Anda di halaman 1dari 6

Tahapan Pembangunan Jalan yang Biasa Dilakukan di Indonesia :

1. Tahap Perencan
Perencanaan
aan (Planni
(Planning)
ng)
2. Tahap Studi
Studi Kelayakan
Kelayakan (Feasibility
(Feasibility Study)
Study)
3. Tahap Perancang
Perancangan
an Detail
Detail (Detail Design)
Design)
4. Tahap Knstruk
Knstruksi
si (!nstruc
(!nstructin)
tin)
". Tahap Pe#elih
Pe#eliharaan
araan ($ainte
($aintenance)
nance)

1. Tahap Perenca
Perencanaan
naan (Planning
(Planning))
Tu%uan
Tu%uan dari tahapan
ta hapan ini adalah
a. Perencanaan
Perencanaan penge#bangan
penge#bangan %aringan untuk #engantisipasi
#engantisipasi kebutuhan
kebutuhan pada #asa
yang akan dating dengan peningkatan %alan eksisting #aupun penge#bangan %alan
 baru.
 b. &denti'ikasi priritas penge#bangan %aringan.
c. Penyusunan prgra# penge#bangan
penge#bangan %aringan %alan.

2. Tahap !udi
!udi "elayakan (#easibili!y !udy)
una
unanynyaa kare
karena
na deng
dengan
an adan
adanya
ya hasi
hasill dari
dari taha
tahapa
pan
n Pere
Perenc
ncan
anaa
aan
n yang
yang beru
berupa
pa
kebutuhan
kebutuhan pe#bangunan
pe#bangunan beberapa
beberapa ruas %alan baru perlu diidenti'ik
diidenti'ikasikan
asikan priritas
priritas
i#ple#entas
i#ple#entasinya
inya secara lebih detail #engingat
#engingat dana yang tersedia seringkali
seringkali sangat
terbatas. Selain dilakukan prediksi pengguna secara lebih detail %uga dilakukan *
a. Pe#ilihan kridr dan trase pti#u#
pti#u# (rute lcatin)
 b. Desai a+al
c. Prediksi
Prediksi biaya i#ple#entasi
i#ple#entasi
d. ,nalisis kelayakan ekn#i 'inancial
'inancial lingkungan dll.

$. Tahap Perancangan
Perancangan De!ail (De!ail Design)
-uas %alan yang dianggap layak dii#ple#entasikan ke#udian dirancang secara detail
dengan kegiatan yang #eliputi *
a. Pengukuran
Pengukuran dan
dan pe#etaan
pe#etaan detail
detail dari lkasi
lkasi trase
trase terpilih
terpilih
 b. Penyelidikan tanah serta identi'ikasi daerahdaera h labil serta kndisi lingkungan di
sekitar lkasi trase %uga su#ber #aterial knstruksi
c. Peranc
Perancang
angan
an ge#et
ge#etrikrik %alan
%alan
d. Peranc
Perancang
angan
an tebal perker
perkerasan
asan
e. Perenc
Perencana
anaan
an draina
drainase
se
'. Perencanaan
Perencanaan bangunan
bangunan peleng
pelengkap
kap lain ter#asuk
ter#asuk %e#batan
%e#batan pera#buan
pera#buan dan
dan #arka
 penerangan %alan dll
g. Perencanaan
Perencanaan galianti#b
galianti#bunan
unan
h. &denti'ikasi #etda pelaksanaan serta kebutuhan +aktu knstruksi
knstruksi yang pti#u#
i. Perhitunga
Perhitungann /lu#e
/lu#e peker%aan
peker%aan dan
dan besarnya
besarnya biaya
biaya knstruk
knstruksi
si
 %. Persiapan dku#en pelelangan

%. Tahap "ons!ruksi
"ons!ruksi (&ons!ruc!ion)
(&ons!ruc!ion) dan Pemeliharaan
Pemeliharaan ('ain!enance)
('ain!enance)
Knstru
Knstruksi
ksi #erupa
#erupakan
kan tahap
tahap i#ple#e
i#ple#enta
ntasi
si perenc
perencana
anaan
an di lapang
lapangan
an yang
yang %ika
%ika
diperlukan dapat dilakukan #di'ikasi hasil perancangan yang telah dilakukan.
Setelah tahap knstruksi selesai #aka perlu dilakukan kegiatan pe#eliharaan yang
#eliputi pe#eliharaan rutin dan berkala serta pe#antauan.
raian Teknis Pelaksanaan

Setiap perke#bangan tentu untuk #encapai tu%uan dari keperluan %alan itu sendiri
yaitu #utu lebih se#purna dan tahan la#a. Dengan adanya perke#bangan yang terus
#enerus dari il#u pengetahuan baik untuk bidang penyelidikan bahanbahan dan alatalat
 pe#buatan %alan ini #aka tercapailah tu%uan dari #e#buat %alan yang lebih se#purna dan
 baik. Dengan de#ikian kita akan #endapatkan hasil sebagai berikut *
a. Dasar badan %alan stabil dan baik 
 b. Sanggup #enahan beban yang ditentukan
c. 0apisan atas tidak cepat rusak baik leh cuaca dan kendaraan yang #ele+atinya.
Dengan #elihat tu%uan pe#buatan %alan #aka perkerasan %alan 'leksibel khususnya
 perkerasan %alan aspal betn ha#pir di seluruh &ndnesia diterapkan sisite# ini.

P*+"+,++,
1. Peker-aan Persiapan
Sebelu# peker%aan sur/ei atau pengukuran di#ulai harus #ene#patkan dan
#e#perbaiki ga#bar ker%a dari setiap kesalahan yang dite#ui di lapangan khususnya
yang #enyangkut dengan lebar %alan la#a dan lkasi pelebaran perkerasan serta
 bangunan drainase. Sedangkan untuk pe#buatan %alan baru #aka sebagai peker%aan a+al
adalah #enin%au rute %alan yang diikuti dengan pe#bersihan rute dari phnphn
se#ak dan lainlain. Setelah rute %alan dibersihkan #aka diadakan sur/ei ke#bali. al
ini untuk #enentukan titik dasar atau #enentukan ketinggian dari peker%aan selan%utnya.
Ke#udian dibuat $ (ench $ark) dan !0 (!enter 0ine). ,pabila telah selesai atau
telah diketahui halhal yang pelu barulah kita #elan%utkan peker%aan.

2. Peker-aan Jalan
2.1. Peker-aan Jalan *ama (/erlay)
Pada peningkatan %alan bentuk knstruksinya kiata te#ui ber/ariasi pada
 peker%aan subbase dan base teruta#a pada lebar dan tebalnya. &ni ter%a di karena #uka
 %alan la#a (eisting rad) kurang #e#enuhi syarat#aka kita akan #e#punyai
 peker%aan *
a. Rekonstruksi  * ialah #elaksanakan knstruksi yang dikehendaki adakalanya #ulai
dari #bank#ent atau hanya dari peker%aan sub grade prpratin sa%a.
 b. Re-surface * ialah peker%aan pena#bahan subbase sa%a baik lebar atau tebalnya.
c. Overlay * ialah pena#bahan lapisan aspal langsung di atas aspal5%alan la#a. Karena
te#pat tertentu kita #ene#ui kekurangan lebar dari yang kita perlukan ataupun %uga
 pada bagain yang le#ah dari itu perlu perbaikan %uga u#u#nya cukup dengan
#e#beri base curse #aterial.

2.1.+. Peker-aan Tack &oa!


6ang di#aksud peker%aan tack cat adalah pelaburan aspal pada lapisan perkerasan
yang telah ada (pada per#ukaan %alan la#a).
,dapun tu%uan dari pada peker%aan ini adalah
a. $e#perbaiki retakretak pada per#ukaan %alan
 b. $e#berikan ikatan antara lapis per#ukaan la#a dengan lapis per#ukaan baru
(7/erlay)
Dala# pelaksanaan peker%aan ini %u#lah dan %enis aspal yang dipakai benarbenar 
diperhatikan #engingat %ika terlalu banyak pe#akaian aspalnya #aka ke#ungkinan
 besar akan ter%adi bleeding selain itu %ika terlalu sedikit #aka dapat #enyebabkan
kurangnya ikatan antara perkerasan la#a dengan perkerasan baru.
$enurut spesi'ikasi %u#lah pe#akaiaan aspla pada peker%aan ini sebanyak 82"  849
liter5#2 sehingga pada pelaksanaan peningkatan5pe#eliharaan %alan la#a dipakai *
 :enis aspal Tack !at * ,spal dengan penetrasi ;85188
 :u#lah pe#akaian * 82" lt5#2
 Te#peratus penye#prtan * "8 !  98 !
Pelaksanaan
Sebelu# aspal dise#prtkan terlebih dahulu aspal dipanaskan #encapai suhu "8 ! 
98! dan per#ukaan %alan yang akan dise#prtkan denga aspal (Tack !at) terlebih
dahulu harus dibersihkan dari se#ua ktran ataupun air dengan #engguanakn alat
 penye#prt (c#pressr). :ika diperlukan harus dikikis dengan sikat ba%a. ila
 per#ukaan %alan benarbenar bersih dan kering penye#prtan aspal dapat di#ulai
dengan ketentuan %u#lah aspal yang telah disetu%ui leh ngineer dan lapisan Tack 
!at yang telah dise#prtkan tersebut harus dilindungi dari gangguangangguan dari
rda kendaraan pe%alan kaki ktranktran dll. Sebelu# peker%aan pengha#paran
dilakukan harus didia#kan dahulu sela#a 4 %a#.

2.1.B. Peker-aan *apisan Tambahan


a. Penghamparan
Tebal pengha#paran disesuaikan kebutuhan tebal rencana padat yang disesuaikan
dengan tebal yang telah diketahui sebelu#nya di#ana biasanya dia#bil tebal 11<
dari tebal padat. Te#peratur pengha#paran harus 128 !  1"8!.
b. Pemada!an
Pe#adatan #erupakan tahap akhir dari rangkaian kegiatan knstruksi sehingga
dengan de#ikian pada tahap ini benarbenar dilakukan penga+asan yang kntinu
 pada setiap tahap pe#adatan dan harus benarbenar #engikuti ketentuan yang
ditetapkan leh direksi tehnik.
1. Pe#adatan perta#a (reak D+n -lling) * dilakukan dengan #e#akai Tande#
-ller ; tn pada suhu 118  12"! dengan 4 lintasan pada kecepatan 3  4 k#5%a#.
2. Pe#adatan kedua (&nter#ediate -lling) * setelah pe#adatan perta#a selesai
disusul dengan pe#adatan kedua pada suhu =8 !  118 ! dengan #enggunakan
Pneu#atic Tire -ller "  18 k#5%a# dengan tekanan angin rda antara <8  ;8 psi.
3. Pe#adatan terakhir (Finishing -lling) * pe#adatan terakhir dipakai Tande#
-llerdengan berat ; tn sebanyak 2 lintasan pada kecepatan "  ; k#5%a# pada
suhu ;8  =" !.
c. &ara Pelaksanaan Pemada!an
1. Pada bagian lurus (:alan 0urus)
Pe#adatan di#ulai dari tepi %alan #enu%u ke tengah dan lintasan perta#a lintasan
kedua.
2. Pada %alan tikungan
Pe#adatan di#ulai dari bagian yang rendah yang se%a%ar as %alan #enu%u ke bagian
yang lebih tinggi dan /erlap sebesar 18  1" c#.
3. Pada tan%akan (%alan #endaki)
Pada bagian tan%akan dan turun pe#adatan di#ulai dari bagian yang rendah #enu%u
 bagian yang tinggi se%a%ar as %alan dengan /erlap 18  1" c#. Pada saat pe#adatan
 berlangsung rda #esin pe#adat harus diberi air secara kntinu hal ini
di#aksudkan agar aspal tidak #elekat pada rda #esin pe#adat.
2.2 Peker-aan Jalan Baru
2.2.+. Peker-aan Tanah (ar!h 0ork)
,da dua #aca# peker%aan tanah yaitu *
1. alian  !ut
2. Ti#bunan  Fill
1. alian  cu!
Tanah galian yang akan digunakan untuk ti#bunan perta#ata#a harus dibersihkan
dari tu#buhtu#buhan serta lapisan hu#us harus dibuang. Dapat tidaknya #aterial
ini dipakai untuk ti#bunan dilakukan dengan pengetesan di labratriu#. Tehnis
 penggaliannya adalah sebagai berikut * setiap akan berhenti peker%aan diusahakan
agar apabila turun hu%an air tidak akan tergenang. Setelah sa#pai pada per#ukaan
yang dikehendaki (sub grade) dilakukan pengecekan ele/asi dan dipadatkan
ke#udian ditest leh Sil $aterial ngineer (Sub grade preparatin) baru dapat
diteruskan kelapisan sub base.

2. Timbunan  3ill  embankmen!


$aterialnya dapat dipakai dari hasil galian (cut) yang ter#asuk dala# rencana
(!##n ca/atin) atau #aterial5bahan galian yang didatangkan dari luar daerah
 peker%aan (rr+ ca/atin). Dapat tidaknya #aterial ini dipakai untuk badan
 %alan5#bank#ent harus ditest di labratriu# atau #endapat persetu%uan dari Sil
$aterial ngineer. Sebelu# dilakukan peni#bunan harus dibuat pr'il (patkpatk
ketinggian ke#iringan) dari daerah yang akan dilaksanakan. !ara pelaksanaan adalah
sebagai berikut *
Setelah diketahui dengan pasati daerah yang akan dilaksanakan serta siap segala
 peralatannya #aka dapat dilakukan peker%aan *
 !learing > rubbing * yaitu peker%aan pe#tngan phnphn besar dan kecil.
 Tp Sil > Stripping yaitu pe#bungan hu#us dan lapisan atas akar kayu biasanya
setebal 18  38 c#
 !#pactin ' Fundatin ' #bank#ent yaitu pe#adatan tanah dasar sebelu#
dilakukan peni#bunan. 0apisan ini perlu ditest (density test ' pr' rling test)
 baru dilakukan peni#bunan. Peni#bunan dilakukan lapis de#i lapis (layer by
layer) setebal   28 c# dan dipadatkan. ,lat untuk #eratakan dapat digunakan
$tr rader dan uld?er. @ntuk pe#adatan digunakan -ad -ller Tande#
-ller $ac ,da# -ller. $e#ilih atau #enentukan pe#akaian alat dengan
#elihat #edan atau lapangan ker%a %enis dan keadaan #aterial. Setelah ketinggian
yang diperlukan cukup #aka peker%aan selan%utnya dapat diteruskan. @ntuk 
ketinggian ini dilaksanakan leh sur/eyr sedangkan pengetesan dilakukan di
labratriu# (Sil $aterial ngineer) baru kita teruskan peker%aan selan%utnya.

2.2.B. ub Base


Sesudah lapisan sub grade betulbetul telah #e#enuhi syaratsyarat ele/asi dan
kepadatan kita #e#ulai peker%aan sub base curse.
Perta#ata#a ditentukan patkpatk untuk #encapai ketebalan yang
dikehendaki. Diperlukan #ini#u# " titik #enurut ptngan #elintang dengan %arak 
#aksi#u# 2" #eter #enurut ptngan #e#an%ang.
Setelah selesai pe#asangan patkpatk untuk #enentukan ketinggian 5tebalnya
#aka #aterial sub base ini dapat didatangkan ke lapangan. Pe#asangan patk harus
cukup kuat dan dilindungi leh #aterial sub base tersebut.
Sebagai tleransi ketinggian untuk #encapai ketinggian yang kita inginkan
setelah dipadatkan dilebihkan  1"A dari yang kita perlukan.
Prinsip pe#adatan harus di#ulai dari pinggir5yang terendah ke tengah5tinggi.
Setelah diratakan per#ukaannya dengan -ad -ller ($ac ,da# -ller atau Tande#
-ller). Sesudah cukup padat dilihat dengan pandangan #ata sebelu# #eneruskan ke
 peker%aan selan%utnya ele/asi dicek leh sur/eyr dan kepadatan (density test leh
Sil $aterial ngineer50abratriu#). ,pabila sudah #e#enuhi syarat untuk kedua
hal ini (ele/asi dan kepadatan) secara tertulis baru dapat dilaksanakan peker%aan
 berikutnya yaitu base curse.

2.2.&. Base &ourse


Seperti pada peker%aan sub base curse peker%aan base curse pada prinsipnya
sa#a sa%a yaitu *
Per#ukaan sub base curse sudah rata dan padat
Dipasang patkpatk untuk ped#an ketinggiannya (dala# arah #elintang "
 patkdan arah #e#an%ang dengan %arak #aksi#un 2" #eter)
Tleransi ketinggian dia#bil  1 c# dilebihkan dari tinggi yang diperlukan.
Sesudah #aterial tersedia di lapangan ker%a dengan /lu#e yang diperlukan barulah
diratakan dan dipadatkan (perta#a dengan $ac ,da# -ller di#ana bisanaya dilihat
yang rendah5tinggi yang perlu dita#bah5tinggi yang perlu dikurangi) baru dipadatkan
dengan Tiri -ller sa#bil disira#. Finishing dignakan $ac ,da# -ller ke#bali.
Setelah rata dan padat #elalui pengecekan leh sur/eyr (check le/el) dan kepadatan
leh Sil $aterial ngineer (density test) dengan data tertulis.

