Anda di halaman 1dari 6

Penggunaan Pohon Keputusan

dalam Teori Keputusan


Muhammad Hasby / 13509054
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
mhmmd.hsby@gmail.com

Abstrak sejak perkembangan teori pohon yang dilandaskan pada


Pohon keputusan merupakan sebuah sistem atau cara teori graf. Kegunaan pohon keputusan yang sangat
yang manusia kembangkan untuk membantu mencari solusi banyak ini membuatnya telah dimanfaatkan oleh manusia
dan membuat keputusan dari masalah-masalah dengan dalam berbagai macam sistem untuk pengambilan
memperhitungkan berbagai macam faktor yang ada dalam keputusan.
masalah tersebut. Secara umum, pohon keputusan adalah
suatu pemodelan dari suatu persoalan yang terdiri dari
serangkaian keputusan yang mengarah ke solusi.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai teknik untuk II. LANDASAN TEORI
menggunakan pohon keputusan dalam pengambilan
keputusan dari suatu masalah sesuai dengan teori A. Pengertian dan Manfaat Pohon Keputusan
keputusan. Masalah yang dibahas adalah pemilihan jenis Sebuah pohon keputusan adalah sebuah struktur yang
bisnis yang akan dijalankan, apakah organik, semi organik, dapat digunakan untuk membagi kumpulan data yang
atau non organik. Simpul dalam pohon keputusan ini
besar menjadi himpunan-himpunan record yang lebih
menyatakan keputusan dan faktor dari luar, sedangkan
ujung dari pohon keputusan menyatakan solusi. Setiap kecil dengan menerapkan serangkaian aturan keputusan.
keputusan yang diambil akan menghasilkan solusi yang Dengan masing-masing rangkaian pembagian, anggota
berbeda pula. himpunan hasil menjadi mirip satu dengan yang lain
(Berry & Linoff, 2004)
Kata kunci : Pohon keputusan, pemodelan masalah, teori Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan
keputusan, solusi. adalah kemampuannya untuk memecah proses
pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih
sederhana sehingga pengambilan keputusan akan lebih
I. PENDAHULUAN menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia selalu keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data,
mengahdapi berbagai masalah dalam kehidupannya. menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon
Masalah-masalah ini memiliki tingkat kesulitan dan variabel input dengan sebuah variabel target. Pohon
kompleksitas yang bervariasi, mulai dari yang sederhana keputusan memadukan antara eksplorasi data dan
sampai dengan yang rumit. Selain itu setiap masalah pasti pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal
memiliki faktor-faktor lain yang perlu diperhitungkan dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai
yang berkaitan dengan masalah tersebut. model akhir dari beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar
Untuk menghadapi masalah-masalah ini, manusia menawar antara keakuratan model dengan transparasi
mulai mengembangkan sebuah sistem yang disebut model. Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah
dengan pohon keputusan. Pohon keputusan ini dapat klasifikasi atau prediksi adalah satu-satunya hal yang
membantu manusia agar dapat dengan mudah ditonjolkan, misalnya sebuah perusahaan direct mail
menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan membuat sebuah model yang akurat untuk memprediksi
memperhitungkan juga berbagai macam faktor yang ada anggota mana yang berpotensi untuk merespon
di dalam lingkup masalahnya. Selain itu dengan pohon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau
keputusan, manusia dapat dengan mudah melihat dan mengapa model tersebut bekerja.
mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari B. Kelebihan dan Kekurangan Pohon Keputusan
penyelesaian terbaik dengan memperhitungkan faktor- Pohon keputusan memiliki beberapa kelebihan dalam
faktor tersebut. suatu penyelesaian masalah karena pada pohon
Peranan pohon keputusan ini sebagai alat bantu dalam keputusan, daerah pengambilan keputusan yang
mengambil keputusan telah dikembangkan oleh manusia sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat diubah

Makalah IF2091 Struktur Diskrit – Sem. I Tahun 2010/2011


menjadi lebih sederhana dan spesifik. Selain itu pohon pemilihan alternatif keputusan, maximax dan minimin
keputusan juga fleksibel untuk memilih fitur dari simpul merupakan pendekatan yang optimistik.
dalam yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan Kriteria miaximax memilih alternatif keputusan
suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam yang memaksimisasikan kemungkinan biaya yang
simpul yang sama. Kefleksibelan metode pohon maximum. Untuk itu pembuat keputusan mulai
keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang dengan penentuan kemungkinan biaya yang
dihasilkan jika dibandingkan ketika menggunakan metode maximum.
penghitungan satu tahap yang lebih konvensional. Kriteria minimin dipakai untuk menilai biaya yang
Walaupun telah kita ketahui bahwa pohon keputusan diperlukan bagi suatu alternatif. Cara minimin ini
sangat membantu dalam pengambilan keputusan, tetapi merupakan kebalikan dari maximax. Dengan
ada beberapa kekurangan karena terdapat kesulitan dalam minimin yang dicari adalah nilai minimum dari
mendesain pohon keputusan yang optimal. Selain itu hasil biaya-biaya alternatif keputusan yang minimum.
kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon 3. Minimax Regret
keputusan sangat bergantung pada bagaimana pohon Minimax regret adalah singkatan dari minimum of
tersebut didesain. Sehingga jika pohon keputusan yang the maximum regret. Kriteria ini berusaha untuk
dibuat kurang optimal, maka akan berpengaruh pada memilih kerugian yang paling minimum dari
kualitas dari keputusan yang didapat. kemungkinan kerugian karena kehilangan
kesempatan yang maximum. Jadi keputusan terakhir
C. Kriteria dalam Pengambilan Keputusan tanpa dibuat dengan memilih alternatif yang mempunyai
Menggunakan Probabiltas nilai maximum kesempatan yang hilang yang paling
Kadang-kadang seorang pembuat keputusan tidak kecil.
terlalu yakin bahwa ia bisa menilai probabilitas terjadinya
berbagai kemungkinan situasi masa depan. Ia mungkin Dari ketiga kriteria yang dibahas di atas ternyata tiap
lebih menyukai pemakaian kriteria keputusan yang tidak kriteria mengarah kepada kesimpulan yang berbeda. Yang
memerlukan pengetahuan tentang probabilitas situasi menjadi masalah di sini adalah bukanlah tentang mana
yang akan datang. yang benar dan mana yang salah sebab masing-masing
Dalam hal ini ada tiga kriteria yang banyak dipakai kriteria berdasarkan pada filsafat yang berbeda.
oleh pembuat keputusan, yaitu : Keputusan terakhir adalah terserah kepada pembuat
1. Maximin atau minimax keputusan. Kelemahan utama dari ketiga kriteria tersebut
2. Maximax atau minimin adalah semuanya tidak mempertimbangkan informasi
3. Dan minimax regret. tentang probabilitas dari berbagai situasi masa depan.
Kriteria-kriteria ini cenderung mempunyai kesimpulan
yang berbeda karena itu seorang pembuat keputusan harus D. Kriteria dalam Pengambilan Keputusan dengan
mengetahui dan memilih kriteria tertentu yang menurut Menggunakan Probabilitas
pertimbangannya adalah paling tepat untuk masalah yang
dipecahkan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai Sering pembuat keputusan dalam menghadapi
masing-masing kriteria tersebut. masalah memperkirakan situasi atau keadaan masa depan
1. Maximin dan minimax yang akan terjadi masih bisa mendapatkan atau membuat
Kriteria maximin adalah kriteria berdasarkan usaha probabilitas tentang kemungkinan akan terjadinya masa
depan tersebut. Kriteria pembuatan keputusan yang
memaksimalkan kemungkinan keuntungan yang
memanfaatkan informasi tentang probabilitas dalam
minimum. Jadi pendekatan yang dipakai adalah
menyeleksi alternatif keputusan adalah Expected
pendekatan konservatif atau pesimistis karena yang
Monetary Value dan Expected Opportunity Loss. Berikut
ingin dimaksimalkan adalah kemungkinan keuntungan ini akan dijelaskan mengenai kriteria-kriteria tersebut.
yang minimal dan berdasarkan kepada situasi masa
depan yang paling tidak menguntungkan. 1. Expected Monetary Value (EMV)
Kriteria maximin juga bisa dipakai untuk Expected Monetary Value atau perkiraan nilai
meminimisasi biaya dengan memakainya dengan cara moneter adalah suatu kriteria yang memanfaatkan
yang sebaliknya. Pertama catatlah biaya yang probabilitas tentag terjadinya situasi masa depan
maximum dari tiap-tiap alternatif, kemudian pilih dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan.
biaya yang paling minimum dari biaya-biaya yang Dengan kriteria ini, seorang pembuat keputusan harus
maximum tadi. Kriteria untuk meminimisasi biaya ini menganalisis, menghitung perkiraan nilai moneter dari
disebut minimax. masing-masing alternatif dan memilih alternatif yang
2. Maximax dan minimin menghasilkan perkiraan nilai moneter yang paling
Berbeda dengan maximin dan minimax yang tinggi. Rumus untuk mencari Expected Monetary
merupakan pendekatan yang pesimistik terhadap Value (EMV) adalah sebagai berikut

Makalah IF2091 Struktur Diskrit – Sem. I Tahun 2010/2011


Disebut juga simpul keputusan adalah sebuah
tindakan atau strategi yang dapat dipilih oleh
pengambil keputusan.
2. Simpul kondisi alami
di mana
Disebut juga simpul kejadian tak pasti yaitu
sebuah kejadian atau kondisi dimana pengambil
P(Sj) = probabilitas terjadinya situasi masa
keputusan hanya punya sedikit kendali atau tidak
depan Sj
sama sekali.
N = jumlah dari situasi masa depan yang
3. Hasil keputusan
mungkin akan terjadi.
Hasil keputusan adalah hasil dari runtutan
P(Sj)>0 = probabilitas terjadinya suatu situasi
pengambilan keputusan yang ikut dipengaruhi juga
masa depan lebih besar atau sama
oleh faktor dari luar. Jadi tiap ujung pohon
dengan nol
keputusan mewakili satu hasil yang akan diperoleh
oleh pengambil keputusan. Tapi perlu diingat juga
bahwa kualitas atau keakuratan hasil ini
bergantung pada pohon keputusan yang dibuat.
Penjumlahan dari semua probabilitas
B. Simbol dalam pohon keputusan
terjadinya tiap-tiap situasi masa
depan adalah sama dengan satu. Untuk membedakan antara kedua istilah yang
disebutkan di atas, maka dibuat simbol yang berbeda, `
Rumus EMV tersebut di atas menyatakan bahwa `
perkiraan nilai moneter dari suatu alternatif
keputusan adalah penjumlahan dari biaya-biaya yang 1. Digunakan sebagai simbol dari alternatif
diberi bobot sesuai dengan probabilitasnya.
2. Digunakan sebagai simbol dari kondisi
2. Expected Opportunity Loss alami
Dalam perhitungan Expected Opportunity Loss
digunakan informasi probabilitas situasi masa depan.
Formula untuk menghitung nilai dari perkiraan
keputusan yang hilang yang dikenal dengan
singkatan EOL adalah sebagai berikut

di mana
R(D1, Sj) = Opportunity Loss untuk alternatif
keputusan d1 dan situasi masa
depan Sj.
R(d1,Sj) = V*(Sj) – V(di,sj)
dengan
V*(sj) = biaya yang tertinggi berdasarkan
situasi masa depan sj
Gambar 1. Contoh dari sebuah pohon keputusan
III. LANGKAH PENGGAMBARAN POHON
KEPUTUSAN Dari gambar 1 dapat kita lihat bahwa dalam sebuah
pohon keputusan terdiri dari simpul keputusan dan simpul
Sebelum dijelaskan mengenai langkah-langkah dalam kondisi alami. Dari simpul keputusan yang pertama,
penggambaran pohon keputusan, akan diperkenalkan dulu pengambil keputusan dapat memilih diantara tiga pilihan,
komponen-komponen yang ada pada pohon keputusan yaitu d1, d2, dan d3. Sedangkan pada simpul kondisi
dan simbol-simbol yang digunakan. alami, pengambil keputusan tidak dapat mengambil
keputusan secara bebas karena pilihan dari simpul ini
A. Komponen Pohon Keputusan bergantung pada kondisi alami atau kejadian tak pasti
Dalam pembentukan pohon keputusan terdapat pada saat itu. Pada gambar 1 setiap simpul kondisi alam
beberapa terminologi yang digunakan, yaitu : memiliki dua cabang yaitu s1 dan s2. Setelah melewati
1. Simpul alternatif jalur-jalur dari pohon keputusan ini, maka akan
ditemukan sebuah hasil yang ditulis di akhir cabang dari

