Anda di halaman 1dari 14

Persiapan Penerapan

Single Submission Pabean Karantina (SSm QC) pada


Kegiatan Ekspor/Impor Produk Perikanan di 32
Pelabuhan Nasional

ToT Implementasi Single Submission Pabean Karantina (SSm QC)

Selasa, 9 Mei 2023


Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Definisi
1. SSM Pabean Karantina (SSM QC) adalah penyampaian data dan
informasi secara tunggal (single submission of data and information),
yang memungkinkan penyampaian data dan informasi PPK dan
PIB/PEB secara tunggal melalui 1 superset data yang mencakup semua
informasi yang diperlukan untuk membentuk dokumen PPK dan
PIB/PEB.
2. Joint Inspection adalah tindak pemeriksaan fisik barang (media
pembawa) di pintu pemasukan (impor) yang dilakukan secara
bersama-sama antara petugas karantina dan bea cukai.
3. Objek Joint Inspection adalah :
• Importasi yang diberikan layanan Jalur Merah oleh BC; dan
• Importasi yang pemeriksaan fisik (jenis, jumlah dan ukuran)
dilakukan oleh Karantina di pintu pemasukan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Capaian Implementasi SSM QC sd 2022


Sampai dengan 2022, Implementasi SSM QC telah dilakukan di 14 lokasi
pelabuhan yaitu Tg Priok, Tg Emas, Tg Perak, Belawan, Makassar, Merak,
Lampung, Balikpapan, Samarinda, Kendari, Dumai, Palembang, Pontianak dan
Batam.
Integrasi kegiatan pemeriksaan di pelabuhan melalui mekanisme Joint
Inspection antara Karantina dan Bea Cukai. Implementasi sudah dilakukan di 4
Pelabuhan (Priok, Emas, Perak dan Belawan)

Outcome :
- Efisiensi waktu dibandingkan sebelum penerapan SSm: dari 4,36 hari menjadi 3,63 hari (berkurang 16,8%
periode Nov 2020 s.d. Juni 2021, Hasil Pengukuran TIM NLE)
- Efisiensi biaya yang dihitung dari biaya timbun dan penarikan sebesar Rp.53,16 M atau sebesar 29,67% (Nov
2020 s.d. Juni 2021, Hasil Pengukuran TIM NLE)
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Capaian Implementasi SSM QC sd 2023


Jumlah PPK Impor melalui SSM sampai tanggal 8 Mei 2023 adalah :
13.017 PPK
SSM Pertama per tanggal 2 Januari 2021

Jumlah PPK Ekspor melalui SSM sampai tanggal 8 Mei 2023 adalah :
76 PPK
SSM Pertama per tanggal 6 Agustus 2022
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Perbandingan Rata-rata Transaksi Sertifikasi KIPM


Ekspor vs Impor
Rata-rata per Tahun Transaksi Ekspor 194.991 96,53%
Rata-rata per Tahun Transaksi Impor 7.016 3,47%
Total 202.007
Kemudahan layanan ekspor komoditi perikanan menjadi
sangat penting untuk meningkatkan penerimaan devisa
SDA Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Manfaat SSM QC
1. Penyampaian PPK dan PEB/PIB dilakukan 1 kali secara bersamaan
(SSm), baik data dan dokumen.
2. Mencegah terjadi perbedaan data antara PPK dan PEB/PIB →
Mencegah terjadinya REJECT perijinan
3. Mempercepat dan mempermudah proses pengurusan perijinan
(yang sebelumnya sekuens, menjadi parallel (PPK-PIB))
4. Pemeriksaan fisik di pelabuhan menjadi lebih efisien melalui joint
inspection;
5. Perbedaan Data Ekspor/Impor Komoditi Perikanan menjadi lebih
sedikit/tidak ada.
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Perluasan Implementasi NLE melalui SSM QC 2023


Akan dilaksanakan di 32 Pelabuhan dan 6 Bandara
1 Pel Laut Amamapare 17 Pel Laut Morowali 1 Bandara Sorkarno-Hatta
2 Pel Laut Balai Karimum 18 Pel Laut Nunukan 2 Bandara Ngurah Rai
3 Pel Laut Bengkalis 19 Pel Laut Palu 3 Bandara Juanda
4 Pel Laut Benoa 20 Pel Laut Pangkal Balam 4 Bandara Kualanamu
5 Pel Laut Bitung 21 Pel Laut Pulau Baai 5 Bandara Sepinggan
6 Pel Laut Cappa Ujung 22 Pel Laut Sabang 6 Bandara Hasanuddin
7 Pel Laut Cirebon 23 Pel Laut Selat Panjang
8 Pel Laut Gresik 24 Pel Laut Sribayintan Kijang
9 Pel laut Karingau 25 Pel Laut Tanjung Intan Perluasan Implementasi SSM QC sebagai
10 Pel Laut Kijing 26 Pel Laut Tanjung Wangi bagian dari program Implementasi NLE
11 Pel Laut Kuala Langsa 27 Pel Laut Teluk Nibung sesuai INPRES 5 TAHUN 2020 tentang
12 Pel Laut Kuala Tanjung 28 Pel Laut Teluk Bayur Penataan Ekosistem Logistik Nasional dan
13 Pel Laut Kuala Tungkal 29 Pel Laut Tenau Stranas PK
14 Pel Laut Lembar 30 Pel Laut Trisakti
15 Pel Laut Lhokseumawe 31 Pel Laut Yos Sudarso
16 Pel Laut Merauke 32 Pel Laut Tanjung Uban
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Persiapan Implementasi
Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam rangka implementasi :
1. Koordinasi dengan pihak terkait di pelabuhan (Pelindo, Bea
Cukai, Barantan, Terminal Operator)
2. Evaluasi kesiapan SDM dan Infrastruktur TIK
3. Penyusunan SOP dan SLA untuk Pemeriksaan Bersama (Joint
Inspection) untuk SSM QC Impor (sebagai kelengkapan capaian
pada Stranas PK)
4. Penentuan lokasi pemeriksaan bersama dengan Bea Cukai, dan
Barantan di Pelabuhan
5. Sosialisasi ke Pelaku Usaha
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Interaksi Sistem dan Data


SSM QC NSW
Input Form
Pelaku Update Status Respon
SSM QC
Usaha Proses SSM Perijinan KI
Impor/Ekspor

PPK Online
SisterKaroline UPT
Penerbitan
Proses Sertifikasi
PPK Sertifikat
(tindakan
Impor/Ekspor Karantina ikan)
(KID1-HC, KID4,
KID7, KID12)

SP2MP (KI01)
untuk Joint Billing ID PNBP
Inspection
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Persyaratan SSM QC untuk Pelaku Usaha


1. Pengguna Jasa terdaftar dan sudah
memiliki akun (user ID dan password)
pada PPK Online Karantina Ikan
(http://ppk.bkipm.kkp.go.id)
2. Sudah mengisi data komoditi pada
master data PPK Online
3. Jika menggunakan PPJK, sudah memilih
PPJK pada master data PPK Online
4. Pengguna Jasa sudah memiliki akun
SSM QC Ekspor/Impor pada Sistem
INSW
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

UPT KIPM
1. Proses sertifikasi pada SisterKaroline untuk ekspor atau impor tidak banyak
mengalami perubahan probis dengan implementasi SSM QC;
2. Pertukaran data antara SSM dan SisterKaroline dilakukan melalui Gateway data
Pusat;
3. Jika terjadi kendala dengan interkoneksi Pusat, telah disediakan mekanisme
untuk pengiriman data perijinan secara langsung dari UPT ke Sistem SSM QC;
4. Tersedia WA grup yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan berbagai
hal terkait implementasi SSM QC
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Tahapan Teknis Implementasi di UPT KIPM


1. Sosialisasi
2. Pelatihan
3. Uji Coba
• UPT mengevaluasi jenis lalulintas dominan sebagai acuan implementasi SSM QC (impor
atau ekspor)
• Memilih kandidat pelaku usaha untuk uji coba (yang akan ada aktifitas ekspor atau impor
selama masa uji coba, atau joint inspection)
• Bersama Tim NSW akan membantu pengisian SSM QC dan proses penerbitan sertifikat
KIPM
• Evaluasi hasil uji coba
4. Mandatory
• Jika diperlukan dapat memperpanjang masa uji coba
• Mandatory dapat dilakukan secara parsial (by pelaku usaha atau by komoditi) atau secara
penuh; atau sesuai arahan TIM NLE
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Hal-hal lain
1. Belum tersedianya akses UPT pada sistem SSM secara khusus
2. Notifikasi pergerakan Kontainer pada Joint Inspection tergantung pada sistem
yang disediakan oleh Terminal Operator
3. Perluasan SSM QC, untuk yg sudah SSM QC impor dapat diperluas untuk
kegiatan ekspor
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Superman mandi biar wangi


Tak lupa umpetin kostum di balik kemejanya
Cukup sekian dari kami
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai