Modul 5
Modul 5
MODUL 5
SPEKTROFOTOMETRI
KELOMPOK 7 / JUMAT
NABIILAH AURALYAA LISANDI
NRP : 5008201139
NINDITA WIRANTIKA
NRP : 5008201190
DOSEN PENGAMPU
Dr. Eng. Widiyastuti, S.T., M.T.
NIP : NIP. 197503062002122002
Rizky Tetrisyanda, S.T., M.T.
NIP. 199101102015042002
ASISTEN
AMIROTUS SAFITRI
NRP : 02211740000028
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah spektofotometer sebagai alat untuk
mendeteksi seberapa besar nilai absorbansi, kuvet sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
konsentrasi reagen yang dibaca pada spektrofotometer, sebuah penggaris sebagai alat untuk
mengukur panjang kuvet yang dibutuhkan sepanjang 1 cm, sinar infrared sebagai alat yang akan
diukur absorbansinya. Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larutan
Cobalt(II) chloride sebagai larutan sampel dan Pottasium permanganate sebagai larutan sampel.
Prosedur kerja yang dilakukan untuk mendapatkan kurva kalibrasi, yaitu mengubah
larutan sampel menjadi larutan yang akan diuji (Cobalt (II) chloride atau Pottasium
permanganate (KMnNO4)), setelah itu, mempersiapkan detector untuk mengukur arbsorbansi dan
mengukur kuvet hingga panjangnya 1 cm. Percobaan dapat dilakukan dengan mengarahkan sinar
menuju kuvet dan mengatur panjang gelombang hingga sesuai dengan data panjang gelombang
maksimal pada tujuan 1, yaitu 550 nm untuk Cobalt (II) chloride dan 545 mm untuk KMnO4.
Selanjutnya, mengatur konsentrasi dari 100 mM hingga mencapai 220 mM dengan interval 15
mM. Setelah percobaan selesai, mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel dan
membuat grafik hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan percobaan spektofotometri dapat dilihat seperti
pada laporan sementara yang telah dilampirkan. Pada gambar 1 yaitu percobaan pada Cobalt (II)
chloride, dapat disimpulkan bahwa semakin besar panjang gelombang, maka absorbansi nya
akan semakin tinggi hingga mencapai titik maksimum kemudian akan semakin turun setelah
mencapai titik maksimum yaitu pada panjang gelombang 550 nm didapatkan nilai absorbansi
sebesar 0.72. Pada gambar 2 yaitu percobaan pada Pottasium permanganate, dapat disimpulkan
bahwa semakin besar panjang gelombang, maka absorbansinya cenderung semakin turun dan
naik hanya pada titik maksimumnya kemudian akan semakin turun setelah mencapai titik
maksimum yaitu pada panjang gelombang 545 nm didapatkan nilai absorbansi sebesar 0.2.
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan percobaan spektofotometri dapat dilihat seperti
pada laporan sementara yang telah dilampirkan. Pada gambar 3 yaitu percobaan pada Cobalt (II)
chloride, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan Cobalt (II) chloride , maka
absorbansi nya akan semakin tinggi dan mendapatkan persamaan dari kurva kalibrasi tersebut.
Persamaan kalibrasi tersebut adalah y = 0.0072x - 0.0007 dengan R2 sama dengan 0.99. Pada
gambar 4 yaitu percobaan pada Pottasium permanganate, dapat disimpulkan bahwa semakin
besar konsentrasi larutan Pottasium permanganate , maka absorbansi nya akan semakin tinggi
dan mendapatkan persamaan dari kurva kalibrasi tersebut. Persamaan kalibrasi tersebut adalah y
= 0.002x dengan R2 sama dengan 1. Ketika nilai R2 mendekati 1 berarti hubungan kuat dan
saling memengaruhi antara konsentrasi dan absorbansi.
Dapat disimpulkan bahwa, dari percobaan ini didapat panjang gelombang maksimum
pada Cobalt (II) chloride sebesar 550 nm dengan nilai absorbansi sebesar 0.72 dan pada
Pottasium Permanganate sebesar 545 nm dengan nilai absorbansi sebesar 0.2 . Dapat dibentuk
juga kurva kalibrasi yang menunjukkan bahwa semakin besar nilai absorbansi, semakin besar
pula konsentrasi larutan. Yang terakhir, didapatkan nilai konsentrasi larutan Cobalt (II) chloride
sebesar 84.82 mM dan Pottasium permanganate sebesar 750 mM.
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S.M.,(1990), Konsep Dasar Kimia Analitik, Ul-press, Jakarta.
APENDIKS
Ditanya :
Berapakah konsentrasi larutan Cobalt (II) chloride (x) ?
Jawaban :
y=0.0072 x−0.0007
0.61=0.0072 x−0.0007
0.0072 x=0.61+0.0007
0.0072 x=0.6107
0.6107
x=
0.0072
x=84.82mM
b) Larutan Pottasium Permanganate
Diketahui :
Persamaan Kalibrasi : y = 0.002x
Nilai absorbance (y): 1.5
Ditanya :
Berapakah konsentrasi larutan Pottasium Permanganate (x)?
Jawaban :
y=0.002 x
1.5=0.002 x
1.5
x=
0.002
x=750 mM
MSDS DAN HANDLING BAHAN KIMIA
2. Prosedur Percobaan
i. Prosedur Percobaan Menentukan Panjang Gelombang Maksimum
a. Cobalt(II) Chloride
i. Mengubah larutan sampel menjadi Cobalt (II) Chloride
ii. Mempersiapkan detector untuk mengukur arbsorbansi
iii. Mengukur kuvet dan mengatur hingga panjangnya 1 cm
iv. Mengarahkan sinar menuju kuvet
v. Mengatur panjang gelombang hingga mencapai 525 nm dengan interval 5
nm hingga mencapai panjang maksimal 570 nm
vi. Mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel
vii. Membuat grafik hubungan antara absorbance dengan wavelength
b. Pottasium Permanganate (KmNO4)
i. Mengubah larutan sampel menjadi Pottasium Permanganate
ii. Mempersiapkan detector untuk mengukur arbsorbansi
iii. Mengukur kuvet dan mengatur hingga panjangnya 1 cm
iv. Mengarahkan sinar menuju kuvet
v. Mengatur panjang gelombang hingga mencapai 525 nm dengan interval 5
nm hingga mencapai panjang maksimal 570 nm
vi. Mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel
vii. Membuat grafik hubungan antara absorbance dengan wavelength
3. Hasil Percobaan
3.1 Hasil Percobaan Menentukan Panjang Gelombang Maksimum
Wavelength Absorban
(nm) ce
525 0.68
530 0.69
535 0.7
540 0.71
545 0.72
550 0.72
555 0.72
560 0.7
565 0.67
570 0.64
Tabel 1 Data Hubungan Wavelength dan Absorbance pada Cobalt (II) Chloride
Kurva Hubungan Wavelength dengan
Absorbance pada Cobalt (II) Cloride
0.74
0.72
0.7
Absorbance
0.68
0.66
0.64
0.62
0.6
520 530 540 550 560 570 580
Wavelength (nm)
Gambar 1 Grafik Hubungan Wavelength dan Absorbance pada Cobalt (II) Chloride
Wavelength Absorban
(nm) ce
525 0.2
530 0.19
535 0.19
540 0.19
545 0.2
550 0.18
555 0.15
560 0.13
565 0.13
570 0.11
Tabel 2 Data Hubungan Wavelength dan Absorbance pada Pottasium Permanganate
Kurva Hubungan Wavelength dengan
Absorbance pada Pottasium Permanganate
0.25
0.2
Absorbance 0.15
0.1
0.05
0
520 530 540 550 560 570 580
Wavelength (nm)
Gambar 3 Grafik Hubungan Concentrate dan Absorbance pada Cobalt (II) Chloride
Concentrate Absorban
(mM) ce
100 0.2
150 0.3
200 0.4
250 0.5
300 0.6
350 0.7
400 0.8
450 0.9
500 1
Tabel 4 Data Hubungan Concentrate dan Absorbance pada Pottasium Permanganate
Kurva hubungan Concentrate dengan Absorbance pada
Pottasium Permanganate
1.2
1
f(x) = 0 x + 0
0.8 R² = 1
Absorbance
0.6
0.4
0.2
0
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Concentrate (mM)