Panjang dan Lebar Jalan Angkut
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑗𝑎𝑚)
Segmen Panjang Lebar
No
Jalan (meter) (meter)
42
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 5, No. 2, Agustus 2020 : 41 - 46
Tabel-4. Fuel Burn Rata - Rata Alat Angkut Volvo FM370 Fuel ratio akan melebihi dari target perusahaan selama
sebulan jika rata - rata fuel burn setiap alat tinggi. Adapun
Konsumsi Jam
No. Fuel Burn pengaruh jarak angkut terhadap fuel ratio alat angkut dan
No Fuel Kerja
Rambu (liter/jam) pengaruh fuel burn terhadap Horse Power alat gali muat.
(Liter) (jam)
Tabel-6. Fuel Ratio Aktual Alat Angkut a. Waktu Edar (cycle time)
Produkti Fuel Cycle time merupakan faktor yang sangat
Jenis No. vitas Burn Fuel Ratio menentukan besarnya nilai produktivitas alat gali muat.
Unit Lambung (BCM/Ja (Liter/ (Liter/BCM)
m) jam) Aktualnya di lapangan rata-rata nilai cycle time alat gali
muat rata-ratanya 22.20 detik untuk Hitachi, 24.58 detik
DT00-140 23.58 10.47 0.44 untuk komatsu dan 23.93 detik untuk caterpilar. Akan tetapi
DT00-100 23.39 10.78 0.46 nilai cycle time itu bisa lebih diperkecil untuk
DT00-141 22.33 10.33 0.46 meningkatkan produktivitas dengan didukung oleh faktor -
DT00-125 23.11 11.18 0.48 faktor pendukung.
DT00-112 21.92 10.69 0.49
DT00-139 24.12 11.91 0.49
1) Swing Angle
DT00-123 19.98 10.49 0.52
VOLVO DT00-095 21.25 11.43 0.54
Semakin besar swing angle pada alat maka cycle
time pun akan menjadi semakin besar. Waktu Swing muat
DT00-103 20.88 11.47 0.55
dan kosong rata-ratanya adalah Untuk itu perlu adanya
DT00-101 19.27 11.02 0.57
pengurangan swing angle pada saat pengoperasian alat gali
DT00-094 18.11 10.61 0.59
muat dengan cara penempatan alat angkut yang ideal
DT00-096 19.56 11.50 0.59
dengan alat gali muat agar nilai swing angle tersebut dapat
DT00-098 18.82 11.06 0.59
direduksi menjadi lebih kecil.
DT00-104 14.60 10.80 0.74
DT00-099 11.82 9.59 0.81
Rata - rata 0.56 2) Delay Time
Delay time merupakan salah satu faktor yang
Analisis Fuel Ratio mengurangi produktivitas alat gali muat. Nilai delay time
Pada PT Borneo Alam Semesta tidak menentukan ini akan mempengaruhi nilai efisiensi kerja dari alat
target pemakaian bahan bakar per unit, perusahaan cuman tersebut. Permasalahan-permasalahan yang menyebabkan
menggunakan target konsumsi bahan bakar perbulan, terjadinya delay time alat gali muat anatara lain adalah
karena menyesuaikan dengan kondisi alat, akan tetapi menunggu dump truck, menunggu truck manuver, pindah
perusahaan menggunakan target atau standar untuk fuel posisi dari alat tersebut dan juga scrubbing front atau
ratio. prepare front.
43
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 5, No. 2, Agustus 2020 : 41 - 46
Gambar 5. Backload
Gambar-3. Isian Bucket yang tidak maksimal
44
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 5, No. 2, Agustus 2020 : 41 - 46
Fuel Fuel
Persen
Ratio Ratio
Jenis No. tase
Aktual Simulasi Selisih
Unit Lambung Selisih
(Liter/ (Liter/
(%)
BCM) BCM)
DT00-140 0.44 0.39 -0.05 -11.63
45
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 5, No. 2, Agustus 2020 : 41 - 46
bcm/jam, Komatsu PC 400 206,43 bcm/jam dan Caterpilar b. Hitachi ZX450 (022) 0,34 liter/bcm.
345C 235,92 bcm/jam. Dari data produktivitas tersebut c. Hitachi ZX450 (043) 0,20 liter/bcm
maka akan sangat menguntungkan bagi pihak perusahaan. d. Komatsu PC400 0,22 liter/bcm
Dengan demikian penulis dapat memangkas fuel ratio yang e. Caterpilar 345C 0,19 liter/bcm.
semula Volvo FM 370 dengan rata-rata 0,56 liter/bcm
menjadi 0,49 liter/bcm, Hitachi ZX450 (022) 0,37 liter/bcm SARAN
menjadi 0,34 liter/bcm, Hitachi ZX450 (043) 0,22 liter/bcm Berdasarkan hasil penelitian saran-saran yang
menjadi 0,20 liter/bcm, Komatsu PC400 0.27 liter/bcm dapat diberikan adalah sebagai berikut :
menjadi 0,22 liter/bcm dan untuk Caterpilar 345C 0.23 1. Perlu adanya penelitian lanjutan terhadap kondisi jalan
liter/bcm menjadi 0,19 liter/bcm. angkut pada PIT 2 PT Pro Sarana Cipta
2. Dalam kegiatan produksi adanya lebih memperhatikan
dalam ketersedian alat dilapangan.
3. Lebih memperhatikan kondisi jalan angkut terutama
dalam hal grade jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, F.T. 2009 Diktat Pemindahan Tanah Mekanis.
Departemen Teknik Sipil. Universitas
Sumatera, Medan. Hal I
46