Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FERTILITAS DAN INFERTILITAS

DISUSUN OLEH :

Dara Sakinahtul Dipa NIM : 193302080012

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI S - 1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

TAHUN 2019/202
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia –
Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah saya dengan tepat waktu yang berjudul : “
Fertilitas dan Infertilitas ’’.

Harapan saya sebagaimana penyusun yaitu agar pembaca dapat memahami tentang Fertilitas
dan Infertilitas. Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih saya kepada dosen saya yang
bernama ibuk Debora Paninsari,SST, M.Keb. yang telah membimbing saya dalam menyusun
makalah ini menjadi lebih baik.

Saya menyadari sepenuhnya dalam menyusun makalah Fertilitas dan Infertilitas ini masih
terdapat banyak kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa.
Saya berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu wawasan kita
mengenai Fertilitas dan Infertilitas . Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.

Medan, 24 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………... I

Kata pengantar……………………………………………………………..II

Daftar isi……………………………………………………………………III

BAB I Pendahuluan

1.1 latar belakang…………………………………………………………………………. 4


1.2 rumusan masalah……………………………………………………………………….4
1.3 tujuan …………………………………………………………………………………..4
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Infertilitas …………………………………………………………………5
B. Faktor Resiko Infertilitas (ketidaksuburan) pada Wanita…………………………….6

C. Gangguan Ketidaksuburan Wanita………………………………………………………6

D. Kerusakan pada tuba falopi atau tabung saluran indung telur………………………10

E. Pengertian Fertilitas………………………………………………………………….12

F. Konsep-konsep Fertilitas…………………………………………………………… 12

G. Factor yang mempengaruhi Fertilitas menurut Kingsley & Judith Blake…………..13

BAB III Penutup

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….15

B. Saran ……………………………………………………………………………. 15

KATA PENGANTAR……………………………………………………….16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam siklus hidup seorang wanita tidak lepas dari yang namanya kesuburan
(Fertilitas) dan kemandulan (Infertilitas). 2 hal ini seakan menjadi tolak ukur apakah
seorang wanita dikatakan sehat atau tidak. Banyak dari wanita di dunia ini yang
mengalami Infertilitas hal ini disebabkan oleh banyak factor salah satunya usia,
kebiasaan hidup dan lain sebagainya. Dan tidak jaug beda dengan hal –Nya Fertilitas,
dimana dalam hal ini wanita berpera sangat penting dalam kehidupan di dunia, dimana
wanitalah yang meahirkan/ meneruskan generasi ke generasi selanjutnya.
1.2 Rumusan masalah
A. Apa pengertian dari Infertilitas?
B. Apa saja Faktor yang mempengaruhi Resiko Infertilitas (ketidaksuburan) pada
Wanita?

C. Apa saja gangguan pada Ketidaksuburan Wanita?

D. Mengapa terjadi kerusakan pada tuba falopi atau tabung saluran indung telur?

E. Apa yang dimaksud dengan Fertilitas?

F. Apa saja Konsep-konsep dalam Fertilitas?

G. Apa saja factor yang mempengaruhi Fertilitas menurut Kingsley & Judith Blake?

1.3 Tujuan
A. Agar pembaca dapat mengetahui apa pengertian dari infertilisasi
B. Supaya pembaca dapat mengetahui Faktor yang mempengaruhi Resiko
Infertilitas (ketidaksuburan) pada Wanita
C. Supaya pemabaca dapat mengetahui gangguan pada Ketidaksuburan Wanita
D. Supaya pembaca dapat mengetahu penyebab terjadi kerusakan pada tuba falopi
atau tabung saluran indung telur
E. Agar pembaca dapat mengetahui pengertian dari fertilisasi
F. Suapaya pembaca dapat mengetahui konsep-konsep fertilisasi
G. Agar pembaca dapat dapat mengetahui factor yang mempengaruhi Fertilitas
menurut Kingsley & Judith Blake

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Infertilitas
Infertilitas, atau terkadang disebut dengan kemandulan, adalah sebuah istilah yang
juga diartikan sebagai kegagalan, tidak keberhasilan, tidak dapat membentuk,
atau tidak terjadi kehamilan dalam jangka waktu yang lama. atau dengan kata
lain kegagalan untuk memperoleh kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan
hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Pada manusia infertilitas mengistilahkan ketidakmampuan pasangan atau salah satu di
antara pasangan untuk memiliki keturunan. Banyak faktor secara biologis yang dapat
menyebabkan infertilitas, meskipun begitu hal tersebut dapat diobati dengan bantuan
teknologi medis.
B. Faktor Resiko Infertilitas (ketidaksuburan) pada Wanita
1. Usia
Infertilitas wanita dapat dikaitkan dengan usia. Tingkat kesuburan
wanita menurun secara signifikan pada usia 30-an akhir. Sekitar 95%
wanita yang berusia 35 tahun akan hamil setelah 3 tahun melakukan
hubungan seks tanpa kontrasepsi, sedangkan hanya 75% wanita usia 38
tahun yang hamil pada jangka waktu yang sama.

2. Merokok
Kebiasaan ini dapat merusak serviks dan tabung saluran indung telur
(ovarium) sekaligus meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan
ektopik.

 Kehamilan Ektopik adalah hamil di luar kandungan atau


rahim. Kondisi ini menyebabkan perdarahan yang berasal dari vagina dan
nyeri hebat di panggul atau perut bawah. Kehamilan ektopik harus segera
ditangani karena berbahaya, dan janin juga tidak akan berkembang dengan
normal.

 Pada proses kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi


akan menetap di tuba falopi (saluran sel telur) selama kurang lebih tiga
hari, sebelum dilepaskan ke rahim. Di dalam rahim, sel telur yang telah
dibuahi akan terus berkembang hingga masa persalinan tiba. Tetapi
lain hal nya dengan Kehamilan Ektopik pada kehamilan ektopik sel
telur yang telah dibuahi tidak menempel pada rahim melainkan
menempel di luar rahim yaitu di organ tuba falopi. Tuba falopi adalah
organ yang paling sering ditempelin oleh sel telur pada kehamilan
ektopik. Selain tuba falopi kehamilan ektopik juga bias menempel pada
organ servicks (mulut rahim),indung telur, dan rongga perut.
 Penyebab Kehamilan Ektropik

Meskipun belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan


kehamilan ektopik, namun kondisi ini sering kali dikaitkan dengan
kerusakan pada tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung
telur dan rahim.

Kerusakan tuba falopi dapat disebabkan oleh:

 Faktor genetic
 Bawaan lahir
 Ketidakseimbangan hormon.
 Peradangan akibat infeksi atau prosedur medis.
 Perkembangan organ reproduksi yang tidak normal.

 Faktor Risiko Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik dapat dialami oleh setiap wanita yang telah


aktif berhubungan intim. Ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik, yaitu:

 Berusia 35 tahun atau lebih saat hamil.

 Memiliki riwayat radang panggul dan endometriosis.

 Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore


dan chlamydia.

 Mengalami kehamilan ektopik pada kehamilan sebelumnya.

 Mengalami keguguran berulang

 Pernah menjalani operasi pada area perut dan panggul.

 Pernah menjalani pengobatan terkait masalah kesuburan.

 Menggunakan alat kontrasepsi jenis spiral.

 Memiliki kebiasaan merokok.

 Gejala kehamilan ektropik

Tanda awal kehamilan ektopik mirip dengan kehamilan


biasa, seperti mual, payudara mengeras,
dan menstruasi terhenti. Sedangkan pada tahap lanjut, ada
beberapa gejala yang sering dirasakan penderita kehamilan
ektopik, yaitu nyeri perut dan perdarahan dari vagina.
Gejala-gejala tersebut akan terasa semakin parah seiring waktu.

 Pengobatan Kehamilan Ektopik

o Suntik methotrexate
Kehamilan ektopik tahap awal dapat diatasi dengan suntik
methotrexate. Obat ini akan menghentikan pertumbuhan
sel ektopik, sekaligus menghancurkan sel yang sudah
terbentuk. Setelah pemberian suntikan, dokter akan
memantau kadar hormon hCG dalam darah tiap 2-3 hari,
sampai kadarnya menurun. Menurunnya kadar hCG
menandakan kehamilan sudah tidak lagi berkembang.

o Operasi laparoskopi

operasi lubang kunci atau laparoskopi. Melalui prosedur


ini, dokter kandungan akan mengangkat jaringan ektopik
dan bagian tuba falopi tempat jaringan ektopik
menempel. Namun bila memungkinkan, bagian tuba falopi
tersebut cukup diperbaiki tanpa harus diangkat.

o Operasi laparotomi

Untuk menangani pasien yang mengalami perdarahan


berat akibat kehamilan ektopik, dokter kandungan akan
melakukan tindakan darurat berupa laparotomi. Dalam
laparotomi, dokter akan membuat sayatan besar di perut
sebagai jalan untuk mengangkat jaringan ektopik dan
tuba falopi yang pecah.

Rokok juga dianggap membuat indung telur Anda mengalami penuaan lebih cepat dan akan
menghabiskan sel telur Anda sebelum waktunya, sehingga mempersulit kemungkinan hamil.

