Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN OLAH RAGA

No.Kode :445/SOP/PKM-BJY/ /2021

SOP Terbitan :01

No.Revisi :
Tgl. Mulai
Berlaku :

Halaman :

Ditetapkan
Khairuddin, S.ST
KepalaPuskesmas
NIP. 19820819 200501 1 006
Bajayau

A. Pengertian Upaya kesehatan yang memanfaatkan olah raga atau latihan


fisik untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran
jasmani masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat di
wilayah kerja puskesmas dan sesuai dengan kemampuan
puskesmas
B. Tujuan 1. Meningkatkan budaya masyarakat berolahraga secara baik,
benar, terukur dan teratur (BBTT).
2. Meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat.
C. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Bajayau No: th 2019 Tentang
Upaya Kesehatan Masyarakat
D. Referensi Pedoman Upaya Kesehatan Olah Raga di Puskesmas tahun
2005

E. Prosedur 1. Melaporkan hasil pertemuan dan pelatihan program


kesehatan olah raga kepada Kepala Puskesmas.
2. Melakukan sosialisasi program kesehatan olah raga kepada
seluruh staf, bidan desa dan lintas program.
3. Melakukan koordinasi dengan lintas program n lintas sector.
4. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah di
tentukan.
5. Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan
6. Pencatatan dan pelaporan

F. Langkah- 1. Konsultasi Kesehatan Olah Raga


langkah 2. Pengukuran Tingkat Kebugaran:
A. Pemeriksaan Kesehatan
Peserta mengisi formulir PAR-Q & You, KMB, Kartu
Pantau Latihan (KPL), inform consent
B. Tes kebugaran jasmani
a) Anak sekolah: Baterei test atau single test
b) Dewasa:Tes health related physical fitness:
1. Daya tahan jantung-paru
2. Daya tahan otot
3. Kekuatan otot
4. Fleksibilitas
5. Komposisi tubuh
c) Calon jemaah haji: Tes daya tahan jantung-paru
1. TesJalan/Lari (Walk/Run Test)
2. Tes Bangku (Step Test)
3. Tes Sepeda Statis (Ergocycle Test)
4. Tes Treadmill(Treadmill Test)
C. Menentukan jenis Latihan fisik
Cara menentukan jenis latihan fisik di sesuaikan dengan
dosis latihan yang sdh ditentukan dari hasil test
kebugaran:
a) Kurang:
 Frekuensi : 1 -2 x/minggu
 Intensitas : 50-70 % DNM
 Tempo: 20 menit
 Tipe : Aerobik Tipe I + latihan beban + latihan
fleksibilitas
b) Cukup
 Frekuensi: 2-3x/minggu
 Intensitas: 70-85% DNM
 Tempo: 30-40 menit
 Tipe: Aerobik tipe I dan II + latihan beban+ latihan
fleksibilitas
c) Baik
 Frekuensi: 4-5x/minggu
 Intensitas: 70-85% DNM
 Tempo: 40-60 menit
 Tipe: Aerobik tipe I, II dan III + latihan beban+
latihan fleksibilitas
3. Penanganan Cidera Olah Raga
Sebagai Tim Kesehatan Pada Event Olah Raga
G. Unit Terkait 1. Pengelola Program UKS
2. Pengelola Program USILA
3. Pengelola Program PTM
4. Pengelola Pemeriksaan Kesehatan Calon Jamaah Haji
5. Bidan Desa

H. Dokumen 1. Formulir PAR-Q & You


Terkait 2. Kartu Menuju Bugar (KMB)
3. Kartu Pantau Latihan (KPL)
4. Inform Consent
MENGUKUR TINGKAT KEBUGARAN

No.Kode :445/SOP/PKM-BD / /2021

SOP Terbitan :01


SOP
No.Revisi :
Tgl. Mulai
Berlaku :

Halaman : 1–2.

Ditetapkan
Khairuddin, S.ST
KepalaPuskesmas
NIP. 19820819 200501 1 006
Bajayau

A. Pengertian Mengukur tingkat kemampuan tubuh seseorang untuk


melakukan pekerjaan/aktivitas sehari-hari secara efektif dan
efisien dalam jangka waktu relatif lama tanpa menimbulkan
kelelahan yang berlebihan
B. Tujuan 1. Mengetahui tingkat kebugaran jasmani setiap orang
2. Menyusun program latihan sesuai dengan tingkat kebugaran
jasmani
3. Mengevaluasi program latihan yang telah diberikan,
minimal 3bulan sekali.
C. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Baradatu No: th 2016 Tentang
Upaya Kesehatan Masyarakat
D. Referensi Pedoman Upaya Kesehatan Olah Raga di Puskesmas tahun
2005

E. Prosedur 1. Mengisi form PAR & Q test dan informed consent


2. Mengukur tekanan darah dan denyut nadi istirahat
3. Pemanasan dan peregangan
4. Pelaksanaan test
5. Pendinginan
6. Konsultasi hasil
Evaluasi
F. Langkah- 1. Persiapan:
langkah a) Peserta, contohnya: tidur cukup pada malam sebelum
dilakukan pemeriksaan, makan terakhir dilakukan 2 jam
sebelum pemeriksaan, dan memakai pakaian olahraga yang
menyerap keringat dan nyaman untuk bergerak
sertamemakai sepatu olahraga yang nyaman
b) Petugas, contohnya: menentukan metode pemeriksaan
sesuai kebutuhan dan SDM yang ada,mempersiapkan
peralatan/sarana serta menjelaskancara pemeriksaan-
c) Lingkungan, contohnya: memperhatikan
keamanan,kenyamanan, dan rawan/tidak rawannya
kecelakaan
2. Pemeriksaan test kebugaran jasmani
a) Anak sekolah:
1. Baterei test
 Lari cepat (lari jarak pendek)
 Gantung angkat tubuh
 Gantung siku tekuk
 Baring duduk
 Loncat tegak
 Lari jarak sedang (jarak menengah)
2. single test
 Tes lari1000 meter bagi putera dan puteri berusia
10 -12 tahun
 Teslari1600 meter bagi puteradan puteri berusia
13 -19 tahun

b) Dewasa test (Health Related physical fitness)


1. Test Daya Tahan Jantung Paru
 Tes Jalan/Lari (Walk/Run Test)
 Tes Bangku (Step Test)
 Tes Sepeda Statis (Ergocycle Test)
 tes treadmill (Treadmill test )
2. Test Daya Tahan Otot
 Push Up test
 Sit Up test
3. Test Kekuatan Otot, test kekuatan otot tangan dengan
menggunakan hand grip dynamometer
4. Test Fleksibilitas, contoh: sit reach test
5. Test Komposisi Tubuh: dengan mengukur IMT (indeks
Massa Tubuh)
c) Calon Jemaah Haji: Test daya tahan jantung paru
1. Test Jalan/Lari (walk/run test) tes lari/jalan 1600M
dengan metode rockport test
2. Test Bangku (step test)
3. Test Sepeda Statis (Ergocycle test)
4. Test Teadmill (treadmill test)
3. Konsultasi Hasil
4. Evaluasi per 3 bulan

G. Unit Terkait 1. Pengelola Program UKS


2. Pengelola Program USILA
3. Pengelola Program PTM
4. Pengelola Pemeriksaan Kesehatan Calon Jamaah Haji
5. Bidan Desa

H. Dokumen 1. Formulir PAR-Q & You


Terkait 2. Kartu Menuju Bugar (KMB)
3. Kartu Pantau Latihan (KPL)
4. Inform Consent

Anda mungkin juga menyukai