Anda di halaman 1dari 30

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A.

- HUFFAZH INDONESIA MUROJAAH


10 TUNTUNAN BERPUASA
Terjemah, Ta‘liq, dan Tadabbur Kitab Maqâshid al-Shaum
Karya Sulthanul Ulama al-‘Izz Ibn Abdissalam (w. 660 H.)

Penulis :
K.H. Deden M. Makhyaruddin, M.A.

Perwajahan dan Tata Letak


Septi Nur Aini

Desain Sampul
Septi Nur Aini

Dipublikasikan oleh :
Indonesia Murojaah Pustaka

Hak cipta Indonesia Murojaah Pustaka


Dilarang mencetak dan memperjualbelikan
karya tulis ini dalam bentuk apapun dan
dengan cara apapun tanpa izin dari
Tim Indonesia Murojaah Pustaka
DAFTAR ISI
Bagian I
KEWAJIBAN PUASA

Bagian II
KEUTAMAAN PUASA

Bagian III
ADAB-ADAB PUASA

Bagian IV
YANG HARUS DIJAUHI DALAM PUASA

Bagian V
MENCARI LAILATUL QADR

Bagian VI
I‘TIKAF, MURAH HATI, DAN MEMBACA AL-QUR’AN DI BULAN
RAMADHAN

Bagian VII
MENGIKUTKAN PUASA RAMADHAN DENGAN PUASA ENAM
HARI BULAN SYAWWAL

Bagian VIII
PUASA MUTLAK

Bagian IX
PUASA SUNNAH

Bagian X
HARI-HARI YANG DILARANG BERPUASA
Bagian I
KEWAJIBAN PUASA

Allah SWT berfirman:


‫علَى ٱلَّذِينَ ِمن قَ ۡب ِل ُك ۡم لَعَلَّ ُك ۡم‬ ِ ‫علَ ۡي ُك ُم‬
َ ‫ٱلص َيا ُم َك َما ُك ِت‬
َ ‫ب‬ َ ‫ََٰٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ُك ِت‬
َ ‫ب‬
١٨٣ َ‫تَتَّقُون‬
Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertaqwa (QS al-Baqarah/2: 183)

Yang dimaksud dengan tattaqûn (َ‫ )تَ تَّ ُقو َن‬kamu melindungi dirinya
dari neraka dengan puasa, karena puasa merupakan sebab diampuni dosa-
dosa penyebab masuk neraka.

Dalam dua kitab hadis yang shahih, yaitu Shahih al-Bukhari dan
Shahih Muslim disebutkan sebuah hadis:
َّ ‫ََوإييتَ ياء‬،‫َالص ََلةي‬
َ،‫َالزَكاةي‬ َّ ‫َوإيقَ يام‬، ُ َ‫َويُ إك َف َر يَِب‬،
َ ُ‫اَدونَه‬ َ ُ‫َ َعلَىَأَ إنَيُ إعبَ َدَهللا‬،‫س‬ ‫بُيِنَ إي‬
ٍ ‫اْل إس ََل ُمَ َعلَىَ ََخإ‬ َ
َ َ‫ضان‬ ‫ي‬ ‫ي‬
َ ‫َرَم‬
َ ‫ص إوم‬َ ‫َو‬،
َ ‫َو َح يجَالإبَ إيت‬
Islam dibangun di atas lima (rukun); menyembah Allah dan mengkufuri
selain-Nya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, naik haji, dan
berpuasa Ramadhan. (HR Muslim)

Bagian II
KEUTAMAAN PUASA

Keutamaan puasa dapat dilihat dari dua aspek, yaitu: aspek manfaat
dan aspek kemuliaan.Ada sedikitnya delapan manfaat puasa, yaitu:

1. Meninggikan Derajat
Dalil bahwa puasa meninggikan derajat adalah:
Pertama, hadis:

َ َ‫ي‬ ‫ت َّ ي‬ ‫َوص يف َد ي‬،‫تَأَبإ وابَالنَّا ير‬ ‫تَأَب وابَا إْلن يَّة ي‬ ‫إيذَاَجاءَرم َ ي‬
ُ ‫َالشيَاط‬ ُ َ ُ َ ‫َوغُل َق إ‬،
َ َ ُ َ ‫ضا ُنَفُت َح إ إ‬ ََ َ َ
Apabila Ramadhan datang maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu
neraka dikunci, dan setan-setan dibelenggu. (HR Muslim)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


1
Yang dimaksud dengan pintu-pintu surga dibuka adalah isyarat
memperbanyak ketaatan yang dapat membuka pintu-pintu surga. Yang
dimaksud dengan pintu-pintu neraka dikunci adalah isyarat sedikitnya
maksiat yang menyebabkan dikuncinya pintu-pintu neraka. Dan, yang
dimaksud dengan setan-setan dibelenggu adalah isyarat terputusnya
godaan para setan dari orang-orang yang berpuasa, karena mereka putus
harapan godaan mereka mendapatkan sambutan.

Kedua, hadis, bahwa kata Rasulullah SAW, Allah berfirman:


َ‫َفَيإذَاَ َكا َنَيَ إو ُم‬،ٌ‫َجنَّة‬ ‫ي‬ ‫يي‬ ‫ي‬
ُ ‫ام‬ُ َ‫َوالصي‬، َ ‫َج يزيَ به‬ َ ‫َفَيإنَّهُ يَِل‬،‫ام‬
‫َوأ َََنَ أ إ‬ َ َ‫آد َم َلَهَُ إيََّّلَالصي‬
َ َ ‫ُك ُّل َ َع َم يل َابإ ين‬
ٍ ‫َفَ ََلَي رفُ إ ي‬،‫صويمَأَح يد ُكم‬
‫َإييّن إ‬:‫َفَ لإيَ ُق إل‬،ُ‫َح ٌدَأ إَوَقَاتَ لَه‬
ََ‫َام ُرٌؤ‬ َ ‫َفَيإ إن‬،‫ب‬
َ ‫َسابَّهَُأ‬ ‫ثَيَ إوَمئذ ََوََّلَيَ إس َخ إ‬ ‫َإ‬ ‫َإ َ إ‬
‫ي‬
َ‫َم إن‬،‫َيَ إوَمَال يإقيَ َام ية‬،‫َهللا‬ ‫ي‬
‫َالصائييمَ أَطإيبَعإن َد ي‬ َّ ‫وفَ فَ يم‬ ُ ُ‫َ ََلُل‬،‫َُمَ َّم ٍدَ بييَ يدهي‬
ُ ‫س‬ ‫ي َّ ي‬
َُ ُ ‫ٌَ َوالذي َنَ إف‬،‫صائم‬ َ
‫ي‬ ‫َ إيذَاَ أَفإطَرَ فَر يي ي‬:‫انَي إفرحهما‬ ‫ي‬ ‫ َولي َّ ي‬،َ‫ك‬ ‫ير ي ي ي‬
َ‫يح‬ َ ‫َوإيذَاَ لَق َي‬،
َ ‫َربَّهَُ فَر‬ َ ‫يحَ بفطإ يره‬ َ َ َ ُ ُ َ َ َ‫لصائ يمَفَ إر َحت‬ َ ‫يحَالإم إس‬
َ َ،‫ص إويم يَه‬
َ ‫بي‬
Setiap amal anak Adam itu miliknya kecuali puasa, karena dia milik-Ku
dan Aku akan membalasnya. Puasa adalah penutup. Apabila suatu hari
salah seorang dari kamu berpuasa maka jangan berkata yang tidak pantas
hari itu dan jangan bertengkar. Jika dicela oleh seseorang atau diperangi
maka hendakanya dia mengatakan; “Sesungguhnya aku adalah seseorang
yang berpuasa. Demi Yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya bau
mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari Kiamat dari
pada minyak kasturi. Bagi yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang dia
rasakan; saat berbuka berbahagia dengan bukanya, dan saat bertemu
Allah bahagia dengan puasanya. (HR Muslim)

Yang dimaksud puasa milik Allah bukan milik manusia adalah


isyarat kemuliaan puasa yang istimewa, karena merupakan ibadah yang
tidak dapat disusupi riya karena samarnya, dan karena lapar dan haus tidak
ada yang digunakan untuk menghamba kepada para raja, tidak pula kepada
berhala-berhala.
Yang dimaksud dengan kalimat “dan Aku akan membalasnya”
sementara setiap amal pasti akan dibalas adalah mengagungkan balasan
puasa bahwa Allah sendiri yang turun tangan memberikannya. Yakni, tidak
diwakilkan kepada malaikat, karena malaikat hanya memberikan sesuai
SOP, tidak dapat melebihkan dan tidak dapat mengurangi. Sedangkan,
Allah terserah diri-Nya mau dilebihkan berapa.

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


2
Larangan berkata-kata buruk dan bertengkar menunjukan
ketinggian derajat puasa yang mendorong kepada setiap yang sedang
berpuasa untuk meningkatkan kualitas kata-kata dan perangainnya.
Yang dimaksud dengan “hendaknya (yang sedang berpuasa)
mengatakan; Sesungguhnya aku seorang yang sedang berpuasa (َ‫صائي ٌم‬
َ َ‫”)إييّن‬
saat dicela oleh orang lain adalah mengingatkan kepada dirinya sendiri
bahwa dirinya sedang berpuasa agar hatinya terbuka untuk tidak
melakukan tindakan buruk yang serupa dan tidak melakukan pembalasan
terhadap celaan yang ditujukan kepadanya.
Yang dimaksud dengan bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi
dari aroma misik di sisi Allah pada hari Kiamat adalah pahala bau mulut
orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah dibanding aroma minyak
misik.
Yang dimaksud dengan dua kebahagiaan yang akan dirasakan oleh
yang berpuasa adalah bahagia karena diberikan taufiq oleh Allah untuk
dapat menyempurnakan ibadah dan bahagia karena istimewanya balasan
puasa dari Allah saat nanti diberikan pada hari Kiamat.

Ketiga, hadis:
َ:‫َع َّز ََو َج َّل‬
َ ُ‫الَهللا‬
َ َ‫َق‬،‫ف‬ ‫عمائَ ي‬
ٍ ‫ةَض إع‬ ‫َع إشرَأ إَمثَ ياِلَاَإي ََلَس إب ي‬ َ َ‫ُك ُّلَ َع َم يلَابإ ين‬
َ ُ َ ُ‫سنَة‬ َ َ‫َا إْل‬،‫ف‬
ُ ‫اع‬
َ‫ض‬ َ ُ‫آد َمَي‬
َ َ‫َجليي‬ ‫ي‬ ‫يي‬
َ ُ‫َيَ َدعَُ َش إه َوتَه‬،‫َج يزيَبه‬
‫َوطَ َع َامهَُم إنَأ إ‬ َ ‫َفَيإنَّهُ يَِل‬،‫َالص إوَم‬
‫َوأ َََنَأ إ‬ َّ ‫إيََّّل‬
Setiap amal anak Adam dilipatgandakan (pahalanya). Satu kebaikan
bernilai sepuluh kali lipat kebaikan semisalnya sampai tujuh ratus kali
lipat. Kata Allah, kecuali puasa, karena dia milik-Ku dan Aku akan
membalasnya. Dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena
Aku. (HR Muslim)

Yang dimaksud dengan “dia meninggalkan syahwat dan


makanannya untuk Aku” adalah berarti orang yang berpuasa memilih
menuruti Allah dari pada menuruti nafsunya padahal tengah kuat
syahwatnya dan dikuasai keinginannya, maka Allah membelasnya dengan
mengurus balasannya langsung oleh diri-Nya. Yang memilih Allah akan
dipilih oleh Allah. Karena, Allah akan menempatkan seorang hamba dari
diri-Nya sesuai dengan perbuatan hamba tersebut menempatkan Allah dari
dirinya. Oleh karenanya, ada sebuah hadis dalam Shahih Muslim yang
intinya; “Barangsiapa meniatkan maksiat kemudian batal mengerjakannya
karena takut kepada Allah maka Allah berkata kepada para malaikat
pencatat amal: Catatlah baginya satu kebaikan, karena dia tidak
membatalkan maksiat kecuali karena Aku.”

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


3
Keempat, hadis:
َ‫َح ٌد‬
َ ‫َم َع ُه إمَأ‬َ ‫ََّلَيَ إد ُخ ُل‬، َّ ُ‫َيَ إد ُخ ُل يَم إنه‬،‫الرََّّي ُن‬
َ ‫َالصائي ُمو َنَيَ إوَمَال يإقيَ َام ية‬ ُ ‫إي َّنَيِفَا إْلَن يَّةَ ََب اَبَيُ َق‬
َّ َُ‫الَلَه‬
َُ‫َأُ إغلي َقَفَ لَ إمَيَ إد ُخ إل يَم إنه‬،‫َآخ ُرُه إم‬
‫اَد َخل ي‬ ‫ي ي‬
َ َ َ‫َفَإذ‬،ُ‫َالصائ ُمو َن؟َفَيَ إد ُخلُو َنَم إنه‬
‫َأَيإن َّ ي‬:‫ال‬
َ ُ ‫َيَُ َق‬،‫غَ إْيُُه إم‬
َ ،‫َح ٌَد‬
َ‫أ‬
Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang bernama al-Rayyan.
Orang-orang yang berpuasa akan masuk dari pintu itu pada hari Kiamat
sementara tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk melalui pintu
itu bersama mereka. Ada panggilan: “Di manakah orang-orang yang
berpuasa?” Lalu, mereka masuk surga melalui pintu itu. Ketika orang
terakhir dari meraka telah masuk maka pintu ditutup sehingga tidak ada
seorang pun yang masuk setelah mereka. (HR Muslim)

Dalam riwayat lain:


َ‫َوَم إن‬،
َ ُ‫يَ َد َخلَه‬ َّ َ‫َفَ َم إنَ َكا َنَيم َن‬،‫َالصائي ُمو َن‬
َ ‫الصائي يم‬ َّ ‫إي َّن يَِفَاْلَن يَّةَلَبَ ااَبَيُ إد َع‬
َّ ُ‫َيُ إد َعىَلَه‬،‫ىَالرََّّي َن‬
َ ‫َد َخلَهَُ ََلإَيَظ َإمأإَأَبَ ادا‬
Sesungguhnya di dalam surga benar-benar ada sebuah pintu yang disebut
al-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa dipanggil kesana. Barangsiapa
termasuk orang-orang berpuasa maka akan memasukinya. Dan,
barangsiapa telah masuk kedalamnya maka tidak akan pernah haus
selamanya. (HR al-Tirmidzi)

Maksud dari dikhususkannya orang-orang yang berpuasa masuk


surga melalui gerbang al-Rayyan adalah mereka diistimewakan dengan
pintu tersebut karena keistimewaan dan kemuliaan ibadah mereka. Yakni,
yang pasti, artinya, orang-orang yang berpuasa akan masuk surga. Terserah
mau masuk melalui pintu mana saja. Bahkan, ada pintu khusus bagi mereka
di mana selain mereka tidak dapat masuk surga melaluinya, yaitu al-
Rayyan.
Kelima, hadis:
‫ي ي‬ ‫ي ي‬ ‫الصائيمَتُ ي‬
َ ُ‫صليَ َعلَإيهَاملَََلئ َكةَُإيذَاَأُك َلَعإن َده‬
َ ‫َح ََّّتَيَ إف ُرغُوا‬ َ َ َّ َ‫إي َّن‬
Sesungguhnya orang yang berpuasa akan diberikan shalawat oleh para
malaikat apabila orang-orang tengah makan di sampingnya sampai
mereka kenyang. (HR al-Tirmidzi)

Maksudnya, meninggalkan makanan padahal makanan berada di


hadapannya menunjukan kekuatan dirinya dalam memukul syahwat

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


4
sehingga menjadi para malaikat bershalawat untuknya. Dan, yang
dimaksud shalawat malaikat adalah doa malaikat untuk orang yang
berpuasa berupa permintaan rahmat dan ampunan.
2. Menghapus Dosa-dosa
Dalilnya, hadis:
َ ‫تَالإ َكبَائيَُر‬
‫اَاجتُنيب ي‬
َ ‫َم إ‬ َ ‫َماَبَ إي نَ ُه َّن‬ ٌ ‫َم َك يف َر‬،
َ ‫ات‬ َ ‫ضا ُنَإي ََلَ َرَم‬
ُ ‫ضا َن‬ َ ‫َوَرَم‬
… dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara
keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi. (HR Ahmad)

Dalam hadis lain:


َ َ‫َّم يَم إنَذَنإبي يه‬
َ ‫َماَتَ َقد‬
‫ي‬
َ ُ‫َغُف َرَلَه‬،‫س ااَب‬
‫َإيميَ ااَنَو إ ي‬،‫ضا َن‬
َ ‫احت‬ َ َ ‫امَ َرَم‬
َ‫ص‬ َ َ‫َم إن‬
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala dari Allah maka akan diampunkan baginya dosa-dosanya yang
telah lalu (HR al-Bukhari).

Yang dimaksud iman adalah mengimani kewajibannya. Dan, yang


dimaksud dengan mengharap pahala dari Allah adalah hanya mengharap
pahalanya dari Allah dan tidak mengharapkan apa-apa dari selain Allah.
3. Mematahkan Syahwat
Syahwat adalah kesenangan-kesenangan yang diinginkan oleh
nafsu. Tapi, dalam hal ini, lebih khusus, dorongan mengerjakan maksiat.
Dan, yang dimaksud mematahkan syahwat adalah apa yang diistilahkan
oleh kasr al-syahawât, yaitu mengekang keinginan nafsu sampai benar-
benar jinak. Dalil bahwa puasa dapat mematahkan syahwat karena puasa
merupakan kata lain dari melaparkan dan menghauskan, sedangkan lapar
dan haus, keduanya, dapat mematahkan syahwat maksiat.

Dalam sebuah hadis:


‫ي‬ ‫َم ين َاستطَ ي‬،‫اب‬
َ‫ص ُن‬
َ ‫َح‬
‫َوأ إ‬، َ َ‫َ فَيإنَّهَُ أَغَضَُّللإب‬،‫َفَ لإيَ تَ َزَّو إج‬،َ‫اعَم إن ُك ُمَالإبَاءَة‬
َ ‫ص ير‬ َ َ ‫َالشبَ ي َ إ‬ َّ ‫ش َر‬ َ ‫َم إع‬
َ ‫ََّي‬
َ ‫َفَيإنَّهَُلَهَُ يو َج‬،‫لص إويم‬
َ ٌ‫اء‬ َّ ‫َفَ َعلَإي يهَ يَب‬،‫َوَم إنَ ََلإَيَ إستَ يط إع‬، ‫ي‬
َ ‫ل إل َف إر يج‬
Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kamu yang mampu menikah
maka menikahlah, karena menikah lebih menundukan padangan dan lebih
melindungi kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu maka
hendakanya selalu berpuasa, karena puasa baginya adalah penurun
keinginan syahwat. (HR Ahmad)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


5
Yang dimaksud dengan menikah atau dalam teks hadisnya; al-
bâ’ah (‫ )البَائَة‬adalah menyalurkan Hasrat seksual melalui menikah. Sedang
kata al-wijâ’ (‫ )ال يو َجاء‬yang diterjemahkan dengan penurun keinginan
syahwat, secara bahasa, adalah kebiri. Yakni, Rasulullah SAW
mensejajarkan puasa dengan kebiri dalam hal kekuatannya mematahkan
syahwat.

Dalam hadis lain:


َ‫آد َمَ َإَم َرىَالديَّم‬ ‫ََي ير ي‬
َ َ‫يَم إنَابإ ين‬ َّ ‫إي َّن‬
‫َالش إيطَا َن َإ‬
Sesungguhnya setan mengalir di dalam tubuh manusia seperti aliran darah
(HR al-Bukhari)

Para ulama menambahkan keterangan setelah hadis di atas dengan


mengatakan: “Maka sempitkanlah aliran setan dalam tubuh dengan
puasa.”

4. Mendorong Memperbanyak Sedekah


Bagaimana bisa puasa mendorong benyak bersedekah? Karena, orang yang
berpuasa apabila telah lapar maka akan menyadari betapa menyiksanya
rasa lapar. Inilah yang mendorong dirinya memberikan makan kepada
orang yang lapar.
Ada sebuah pepatah:
َ ‫َع يش ََق‬
َ ‫َم إن‬ ََّ
َّ ُ‫إّنَاَيَ إر َح ُمَالع‬
َ ‫شا َق‬
Yang sayang kepada para perindu hanyalah orang yang tengah sama-
sama rindu

Dihikayatkan, Nabi Sulaiman atau Nabi Yusuf tidak akan kecuali


setelah seluruh orang yang bergantung kepadanya selesai makan. Ketika
ditanya, dia menjawab: “Aku takut kenyang lalu melupakan yang lapar.”
5. Mendorong Menyempurnakan Ketaatan
Bagaimana puasa dapat menyempurnakan ketaatan? Karena,
dengan puasa, orang menjadi teringat akan lapar dan hausnya para
penduduk neraka sehingga mendorong dirinya untuk menyempurnakan

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


6
ketaatan kepada Allah agar selamat dari kelaparan dan kehausan di dalam
neraka.