3. Berat badan

Proses ovulasi dengan normal dapat terhambat ketika seorang wanita


memiliki berat badan berlebih atau kurang secara signifikan. Upaya
mencapai berat badan sehat berdasarkan kategori Indeks Massa Tubuh
(IMT) menunjukkan dapat meningkatkan frekuensi ovulasi serta
kemungkinan hamil. Disisi lain, olahraga yang terlalu ekstrim juga
dapat memicu masalah kesuburan wanita.

4. Alkohol

Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dikaitkan dengan


peningkatan risiko gangguan ovulasi dan endometriosis.

5. Kelainan bawaan

Infertilitas wanita bisa disebabkan oleh kelainan bawaan


misalnya septate uterus, yang dapat menyebabkan keguguran berulang
atau tidak dapat hamil. Septate uterus adalah kondisi ketika adanya
kelainan pada rongga rahim, di mana uterus terbagi oleh dinding otot
atau jaringan ikat.

6. Infertilitas tanpa sebab tertentu

Terkadang infertilitas wanita tidak dapat ditemukan penyebabnya. Hal


itu bisa saja dipicu oleh kombinasi dari beberapa faktor dari kedua
pasangan. Meski sulit menerima hal tersebut, tidak jarang masalah ini
teratasi sendiri seiring dengan waktu.

C. Gangguan Ketidaksuburan Wanita

1. Gangguan Ovulasi

Gangguan ovulasi atau pelepasan sel telur secara berkala, merupakan


kondisi paling umum yang menyebabkan wanita tidak dapat hamil.
Sebagian kondisi membuat wanita tidak lagi melepaskan sel telur,
sebagian lagi menyebabkan sel telur hanya dilepaskan dalam jarak
waktu yang lebih lama dari yang seharusnya. Gangguan ovulasi ini
dapat terjadi lantaran beberapa kondisi, seperti:

a. Gangguan tiroid, termasuk hipertiroid dan hipotiroid dapat


menghambat ovulasi.

Gangguan tiroid sendiri adalah ketidakseimbangan


hormon tiroid dalam tubuh Anda. Masalah terjadi ketika
kelenjar tiroid menjadi kurang aktif (hipotiroid) atau terlalu
aktif (hipertiroid).

b. Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarian


syndrome/PCOS) . Kondisi ini membuat indung telur kesulitan
memproduksi sel telur.

c. Kegagalan ovarium prematur, yaitu ketika indung telur seorang


wanita berhenti berproduksi sebelum usia 40 tahun.

D. Kerusakan pada tuba falopi atau tabung saluran indung telur

Ketika tabung saluran indung telur atau tuba falopi rusak atau tersumbat, maka
hal itu akan menyulitkan sperma membuahi sel telur atau menghalangi gerak
sel telur yang sudah dibuahi ke dalam rahim. Kerusakan itu dapat dipicu oleh
beberapa factor :

1. Penyakit radang panggul

yaitu radang pada rahim dan tabung tuba falopi oleh penyakit
menular seksual seperti klamidia dan gonore

2. Pernah menjalani operasi besar atau operasi pada panggul,


termasuk operasi untuk kehamilan ektopik.

yaitu sel telur yang dibuahi tertanam dan mulai berkembang di


saluran indung telur, bukan rahim.
3. Tuberkulosis pada panggul.

Merupakan salah satu penyebab utama infertilitas wanita. Yang


dimana tuberculosis sendiri ialah penyakit paru-paru akibat
kuman Mycobacterium tuberculosis

4. Jaringan parut pascaoperasi

Kerusakan fisik yang terjadi pada ovarium dapat mengakibatkan


gagal ovulasi. Misalnya, operasi invasif dan berulang untuk kista
ovarium dapat menyebabkan kerusakan atau munculnya jaringan
parut, sehingga ovulasi tidak terjadi. Selain itu, infeksi juga dapat
menimbulkan infertilitas wanita.

5. Gangguan lendir serviks

Saat seorang wanita tengah berovulasi, secara alami lendir serviks


menjadi lebih tipis dan encer untuk memudahkan sperma bergerak
dan menghampiri sel telur. Ketidak normalan pada lendir tersebut
dapat mempersulit proses ini dan menghambat terjadinya
kehamilan.

6. Submucosal fibroid

tumor jinak dan tidak bersifat kanker yang tumbuh di dalam


atau sekitar rahim. Submucosal fibroid berkembang dalam
lapisan otot dinding rahim dan dapat berkembang ke rongga rahim.
Kondisi ini mampu mengurangi kesuburan meski tidak diketahui
apa yang memicu hal tersebut. Kemungkinan fibroid mencegah
embrio tertanam di dalam rahim.

7. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang biasanya tumbuh


di rahim, kemudian tertanam dan tumbuh di bagian tubuh
lain. Pertumbuhan jaringan tambahan dan operasi
pengangkatannya dapat menyebabkan munculnya jaringan parut.
Jaringan parut kemudian dapat menghalangi tabung saluran
indung telur dan menghambat terjadinya pembuahan sel telur
oleh sperma. Kondisi ini juga bisa berdampak pada kesuburan
secara tidak langsung, namun endometriosis kemungkinan dapat
memengaruhi lapisan rahim dan mengganggu penanaman sel telur
yang dibuahi.

E. Pengertian Fertilitas

Istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seseorang
wanita atau sekelompok wanita. Istilah fertilitias sering disebut dengan
kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang wanita
dengan adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas, berteriak, bergerak, jantung
berdenyut dan lain sebagainya.

Fekunditas, sebaliknya, merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak.


Kedua hal ini berkaitan erat, dimana Fekunditas merupakan modal awal dari
seorang perempuan untuk mengalami fertilitas dalam hidupnya dan seorang
yang telah mengalami fertilitas pasti fekunditasnya baik.

F. Konsep-konsep Fertilitas

Dalam buku Dasar-dasar Demografi terbitan FE UI, dijelaskan konsep-konsep penting


yang harus dipegang dalam mengkaji fertilitas, diantaranya

1. Lahir hidup (live birth),

menurut WHO adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan


lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda
kehidupan missal :

a. Bernafas

b. Ada denyut jantungnya


c. Tal pusat

d. Gerakan-gerakan otot

2. Lahir mati (still birth)

Adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit
28 minggu,tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

3. Abortus

Adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kurang 28 minggu.


Ada 2 macam abortus :

a. Disengaja (induced)

b. Tidak disengaja (spontaneous). Abortus yang disengaja mungkin lebih


sering kita kenal dengan istilah aborsi dan yang tidak disengaja lebih
sering kita kenal dengan istilah keguguran.

4. Masa reproduksi (childbearing age)

Adalah masa dimana perempuan disebut juga usia subur (15-35 tahun)

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas menurut Kingsley &


Judith Blake
Factor –faktor social,ekonomi dan budaya yang memengaruhi fertilitas akan melalui
factor-faktor yang langsung dan kaitannya dengan ketiga tahap reproduksi, yaitu :
1. Tahap intercourse (hubungan seksual)
2. Conception (pembuahan sel telur oleh sperma)
3. Gestation (kehamilan)

Factor-faktor yang mempunyai kaitan antara ketiga variable tersebut disebut


variable antara yang terdiri dari :

 6 Variable yang memengaruhi intercourse, yaitu :


a. Umur mulai berhubungan kelamin/kawin pertama
b. Selibat permanen : proporsi wanita yang tak pernah
melakukan hubungan intim
c. Lamanya berstatus kawin/lamanya melajang
d. Abstinensi (absen dalam melakukan hubungan seksual)
secara sukareela
e. Abstinensi terpaksa (missal: sakit, berpisah ranjang
sementar)
f. Frekuensi senggama
 3 variabel yang memengaruhi conception, yaitu :
a. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh hal-hal
yang tidak disengaja
b. Pemakaian kontrasepsi
c. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh hal-hal
disengaja
 2 variabel yang memengaruhi gestation, yaitu :
a. Mortalitas janin karena hal-hal yang tidak disengaja
b. Mortalitas janin karena hal-hal yang disengaja

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Infertilitas, atau terkadang disebut dengan kemandulan, adalah sebuah istilah
yang juga diartikan sebagai kegagalan, tidak keberhasilan, tidak dapat
membentuk, atau tidak terjadi kehamilan dalam jangka waktu yang lama.

2. Istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari


seseorang wanita atau sekelompok wanita. Istilah fertilitias sering disebut
dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang
wanita dengan adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas, berteriak,
bergerak, jantung berdenyut dan lain sebagainya.
B. Saran
Saya berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita mengenai
infertilitas & fertilitas dengan baik, apabila terdapat kesalah dalam makalah ini saya
mohon untuk ada saran dan kritikan supaya makalah ini menjadi lebih baik lagi

Daftar pustaka

https://praynadeak.wordpress.com/2013/02/06/konsep-konsep-teori-dan-ukuran-dasar-
fertilitas/

https://www.alodokter.com/penyebab-infertilitas-wanita-yang-perlu-diketahui

http://ejournal2.unsri.ac.id/index.php/mks/article/view/2722

https://www.alodokter.com/kehamilan-ektopik

https://www.motherandbaby.co.id/article/2018/7/15/10298/Apa-Itu-Infertilitas-Atau-
Ketidaksuburan

Anda mungkin juga menyukai