Anda di halaman 1dari 2

Mitos

+ Jepang datang untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan.

+ Jepang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Fakta
+ Kondisi Indonesia dapat diibaratkan seperti pepatah "lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut
buaya". Pada awalnya rakyat Indonesia merasa senang ketika Jepang datang ke Indonesia dan
mengusir Belanda. Rakyat Indonesia mengira Jaong datang untuk membebaskan mereka dari
kekejaman Belanda. Namun, hal tersebut ternyata salh besar. Jepang datang ke Indonesia dan
membebaskan Indonesia darj Belanda karena ingin menguasai dan mengeksploitasi sumber daya
milik Indonesia.

+ Jepang tidak memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Meskipun Jepang memberikan janji
kemerdekaan kepada Indonesia melalui Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7 September 1944 tapi
janji itu tidak pernah dipenuhi. Indonesia dapat merdeka itu karena usaha dan perjuangan dari rakyat
Indonesia itu sendiri.

Respon Bangsa Indonesia


Kedatangan Bangsa Jepang ke Indonesia pada awal nya disambut dengan baik oleh rakyat Indonesia.
Rakyat Indonesia mengganggap bahwa kedatangan Jepang ke Indonesia untuk membebaskan mereka
dari penderitaan yang disebabkan oleh penjajahan Belanda. Apalagi Jepang melakukan beberapa
propaganda di Indonesia, seperti
1. Jepang memperkenalkan semboyan "Gerakan Tiga A", yaitu Jepang Pemimpin Asia, Jepang
Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.

2. Jepang berjanji akan membebaskan Asia termasuk Indonesia dari penindasan bangsa Barat.

3. Jepang memperkenankan pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.

4. Rakyat Indonesia boleh menyanyikan lagu "Indonesia Raya" bersama lagu kebangsaan Jepang
"Kimigayo".

Hal tersebut semakin menarik simpati dari rakyat Indonesia kepada Jepang, sehingga rakyat
Indonesia menaruh kepercayaan pada Jepang. Namun, setelah rakyat Indonesia mengetahui maksud
dan tujuan sebenarnya dari Jepang, yaitu untuk menjajah dan menguasai Indonesia, rakyat Indonesia
pun melakukan perlawanan di berbagai daerah. Beberapa perlawanan tersebut adalah
1. Perlawanan di Aceh
Rakyat Aceh diperlakukan dengan sewenang-wenang dan mengalami penderitaan yang cukup lama
karena banyak rakyat Aceh yang dikerahkan untuk Romusha. Akibat hal itu, pada 10 November
1942 terjadi penyerangan terhadap Jepang di Cot Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh Tengku
Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji di Cot Plieng.

Sebanyak dua kali Jepang berusaha menaklukan wilayah Cot Plieng, dua-duanya pun berhasil
digagalkan oleh rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil memukul mundur Jepang ke daerah
Lhokseumawe. Kemudian pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng

2. Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya)


Pada masa itu, rakyat Singaparna dipaksa untuk mengikuti upacara Seikerei. Upacara Seikerei
merupakan upacara penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkuk kearah matahari
terbit. Dengan cara seperti ini, masyarakat Singaparna merasa sangat dipermalukan dan dilecehkan.
Akibatnya, pada 25 Februari 1944, rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Pasukan perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa.
3. Perlawanan di Indramayu
Rakyat Indramayu dipaksa menjadi romusha, bekerja di bawah tekanan dan diperlakukan secara sewenang-
wenang. Oleh karena itu, masyarakat Indramayu juga melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Pemberontakan tersebut terjadi di Desa Kaplongan pada bulan April 1944. Kemudian pada tanggal 30 Juli
1944 terjadi pemberontakan di Desa Cidempet.

4. Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA)


Perlawanan juga terjadi di Blitar. Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan yang dilakukan para
tentara PETA (Pembela Tanah Air) di bawah pimpinan Supriyadi. Pemberontakan ini merupakan
pemberontakan terbesar pada masa pendudukan Jepang.

Latar Waktu dan Tempat yang Penting


+ 11 Januari 1942 Jepang pertama kali masuk ke Indonesia, tepatnya di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
+ 27 Februari 1942 terjadi Pertempuran Laut Jawa.
+ 8 Maret 1942 Jepang dan Belanda menandatangani Perjanjian Kalijati di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
+ 10 November 1942 terjadi perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng, Aceh.
+ 25 Februari 1944 terjadi perlawanan rakyat Singaparna di Singaparna, Tasikmalaya.
+ Bulan April dan 30 Juli 1944 terjadi perlawanan rakyat Indramayu.
+ 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan PETA di Blitar.
+ 6 Agustus 1945 Kota Hiroshima dibom oleh sekutu.
+ 9 Agustus 1945 Kota Nagasaki dibom oleh sekutu.
+ 16 Agustus 1945 terjadi peristiwa Rengasdengklok.
+ 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta Timur.
+ 2 September 1945 Jepang menyerah secara resmi kepada sekutu di Kapal Perang USS Missouri di Teluk
Tokyo.

Tokoh-tokoh Penting
+ Hitoshi Immamura, merupakan seorang jenderal di Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada massa Perang
Dunia II dan memimpin penjajahan di Indonesia. Selain itu dia juga merupakan tokoh yang menjadi wakil
Jepang dalam Perjanjian Kalijati.
+ Hein ter Pooten, merupakan komandan KNIL semasa Perang Pasifik dan sekaligus adalah tokoh yang
mewakili Belanda dalam Perjanjian Kalijati.
+ Laksamana Karel Doorman, merupakan pemimpin pasukan sekutu dalam Pertempuran Laut Jawa.
+ Laksamana Muda Takeo Takagi, merupakan pemimpin Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dalam
Pertempuran Laut Jawa.
+ Tengku Abdul Jalil, merupakan pemimpin perlawanan rakyat Aceh.
+ Kiai Zainal Mustofa, merupakan pemimpin perlawanan rakyat Singaparna.
+ Supriyadi, merupakan pemimpin pemberontakan PETA.

Anda mungkin juga menyukai