COSO Internal Control Integrated Framework 2013 dikeluarkan untuk memperbaharui Framework
yang telah dibuat pada tahun 1992. Perubahan tersebut dikarenakan perubahan teknologi dan
globalisasi, yang menuntut integritas sistem pengendalian internal agar dapat memenuhi kebutuhan
stakeholders.
Dengan update-nya COSO yang terbaru di harapkan mampu membatu organisasi agar lebih efektif
mencapai tujuannya dengan lebih efisien mengembangkan dan memelihara sistem pengendalian
internal sehingga mampu mendorong pencapaian tujuan organisasi lebih efektif dan efisien, serta
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis dan operasi.
Perubahan kerangka pengendalian internal COSO 2013 lebih dilakukan pada prinsip-prinsip di mana
pada kelima (5) komponen pengendalian internal ( Control environment, Risk assessment, Control
procedures, Information and communication, Monitoring), ditetapkan tujuh belas (17) prinsip dan
Delapan puluh satu (81) point of focus
Kerangka pengendalian COSO 2013 akan meningkatkan kualitas Laporan Keuangan menjadi lebih
objektif dan memenuhi standar Laporan Keuangan yang berlaku secara umum, juga objektivitas
Laporan non-keuangan lainnya. Kerangka pengendalian COSO 2013 juga telah mempertimbangkan
banyak perubahan dalam lingkungan bisnis dan operasi dalam dekade terakhir, seperti:
https://ypia.id/internal-control-coso-2013/
https://www.jtanzilco.com/blog/detail/143/slug/perubahan-penting-dalam-coso-internal-
control-framework-2013
https://bengkelgrc.id/2020/10/01/memahami-coso-1-1992-internal-control-integrated-
framework/
Lingkungan Pengendalian
Aktivitas Pengendalian
10. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang turutmemitigasi risiko
pencapaian tujuan pada tingkat yang dapat diterima.
11. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian umum ( general control )atas
teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan.
12. Organisasi menerapkan aktivitas pengendalian sebagaimana dimanifestasikan dalamkebijakan
untuk menetapkan apa yang diharapkan, dan prosedur yang relevan untukmenjalankan
kebijakan.
13. Organisasi memperoleh atau menghasilkan serta menggunakan informasi yang relevandan
berkualitas untuk mendukung berfungsinya komponen lain dari pengendalian internal.
14. Organisasi mengomunikasikan informasi secara internal, termasuk komunikasi atas tujuandan
tanggung jawab pengendalian internal, yang diperlukan untuk mendukung berfungsinya
komponen lain dari pengendalian internal.
15. Organisasi berkomunikasi dengan pihak eksternal tentang hal-hal yang mempengaruhi
berfungsinya komponen lain dari pengendalian internal.
Pemantauan Kegiatan
16. Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi yang terus-menerus( ongoing )
dan/atau terpisah untuk memastikan apakah komponen-komponen pengendalianinternal ada
dan berfungsi.
17. Organisasi mengevaluasi dan mengomunikasikan kelemahan pengendalian internalsecara tepat
waktu kepada pihak-pihak yang sesuai dan bertanggung jawab untukmengambil tindakan
korektif, termasuk manajemen senior dan Dewan.
agar organisasi lebih transparan, akuntabel, dan governance.Pembaharuan atas Framework tersebut
sebagai bentuk perbaikan secara berkelanjutan dan untuk mengatasi perubahan yang telah terjadi
dalam lingkungan bisnis selama lebih dari 20 tahun. Dunia bisnis telah berkembang dan secara
berkelanjutan terjadi globalisasi. Model bisnis telah berubah secara signifikan. Ketergantungan akan
teknologi terus bertumbuh. Pemerintah dan pemegang kepentingan lainnya memiliki ekspektasi yang
lebih tinggi terkait pengawasan tata kelola, manajemen resiko dan deteksi serta pencegahan
terjadinya fraud. Perubahan yang terjadi menyebabkan semakin meningkatnya resiko bisnis sehingga
menciptakan kebutuhan yang lebih besar akan kompetensi dan akuntabilitas. Hal ini mendasari COSO
melakukan pembaharuan pada Internal Control Framework.
Model yang diciptakan oleh COSO untuk membantu managemen dalam mendesign dan juga
mengevaluasi pengendalian intetrnala di perusahaan.