6. Mensyukuri Nikmat
Saat puasa, orang akan mengerti nikmat Allah memberikan
kenyang dan segar sementara seringkali terlupakan. Karena, suatu nikmat
akan diketahui nilainya setelah dia pergi.

7. Mencegah Bersitan-bersitan Maksiat


Nafsu apabila kenyang maka akan berhasrat pada maksiat dan
menginginkan keluar dari perintah Allah. Maka, jika dia lapar dan haus
maka hasratnya teralihkan hanya kepada makanan dan minuman. Hasrat
nafsu kepada munajat dan sibuk dengannya lebih baik dari pada berhasrat
kepada maksiat dan dosa. Oleh karenanya, sebagian ulama Salaf
mengedepankan puasa dibanding ibadah-ibadah lainnya. Ketika ditanya,
mereka menjawab: “Allah melihat nafsuku dalam keadaan sedang
menarik-narik aku kepada makanan dan minuman (saat puasa) lebih aku
cintai dari pada Allah melihat nafsuku dalam keadaan sedang menarik-
narik aku kepada maksiat saat kenyang.

8. Menyehatkan Hati dan Badan


Dalam sebuah hadis:
‫صومواَتَ ي‬
َ َ‫ص ُّحوا‬ ُ ُ
Berpuasalah maka kamu akan sehat

Hadis ini diriwayatkan oleh al-Thabarani dan Abu Nu‘aim dengan


sanad yang dhai‘if. Tapi, maknanya benar. Karena, memang, puasa
menyehatkan. Adapun keutamaan puasa dari aspek kemuliannya maka di
antaranya adalah:

Pertama, hadis Rasulullah SAW:


َ َ‫َالصائييمَ َش إي ئاا‬
َّ ‫َج ير‬ ‫َغَْيَأَنَّهَ ََّلَي إن ُق ي‬،‫منَفَطَّرَصائيماَ َكا َنَلَه يَمثإلَأَج يرهي‬
‫صَم إنَأ إ‬
ُ َ ُ َ‫إ‬ ‫ُ ُ إ‬ ‫َإ َ َ ا‬
Barasiapa memberikan buka puasa kepada orang yang berpuasa maka
mempunyai pahala berpuasa tanpa mengurangi sedikipun dari pahala
orang yang berpuasa tersebut. (HR al-Tirmidzi)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


7
Oleh karenanya, orang yang memberi buka puasa kepada 36 orang
yang berpuasa setiap tahun maka seakan-akan dia berpuasa sepanjang
hayat. Dan, barang siapa yang memberikan buka puasa lebih banyak lagi
dengan niat mendapatkan pahala puasa sebanyak puasanya orang yang
diberikan buka puasa maka, tentu, Allah akan mencatatkan baginya pahala
puasa selama bertahun-tahun dan berabad-abad.

Kedua, hadis Rasulullah SAW


َ َ‫َّم يَم إنَذَنإبي يه‬
َ ‫َماَتَ َقد‬
‫ي‬
َ ُ‫َغُف َرَلَه‬،‫اَب‬
‫سا‬
‫ضا َنَإيميَ ااَنَو إ ي‬
َ ‫احت‬ َ َ ‫امَ َرَم‬
َ َ‫َم إنَق‬
Barangsiapa mengerjakan shalat malam bulan Ramadhan karena iman
dan hanya mengharap pahala dari Allah maka akan diampunkan baginya
dosa-dosa yang telah lalu.

Bagian III
ADAB-ADAB PUASA

Ada enam adab berpuasa, yaitu:

1. Menjaga lisan dan sekujur tubuh dari perbuatan maksiat

Rasulullah SAW bersabda:


َ َُ‫َو َش َرابَه‬ َ ‫اجةٌ يَِفَأَ إنَيَ َد‬ ‫َفَ لَيس يَّي‬،‫الزويرَوالعملَبي يه‬
َ ُ‫عَطَ َع َامه‬ َ ‫َح‬
َ ‫َّلِل‬ َ ‫إ‬ َ َ َ َ ُّ َ‫عَقَ إو َل‬
‫َم إنَ ََلإَيَ َد إ‬
Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dosa dan tidak berhenti
mempraktek dosa maka Allah tidak mempunyai kepentingan untuk
memberikan pahala dalam perbuatannya meninggalkan makanan dan
minuman. (HR al-Bukahri)

Sedikitnya, dalam kitab-kitab tafsir, ada lima maksud dari ucapan


dosa atau qaul al-zûr (‫)قَ إولَ الزُّور‬, yaitu syirik, berdusta, kesaksian palsu,
ibadah orang-orang musyrik, dan kemunafikan.

Dalam hadis lain:


َ ُ‫وع‬ ‫بََصائيٍَمَحظََُّهَُ يَم َنَ ي‬
َ‫الصََيَ ي‬
َ ُ‫امَا إْل‬ َ‫بَقَائيٍَمَ َحظَُّهََُ يمَ ََنَال يإقََيَ ي‬
َ َ َ َّ ‫الس ََه َُرَ َوَُر‬
ََّ َ‫ام‬ ََّ ‫َُر‬
Banyak yang mengerjakan shalat malam hanya mendapatkan tidak tidur
dari shalatnya, dan banyak yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dari
puasanya (HR Ahma, al-Darimi, al-Hakim dan al-Baihaqi)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


8
2. Ketika diundang makan sementara sedang puasa hendaknya
mengatakan “aku puasa.” Rasulullah SAW bersabda:

َ َ‫َصائي ٌم‬ ‫َو ُهوَ ي‬،‫إيذَاَ ُد يعيَأَح ُد ُكمَإي ََلَطَع ٍام‬


َ ‫َإييّن‬:‫َفَ لإيَ ُق إل‬،‫صائ ٌم‬
َ َ َ َ ‫َ َ إ‬
Apabila salah seorang dari kamu diundang kepada sebuah makanan
sementara sedang berpuasa maka hendaknya mengatakan: “Aku sedang
puasa.” (HR Muslim)

Ucapan “aku puasa” disampaikan kepada yang mengundang


sebagai permohonan maaf agar hatinya tidak kecewa. Tapi, kata para
ulama, jika ucapan tersebut takut menimbulkan riya dalam hati maka
ucapkan kalimat permohonan maaf yang lain. Karena, tujuannya, adalah
menjaga perasaan yang mengundang agar tidak kecewa.

3. Mengucapkan doa berbuka puasa


Sedikitnya ada tiga doa yang ma’tsur diucapkan saat (setelah)
berbuka puasa, yaitu:

Pertama, kata Ibn Umar:


‫ َذَ َهب َالظَّمأَُوابإ تَ لَّ ي‬:‫ال‬
َ َ‫َ إيذَاَ أَفإطََرَ ق‬،‫َو َسلَّ َم‬ ‫َاّلِلَصلَّىَهللا َ ي‬‫َكا َنَرس ُ ي‬
َ،‫تَالإعُ ُرو ُق‬ َ َ َ َ ‫َعلَإيه‬ُ َ َّ ‫ول‬ َُ
َّ َ‫َج ُرَإي إنَ َشاء‬
َ َُ‫َاّلِل‬ ‫َاْل إ‬
‫ت إ‬ َ َ‫َوثَب‬
Rasulullah SAW ketika telah berbuka puasa suka berkata: “Telah pergi
rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah mantap pahala jika Allah
menghedaki.” (HR Abu Daud)

Kedua, kata Abu Hurairah:


َ ‫َ َو َعلَىَ ير إزقي‬،‫ت‬
َ‫ك‬ ُ ‫ص إم‬ َ ‫َُثََّأَفإطََرَيَ ُقولَُ اللَّ ُه َّمَل‬،
ُ َ‫َك‬ ُ ‫ام‬َ ‫اَص‬
‫ىَاّلِل َ ي‬
َ َ‫َعلَإيه ََو َسلَّ ََمَإيذ‬َُّ َّ‫َصل‬ ُّ ‫َكا َنَالني‬
َ ‫َِّب‬
َ‫ت‬
ُ ‫أَفإطَإر‬
Nabi SAW apabila berpuasa kemudian berbuka maka akan berkata: “Ya
Allah, hanya untuk-Mu aku puasa dan hanya atas rizqi-Mu aku berbuka.”
(HR Abdullah bin Mubarak, Ibn Abi Syaibah)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


9
Ketiga, kata Mu‘adz bin Zuhrah:
‫َعلَي يهَوسلَّمَ إيذَاَ أَفإطَرَ قَالََ ا إْلم ُد يَّي‬
َ ‫َّلِلَالَّ يذي َأ‬ ‫ول َّي‬
َّ َ ‫َاّلِل‬
َ،‫ت‬ ُ َ‫َعانَيِن َف‬
ُ ‫ص إم‬ ‫َإ‬ َ َ َ َ ‫َصلىَهللاُ َ إ‬ ُ ‫َر ُس‬َ ‫َكا َن‬
ُ ‫َوَرَزقَيِنَفَأَفإطَإر‬
َ‫ت‬
Rasulullah SAW apabila berbuka puasa berkata: “Segala puji bagi Allah
yang telah memberikan pertolongan kapadaku maka aku berpuasa, dan
telah memberikan rizqi kepadaku maka aku berbuka.” (HR Ibn al-Sunni,
al-Baihaqi)

4. Berbuka dengan kurma basah, atau kurma kering, atau air


Anas bin Malik berkata:
ٍ ‫َعلَي يهَوسلَّمَي إف يطرَقَبلَأَ إنَي ي‬
َ‫ات‬ ُ ‫َفَيإ إنَ ََلإَتَ ُك إن‬،‫صل َيَ َعلَىَ ُرطَبَات‬
ٌ َ‫َرطَب‬ َ ُ َ ‫ىَاّلِلُ َ إ َ َ َ ُ ُ إ‬ َّ َّ‫َصل‬ ُّ ‫َكا َنَالني‬
َ ‫َِّب‬
ٍَ ‫َم‬
‫اء‬ ‫اتَحساَح ٍ ي‬
َ ‫س َواتَم إَن‬
َ َ َ َ ٌ ‫ْي‬
‫فَتُ َم إْي ٌ ي‬
َ ‫َفَإ إنَ ََلإَتَ ُك إنَ ُُتَإ‬،‫ات‬ َ
Nabi SAW berbuka puasa sebelum shalat dengan beberapa butir kurma
basah. Jika tidak ada kurma basah maka dengan beberapa butir kurma
kering. Dan, jika tidak kurma kering maka meneguk beberapa teguk air.
(HR al-Tirmidzi)

Rasulullah SAW bersabda:


ََ‫َفَ َعلَىَال َإم ياءَفَيإ َّنَال َإماء‬،‫ََي يدَالت إَّم َر‬
‫َفَيإ إنَ ََلإ َي‬،‫َفَ لإيُ إف يط إرَ َعلَى َالت إَّم ير‬،‫َصائي اما‬ َ ‫إيذَاَ َكا َنَأ‬
َ ‫َح ُد ُك إم‬
َ‫ور‬
ٌ ‫طَ ُه‬
Apabila salah seorang dari kamu berpuasa maka hendaknya berbuka
dengan kurma. Jika tidak menemukan kurma maka berbukalah dengan air,
karena air itu mensucikan. (HR Abu Daud)

5. Menyegerakan berbuka dan menunda sahur


Rasulullah SAW bersabda:
َّ ‫س َّح ُرواَفَيإ َّن يَِف‬
َ ‫َالس ُحويرَبَ َرَكةَا‬ َ َ‫ت‬
Bersahurlah, karena di dalam sahur ada keberkahan (HR al-Bukhari)

Dalam hadis lain, beliau bersabda:


‫الَالنَّاس يَِبَ إٍْيَماَ َع َّجلُواَ ي‬
َ َ‫الفط َإر‬ ُ ‫ََّلَيَ َز‬
َ ُ
Manusia tak lepas dari kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka
(HR al-Bukhari)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


10
Dalam hadis qudsi, kata Rasulullah SAW, Allah SWT berfirman:
‫َأَ إع َجلُ ُه إمَفيط اإرا‬،‫ِل‬ ‫إي َّنَأَح َّ ي‬
‫َعب ي‬
ََّ ‫اديَإي‬َ ‫ب‬ َ
Sesungguhnya yang paling aku cintai dari hamba-hamba-Ku adalah yang
paling menyegerakan berbuka puasa (HR Ahmad)

Rasulullah SAW bersabda:


َ‫ارىَيُ َؤ يخ ُرون‬
َ ‫َّص‬
َ ‫َوالن‬ َ ‫َإي َّنَالإيَ ُه‬،‫َّاسَال يإفط َإر‬
َ ‫ود‬
‫ي‬
ُ ‫ينَظَاه اراَ َماَ َع َّج َلَالن‬
‫ََّلَي ز ُ ي‬
ُ ‫الَالد‬ََ
Agama ini akan terus menang selama orang-orang (mukmin)
menyegerakan berbuka, karena Yahudi dan Nashara suka menunda
berbuka (HR Ahmad)

Amr bin Maimun berkata, “Para sahabat Rasulullah SAW adalah


yang paling dahulu berbukanya dan paling akhir sahurnya.”
Hikmah menunda sahur adalah menguatkan puasa, karena jarak
dari makan ke puasa tidak terlalu lama. Maka, menunda sahur akan
sebabkan puasa tidak terasa berat sehingga melewatkan banyak ketaatan.
Antara sahur Rasulullah SAW dan shalat beliau adalah seukuran membaca
50 ayat (HR al-Bukahri).
Jika menunda sahur membantu menguatkan puasa, maka hikmah
menyegerakan buka puasa adalah melekatkan kebaikan, memenangkan
syiar Agama, mencontoh Rasulullah SAW dan para sahabat, dan menyalahi
tradisi orang Yahudi dan Nashara. Dan, selain itu, lapar dan dahaga
adakalanya membahayakan, maka tidak ada gunanya melamakan lapar dan
dahaga sementara bukan ibadah.
Sebagain ulama Salaf terlihat makan di pasar. Lalu, ada yang
bertanya kepadanya. Dia menjawab: “Menunda membayar hutang
sementara sudah tiba waktunya dan punya untuk membayarnya adalah
kezaliman.” Yakni, dia menjawab menggunakan hadis yang di antaranya
diriwayatkan oleh al-Bukhari tentang zhalimnya menunda membayar
hutang bagi yang mampu bayar untuk menjawab bahwa menunda berbuka
puasa padahal sudah tiba waktunya dan tersedia makanan untuk berbuka
adalah kezaliman. Oleh karenanya, tidak mengapa, demi menyegerakan
berbuka, meski harus berbuka di pasar.

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


11
Bagian IV
YANG HARUS DIJAUHI DALAM PUASA

Yang harus dijauhi dalam mengerjakan puasa banyak macam dan


ragamnya. Di antaranya:
1. Puasa Wishal
Wishal adalah puasa berturut-turut selama dua hari atau lebih tanpa
menyelangnya dengan berbuka.

Abu Hurairah mengatakan:


‫ي‬ ‫ي‬ ‫َهللاَصلَّىَهللا َ ي‬ ‫ول ي‬
َ‫ََّي‬
َ‫ك‬ َ َّ‫َفَيإن‬:‫ي‬ َ ‫الَ َر ُج ٌلَم َنَال ُإم إسل يم‬َ ‫َفَ َق‬،‫ال‬ ‫صي‬ َ ‫َو َسلَّ َمَ َع ينَالإ يو‬
َ ‫َعلَإيه‬ ُ َ ُ ‫ىَر ُس‬ َ َ‫ََن‬
َ‫يتَيُطإعي ُم يِن‬ُ ‫َإييّنَأَبي‬،‫َوأَيُّ ُك إم يَمثإليي‬: ‫َهللاَصلَّىَهللا َ ي‬
َ ‫َعلَإيه ََو َسلَّ ََم‬ ُ َ
‫ول ي‬ ُ ‫َر ُس‬ َ ‫ال‬ َ َ‫َق‬،‫اص ُل‬ َ ‫ول‬
‫رس َ ي‬
‫َهللاَتُو ي‬
َُ
َ،‫ََّرأ َُواَا إِليََل َل‬
َ ‫َُث‬،‫ا‬ ُ ‫اص َلَِبيي إمَيَ إوام‬
ُ ‫َُثََّيَ إوام‬،‫ا‬ َ ‫ال ََو‬ ‫صي‬ َ ‫واَع ينَالإ يو‬ َ ‫َريّب ََويَ إس يق ي‬
َ ‫ََفَ لَ َّماَأَبَ إواَأَ إنَيَ إن تَ ُه‬،‫يِن‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫ََتَخ ي‬
َ ‫ََ َكال ُإمنَك يلَ َِلُ إمَح‬،‫َّرَا إِل ََل ُلَلَ يز إدتُ ُك إَم‬
َ ‫يَأَبَ إواَأَ إنَيَنإ تَ ُهوا‬ َ َ ‫َل إَو‬:‫ال‬ َ ‫فَ َق‬
Rasulullah SAW melarang menyambung puasa. Lalu, seorang laki-laki
dari kaum muslimin berkata: “Bukankah engkau pun menyambung
puasa?” Beliau bersabda: “Siapa di antara kamu yang seperti aku? Aku
semalaman diberi makan dan diberi minum oleh Tuhanku.” Ketika mereka
tidak berhenti menyambung puasa maka Rasulullah SAW membiarkan
mereka menyambung puasa satu hari ditambah satu hari lagi kemudian
mereka melihat hilal. Lalu, Rasulullah SAW bersabda: “Sekiranya hilal
telat datang maka aku akan menambahkannya untukmu.” Beliau
mengatakan demikian sebagai hukuman untuk mereka karena mereka
menolak untuk menghentikan menyambung puasa. (HR Muslim)

Menyambung puasa dilarang karena melemahkan kekuatan dan


menguruskan badan sementara bukan ibadah. Adapun Rasulullah SAW,
karena makan dan minum beliau dari sisi Allah maka hakikatnya tidak
menyambung puasa. Yakni, sebenarnya, Rasulullah SAW, ketika terlihat
oleh orang-orang tengah menyambung puasa, tidaklah sedang
menyambung puasa, karena beliau makan dan minum di malam harinya,
hanya saja makan dan minum beliau dari Allah.

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


12
Yang dimaksud makan dan minum dari Allah adalah kuatnya rasa
senang dengan Allah dan rasa bahagia dekat dengan-Nya. Maka, keadaan
jiwa beliau yang demikian setara makan dan minum dalam membangkitkan
kekuatan, bahkan lebih kuat dari makan dan minum, sebagaimana
diungkapkan dalam sya‘ir:

َ‫َصيَ يامي‬
‫اكَفيطإر ي‬ ‫ي‬
ُ َ َ‫اَ…َويَ إو ُمَل َقا ُك إمَذ‬
َ ‫َد إه يريَ ُكلي َه‬ ‫َذ ي‬
َ ‫ات‬ َّ ‫تَ َع إنَل‬
ُ ‫ص إم‬
ُ َ‫َوقَ إد‬
Dan, sungguh, aku telah berpuasa dari kelezatan hidup sepanjang tahun
seluruhnya. Dan, hari berjumpa denganmu itu buka puasaku

Dalam sya‘ir yang lain dikatakan:


ٍ ‫شَر‬
َ‫وب‬ ٍ ‫تََلي َمَاإ َُك‬ َ َ‫ك يَِفََا إَْل‬
ُ َ‫َمَ إ‬
َ َ‫ولََََوََّل‬ َ َ‫س إ‬ ََ ‫شاَ… َلإَي‬ َ ‫تَلَذاذَةاََل‬
ُ ‫َو َج إد‬
َ ‫إّن‬
Sungguh aku telah menemukan kelezatan karena dalam usus yang bukan
karena makanan dan bukan karena minuman

2. Mencium Istri

Aisyah berkata:
َُ‫َولَكينَّه‬، ‫ي‬
‫اشرَو ُهو ي‬ ‫َعلَإي يهَوسلَّمَ«ي َقبيل َو ُهو َ ي‬ ‫َكا َنَرس ُ ي‬
َ ‫َصائ ٌم‬
َ َ َ ُ َ‫َويُب‬، َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ‫َصلَّىَهللا‬
َ ‫صائ ٌم‬ َ ‫ولَهللا‬ َُ
َ َ‫َْل إربي يه‬
‫أ إَملَ ُك ُك إم يي‬
Rasulullah SAW mencium dan bermesraan sedang berpuasa, tetapi beliau
manusia yang paling dapat memiliki (mengendalikan) hajatnya.
(HR Muslim)

Orang yang sudah lanjut usia yang sudah berada dalam zona aman dari
gelora syahwat dan merusakan puasa maka tidak mengapa mencium istri
saat sedang berpuasa. Sedang, anak muda yang belum aman dari godaan
syahwat maka hukumnya makruh mencium istri karena membawa ibadah
kepada kondisi kemungkinan rusak atau khawatir rusak. Adapun aman dari
godaan syahwat walau masih muda maka, tentu, tidak mengapa mencium
istri.

3. Dibekam

Shahih dari Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh al-


Bukhari, bahwa beliau dibekam saat sedang berpuasa. Anas bin Malik
pernah ditanya, “Apakah engkau tidak menyukai melakukan (makruh)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


13
bekam bagi yang sedang berpuasa?” Dia menjawab, “Tidak, kecuali
karena melemahkan puasa.” (HR al-Bukhari)
Orang yang apabila dibekam saat puasa akan menjadi lemah
puasanya maka hukumnya makruh melakukan bekam, karena khawatir
batal puasanya, atau khawatir menjadi berat mengerjakan ibadah yang lain
saat puasa sehingga bosan lalu hatinya menjadi tidak menyukai ibadah.

4. Dicelak Mata

Abu Daud meriwayatkan, bahwa Anas bin Malik mencelak


matanya dalam keadaan sedang berpuasa. Al-’A‘masy berkata, “Aku tidak
melihat seorang sahabat pun yang memakruhkan celak bagi yang
berpuasa.” Sementara, Ibrahim al-Nakha‘iy memberikan keringanan bagi
yang sedang berpuasa mencelak matanya dengan serbuk pohon shabir.
Yaitu, sejenis perasan pohon yang pahit.

Celak mata yang tajam menembus kerongkongan sama saja dengan


celak yang tidak tajam. Yakni, tidak makruh memakai celak sedang puasa.
Tapi, sebaiknya dijauhi agar tidak berbeda dengan pendapat ulama yang
melarang.

5. Menghirup air dalam berwudhu

Yang dimaksud menghirup air dalam berwudhu adalah memasukan


air ke dalam hidung sebagai salah satu yang disunnahkan di pembukaan
wudhu, atau disebut istinsyâq. Rasulullah SAW bersabda kepada seorang
sahabat yang bernama Laqith bin Shabirah:
َ َ‫َصائي اما‬ ‫شي‬
َ ‫اقَإيََّّلَأَ إنَتَ ُكو َن‬ َ ‫َ َوََبلي إغَيِفَ ياَّل إستيإن‬،‫َصابي يع‬
َ ‫َاْل‬
‫ي إ‬ ‫ضوء ي‬
َ‫َو َخل إلَبَإ‬، ‫أ إي‬
َ َ ُ ‫َسب يغَال ُإو‬
Sempurnakan wudhu, selalah antara jari-jari, dan maksimalkan
menghirup air ke dalam hidung, kecuali kamu sedang berpuasa
(HR Abu Daud)
Yakni, Rasulullah SAW melarang memaksimalkan istinsyâq,
karena membuat ibadah rawan rusak dan mengkhawatirkan. Wallâhu
A‘lam.

Bagian V
MENCARI LAILATUL QADR

Lailatul Qadr adalah satu malam yang mulia. Allah SWT


melebihkannya ke atas seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadr-nya.

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


14
Dinamakan Lailatul Qadr karena kemuliaan nilainya dan ketinggian
derajatnya, karena secara harfiah al-qadr adalah kadar, nilai, dan bobot.
Atau, karena setiap rizqi dan ajal dari satu tahun ke tahun berikutnya
ditetapkan pada malam itu, karena di antara makna al-qadr pun adalah
menetapkan.
Para malaikat dan ruh turun bergelombang tanpa henti pada malam
itu sampai terbit fajar hingga tak tersisa ruang seukuran jarum pun di bumi
kecuali sesak dengan malaikat. Mereka mengucapkan salam kepada orang-
orang yang bersungguh-sungguh melakukan ibadah pada malam itu. Para
ulama berbeda pendapat apakah salam yang diucapkan para malaikat itu
merupakan salam dari diri mereka sendiri atau titipan dari Allah SWT.
Tapi, pendapat mana pun yang dipakai, para malaikat itu tidak turun ke
bumi dan tidak mengucapkan salam kecuali atas izin Allah.
Satu malam yang di dalamnya ada hari raya dan di dalamnya Tuhan
seluruh alam semesta mengucapkan salam kepada manusia maka pantas
kalau bernilai lebih baik dari seribu bulan, pantas pula diburu oleh para
pemburu dan dicari oleh para pencari. Malam itu pun diburu oleh
Rasulullah SAW berserta para sahabat beliau, lalu oleh para shalihin
setelah mereka.
Lailatul Qadr dapat dicari di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,
dan malam-malam ganjil lebih dekat dengannya dari pada malam-malam
genap. Yang jelas petunjuknya, Lailatul Qadr adalah malam tanggal 21,
karena Rasulullah SAW pernah melihatnya (dalam mimpi) kemudian
dijadikan lupa oleh Allah. Hanya saja disebutkan pada shubuh harinya
beliau sujud dalam genangan air dan tanah basah sementara telah sahih
riwayat bahwa atap masjid beliau meneteskan air hujan pada malam 21
hingga terlihat tapak tanah basah di dahi dan hidung beliau. Di antara
petunjuk yang menguatkan Lailatul Qadr jatuh pada malam 21 adalah
sabda Rasulullah SAW bahwa bulan terlihat seperti piring separuh,
sementara bulan tidak terlihat demikian kecuali pada malam 27 dan malam
21.
Di antara keutamaan Lailatul Qadr adalah barangsiapa yang bangun
mengerjakan shalat pada malam itu karena iman dan mengharap balasan
hanya dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Dalil atas semua uraian di atas adalah:

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


15
Pertama, sabda Rasulullah SAW:
َ ‫وهاَيِفَال َإع إش يرَالإغَ َوابي يَر‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ُ ‫يتَل إَي لَةََالإ َق إد ير‬
ُ ‫أُ ير‬
َ ‫س‬ ُ ‫َُثََّأَيإ َقظَيِنَبَ إع‬،
ُ ‫َفَنُسيتُ َهاَفَالإتَم‬،‫ضَأ إَهلي‬
Aku diberi mimpi tentang Lailatul Qadr kemudian Aku dibangunkan oleh
sebagian istriku lalu aku dijadikan lupa padanya maka carilah di sepuluh
malam yang tersisa. (HR Muslim)

Kedua, sabda beliau:


‫ي ي‬ ‫ي‬
َ َ‫ضان‬
َ ‫َرَم‬ َ ‫َم َن‬،‫ََتََّرإواَل إَي لَةََال َق إد يرَيِفَال يوتإ ير‬
َ ‫َالع إش يرَاْل ََواخ يرَم إن‬
Bersungguh-sungguhnya mencari Lailatul Qadr (dengan beribadah) di
malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan
(HR al-Bukhari)

Ketiga, kata Abu Hurairah, kami mengingat-ingat Lailatul Qadr di


samping Rasulullah SAW lalu beliau bersabda:
َ َ‫َو ُه َو يَمثإ ُلَ يش يقَ َج إفنَ ٍة‬،
َ ‫يَطَلَ َعَالإ َق َم ُر‬
‫ي‬
َ ‫أَيُّ ُك إمَيَ إذ ُك ُرَح‬
Siapa di antara kamu yang ingat ketika bulan terbit sementara
tampilannya seperti piring separuh?

Keempat, sabda Rasulullah SAW:


َ َ‫َّم يَم إنَذَنإبي يه‬
َ ‫َماَتَ َقد‬
‫ي‬
َ ُ‫َغُف َرَلَه‬،‫س ااَب‬
‫َمنَقَامَل إَي لَةََال َق إد يرَإيميَ ااَنَو إ ي‬
َ ‫احت‬ َ َ ‫َإ‬
Barangsiapa yang bangun malam mengerjakan shalat pada Lailatul Qadr
karena iman dan mengharap pahala hanya dari Allah maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu (HR al-Bukhari)

Yang disunnahkan ketika melihat Lailatul Qadr adalah


memperbanyak pujian dan syukur kepada Allah, dan banyak berdoa
dengan mengucapkan:
َ َ‫َع يِن‬
َ ‫ف‬ُ ‫بَال َإع إف َوَفَا إع‬ ‫كَ ُع ُف ٌّو ُي‬
ُّ ‫ََت‬ َ َّ‫اللَّ ُه َّمَإين‬
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan yang mencintai
pemberian maaf maka maafkan aku (HR al-Tirmidzi)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


16
Jika hanya membaca Al-Qur’an saja, atau memuji saja, maka lebih utama,
karena Rasulullah SAW bersabda:

ََ ‫السائيلي‬
َ‫ي‬ َّ َ‫َماَأُ إع يطي‬ َ ‫يَوَم إسأَل يَِتَأَ إعطَإي تُهَُأَفإ‬
َ ‫ض َل‬
‫منَ َشغَلَهَُالإ ُقرآ ُن َ ي‬
َ ‫َع إنَذ إك ير‬ ‫إ‬ ‫َإ‬
Barangsiapa yang disibukan oleh Al-Qur’an dari mengingat-Ku dan
meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan kepada-Nya sesuatu yang
lebih baik dari yang Aku berikan kepada para peminta (HR al-Tirmidzi)

Umayyah bin Abi al-Shalt berkata:


‫ي‬
ُ‫اء‬
َ َ‫كَا إْلَي‬ َ ‫َ…َحيَا ُؤ َكَإي َّنَش‬
َ َ‫يمت‬ َ ‫اج يِتَأ إَمَقَ إدَ َك َف ياّن‬
َ ‫أَأَذإ ُك ُرَ َح‬
‫كَالإمرءَي وَماَ…َ َك َفاهُ يَمنَتَ ُّ ي ي‬ َ ‫إيذَاَأَثإ ََن‬
َُ‫عرضهَالثَّنَاء‬ ‫إ‬ ‫َعلَإي َ َ إ ُ َ إ ا‬
Apakah aku ingat kebutuhanku atau aku telah dicukupkan oleh malumu,
karena sesungguhnya karektermu adalah malu.Ketika kamu dipuji oleh
seseorang pada suatu hari maka dia telah dicukupkan oleh pajiannya
dari pada paparannya.

Bagian VI
I‘TIKAF, MURAH HATI, DAN MEMBACA AL-QUR’AN DI
BULAN RAMADHAN

Allah SWT berfirman


ُّ ‫لطآَٰئِفِينَ َو ۡٱل َع ِكفِينَ َو‬
ُّ ‫ٱلر َّك ِع ٱل‬
١٢٥ ‫س ُجو ِد‬ َّ ‫ي ِل‬ َ ‫أَن‬،،،
َ ِ‫ط ِه َرا بَ ۡيت‬
… Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i‘tikaf,
yang ruku‘ dan yang sujud. (QS al-Baqarah: 125)

Dan, Allah SWT berfirman:


َ ‫ع ِكفُونَ فِي ۡٱل َم‬
١٨٧ ،،،‫س ِج ِد‬ َ ‫ َو ََل ت ُ َب ِش ُروه َُّن َوأَنت ُ ۡم‬،،،
… dan janganlah kamu campuri mereka (istri), sedang kamu beri‘tikaf di
dalam masjid… (QS al-Baqarah: 187)

I‘tikaf adalah mengunjungi Allah di satu rumah dari rumah-rumah-


Nya dan menempuh jarak kepada-Nya di dalam rumah itu. Kewajiban yang
dikunjungi adalah memuliakan yang berkunjung kepadanya.

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


17
Dalam sebuah hadis yang sahih disebutkan, bahwa Rasulullah
SAW bersabda:
‫ي‬ ‫يي‬
َ‫اح‬َ ‫َأ إَو‬،‫َ ُكلَّ َماَغَ َدا‬،‫َعدََّهللاَُلَهُ يَِفَا إْلَنَّةَنُ ُزاَّل‬
َ ‫َر‬ َ ‫َأ‬،‫اح‬َ ‫َأ إَو‬،‫َم إنَغَ َداَإي ََلَال َإم إسجد‬
َ ‫َر‬
Barangsiapa yang berangkat pagi ke masjid atau sore maka Allah
menyiapkan untuknya hidangan pembuka di surga setiap kali berangkat
pagi atau sore. (HR Muslim)

Hidangan dalam hadis di atas diungkapkan dengan kata nuzul (َ‫)نُ ُزل‬,
artinya jamuan. Disunnahkan i‘tikaf di sepuluh terakhir bulan Ramadhan
untuk mencari Lailatul Qadr, karena malam-mlam tersebut adalah waktu
i‘tikafnya Rasulullah SAW yang belum tidak pernah beliau lewatkan
sampai akhir hayat.

Aisyah berkata:
َّ ُ‫َح ََّّتَتَ َوفَّاه‬
َ،ُ‫َاّلِل‬ َ ‫اخ َر يَم إنَ َرَم‬
َ ‫ضا َن‬
‫فَالع إشرَاْلَو ي‬ ‫ي‬ ‫َِّبَصلَّىَهللا َ ي‬
َ َ َ ُ ‫َ َكا َنَيَ إعتَك‬،‫َعلَإيه ََو َسلَّ َم‬ ُ َ َّ ‫َنَالني‬َّ ‫أ‬
َ َ‫اجهُ يَم إنَبَ إع يدهي‬
ُ ‫فَأَ إزَو‬
َ ‫ُُثََّا إعتَ َك‬
Sesungguhnya Raulullah SAW selalu beri‘tikaf di sepuluh hari terakhir
bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah, kemudian istri-istri
beliau beritikaf setelahnya (HR al-Bukhari)
Dari Aisyah, dia berkata:
‫ول ي‬
‫َهللاَصلَّىَهللا َ ي‬
ََّ‫َو َجد‬،
َ ُ‫ظَأ إَهلَه‬ َ ‫َحيَاَاللَّإي َل‬
َ ‫َوأَيإ َق‬، ‫َأ إ‬،‫َإيذَاَ َد َخ َلَال َإع إش ُر‬،‫َو َسلَّ َم‬
َ ‫َعلَإيه‬ُ َ ُ ‫َر ُس‬ َ ‫َكا َن‬
َ َ‫َو َشدََّال يإمئإ َزَر‬
Rasulullah SAW apabila telah masuk sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan maka beliau menghidupkan seluruh malam, membangunkan
istrinya, bersungguh-sungguh ibadah dan mengencangkan sarungnya.
(HR Muslim)

Dalam sebuah riwayat:


َ َ‫ََيتَ يه ُد يَِفَغَ إيْيهي‬ ‫ي‬ ‫ول ي‬
‫َهللاَصلَّىَهللا َ ي‬
‫اََّل َإ‬ َ ‫َو َسلَّ َمَ َإَيتَ يه ُدَيِفَال َإع إش يرَ إاْل ََواخ ير‬
َ ‫َم‬، َ ‫َعلَإيه‬ُ َ ُ ‫َر ُس‬
َ ‫َكا َن‬
Rasulullah SAW bersungguh-sungguh melakukan ibadah di sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan yang beliau tidak pernah bersungguh-gungguh
seperti itu di selainnya (HR Muslim)

Yang dimaksud dengan “beliau mengencangkan sarung” adalah


isyarat beliau tidak menggauli istri. Dan, ada yang mengatakan, isyarat
sungguh-sungguh dalam ibadah dan menyingsingkan lengan baju.

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


18
Disunnahkan memperbanyak membacaan Al-Qur’an dan bermurah
hati dengan memberi makan di bulan Ramdhan kepada yang beritikaf dan
lainnya, karena orang fakir akan menjadi lemah tenaganya disebabkan
puasa dari syahwat-syahwat, dari berkeliling, dan dari meminta.

Dalam dua kitab hadis shahih, dari Ibnu Abbas, dia berkata:
‫ي‬
َ‫ضا َن‬
َ ‫َرَم‬َ ‫َماَيَ ُكو ُن يَِف‬
َ ‫َج َو ُد‬
‫َوَكا َنَ أ إ‬، ‫َج َو َد َالن ي ي‬
َ ‫َّاسَ َبَلَإيْي‬ ‫َو َسلَّ َم َأ إ‬
َ ‫َصلَّىَهللاَُ َعلَإيه‬َ ‫َِّب‬ُّ ‫َكا َنَالني‬
َ،‫سلي َخ‬ ٍ َّ ‫َعلَإي يه‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
َ ‫َح ََّّتَيَ إن‬،
َ ‫ضا َن‬ َ ‫َالس ََل ُمَيَ إل َقاهَُ ُك َّلَل إَي لَة يَِف‬
َ ‫َرَم‬ َ ‫يل‬ُ ‫َوَكا َنَج إيْب‬،َ ‫يل‬ُ ‫يَيَ إل َقاهَُج إيْب‬َ‫ح‬
َّ ‫َعلَإي يه‬
َ‫َ َكا َن‬،‫َالس ََل ُم‬ َ ‫يل‬ ‫ي ي ي‬ َّ َ ‫َعلَإي يه‬
ُ ‫َ فَإذَاَ لَقيَهَُج إيْب‬،‫َو َسل َمَال ُق إرآ َن‬ َ َّ‫َصل‬
َ ُ‫ىَهللا‬ ُّ ‫َعلَإي يهَالني‬
َ ‫َِّب‬ َ ‫ض‬ ُ ‫يَ إع ير‬
َ َ‫يحَاملُإر َسلَ ية‬ ‫َج َو َدَ يَبَلَإيْي يَم َن ي‬
‫َالر ي‬ ‫أإ‬
Rasulullah SAW adalah manusia yang paling murah hati dengan kebaikan.
Beliau lebih murah hati lagi pada bulan Ramdhan saat dijumpai oleh
malaikat Jibril. Dan, malaikat Jibril malaikat suka menjumpai beliau
setiap malam Ramadhan sampai akhir bulan. Beliau menyetorkan hafalan
Al-Qur’an kepada malaikat Jibril. Ketika beliau dijumpai oleh malaikat
Jibril maka kebaikan beliau lebih banyak dari pada angin yang
berhembus. (HR al-Bukhari)

Yang dimaksud “dari pada angin yang berhembus” adalah kebaikan


beliau menyeluruh kepada semua orang dan sangat cepat lebih menyeluruh
dan lebih cepat dari angin yang berhembus.

Berdasarkan riwayat yang shahih, “bahwa malaikat Jibril


mengulang bacaan Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW setiap Ramadhan
satu kali khatam. Lalu, pada tahun terakhir yang beliau wafat, malaikat
Jibril membacakan ulang Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW sebanyak
dua kali khatam. (HR al-Bukhari dan Muslim)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


19
Bagian VII
MENGIKUTKAN PUASA RAMADHAN DENGAN PUASA 6 HARI
DI BULAN SYAWAL

Berdasarkan riwayat yang sahih dari Rasulullah, beliau bersabda:


‫صيَ يامَالد إ‬
َ ‫َّه يَر‬ ‫ي ي‬
‫َ َكا َنَ َك ي‬،‫ًّاَمنَ َش َّو ٍال‬
‫َُثََّأَتإ بَ َعهَُست إ‬
ُ ‫ضا َن‬
َ ‫َرَم‬
َ ‫ام‬
َ ‫َص‬
َ ‫َم إن‬
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutkannya dengan
puasa enam hari dari bulan Syawal maka seperti puasa satu tahun.
(HR Muslim)

Setara puasa satu tahun karena pahala satu kebaikan sebanding


dengan 10 kebaikan semisalnya. Maka, setiap satu hari puasa setara 10 hari.
Jadi, 36 kali 10 sama dengan 360. Yaitu, sejumlah hari dalam satu tahun.

Bagian VIII
PUASA MUTLAK

Puasa mutlak adalah puasa yang tidak terikat oleh sebab-sebab atau
hari-hari tertentu dari Rasulullah SAW, melaikan hanya semata-mata
mencari pahala dari Allah melalui puasa.

