Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Kadar Glukosa Darah Hari, Tanggal : Senin, 13 Februari 2023

M.K Metabolisme Zat Gizi

LAPORAN PENGUKURAN KADAR GLUKOSA DARAH

Di susun oleh:
Kelompok 3 A2

Alya Nurrizqyah J0406221007


Asilah Dzakiyyah J0406221077
Seno Fauzan Syaban J0406221160
Desya Syafira Azzahra J0406221169
Nathasya Sarah Defina J0406221180

Penanggung jawab:
Dr. Ir. Rina Martini, M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI JASA MAKANAN DAN GIZI


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
1. Video 1A dan 1B
● Video 1A
Nama Alat : Lancet Device / Pen Lancet
Fungsi : Lancet Device berfungsi sebagai media penusukan pengambilan
darah dengan skala kedalam jarum yang bisa disesuaikan dengan ketebalan kulit
masing-masing orang.
Cara pemakaian :
1. Ambil lancet dan pasangkan pada ujung lancet device
2. Tarik penutup jarum dan pasangkan kembali penutup lancet
3. Pilih skala kedalaman jarum yang diinginkan yaitu 1 sampai 5 dengan cara
memutar tip. Skala 1 merupakan skala dangkal dna skala 5 paling dalam.
4. Tarik bagian belakang lancet device atau sliding barrel hingga berbunyi
“klik”
5. Taruh alat di ujung jari dan tekan tombolnya untuk mengambil darah.
Manfaat Alat : untuk membantu dalam pengambilan sampel darah untuk
pemeriksaan.

● Video 1B
Nama Alat : Safe-Accu Blood Glucose Meter (Glukometer)
Fungsi : mengukur glukosa dalam darah menggunakan metode
elektrokimia.
Cara pemakaian :
1. Siapkan lancet device dan ambil strip yang akan digunakan.
2. Masukkan strip ke dalam strip slot glukometer. Glukosa meter akan
menyala otomatis ketika strip sudah terpasang.
3. Ketika simbol darah mulai berkedip, glukometer siap digunakan.
4. Gunakan kapas alkohol 75% untuk membersihkan permukaan kulit yang
akan diambil darahnya.
5. Ketika permukaan yang sudah diolesi kapas alkohol mengering, gunakan
lancet device untuk mengambil sampel darah. Tekan jari menggunakan
jempol agar membantu darah keluar.
6. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, lap tetesan darah pertama
menggunakan cotton buds .
7. Letakkan sampel darah di bagian depan strip. Lalu glukometer akan
menunjukkan hasil kadar gula darah anda dalam beberapa detik.
8. Keluarkan strip yang telah digunakan secara otomatis.
Manfaat Alat : untuk memantau dan membaca kadar gula darah bagi pasien
diabetes melitus maupun kepentingan medis lainnya.

2. Video 2A, 2B, 2C


 Video 2A
o Nama Alat : On-chip Electrochemical Sensing
Fungsi : mengukur kadar gula darah dengan sensor melalui air liur atau
saliva
Cara pemakaian :
1. Siapkan air liur/saliva yang akan digunakan untuk mengukur gula darah
dengan menggunakan cotton bud atau ditampung di tempat.
2. Lalu letakkan air liur/saliva tersebut di chip yang sudah tersedia
Manfaat Alat : mengetahui kadar gula darah seseorang tanpa menyakiti.
 Nama Alat : ACS Sensor
Fungsi : mengukur kadar gula darah dengan sensor melalui keringat
Cara pemakaian :
1. Letakan ujung jari pada permukaan sensor selama 1 menit.
2. Di dalam sensor, glukosa dalam keringat akan mengalami reaksi enzimatik
yang menghasilkan arus listrik kecil yang terdeteksi oleh alat.
Manfaat Alat : mengetahui kadar gula darah seseorang tanpa menyakiti.
 Nama Alat : Smart Lens
Fungsi : mengukur kadar gula darah dengan sensor melalui air mata
Cara pemakaian :
1. Pakai kotak lensa pada mata
2. Air mata yang keluar akan ditangkap oleh sensor
3. Jika indikator LED yang terpasang pada kontak lens padam, maka level
glukosa dalam darah anda tinggi.
Manfaat Alat : mengetahui kadar gula darah seseorang tanpa menyakiti.

 Video 2B
Nama Alat : D-Sensor Glucose Monitoring Device
Fungsi : mengukur glukosa darah, pencatatan data, dan fungsi alarm untuk
melacak kadar glukosa saat terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Cara pemakaian :
1. Teknologi yang disebut deteksi fototermal dan dengan teknologi ini ada yang
disebut quantum cascade laser yang memancarkan cahaya.
2. Cahaya ini menembus ke dalam kulit, di mana molekul glukosa menyerap cahaya
ini dan oleh karena itu terjadi sedikit perubahan suhu
3. Perubahan suhu tersebut dideteksi oleh alat D-Sensor dan memberikan hasil yang
akurat pada tingkat glukosa anda.
Manfaat Alat : mengukur kadar glukosa secara non-invasif

 Video 2C
Nama Alat : Hela Bio Smart Watch
Fungsi : Mengukur kadar gula darah, mengukur detak jantung, memantau
waktu tidur, menghitung kalori, menghitung langkah, mengukur oksigen dalam tubuh.
Cara pemakaian :
1. Letakkan jari yang terkena keringat di tombol sensor yang berada pada jam tangan.
2. Lalu Hela Bio Smart Watch akan menunjukkan hasil kadar glukosa darah kita
dalam hitungan detik di layar jam tangan.
Manfaat Alat : Mengetahui kadar glukosa darah tanpa harus menyakiti jari kita.
3. Perbedaan prinsip alat dari kedua video tersebut
Berdasarkan kedua video tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
prinsip alat yang digunakan dalam mengukur kadar gula darah seseorang. Alat pengukur
glukosa darah berdasarkan aspek perusakan bagian tubuh dapat dibedakan menjadi dua
macam, yakni invasif (merusak) dan non-invasif (tidak merusak). Metode invasif
melibatkan proses pengambilan darah baik melalui pembuluh darah perifer maupun
pembuluh darah vena. Proses pengambilan darah ini sangat beresiko diantaranya dapat
menimbulkan memar pada kulit, pembengkakan, kemerahan serta dapat menimbulkan
ketidaknyamanan, dan rasa sakit. Metode yang paling berpotensi sebagai alternatif adalah
metode non-invasif, yakni metode pengukuran biomarker tubuh yang tidak menerapkan
perusakan bagian tubuh untuk mendapatkan sampel darah karena dilakukan melalui air
liur, keringat, dan air mata. Metode spektroskopi merupakan metode pengukuran kadar
glukosa darah non-invasif yang dilaporkan paling banyak digunakan. Pengukuran secara
non-invasif atau tanpa melukai tubuh ini memanfaatkan fenomena optik berupa terjadinya
penyerapan cahaya pada panjang gelombang spesifik glukosa darah (Hazan, 2017; Satria,
2013).
Keakuratan hasil yang diperoleh juga berbeda baik dari metode invasif maupun
non-invasif. Metode invasif jelas lebih akurat karena menggunakan sampel darah langsung
tanpa terkontaminasi dengan hal lain. Sedangkan non-invasif bisa terkontaminasi dengan
hal-hal lain sehingga hasil kadar gula darah yang ditampilkan tidak sesuai atau tidak
akurat. Tetapi metode invasif dapat menimbulkan rasa traumatis bagi beberapa orang
sehingga tidak heran bila beberapa penderita menolak untuk menerima proses pengambilan
darah.

4. Tanggapan kami terhadap kedua jenis alat tersebut terutama tentang prinsip
pengukurannya
Tanggapan kelompok kami mengenai pengukuran glukosa darah secara invasif
(merusak) maupun non-invasif (tidak merusak), sebenarnya kedua metode tersebut
memiliki keuntungan nya masing masing. Namun akan lebih baik jika metode non-invasif
bisa lebih dikembangkan mengingat metode non-invasif merupakan solusi terhadap
traumatik pemeriksaan gula darah terhadap pasien diabetes melitus. Pasien diabetes
melitus terkadang mengalami traumatik dikarenakan selalu mengukur kadar gula darah
mereka dengan cara melukai jari mereka (invasif), namun karena adanya metode non-
invasif pasien diabetes melitus bisa lebih tenang dalam mengontrol kadar gula darah
mereka tanpa harus khawatir sakit. Metode invasif melibatkan proses pengambilan darah
baik melalui pembuluh darah perifer maupun pembuluh darah vena. Proses pengambilan
darah secara invasif sangat beresiko diantaranya dapat menimbulkan memar pada kulit,
pembengkakan, kemerahan serta dapat menimbulkan ketidaknyamanan, dan rasa sakit.
Bahkan pada sebagian orang dapat menimbulkan rasa traumatis sehingga tidak heran bila
beberapa penderita menolak untuk menerima proses pengambilan darah. Sedangkan
metode non-invasif. bisa dilakukan dengan cara pengambilan sample urin dan keringat.
TUGAS PENGUKURAN KADAR GLUKOSA DARAH
A. Hasil pengukuran kadar glukosa darah

Kel Nama Jenis Gula Gula Keterangan Keterangan Keterangan


Kelamin Darah Darah 2 menurut menurut menurut
Sewaktu jam PP tabel WHO Kemenkes
praktikum RI

1 Vidi P 109 mg/dl - Normal Normal Normal

Daniela P 98 mg/dl - Normal Normal Normal

Iman L - 129 mg/dl Normal Normal Normal

2 Annisa P 142 mg/dl - Normal Normal Normal

Rina P 104 mg/dl - Normal Normal Normal

Mahesa L - 93 mg/dl Hipoglikem Normal Normal


ia

3 Seno L 111 mg/dl - Normal Normal Normal

Nathasy P 142 mg/dl - Normal Normal Normal


a

Desya P - 117 mg/dl Normal Normal Normal

4 Adha P 109 mg/dl - Normal Normal Normal

Syifa P 93 mg/dl - Normal Normal Normal

Raihan L - 111 mg/dl Normal Normal Normal

5 Adelia P 101 mg/dl - Normal Normal Normal

Farizka P 86 mg/dl - Normal Normal Normal

Muthia P - 94 mg/dl Hipoglikem Normal Normal


ia
6 Sarah P 109 mg/dl - Normal Normal Normal

Shafaisy P 96 mg/dl - Normal Normal Normal


ah

Salwa P - 91 mg/dl Hipoglikem Normal Normal


ia

B. Carilah cut off point gula darah sewaktu (GDS), gula darah puasa (GDP) dan gula
darah 2 jam postprandial (2 jam PP) dan tuliskan referensinya!
● Batasan kadar gula darah menurut praktikum kemarin:
GDS = 80 - 144 mg/dl
GDP = 80 - 109 mg/dl
G2PP = 110 - 144 mg/dl

● Batasan kadar gula darah normal menurut WHO


GDS = 80-144 mg/dl
GDP = 70-130 mg/dl
G2PP = 80-180 mg/dl

● Batasan kadar gula darah normal menurut Kemenkes RI


GDS = < 200 mg/dl
GDP = < 126 mg/dl.
G2PP = < 200 mg/dl

● Hasil pemeriksaan kadar gula darah dikatakan normal menurut Rudi (2013) GDS =
< 110 mg/dl
GDP = 70 – 110 mg/dl
G2PP = < 140 mg/dl

C. Berdasarkan hasil pengamatan, jelaskan pendapat anda terkait dengan kadar


glukosa darah yang hipoglikemia dan hiperglikemia, serta dampaknya terhadap
kesehatan!
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah mengalami
penurunan dibawah nilai normal dan merupakan kondisi klinik yang membutuhkan
penanganan yang bersifat emergensi. Batasan kadar glukosa darah rendah‖ untuk
menetapkan seseorang mengalami hipoglikemia sangat bervariasi. Menurut WHO batasan
kadar gula darah 70 mg/dl atau kurang, sedangkan menurut Kemenkes RI menggunakan
patokan hipoglikemia bila kadar glukosa darah kurang dari 70 mg/dl. Hipoglikemia yang
tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti:
penurunan kualitas hidup, gangguan fungsi kognitif, penurunan kesadaran, bahakan dapat
menjadi pemicu penyakit kardiovaskuler yang dapat menjadi penyebab kematian.
Hiperglikemia adalah keadaan ketika kadar gula di dalam darah berada pada angka
diatas normal (>200 mg/dL), akan tetapi sesaat setelah mengkonsumsi makanan kadar gula
yang meningkat tidak dapat disebut dengan hiperglikemia. Hiperglikemia yang
berlangsung lama akan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit lainnya, seperti
diabetes mellitus. Diabetes mellitus merupakan keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran
basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Ilahi, 2015).
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Miratul Khasanah. 2021. Metode Non Invasif sebagai Solusi terhadap Traumatik Pemeriksaan
Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus. https://news.unair.ac.id/2021/12/10/metode-non-
invasif-sebagai-solusi-terhadap-traumatik-pemeriksaan-gula-darah-pada-pasien-diabetes-
mellitus/?lang=id

Foresta, Lala dan Valentine Gunasari. 2014. PEMERIKSAAN KADAR GULA, ASAM URAT
DAN KOLESTEROL DARAH GRATIS UNTUK LANSIA DI KLINIK PRATAMA ASY
SYIFA KOTA BENGKULU. Dharma Raflesia Unib Tahun XII, Nomor 2, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu.

FAHMI, NORMA FARIZAH. 2020. PENGARUH WAKTU PENUNDAAN TERHADAP


KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU DENGAN METODE POCT PADA
MAHASISWA. JURNAL NURSING UPDATE- VOL.11. NO. 2

Mansyur, Andi Makbul Aman. 2018. HIPOGLIKEMIA DALAM PRAKTIK SEHARI-HARI.


Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Sambada, Dadi. 2017. Latar Belakang Hiperglikemia. Repositori Universitas Katolik


Soegijapranata
http://repository.unika.ac.id/14841/2/12.70.0135%20Daniel%20Adi%20Sambada%20BAB
%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai