"MPL" dalam price action mungkin merujuk pada "market profile level", yaitu level harga di mana
terdapat signifikan aktivitas perdagangan atau aktivitas yang relatif besar dari pembeli atau penjual.
Ini dapat digunakan sebagai area support atau resistance potensial dalam analisis teknis. Beberapa
trader menggunakan diagram profil pasar untuk menentukan level harga yang signifikan dan
menemukan peluang perdagangan yang potensial. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini
merupakan teknik analisis yang subjektif.
jika saya punya modal 500 usd berapa resiko yang optimal untuk saya ampil per trade
Resiko optimal per trade tergantung pada gaya trading, toleransi risiko, dan tujuan investasi Anda.
Beberapa trader mungkin merasa nyaman dengan resiko 1-2% per trade, sementara yang lain
mungkin merasa nyaman dengan resiko 5-10% per trade. Namun, penting untuk diingat bahwa resiko
yang lebih tinggi berarti potensi kerugian yang lebih besar juga. Sebaiknya, Anda berdiskusi dengan
seorang ahli atau mentor trading sebelum menentukan jumlah resiko yang tepat untuk Anda.
Untuk resiko optimal per trade, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti strategi
trading, toleransi risiko, dan pengalaman trading. Biasanya, trader profesional menyarankan agar
resiko per trade tidak lebih dari 2-3% dari modal trading. Jadi, jika modal Anda adalah $500, maka
resiko yang optimal per trade adalah sekitar $10-15. Namun, ini hanya saran umum dan Anda harus
menyesuaikan dengan kondisi trading Anda sendiri.
buatkan saya metodologi trading dengan mpl, ftr, flag limit, quasimodo dan dengan resiko yang
disesuaikan
Metodologi trading dengan menggunakan Maximum Pain Level (MPL), Flag and Pennant Reversal
(FTR), Flag Limit, Quasimodo dan resiko yang disesuaikan dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Identifikasi titik MPL pada chart. MPL adalah level di mana pembeli dan penjual memiliki
pengaruh yang sama dan diharapkan akan terjadi perubahan arah trend.
2. Cari sinyal FTR dan Flag Limit. FTR adalah pola yang terdiri dari flag dan pennant yang
mengindikasikan akan terjadi perubahan arah trend. Sedangkan Flag Limit adalah pola yang
mengindikasikan akan terjadi pergerakan harga yang signifikan.
3. Identifikasi pola Quasimodo. Quasimodo adalah pola yang terdiri dari level support atau
resistance yang berulang-ulang dan mengindikasikan akan terjadi perubahan arah trend.
4. Hitung resiko per trade. Untuk menghitung resiko per trade, Anda dapat menggunakan rumus
seperti: (modal x resiko yang diinginkan) / (harga entry - harga stop loss) = jumlah lot yang
akan ditradingkan.
5. Entry dan exit posisi. Setelah menemukan titik MPL, sinyal FTR, Flag Limit, Quasimodo dan
menghitung resiko per trade, Anda dapat entry posisi dan exit posisi sesuai dengan sinyal
yang diterima.
Perlu diingat bahwa metodologi ini tidak menjamin hasil pasti dan selalu memerlukan analisa dan
pengalaman yang baik dalam trading.
diamana targetnya?
Metodologi trading dengan Maximum Pain Level (MPL), Flag and Pennant Reversal (FTR), Flag Limit,
Quasimodo dan resiko yang disesuaikan dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi Maximum Pain Level (MPL): Ini merupakan level di mana harga saham atau aset
lainnya diperdagangkan dengan volume yang paling tinggi. Ini dapat ditentukan dengan
menganalisis laporan opsi saham atau dengan menggunakan alat analisis teknis seperti
indikator Volume Profile.
2. Identifikasi Flag and Pennant Reversal (FTR): Ini merupakan pola grafik yang menunjukkan
potensi pembalikan harga. Pola ini terdiri dari flag atau pennant yang menunjukkan
konsolidasi harga yang diikuti oleh pergerakan harga yang cepat dan tajam.
3. Identifikasi Flag Limit: Flag limit merupakan level atas atau bawah dari pola flag yang dapat
digunakan sebagai level stop loss atau target profit.
4. Identifikasi Quasimodo Pattern: Quasimodo pattern merupakan pola grafik yang
menunjukkan potensi pembalikan harga setelah harga mencapai level support atau resistance
kuat. Pola ini dapat diidentifikasi dengan menggunakan alat analisis teknis seperti indikator
Fibonacci atau Moving Average.
5. Entri dan exit: Setelah mengidentifikasi MPL, FTR, flag limit, dan quasimodo pattern, trader
dapat membuat keputusan untuk memasuki pasar dengan posisi beli atau jual. Resiko yang
disesuaikan dapat ditentukan dengan menggunakan rasio risiko/reward yang sesuai dengan
modal dan toleransi risiko trader. Target profit dapat ditentukan dengan menggunakan flag
limit atau level resistance/support yang kuat.
Ingatlah bahwa ini hanya sebagai contoh dan trader harus melakukan analisis dan riset yang cukup
sebelum mengambil keputusan trading dan pastikan untuk selalu mengikuti manajemen resiko yang
baik.
Sebagai contoh, jika kita memiliki saham XYZ dengan harga saat ini $100 dan opsi beli yang dipegang
oleh pembeli sebanyak 1.000 kontrak pada harga strike $110 dan opsi jual yang dipegang oleh
penjual sebanyak 500 kontrak pada harga strike $110, maka MPL-nya adalah $110.
Untuk trading dengan menggunakan MPL, FTR, flag limit, quasimodo dan dengan resiko yang
disesuaikan, sebaiknya Anda mencari bantuan dari profesional atau mentor yang berpengalaman
dalam trading options atau saham. Selain itu, sangat penting untuk membuat rencana trading yang
matang dan mengikuti manajemen risiko yang baik untuk mengurangi resiko kerugian.
Tapi perlu diingat, tidak ada metodologi trading yang pasti 100% profitable. Namun dengan belajar
dan berlatih, Anda dapat meningkatkan kemampuan dan meningkatkan peluang untuk memperoleh
keuntungan dalam trading.
Contoh skenario lain dari MPL adalah saham XYZ yang saat ini diperdagangkan pada harga $50.
Option call dengan strike price $55 memiliki volume perdagangan yang paling tinggi. Jika harga
saham XYZ naik menjadi $60, pemegang option call dengan strike price $55 akan mengalami kerugian
yang paling besar. Oleh karena itu, teori MPL menyatakan bahwa harga saham XYZ akan cenderung
bergerak menuju $55, karena ini adalah level dimana pemegang option akan merugi paling banyak.
Namun perlu diingat, teori MPL adalah teori yang diperdebatkan, tidak ada jaminan pasti bahwa
harga akan selalu bergerak ke level yang ditentukan oleh MPL.
bagaimana cara mencari tahu opsi beli yang diminiliki oleh pembeli atau opsi jual yuang dimiliki oleh
penjual?
Untuk mengetahui opsi beli yang dimiliki oleh pembeli atau opsi jual yang dimiliki oleh penjual, Anda
dapat melihat data open interest dari exchange yang bersangkutan. Open interest menunjukkan
jumlah kontrak opsi yang telah dibuka dan belum ditutup. Jika open interest untuk suatu opsi beli
lebih tinggi daripada open interest untuk opsi jual, maka ini menunjukkan bahwa pembeli lebih
banyak daripada penjual. Sebaliknya, jika open interest untuk opsi jual lebih tinggi daripada open
interest untuk opsi beli, maka ini menunjukkan bahwa penjual lebih banyak daripada pembeli. Anda
juga bisa melihat data volume trading untuk opsi tersebut, jika volumenya lebih tinggi pada opsi beli,
maka ini menunjukkan bahwa pembeli lebih banyak dan sebaliknya. Namun perlu diingat bahwa data
open interest dan volume trading hanya memberikan gambaran umum dan tidak selalu merupakan
indikator pasti tentang sentimen pasar.