Allah SWT berfirman:


٣٥ ،،، ‫ت‬ ََّٰٓ ‫صئِ ِمينَ َوٱل‬
ِ ‫صئِ َم‬ ََّٰٓ ‫ َوٱل‬،،،
… Laki-laki dan perempuan yang berpuasa… (QS al-Ahzâb: 35)

Rasulullah SAW bersabda:


‫ي‬ ‫ي‬
َ ‫َس إبعي‬
َ‫ي‬ َ ‫َع ينَالنَّا ير‬
َ ُ‫َو إج َهه‬ َ ‫َبي َذلي‬،ُ‫ََب َع َدَهللا‬
َ ‫كَالإيَ إوم‬
‫اَِفَسبي ي ي‬
َ ‫َإيََّّل‬،‫يلَهللا‬ َ ‫ومَيَ إوام ي‬
ُ ‫ص‬
ٍ
ُ َ‫َماَم إنَ َع إبدَي‬
َ ‫َخ يري افا‬
Tidak semata-mata ada seorang hamba berpuasa satu hari di Jalan Allah
kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya, dengan satu hari itu, dari
neraka sejauh perjalanan 70 tahun (HR Muslim)

Aisyah r.a. berkata:


‫ي‬ ‫ول َ ي‬ ‫َكا َنَرس ُ ي‬
‫َاّلِلَصلَّىَهللا َ ي‬
َ:‫ول‬
َ ‫َح ََّّتَنَ ُق‬
َ ‫َويُ إفط ُر‬،َ ‫ََّلَيُ إفط ُر‬: َ ‫ومَ َح ََّّتَنَ ُق‬
ُ ‫ص‬ُ َ‫َو َسلَّ َمَ"َي‬
َ ‫َعلَإيه‬ُ َ َّ ‫ول‬ َُ
‫َاستَك ي‬ ‫َاّلِلَصلَّىَهللا َ ي‬‫تَرس َ ي‬
َ ‫ضا َن‬ َ ‫امَ َش إه ٍرَإيََّّل‬
َ ‫َرَم‬ َ َ‫إم َلَصي‬َ ‫َو َسلَّ َم إ‬ َ ‫َعلَإيه‬ُ َ َّ ‫ول‬ ُ َ ُ ‫اَرأَيإ‬
َ ‫َفَ َم‬،‫وم‬
ُ ‫ص‬ُ َ‫ََّلَي‬

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


20
Rasulullah SAW suka puasa sampai kami mengatakan beliau tidak pernah
berbuka, dan beliau suka berbuka sampai kami mengatakan beliau tidak
pernah puasa. aku belum pernah melihat Rasulullah berpuasa satu bulan
penuh kecuali Ramadhan (QS al-Bukhari)

Mu’adzah al-‘Adawiah berkata, “Aku bertanya kepada Aisyah,


apakah Rasulullah SAW suka puasa tiga hari setiap bulan?” Beliau
berkata, “Benar.” Aku berkata kepadanya, “Hari keberapa sajakah dalam
satu bulan itu Rasulullah berpuasa?” Beliau menjawab, “Rasulullah tidak
pernah memperdulikan hari apa dalam bulan itu beliau berpuasa.”
(HR Muslim)

Bagian 1X
PUASA SUNNAH

1. Puasa Berselang (Puasa Daud)


Rasulullah SAW bersabda:
َّ ‫َعلَإي يه‬ ‫ي‬ ‫ب َّ ي‬ ‫ي ي‬ ‫إي َّنَأَح َّ ي‬
َ،‫َالس ََلم‬ َ ‫َد ُاو َد‬ َ ‫َالص ََلةَإي ََلَهللا‬
َ ُ‫َص ََلة‬، َّ ‫َح‬
َ ‫َوأ‬،
َ ‫َد ُاو َد‬ ُ َ‫َصي‬،‫بَالصيَ يامَإي ََلَهللا‬
َ ‫ام‬ َ
‫ي‬
َ َ‫َويُ إَفط ُرَيَ إواما‬،‫ا‬
َ ‫ومَيَ إوام‬
ُ ‫ص‬ُ َ‫َوَكا َنَي‬،
َ ُ‫َس ُد َسه‬
ُ ‫ام‬
ُ َ‫َويَن‬،
َ ُ‫ومَثُلُثَه‬ َ ‫فَاللَّإي يل‬
ُ ‫َويَ ُق‬، َ ‫ص‬ ‫امَني إ‬
ُ َ‫َكا َنَيَن‬
Sesungguhnya puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasanya
Nabi Daud, dan shalat malam yang paling dicintai oleh Allah adalah
shalatnya Nabi Daud. Dia tidur di separuh malam, bangun di
sepertiganya, dan tidur lagi di seperenamnya. Dia berpuasa satu hari dan
berbuka satu hari (HR Muslim)

Dalam riwayat lain ditambahkan:


َ‫َوََّلَيَيف ُّرَإيذَاَ ََّلقَى‬
… dan dia (Nabi Daud) tidak lari apabila bertemu (dengan musuh dalam
perang). (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dari Abdulah bin Amr bin Ash, dia berkata, Rasullah SAW diberi
kabar bahwa aku berkata, “Demi Allah, aku akan berpuasa selama ada
siang, dan aku akan shalat sepanjang malam selama aku hidup.” Lalu, aku
berkata kepada beliau, “Ayahku dan ibuku menjadi tebusanmu.” Beliau
bersabda, “Maka, sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya.
Jadi, puasalah dan berbukalah, tidurlah dan bangunlah, puasalah setiap
bulan tiga hari, karena satu kebaikan bernilai 10 pahala kebaikan
semisalnya, dan hal itu setara dengan puasa satu tahun.” Aku berkata,

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


21
“Aku kuat puasa lebih banyak dari itu.” Beliau bersabda, “Puasa satu hari
dan buka satu hari. Itulah puasa nabi Daud. Dia sebaik-baik puasa.” Aku
berkata, “Demi ayahku aku kuat lebih banyak dari itu.” Rasulullah SAW
bersabda, “Tidak ada yang lebih baik lagi dari itu.”

Rasulullah SAW mengutamakan puasa berselang dalam hadis di


atas karena dua alasan:
Pertama,Ibnu Amr tidak sanggup berpuasa lebih banyak dari itu.
Karena, Rasulullah SAW berkata kepadanya, “Kamu, jika melakukan itu,
dirimu akan lemah dan kedua matamu akan rusak (HR al-Bukhari dan
Muslim).” Maka, Rasulullah SAW memberitahu bahwa puasa yang terbaik
untuknya adalah puasa berselang.
Kedua, Rasulullah SAW menyebutkan puasa berselang dengan
puasanya Nabi Daud, dan menyebutkan bahwa puasa tersebut tidak
mengurangi tenaga Nabi Daud melalui penggalan sabda beliau; “dia (Nabi
Daud) tidak lari ketika bertemu (dengan musuh dalam perang).” Maka,
hadis Ibn Amr dikhususkan tentang sebaik-baik puasa bagi orang yang
lemah tenaganya dengan puasa. Karena, mayoritas sahabat hanya bertanya
kepada Rasulullah SAW tentang amalan terbaik untuk dapat mereka
kerjakan sehari-hari. Rasulullah SAW memahaminya dari mereka. Beliau
menjawab masing-masing mereka dengan jawaban yang sesuai dengan apa
yang beliau pahami dari mereka. Oleh karenanya, adakalanya beliau
ditanya; “Amal apakah yang lebih utama?” Beliau menjawab, “Shalat di
awal waktu (HR al-Bukhari).” Ketika beliau ditanya lagi oleh yang lain;
“Amal apakah yang lebih utama?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada
orangtua.” Dan, beliau ditanya lagi oleh orang yang lain; “Amal apakah
yang lebih utama?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah (HR al-
Bukhari). Rasulullah SAW menjawab masing masing penanya sesuai
dengan apa yang beliau pahami dari pertanyaan yang mengarah kepada
amal-amal yang khusus untuk dirinya. Maka, seakan-akan beliau berkata
kepada penanya pertama, “Sebaik-baik amal kamu adalah shalat di awal
waktu,” beliau berkata kepada penanya kedua, “Sebaik-baik amal kamu
adalah berbakti kepada orangtua,” dan beliau berkata kepada penanya
ketiga, “Sebaik-baik amal kamu adalah jihad di jalan Allah. Sekiranya
hadis-hadis ini tidak ditempatkan sesuai kaidah di atas maka akan saling
bertentangan. Kedudukan Rasulullah SAW tentu lebih agung dari
mengucapkan jawaban yang kontradiksi.

Dengan demikian, puasa setiap hari kecuali di hari-hari yang


diharamkan apabila dia kuat mengerjakannya, tidak berdampak buruk bagi
badannya, dan tidak melemahkan tenaganya dari mengerjakan berbagai

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


22
macam ketaatan yang suka dikerjakan oleh orang -orang yang kuat lebih
utama dari puasa berselang (puasa Daud), karena balasan dari Allah sesuai
dengan kadar amal dan sesuai dengan yang ditetapkan dalam syari’at,
bahwa yang mengerjakan satu kebaikan maka baginya 10 balasan kebaikan
serupa. Adapun sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang puasa
selamanya (setiap hari) maka sama dengan tidak puasa sama sekali (HR al-
Bukhari), maksudnya, adalah apabila dia puasa juga pada dua hari raya dan
hari-hari tasyriq, karena sekiranya dia berbuka pada hari-hari itu maka,
pada hakikatnya, tidaklah dia sedang berpuasa sepanjang tahun, melaikan
berpuasa sebagian besar tahun.