2.2.D. Priming
,pabila peker%aan pri#ing ini akan dillaksanakan base cursenya telah
#e#enhuhi syarat yang dikendaki baik ketinggi #aupun kepadatannya. Perlu di%aga
hal sebagai berikut* per#ukaan harus bersih dari ktran dan debu serta harus kering.
,lat untuk #e#bersihkan adalah k#pressr sapu lidi dan karung gni p+er
 bl+er. Pe#akaiannya dilihat dari ktran debu yang #elekat pada per#ukaan base
curse tersebut.
Setelah ini selesai baru dipersiapkan alatalat untuk pri#ing distributr aspal
langkah selan%utnya adalah penye#prtan (pri#ing) dengan aspal ($! <8).

2.2.. Pelapisan Dengan +spal! &oncre!e (+spal Be!on)


Pelapisan terakhir berupa aspal betn (,sphalt !ncrete) baru dapat dilaksanakan
apabila pri#e cat (pri#ing) telah #e#enuhi syaratsyarat berikut * Sudah kering dan
 per#ukaan pri#e saat itu bersih dari ktran atau debu. Sesudah kita #engetahu
 berapa lebar %alan yang akan dilaksanakan kita #e#akai 'r# bentuk5#ail. ,lat
alatnya harus lengkap seperti * 'inisher $ac ,da# -ller Tande# -ller #bil
tangki air ,$P (,sphalt $iing Plant) Du#p Truck haur dala# kndisi baik.
Sebelu# pengha#paran 'inisher diatur sede#ikian rupa sehingga didapat tebal
asphalt cncrete yang diperlukan. ,sphalat !ncrete (,5!) dapat diha#par setelah
sa#pai di lapangan dala# keadaan utuh atau tidak basah dan panasnya #e#enuhi
syarat (speci'icatin).
Perkiraan 'actr pertu#buhan lalu lintas sela#a u#ur rencana  antara lain
 berdasarkan atas analisa ekn#i dan scial daerah tersebut.
Pada u#u#nya lalu lintas pada %alan raya terdiri dari ca#puran kendaraan cepat
kendaraan la#bat dan kendaraan tak ber#tr. Dala# hubungannya dengan kapasitas
 %alan pengaruh dari setiap %enis kendaraan tersebut terhadap keseluruhan arus lalu
lintas diperhitungkan dengan #e#bandingkan terhadap pengaruh dari suatu #bil
 penu#pang dala# hal ini dipakai sebagai satuan yang disebut Gsatuan #bil
 penu#pangI (s#p).
@ntuk nilai setiap kendaraaan dala# s#p bagi %alan%alan di daerah datar digunakan
ke'isien sebagai berikut *
 sepeda J 8"
 #bil penu#pang 5 sepeda #tr J 18
 truck ringan ( C " tn ) J 28
 truck sedang (  " tn ) J 2"
 bus J 38
 truck berat (  18 tn ) J 38
 kendaraan tak ber#tr J <8

%. i3a! Tanah Dasar


Tanah dasar adalah per#ukaan tanah asli per#ukaan tanah galian atau per#ukaan
tanah ti#bunan yang #erupakan per#ukaan dasar untuk perletakan bagianbagian
 perkerasan lainnya. Kekuatan dan kea+etan dari knstruksi perkerasan %alan ini
sangat tergantung dari si'atsi'atnya dan daya dukung dari tanah dasar.

<. "ondisis *ingkungan


Pengaruh kndisi lingkungan terhadap lapisan perkerasan %alan dan tanah dasar antara
lain *
erpengaruh terhadap si'at teknis knstruksi perkerasan dan si'at k#pnen #aterial
lapisan perkerasan.
Pelapukan bahan #aterial
$e#pengaruhi penurunan tingkat kenya#anan dari perkerasan %alan.
Faktr uta#a yang #e#pengaruhi knstruksi perkerasan %alan ialah air yang berasal
dari hu%an dan pengaruh perubahan te#perature akibat perubahan cuaca.

7. i3a! dan Banyak 'a!erial Tersedia di *okasi8 yang +kan Dipergunakan sebagai
Bahan *apisan Perkerasan
Perencanaan tebal lapisan perkerasan ditentukan %uga dari %enis lapisan perkerasan.
al ini ditentukan dari tersedianya #aterial di lkasi dan #utu #aterial tersebut.
Sedangkan bentuk lapisan ge#etric lapisan perkerasan %alan #e#pengaruhi cepat
atau la#batnya aliran air #eninggalkan lapisa perkerasan %alan.

Anda mungkin juga menyukai