Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISA

MODUL 5

SPEKTROFOTOMETRI

KELOMPOK 7 / JUMAT
NABIILAH AURALYAA LISANDI
NRP : 5008201139
NINDITA WIRANTIKA
NRP : 5008201190

DOSEN PENGAMPU
Dr. Eng. Widiyastuti, S.T., M.T.
NIP : NIP. 197503062002122002
Rizky Tetrisyanda, S.T., M.T.
NIP. 199101102015042002
ASISTEN
AMIROTUS SAFITRI
NRP : 02211740000028

Tanggal Percobaan : 11 JUNI 2021


Tanggal Pengumpulan Laporan : 17 JUNI 2021

LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN KIMIA ORGANIK


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA – FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum spektofotometri ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui panjang gelombang maksimum larutan sampel (membuat kurva hubungan
panjang gelombang vs absorbansi)
2. Mendapatkan kurva kalibrasi larutan sampel (membuat kurva kalibrasi hubungan antara
konsentrasi vs absorbansi dengan persamaan garis)
3. Mengetahui konsentrasi larutan menggunakan persamaan dari kurva kalibrasi

HASIL DAN PEMBAHASAN


Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang gelombang
tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang (Khopkar, 1990).

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah spektofotometer sebagai alat untuk
mendeteksi seberapa besar nilai absorbansi, kuvet sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
konsentrasi reagen yang dibaca pada spektrofotometer, sebuah penggaris sebagai alat untuk
mengukur panjang kuvet yang dibutuhkan sepanjang 1 cm, sinar infrared sebagai alat yang akan
diukur absorbansinya. Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larutan
Cobalt(II) chloride sebagai larutan sampel dan Pottasium permanganate sebagai larutan sampel.

Prosedur kerja yang dilakukan untuk menentukan panjang gelombang maksimum,


pertama - tama mengubah larutan sampel menjadi larutan yang akan diuji (Cobalt (II) chloride
atau Pottasium permanganate (KMnO4)) dengan konsentrasi 100 mM, setelah itu mempersiapkan
detector untuk mengukur arbsorbansi, lalu mengukur kuvet dan mengatur hingga panjangnya 1
cm. Untuk memulai percobaan, Mengarahkan sinar menuju kuvet dan Mengatur panjang
gelombang hingga mencapai 525 nm dengan interval 5 nm hingga mencapai panjang maksimal
570 nm. Selanjutnya, mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel dan membuat
grafik hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang.

Prosedur kerja yang dilakukan untuk mendapatkan kurva kalibrasi, yaitu mengubah
larutan sampel menjadi larutan yang akan diuji (Cobalt (II) chloride atau Pottasium
permanganate (KMnNO4)), setelah itu, mempersiapkan detector untuk mengukur arbsorbansi dan
mengukur kuvet hingga panjangnya 1 cm. Percobaan dapat dilakukan dengan mengarahkan sinar
menuju kuvet dan mengatur panjang gelombang hingga sesuai dengan data panjang gelombang
maksimal pada tujuan 1, yaitu 550 nm untuk Cobalt (II) chloride dan 545 mm untuk KMnO4.
Selanjutnya, mengatur konsentrasi dari 100 mM hingga mencapai 220 mM dengan interval 15
mM. Setelah percobaan selesai, mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel dan
membuat grafik hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi

Prosedur kerja yang dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi larutan menggunakan


kurva kalibrasi, yaitu menulis persamaan kalibrasi yang didapatkan dari tujuan nomor 2.
Kemudian, menulis data Absorbansi yang diketahui yaitu 0.61 untuk Cobalt (II) chloride dan 1.5
untuk Pottasium permanganate. Setelah itu, memasukkan data yang didapat ke persamaan
kalibrasi. Dan yang terakhir, mencari konsentrasi dengan menggunakan persamaan kalibrasi
tersebut. Untuk Cobalt (II) chloride, dari hasil perhitungan, didapatkan konsentrasi sebesar 84.82
mM. Sedangkan, untuk Pottasium permanganate, dari hasil perhitungan, didapatkan konsentrasi
sebesar 750 mM.

