HITUNG INTEGRAL
dy
Jika diketahui fungsi y = f(x) yang kontinyu dan diferensiable, maka: — dx sehingga
dy = y'.dx , atau f'(x) — df(x) sehingga df(x) = f'(x).dx. Dari pengertian ini, jika diketahui f'(x),
dx maka f(x) dapat dicari dengan cara integral. Jadi, secara umum pengertian integral
tak tentu adalah:
jika f' (x) = df(x) maka f(x) = fdf(x) = ff' (x) .dx +c (7.1)
dx
Di dalam hal ini c merupakan bilangan konstan yang umumnya disebut juga sebagai
tetapan atau konstanta integrasi.
Di dalam Bab 6.4. telah diuraikan penurunan rumus diferensial beberapa fungsi
dasar yang umumnya digunakan di datam matematika rekayasa. Dari Bab tersebut dapat
dilihat secara cepat integral tak tentunya. Tabel 7.1 berikut ini memuat integral tak tentu
beberapa fungsi dasar yang kontinyu, yang dapat digunakan sebagai dasar analisis
integral lebih lanjut. Dengan menggunakan Tabel 7.1, dapat dilakukan analisis integral
tak tentu fungsifungsi lainnya.
Berikut ini diberikan contoh penggunaan Tabel 7.1. untuk menyelesaikan persoalan
integral tak-tentu:
4
J f(x) d dx
5 a = bilangan
a PX • dx
konstan e = 2,71828
p.lna
6
7 — cos ax
sin ax •dx = a
8 sin
ax cos ax • dx a
10
csc ax •dx In a
e x sinx •dx f(x) , dg(x) = f(x) • g(x) g(x) df(x) sin x e x -cos x•dx
e x •sinx•dx e x (sinx—cos x)
Dengan contoh-contoh tersebut di atas, dapat dilakukan penyelesaian integral tak tentu
berbagai fungsi kontinyu yang lain.
zău
a
Bentuk-bentuk transformasi ini melengkapi teknik integrasi beberapa fungsi dasar yang
terdapat di dalam Tabel 7.1
Untuk memberikan ilustrasi penggunaan metoda transformasi ini, berikut
disajikan beberapa contoh.
1 ¯ 29
- 2sin ô
2
sin ô =
2
sehingga:
2
= 29 -sin26+c
— 29 —2sine. cose + c
x
2asn
dx
Contoh 7.3.2. menghitung integral tak tentu
sinex
Misalkan x - 2. tane=2—- dan sine
cos e cos 2
6 2
sine cose dB
4
Dari contoh-contoh yang diberikan, terlihat bahwa penyelesaian integral tak tentu
dengan cara transformasi sejenis dengan penyelesaian integral tak tentu pada fungsi-
fungsi trigonometri.
dx (7.4.1)
• dx (7.4.2)
dx = Aln(x —a) +
Bln(x
(7.44)
Nilai A dan B di dalam persamaan (7.4.4) dapat dicari dengan analisis berikut ini:
(x
dengan A + B = a dan Ab + Ba = b. Jadi nilai A dan B dapat dicari.
Untuk memudahkan pemahaman penggunaan metoda ini, berikut ini diberikan
contoh penyelesaian integral tak tentu dengan metoda parsial.
Contoh
2
+B)x
x(x —1) 2
koefisien x2
koefisien x 2A+B-C=O
koefisien x
Jadi koefisien-koefisiennya ialah: A = -5, 8 = 6, dan C = 4, sehingga:
x
3
—2x 2 +x (x -1) -5(lnx) + —
Jika diketahui yl = f(x) sebagai turunan pertama dari y F(x) yang nilainya adalah
yo
untuk x = x dan untuk x = XI , maka nilai y dapat dicari dari y' dengan menggunakan
integral tak-tentu sebagai berikut:
(7.5.1)
Di dalam integral tak tentu, nilai c merupakan konstanta yang nilainya sembarang
bilangan. Jika terhadap F(x) diberikan suatu syarat tertentu (di dalam hal ini diketahui
bahwa y = yo untuk x = x dan y = Yl untuk x = XI), maka nilai c harus memenuhi
syarat yang berlaku, yaitu:
y1 = F(XI) + c c = y1 - F(x )
Yl - YO = F(XI) - F(xo)
Di dalam matematika, pernyataan ini didefinisikan sebagai integral tertentu, yang secara
umum dituliskan dengan rumusan sebagai berikut:
1
Contoh 7.6.1. Penyelesaian I dx
x
3
2
1
13 1
= —+1n2+(e 7
2
= —+1n2+e
3 3 3
7.7.3. 7.7
7.7.6.
7.7.5. • dx