Anda di halaman 1dari 19

MEKANISME PENYELENGGARAAN

IMUNISASI TETANUS PADA WUS

Direktorat Pengelolaan Imunisasi

6 APRIL 2023
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM IMUNISASI
No Indikator Target Capaian Persentase Capaian Target 2023

IKP (Indikator Kinerja Program)


Persentase kabupaten/kota yang
1 mencapai target imunisasi rutin 75% 74,9% 99,9% 85%

IKK (Indikator Kinerja Kegiatan)

Persentase bayi usia 0-11 bulan yang


1 90% 99,4% 110% 100%
mendapat imunisasi dasar lengkap

Persentase bayi usia 0-11 bulan yang


2 90% 90,6% 100,6% 100%
mendapat antigen baru

Persentase anak usia 12 sampai 24


3 bulan yang mendapatkan imunisasi 90% 97,5% 108,4% 100%
lanjut baduta
Persentase anak yang mendapatkan
4 imunisasi lanjutan lengkap di usia 70% 90,1% 128% 80%
sekolah dasar

Persentase WUS yang Memiliki Status


5 60% 72,7% 121,2% 80% 2
Imunisasi T2+
Data per 28 Feb 2023
DEFINISI OPERASIONAL DAN
CARA PERHITUNGAN INDIKATOR

DEFINISI OPERASIONAL :
Persentase ibu hamil yang sudah memiliki status imunisasi T2+
Persentase WUS
di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
yang Memiliki
T2+ : Ibu hamil yang telah mempunyai status T2 s.d. T5
Status Imunisasi
T2+
CARA PERHITUNGAN :
Jumlah ibu hamil yang sudah memiliki status imunisasi T2+
(berdasarkan hasil skrining maupun pemberian selama masa
kehamilan) dalam kurun waktu satu tahun, dibagi jumlah ibu
hamil selama kurun waktu yang sama, dikali 100
Tetanus Neonatorum (TN) adalah penyakit tetanus yang terjadi
pada neonatus (bayi usia <28 hari)

Tetanus Maternal adalah penyakit tetanus yang terjadi selama


kehamilan atau dalam 6 minggu setelah kehamilan berakhir
(persalinan, keguguran, atau aborsi).

Kekebalan Terhadap Tetanus diperoleh melalui :

• Kekebalan buatan secara aktif dengan pemberian


imunisasi yang mengandung tetanus toxoid.
• Kekebalan buatan secara pasif didapatkan melalui:
a. Suntikan anti tetanus serum
b. Antibodi ibu yang diteruskan melalui plasenta
kepada janin.
4
UPAYA MEMPERTAHANKAN ELIMINASI TETANUS
MATERNAL & NEONATAL

Persalinan &
perawatan tali
Imunisasi Tetanus Td tambahan/WUS
pusat yg bersih
Surveilans rutin pd daerah risti
dan aman
adekuat

UPAYA MENCAPAI ELIMINASI TMN

VALIDASI ELIMINASI TMN TAHUN 2016

MENJAGA ELIMINASI TMN

Surveilans adekuat Persalinan & Imunisasi Tetanus rutin


perawatan tali pusat (bayi, baduta, anak sekolah
yg bersih dan aman & WUS)
TETANUS MATERNAL DAN NEONATAL
DAPAT DICEGAH

• WUS sudah mendapatkan imunisasi yang mengandung Tetanus


lengkap sebelum hamil
• WUS yang belum lengkap imunisasi tetanusnya, melengkapi imunisasi
tetanus yang didahului dengan skrining status T
• Bayi terlahir dari ibu yang terlindungi dari tetanus (kekebalan pasif)
terlindungi dari tetanus selama beberapa bulan pertama setelah lahir
• Praktik persalinan dan perawatan tali pusat bersih dan aman

6
TETANUS DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI YANG MENGANDUNG T

No Imunisasi Usia Pemberian

1 DPT-HB-Hib (4 dosis) 2, 3, 4 dan 18 bulan

2 DT SD/sederajat Kelas 1

3 Td (2 dosis) SD/sederajat kelas 2 dan 5

4 Td WUS (jumlah dosis sesuai WUS (15-39 tahun)


hasil skrining status T)

WUS (termasuk ibu hamil) harus mencapai status T5 melalui pemberian imunisasi Td sesuai interval
agar mendapatkan perlindungan jangka Panjang
Skrining (Penapisan)

Tujuan?
▪ Untuk mengetahui jumlah dosis dan status imunisasi tetanus yang telah
diperoleh seorang wanita
▪ Mengetahui masa perlindungan yang diperoleh
▪ Sebagai dasar untuk pemberian imunisasi selanjutnya

Kapan dilakukan?
Saat pelayanan:
• Imunisasi rutin (ANC/pemeriksaan ibu hamil, Catin)
• Posyandu
• Puskesmas Keliling
• Imunisasi tambahan (SIAs) 8
UPAYA MELENGKAPI IMUNISASI TETANUS

• Melakukan penapisan secara rutin dan dilanjutkan pemberian


imunisasi sesuai status T pada calon pengantin waktu pemeriksaan
kesehatan reproduksi dan pada ibu hamil waktu ANC.

• Melakukan sweeping WUS (penapisan dan dilanjutkan pemberian


imunisasi sesuai status T). Kegiatan dapat diintegrasikan dengan
program kesehatan lain atau kegiatan yang melibatkan masyarakat
seperti kegiatan Germas, Perayaan Hari Besar/ Nasional (Hari Kartini,
Hari Ibu) dll.

9
PENAPISAN IMUNISASI T WUS

Penapisan dilakukan berdasarkan riwayat imunisasi yang tercatat


maupun berdasarkan ingatan.

1
Periksa catatan riwayat imunisasi Tetanus pada
wanita usia subur melalui kartu Imunisasi, buku
KIA, kohort ataupun register Imunisasi lainnya.

2
Tanyakan riwayat imunisasi Tetanus apabila
wanita usia subur tidak memiliki catatan riwayat.
Pertanyaan bisa dimulai dengan riwayat
imunisasi saat kehamilan sebelumnya, catin, usia
sekolah, baduta dan bayi.

10
PERTANYAAN SKRINING IMUNISASI T WUS

Untuk mengetahui status T pada WUS maka petugas dapat menanyakan riwayat imunisasi tetanus sebagai
berikut :
a. Pada Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin :
1. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat sekolah
2. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat baduta dan bayi
b. Pada Pelayanan ANC:
1. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi Tetanus pada kehamilan saat ini dan
kehamilan sebelumnya.
2. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat catin
3. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat sekolah
4. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat baduta dan bayi

HASIL PENAPISAN DICATAT PADA KARTU BANTU ATAU SISTEM PENCATATAN MANUAL/ELEKTRONIK
11
PENILAIAN HASIL PENAPISAN

Untuk menentukan status imunisasi tetanus (T) pada WUS, terdapat 2 (dua) hal yang
sangat penting yaitu jumlah dosis yang diterima dan interval pemberian imunisasi.
÷ Jumlah dosis dihitung berapa kali dosis imunisasi tetanus yang diterima sejak bayi
sampai pada saat penapisan.
÷ Imunisasi tetanus dihitung berdasarkan interval pemberian minimal (tidak mengenal
interval maksimal).

Status
Interval minimal pemberian Masa perlindungan
Imunisasi
T1 - -
T2 1 bulan setelah T1 3 tahun
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T4 12 bulan setelah T3 10 tahun
T5 12 bulan setelah T4 >25 tahun
12
PENAPISAN IMUNISASI T WUS

1. Seorang bayi mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib pada usia 2, 3 dan 4 bulan maka
status imunisasi tetanusnya adalah T2.
2. Apabila poin 1 terpenuhi, kemudian pada saat usia 18 bulan (baduta) anak tersebut
mendapatkan booster DPT-HB-Hib 1 kali, maka status imunisasi tetanus menjadi T3
(interval antara DPT-HB-Hib 3 dengan booster > 6 bulan).
3. Apabila poin 1 dan 2 terpenuhi, maka apabila pada waktu kelas 1 SD mendapatkan
imunisasi DT 1 kali, maka status imunisasi tetanus anak tersebut menjadi T4.
4. Ketika kelas 2 dan 5 SD masing-masing mendapatkan imunisasi Td 1 kali, maka
status imunisasi tetanus anak tersebut menjadi T5 (lengkap). Anak tersebut akan
memiliki perlindungan terhadap tetanus selama > 25 tahun sejak dosis yang terakhir
dan tidak lagi membutuhkan imunisasi tetanus.

13
PENILAIAN HASIL PENAPISAN
÷ Jika dari penapisan sasaran menyatakan tidak ingat atau tidak bisa membuktikan
pernah mendapatkan imunisasi tetanus maka dianggap status T0. Sebaiknya sasaran
sesegera mungkin diberikan imunisasi tetanus untuk mendapatkan status T1 dan
untuk imunisasi selanjutnya dapat diberikan sesuai interval minimal.
÷ Jika dari penapisan sasaran membuktikan atau menyampaikan pernah mendapatkan
imunisasi tetanus 1 kali, maka dapat diberikan 1 kali imunisasi tetanus dengan
status T2.
÷ Jika sasaran menyatakan pernah mendapatkan suntikan tetanus pada waktu bayi
sampai dengan usia sekolah namun tidak mengingat jumlah dan interval minimal
maka dianggap T1
÷ Pada ibu hamil yang tidak diketahui riwayat imunisasi tetanus sebelumnya maka
dapat diberikan 2 dosis imunisasi tetanus dengan interval minimal 1 bulan, dimana
suntikan ke-2 diberikan paling lambat 2 minggu sebelum waktu perkiraan
persalinan.
14
PANDUAN PERTANYAAN
PENAPISAN

Catatan :
Program BIAS kelas 1, 2 dan 5 mulai
dilaksanakan tahun 2019, sebelumnya sasaran
program BIAS untuk kelas 1, 2 dan 3 SD
IMUNISASI TETANUS PADA WUS

WAKTU TEMPAT
SASARAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN
• Imunisasi rutin
Puskesmas, puskesmas
WUS yang menjadi sasaran (ANC/pemeriksaan bumil,
pembantu, posyandu, RS
program imunisasi adalah calon pengantin)
pemerintah/swasta/TNI/Polri,
semua wanita usia 15 s.d 39 • Kunjungan Posyandu
klinik praktik dokter, dan
tahun, termasuk ibu hamil • Puskesmas Keliling
faskes lainnya
• Imunisasi Tambahan (SIAs)
TENAGA PELAKSANA

Kader
• Menyampaikan dan mengingatkan WUS untuk mendatangi tempat pelayanan imunisasi (posyandu)
• Membantu menyiapkan ruang layanan
• Membantu proses pendaftaran dan antrian layanan serta pencatatan

Petugas Imunisasi
• Memastikan kondisi diri sendiri, kader dan petugas kesehatan lainnya dalam keadaan sehat untuk
memberikan pelayanan (tidak demam, batuk, pilek, dan lain-lain)
• Memastikan semua vaksin, logistik, dan peralatan/kit anafilatik tersedia cukup dan dalam keadaan baik dan
bersih
• Melakukan skrining status imunisasi tetanus serta kesehatan sebelum pelaksanaan imunisasi
• Menjelaskan imunisasi yang akan diberikan saat ini (jenis, jadwal, manfaat, serta kemungkinan efek simpang
yang akan terjadi dan bagaimana cara untuk mengatasinya)
• Memberikan imunisasi sesuai jadwal dengan prinsip penyuntikan yang aman (safe injection)
• Memberikan penjelasan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi keluhan setelah imunisasi, seperti
harus segera menghubungi petugas kesehatan
• Mencatat hasil pelayanan imunisasi
PENCATATAN DAN PELAPORAN

1) Pencatatan dan pelaporan elektronik menggunakan Aplikasi


Sehat Indonesiaku (ASIK) untuk hasil layanan imunisasi.
2) ASIK ada dua macam yaitu:
✓Sehat Indonesiaku-aplikasi mobile android yang digunakan
oleh tenaga kesehatan untuk mencatat hasil kegiatan
imunisasi secara online
✓Dashboard Sehat Indonesiaku yang dapat dibuka melalui
web browser pada PC/ laptop/ desktop/ komputer maupun
pada smartphone untuk melihat analisa data hasil kegiatan
imunisasi
3) Pastikan semua hasil penapisan status imunisasi T pada WUS
telah terinput pada aplikasi ASIK dimulai dari pencatatan
riwayat kemudian hasil layanan imunisasi langsung

Anda mungkin juga menyukai