Hasil yang diperoleh setelah dilakukan percobaan spektofotometri dapat dilihat seperti
pada laporan sementara yang telah dilampirkan. Pada gambar 1 yaitu percobaan pada Cobalt (II)
chloride, dapat disimpulkan bahwa semakin besar panjang gelombang, maka absorbansi nya
akan semakin tinggi hingga mencapai titik maksimum kemudian akan semakin turun setelah
mencapai titik maksimum yaitu pada panjang gelombang 550 nm didapatkan nilai absorbansi
sebesar 0.72. Pada gambar 2 yaitu percobaan pada Pottasium permanganate, dapat disimpulkan
bahwa semakin besar panjang gelombang, maka absorbansinya cenderung semakin turun dan
naik hanya pada titik maksimumnya kemudian akan semakin turun setelah mencapai titik
maksimum yaitu pada panjang gelombang 545 nm didapatkan nilai absorbansi sebesar 0.2.

Hasil yang diperoleh setelah dilakukan percobaan spektofotometri dapat dilihat seperti
pada laporan sementara yang telah dilampirkan. Pada gambar 3 yaitu percobaan pada Cobalt (II)
chloride, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan Cobalt (II) chloride , maka
absorbansi nya akan semakin tinggi dan mendapatkan persamaan dari kurva kalibrasi tersebut.
Persamaan kalibrasi tersebut adalah y = 0.0072x - 0.0007 dengan R2 sama dengan 0.99. Pada
gambar 4 yaitu percobaan pada Pottasium permanganate, dapat disimpulkan bahwa semakin
besar konsentrasi larutan Pottasium permanganate , maka absorbansi nya akan semakin tinggi
dan mendapatkan persamaan dari kurva kalibrasi tersebut. Persamaan kalibrasi tersebut adalah y
= 0.002x dengan R2 sama dengan 1. Ketika nilai R2 mendekati 1 berarti hubungan kuat dan
saling memengaruhi antara konsentrasi dan absorbansi.

Untuk mengetahui konsentrasi larutan menggunakan persamaan dari kurva kalibrasi,


dapat digunakan persamaan yang didapat dari grafik pada gambar 3 dan 4. Untuk Cobalt (II)
chloride didapatkan persamaan y = 0.0072x - 0.0007 dengan nilai y 0.61. Dengan begitu,
didapatkan konsentrasi Cobalt (II) chloride sebesar 84.82 mM. Begitu juga dengan Pottasium
Permanganate yang memiliki persamaan y = 0.002x dengan nilai y 1.5, didapatkan nilai
konsentrasi pada larutan Pottasium permanganate sebesar 750 mM.

Dapat disimpulkan bahwa, dari percobaan ini didapat panjang gelombang maksimum
pada Cobalt (II) chloride sebesar 550 nm dengan nilai absorbansi sebesar 0.72 dan pada
Pottasium Permanganate sebesar 545 nm dengan nilai absorbansi sebesar 0.2 . Dapat dibentuk
juga kurva kalibrasi yang menunjukkan bahwa semakin besar nilai absorbansi, semakin besar
pula konsentrasi larutan. Yang terakhir, didapatkan nilai konsentrasi larutan Cobalt (II) chloride
sebesar 84.82 mM dan Pottasium permanganate sebesar 750 mM.

DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S.M.,(1990), Konsep Dasar Kimia Analitik, Ul-press, Jakarta.

