Anda di halaman 1dari 6

Jelaskan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.

Bahasa menurut Halliday ada 7 fungsi di antaranya yaitu :


1.Fungsi InstrumentalFungsi instrumental adalah penggunaan bahasa dapat dipergunakan
untukmelayani lingkungan dimana bahasa tesebut dapat dipergunakan, serta
bahasadapat menyebabkan terjadinya peristiwa tertentu.Contoh:“ A y a h m e l i ha t de n ga n
m a t a ke p a l a ba h w a d i a l a h yangmengambildompet itu dari meja.”
2.Fungsi RegulasiF u n g s i r e g u l a s i i a l a h p e n g g u n a a n b a h a s a y a n g d i g u n a k a n
u n t u k mengawasi serta mengendalikan peristiwa – peristiwa yang terjadi
dilingkunganmanusia.Conto: “jika kamu berbohong maka kamu akan berdosa”
3.Fungsi RepresentasionalFungsi repesentasional bertujuan untuk menggambarkan
maksud dantujuan tertentu. Maksud dan tujuan tersebut bisa berupa fakta dan
pengetahuan,menjelaskan suatu peristiwa, melaporkan sesuatu, serta lain – lainnya.Contoh: Air
Laut asin.
4.Fungsi InteraksionalFungsi interaksional adalah bahasa yang dipergunakan sebagai
mediadalam menjamin terjadinya interaksi serta memantapkan terjadinya
komunikasiantara penutur dan pendengar dalam berkomunikasi.
5.Fungsi PersonalF u ng si p e r so na l a da l a h ba ha sa ya n g di g un a ka n se ba g a i a l a t
d a l a m mengekspresikan diri, misalnya mengenai emosi, pendapat,perasaan,
sertamaksud – maksud yang bersifat individu.
6.Fungsi HeuristikFungsi heuritsik adalah bahasa yang digunakan dalam mempelajari
danmengkaji ilmu pengetahuan, mengembangkan teknologi, serta
menyampaikanrumusan – rumusan yang bersifat ilmiah. Memonumenkan sebuah
ilmu yangbermanfaat yang bisa diwariskan kepada generasi penerus.Contoh: Mengapa bumi
bulat?
7.Fungsi ImajinatifFungsi imajinatif adalah bahasa yang digunakan dalam proses
penciptaanimajinasi. Penciptaan imajinasi bisa berupa mendongeng, membuat cerita
baikpanjang maupun pendek, menciptakan khayalan / mimpi, serta lain – lainnya

2. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d.
XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).

Perkembangan Bahasa Indonesia Berdasarkan Kongres VII - XI


Kongres Bahasa Indonesia X (28 - 31 Okt 2013)
Memperkuat fungsi Pusat Layanan Bahasa (National Language Center)
Kerjasama Pemerintah dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam meningkatkan
kemampuan masyarakat berbahasa Indonesia dibidang penelitian ilmiah, penerjemahan kebahasa
asing dan penerbitan
Melaksanakan secara konsekuen
UU RI Nomor 24 Tahun 2009 tdan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2010 tentang
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Resmi Presiden dan/atau Wakil Presiden serta
Pejabat Negara Lainnya. Serta memberikan sanksi tegas bagi penyalahgunaan dan pelanggaran
lainnya terhadap UU no. 24 th 2009 tersebut.
Pemerintah perlu mengoptimalkan penggunaan teknologi informatika dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Pelestarian sastra harus digalakkan dengan dukungan dana dan kemauan
politik pemerintah
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memfasilitasi pertemuan rutin dengan
SEAMEO Qitep Language, SEAMOLEC, BPKLN Kemendikbud, dan perguruan tinggi
untuk menyinergikan penyelenggaraan pengajaran BIPA
Kongres Bahasa XI (28 - 31 oKT 2018)
Kerjasama pemerintah dalam menjalankan PP Nomor 57 Tahun 2014 tentang
penginternasionalan bahasa
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa harus meningkatkan
pemasyarakatan kamus bidang ilmu dan teknologi.
Menetapkan jumlah karya sastra
yang wajib dibaca oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus menerbitkan ketentuan dan
pedoman tentang penggiatan mendongeng dan membacakan cerita kepada anak-anak usia dini
Pemerintah bersama organisasi profesi harus meningkatkan profesionalisme
pengajar BIPA melalui pembukaan program pendidikan profesi guru BIPA, program studi S-2
BIPA, dan pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pengajar BIPA.
Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia
(28 Okt -1 Nov 2008)
Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan
RTL
1. Peningkatan kajian linguistik
deskriptif terhadap bahasa Indonesia 2. Pelru ahli bahasa yang memahami
hukum dan ahli hukum yang mempunyai kemahiran berbahasa Indonesia. 3. Publikasi ilmiah
bahasa Indonesia 4. Penyebaran karya sastra Indonesia dan penerjemahannya ke
dalam bahasa asing dan karya sastra daerah ke dalam bahasa Indonesia
kebijakan strategis penyelenggaraan program
BIPA
Peran dan Peningkatan mutu profesi jurnalis di Media Massa
Meningkatkan mutu pengajaran Bahasa dan Sastra
Kongres Bahasa VIII
(14-17 Okt 2003)
Pemantapan Peran dan Mutu Bahasa
RTL
1. Peran Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu, pembentuk jati diri, pemandirian bangsa, dan
wahana komunikasi di instansi pendidikan dan profesi 2. Penelitian berbagai aspek termasuk
laras bahasa Indonesia dan daerah perlu dilanjutkan 3. Perguruan tinggi perlu membuka jurusan
BIPA dalam bentuk program gelar untuk mencetak guru BIPA 4. Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia (UKBI) diperlukan untuk menjadi alat evaluasi kemahiran berbahasa Indonesia untuk
berbagai keperluan. Serta Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
Peran dan Pengembangan Sastra diberbagai pihak serta kerjasama pemerintah dalam
melestarikan, meningkatkan, dan memberikan apresiasi
Peran Media Massa
RTL
1. Test kompetensi Bahasa Indonesia untuk seleksi penerimaan pekerja pers khususnya
jurnalis, 2. Media massa perlu meningkatkan upaya melakukan autokritik dalam
penggunaan bahasa Indonesia, 3. Pusat Bahasa Depdiknas, perguruan tinggi, dan
organisasi profes perlu membentuk forum komunikasi
Kongres bahasa VII (26-30 okt 1998)
Memperkukuh Kedudukan Bahasa dalam Era Globalisasi
RTL:
Bahasa Indonesia
1. Perlu binaan, 2. Perluasan pelaksanaan pengindonesiaan nama,
Pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia
3. Peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia untuk pejabat, guru, dan tokoh
masyarakat beserta penghargaan,
4.Penjangkauan kemasayarakat buta bahasa Indonesia.
Bahasa Asing untuk Indonesia
Bahan pustaka asing harus memiliki panduan terjemahaan bahasa Indonesia untuk warga
Indonesia
Pemerintah dan Organisasi Profesi
Kerjasama Pemerintah dan Organisasi Profesi dalam peningkatan mutu SDM bidang
kebahasaan Indonesia baik verbal maupun dukungan media belajar lainnya dan berupa
peraturan undang-undang kebijakan dalam pemasyrakatan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA)
1. Pembelajaran BIPA harus dilakukan merata baik di luar dan dalam negeri dan
didukung oleh kantor-kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, 2. Perguruan tinggi dan
lembaga bahasa menyediakan media dan metedologi BIPA

• Meningkatkan Mutu Bahasa sebagai Sarana Komunikasi


RTL
1. Pengembangan istilah kebahasaan bidang IPTEK perlu diprioritaskan dan
pengembangan kosakata perlu ditingkatkan 2. Pengkajian ulang penggunaan eufimisme 3.
Mutu pengajaran perlu ditingkatkan dan diapresiasi 4. Penguasaan bahasa Indonesia baku
dijadikan syarat utama dalam ihwal kepegawaian, seperti penerimaan, penempatan, dan
kenaikan pangkat 5. Buku belajar sesuai tingkat perkembangan
peserta didik 6. Redaksi dalam iklan dan media cetak lainnya tidak berunsur vulgar, dan
harus berpedoman pada norma sosial

• Meningkatkan Apresiasi dan Daya Cipta Sastra


RTL
1. Peningkatan pengajaran sastra di sekolah baik bersifat mata pelajaran wajib atau
terhitung kegiatan luar sekolah 2. Penerbitan buku-buku sastra dan mempersebar luaskan
hingga pelosok tanah air 3. Pelibatan sastrawan dalam pelestarian dan peningkatan
pendidikan sastra 4. Hak cipta sastra perlu perlindungan hukum dengan kerja sama
pemerintah sehingga apresiasi terhadap pengajar sastra dan sastrawan berjalan baik.

• Mengusulkan pembentukan Badan


Pertimbangan Bahasa sebagai mitra Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Perkembangan Bahasa Indonesia Berdasarkan Kongres VII – XI

3. 1. Temukanlah informasi awal, identitas, dan topik artikel! (langkah survey)

Informasi awal: Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini.


Identitas artikel:

• Judul artikel: Sisi Positif Parenting Budaya Jepang.


• Penulis artikel: Buyung Okita.
Topik artikel: Keluarga dan parenting.

3. 2. Buatlah tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks! (langkah question)

a. Apa yang dimaksud dengan "parenting" dalam budaya Jepang?

b. Apa saja nilai-nilai yang diterapkan dalam parenting di Jepang?

c. Bagaimana parenting dalam budaya Jepang memengaruhi tumbuh kembang anak?

3. 3. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor 2!


(langkah read)

a. Parenting dalam budaya Jepang mencakup praktik-praktik dalam mendidik anak seperti
disiplin yang ketat, menekankan nilai kerjasama, dan penekanan pada kebersihan dan
keteraturan.

b. Beberapa nilai yang diterapkan dalam parenting di Jepang antara lain rasa hormat pada orang
tua dan orang yang lebih tua, kerja keras, kemandirian, dan sikap ramah dan sopan.

c. Parenting dalam budaya Jepang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak dalam hal
kebiasaan yang terbentuk, misalnya dalam hal keteraturan dan kebiasaan makan.
3. 4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor 3!
(langkah recite)

a. Parenting dalam budaya Jepang mencakup disiplin ketat, nilai kerjasama, dan penekanan pada
kebersihan dan keteraturan.

b. Nilai yang diterapkan dalam parenting di Jepang antara lain rasa hormat pada orang tua dan
orang yang lebih tua, kerja keras, kemandirian, dan sikap ramah dan sopan.

c. Parenting dalam budaya Jepang memengaruhi tumbuh kembang anak dalam hal kebiasaan
yang terbentuk seperti keteraturan dan kebiasaan makan.

3. 5. Catatlah informasi utama dari artikel di atas! (langkah review)

Informasi utama dari artikel ini adalah bahwa budaya parenting di Jepang memiliki sisi positif
seperti disiplin yang ketat, menekankan nilai-nilai kerjasama, kebersihan dan keteraturan, serta
menerapkan nilai-nilai seperti rasa hormat pada orang tua dan orang yang lebih tua, kerja keras,
kemandirian, dan sikap ramah dan sopan.

Parenting dalam budaya Jepang juga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak melalui
kebiasaan yang terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai