Anda di halaman 1dari 4

Tugas1_Bahaa Indonesia

Nama : Cicih Dwi E


Prodi : Manajemen
NIM : 049564749

1. Jelaskan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday. Jawab: Halliday (1973)


menyebutkan tujuh fungsi bahasa sebagai fungsi instrumental, fungsi regulasi, fungsi
representasional, fungsi interaksional, fungsi personal, fungsi heuristik, dan fungsi
imaginatif.
a. Fungsi Instrumental
Yang dimaksud dengan bahasa sebagai fungsi instrumental adalah penggunaan bahasa
dapat dipergunakan untuk melayani lingkungan dimana bahasa tersebut dipergunakan,
serta bahasa dapat menyebabkan terjadinya peristiwa tertentu. Sebagai contoh bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa utama dalam rapat anggota DPR serta sekolah
sekolah di Indonesia. Contoh riil lainnya adalah penggunaan bahasa jawa yang
memiliki level. Dimana telah menjadi unggah ungguh bagi masyarakat jawa untuk
menggunakan bahasa jawa krama inggil untuk orang yang dianggap lebih tua atau
dipandang lebih tinggi status sosialnya. Secara tidak langsung hal ini menjadi
instrumen tidak tertulis yang ada dalam kehiupan bermasyarakat.

b. Fungsi Regulasi
Fungsi regulasi ialah penggunaan bahasa yang digunakan untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dilingkungan manusia. Dengan kata
lain, fungsi bahasa sebagai regulasi yaitu untuk mengatur dan mengendalikan
penggunaan bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat, misalnya dalam tanda jalan
seperti belok kiri, belok kanan, jalan terus, dan lain-lain.

c. Fungsi Representasional
Fungsi representasionaladalah bahasa yang bertujuan untuk mengambarkan maksud
dan tujuan tertentu. Maksud dan tujuan tersebut bisa berupa fakta dan pengetahuan,
menjelaskan suatu peristiwa, melaporkan sesuatu, serta lain-lainnnya. Sebagai contoh
ketika terjadi kecelakaan lalu lintas disuatu tempat, terdapat sejumlah wartawan yang
meliput dan menyampaikan peristiwa tersebut dalam stasiun televisi. Dengan
demikian, bahasa tersebut berfungsi sebagai representasional.

d. Fungsi Interaksional
Fungsi interaksional adalah bahasa yang dipergunakan sebagai media dalam
menjamin terjadinya interaksi serra memantapkan terjadinya komunikasi antara
penutur dan pendengar dalam berkomunikasi. Dengan demikian bahasa sebagai alat
jaminan dan bukti dalam proses terjadinya komunikasi.

e. Fungsi Personal
Fungsi personal ialah bahasa yang dipergunakan sebagai alat dalam mengekpresikan
diri, misalnya
mengenai emosi, pendapat, perasaan, serta maksud maksud yang bersifat individu.
Sebagai contoh ketika seseorang ingin menyatakan perasaaanya tentang keindahan di
pulau Bali, maka orang tersebut bisa menyampaikan perasaannya lewat tulisan, dan
lainnya.

f. Fungsi Heuristik
Fungsi heuristik adalah bahasa yang dipergunakan dalam mempelajari dan mengkaji
ilmu pengetahuan.

2. Kongres Bahasa Indonesia (KBI) adalah pertemuan para ahli bahasa, penutur,
pengajar, dan peneliti bahasa Indonesia yang diselenggarakan secara periodik oleh
pemerintah Indonesia. Kongres ini bertujuan untuk membahas berbagai isu dan
permasalahan terkait pengembangan, pemakaian, dan penyebarluasan bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara dan sebagai bahasa pengantar dalam berbagai
bidang, seperti pendidikan, sastra, media, hukum, dan sebagainya.

KBI dianggap sebagai salah satu wadah penting dalam menghasilkan kebijakan dan
standar bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta mempromosikan pemakaian
bahasa Indonesia sebagai bahasa identitas dan jati diri bangsa Indonesia.

Beberapa kongres bahasa Indonesia yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

~Kongres VII Jakarta(26-30 Oktober 1998)

1. Mengusulkan dibentuknya badan pertimbangan bahasa indonesia


2. Memperkukuh kedudukan bahasa di era globalisasi
3. Membentuk organisasi profesi
4. Membahas tentang perkembangan iptek

~ Kongres VIII Jakarta (14-17 Oktober 2003)

1. Penetapan bulan oktober sebagai bulan bahasa


2. Berlangsung nya seminar bahasa Indonesia

~ Kongres IX Jakarta (8 Oktober - 1 November 2008)

1. Memperingati 100 tahun kebangkitan nasional, 80 tahun sumpah pemuda, 60


tahun pusat bahasa
2. Membahas tentang pembahasan bahasa Indonesia
3. Membahas tentang bahasa daerah
4. Mengajaran bahasa dan sastra
5. .Pembahasan bahasa sebagai media masa
~ Kongres X Jakarta (28-31 Oktober 2013)

1. Diikuti 1168 peserta dari Indonesia dan luar negeri


2. Membahas usulan tentang pemantapan kedudukan fungsi bahasa
3. Pengoptimalan pembelajaran bahasa Indonesia
4. Penerapan uji kemahiran bahasa Indonesia
5. Peningkatan kegunaan bahasa Indonesia
6. Peningkatan teguran oleh KPI kepada lembaga penyiaran

~ Kongres XI Jakarta (28-31 Oktober 2018)

1. Membahas pendidikan bahasa dan sastra Indonesia


2. Membahas pengutamaan bahasa Indonesia di ruang public
3. Bahasa, Sastra, teknologi dan informasi
4. Ragam bahasa sastra dalam berbagai ranah kehidupan
5. Pengelolaan bahasa dan sastra daerah 6. Bahasa dan sastra untuk strategi dan
diplomasi

1. - Informasi awal: Sisi Positif Parenting Budaya Jepang oleh Buyung Okita.

- identitas: Penulis adalah Buyung Okita.

- Topik: Artikel membahas tentang sisi positif dari parenting dalam budaya Jepang.

2. Pertanyaan:

a. Apa yang dimaksud dengan "parenting" dalam budaya Jepang?

b. Apa saja nilai-nilai yang diterapkan dalam parenting di Jepang?

c. Bagaimana parenting dalam budaya Jepang memengaruhi tumbuh kembang anak?

3. a. Parenting dalam budaya Jepang mencakup praktik-praktik dalam mendidik


anak seperti disiplin yang ketat, menekankan nilai kerjasama, dan penekanan pada
kebersihan dan keteraturan.

b. Beberapa nilai yang diterapkan dalam parenting di Jepang antara lain rasa hormat
pada orang tua dan orang yang lebih tua, kerja keras, kemandirian, dan sikap ramah
dan sopan.

c. Parenting dalam budaya Jepang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak dalam
hal kebiasaan yang terbentuk, misalnya dalam hal keteraturan dan kebiasaan makan.

4. a. Parenting dalam budaya Jepang mencakup disiplin ketat, nilai kerjasama, dan
penekanan pada kebersihan dan keteraturan.
b. Nilai yang diterapkan dalam parenting di Jepang antara lain rasa hormat pada
orang tua dan orang yang lebih tua, kerja keras, kemandirian, dan sikap ramah dan
sopan.

c. Parenting dalam budaya Jepang memengaruhi tumbuh kembang anak dalam hal
kebiasaan yang terbentuk seperti keteraturan dan kebiasaan makan.

5. Informasi utama dari artikel ini adalah bahwa budaya parenting di Jepang
memiliki sisi positif seperti disiplin yang ketat, menekankan nilai-nilai kerjasama,
kebersihan dan keteraturan, serta menerapkan nilai-nilai seperti rasa hormat pada
orang tua dan orang yang lebih tua, kerja keras, kemandirian, dan sikap ramah dan
sopan.

Parenting dalam budaya Jepang juga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak
melalui kebiasaan yang terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai