Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA

KELAS X SMK SWASTA PANCA BHAKTI KUBU RAYA

Siti Muniroh, Asrosi, Luhur Wicaksono


Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak
Email: sitimuniroh814@yahoo.co.id

Social interaction is the key of all social life, because without social interaction there
may be no life together. In order to make the individuals are able to interact socially
well, somebody must have high confidence in order to make it easier in interacting with
other individuals. Confidence is also needed to be more self-respecting, because it is built
on the basis of a positive feeling of your own self-respect. The general purpose of this
study was to describe the influence of self-confidence to the social interaction of 10th
grade students of Panca Bhakti Vocational High School Kubu Raya. The population in
this study was 146 students and the sample was 59 students at the tenth grade of Panca
Bhakti Vocational High School Kubu Raya. This study used quantitave approach. The
techniques in collecting data used data analysis technique using the percentage formula
and product moment correlation and coefficient of determination. Based on the result of
this study, it could be concluded that: (1) self-confidence of 10th grade students of Panca
Bhakti Vocational High School Kubu Raya was classified “high”, (2) the social
interaction of 10th grade students of Panca Bhakti Vocational High School Kubu Raya
was classified “good”, (3) there is significant influence of the social interaction of 10th
grade students of Panca Bhakti Vocational High School Kubu Raya.

Keywords: Self-Confidence, Social Interaction

PENDAHULUAN orang atau lebih yang masing-masing


Pada hakikatnya manusia tidak hanya mempunyai orientasi dan tujuan.”Individu
sebagai makhluk individu, tetapi manusia memerlukan hubungan dengan lingkungan
juga merupakan mahluk sosial. Untuk yang menggiatkannya, merangsang
menjalani kehidupannya sehari-hari, manusia perkembangannya, atau memberikan sesuatu
juga memerlukan bantuan dari manusia atau yang ia perlukan.
individu yang lainnya, oleh karena itu Ahmadi (2007:49) juga mengungkapkan
manusia melakukan suatu interaksi sosial. “Interaksi sosial adalah suatu hubungan
Seperti yang di kemukakan oleh Doda antara individu atau lebih, di mana kelakuan
(2005:129) “Common interests should individu yang satu mempengaruhi,
characterize as a basis for interaction.” mengubah, atau memperbaiki kelakuan
Kepentingan bersama seharusnya individu yang lain atau sebaliknya”.
menggambarkan sebagaimana dasar untuk Seperti yang di tegaskan oleh Herimanto
interaksi. dan Winarno (2015:54) “Interaksi sosial
Sehubungan dengan hal ini Bungin merupakan kunci dari semua kehidupan
(2006:25) mengatakan bahwa manusia juga soaial, karena tanpa interaksi sosial tidak
di ciptakan sebagai mahluk mungkin ada kehidupan bersama.” Interaksi
multidimensional, memiliki akal pikiran dan sosial menghendaki adanya tindakan yang
mampu berinteraksi secara personal maupun saling di ketahui. Bukan masalah jarak,
sosial. Soyomukti (2016:315) juga melainkan masalah saling mengetahui atau
menyatakan bahwa “Interaksi sosial adalah tidak. Dari beberapa pendapat tersebut dapat
tindakan, kegiatan, atau praktik dari dua di simpukan bahwa interaksi sosial

1
merupakan tidakan atau kegiatan sosial yang pendidikan juga di butuhkan rasa percaya diri
menyangkut hubungan antara orang siswa, karena siswa disekolah tidak hanya
perorangan, antara kelompok-kelompok belajar melainkan juga harus melalui suatu
manusia, maupun antara orang perorang dan interaksi dan komunikasi dengan teman
kelompok manusia serta saling sebayanya di sekolah.
mempengaruhi antara yang satu dengan yang Siswa sebagai individu yang sedang
lainnya. dalam proses pembelajaran yaitu berkembang
Rinehart and Winston (1970:1) “ social kearah kematangan jiwa atau kemandirian.
psychology focuses upon the social nature of Hambley (dalam Robbi 2016:33) juga
the individua, it attempts to understand and menyebutkan bahwa “salah satu yang
explain how thought, feeling, and behavior of mempengaruhi kemampuan dalam
individuals are influenced by the actual. penyesuaian sosial ini adalah kepercayaan
Sejalan dengan hal itu Fara (2016:10) juga diri.”
mengungkapkan bahwa “Rasa percaya diri Berdasarkan kenyataan yang ada di
juga dibutuhkan agar semakin menghargai kelas X SMK Swasta Panca Bhakti Kubu
diri sendiri, karena dibangun atas dasar Raya, masih banyak siswa yang kurang
perasaan positif akan harga diri anda sendiri.” percaya diri terutama dalam hal interaksi
Tingkat kepercayaan diri yang baik juga sosial. Sebagian besar siswa masih memiliki
dapat memudahkan individu dalam interaksi sosial yang kurang baik.
mengambil sebuah keputusan dan juga dapat Hal ini ditandai dengan kurangnya
memudahkan individu untuk mendapatkan kerjasama antar siswa, dimana siswa saling
teman, serta dapat membantu individu untuk membenci, saling sindir menyindir, dan juga
mempertahankan kesuksesan dalam terbentuknya kelompok-kelompok atau gank,
pembelajaran atau pekejaan. Secara tidak padahal mereka masih berada dalam ruang
langsung hal ini dapat mempengaruhi prestasi lingkup yang sama, bahkan berada dalam satu
akademik atau prestasi belajar siswa. kelas yang sama. Padahal jika siswa dapat
Sehubungan dengan hal itu Riyadi dkk berinteraksi sosial dengan baik biasanya ia
(2016:82) juga mengungkapkan bahwa dapat mengatasi berbagai persoalan dalam
“Percaya diri adalah kondisi mental atau pergaulan. Mereka tidak mengalami kesulitan
psikologis diri sesesorang yang memberikan untuk menjalani hubungan dengan orang
keyakinan kuat pada dirinya untuk asing atau teman baru dan berkomunikasi
berbuatatau melakukan suatu tindakan”. secara efektif dengan orang lain.
Dengan rasa percaya diri sesorang dapat Selain itu, mereka juga dapat
membangun keberanian dan kemandirian. mengutarakan pendapat, memberi
Menurut Elfiky (2017:54) “Rasa percaya diri penghargaan atau dukungan terhadap
adalah kekuatan yang mendorong seseorang pendapat orang lain, dan mereka juga dapat
untuk maju dan berkembang serta selalu mengungkapkan sebuah kritikan tanpa
memperbaiki diri.” menyakiti orang lain. Interaksi sosial yang
Berdasarkan beberapa pendapat yang kurang baik di lingkungan sekolah akan
ada, dapat di simpulkan bahwa percaya diri menciptakan suasana belajar yang kurang
merupakan sebuah keyakinan atau nyaman atau kondusif. Hal ini akan
kepercayaan yang ada pada diri seseorang menghambat kemajuan siswa dalam proses
untuk melakukan suatu tindakan. Bentuk pembelajaran.
kepercayaan diri harus dimiliki siswa dengan Berdasarkan latar belakang diatas,
cara berinteraksi kepada siswa lainnya penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih
dengan demikian siswa dapat mengetahui dalam tentang Kepercayaan Diri Terhadap
dimana letak kekurangan dan kelebihannya, Interaksi Sosial Siswa Kelas X SMK Swasta
hal tersebut sangat dibutuhkan bagi siswa Panca Bhakti Kubu Raya.
untuk menggali potensi yang ada pada Percaya diri adalah berbuat dengan
dirinya. Tidak hanya itu, dalam dunia penuh keyakinan. Apapun tantangan yang

2
dihadapi dan dalam kondisi apapun ia akan mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki
menggapai apa yang diinginkannya. Menurut kelakuan individu yang lain, atau
Elfiky (2017:54) “Rasa percaya diri adalah sebaliknya.” Sejalan dengan pendapat
kekuatan yang mendorong seseorang untuk tersebut Kulsum dan Jauhar (2014:125) juga
maju dan berkembang serta selalu menyatakan bahwa “Interaksi sosial merujuk
memperbaiki diri.” Tanpa rasa percaya diri, pada hubungan-hubungan sosial yang
seseorang akan hidup di bawah bayang- dinamis, yang menyangkut hubungan atara
bayang orang lain. Ia akan selalu takut pada orang perorangan, antara kelompok-
kegagalan dan sesuatu yang tidak diketahui. kelompok, maupun antara orang perorangan
Fara (2016:10) juga mengungkapkan dengan kelompok.” Freedman dkk (1970:70)
bahwa “Rasa percaya diri juga dibutuhkan “Affiliations is determined to some extent by
agar semakin menghargai diri sendiri, karena one’s axpectations about interactions with
dibangun atas dasar perasaan positif akan other people and by one’s knowledge of
harga diri anda sendiri.” Dengan rasa percaya them.”
diri sesorang dapat membangun keberanian Apabila dua orang bertemu, interaksi
dan kemandirian untuk menjalani dan sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling
membangun hidup anda sendiri. menegur, berjabat tangan, saaling
Sehubungan dengan hal itu Riyadi, berbicaraatau bahkan mungkin
Rochmanudin dan Narni (2016:82) juga berkelahi.Interaksi sosial tidak selalu ditandai
mengungkapkan bahwa “Rasa percaya diri dengan mengadakan kontak muka atau
berarti yakin akan kemampuannya untuk berbicara, tetapi interaksi sosial bisa terjadi
menyelesaikan suatu pekerjaan dan masalah.” manakala masing-masing sadar akan adanya
Berdasarkan beberapa pendapat yang ada, pihak lain yang menyebabkan perubahan-
dapat di simpulkan bahwa percaya diri perubahan dalam perasaan orang yang
merupakan sebuah keyakinan atau bersangkutan, yang disebabkan, misalnya
kepercayaan yang ada pada diri seseorang karena bau minyak wangi. Hal itu bisa
untuk melakukan suatu tindakan. menimbulkan kesan dalam pikiran seseorang,
Lauster dalam Robbi (dalam Robbi yang kemudian menentukan tindakan apa
2016:13) juga mengungkapkan tentang yang akan dilakukannya.
beberapa ciri-ciri orang yang mempunyai rasa Selanjutnya Setiadi, Hakam dan Effendi
percaya diri. beberapa ciri-ciri yang dimaksud (2006:95) juga mengungkapkan bahwa
yaitu sebagai berikut : (1) Percaya pada “Interaksi sosial merupahan hubungan-
kemampuan diri sendiri (2) Bertindak hubungan sosial yang dinamis yang
mandiri dalam mengambil keputusan (3) menyangkut hubungan orang perorangan
Memiliki konsep diri yang positif (4) Berani dengan sekelompok manusia.” Berdasarkan
mengungkapkan pendapat. beberapa pendapat tersebut dapat di
Percaya diri juga memiliki beberapa simpulkan bahwa Interaksi sosial merupakan
aspek. Menurut Lauster (dalam Robbi tidakan atau kegiatan sosial yang menyangkut
2006:58) terdapat beberapa aspek-aspek hubungan antara orang perorangan, antara
percaya diri yaitu: (1) keyakinan akan kelompok-kelompok manusia, maupun
kemampuan diri (2) optimis (3) objektif (4) antara orang per orang dan kelompok
bertanggung jawab serta (5) rasional dan manusia serta saling mempengaruhi antara
realistis. yang satu dengan yang lainnya. Interaksi
Manusia merupakan mahluk sosial, sosial merupakan kunci semua kegidupan
dalam kehidupan sehari-hari manusia tidaklah sosial karena tanpa interaksi sosial, tidak
lepas dari hubungan antara yang satu dengan mungkin ada kehidupan bersama.
yang lainnya. Menurut Gerungan (2004:62) Interaksi sosial juga memiliki beberapa
“Interaksi sosial adalah suatu hubungan aspek. Menurut Davis dan Newstrom (dalam
antara dua atau lebih individu manusia, Karimah 2012:9) “aspek-aspek interaksi
dimana kekuatan individu yang satu

3
sosial antara lain yaitu (1) aspek komunikasi satu yang mempengaruhi kemampuan dalam
(2) kontak social (3) partisipasi. penyesuaian sosial ini adalah kepercayaan
Pada hakikatnya manusia tidak hanya diri”. Tingat kepercayaan diri yang baik juga
sebagai mahluk individu, tetapi manusia juga dapat memudahkan siswa dalam mengambil
merupakan mahluk sosial. Untuk menjalani sebuah keputusan dan juga dapat
kehidupannya sehari-hari, manusia juga memudahkan siswa untuk berinteraksi sosial,
memerlukan bantuan dari manusia atau mendapatkan teman, serta dapat membantu
individu yang lainnya, oleh karena itu siswa untuk mempertahankan kesuksesan
manusia melakukan suatu interaksi sosial. dalam pembelajaran atau pekejaan. Secara
Sehubungan dengan hal ini Bungin tidak langsung hal ini dapat mempengaruhi
(2006:25) mengatakan bahwa “manusia juga prestasi akademik atau prestasi belajar siswa.
diciptakan sebagai mahluk multidimensional,
memiliki akal pikiran dan mampu METODE PENELITIAN
berinteraksi secara personal maupun sosial”. Metode yang digunakan dalam
Kemudian Herimanto dan Winarno (2015:54) penelitian ini adalah metode deskriptif.
juga menegaskan bahwa “Interaksi sosial Nawawi (2015:67) “Metode deskriptif dapat
merupakan kunci dari semua kehidupan diartikan sebagai prosedur pemecahan
sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak masalah yang diselidiki dengan
mungkin ada kehidupan bersama”. menggambarkan atau melukiskan keadaan
Agar siswa mampu berinteraksi sosial subyek atau obyek penelitian (seseorang,
dengan baik, maka seseorang atau siswa lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat
tersebut harus mempunyai kepercayaan diri sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
yang tinggi agar dapat mempermudah dalam tampak, atau sebagaimana adanya.”
berinteraksi dengan siswa yang lainnya. Populasi merupakan seluruh objek yang
Apabila dua orang bertemu, interaksi dimulai akan diteliti dan yang sudah memenuhi
pada saat itu mereka saling menegur, berjabat syarat-syarat yang berhubungan dengan
tangan, saling berbicara, bahkan mungkin masalah yang akan kita teliti untuk dipelajari
berkelahi (Setiadi, Hakam & Effendi dan juga ditarik kesimpulannya. populasi dari
2006:96). penelitian ini adalah peserta didik kelas X
Sehubungan dengan pendapat tersebut SMKSwasta Panca Bhakti Kubu Raya
berarti jika hendak melakukan sebuah dengan karakteristik sebagai berikut (1)
interaksi sosial haruslah dimulai dengan rasa Terdaftarsebagai peserta didik SMK Swasta
percaya diri. karena untuk saling menegur, Panca Bhakti Kubu Raya (2) Peserta didik di
berjabat tangan maupun untuk saling kelas X SMK Swasta Panca Bhakti Kubu
berbicara itu harus memiliki kemampuan dan Raya.Berdasarkan karakteristik tersebut,
keyakinan pada dalam diri. maka populasi dalam penelitian ini berjumlah
Sejalan dengan hal itu Hambley (dalam 146 siswa kelas X SMKSwasta Panca Bhakti
Robbi 2016:33) menyebutkan bahwa “salah Kubu Raya terdapat pada tabel berikut:

Tabel 1. Distribusi Populasi Penelitian


Jenis Kelamin
Kelas Jumlah
Laki-Laki Perempuan
X Akuntansi 12 26 38
X Tata Niaga 14 25 39
X Akomodasi Perhotelan 11 29 40
X Farmasi 16 22 38
Jumlah 65 81 146

4
Dalam penelitian ini, penarikan sampel memperoleh kesempatan untuk menjadi salah
yang akan dilakukan peneliti menggunakan satu dari anggota sampel. Adapaun
persentase sebanyak 40% dari jumlah perhitungan persentase untuk penarikan
populasi setiap kelas dan peneliti sampel dalam penelitian ini dapat diiihat pada
menggunakan teknik random sampling yang tabel 2 dengan jumah sampel 59 siswa.
dilakukan secara acak sehingga setiap siswa

Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian


Jumlah Siswa
No Kelas Jumlah
Laki-Laki Perempuan

1 X AK 22 x 40% = 9 21 x 40% = 8 17

2 X TN 17 x 40% = 7 20 x 40% = 8 15

3 X APH 22 x 40% = 9 19 x 40% = 8 17

4 X FARM 4 x 40% = 2 21 x 40% = 8 10

Jumlah 59

Dalam penelitian ini menggunakan Swasta Panca Bhakti Kubu Raya. Hal
teknik komunikasi tidak langsung. Teknik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
komunikasi tidak langsung merupakan teknik 1. Kepercayaan diri siswa kwlas X SMK
utama yang di gunakan untuk mengumpulkan Swasta Panca Bhkati Kubu Raya
data. Alat pengumpul data yang sesuai Untuk menjawab sub masalah nomor
dengan teknik yang digunakan adalah satu dapat menggunakan rumus persentase.
inventiri. secara keseluruhan kepercayaan diri siswa
Adapun teknik analisis data yang mencapai skor aktual sebesar 7007 dari skor
digunakan adalah: (1) Untuk menjawab sub maksimal ideal sebesar 8142 dengan
masalah nomor 1 dan 2 menggunakan teknik persentase 86% sehingga berada pada
persentase; (2) Selanjutnya menjawab sub kategori “Tinggi”.
masalah nomor 3 melalui rumus korelasi Untuk melihat kepercayaan diri siswa
product moment; (3) Untuk menjawab secara lebih rinci dapat di lihat sebagai
besarnya pengaruh kepercayaan diri terhadap berikut: (a) Keyakinan akan kemampuan diri
interaksi social siswa, menggunakan mencapai skor aktual 1520 dari skor ideal
koefisien determinasi (Kd) dengan rumus Kd 1770 berarti mencapai 86% dan
= r² x 100% dikategorikan “Tinggi”. (b) Optimis
mencapai skor mencapai skor aktual 1683
HASIL DAN PEMBAHASAN dari skor ideal 1947 berarti mencapai 86%
Hasil Penelitian dan di kategorikan “Tinggi” (c) Objektif
Berdasarkan hasil pengolahan data mencapai skor aktual 760 dari skor ideal 885
dengan menggunakan rumus presentase dan berarti mencapai 86% dan di kategorikan
SPSS terdapat pengaruh kepercaan diri “Tinggi (d) Bertanggung jawab mencapai
terhadap interaksi sosial siswa kelas X SMK mencapai skor aktual 1806 dari skor ideal
2124 berarti mencapai 85% dan di

5
kategorikan “Tinggi (e) Rasional dan dan dikategorikan “Tinggi”. Ini berarti bahwa
Realistis mencapai skor aktual 1248 dari skor aspek kontak sosial siswa sudah tergolong
ideal 1416 berarti mencapai 88% dan baik. (c) Aspek partisipasi mencapai skor
dikategorikan “Tinggi”. aktual 1551 dari skor maksimal ideal 1770
2. Interaksi Sosial Siswa Kelas X SMK berarti mencapai 88% dan dikategorikan
Swasta Panca Bhakti Kubu Raya “Tinggi”. Ini berarti bahwa partisipasi siswa
Untuk menjawab sub masalah nomor pada lingkungan sosialnya sudah tergolong
satu dapat menggunakan rumus persentase. baik.
secara keseluruhan sikap sosial mencapai 3. Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap
skor aktual sebesar 7164 dari skor maksimal Interaksi Sosial Siswa Kelas X SMK
ideal sebesar 8319 dengan persentase 86% Swasta Panca Bhakti Kubu Raya
sehingga berada pada kategori “Baik”. Untuk mengetahui pengaruh
Agar dapat melihat interaksi sosial siswa kepercayaan diri terhadap interaksi sosial
secara lebih rinci dapat dilihat sebagai siswa terlebih dahulu dilakukan analisis
berikut: (a) Aspek komunikasi mencapai skor korelasi product moment dari person untuk
aktual 3185 dari skor maksimal ideal 3717 memperoleh besarnya koefesienn korelasi.
berarti mencapai 86% dan dikategorikan Guna mempermudah perhitungan analisis
“Tinggi”. Ini berarti aspek komunikasi siswa data dengan bantuan program SPSS Versi 16.
sudah tergolong baik. (b) Aspek kontak sosial . Hasil yang didapat dari analisis
mencapai skor aktual 2428 dari skor korelasi product moment seperti terdapat
maksimal ideal 2832 berarti mencapai 86% pada tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Korelasi kepercayaan diri terhadap interaksi sosial

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kepercayaan diri 118.9322 14.43160 59
Interaksi Sosial 121.4237 20.01302 59

Correlations
Kepercayaan Diri Interaksi Sosial
Kepercayaan Diri Pearson Correlation 1 .994**
Sig. (2-tailed) .000
N 59 59
Interaksi Sosial Pearson Correlation .994** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel 3 dilakukan penelitian Untuk dapat memberikan penafsiran
terhadap 59 responden yang sesuai dengan mengenai besar kecilnya koefisien korelasi,
karakteristik populasi dan dipilih secara acak dapat dilihat pada ketentuan yang
dengan db = n – 2 = 59 – 2 = 57, dengan taraf dikemukakan oleh Sugiyono (2012:257) yang
signifikansi 0,05 maka diperoleh hasil terdapat pada tabel 4 sebagai berikut.
rhitung = 0, 994 dan signifikan pada 0,000.

6
Tabel 4. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan pedoman interprestasi pembelajaran yaitu berkembang kearah


koefisien korelasi, maka pengaruh kematangan jiwa atau kemandirian. Hambley
kepercayaan diri terhadap interaksi social (dalam Robbi 2016:33) juga menyebutkan
siswa kelas X SMK Swasta Panca Bhakti bahwa “salah satu yang mempengaruhi
Kubu Raya berada pada kategori “Sangat kemampuan dalam penyesuaian sosial ini
Kuat”. adalah kepercayaan diri.”
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya Bentuk kepercayaan diri harus dimiliki
pengaruh kepercayaan diri terhadap interaksi siswa dengan cara berinteraksi kepada siswa
sosial siswa, di lanjutkan dengan analisis lainnya dengan demikian siswa dapat
koofisien determinasi (Kd) dengan rumus mengetahui dimana letak kekurangan dan
sebagai berikut Kd = r² x 100% di dapatkan kelebihannya, hal tersebut sangat dibutuhkan
hasil sebesar 98%. Berdasarkan hasil bagi siswa untuk menggali potensi yang ada
perhitungan koefisien determinasi dapat pada dirinya. Tidak hanya itu, dalam dunia
ditafsirkan bahwa kepercayaan diri pendidikan juga dibutuhkan rasa percaya diri
berpengaruh sebesar 98% terhadap interaksi siswa, karena siswa di sekolah tidak hanya
sosial siswa. Jadi dapat dinyatakan bahwa belajar melainkan juga harus melalui suatu
kepercayaan diri berpengaruh sangat besar interaksi dan komunikasi dengan teman
terhadap interaksi sosial siswa. sebayanya di sekolah maupun dengan furu-
guru serta staf yang berada di sekolah.
Pembahasan Dari hasil analisis data kepercayaan diri
1. Kepercayaan Diri siswa kelas X SMK Swasta Panca Bhakti
Hasil penelitian agar individu mampu Kubu Raya dapat dikatakan bahwa
berinteraksi sosial dengan baik, maka kepercayaan diri siswa sudah sangat tinggi
seseorang atau individu tersebut harus yaitu mencapai skor “86%” dengan kategori
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi agar “Baik” yang berarti peserta didik kelas X
dapat mempermudah dalam berinteraksi SMK Swasta Panca Bhakti Kubu Raya sudah
dengan individu lainnya. “Rasa percaya diri mempunyai kepercayaan diri yang cukup
juga dibutuhkan agar semakin menghargai diri tinggi.
sendiri, karena dibangun atas dasar perasaan
positif akan harga diri anda sendiri.” (Fara, 2. Interaksi Sosial
2016:10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sehubungan dengan hal itu, Riyadi dkk pada hakikatnya manusia tidak hanya sebagai
(2016:82) juga mengungkapkan bahwa mahluk individu, tetapi manusia juga
“Percaya diri adalah kondisi mental atau merupakan mahluk sosial. Untuk menjalani
psikologis diri sesesorang yang memberikan kehidupannya sehari-hari, manusia juga
keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat memerlukan bantuan dari manusia atau
atau melakukan suatu tindakan”. Dengan rasa individu yang lainnya, oleh karena itu manusia
percaya diri sesorang dapat membangun melakukan suatu interaksi sosial. Bungin
keberanian dan kemandirian.Siswa sebagai (2006:25) mengatakan bahwa “manusia juga
individu yang sedang dalam proses diciptakan sebagai mahluk multidimensional,