Sebagai catatan, perlu diingat bahwa sentimen pasar dapat berubah-ubah dan tidak selalu akurat
dalam memprediksi pergerakan harga. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengkombinasikan
analisis sentimen pasar dengan analisis teknikal dan fundamental lainnya dalam mengambil
keputusan trading.
bagimana mendeteksi kekuatan buyer dan seller di forex sebelum gerakan terjadi
Untuk mendeteksi kekuatan buyer dan seller di pasar forex, ada beberapa indikator teknikal yang
dapat digunakan, di antaranya:
1. Indikator volume: ini menunjukkan jumlah transaksi yang terjadi dalam periode waktu
tertentu. Jika volume transaksi meningkat, ini menunjukkan bahwa ada pergeseran dalam
sentimen pasar.
2. Indikator oscillator seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic: ini mengukur
perbandingan antara harga tertinggi dan terendah dalam periode waktu tertentu. Jika RSI
atau Stochastic berada di wilayah overbought atau oversold, ini menunjukkan adanya
pergeseran dalam sentimen pasar.
3. Indikator moving average: ini menunjukkan rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu
tertentu. Jika harga berada di atas moving average, ini menunjukkan sentimen pasar yang
bullish, sedangkan jika harga berada di bawah moving average, ini menunjukkan sentimen
pasar yang bearish.
Selain itu, analisis fundamental juga dapat digunakan untuk mendeteksi sentimen pasar, yaitu dengan
melakukan analisis terhadap kondisi ekonomi, politik, dan berita ekonomi. Namun, perlu diingat
bahwa tidak ada metode yang pasti untuk mendeteksi sentimen pasar dan selalu ada risiko dalam
trading.
1. Mengenali dan mengakui emosi yang di alami. Jangan mencoba untuk menyembunyikan atau
mengabaikan emosi yang di rasakan.
2. Membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi emosi yang di
rasakan.
3. Mencari cara untuk mengeluarkan emosi yang di rasakan, seperti melakukan olahraga atau
menulis.
4. Mengatur waktu untuk beristirahat dan merencanakan waktu untuk trading.
5. Mencari dukungan dari orang lain, seperti teman atau keluarga, atau mencari dukungan dari
komunitas trader.
6. Membuat aturan trading yang jelas dan mengikutinya dengan disiplin.
7. Memperkenalkan metode manajemen risiko dan manajemen uang yang efektif untuk
membatasi kerugian.
8. Mencari mentor atau pelatih untuk memberikan dukungan dan memberikan masukan yang
berguna tentang bagaimana mengatasi emosi saat trading.
terkadang sentimen pasar tidak sesuai dengan pergerakan harga, bagaimana cara menentukan
sentimen yang tepat
Untuk menentukan sentimen yang tepat, trader dapat menggunakan beberapa metode. Salah satunya
adalah dengan melihat pergerakan harga yang terjadi di pasar. Jika harga cenderung naik, maka
sentimen pasar dianggap bullish. Sebaliknya, jika harga cenderung turun, maka sentimen pasar
dianggap bearish.
Selain itu, trader juga dapat menggunakan indikator teknikal untuk mengetahui sentimen pasar.
Beberapa indikator yang digunakan untuk ini adalah indikator momentum, indikator volatilitas, dan
indikator tren.
Analisa fundamental juga dapat digunakan untuk menentukan sentimen pasar. Analisa fundamental
melihat kondisi ekonomi dan politik yang mempengaruhi pasar, seperti tingkat suku bunga, tingkat
pengangguran, dan perkembangan politik.
Selain itu, trader juga dapat mengikuti berita dan perkembangan di pasar, seperti komentar dari analis
dan ahli pasar, laporan keuangan perusahaan, dan lain-lain.
Namun, perlu diingat bahwa sentimen pasar tidak selalu sesuai dengan pergerakan harga dan dapat
berubah-ubah, sehingga trader harus tetap berhati-hati dan membuat keputusan trading dengan
bijak.