Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Kesehatan Reproduksi Remaja


ARUM TRI HIRASIANA DAMAYANTI
201110104182

I.       Identifikasi Masalah


Pergaulan remaja saat ini semakin memprihatinkan. Gaya hidup yang terlampau bebas dan
kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi menyebabkan sex bebas semakin
merajalela. Hubungan seks yang tidak disertai dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
dapat meningkatkan resiko penularan infeksi menular seksual atau IMS. IMS adalah penyakit-
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang manifestasi umumnya di alat kelamin
dan sekitarnya. Bila tidak di obati secara tuntas akan menyebabkan komplikasi antara lain
kemandulan, infeksi pada bayi dan kecatatan, kehamilan di luar kandungan dan meningkatnya
resiko penularan HIV/AIDS.

II.      Pengantar

 Bidang studi : Kesehatan Reproduksi


 Topic : Kesehatan Reproduksi Remaja
 Sub topic : Infeksi Menular Seksual
 Sasaran : Remaja RT 03
 Hari/ tanggal : Jum’at, 12 Desember 2008
 Jam : 19.30 WIB
 Waktu : 40 menit
 Tempat : Rumah Bapak “K”

III. Tujuan Instruksional Umum ( TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para remaja mengetahui bahaya IMS
sehinggga mereka dapat menghindari pergaulan bebas.
IV. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatana penyuluhan diharapakan para remaja dapat menjelaskan
kembali :
a.       Pengertian IMS
b.      Gejala IMS
c.       Macam-macamIMS
d.      Cara menanggulangi IMS

V. Materi
Terlampir

VI. Metode

a. Talk show
b. Tanya jawab

VII. Media

a. Materi SAP
b. Liflet
c. Microsoft power point

VIII. Kegiatan Pembelajaran

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


.
1. 2 menit Pembukaan : Menjawab salam,
mendengarkan dan
memperhatikan
a. memberi salam
b. menjelaskan susunan acara dan
pembicaranya
c. menjelaskan materi atau pokok
bahasan yang akan disampaikan

2. 30 menit Pelaksanaan : Menyimak dan


Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
beraturan dan teratur.
Materi :

a. Pengertian IMS
b. Gejala IMS
c. Jenis-Jenis IMS
d. Cara menanggulangi

3. 6 menit Evaluasi : Bertanya dan


menjawab
 Meminta peserta menjelaskan dan pertanyaan
menyebutkan kembali :

a. Pengertian IMS
b. Gejala IMS
c. Jenis-jenis IMS dan cara
menanggulanginya

4. 2 menit Penutup: Menjawab salam


Pembagian door prize, mengucapkan terima
kasih, dan mengucapkan salam

IX. Pengesahan
Yogyakarta,
Sasaran Pemberi materi penyuluhan
Mengetahui,
Pembimbing PKL Pembimbing Lapangan

Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit/ infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Pada laki-laki gejala IMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan, sedangkan pada
perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari.
Gejala IMS pada laki-laki yaitu :
      Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis/alat kelamin
      Kencing nanah atau darah yang berbau busuk.
      Luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada alat kelamin
      Adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam
      Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin
      Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok
Gejala IMS pada perempuan yaitu :
•       Rasa nyeri pada perut bagian bawah
•       Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual
•       Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal
•       Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin
•       Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat
kelamin atau sekitarnya
•       Timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seks
•       Pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin

. HIV/AIDS

HIV merupakan singkatan dari Hu


man Immunodeficiency Virus. Human
berarti bahwa infeksi ini ditularkan dari
seseorang ke orang la
in. Immunodeficiency
berarti bahwa virus tersebut melemahkan sistem imun dan sebagai hasilnya tubuh
tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari penyakit (Ford
et.al
, 2000) .
AIDS merupakan singkatan dari Ac
quired Immune Deficiency Syndrome.
Istilah acquired berarti bukan keturunan, te
tapi didapat melalu
i perilaku spesifik,
berupa kontak dengan sumber penyakit, mi
salnya melalui partner seksual yang
terinfeksi. Immune berarti kemampuan untuk
melawan penyakit, merujuk pada sistem
pertahanan tubuh alami yang menyediakan
perlindungan dari peny
akit. Deficiency
berarti hilangnya kemampuan untuk melawan penyakit karena lemahnya sistem imun.
Syndrome berarti sekelompok tanda dan geja
la yang dihasilkan sebagai manifestasi
klinis suatu penyakit(Hein, 1989).
HIV adalah virus yang menyebabka
n AIDS sehingga melemahkan sistem
imun. Seseorang dengan HIV dapat terlihat
sehat untuk waktu yang lama. Penderita
dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara
normal. Jadi, jika
seseorang terdapat
virus HIV, maka disebut HI
V positif. AIDS meyebar deng
an cepat di selutuh dunia,
khususnya di negara-negara berkembang.
Sampai saat ini belum ada obat untuk
AIDS. Obat antiretroviral berfungsi
mencegah berkembangbiaknya virus dan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Tida
k ada vaksin untuk HI
V/AIDS dan infeksi
HIV/AIDS dapat dicegah.
Terdapat
window period
dalam HIV/AIDS, yaitu waktu yang diperlukan
tubuh untuk membentuk sejumlah antibodi se
sudah terinfeksi HIV. Selama periode
ini seseorang yang terinfeksi sudah ma
mpu menularkan HIV. HIV tidak menular
melalui aktivitas harian di sekolah atau aktiv
itas sosial, udara, air, bahkan berdekatan
dengan penderita. HIV menular melalui
hubungan seksual, darah yang terinfeksi
(transfusi darah yang terinfeksi HIV, al
at-alat yang diguanakan seorang penderita
7
HIV seperti tindik telinga, tato), jarum suntik yang terinfeksi HIV, dan melalui ibu
yang terinfeksi HIV kepada
bayi yang dikandungnya (Ford
et.al
, 2000).
Remaja berada di pusat epidemik
HIV/AIDS dan sangat
berisiko tertular
karena seringkali tidak mempunyai akses
informasi, pengetahuan, dan keterampilan
cukup terkait dengan HIV/AIDS. Selain itu,
remaja berada dalam periode coba-coba
dengan seks dan obat-obatan. Remaja diha
rapkan menjadi ujung tombak perjuangan
melawan penyalahgunaan narkoba
dan HIV/AIDS (Hein, 1989).
2. Kehamilan Pada Remaja
Kehamilan usia dini memuat risiko
yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu muda
h tegang. Sementara kecacatan kelahiran
bisa muncul akibat ketegangan saat dala
m kandungan, adanya rasa penolakan secara
emosional ketika si ibu me
ngandung bayinya (Wahyudi, 2000).
Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda.
a. Keguguran.
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya :
karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ad
a juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh
tenaga non profesional sehingga dapat menimb
ulkan akibat efek samping yang serius
seperti tingginya angka kematian dan infe
ksi alat reproduksi yang pada akhirnya
dapat menimbulkan kemandulan (Setiawan
et.al
, 1995).
b. Persalinan prematur, berat bada
n lahir rendah (BBLR) dan kelainan
bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang ma
tangnya alat reproduksi terutama rahim
yang belum siap dalam suatu proses keha
milan, berat badan lahir rendah (BBLR)
juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang da
n juga umur ibu yang belum menginjak 20
tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan,
pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang,
8
keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena
keturunan (genetik) proses pengguguran se
ndiri yang gagal, seperti dengan minum
obat-obatan (gynecosit sytotec) atau denga
n loncat-loncat dan memijat perutnya
sendiri (Setiawan
et.al
, 1995).
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih
kurang, sehingga akan berakibat kekuranga
n berbagai zat yang diperlukan saat
pertumbuhan dengan demikian akan menga
kibatkan makin tingginya kelahiran
prematur, berat badan lahir rend
ah dan cacat bawaan (Setiawan
et.al
, 1995).
c. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan
terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas (Setiawan
et.al
, 1995).
d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang
pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat
hamil di usia muda.karena pada saat
hamil mayoritas seorang ibu mengalami
anemia. tambahan zat besi dalam tubuh
fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel
darah merah, membentuk sel darah merah
janin dan plasenta.lama kelamaan seora
ng yang kehilangan sel darah merah akan
menjadi anemis (Setiawan
et.al
, 1995).
e. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang
belum siap hamil dan anemia makin
meningkatkan terjadinya keracunan ha
mil dalam bentuk pre-eklampsia atau
eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia me
merlukan perhatian serius karena dapat
menyebabkan kematian (Setiawan
et.al
, 1995).
f. Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan ba
nyak disebabkan karena perdarahan dan
infeksi. Selain itu angka kematian ibu
karena gugur kandung
juga cukup tinggi.yang
kebanyakan dilakukan oleh tena
ga non profesional (dukun)
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:

Anda mungkin juga menyukai