Makalah IF2091 Struktur Diskrit – Sem. I Tahun 2010/2011


pohon. Hasil inilah yang nantinya akan didapat oleh mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan masalah
pengambil keputusan. tersebut seperti biaya yang harus ditanggung dan
Dari pohon keputusan tersebut terlihat bahwa selain keuntungan yang diperoleh dari setiap jenis bisnis.
sebuah kondisi yang bisa kita tentukan keputusannya, ada Setelah mendefinisikan masalah yang dihadapi,
juga kondisi lain yang tidak bisa kita tentukan arahnya. langkah selanjutnya adalah menggambar pohon keputusan
Kondisi inilah yang menjadi faktor luar dari suatu sederhana. Kita mulai Pohon Keputusan dengan
masalah yang perlu diperhitungkan. Karena faktor ini menggambar kotak sebagai simpul keputusan awal yaitu
akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan setelah jenis bisnis. Dari sini digambarkan cabang menuju tiga
kita menentukan keputusan yang pertama. kotak lain yang merupakan hasil dari keputusan ini, yaitu
organik, semi organik, atau non organik. Setelah itu
dibuat cabang lagi menuju lingkaran yang merupakan
C. Langkah-Langkah Pembentukan Pohon
faktor luar yang dalam hal ini merupakan peluang jenis
Keputusan ini menghasilkan produksi dengan hasil yang banyak,
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kualitas dari hasil sedang, atau rendah. Gambar dari pohon keputusan
keputusan yang diperoleh dari pohon keputusan sangat sederhana ini dapat dilihat sebagai berikut.
dipengaruhi oleh optimal atau tidaknya pohon keputusan
itu dibuat. Untuk membentuk pohon keputusan yang baik, Hasil Produksi
kita dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan masalah yang dihadapi dengan Tinggi
memperhitungkan juga faktor-faktor luar yang Organik
dapat mempengaruhinya. Untuk dapat Sedang
mendefinisikan masalah tersebut diperlukan data
Rendah
yang lengkap, sehingga kualitas dari hasil
keputusan yang didapat akan maksimal dan benar-
Tinggi
benar merepresentasikan masalah yang dibahas
termasuk faktor-faktor yang ikut mempengaruhi Semi Organik
Bisnis Sedang
masalah tersebut.
2. Membuat sebuah pohon keputusan sederhana yang Rendah
hanya memuat faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah tanpa dilengkapi dengan data-datanya.
3. Membangun tabel keputusan berdasarkan Tinggi
pendefinisian dari masalah yang dilakukan pada Non Organik
Sedang
langkah sebelumnya. Pada tabel ini juga
dicantumkan data-data yang dibutuhkan dari Rendah
masalah itu secara lengkap. Gambar 2. Pohon keputusan sederhana pemilihan bisnis
4. Menentukan salah satu kriteria pengambilan
keputusan yang akan digunakan. Setelah gambar tersebut selesai, maka perlu peninjauan
5. Menghitung Expected Monetary Value (EMV) kembali apakah semua kemungkinan dalam masalah
6. Menghitung Expected Value of Perfect tersebut telah terdaftar dalam pohon keputusan atau
Information (EVPI) belum.
7. Mengevaluasi setiap simpul dan cabang dari pohon Langkah berikutnya dalam pembuatan pohon
keputusan disesuaikan dengan data-data yang keputusan adalah membuat tabel mengenai data-data yang
didapat. telah diperoleh.
Tabel 1. Data Hasil Produksi
8. Membuat pohon keputusan baru dengan
penyelesaian berurutan dan data yang lengkap. Hasil Produksi
Jenis bisnis
Jika langkah-langkah di atas dilakukan dengan baik, Tinggi Sedang Rendah
maka akan didapatkan pohon keputusan yang optimal. Organik 10.000 6.500 1.000

Semi Organik 12.000 8.000 4.000


IV. PENENTUAN KEPUTUSAN DALAM Non Organik 15.000 12.000 8.000
CONTOH MASALAH
Di sini akan dibahas mengenai salah satu contoh Tabel 2. Data Biaya dan Peluang Hasil Produksi
masalah dalam kehidupan manusia, yaitu pemilihan Peluang Hasil Produksi
bisnis antara bisnis organik, semi organik atau non Jenis bisnis Biaya
organik dengan melihat keuntungan yang dapat diperoleh Tinggi Sedang rendah
dari setiap jenis bisnis tersebut. Organik 1.000 0,4 0,2 0,4
Langkah pertama yang dilakukan dalam membentuk
pohon keputusan adalah pendefinisian masalah. Kita Semi organik 1.200 0,4 0,2 0,4

Makalah IF2091 Struktur Diskrit – Sem. I Tahun 2010/2011


Nilai EMV untuk setiap keputusan yang diambil adalah
Non organik 1.600 0,4 0,2 0,4
sebagai berikut :
1. Organik
Setelah data-data tersebut didapat, maka dilakukan EMV = (0,4)(10.000) + (0,2)(6.500) + (0,4)(1.000)
perhitungan untuk setiap hasil yang akan diperoleh. = 5.700
Terdapat dua jenis pengambilan keputusan, yaitu 2. Semi Organik
pengambilan keputusan dalam ketidakpastian dan EMV = (0,4)(12.000) + (0,2)(8.000) + (0,4)(4.000)
pengambilan keputusan dengan resiko. = 8.000
3. Non Organik
A. Pengambilai Keputusan dalam Ketidakpastian EMV = (0,4)(15.000)+(0,2)(12.000)+(0,4)(8.000)
Dalam pengambilan keputusan dalam ketidakpastian, = 11.600
kita tidak mengetahui peluang dari masing-masing faktor Setelah mendapatkan nilai EV dari setiap keputusan yang
yang mempengaruhi setiap keputusan. Pengambilan diambil maka dapat dihitung nilai keuntungannya. Nilai
keputusan ini dilakukan dengan kriteria maximax dan keuntungan dari setiap keputusan didapat dari nilai EMV
maximin yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk yang telah dihitung sebelumnya dikurangi dengan biaya
menentukan nilai maximax dan maximin kita membuat produksi dari setiap pilihan keputusan.
tabel baru yang menyatakan nilai maksimum dan nilai Keuntungan untuk setiap keputusan yang diambil
minimum dari setiap baris. adalah sebagai berikut :
1. Organik
Tabel 3. Tabel Nilai Maksimum dan Minimum Setiap Baris Keuntungan = 5.700 – 1.000
Produksi = 4.700
Nilai Nilai
Jenis Bisnis
Maksimal Minimal
2. Semi Organik
Tinggi Sedang Rendah
Keuntungan = 8.000 – 1.200
Organik 10.000 6.500 1.000 10.000 1.000 = 6.800
Semi Organik 12.000 8.000 4.000 12.000 4.000 3. Non Organik
Keuntungan = 11.600 – 1.600
Non Organik 15.000 12.000 8.000 15.000 8.000
= 10.000
Dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa jenis
Dari tersebut dapat dilihat bahwa nilai maximax yaitu bisnis yang memiliki keuntungan paling besar adalah
nilai maksimal paling tinggi adalah 15.000. sedangkan bisnis non organik. Sehingga dalam pengambilan
nilai maximin yaitu nilai minimal paling besar adalah keputusan dengan resiko ini, pengambil keputusan akan
8.000. Jadi jika kita menggunakan kriteria maximax memilih bisnis non organik sebagai bisnis yang akan
sebagai kriteria pengambilan keputusan, maka kita akan dijalankan.
memilih usaha non organik. Kriteria maximax dilakukan Setelah melakukan perhitungan tersebut, maka kita
berdasarkan pendekatan optimistik. Pada kriteria ini akan dapat menggambar pohon keputusan yang lengkap agar
dipilih keputusan dengan keuntungan paling tinggi hasil keputusan dapat lebih terlihat.
dengan menganggap peluang untuk mendapatkan
keuntungan pasti lebih tinggi daripada peluang untuk biaya Hasil Produksi EMV Keuntungan

gagal. Tinggi
Sedangkan jika kita menggunakan kriteria maximin Organik
Sedang 5.700 4.700
sebagai kriteria pengambilan keputusan, maka kita akan
akan memilih bisnis organik. Kriteria maximin ini 1.000 Rendah
dilakukan berdasarkan pendekatan pesimistik. Pada
Tinggi
kriteria ini akan dipilih keputusan dengan nilai
Semi
keuntungan paling besar dari nilai minimal setiap jenis Bisni
s Organik Sedang 8.000 6.800
bisnis karena menghindarkan dari kerugian.
1.200 Rendah

B. Pengambilan Keputusan dengan Resiko


Tinggi
Dalam pengambilan keputusan dengan resiko ini, kita Non
mengetahui peluang dari setiap faktor-faktor luar Organik Sedang 11.600 10.000
sehingga kita harus ikut memperhitungkannya. Agar kita 1.600 Rendah
bisa mengetahui jenis bisnis mana yang memiliki
keuntungan yang paling besar maka harus dihitung nilai
EMV untuk setiap keputusan yang diambil. Nilai EMV Gambar 3. Pohon Keputusan dengan Data yang Lengkap
merupakan nilai keuntungan yang diharapkan dari setiap V. KESIMPULAN
keputusan yang diambil yang diperoleh dari penjumlahan Dari pembahasan mengenai pohon keputusan tersebut,
semua hasil produksi dari semua faktor luar dikalikan dapat disimpulkan bahwa :
dengan nilai peluang faktor tersebut terjadi. 1. Pohon keputusan dapat membantu dalam teori

Makalah IF2091 Struktur Diskrit – Sem. I Tahun 2010/2011


keputusan dan merupakan cara yang baik dalam
pengambilan keputusan dari suatu masalah karena
semua faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
tersebut dapat diidentifikasi dan diperhitungkan.
2. Untuk mendapatkan kualitas hasil keputusan yang
baik, diperlukan data yang lengkap dan pembuatan
pohon keputusan yang optimal.
3. Pohon keputusan yang optimal adalah pohon
keputusan yang memperhitungkan semua
kemungkinan yang mungkin terjadi. Untuk
mendapatkan pohon yang optimal dapat mengikuti
langkah-langkah yang telah dijelaskan.
4. Setiap kriteria pengambilan keputusan dapat
menghasilkan hasil keputusan yang berbeda.
Kriteria tersebut disesuaikan dengan masalah yang
diahadapi, apakah peluang untuk setiap faktor
diketahui atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA
Munir, Rinaldi. 2009. Matematika Diskrit (edisi ketiga). Bandung :
Penerbit Informatika.
Berry, M.J.A. dan Linoff, G. S., 2004, Data Mining Techniques For
Marketing, Sales, and Customer RelationshipManagement,
Second Edition. Indianapolis, Indiana : Wiley Publishing, Inc.
http://darmantomuat.wordpress.com/2010/11/06/teori-keputusan-quiz-
dan-solusinya/. Waktu akses : 14 Desember 2010
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/bmp/modul/ADNI4531/M3.pdf. Waktu
akses : 14 Desember 2010
http://probolecturing.files.wordpress.com/2010/04/alat-bantu-
pengambilan-keputusan.pdf Waktu akses : 13 Desember 2010
http://abisyahrial.blogspot.com/2010/11/teknik-pengambilan-keputusan-
dengan_13.html. Waktu akses : 14 Desember 2010

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya
tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau
terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi.

Bandung, 29 April 2010

ttd

Nama dan NIM

Makalah IF2091 Struktur Diskrit – Sem. I Tahun 2010/2011

Anda mungkin juga menyukai