2. Puasa Sya‘ban
Aisyah r.a. berkata:
َ َ‫ومَ َش إعبَا َنَإيََّّلَقَلي ايَل‬
ُ ‫ص‬ُ َ‫َ َكا َنَي‬،ُ‫ومَ َش إعبَا َنَ ُكلَّه‬
ُ ‫ص‬ُ َ‫َكا َنَي‬
Rasulullah SAW puasa pada bulan Sya‘ban seluruhnya. Beliau berpuasa
bulan Sya‘ban kecuali sedikit. (HR Muslim)

3. Puasa Muharram
Rasulullah SAW bersabda:
َُ‫َص ََلة‬، ‫َب إع َدَالإ َف يري َ ي‬،‫َالص ََلةي‬ ‫ي‬ ‫ضلَ ي‬
َ ‫َبَ إع َد َ َرَم‬،‫الصيَ يام‬
َ ‫ضة‬ َ َّ ‫ض ُل‬ َ ‫َوأَفإ‬،
َ ‫َ َش إه ُرَهللاَال ُإم َح َّرُم‬،‫ضا َن‬ ُ َ ‫أَفإ‬
َ ‫اللَّإي يَل‬
Sebaik-baik puasa seleh Ramadhan adalah puasa bulan Allah, Muharram,
dan sebaik-baik shalat setelah Shalat Fardhu adalah Shalat Malam (HR
Muslim)

4. Puasa Tâsû‘a
Puasa Tâsû‘a adalah puasa tanggal tanggal 9 Muharram
5. Puasa Asyura
Rasulullah SAW bersabda:
َ َُ‫َالسنَةََالَّيِتَقَ إب لَه‬ ‫َعلَ َّي‬
َّ ‫ىَاّلِلَأَ إنَيُ َك يف َر‬ َ ‫ب‬ ‫صيامَي ويمَ َعا ُشوراءَأ ي‬
‫ي‬
ُ ‫َحتَس‬
‫ََ إ‬ ‫َ ُ َإ‬
Puasa hari Asyura aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa-
dosa satu tahun sebelumnya. (HR Muslim dan al-Tirmidzi)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


23
6. (Puasa) 10 hari bulan Dzul Hijjah
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari yang amal salih di
dalamnya lebih dicintai oleh Allah dibanding hari-hari yang sepuluh ini.”
Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, apakah lebih baik pula dari jihad
di Jalan Allah?” Beliau menjawab: “Lebih baik pula dari jihad di Jalan
Allah, kecuali orang yang keluar membawa dirinya dan hartanya lalu tidak
pulang lagi dengan membawa sesuatu apapun.” (HR al-Bukhari)

7. Puasa hari Arafah


Rasulullah SAW bersabda:
َ َُ‫السنَةََالَّيِتَبَ إع َده‬ ‫َعلَ ي‬
َّ ‫ىَهللاَأَ إنَيُ َك يف َر‬ ‫َأ ي‬،َ‫صيامَي ويمَ َعرفَة‬
‫ي‬
َ ُ‫َالسنَةََالَّيِتَقَ إب لَه‬
َّ ‫َو‬، َ ‫ب‬
ُ ‫َحتَس‬
‫إ‬ َ ‫َ ُ َإ‬
Puasa hari Arafah aku berharap kepada Allah semoga dapat menghapus
dosa-dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. (HR Muslim)
Yang lebih utama bagi orang yang sedang menunaikan Haji di
Arafah adalah berbuka, karena keutamaan berdoa pada hari Arafah akan
berlalu sementara puasa tidak akan berlalu. Yakni, masih bisa di hari yang
lain.
Lubabah binti Harist berkata, Orang-orang berdebat di
sampingnya pada hari Arafah tentang puasa Rasulullah SAW. Sebagian
mereka berkata, “Rasulullah berpuasa.” Dan, sebagian mereka berkata,
“Rasulullah SAW tidak puasa.” Lalu, Lubabah binti Harist mengirimkan
sebuah bejana berisi susu segar kepada Rasulullah SAW sementara beliau
sedang wukuf di atas untanya, lalu beliau meminumnya. (HR al-Bukhari)

8. Puasa Hari-hari Putih (al-’Ayyâm al-Bîdh)


Hari-hari putih adalah tiga hari yang malamnya terang bulan. Yaitu,
tanggal 13, tanggal 14, dan tanggal 15 dalam bulan-bulan Qamariyyah.
Abu Hurairah berkata, “Aku diberi wasiat oleh kekasihku,
Rasulullah SAW dengan tiga hal; puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat
shlat Dhuha ,dan Witir sebelum tidur.” (HR al-Bukhari)
Abu Dzar berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
berpuasa tiga hari setiap bulan maka sama dengan puasa seumur hidup.”
Lalu, Allah SWT menurunkan dalan Al-Quran bagian ayat dari surat Al-
Anam ayat 160: “Barangsiapa yang membawa satu kebaikan maka
baginya balasan sebaikan kebaikan semisalnya.” Yakni, satu hari bernilai
10 hari. (HR al-Tirmidzi)
Abu Dzar berkata, “Kami diperintahkan oleh Rasulullah SAW
untuk berpuasa pada tiga hari putih, yaitu tanggal 13, tanggal 14, dan
tanggal 15.” (HR Ahmad)

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


24
9. Puasa Hari Senin
10. Puasa Hari Kamis
Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin maka beliau
menjawab, “Di dalamnya aku dilahirkan dan dalamnya Al-Quran
diturunkan kepadaku.” (HR Muslim)
Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah SAW selalu berusaha mengerjakan
puasa Senin dan Kamis.” (HR al-Tirmidzi)
Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabada:
َ ‫َصائي ٌَم‬ ‫بَأَ إنَي عرض َ ي‬ ‫يَواَلَ يم ي ي‬ ‫ي‬
َ ‫يَوأ َََن‬
َ ‫َع َمَل‬ َ َ ‫َفَأُح ُّ ُ إ‬،‫يس‬ َ ‫الَيَ إوَمَاَّلثإ نَ إ ي‬
ُ ‫ضَاْلَ إع َم‬
ُ ‫تُ إع َر‬
Amal-amal manusia disetorkan pada hari senin dan kamis, dan aku suka
amalku disetorkan sementara aku sedang puasa. (HR al-Tirmidzi)

Bagian X
HARI-HARI YANG DILARANG BERPUASA

Ada beberapa hari yang dilarang untuk berpuasa:


1. Paruh kedua bulan Sya‘ban

Rasulullah SAW bersabda:


َ َ‫ضا ُن‬ ‫َفَأَم يس ُكواَع ينَ َّ ي‬،‫إيذَاَ َكا َنَالنيصف يَمنَشعبا َن‬
َ ‫َرَم‬
َ ‫َح ََّّتَيَ ُكو َن‬
َ ‫الص إوم‬ َ ‫إ‬ َ‫إ ُ إ َ إ‬
Apabila paruh kedua bulan Syaban sudah datang maka tahanlah dari
puasa sampai masuk bulan Ramadhan (HR Ahmad)
2. Satu hari atau dua hari menjelang Ramadhan

Rasulullah SAW bersabda:


ٍ ‫ََّلَت َقدَّمواَرمضا َنَبي ي‬
َ َُ‫ص إمه‬
ُ َ‫َفَ لإي‬،‫َص إواما‬
َ ‫وم‬
ُ ‫ص‬ َ ‫يَإيََّّل‬
ُ َ‫َر ُج ٌلَ َكا َنَي‬ ‫َوََّلَيَ إوَم إ ي‬
َ ‫ص إومَيَ إوم‬
َ َ ََ ُ َ
Janganlah kamu mendahulukan Ramadhan dengan satu hari atau dua hari
kecuali orang yang berpuasa sejak sebelumnya maka hendaknya dia terus
berpuasa (HR Muslim)
3. Hari Ragu

Hari Ragu adalah hari tanggal 30 Sya‘ban yang diragukan apakah


sudah masuk Ramadhan atau beliau karena adanya informasi tentang
terbitnya hilal sementara informasi tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Amar bin Yasir berkata, “Barangsiapa berpuasa

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


25
pada hari ragu maka telah durhaka kepada Abu al-Qasim (Rasulullah)
SAW.”

4. Dua Hari Raya

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW melarang berpuasa di


dua hari; hari Idul Adha dan hari Idul Fitri. (HR Muslim)Umar bin Khattab
berkata, “Inilah dua hari yang dilarang oleh Rasulullah SAW untuk
berpuasa, yaitu hari berbuka setelah puasa (Ramadhan) dan hari yang di
dalamnya kamu makan hewan-hewan kurban kamu.” (HR al-Bukhari)

5. Hari Tasyriq

Hari Tasyriq adalah hari tanggal 11, tanggal 12, dan tanggal 13 bukan
Dzul Hijjah.

Rasulullah SAW bersabda:


َ‫بَ َو يذ إك ٍر يَّي‬
َ ‫َّلِل‬ ٍ ‫َو ُش إر‬
َ ‫أَ ََّّي ُمَالتَّ إش ير ييقَأَ ََّّي ُمَأَ إك ٍل‬
Hari-hari Tasyriq adalah hari makan, minum, dan mengingat Allah
(HR Muslim)

6. Hari Jumat yang dikhususkan

Rasulullah SAW bersabda:


‫ي‬
َ َُ‫ومَبَ إع َده‬
َ ‫ص‬ُ َ‫َأ إَوَي‬،ُ‫ومَقَ إب لَه‬
َ ‫ص‬ُ َ‫َإيََّّلَأَ إنَي‬،‫َح ُد ُك إمَيَ إوَمَا إْلُ ُم َعة‬
َ ‫ص إمَأ‬
ُ َ‫ََّلَي‬
Janganlah salah seorang dari kamu berpuasa pada hari jumat kecuali dia
berpuasa sebelumnya atau berpuasa setelahnya (HR Muslim)

Rasulullah SAW bersabda:


َ،‫َاْلَ ََّّييم‬
‫ي إ‬ ‫صيَ ٍام يَم إنَبَإ ي‬
‫صواَي ومَا إْلمع يةَبي ي‬ ‫صواَل إَي لَةََا إْلُ ُم َع يةَبييقيَ ٍام يَم إنَبَإ ي‬
َ ‫يَاللَّيَ ياِل‬
َ ُ ُ َ ‫َوََّل َََتُ ُّ َ إ‬، ُّ َ‫ََّل َََتإت‬
َ ‫َح ُد ُك إَم‬ ٍ ‫إيََّّلَأَ إنَي ُكو َن يَِف‬
َ ‫ومهَُأ‬ُ‫ص‬ ُ َ‫َص إومَي‬ َ َ
Janganlah kamu khususkan malam Jumat dengan bangun untuk shalat
tanpa malam-malam yang lain, dan janganlah kamu mengkhususkan hari
jumat dengan berpuasa tanpa hari-hari yang lain, kecuali bertepatan
dengan puasa yang salah seorang dari kamu rutin berpuasa. (HR Muslim)

Wallâhu A‘lam

HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - INDONESIA MUROJAAH PUSTAKA


26
HAK CIPTA K.H. DEDEN M. MAKHYARUDDIN, M.A. - HUFFAZH INDONESIA MUROJAAH

Anda mungkin juga menyukai