7
memiliki akal pikiran dan mampu berinteraksi dapat mempermudah dalam berinteraksi
secara personal maupun sosial.” dengan siswa yang lainnya.
Ahmadi (2007:49) juga mengungkapkan Kepercayaan diri bukanlas satu-satunya
“Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara yang berpengaruh bagi interaksi sosial. Hanya
individu atau lebih, dimana kelakuan individu saja peneliti lebih menghususkan pada
yang satu mempengaruhi, mengubah, atau kepercayaan diri sebab dilihat dari fenomena
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau yang ada dilingkungan sekitar dimana orang
sebaliknya.” yang tidak percaya diri akan kurang juga
Seperti yang ditegaskan oleh Herimanto dalam hal berinteraksi sosial. Hal ini
dan Winarno (2015:54) “Interaksi sosial dikarenakan ketidakpercayaan dirinya
merupakan kunci dari semua kehidupan soaial, membuat seseorang tersebut untuk lebih
karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin memilih diam daripada harus berinteraksi
ada kehidupan bersama.”Interaksi sosial dengan orang-orang yang berada di
menghendaki adanya tindakan yang saling lingkungan sekitarnya.
diketahui. Bukan masalah jarak, melainkan Dengan adanya kepercayaan diri yang
masalah saling mengetahui atau tidak. tinggi dalam diri siswa maka dalam
Dari hasil analisis data interaksi sosial melakukan interaksi sosial dapat berjalan
siswa kelas X SMK Swasta Panca Bhakti dengan lancar. Semakin tinggi kepercayaan
Kubu Raya dapat dikatakan bahwa interaksi diri siswa maka semakin baik pula interaksi
sosial siswa sudah sangat tinggi yaitu sosialnya. Begitu juga sebaliknya semakin
mencapai skor “86%” dengan kategori “Baik” rendah kepercayaan diri siswa makan semakin
yang berarti peserta didik kelas X SMK rendah pula interaksi sosial siswa kepada
Swasta Panca Bhakti Kubu Raya sudah orang-orang yang berada dilingkungan
mampu berinteraksi sosial dengan baik. sekitarnya.

3. Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap KESIMPULAN DAN SARAN


Interaksi Sosial Siswa Kelas X SMK Kesimpulan
Swasta Panca Bhakti Kubu Raya Berdasarkan hasil dan pengolahan data
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inventori, maka secara umum hasil penelitian
agar individu mampu berinteraksi sosial ini menunjukkan terdapat pengaruh yang
dengan baik, maka seseorang atau individu positif signifikan antara kepercayaan diri
tersebut harus mempunyai kepercayaan diri terhadap interaksi sosial siswa. Secara khusus
yang tinggi agar dapat mempermudah dalam dapat disimpulkan sebagai berikut : (1)
berinteraksi dengan individu lainnya.Siswa Kepercayaan diri siswa kelas X SMK Swasta
merupakan individu yangsedang dalam proses Panca Bhakti Kubu Raya tergolong “Tinggi”.
pembelajaran yaitu berkembang kearah Artinya siswa mempunyai rasa percaya diri
kematangan jiwa atau kemandirian. Hambley yang tinggi (2) Interaksi sosial siswa kelas X
(dalam Robbi 2016:33) juga menyebutkan SMK Swasta Panca Bhakti Kubu Raya
bahwa “salah satu yang mempengaruhi tergolong “Baik”. Artinya siswa mampu
kemampuan dalam penyesuaian sosial ini berinteraksi sosial dengan baik di lingkungan
adalah kepercayaan diri.” sekitarnya, serta peduli dengan sesama teman-
Kemudian Herimanto dan Winarno temannya maupun orang-orang yang berada
(2015:54) juga menegaskan bahwa “Interaksi disekitarnya (3) Terdapat pengaruh signifikan
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan kepercayaan diri terhadap interaksi sosial
sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak siswa kelas X SMK Swasta Panca Bhkati
mungkin ada kehidupan bersama”.Agar siswa Kubu Raya sebesar 98%. Artinya, semakin
mampu berinteraksi sosial dengan baik, maka tinggi keparcayaan diri siswa maka semakin
seseorang atau siswa tersebut harus baik pula interaksi sosial siswa, sebaliknya
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi agar semakin rendah tingkat kepercayaan diri

8
siswa, maka semakin rendah pula interaksi Doda, Zerihun M.A. (2005). Introduction To
sosial siswa. Sociology. Ethiopia: Debub University.
Elfiky, Ibrahim. (2017). Terapi Berfikir
Saran Positif. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
Mengacu dari penelitian diatas maka Fara, Elly L. (2016). Bimbingan dan
dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : (1) Konseling. Pontianak: STAIN Pontianak
Diharapkan kepada siswa agar lebih Press.
meningkatkan serta menjaga kepercayaan diri Freedman, Jonathan. L. (1978). Third Edition
yang ada pada dirinya agar dapat Social Psychology. Englewood Cliffs,
memudahkannya dalam berinteraksi dengan New Jerse: Prentice – Hall, inc.
siapapun yang ada di sekitarnya. Caranya Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial.
yaitu dengan mengutarakan pendapat tanpa Bandung: Reflika Adiatma.
disuruh terlebih dahulu, mengerjakan soal Herimanto dan Winarno. (2015). Ilmu Sosial
sendiri tanpa melihat pekerjaan teman dan dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi
mengerjakan soal di depan kelas (2) Aksara.
Diharapakan interaksi sosial siswa di sekolah Karimah. (2012). Hubungan Antara Interaksi
lebih dipererat serta dapat bertoleransi antar Sosial Dengan Displin Kerja Pada
sesama siswa, serta menaati peraturan- Karyawan PT. PLN APJ Surakarta.
peraturan dan tata tertib yang sudah dibuat Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi.
dari sekolah. Caranya yaitu dengan mengikuti (online).(https//www.google.co.id/search)
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang . Dikunjungi 5 Februari 2018.
menuntut interaksi sosial, mengerjakan tugas Kulsum dan Jauhar. (2014). Pengantar
secara berkelompok dan mengikuti pentas seni Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi
yang diadakan sekolah (3) Adanya pengaruh Pustakaraya.
kepercayaan diri terhadap interaksi sosial, Lauster dalam Robbi (2006) Tes Kepribadian.
diharapkan agar guru juga dapat melatih serta Jakarta: Bumi Aksara.
meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam Nawawi, Hadari. (2015). Metode Penelitian
berinteraksi dengan sesama siswa, dengan Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
guru, maupun dengan orang lain yang berada University Press
di lingkungan sekitarnya. Selanjutnya Rinehart & Winston (1970). The Social
diharapkan kepada peserta didik juga agar Psychology Of Education. America:
dapat berinteraksi sosial dengan baik. Hindari Printed In The United States Of America
perbuatan atau perkataan yang dapat Riyadi dkk. (2016). Materi Layanan Klasikal
menyinggung atau menyakiti antar sesama Bimbingan & Konseling untuk SMK.
maupun kepada orang lain. Kepada guru Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Bimbingan dan Konseling diharapkan agar Robbi. (2016). Hubungan Kepercayaan Diri
dapat memberikan motivasi-motivasi yang dengan Interaksi Sosial pada Mahasantri
dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Putra Ma’had Sunan Ampel Al-‘aly
Diharapkan kepada kepala sekolah, guru, serta Universitas Islam Negeri Maulana Malik
staf-staf lainnya dapat bekerjasama untuk Ibrahim. Skripsi. Malang: Fakultas
meningkatkan interaksi yang baik, baik itu Psikologi.
kepada orang tua, guru, maupun dengan yang (Online).(https://www.google.co.id/searc
lainnya. h). Dikunjungi 25 Januari 2018.
Setiadi dkk,. (2006). Ilmu Sosial Budaya
DAFTAR RUJUKAN Dasar. Jakarta: Fajar Interpratama
Ahmadi, Abu H. (2007). Psikologi Sosial. Mandiri.
Jakarta: Rineka Cipta. Soyomukti, Nurani. (2016). Pengantar
Bungin, Burhan. (2005). Metode Penelitian Sosiologi: Dasar Analisis, Teori &
Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Pendekatan Menuju Analisis Masalah-
Media Group. Masalah Sosial, Perubahan Sosial, &

9
Kajian-Kajian Strategis. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

10

Anda mungkin juga menyukai