APENDIKS

a) Larutan Cobalt (II) Chloride


Diketahui :
 Persamaan Kalibrasi : y = 0.0072x - 0.0007
 Nilai absorbance (y): 0.61

Ditanya :
Berapakah konsentrasi larutan Cobalt (II) chloride (x) ?
Jawaban :
y=0.0072 x−0.0007
0.61=0.0072 x−0.0007
0.0072 x=0.61+0.0007
0.0072 x=0.6107
0.6107
x=
0.0072
x=84.82mM
b) Larutan Pottasium Permanganate
Diketahui :
 Persamaan Kalibrasi : y = 0.002x
 Nilai absorbance (y): 1.5

Ditanya :
Berapakah konsentrasi larutan Pottasium Permanganate (x)?
Jawaban :
y=0.002 x
1.5=0.002 x
1.5
x=
0.002
x=750 mM
MSDS DAN HANDLING BAHAN KIMIA

Hari : Jumat,11 Juni 2021


Kelompok : Kelompok 7

1. Nabiilah Auralyaa Lisandi 5008201139


2. Nindita Wirantika 5008201190

Modul Praktikum : Spektofotometri (Modul 5)

No. Name Physical Toxicologycal First Aid Measures Handling Bahan


(Formula) and Information Kimia
Chemical
Properties

1. CoCl2 berbentuk 1. Dapat 1. Kontak kulit : 1. Menggunakan


padat/krist menyebabk Segera basuh kulit pakaian, sarung
al, dengan banyak air
berwarna an kanker, dan sabun tangan, sarung
ungu / alergi, sedikitnya selama wajah, dan
merah tua, gejala asma 15 menit. segera sarung mata
tidak melepaskan seluruh
memiliki atau pakaian yang yang layak
bau, dapat kesulitan terkontaminasi. dipakai dan
melepaska bernafasjik Segera dapat melindungi
n air menghubungi
kristal jika a terhirup dokter kita.
dipanaska 2. Bila 2. Inhalasi : Pindahkan 2. Jangan biarkan
n. Stabil terkena korban ke tempat CoCl2 masuk ke
secara berudara segar dan
kimiawi di kulit dapat jaga tetap relaks saluran
kondisi menyebabk pada posisi yang pembuangan
ruangan an alergi nyaman untuk 3. untuk
standar, bernafas. Jika
mudah 3. dapat mengalami gejala menyimpannya,
meledak menghamb pernafasan maka tutup saliran, ikat
bila at segera menelepon dan pompa
terpapar ke PUSAT RACUN
logam kesuburan atau dokter. keluar tumpahan,
basa. dan 3. Kontak mata : ambil dalam
menyebabk melepaskan lensa keadaan kering,
kontak dan segera
an membilas dengan teruskan ke
kerusakan air yang bayak. pembuangan,
genetik segera bersihkan arean
menghubungi
apabila dokter yang terkena dan
terpapar 4. Tertelan : segera hindari
memberi minum air pembentukan
putih kepada
korban. segera debu.
periksa ke dokter 4. Segera
mengganti
pakaian yang
terkonminasi,
gunakan krim
pelindung, cuci
tangan dan muka
setelah bekerja
dengan CoCl2.
5. Suhu
penyimpanan
pada 5-10 C

2. KMnO4 bubuk atau Senyawa ini 1. Kontak Mata: Jauhkan dari


kristal Periksa dan senyawa yang
yang panas apabila lepaskan jika ada
mudah terbakar.
berwarna dimakan atau lensa kontak. Segera
hijau gelap siram mata dengan Menggunakan
sampai dihisap, jika banyak air pakaian, sarung
ungu terkena kulit sekurang-kurangnya
kehitaman, 15 menit. Dapatkan tangan, sarung
memiliki dapat perawatan medis wajah, dan sarung
bau, menyebabka dengan segera. mata yang layak
mudah 2. Kontak Kulit :
larut nterbakar Segera basuh kulit dipakai dan dapat
dalam yang parah. dengan banyak air melindungi
metanol sedikitnya selama kita.Setelah
asteon dan jika terkena 15 menit dengan
menggunakan
asama mata juga mengeluarkan
sulfat, pakaian yang KMnO4, segera
titik leleh akan terkontaminasi dan mengganti pakain
240 derajat menyebabka sepatu. Tutupi kulit
celcius dan yang teriritasi yang terkontaminasi
titik lebur
nluka yang dengan yg sesuatu dan cuci tangan
150 derajat sangat parah, melunakkan.Cuci hingga bersih.
celcius. pakaian dan sepatu Simpan ditempat
jika terhirup sebelum digunakan
kembali. Dapatkan yang tertutup sangat
dapat
perawatan medis rapat.
menyebabka dengan segera.
n kerusakan 3. Kulit Serius : Cuci
dengan sabun
pada desinfektan dan
organ(otak) menutupi kulit
terkontaminasi
ketika dengan krim anti-
terpapar bakteri. Mencari
medis segera
sangat lama 4. Inhalasi:Hirup
dan berulang. udara segar. Jika
tidak bernapas,
berikan napas
buatan. Jika sulit
bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan
segera perhatian
medis.
5. Tertelan: beri air
minumpaling
banyak 2 gelas,
segera mencari
anjuran pengobatan,
jika pertolongan
tidak muncul maka
rangsang untuk
muntah, telan
karbon aktif dan
konsultasi pada
dokter.
LAPORAN SEMENTARA SPEKTROMETRI
1. Tujuan
a. Mengetahui panjang gelombang maksimum larutan sampel (membuat kurva
hubungan panjang gelombang vs absorbansi)
b. Mendapatkan kurva kalibrasi larutan sampel (membuat kurva kalibrasi hubungan
antara konsentrasi vs absorbansi dengan persamaan garis)
c. Mengetahui konsentrasi larutan menggunakan persamaan dari kurva kalibrasi

2. Prosedur Percobaan
i. Prosedur Percobaan Menentukan Panjang Gelombang Maksimum
a. Cobalt(II) Chloride
i. Mengubah larutan sampel menjadi Cobalt (II) Chloride
ii. Mempersiapkan detector untuk mengukur arbsorbansi
iii. Mengukur kuvet dan mengatur hingga panjangnya 1 cm
iv. Mengarahkan sinar menuju kuvet
v. Mengatur panjang gelombang hingga mencapai 525 nm dengan interval 5
nm hingga mencapai panjang maksimal 570 nm
vi. Mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel
vii. Membuat grafik hubungan antara absorbance dengan wavelength
b. Pottasium Permanganate (KmNO4)
i. Mengubah larutan sampel menjadi Pottasium Permanganate
ii. Mempersiapkan detector untuk mengukur arbsorbansi
iii. Mengukur kuvet dan mengatur hingga panjangnya 1 cm
iv. Mengarahkan sinar menuju kuvet
v. Mengatur panjang gelombang hingga mencapai 525 nm dengan interval 5
nm hingga mencapai panjang maksimal 570 nm
vi. Mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel
vii. Membuat grafik hubungan antara absorbance dengan wavelength

2.1 Prosedur Percobaan Mendapatkan Kurva Kalibrasi


a. Cobalt(II) Chloride
i. Mengubah larutan sampel menjadi Cobalt (II) Chloride
ii. Mempersiapkan detector untuk mengukur arbsorbansi
iii. Mengukur kuvet dan mengatur hingga panjangnya 1 cm
iv. Mengarahkan sinar menuju kuvet
v. Mengatur panjang gelombang hingga sesuai dengan data panjang
gelombang maksimal pada tujuan 1, yaitu 550 nm
vi. Mengatur konsentrasi dari 100 mM hingga mencapai 220 mM dengan
interval 15 mM
vii. Mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel
viii. Membuat grafik hubungan antara absorbance dengan konsntrasi
b. Pottasium Permanganate (KmNO4)
i. Mengubah larutan sampel menjadi Pottasium Permanganate
ii. Mempersiapkan detector untuk mengukur arbsorbansi
iii. Mengukur kuvet dan mengatur hingga panjangnya 1 cm
iv. Mengarahkan sinar menuju kuvet
v. Mengatur panjang gelombang hingga sesuai dengan data panjang
gelombang maksimal pada tujuan 1, yaitu 545 nm
vi. Mengatur konsentrasi dari 100 mM hingga mencapai 500 mM dengan
interval 50 mM
vii. Mencatat data absorbance yang di dapat di aplikasi excel
viii. Membuat grafik hubungan antara absorbance dengan konsentrasi
ix. Mengaktifkan display equation on chart dan display R-Squared value on
chart pada menu trendline

2.2 Prosedur Percobaan Mendapatkan Konsentrasi Larutan Menggunakan Kurva


Kalibrasi
i. Menulis persamaan kalibrasi
ii. Menulis data Absorbansi yang diketahui
iii. Memasukkan data yang didapat ke persamaan kalibrasi
iv. Mencari konsentrasi dengan menggunakan persamaan kalibrasi

3. Hasil Percobaan
3.1 Hasil Percobaan Menentukan Panjang Gelombang Maksimum
Wavelength Absorban
(nm) ce
525 0.68
530 0.69
535 0.7
540 0.71
545 0.72
550 0.72
555 0.72
560 0.7
565 0.67
570 0.64
Tabel 1 Data Hubungan Wavelength dan Absorbance pada Cobalt (II) Chloride
Kurva Hubungan Wavelength dengan
Absorbance pada Cobalt (II) Cloride
0.74
0.72
0.7
Absorbance
0.68
0.66
0.64
0.62
0.6
520 530 540 550 560 570 580
Wavelength (nm)

Gambar 1 Grafik Hubungan Wavelength dan Absorbance pada Cobalt (II) Chloride

Wavelength Absorban
(nm) ce
525 0.2
530 0.19
535 0.19
540 0.19
545 0.2
550 0.18
555 0.15
560 0.13
565 0.13
570 0.11
Tabel 2 Data Hubungan Wavelength dan Absorbance pada Pottasium Permanganate
Kurva Hubungan Wavelength dengan
Absorbance pada Pottasium Permanganate
0.25

0.2
Absorbance 0.15

0.1

0.05

0
520 530 540 550 560 570 580
Wavelength (nm)

Gambar 2 Grafik Hubungan Wavelength dan Absorbance pada Pottasium


Permanganate

3.2 Hasil Percobaan Mendapatkan Kurva Kalibrasi


Absorbanc
Concentrate (mM) e
100 0.72
115 0.83
130 0.94
145 1.05
160 1.16
175 1.27
190 1.37
205 1.48
220 1.59
Tabel 3 Data Hubungan Concentrate dan Absorbance pada Cobalt (II) Chloride
Kurva hubungan Concentrate dengan
Absorbance pada Cobalt (II) Chloride
1.8
1.6
1.4 f(x) = 0.01 x − 0
R² = 1
Absorbance 1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
80 100 120 140 160 180 200 220 240
Concentrate (mM)

Gambar 3 Grafik Hubungan Concentrate dan Absorbance pada Cobalt (II) Chloride

Concentrate Absorban
(mM) ce
100 0.2
150 0.3
200 0.4
250 0.5
300 0.6
350 0.7
400 0.8
450 0.9
500 1
Tabel 4 Data Hubungan Concentrate dan Absorbance pada Pottasium Permanganate
Kurva hubungan Concentrate dengan Absorbance pada
Pottasium Permanganate
1.2

1
f(x) = 0 x + 0
0.8 R² = 1
Absorbance
0.6

0.4

0.2

0
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Concentrate (mM)

Gambar 4 Grafik Hubungan Concentrate dan Absorbance pada Pottasium


Permanganate

3.3 Hasil Percobaan Mendapatkan Konsentrasi Larutan Menggunakan Kurva Kalibrasi


c) Larutan Cobalt (II) Chloride
Persamaan Kalibrasi : y = 0.0072x - 0.0007
Nilai absorbance (y): 0.61
y=0.0072 x−0.0007
0.61=0.0072 x−0.0007
0.0072 x=0.61+0.0007
0.0072 x=0.6107
0.6107
x=
0.0072
x=84.82mM
d) Larutan Pottasium Permanganate
Persamaan Kalibrasi : y = 0.002x
Nilai absorbance (y): 1.5
y=0.002 x
1.5=0.002 x
1.5
x=
0.002
x=750 mM

Anda mungkin juga menyukai