Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

“UJI KUANTITATIF”

Disusun oleh :
Nama : Annisa Fitriyanti Rochmani
NRP : 213020096

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
PERMANGANOMETRI
Tanggal Percobaan : 20 Maret 2022
BAB I (Pendahuluan)
1. Tujuan Percobaan : Tujuan percobaan permanganometri adalah untuk
menentukan konsentrasi larutan standar KMnO4 sebagai
peniter dengan menggunakan zat baku primer H2C2O4.2H2O,
serta menentukan konsentrasi larutan sampel secara
permanganometri

2. Prinsip Percobaan : Prinsip percobaan permanganometri yaitu berdasarkan reaksi


redoks (reduksi-oksidasi) antara H2C2O4 dan KMnO4 dalam
suasana asam dan panas. Titik akhir titrasi ditunjukkan oleh
perubahan warna yang terjadi dari tidak berwarna ke rose
lemah

3. Reaksi : MnO4- + 8 H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O x2

C2O42- → 2 CO2 + 2e x5

2MnO4- + 16 H+ + 10 e → 2 Mn2+ + 8 H2O

5C2O42- → 10 CO2 + 10 e

2 MnO4- + 5 C2O42- + 16 H+ → 2 Mn2+ + 10 CO2 + 8 H2O

4. Rumus : Perhitungan Pembakuan Konsentrasi Zat Baku Primer

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
N H2C2O4 = 𝑥
𝐵𝐸 𝑉

Perhitungan Konsentrasi Zat Baku Sekunder

V sekunder . N sekunder = V primer . N primer

Perhitungan Konsentrasi Sampel

V sampel . N sampel = V sekunder . N sekunder


BAB II (Metode Percobaan)
1. Alat
- Batang pengaduk - Labu erlenmeyer 250 mL
- Botol semprot - Labu ukur 100 mL
- Botol timbang - Neraca digital
- Buret 50 mL - Pipet seukuran 10 mL dan 25 mL
- Corong pendek - Pipet ukur 5 mL dan 10 mL
- Gelas kimia 100 mL dan 250 mL - Spatula
- Kaki tiga dan kasa asbes - Batang pengaduk
- Klem dan statif - Kuas

2. Bahan
- Aquadest - Larutan KMnO4 0,05 N
- Kertas isap - H2C2O4.2H2O 0,05 N
- Kertas label - Sampel
- Korek api

3. MSDS
Rumus Molekul/Nama Identifikasi Penanggulangan Bahaya
Senyawa Bahaya
KMnO4 / Kalium Kesehatan : 1 Penanganan dan Penyimpanan : Tertutup
Permanganat / Potassium Kebakaran : 0 sangat rapat. Jangan gunakan dekat bahan-
Permanganate Reaktivitas : 0 bahan yang mudah terbakar
Tumpahan dan Kebocoran : Hindari
kontak dengan bahan. Pastikan ventilasi
memadai. Tutup saliran, kumpulkan, ikat dan
pompa keluar tumpahan, ambil dengan hati-
hati, teruskan ke pembuangan, bersihkan
area yang terkena, dan hindari dari
pembentukan debu.
Alat Pelindung Diri : Kacamata pelindung,
pelindung muka, jas lab, sarung tangan
Pertolongan pertama :
Jika tertelan, beri air minum maksimal 2
gelas
Jika terkena mata, bilas dengan seksama
dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan
lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya. Lanjutkan membilas.
Pemadaman api : Semprotan air. Karbon
dioksida (CO2). Busa. Bahan kimia kering.
H2C2O4.2H2O / Asam Kesehatan : 3 Penanganan dan Penyimpanan : Tertutup
oksalat / Oxalic Acid Kebakaran : 1 sangat rapat. Jangan gunakan dekat bahan-
Reaktivitas : 0 bahan yang mudah terbakar
Tumpahan dan Kebocoran : Hindari
kontak dengan bahan. Pastikan ventilasi
memadai. Tutup saliran, kumpulkan, ikat dan
pompa keluar tumpahan, ambil dengan hati-
hati, teruskan ke pembuangan, bersihkan
area yang terkena, dan hindari dari
pembentukan debu.
Alat Pelindung Diri : Kacamata pelindung,
pelindung muka, jas lab, sarung tangan
Pertolongan pertama :
Jika tertelan, beri air minum maksimal 2
gelas
Jika terkena mata, bilas dengan seksama
dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan
lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya. Lanjutkan membilas.
Pemadaman api : Semprotan air. Karbon
dioksida (CO2). Busa. Bahan kimia kering.
4. Prosedur percobaan
I. CARA PEMBUATAN LARUTAN BAKU SEKUNDER KMnO4 0,05 N
1. Kalium permanganate adalah oksidator kuat, maka harus ditimbang dalam
botol timbang atau kaca arloji. Timbang 1,58 gram KMnO 4 (pada neraca
kasar)
2. Larutkan kedalam 1 L air. Larutan dididihkan selamat 15-20 menit, kemudian
saring dengan glasswol atau gooch chrucible, filtrat ditampung di dalam botol
bersih bebas dari lemak-lemak dan kemudian ditutup. Bila sesudah
penyimpanan terbentuk lagi endapan, maka harus disaring lagi sebelum
distandarkan

II. CARA PEMBUATAN LARUTAN BAKU PRIMER H2C2O4.2H2O 0,05 N


- Timbang H2C2O4.2H2O padat sebanyak 0,315 gram kemudian larutkan dalam
labu takar 100 mL dengan aquadest hingga tanda batas. Homogenkan.

III. PEMBAKUAN LARUTAN KMnO4 0,05 N


1. Pipet 10 mL larutan baku tersebut ke dalam labu erlenmeyer 250 mL
2. Pipet 5 mL H2SO4 6 N ke dalam labu erlenmeyer tersebut kemudian
dipanaskan hingga letupan pertama
3. Titrasi larutan tersebut dengan larutan baku sekunder KMnO4 0,05 N hingga
didapat titik akhir berwarna rose lemah. Lakukan titrasi duplo.
Gambar 10. Prosedur Pelarutan
Gambar 11. Prosedur Pembakuan KMnO4 0,05 N
Gambar 12. Prosedur Penetapan Konsentrasi Sampel Metode Permanganometri
BAB III (Hasil Pengamatan)

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TAHUN


AJARAN 2021/2022
Nama/NRP Annisa Fitriyanti Rochmani/213020096
Judul Percobaan Pembakuan KMnO4 0,05 N
Hari, Tanggal Minggu, 20 Maret 2022
Labu Ukur 100 mL Pipet Seukuran 10 mL
Nama Pereaksi Fungsi Pereaksi Banyaknya
1. As. Oksalat Sebagai larutan baku primer 10 mL
2. KMnO4 Sebagai larutan baku sekunder 10,62 mL
3. H2SO4 6 N Sebagai pereaksi 5 mL
Indikator -
Data Pembakuan Data Titrasi
Penimbangan Pembacaan Titrasi ke-
Zat As. Oksalat I II III
Berat g Volume Awal (mL) 0,00 mL 10,61 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000 Volume Akhir (mL) 10,61 mL 21,24 mL
0,05 N = 63,035 𝑥 100
Volume Pemakaian 10,61 mL 10,63 mL
g = 0,315 gram
(mL)
Volume Rata- 10,62 mL
rata (mL)
Perhitungan
V H2C2O4 x N H2C2O4= V KMnO4 x N KMnO4
10 mL x 0,05 N = 10,62 mL x N KMnO4
0,05 𝑁 𝑥 10 𝑚𝐿
N KMnO4 =
10,62 𝑚𝐿
N KMnO4 = 0,047 N

Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembakuan KMnO4 dengan menggunakan H2C2O4 sebagai
larutan baku primer maka didapatkan hasil konsentrasi KMnO4 sebesar 0,047 N.

Asisten Nilai

-
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TAHUN
AJARAN 2021/2022
Nama/NRP Annisa Fitriyanti Rochmani/213020096
Judul Percobaan Penetapan Konsentrasi Sampel Metode Permanganometri
Hari, Tanggal Minggu, 20 Maret 2022
Labu Ukur 100 mL Pipet Seukuran 10 mL
Nama Pereaksi Fungsi Pereaksi Banyaknya
1. Sampel Sampel 10 mL
2. KMnO4 Larutan Baku Sekunder 8,75 mL
3. H2SO4 Pereaksi 5 mL
Indikator -
Data Pembakuan Data Titrasi
Penimbangan Pembacaan Titrasi ke-
Zat - I II III
Berat g Volume Awal (mL) 6,90 mL 15,66 mL
Volume Akhir (mL) 15,66 mL 24,40 mL
Volume Titrasi (mL) 8,76 mL 8,74 mL
Volume Rata- 8,75 mL
rata (mL)
Perhitungan
V Sampel . N Sampel = V Sekunder . N sekunder
10 mL . N sampel = 8,75 mL . 0,05 N
8,75 𝑚𝐿 𝑥 0,05 𝑁
N sampel = 10 𝑚𝐿
N sampel = 0,0437 N

Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan penetapan konsentrasi sampel metode permanganometri
didapatkan hasil N sampel sebesar 0,0437 N.

Asisten Nilai

-
BAB IV (Pembahasan)

Berdasarkan hasil pengamatan, percobaan permanganometri diawali dengan


penimbangan. Alat-alat yang diperlukan adalah kuas yang berfungsi untuk membersihkan
piringan neraca digital, spatula untuk mengambil sampel, botol timbang untuk menimbang
sampel, dan neraca digital untuk menimbang berat sampel.

Prosedur penimbangan yang pertama adalah pastikan timbangan tersambung dengan


arus listrik, kemudian tekan tombol power selanjutnya bersihkan piringan timbangan dengan
kuas, lalu masukkan botol timbang dan tekan tombol tare, kemudian masukkan atau timbang
sampel dengan berat sesuai hasil perhitungan dan berat sampel yang ditimbang adalah 0,315
gram.

Prosedur selanjutnya adalah pelarutan yang dilakukan menggunakan alat-alat seperti


erlenmeyer, labu takar, corong, gelas kimia untuk menampung sisa pembersihan peralatan
dengan aquadest, pipet tetes, dan batang pengaduk. Bahan yang digunakan adalah aquadest,
dan kertas hisap. Langkah pertama yang dilakukan pada proses pelarutan adalah membilas
seluruh peralatan yang akan digunakan menggunakan aquadest agar tidak ada kontaminan atau
zat lain yang dapat mengganggu serta mempengaruhi jalannya reaksi yang terjadi, kemudian
setelah atur peralatan seperti labu ukur, corong pendek, serta kertas hisap, botol timbang diisi
dengan sampel KMnO4 menggunakan aquadest, dan dihomogenkan.

Zat yang terlarut ke dalam labu ukur dimasukkan dengan posisi yang sesuai, kemudian
botol timbang, batang pengaduk, corong, dan dinding labu ukur dibilas menggunakan aquadest
hingga bersih dan tidak ada zat yang menempel dan tersisa. Pembersihan labu ukur
menggunakan aquadest perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi konsentrasi pada
larutan. Labu ukur yang diisi hingga kurang lebih 1 cm dari tanda batas dikeringkan bagian
dindingnya dengan batang pengaduk yang dilapisi kertas, perlu diperhatikan bahwa kertas
hisap tidak boleh terkena larutan karena akan mengubah volume dan konsentrasi larutan.
Selanjutnya larutan ditanda bataskan menggunakan pipet tetes, lalu sesuaikan pengisian di labu
ukur sesuai dengan miniskus. (Miniskus adalah batas lengkungan cairan pada alat ukur)

Proses pelarutan yang selanjutnya dilakukan menggunakan alat-alat seperti erlenmeyer,


labu takar, tabung reaksi, corong, gelas kimia untuk menampung sisa pembersihan peralatan
dengan aquadest, pipet tetes, batang pengaduk, pipet seukuran 10 mL, pipet berukuran 10 mL,
ball filler, bunsen, kasa asbes dan kaki tiga, buret berwarna cokelat (penggunaan buret
berwarna cokelat dilihat dari sifat larutan, karakteristik KMnO4 di buret yang tidak stabil
terhadap cahaya perlu warna buret berwarna cokelat), dan klem dan statif. Bahan yang
disiapkan adalah korek api, H2C2O4 atau asam oksalat sebagai larutan baku primer, KMnO4
atau kalium permanganat sebagai larutan baku sekunder, H2SO4 atau asam sulfat sebagai
pereaksi.

Proses ketiga yang dilakukan yaitu pembilasan alat menggunakan aquadest, kemudian
dibilas dengan menggunakan larutan yang akan digunakan dan dipastikan semua dindingnya
terkena larutan. Pipet seukuran 10 mL dibilas menggunakan larutan asam oksalat, pipet dibilas
berukuran menggunakan asam sulfat, buret dibilas menggunakan kalium permanganat. Buret
diisi menggunakan kalium permanganate hingga di atas tanda batas, setelah itu dikeringkan
dinding buret menggunakan kertas isap hingga tanda batas.

Proses keempat yang dilakukan adalah proses titrasi pembakuan kalium permanganate.
10 mL asam oksalat dipipet menggunakan pipet seukuran, setelah itu diseka, lalu larutan
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer melalui dinding labu erlenmeyer dengan posisi kurang
lebih 45 derajat, kemudian ditambahkan H2SO4 6 N sebanyak 5 mL ke dalam labu erlenmeyer
250 mL, larutan tersebut dipanaskan hingga suhu sekitar 60 hingga 70 derajat celcius, setelah
itu dititrasikan dengan larutan kalium permanganat hingga didapat titik akhir titrasi perubahan
dari tidak berwarna menjadi warna rose lemah, kemudian dititrasi secara duplo sehingga
didapatkan volume konstan, titrasi selanjutnya yaitu bertujuan untuk menetapkan konsentrasi
sampel dengan menggunakan prosedur dan perlakuan yang sama seperti sebelumnya dan
didapatkan volume rata-rata 10,62 mL. Kemudian didapatkan konsentrasi KMnO4 sebesar
0,047 N. Lalu didapatkan hasil pada percobaan penetapan konsentrasi sampel yaitu 0,0437 N.

Mekanisme pada percobaan permanganometri adalah reaksi oksidasi reduksi pada


suasana asam yang melibatkan elektron dengan jumlah tertentu, dibutuhkan suasana asam
(H2SO4) untuk mencapai tingkat oksidasi dari KMnO4 yang paling tinggi dan bilangan oksidasi
+7 menjadi +2 dan saat jumlah MnO4- dan C2O42- menghasilkan reaksi dan MnO4- yang
membuat warna menjadi rose lemah. Kadar besi reduktor membuat biloks turun. KMnO4
berperan sebagai oksidator dan H2C2O4 berperan sebagai reduktor.

Aplikasi pangan pada percobaan permanganometri adalah untuk menentukan kadar


Ca/kalsium pada bahan pangan.
BAB V (Kesimpulan)

Berdasarkan hasil pengamatan, pada percobaan pembakuan KMnO4 didapatkan


volume rata-rata titrasi sebanyak 10,62 mL, dan menggunakan asam oksalat sebanyak 0,315
gram menggunakan rumus perhitungan pembakuan konsentrasi zat baku primer. Lalu
didapatkan konsentrasi KMnO4 sebesar 0,047 N.

Pada percobaan penentuan konsentrasi sampel, didapatkan volume rata-rata titrasi


sebanyak 8,75 mL, dan didapatkan konsentrasi sampel sebesar 0,0437 N.
GRAVIMETRI
Tanggal Percobaan : 20 Maret 2022
BAB I (Pendahuluan)

1. Tujuan Percobaan : • Kadar Air


Tujuan dari percobaan gravimetri adalah untuk
mengetahui kadar air dari sampel atau bahan yang diuji
menggunakan metode gravimetri
• Kadar Abu
Tujuan dari percobaan gravimetri adalah untuk
mengetahui kadar abu dari sampel atau bahan yang diuji
menggunakan metode gravimetri

2. Prinsip Percobaan : • Kadar Air


Prinsip percobaan gravimetri berdasarkan pengurangan
berat (penimbangan) dimana berat yang hilang
merupakan kadar air sampel
• Kadar Abu
Sejumlah tertentu sampel diabukan lalu dipijarkan pada
suhu 500o-600oC dalam cawan yang telah diketahui
beratnya. Berat residu yang tertinggal merupakan berat
abu

3. Reaksi : -

4. Rumus : Kadar Air

Massa Residu = (Massa cawan + residu) – Massa cawan kosong

Massa Air = Massa Sampel – Massa Residu

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑖𝑟
% Air = 𝑥 100%
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Kadar Abu

Massa Abu = (Massa cawan + residu) – Massa cawan kosong

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑏𝑢
% Abu = 𝑥 100%
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Untuk penetapan % abu sulfat : % Abu = % Abu Sulfat x 0,89

BAB II (Metode Percobaan)


1. Alat
- Cawan penguapan - Eksikator
- Tang krus - Oven
- Neraca digital

2. Bahan
- Sampel kopi - Silica gel
- H2SO4

3. MSDS
Rumus Molekul/Nama Identifikasi Penanggulangan Bahaya
Senyawa Bahaya
H2SO4 / Asam Sulfat Kesehatan : 3 Penanganan dan Penyimpanan : Simpan di
Kebakaran : 0 tempat dingin, kering, ruang berventilasi dan
Reaktivitas : 2 lantai yang resistan terhadap asam, serta
drainase baik
Tumpahan dan Kebocoran : Kosongkan
tempat bahaya, netralkan dengan bahan alkali,
dan tempatkan dalam wadah limbah kimia
Alat Pelindung Diri : Kacamata pelindung,
pelindung muka, jas lab, sarung tangan
Pertolongan pertama :
Jika tertelan, basuh mulut. Jangan merangsang
muntah.
Jika terkena mata, bilas dengan seksama
dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan
lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya. Lanjutkan membilas.
Pemadaman api : Semprotan air. Karbon
dioksida (CO2). Busa. Bahan kimia kering.
4. Prosedur Percobaan

Gambar 13. Prosedur Percobaan Gravimetri


BAB III (Hasil Pengamatan)

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TAHUN


AJARAN 2021/2022
Nama/NRP Annisa Fitriyanti Rochmani/213020096
Judul Percobaan Gravimetri
Hari, Tanggal Minggu, 20 Maret 2022
Sampel Kopi
Data Penimbangan
Sampel Residu / Endapan akhir Rata- rata
W cawan + sampel :
17,686 g + 0,988 g = Wcawan + residu 18,638 g 18,638 g
18,674 g
W cawan : Wcawan kosong 17,686 g 17,686 g
17,686 g
W sampel : 0,988 Wresidu / endapan 0,952 g
g
Perhitungan
Massa Residu = (Massa cawan + residu) – Massa cawan kosong

Massa Residu = 18,638 g – 17,686 g


Massa Residu = 0,952 g
Massa Air = Massa Sampel – Massa Residu

Massa Air = 0,988 g – 0,952 g = 0,036 g


0,036
% Air = 𝑥 100%
0,988
% Air = 3,64 %

Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan gravimetri menggunakan sampel kopi, didapatkan % kadar air
pada sampel tersebut adalah 3,64%

Asisten Nilai
-
BAB IV (Pembahasan)

Berdasarkan hasil pengamatan, percobaan gravimetri dilakukan untuk mengecek kadar


abu dan kadar air dari suatu sampel. Alat yang digunakan adalah spatula untuk mengambil
sampel, cawan uap, tang krus, mortar dan pestle, neraca analitik, desikator, dan oven. Bahan
yang digunakan adalah sampel kopi.
Langkah percobaan yang pertama, siapkan cawan uap yang bersih dan kering lalu
panaskan cawan uap ke dalam oven dengan suhu 105 derajat celcius selama 30 menit, setelah
30 menit keluarkan cawan uap dari oven, setelah itu cawan uap yang masih panas dimasukkan
ke dalam desikator selama 10 menit, lalu cawan uap dari eksikator ditimbang dengan neraca
analitik dan didapatkan berat cawan sebesar 17,686 gram, lalu cawan uap dimasukkan kembali
ke dalam oven dengan suhu 105 derajat celsius selama 15 menit, hal tersebut dilakukan
berulang hingga mendapat berat cawan kosong yang konstan, setelah mendapatkan hasil
konstan, sampel ditimbang sebanyak kurang lebih 1 gram menggunakan alas cawan kosong
yang telah konstan. Sampel yang dicari kadar airnya adalah kopi dan saat penimbangan
didapatkan berat sebesar 0,988 gram, kemudian cawan berisi sampel dimasukkan ke dalam
oven dengan suhu 105o Celsius selama 1 jam. Setelah 1 jam cawan berisi sampel dikeluarkan
lalu dimasukkan ke dalam eksikator selama 10 menit, setelah 10 menit cawan dikeluarkan dari
eksikator, lalu cawan berisi sampel ditimbang dan didapatkan sebesar 18,638 gram, lalu cawan
berisi sampel dimasukkan kembali ke dalam oven sebesar 105 o Celsius selama 30 menit. Hal
tersebut dilakukan secara konstan agar didapat berat cawan dan sampel konstan dengan
toleransi selisih berat penimbangan sebesar 0,005 gram. Didapatkan dari hasil perhitungan
massa residu adalah 0,952 gram, massa air adalah 0,036 gram, dan % kadar air adalah 3,64%
Mekanisme dari percobaan gravimetri yaitu berdasarkan pengurangan berat yang
hilang merupakan kadar air sampel. Aplikasi percobaan gravimetri di bidang pangan adalah
untuk mengetahui kadar air dan abu yang berada pada bahan pangan. Metode gravimetri tidak
dapat dilakukan pada semua bahan pangan terutama mengandung kadar gula yang tinggi.
BAB V (Kesimpulan)
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan, didapatkan berat cawan kosong adalah
17,686 gram, berat sampel awal adalah 0,988 gram dan berat cawan dengan residu adalah
18,638 gram. Sehingga dari hasil pengamatan tersebut didapatkan hasil hitungan massa residu
sebesar 0,952 gram, massa air adalah hasil dari massa sampel dikurangi massa residu dan
didapatkan hasil 0,036 gram. Jadi % Kadar air yang dimiliki pada sampel kopi tersebut adalah
3,64%.

Anda mungkin juga menyukai